Anda di halaman 1dari 19

PAPER

REKAYASA GEMPA

“GEMPA SECARA UMUM”

Oleh :

I GEDE DENDI

1761121104

C3

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANA

UNIVERSITAS WARMADEWA

DENPASAR

2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bumi yang kita tempati memiliki banyak rahasia alam yang tidak
kita ketahui. Kita tidak pernah mengetahui kejadian-kejadian yang akan
terjadi di muka bumi ini. Banyak kejadian-kejadian alam yang
mendatangkan pertanyaan bagi manusia. Salah satu kejadian alam yang
sudah tidak asing di telinga masyarakat yaitu gempa bumi.
Gempa bumi merupakan suatu peristiwa yang sangat sering terjadi
di muka bumi ini. Salah satunya di Indonesia. Indonesia adalah salah satu
negara yang memiliki tingkat rawan bencana alam yang sangat tinggi.
Indonesia sendiri memiliki titik-titik gempa yang tersebar diseluruh
wilayah di Indonesia.
Mungkin kita merasa biasa saja dengan bencana alam tersebut di
Indonesia, tapi bencana tersebut sudah sangat sering terjadi berulang-ulang
di negara kita. Gempa bumi sudah menghancurkan sebagian dari wilayah
Indonesia. Dan sudah banyak sekali korban-korban yang berjatuhan akibat
bencana tersebut. Berarti gempa bumi sudah menjadi suatu ancaman bagi
masyarakat di muka bumi ini. Dan banyak dari masyarakat tidak mengerti
akan apa sebenarnya yang terjadi di muka bumi ini. Maka sangatlah perlu
bagi mereka untuk tahu dan mengerti serta memahami peristiwa-peristiwa
gempa bumi yang terjadi.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan-tujuan dari penulisan paper ini:
1) Mengetahui pengertian dari gempa bumi.
2) Mengetahui penyebab dari terjadinya gempa bumi.
3) Mengerti tentang proses terjadinya gempa bumi.
4) Mengetahui jenis-jenis gelombang gempa bumi.
5) Mengetahui faktor yang mempengaruhi besar kecilnya gempa bumi.
6) Mengetahui jenis-jenis gempa dan pengertiannya berdasarkan
klasifikasinya.
7) Mengetahui Gempa Bumi berdasarkan gelombang?
8) Mengetahui Gempa Bumi berdasarkan Kedalaman?
9) Mengetahui Gempa Bumi berdasarkan Penyebabnya?
10) Mengetahui aktivitas gempa bumi di Indonesia?
11) Mengetahui dampak dari gempa bumi yang terjadi?
12) Mengetahui alat pencatat Gempa Bumi?
13) Mengetahui tips mengatasi gempa bumi?

1.3 Rumusan Masalah


1) Apa pengertian dari gempa bumi?
2) Apa penyebab terjadinya gempa bumi?
3) Bagaimana proses terjadinya gempa bumi?
4) Apa saja jenis-jenis gelombang gempa bumi?
5) Apa saja faktor yang mempengaruhi besar kecilnya gempa?
6) Bagaimana klasifikasi gempa bumi yang terjadi di muka bumi?
7) Bagaimana Gempa Bumi berdasarkan gelombang?
8) Bagaimana Gempa Bumi berdasarkan Kedalaman?
9) Bagaimana Gempa Bumi berdasarkan Penyebabnya?
10) Bagaimana aktivitas gempa bumi di Indonesia?
11) Apa saja dampak dari gempa bumi yang terjadi?
12) Apa saja alat pencatat Gempa Bumi?
13) Bagaimana tips mengatasi gempa bumi?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN GEMPA BUMI


