Anda di halaman 1dari 12

1

KONSEP BERMAIN PADA REMAJA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Anak I

Dosen pengampu: Yusi Sofiyah, M.Kep., Ns.Sp.Kep.An

Disusun oleh:
M. Ramlan 302017046
Nur Ranti Luthfiani 302017052
Putri Nur Habibah 302017056
Sekar Ayu Atresia 302017065
Shalma Fauziah S 302017067
Sylvi Nurdiyanti 302017073
Winy Anggraeni 302017082

KELAS II-B

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang selalu melimpahkan kasih dan
sayangnya kepada kita semua khususnya kepada penulis serta selalu memberikan
hidayah dan inayahnya sehingga penulis dapat membuat makalah ini dengan
penuh sukacita dan dapat mengumpulkan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah yang penulis susun ini dibuat untuk memenuhi salahsatu tugas
mata kuliah Keperawatan Anak I. Dalam penyusunannya pun penulis
mendapatkan bantuan dari Dosen mata kuliah yang bersangkutan, dari teman-
teman dan dari referensi buku dan artikel media massa.
Sudah tentu makalah yang penulis buat belum sepenuhnya sempurna,
sehingga penulis dengan lapang dada menerima kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat membangun sehingga di kemudian hari penulis dapat membuat
makalah jauh lebih baik dari makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca serta
menjadi inspirasi bagi pembaca. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
pembuatan makalah ini.

Bandung, Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan Makalah ........................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
A. Definisi Bermain .......................................................................................... 3
B. Teori Bermain Menurut para ahli ................................................................. 3
C. Fungsi Bermain ............................................................................................ 4
D. Manfaat Terapi Bermain .............................................................................. 4
E. Permainan yang cocok untuk usia Remaja................................................... 4
BAB III. PENUTUP .............................................................................................. 6
A. Kesimpulan .................................................................................................. 6
B. Saran ............................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bermain merupakan kegiatan yang penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan fisik, sosial, emosi, intelektual, dan spiritual anak sekolah dasar.
Dengan bermain anak dapat mengenal lingkungan, berinteraksi, serta
mengembangkan emosi dan imajinasi dengan baik. Pada dasarnya anak-anak
gemar bermain, bergerak, bernyanyi dan menari, baik dilakukan sendiri maupun
berkelompok. Bermain adalah kegiatan untuk bersenang-senang yang terjadi
secara alamiah. Anak tidak merasa terpaksa untuk bermain, tetapi mereka akan
memperoleh kesenangan, kenikmatan, informasi, pengetahuan, imajinasi, dan
motivasi bersosialisasi. Bermain memiliki fungsi yang sangat luas, seperti untuk
anak, untuk guru, orang tua dan fungsi lainnya bagi anak.
Dengan bermain dapat mengembangkan fisik, motorik, sosial, emosi,
kognitif, dayacipta (kreativitas), bahasa, perilaku, ketajaman pengindraan,
melepaskan ketegangan, dan terapi bagi fisik, mental ataupun gangguan
perkembangan lainnya. Fungsi bermain bagi guru dan orangtua adalah agar guru
dan orangtua dapat memahami karakter anak, jalan pikiran anak, dapat intervensi,
kolaborasi dan berkomunikasi dengan anak. Fungsi lainnya adalah rekreasi,
penyaluran energi, persiapan untuk hidup dan mekanisme integrasi (penyatuan)
dengan alam sekitar.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan tulisan yang berisi pertanyaan yang
digunakan untuk menjelaskan masalah atau isu yang akan dibahas dalam makalah.
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa definisi dari bermain?
2. Bagaimana teori bermain menurut para ahli?
3. Apa saja fungsi dari bermain?
4. Apa saja manfaat dari terapi bermain?
5. Terapi bermain seperti apa yang cocok untuk remaja?

1
2

C. Tujuan Makalah
Tujuan pembuatan makalah merupakan rumusan kalimat yang
menunjukkan hasil atau sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai. Adapun
tujuan pembuatan makalah ini sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui definisi dari bermain.
2. Untuk mengetahui bagaimana teori bermain menurut para ahli.
3. Untuk mengetahui apa saja fungsi dari bermain.
4. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari terapi bermain.
5. Untuk mengetahui terapi bermain seperti apa yang cocok untuk remaja.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Bermain
Bermain adalah satu kegiatan yang menyenangkan bagi anak yang
dilakukan setiap hari secara sukarela untuk memperoleh kepuasan dan merupakan
media yang baik bagi anak-anak untuk belajar komunikasi, mengenal lingkungan,
dan untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan sosial anak.

B. Teori Bermain Menurut para ahli


Smith and Pellegrini (2008) merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
kepentingan diri sendiri, dilakukan dengan cara-cara menyenangkan, tidak
diorientasikan pada hasil akhir, fleksibel, aktif, dan positif. Bermain juga dapat
diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan demi kesenangan dan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir. Kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela,
tanpa paksaan atau tekanan dari pihak luar (Hurlock, 1997).
Menurut Herbert Spencer (Catron & Allen, 1999) anak bermain karena
mereka punya energi berlebih. Energi ini mendorong mereka untuk melakukan
aktivitas sehingga mereka terbebas dari perasaan tertekan. Hal ini berarti, tanpa
bermain, anak akan mengalami masalah serius karena energi mereka tidak
tersalurkan.
Menurut Moritz Lazarus, anak bermain karena mereka memerlukan
penyegaran kembali atau mengembalikan energi yang habis digunakan untuk
kegiatan rutin sehari-hari. Hal ini mengandung pengertian bahwa apabila tidak
bermain anak akan menderita kelesuan akibat ketiadaan penyegaran.
Menurut Erikson (1963), bermain membantu anak mengembangkan rasa
harga diri. Alasannya adalah karena dengan bermain anak memperoleh
kemampuan untuk menguasai tubuh mereka, menguasai, dan memahami benda-
benda, serta belajar keterampilan sosial. Anak bermain karena mereka berinteraksi
guna belajar mengkreasikan pengetahuan. Bermain merupakan cara dan jalan
anak berpikir dan menyelesaikan masalah. Anak bermain karena mereka

3
4

membutuhkan pengalaman langsung dalam interaksisosial agar mereka


memperoleh dasar kehidupan sosial.

