Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang sejak awal
tahun 2015 telah ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan Provinsi Kepulauan Riau. Oleh
karena itu dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional dan
aman bagi pasien, maka sejak tahun 2014 telah dilakukan berbagai persiapan untuk
menjadi yang rumah sakit terakreditasi Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Sesuai dengan standar KARS, salah satu upaya yang harus dilakukan adalah
melakukan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Kegiatan peningkatan
mutu dan keselamatan pasien merupakan upaya untuk memperbaiki mutu secara
keseluruhan yang dilakukan terus menerus untuk mengurangi risiko terhadap pasien dan staf.
Kegiatan ini dimulai dari pemantauan program mutu pada setiap unit kerja terkait.
Pencapaian mutu pelayanan unit kerja terkait selanjutnya akan dijadikan
panduan/manajemen kontrol untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah
sakit.
Komite Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien (Komite PMKP) RSUD
Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang menetapkan kegiatan-kegiatan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit. Kegiatan yang dibuat
disesuaikan dengan standar penilaian Pokja Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Akreditasi RS KARS versi 2012.
Laporan ini merupakan laporan pelaksanaan kegiatan program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien Komite PMKP RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang
selama tahun 2017.
2. Tujuan Khusus
a. Dievaluasinya upaya peningkatan mutu pelayanan melalui penggunaan indikator
prioritas dan unit kerja.
b. Dievaluasinya kepatuhan pada implementasi enam sasaran keselamatan pasien
(international patient safety goals)
c. Diketahuinya trend atau variasi insiden keselamatan pasien
d. Dilaksanakannya RCA untuk kejadian-kejadian sentinel dan implementasi tindak
lanjutnya (bila ada)
e. Dievaluasinya insiden kejadian infeksi nosokomial
Laporan Program Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien TAHUN 2017
4. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien pada tingkat unit kerja, rincian
kegiatannya yaitu :
a. Sosialisasi dengan para kepala unit kerja (komite, bidang/bagian, instalasi, unit, dan
tim) untuk menentukan indikator mutu dari masing-masing unit kerja.
b. Penyusunan profil / kamus indikator mutu unit kerja.
c. Penyusunan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien unit kerja
Laporan Program Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien TAHUN 2017
d. Pencatatan (sensus harian), validasi dan analisis data serta pelaporan dan publikasi
data indikator mutu unit kerja.
e. Perbaikan capaian indikator mutu unit kerja dengan menggunakan siklus PDCA.
6. Pendidikan dan pelatihan terkait peningkatan mutu dan keselamatan pasien, rincian
kegiatannya yaitu pendidikan & pelatihan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
untuk para pimpinan rumah sakit, Komite PMKP, dan Penanggungjawab Mutu Unit
Kerja.
8. Penilaian kinerja unit dan individu, rincian kegiatannya yaitu melakukan penilaian
kinerja unit dan individu dengan menggunakan indikator-indikator pengukuran kinerja.
Laporan Program Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien TAHUN 2017
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan pemantauan indikator mutu rumah sakit dan keselamatan pasien pada tahun
2017 dapat dilihat pada Laporan Pemantauan Indikator Mutu Rumah Sakit dan
Keselamatan Pasien setiap 3 bulan (terlampir). Rincian kegiatan pemantauan indikator
mutu rumah sakit tahun 2017 sakit terdiri dari :
1. Pencatatan (sensus harian) indikator mutu rumah sakit dan keselamatan pasien
Pencatatan (sensus harian) indikator rumah sakit dan keselamatan pasien tahun 2017
dilaksanakan oleh setiap penanggungjawab mutu unit kerja. Kegiatan pencatatan (sensus
harian) dilakukan pada formulir pencatatan masing-masing indikator bulan Januari sampai
dengan Desember 2017.
2. Validasi dan Analisa Data Indikator Mutu Rumah Sakit dan Keselamatan Pasien
a. Validasi Data Indikator Mutu Rumah Sakit
Kegiatan validasi data indikator mutu rumah sakit dilaksanakan oleh Subkomite Mutu
Komite PMKP sebagai validator indikator mutu rumah sakit dan keselamatan pasien.
Kegiatan validasi data yang dilakukan selama tahun 2017 adalah sebagai berikut :
1) Validasi data indikator kelengkapan pengisian form checklist keselamatan operasi.
Indikator ini dilakukan validasi karena suatu perubahan telah dilakukan terhadap
indikator yg ada, yaitu perubahan penanggungjawab pengumpulan data dari
penanggungjawab mutu Instalasi Bedah Sentral menjadi petugas di Subbag
Rekam Medis. Kegiatan validasi dilakukan pada bulan Agustus 2017
2) Validasi data indikator waktu tanggap dokter pada pasien gawat darurat.
Indikator ini dilakukan validasi karena merupakan indikator mutu klinis yang akan
dipilih untuk dilakukan publikasi data di website. Kegiatan validasi dilakukan
pada bulan Oktober 2017.