Gempa Bumi berasal dari dua kata berbeda, yaitu : gempa yang artinya
getaran atau guncangan. Dan bumi yang dapat diartikan sebagai planet bumi atau
tempat tinggal kita. Gempa Bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di
permukaan Bumi dengan adanya sebab tertentu. Dapat juga diartikan dengan
guncangan yang terjadi di permukaan Bumi yang disebabkan Gelombang
Seismik.
Besarnya kekuatan gempa bumi diukur dengan alat pencatat gempa yang disebut dengan
seismograf. Seismograf mengukur kekuatan gempa yang terjadi dengan mencatat semua
getaran gempa dan cepat rambat gempa. Gempa bumi termasuk salah satu jenis tenaga
endogen (dalam bumi) karena dapat membuat perubahan pada permukaan bumi akibat
tenaga dari dalam bumi.

2.2. PENYEBAB GEMPA BUMI


2.2.1. Pergeseran Lempeng Bumi
Sebab utama yang dapat memicu terjadinya gempa bumi adalah adanya
pelepasan energi, disebabkan pergeseran Lempeng Bumi. Semakin lama energi itu
akan membesar dan akan mencapai keadaan maximun. Apabila pinggiran lempeng
tidak bisa menahan energi tesebut
maka akan mengakibatkan
terjadinya gempa bumi.
2.2.2. Gerak Lempeng Bumi yang
saling menjauh
Disamping pergeseran lempeng bumi, gerak lempeng yang saling menjauh
juga dapat memicu terjadinya gempa bumi. Karena apabila dua lempeng tersebut
saling menjauh maka akan membentuk lempeng baru diantara kedua lempeng
tersebut.
Lempeng yang baru akan ditekan oleh kedua lempeng lama, yang akan
mengakibatkan lempeng baru bergerak ke bawah. Dari hal inilah akan
menghasilkan suatu energi dengan kekuatan yang sangat luar biasa. Dan
energi inilah menjadi sebab utama terjadinya getaran atau guncangan di
permukaan bumi.
2.2.3. Gerak Lempeng Bumi yang saling mendekat
Faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi adalah
pergerakan lempeng bumi yang saling mendekat. Karena saat pergerakan lempeng
yang saling mendekat akan membentuk gunung baru. Yang terus bertumpuk yang
juga memicu terjadinya terjadinya gempa bumi.
2.2.4. Pergeseran Magma

Salah satu pemicu terjadinya Gempa Bumi lainnya adalah adanya


pergeseran magma di dalam gunung berapi. Gempa ini diakibatkan adanya
tekanan gas yang sangat besar pada bagian sumbatan kawah. Dan gempa bumi ini
merupakan gejala awal akan terjadinya bencana gunung meletus.

2.2.5. Penggunaan Bahan peledak

Gempa bumi ini disebabkan oleh ulah tangan sebagian manusia itu sendiri.
Gempa bumi jenis ini tidak dipengaruhi oleh kondisi alam semesta walaupun
hanya sedikit. Biasanya gempa bumi jenis ini terjadi saat seseorang tengah
meluncurkan atau melakukan percobaan tes rahasia senjata nuklir.
2.3.1. PROSES TERJADINYA GEMPA
Gempa bumi terjadi karena batuan di kerak bumi mengalami tekanan
dahsyat oleh pergerakan lempeng
yang menjadi landasan benua.
Seringnya terjadi karena dua
lempengan di kerak bumi
bergesekan. Pada saat dua
lempeng bergesekan
menghasilkan gelombang kejut
yang kita rasakan sebagai gempa bumi. Proses terjadinya gempa bumi bisa dilihat
pada sketsa berikut.
Lempeng samudera yang massa jenisnya lebih rapat akan bergerak
menyusup ke bawah ketika bertabrakan dengan lempeng samudera. Di sekitar area
tersebut terjadi tekanan, tarikan, dan gesekan. Ketika batas elastisitas lempeng
terlewati, terjadilah patahan batuan yang diikuti lepasnya energi secara cepat. Di
sekitar daerah patahan itulah gempa bumi terasa.