C. Fungsi Bermain
Bermain memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Merangsang perkembangan sensorik-motorik merupakan komponen
terbesar yang digunakan anak dan bermain aktif sangat penting untuk
perkembangan pengobatan.
2. Perkembangan intelektual anak melakukan eksplorasi dan manipulasi
terhadap segala sesuatu yang ada dilingkungan sekitar.
3. Perkembangan sosial anak akan memberi dan menerima serta
mengembangkan hubungan sesuai dengan belajar memecahkan masalah.
4. Perkembangan kreatifitas anak untuk belajar merealisasikan dirinya.
5. Perkembangan kesadaran diri, anak belajar mengenal kemampuan dengan
mencoba peran-peran baru dan mengetahui dampak tingakh lakunya
terhadap oranglain.
6. Bermain sebagai terapi, anak akan mengalihkan rasa sakitnya pada
permainannya.

D. Manfaat Terapi Bermain


1. Untuk anak-anak sebagai salahsatu terapi pengobatan dan menghilangkan
kejenuhan terhadap suasana rumah sakit.
2. Sebagai sarana orangtua untuk mengetahui suasana hati anak saat bermain.

E. Permainan yang cocok untuk usia Remaja


Melihat karakteristik anak remaja perlu mengisi kegiatan yang konstruktif,
misalnya dengan melakukan permainan berbagai macam olahraga, mendengarkan
dan atau bermain musik serta melakukan kegiatan organisasi yang positif, seperti
kelompok basket sepak bola, karang taruna, dan lain-lain.
Prinsip bermain bagi anak remaja tidak hanya sekedar mencari kesenangan
dan meningkatkan perkembangan fisioemosional, tetapi juga lebih ke arah
menyalurkan minat, bakat, dan aspirasi serta membantu remaja untuk menemukan
identitas pribadinya.
5

Untuk itu alat permainan yang tepat biasanya berupa berbagai macam alat
olahraga, alat, musik, dan alat gambar atau lukis. Tahap kerja terapi bermain anak
usia remaja:

1. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambarkan


dan menceritakan hasil gambar kepada klien lain.
2. Terapis membagikan kertas dan pesil, untuk tiap klien.
3. Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan
saat ini.
4. Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan memberi
penguatan kepada klien untuk tetap menggambar. Jangan memcela klien.
5. Setelah semua selesai menggambar, terapis meminta masing-masing klien
untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya kepada
klien, yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna gambar
tersebut menurut klien.
6. Kegiatan point e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.
7. Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, klien mengajak klien lain
Bertepuktangan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bermain adalah suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak yang
dilakukan setiap hari secara sukarela untuk memperoleh kepuasan dan
merupakan media yang baik bagi anak-anak untuk belajar komunikasi,
mengenal lingkungan, dan untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan
sosial anak. Bermin merupakan legiatan yang dilakukan untuk kepentingan
diri sendiri, dilakukan dengan cara-cara menyenangkan, tidak diorientasikan
pada hasil akhir, fleksibel, aktif, dan positif. Bermain juga dapat diartikan
sebagai kegiatan yang dilakukan demi kesenangan dan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir.
Fungsi bermain 1) merangsang perkembangan sensorik-motorik; 2)
perkembangan intelektual anak; 3) perkembangan sosial anak; 4)
perkembangan kreatifitas anak; 5) perkembangan kesadaran diri; 6) bermain
sebagai terapi. Manfaat bermain untuk anak-anak sebagai salahsatu terapi
pengobatan dan menghilangkan kejenuhan terhadap suasana rumah sakit dan
sarana orangtua untuk mengetahui suasana hati anak saat bermain. Alat
permainan yang tepat bagi remaja biasanya berupa berbagai macam alat
olahraga, alat musik dan alat gambar atau melukis.

B. Saran
1. Penulis
Melalui makalah ini diharapkan kepada penulis agar mengetahui
mengenai aspek perkembangan sosial dan bermain pada remaja lebih
mendalam lagi.
2. Pembaca
Melalui makalah ini diharapkan kepada pembaca agar mengetahui dan
memahami aspek perkembangan sosial dan bermain pada remaja, teori,
fungsi, manfaat, prinsip dan terapi bermain pada remaja.
3. Masyarakat luas

6
7

Melalui makalah ini diharapkan kepada pembaca agar mengetahui dan


memahami aspek perkembangan sosial dan bermain pada remaja serta
cara menyikapi perubahan-perubahan sikap pada remaja.
DAFTAR PUSTAKA

Musfirohh, Tadkiroatun. 2010. Teori Dan Konsep Bermain [Online]. Tersedia:


repository.ut.ac.id. [4 Maret 2019]
Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak. (2003) Temu Ilmiah Tumbuh
Kembang Jiwa Anak dan Remaja [Online]. Tersedia:
http://info.balitacerdas.com/mod.php?Mod=publisher&op=viewarticle&asrti
d=6 [4 Maret 2019]
Paigowpokeronline, Admin. 2000. Tata cara bermain [Online]. Tersedia:
http://www.paigowpokeronline.net/ [5 Maret 2019]

Anda mungkin juga menyukai