Hasil kegiatan validasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4. Hasil Kegiatan Validasi Indikator Rumah Sakit
RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpiang
Tahun 2017
Jumlah pengukuran yang
Jumlah sampel Persentase
Judul Indikator sama antara validator dan
yang diukur validasi
penanggungjawab mutu
1. Kelengkapan
pengisian form
108 100 93%
checklist keselamatan
operasi.
2. Waktu tanggap dokter
pada pasien gawat 302 286 95%
darurat.
3. Pelaporan dan Publikasi Data Indikator Mutu Rumah Sakit dan Keselamatan
Pasien
a. Pelaporan Data Indikator Mutu Rumah Sakit dan Keselamatan Pasien
Kegiatan pelaporan data indikator mutu rumah sakit dan keselamatan pasien
dilakukan oleh penanggungjawab mutu unit kerja terkait. Kegiatan selama tahun
2017 masih mengalami kendala yaitu kepatuhan penanggungjawab mutu unit kerja
untuk segera mengirimkan laporan data mutu kepada Komite PMKP setiap bulan dan
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan yaitu dikirim sebelum tanggal 5 setiap
bulannya.
Jumlah penanggungjawab mutu unit kerja yang harus mengirimkan laporan
kepada Komite PMKP adalah 16 orang. Gambaran kepatuhan penanggungjawab mutu
unit kerja dalam pengiriman laporan indikator mutu rumah sakit sampai dengan
laporan ini dibuat adalah sebagai berikut berikut :
Tabel 5. Kepatuhan Pelaporan Indikator Mutu Rumah Sakit dan Keselamatan Pasien
oleh Penanggungjawab Mutu Unit Kerja
Laporan Program Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien TAHUN 2017
tahun 2017
Laporan Bulanan Dikirim sebelum
Penanggungjawab mutu unit
Yang dikirim tanggal 5
kerja
(jumlah bulan) (jumlah bulan)
1. Instalasi Rawat inap
a. Mawar 12 1
b. Dahlia A 12 0
c. Dahlia B 11 0
d. Anyelir 9 0
e. Obgyn 12 0
f.Perina 12 0
2. Instalasi Gawat Darurat 12 0
3. ICU 12 0
4. Instalasi Bedah Sentral 12 1
5. Instalasi Anastesi 12 0
6. Instalasi Radiologi 11 0
7. Instalasi Laboratorium 9 0
8. Instalasi Farmasi 11 0
9. Subbag Rekam Medis 11 0
10. Subbag Mobilisasi Dana 11 0
11. Unit Transfusi Darah 11 0
Berdasarkan tabel diatas didapat bahwa unit kerja yang telah lengkap
mengirimkan laporan bulanannya adalah sebanyak 50% (8/16) dan hanya 2 unit kerja
yang pernah mengirimkan laporan sebelum tanggal 5 setiap bulannya yaitu Ruang
Inap Mawar sebanyak 1 kali (bulan Juli) dan Instalasi Bedah Sentral sebanyak 1 kali
(bulan Desember).
Keterlambatan unit kerja dalam mengirimkan laporan, berdampak pengiriman
laporan pemantauan indikator mutu rumah sakit kepada Pemimpin BLUD juga
menjadi terlambat.
b. Publikasi Data Indikator Mutu Rumah Sakit
Kegiatan publikasi data indikator mutu rumah sakit dilakukan oleh Subbag
Informasi dan Humas. Rincian kegiatan yang dilakukan adalah menampilkan data
indikator mutu rumah sakit melalui website rumah sakit. Tahun 2017, publikasi data
yang ditampilkan adalah indikator waktu tanggap dokter pada pasien gawat darurat.
rekomendasi untuk perbaikan indikator mutu yang belum mencapai target. Kemudian
rekomendasi-rekomendasi tersebut disampaikan oleh Ketua Komite PMKP kepada
Pemimpin BLUD dalam bentuk Rencana Tindak Lanjut Hasil Analisis PDCA Indikator
Mutu RS (RTL PDCA) setiap triwulan untuk meminta masukan dan persetujuan. RTL
PDCA Triwulan tersebut apabila disetujui oleh Pemimpin BLUD dikirimkan kepada Para
Wadir dan jajaran manajemen terkait untuk segera ditindaklanjuti. Pemantaun
pelaksanaan RTL PDCA setiap triwulan dilakukan oleh Subkomite Mutu Komite PMKP.
Hasil pelaksanaan RTL PDCA dapat dilihat pada Laporan Kegiatan Tindak Lanjut Upaya
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Tahun 2017.
Kegiatan pencatatan dan pelaporan IKP dilakukan oleh kepala ruangan atau kepala
instalasi. Kegiatan ini selama tahun 2017 masih mengalami beberapa kendala sehingga
hanya Instalasi Farmasi yang baru melakukan pencatatan dan pelaporan Insiden
Keselamatan Pasien. Hasil kegiatan ini dapat dilihat pada Laporan Insiden Keselamatan
Pasien Triwulan I, II dan III yang dibuat oleh Koordinator Insiden Keselamata Pasien
Subkomite Manajemen Resiko dan Keselamatan Pasien.