2.4. MACAM-MACAM GELOMBANG GEMPA


1. Gelombang Longitudinal (Gelombang Primer)
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang pertama kali tercatat pada
seismograf. Gelombang ini dirambatkan dari hiposentrum melalui lapisan
litosfer dan dirambatkan secara menyebar dan cenderung cepat. Jenis
gelombang longitudinal ini sifatnya sama seperti gelombang suara yang
bisa merambat melalui zat padat, cair dan padat.
2. Gelombang Transversal (Gelombang Sekunder)
Gelombang transversal muncul setelah gelombang longitudinal dan
tercatat pada seismograf setelah gelombang longitudinal. Gelombang ini
dirambatkan dari hiposentrum ke segala arah dalam lapisan litosfer dan
kecepatannya lebih rendah dibandingkan gelombang longitudinal dan
bergerak tegak lurus dengan arah rambatannya. Gelombang transversal
hanya dapat merambat melalui zat padat. Jika ia merambat melalui
medium cair dan gas maka gelombang ini akan hilang dan tidak tercatat
lagi pada seismograf.
3. Gelombang Panjang (Gelombang Permukaan)
Gelombang panjang adalah gelombang yang merambat melalui episentrum
dan menyebar ke segala arah di permukaan bumi. Gelombang ini
melanjutkan perjalanannya di permukaan bumi dan merupakan gelombang
pengiring setelah gelombang transversal. Gelombang transversal adalah
gelombang yang bersifat merusak karena gelombang ini berjalan terus
melalui wilayah sekitar pusat gempa bumi.

2.5. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESAR KECILNYA GEMPA


BUMI
Gempa bumi yang terjadi pada suatu daerah bisa merupakan gempa yang
berskala besar maupun gempa yang berskala kecil. Besar kecilnya gempa itu
dikarenakan beberapa faktor yaitu :
1. Skala atau magnitude gempa. Yaitu kekuatan gempa yang terjadi
yang bukan berdasarkan lokasi observasi pada suatu daerah.
Magnitude gempa biasa dihitung tiap gempa terjadi dan dicatat oleh
seismograf yang dinyatakan dalam satuan Skala Ricther.
2. Durasi dan kekuatan gempa. Yaitu lamanya guncangan gempa yang
terjadi pada suatau daerah dan kekuatan gempa yang terjadi dengan
melihat kerusakan pada daerah tempat terjadinya gempa bumi.
3. Jarak sumber gempa terhadap perkotaan. Jarak sumber gempa yang
jauh dari perkotaan akan memungkinkan intensitas gempa semakin
rendah.
4. Kedalaman sumber gempa. Yaitu kedalaman pusat terjadinya gempa
diukur dari permukaan bumi. Semakin dalam pusat gempa maka
semakin rendah kekuatan gempa yang terjadi.
5. Kualitas tanah dan bangunan. Kualitas tanah yang buruk akibat
bangunan dapat mengakibatkan serangan gempa bumi yang kuat.
6. Lokasi perbukitan dan pantai. Pantai atau daerah perbukitan
merupakan daerah rawan gempa karena perbukitan dan pantai
merupakan daerah pertemuan lempeng. Sehingga dapat
mempengaruhi besar kecil kekuatan gempa berdasarkan
hiposentrumnya.

2.6. KLASIFIKASI GEMPA BUMI


1. Gempa Bumi Vulkanik
Gempa bumi vulkanik merupakan gempa bumi yang terjadi akibat aktivitas
magma gunung berapi, yang terjadi beberapa kali sebelum gunung meletus.

2. Gempa Bumi Tektonik


Gempa bumi tektonik merupakan gempa yang disebabkan aktivitas
lempeng bumi. Gempa ini lumayan berbahaya karena mampu
mengakibatkan lipatan patahan ataupun pergeseran.

