Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. LATAR BELAKANG
Mutu pelayanan kesehatan adalah topik sentral dalam pengelolaan rumah
sakit terutama semenjak meningkatnya perhatian global terhadap keselamatan
pasien. Rumah Sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dengan resiko
terhadap keselamatan pasien. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien harus
dilakukan berdasarkan data. Penggunaan data secara efektif dapat dilakukan bila
praktek klinik dan praktek manajemen telah dijalankan berdasarkan evidence based.
Mutu tidak boleh dipisahkan dari standar karena kinerja diukur berdasarkan standar
Keselamatan pasien di rumah sakit merupakan kewajiban yang harus
dilakukan. Sesuai dengan Permenkes 11 tahun 2017 setiap fasilitas kesehatan wajib
mengupayakan keselamatan pasien dengan tujuan menyediakan sistem asuhan
yang lebih aman dengan ciri-cirinya yaitu assesment risiko, identifikasi dan
pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan dampak tindak lanjutnya, implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera, dan mencegah terjadinya cedera.
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan pasien dan menjamin
keselamatan pasien, maka rumah sakit wajib melaksanakan upaya peningkatan
mutu dan keselamatan pasien, sesuai Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit Pasal 29 ayat (1) yang menyatakan bahwa rumah sakit
berkewajiban menyediakan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti
diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien.
Ruang lingkup Peningkatan mutu dan keselamatan pasien dalam Standar
Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) edisi 1 meliputi antara lain :
1. Pengelolaan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
2. Pemilihan, pengumpulan, analisis dan validasi data indikator mutu
3. Pelaporan dan analisis insiden keselamatan pasien
4. Pencapaian dan mempertahankan perbaikan
5. Pengukuran Budaya Keselamatan
6. Manajemen Resiko.
MelayanidenganAkhlakMulia
pelatihan internal peningkatan mutu dan keselamatan pasien untuk jajaran Direksi,
para ketua komite, para kepala bidang/bagian serta kepala unit kerja di RSUD Raja
Ahmad Tabib Provinsi Kepulauan Riau.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan Pelatihan Internal Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien adalah
meningkatkan pemahaman dan keterampilan staf rumah sakit dalam
menerapkan peningkatan mutu dan keselamatan pasien sesuai dengan Standar
Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) edisi 1.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan Pelatihan Internal Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien ini adalah :
a. Mengetahui tentang konsep dan prinsip peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien;
b. Mampu melakukan perencanaan dan pelaksanaan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien serta penetapan area prioritas dan pemilihan indikator
c. Mampu melakukan pengumpulan, pelaporan, validasi dan analisa, serta
publikasi data. mampu meningkatkan dan mempertahankan mutu dan
keselamatan pasien;
d. Mengetahui dan memahami pelaporan dan analisis insiden keselamatan
pasien;
e. Mengetahui dan memahami upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien ;
f. Mengetahui dan memahami pengukuran budaya keselamatan pasien;
g. Mengetahui dan memahami pelaksanaan manajemen resiko.
C. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran;
MelayanidenganAkhlakMulia
D. Narasumber
Narasumber pelatihan peningkatan mutu dan keselamatan pasien berasal dari
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
E. Metode Kegiatan
Metode penyampaian materi Pelatihan Internal Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien dengan cara pidato dan diskusi untuk mengenai peningkatan mutu dan
keselamatan pasien. Bentuk komunikasi dalam penyampaian materi peningkatan
mutu dan keselamatan pasien dengan komunikasi dua arah yaitu dengan tanya
jawab. Selain itu untuk mengetahui adanya peningkatan pengetahuan peserta
terhadap pelatihan maka dilakukan pre dan post tes.
G. SASARAN
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah :
1. Kepala Unit Kerja : 25 orang
2. PJ. Data Unit Kerja : 25 orang +
50 orang
MelayanidenganAkhlakMulia
5. Koordinator Perlengkapan : Muhamad Safei, S.Kep, Ners,MPH
Tantry Fatimah Syam, SKM
6. Koordinator Konsumsi : Wan Handayani, S.Sos, MM
Dina Andriani Hutagalung, S.Kep, Nr,
M.Kep
I. ANGGARAN
Sumber anggaran kegiatan ini adalah DPA Nomor :1.02.01.33.34.5.2 Kegiatan
Akreditasi Rumah Sakit dengan rincian sebagai berikut :
No. Uraian Volume Satuan Harga Jumlah
1 Biaya Konsumsi
a. Snack (Panitia + 65 Snack kotak / Rp. 3.000 Rp. 195.000
Peserta + Narsum) hari
b. Makan Siang (Panitia + 65 Ktk Rp. 25.000 Rp. 1.625.000
Peserta + Narsum)
2 Penggandaan Materi
a. Undangan 50 Eksemplar Rp. 1.000 Rp. 50.000
b. Materi 50 Eksemplar Rp. 10.000 Rp. 500.000
3 Perlengkapan
a. Pena 4 Lusin Rp. 20.000 Rp. 80.000
b. Name Tag 50 Pcs Rp. 5.000 Rp. 250.000
c. Sertifikat 50 Lembar Rp. 2.000 Rp. 100.000
d. Spanduk 2 x 4 meter 1 Pcs Rp.200.000 Rp. 200.000
TOTAL Rp. 3.000.000
J. KELUARAN
Keluaran (out put) dari kegiatan ini adalah :
K. PENUTUP
Demikianlah Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai acuan.
MelayanidenganAkhlakMulia
Ketua Panitia,
MelayanidenganAkhlakMulia