2. Pembentukan tim.
Tim FMEA Resep Elektronik berdasarkan SK Pemimpin BLUD RSUD Provinsi
Kepulauan Riau Nomor 027/SK-RSUD PROV/A-1.5/XI/2017 tentang Tim FMEA Resep
Elektronik tanggal 3 November 2017. Susunan Tim FMEA Resep Elektronik adalah:
Kedudukan
No Nama Jabatan
Dalam Tim
1 dr. ElfianiSandri, MPH Kabag Penunjang Medik Ketua Tim
2 Dina Andriani H, S.Kep, Ners Komite PMKP Sekretaris Tim
3 Tri Wahyu Widadi, ST,M.Ec.Dev Kabag Perencanaan
4 SyaripHidayat, SKM, MPH Kasubbag Rekam Medik Anggota Tim IT
5 Budianto, S.Kom Staf IT
6 Andri Saputra, S.Farm, Apt Ka. InstalasiFarmasi
7 Raega Hakli, S.Farm, Apt Apoteker Anggota Tim
Farmasi
Johry Capella Sujono, S.Farm,
8 Logistik Farmasi
Apt
9 Dr. Zufri, Sp.OG Komite Medik
10 dr. R.AhmadAnzali Komite PMKP
Anggota Tim
dr. Sudarsono, M.Ked (KK), Pelayanan
11 Ka.Instalasi Rawat Jalan
Sp.KK
12 Eva Elmiati, S.Kep, Ners Ka. Ruangan Rawat Jalan
Laporan Program Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien TAHUN 2017
Diagram 1 diatas, menunjukkan bahwa secara garis besar ada 3 tahapan proses resep
elektronik yaitu entri resep, Instalasi Farmasi menyiapkan obat dan pasien menerima obat.
Pada setiap alur ini yang kemudian dikaji kemungkinan yang akan menimbulkan
kegagalan program resep elektronik.
7. Redesain proses
Sebelum dilaksanakan redesain proses, tim kemudian melaksanakan benchmarking ke
RS Awal Bros Batam pada tanggal 25 November 2017. Hasil benchmarking adalah RS
Awal Bros sudah melaksanakan sistem resep elektronik. Saat ini Tim IT sedang
melaksanakan revisi modul dan sistem SIM RS.
Jumlah Total
Jumlah
Wadir / Komite Unit Kerja Indikator
Indikator Mutu
Mutu
2. Subbag Informasi dan
1
Pemasaran
3. Subbag Rekam Medis 4
4. Subbag Tata Usaha 1
Umum dan
5. Subbag Kepegawaian 2
Keuangan
6. Bagian Keuangan 4
7. Instalasi Prasarana dan
3
Sarana RS
8. Unit Pengaduan Pelanggan 2
Komite Medik Medik 3
Komite 5
Komite Keperawatan 2
Grand Total indikator Mutu Unit Kerja 138
4. Pencatatan (sensus harian), validasi dan analisis data serta pelaporan dan publikasi
data.
Kegiatan pencatatan (sensus harian), validasi dan analisis data serta pelaporan dan
publikasi data indikator mutu unit kerja dipantau oleh para wadir melalui bidang/bagian
sesuai struktur organisasi dan para ketua komite. Kegiatan pencatatan, analisis dan
pelaporan indikator mutu unit kerja dilaksanakan oleh penanggungjawab mutu unit kerja.
Laporan Program Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien TAHUN 2017
Hasil kegiatan dapat dilihat pada Laporan Pencapaian Indikator Mutu Unit Kerja setiap
3 bulan.
5. Perbaikan capaian indikator mutu unit dengan menggunakan siklus PDCA.
Kegiatan perbaikan capaian indikator mutu unit dengan menggunakan siklus PDCA
dilaksanakan oleh kepala dari masing-masing unit kerja berkoordinasi dengan
bidang/bagian dibawah Wadir sesuai dengan struktur organisasi.
BAB III
PENUTUP
Pelaksanaan Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien selama tahun 2017
secara keseluruhan belum berjalan maksimal sesuai dengan target. Program Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien ini bukan hanya tanggung jawab Komite PMKP, namun juga
menjadi tanggung jawab seluruh pegawai rumah sakit. Program ini tidak akan berjalan baik
tanpa peran aktif seluruh pegawai. Selama rumah sakit masih memberikan pelayanan, maka
upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien ini akan terus berjalan. Untuk itu, kegiatan
pemantauan indikator dan pengumpulan data harus disadari sebagai tugas rutin yang harus
dilakukan oleh kepala instalasi, kepala ruangan, dan Penanggungjawab mutu setiap unit kerja.
dr. Muchtar Lutfi Munawar, Sp.P dr. Helmi Tri Puji Lestari, M.Sc,Sp.A
Mengetahui
Pemimpin BLUD
RSUD Prov. Kepri Tanjungpinang