3. Gempa Bumi Runtuhan


Gempa bumi runtuhan merupakan gempa bumi yang terjadi di daerah
kapur atau daerah pertambangan. Jenis gempa ini jarang terjadi karena
dan tidak terlalu berbahaya.
4. Gempa Bumi Buatan
Gempa bumi buatan merupakan gempa bumi yang disebabkan aktivitas
manusia, misalnya peledakan nuklir atau hal-hal lain.

2.7. GEMPA BUMI BERDASARKAN GELOMBANG


1. Gelombang Primer
Gelombang primer disebut juga
dengan Gelombang
Lungituudinal yaitu gelombang yang
merambat di permukaan bumi.
Gelombang ini merambat dengan kecepatan yang sangat cepat yaitu 7-
14 km/s. Getaran ini biasanya berasal dari pusat Hiposentrum.
2. Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah getaran yang
merambat di permukaan bumi sama seperti Gelombang primer. Akan
tetapi kecepatan gelombang sekunder lebih lambat dari gelombang
primer. Gelombang sekunder tidak bisa merambat pada permukaan
bumi yang cair atau lapisan cair.

2.8. GEMPA BUMI BERDASARKAN KEDALAMAN


1. Gempa Bumi Dalam
Pada umumnya gempa bumi ini dalam tidak terlalu membahayakan
kelangsungan hidup manusia. Karena gempa bumi jenis
ini Hiposentrumnya sama atau lebih dari 300 km berada di bawah
perut bumi. Karena jarak getarannya yang sangat jauh maka
getarannya hanya bisa dirasakan oleh sebaian kecil manusia.
2. Gempa Bumi Menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi
yang Hiposentrumnya berada pada jarak 300-60 km dari permukaan
bumi. Gempa bumi menengah memliki kekuatan getaran yang lebih
besar dari gempa bumi dalam. Gempa ini dapat dirasakan oleh
sebagian besar manusia dan hanya menimbulkan kerusakan kecil.
3. Gempa Bumi Dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa yang Hiposentrumnya berada
kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa ini memiliki getaran
yang lebih besar dari kedua gempa diatas, karena jaraknya lebih dekat
dari permukaan bumi. Gempa jenis ini bisa dirasakan oleh semua
manusia dan menimbulkan kerusakan yang besar.

2.9. GEMPA BUMI BERDASARKAN PENYEBABNYA


1. Gempa Bumi Tektonik
Gempa Bumi tektonik adalah gempa
Bumi yang diakibatkan oleh pergeseran
lempeng bumi. Gempa ini mempunyai
kekuatan getaran sangat kecil bahkan bisa
menjadi sangat besar. Apabila gempa tektonik terjadi di daerah perairan
(laut) maka besar kemungkinan akan menimbulkan bencana Tsunami.
Getaran gempa tektonik dapat merambat keseluruh bagian Bumi
tanpa terkecuali. Gempa ini disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi
karena pergeseran lempengan bumi. Seperti layaknya gelang karet yang
ditarik dengan kuat dan tiba-tiba dilepaskan begitu saja.
Gempa tektonik biasanya sering melanda daerah-daerah yang
menempati Siklum Pasifik dan Siklum Mediterani. Getaran yang
ditimbulkan gempa ini bisa mencapai keadaan sangat besar. Jadi gempa
bumi salah satu gempa yang berbahaya bagi manusia dan dapat
menimbulkan bebagai kerusakan.
2. Gempa Bumi Vulkanik (Gunung Berapi)
Gempa Bumi
vulkanik terjadi karena
adanya pergerakan magma
yang terdapat pada gunung
berapi. Biasanya gempa
jenis ini terjadi saat gunung
dalam keadaan aktif dan beberapa saat sebelum gunung meletus.
Terjadinya gempa vulkanik dikarenakan adanya tekanan gas yang sangat
besar pada bagian sumbatan kawah.
Akan tetapi getaran yang dihasilkan oleh gempa vulkani ini tidak
terlalu besar dan hanya dapat dirasakan oleh penduduk sekitar. Dan gempa
ini tidak terlalu membahayakan manusia dan dapat menimbulkan
kerusakan. Akan tetapi abu panas yang ditimbulkan gempa dari gurung
berapi sangat berbahaya bagi makhluk hidup.
3. Gempa Bumi Terban (Runtuhan)
Gempa Bumi runtuhan adalah
gempa yang getarannya
diakibatkan oleh runtuhnya
terowongan atau lubang di dalam
tanah. Gempa bumi ini biasanya diakibatkan oleh runtuhnya pertambangan
yang sudah tidak dipakai. Namum gempa jenis ini jarang terjadi dan hanya
bersifat lokal.
4. Gempa Bumi tumbukan
Faktor utama pemicu terjadinya
gempa jenis ini adalah adanya
meteor dan asteroid yang jatuh di
permukaan bumi. Getaran
disebabkan oleh meteor yang
secara tiba-tiba menabrak bagian permukaan bumi dengan keras. Akan
tetapi gempa bumi jenis ini jarang kita temui pada jaman sekarang.
5. Gempa Bumi Buatan
Gempa bumi yang satu ini tidak disebabkan
oleh pengaruh alam semesta atau kondisi
lingkungan. Akan tetapi gempa bumi ini terjadi
karena ulah tangan dari sebagian manusia. Dan
biasanya pemicu utama terjadinya gempa bumi jenis ini adalah peledakan
dinamit, nuklir atau bahan peledak lainnya.
2.10. AKTIVITAS GEMPA BUMI DI INDONESIA
Bumi kita memiliki dua jalur pegunungan muda yaitu sirkum pasifik dan
sirkum mediterania. Jalur pegunungan tersebut merupakan salah satu dari proses
pembentukan batuan dan dampak dari gempa yang sering terjadi sehingga
mengakibatkan tumbukan antar lempeng terus terjadi dan membentuk suatu
pegunungan yang panjang. Sirkum pasifik dan sikum mediterania ini bertemu di
wilayah Asia dan Indonesia merupakan salah satu negara yang berada diantara
jalur tersebut. Di dunia ada 7 lempeng yang besar yaitu Pasifik, Amerika Utara,
Amerika Selatan, Australia, Antartika, dan Eurasia, tempat Indonesia berada.
Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng yaitu lempeng Eurasia, Indo-
Australia, dan Pasifik.
Lempeng Eurasia merupakan lempeng yang keadaannya stabil, sedangkan
lempeng Indo-Autralia adalah lempeng yang cenderung bergerak ke utara dan
lempeng Pasifik yang cenderung bergerak ke barat. Itulah yang membuat
Indonesia berada pada daerah rawan bencana gempa bumi. Wilayah-wilayah di
Indonesia yang merupakan daerah rawan yaitu Sumatra terutama bagian pesisir
barat, Jawa, Sulawesi, Maluku dan Papua. Berdasarkan sejarah kekuatan sumber
gempa, aktivitas gempa bumi di Indonesia dibagi menjadi 6 daerah aktivitas:
1. Daerah sangat aktif. Magnitude lebih dari 8 SR mungkin terjadi di
daerah ini. Yaitu di Halmahera, pantai utara Irian.
2. Daerah aktif. Magnitude 8 SR mungkin terjadi dan magnitude 7 SR
sering terjadi. Yaitu di lepas pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa,
Nusa Tenggara, Banda.
3. Daerah lipatan dan retakan. Magnitude kurang dari 7 SR mungkin
terjadi. Yaitu di pantai barat Sumatra, kepulauan Suna, Sulawesi tengah.
4. Daerah lipatan dengan atau tanpa retakan. Magnitude kurang dari 7 SR
bisa terjadi. Yaitu di Sumatra, Jawa bagian utara, Kalimatan bagian
timur.
5. Daerah gempa kecil. Magnitude kurang dari 5 SR jarang terjadi. Yaitu di
daerah pantai timur Sumatra, Kalimantan tengah.
6. Daerah stabil, tak ada catatan sejarah gempa. Yaitu daerah pantai selatan
Irian, Kalimantan bagian barat.
Indonesia memiliki banyak sejarah gempa yang terjadi. Salah satu gempa
yang terdahsyat yaitu di tahun 2004 pada bulan desember yang mengguncang
Aceh dan sekitarnya dengan gempa yang berkekuatan 9,8 SR. Gempa ini
mengakibatkan timbulnya tsunami karena hiposentrumnya yang berada pada
dasar laut.

2.11. DAMPAK GEMPA BUMI


Setiap peristiwa alam yang telah menimpa bumi pasti memiliki sebuah
akibat entah itu baik atau buruk. Begitu juga dengan gempa bumi, setelah
terjadinya gempa bumi, ada beberapa akibat yang ditimbulkan olehnya. Akibat
yang ditimbulkan setelah gempa bumi antara lain :

1. Terjadinya Tanah Longsor


Gempa Bumi mengakibatkan
terjadinya getaran atau
goncangan di permukaan bumi
yang bisa menyebabkan bencana
lain. Dan getaran tersebut juga
bisa mengakibatkan tanah dan
batuan keluar dan menyebabkan Tanah Longsor. Akan tetapi hal ini bisa
terjadi apabila kita hidup di daerah dataran tinggi atau daerah pegunungan.
2. Terjadinya Bencana Tsunami
Gempa Bumi
adalah faktor utama yang
menyebabkan bencana
besar yang lain, seperti
bencana Tsunami. Gempa
bumi yang bisa memicu terjadinya tsumani adalah gempa yang berjenis
tektonik apabila terjadi di laut. Karena getaran yang ditimbulkan oleh
gempa tektonik bisa mencapai keadaan maksimum.
Dan besar kecilnya bencana Tsunami ditentukan seberapa besar
kekuatan getaran yang terjadi. Semakin besar kekuatan gempa maka akan
besar pula kekuatan tsunami. Selain kekuatan juga seberapa dekat jarak
pusat getaran dengan dengan permukaan atau dasar laut.
3. Terjadinya Banjir Bandang
Getaran bisa menyebabkan
keluarnya air waduk, danau
atau sungai dalam keadaan
besar yang
mengakibatkan Banjir.
Karena adanya getaran
tersebut waduk atau danau
menjadi rusak dan tidak bisa menampung air. Dengan begitu air akan
mengalir memenuhi daerah sekitar yang lebih rendah.
4. Terjadinya Kebakaran
Getaran saat gempa juga bisa menyebabkan kebakaran yang
diawalil dengan robohnya bangunan. Karena kerusakan pada bangunan
akan mengakibatkan terputusya aliran listrik dan kebocoran tabung gas.
Faktor utama yang dapat menimbulkan kebakaran saat gempa bumi adalah
ledakan dari tabung gas.
Disamping ledakan dari tabung gas hal yang memicu terjadinya
kebakaran adalah hubungan pendek listrik. Hal itu semakin parah apabila
material disekitar lokasi kebakaran adalah barang mudah terbakar. Karena
bisa menjalar ketempat-tempat lain dan juga menyebabkan polusi udara.
5. Terjadinya kerusakan lingkungan
Getaran yang dihasilkan gempa
bumi dapat merusak keadaan
lingkungan sekitar. Seperti
rusaknya rumah-rumah warga,
gedung-gedung dan lain-lain. Dan
juga dapat menyebabkan
terkikisnya lapisan tanah, pencemaran tanah dan erosi pada tanah dan
masih banyak yang lainnya.
6. Kerusakan bangunan
Bangunan yang berada
diatas tanah bisa hancur atau
roboh karena getaran yang
dihasilkan oleh gempa bumi. Besar kecilnya akibat ini juga dipicu
seberapa besar kekuatan gempa dan seberapa jauh dari titik pusat. Semakin
besar kekuatan maka kerusakan ini juga semakin besar pula.
Gelombang pada gempa dapat menimbulkan bergoyangnya lapisan
Bumi dan bangunan, apa-apa yang berdiri diatasnya akan roboh. Dan
menyebabkan bangunan menjadi lemah dikarenakan pondasi bangunan
menjadi terangkat. Dengan perkembangan jaman Negara maju telah
membuat gedung dengan kontruksi anti gempa.
7. Munculnya wabah penyakit
Gempa bumi akan menyebabakan rusaknya fasilitas yang ada, akan yang
mengakibatkan sulitnya mencari air bersih. Karena saluran-saluran air
yang rusak akan menyebabkan pencemaran air disekitar lokasi gempa.
Dan itulah pemicu utama tersebarnya wabah-wabah penyakit seperti TBC,
Diare, Demam Berdarah dan lain-lain.
8. Terangkatnya Mineral ke permukaan Bumi
Gempa bumi dapat menyebabkan terangkatnya mineral-mineral yang ada
di dalam lapisan bumi. Dikarenakan adanya pergeseran lempeng Bumi
atau sesar Bumi. Akan tetapi tidak semua gempa dapat mengangkat semua
mineral, hanya lapisan tanah yang mengandung mineral yang akan
terangkat.
9. Jatuhnya korban jiwa
Saat terjadi gempa bumi
seseorang berpotensi untuk
terkena runtuhan-runtuhan
bangunan yang roboh. Atau
bisa juga terperangkap di
dalam sebuah gedung atau
bahkan terseret arus saat
terjadi tsunami. Dan masih banyak lagi penyebab jatuhnya korban pada
bencana gempa Bumi.

2.12. ALAT UNTUK MENGUKUR DAN MENCATAT GEMPA BUMI


Seismeter adalah suatu
alat atau sensor getaran yang
dipergunakan untuk
mendeteksi getaran pada
permukaan tanah. Seismometer
diambil dari Bahasa Yunani
yaitu Seismo : gempa bumi,
Metero :mengukur. Apabila
digabungkan maka akan menjadi, alat yang digunakan untuk mengukur getaran
gempa bumi.
Seismometer bisa juga disebut dengan Seismograf. Dengan menggunakan
alat ini manusia bisa mendeteksi kekuatan getaran dan arah yang akan dilewati
getaran tersebut. Perangkat ini terdiri dari beberapa perangkat yaitu: gantungan
pemberat dan ujung lancip yang menyerupai sebuah pensil.
Seismometer diperkenalkan pertama kali kepada dunia pada tahun 132
SM. Oleh seorang matematikawan dari Dinasti Han yang bernama Chang Heng.
Dan hasil rekaman yang dikeluarkan oleh Seismometer biasa disebut dengan
Seismogram.
Kekuatan gempa bumi
 Kekuatan 0,0-3,0 Skala richter disebut dengan gempa mikro.
 Kekuatan 3,0-3,9 Skala richter disebut dengan gempa minor.
 Kekuatan 4,0-4,9 Skala richter disebut dengan gempa ringan.
 Kekuatan 5,0-5,9 Skala richter disebut dengan gempa sedang.
 Kekuatan 6,0-6,9 Skala richter disebut dengan gempa kuat.
 Kekuatan 7,0-7,9 Skala richter disebut dengan gempa mayor.
 Kekuatan diatas 8 Skala richter disebut dengan gempa tinggi.

2.13. TIPS MENGATASI GEMPA BUMI

1. Bila berada di dalam rumah


 Jangan panik dan jangan berlari keluar, segera berlindung di bawah
meja atau tempat tidur.
 Bila tidak ada, lindungi kepala dengan bandal atau benda-benda
sejenis.
 Jauhi perabotan seperti rak buku, lemari, dan lain-lain.
 Hati-hati terhadap langit-langi yang mungkin akan runtuh.
2. Bila berada di luar ruangan
 Jauhi bangunan tinggi, dinding, tiang listrik, dan lain sebagainya.
 Usahakan berada di daerah terbuka.
 Jauhi kaca jendela.
3. Bila berada di dalam ruangan umum
 Jangan panik dan jangan berlari keluar pada saat dipenuhi orang.
 Jauhi perabotan atau benda-benda sejenis yang mungkin
membahayakan.
4. Bila sedang mengendarai kendaraan
 Segera berhenti di tempat terbuka.
 Jangan berhenti di atas jembatan atau jalan layang,
 Jangan berhenti di bawah jembatan penyeberangan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gempa bumi adalah getaran yang berasal dari energi dalam bumi yang
bisa disebabkan oleh pergerakan batuan atau pergerakan lempeng, aktivitas
magma, maupun aktivitas yang dilakukan manusia. Proses terjadinya gempa bumi
juga dipengaruhi oleh jenis gempa yang terjadi baik tektonik maupun vulkanik.
Gelombang gempa ada 3 yaitu gelombang longitudinal, transversal dan panjang.
ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya gempa yaitu, skala
atau magnitude, durasi dan kekuatan, jarak sumber gempa dengan perkotaan,
kedalaman sumber gempa, kualitas tanah dan bangunan, dan lokasi perbukitan
dan pantai. Gempa dibagi menjadi beberapa macam yaitu:
1) Berdasarkan penyebabnya: tektonik-vulkanik-runtuhan
2) Berdasarkan kedalaman hiposentrum: dangkal-menengah-dalam
3) Berdasarkan jarak episentrum: setempat-jauh-sangat jauh
4) Berdasarkan bentuk episentrum: sentral-linier
5) Berdasarkan letak episentrum: laut-dasar
Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan bencana gempa karena
Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng besar di dunia yaitu lempeng
Eurasia, Indo-Australia an Pasifik. Wilayah-wilayah di Indonesia yang dilalui oleh
lempeng tersebut sehingga mengakibatkan wilayah tersebut rawan bencana gempa
bumi adalah Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku dan Papua. Kalimantan merupakan
satu pulau yang aman dari gempa bumi karena posisinya yang berada di tengah-
tengah lempeng.
Gempa dapat membawa dampak negatif bagi manusia. Baik secara fisik
maupun psikologis. Secara fisik tentu dapat merusak bangunan-bangunan tempat
terjadinya gempa sehingga banyak warga yang kehilangan tempat tinggal. Selain
itu juga banyak korban jiwa yang timbul karena tertimbun oleh bangunan-
bangunan yang runtuh. Dampak negatif dari segi psikologis adalah beberapa dari
korban bencana gempa dapat mengalami trauma akibat kejadian tersebut. Gempa
yang berkekuatan besar dan yang memiliki sumber gempa di dasar laut juga
memiliki dampak terjadinya tsunami. Dampak-dampak tersebut juga dapat
berpengaruh bagi keadaan negara karena mempengaruhi perekonomian juga
keamanan negara seperti banyaknya bantuan yang harus dijalankan pemerintah
untung mengatasi bencana tersebut.
3.2 Saran
Masyarakat harus lebih tahu mengenai gejala-gelaja alam yang sering
terjadi di Indonesia dan pemerintah juga harus sering mengadakan penyuluhan-
penyuluhan serta pengetahuan bagi masyarakat agar mereka mengerti dan dapat
mengetahui apa yang harus mereka lakukan apabila suatu saat mereka dihadapkan
dengan bencana gempa bumi.
Pemerintah juga harus betindak cepat dalam menangani segala bencana
yang terjadi agar tidak memakan banyak korban jiwa. Apabila dihadapkan dengan
bencana gempa bumi, disaranakan yang pertama paling penting adalah
menyelamatkan diri dibandingkan harta benda yang dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai