DI LABORATORIUM IPA
Siti Mariyam
Jurdik Biologi FMIPA UNY
Pendahuluan
Kesehatan kerja merupakan bagian dari kesehatan masyarakat yang berkaitan
dengan semua pekerjaan yang berhubungan dengan faktor potensial yang
mempengaruhi kesehatan pekerja (dalam hal ini siswa, guru, dan laboran/karyawan).
Program kesehatan kerja diarahkan untuk :
1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja di
semua lapangan pekerjaan ke tingkat yang setinggi-tingginya, baik secara
fisik, mental, maupun sosial.
2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang
diakibatkan oleh tindakan dan kondisi lingkungan kerja.
3. Memberikan perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari
kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang
membahayakan kesehatan.
4. Menempatkan dan memelihara pekerjaan di suatu lingkungan kerja yang
sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerja
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3) merupakan persoalan yang sangat
kompleks. Pada prinsipnya problem K-3 merupakan akibat hubungan interaktif antara
tiga komponen, yaitu :
1. Kapasitas kerja, antara lain meliputi status kesehatan pekerja, gizi kerja,
ketrampilan pekerja.
2. Beban kerja, baik berupa fisik maupun mental.
3. Beban tambahan, berasal dari lingkungan kerja, antara lain : kebisingan,
panas, debu, parasit, dll.
Lingkup K-3 di laboratorium pada umumnya sama dengan tempat kerja yang
lain, meliputi prinsip : prevensi, proteksi, promosi, dan kesesuaian penempatan. Namun
laboratorium memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan tempat kerja lain,
sesuai dengan jenis kegiatan yang diselenggarakan. Prevensi dan proteksi, merupakan
upaya yang dilakukan agar kecelakaan tidak terjadi, kalau memang harus terjadi
diharapkan seringan mungkin dampak yang ditimbulkan. Promosi, upaya yang dilakukan
2
First Aider tidak dapat menggantikan tenaga medis, tetapi hanya memberikan
pertolongan awal terhadap korban yang sakit atau cedera.
Peranan First Aider sangat penting dalam keadaan darurat, mereka bertanggungjawab
terhadap beberapa hal, yaitu:
Usaha yang dapat dilakukan oleh First Aider harus menekankan pada upaya:
Secara umum tahap yang harus dikerjakan dalam memberikan pertolongan pertama
pada saat datang di lokasi kejadian adalah :
25 - 100 I II III
Obat-obatan untuk Kotak P3K Bentuk III sama dengan obat-obatan untuk Kotak P3K
Bentuk II
Sumber: SNI-19-3994-1995
(tiga) faktor utama : (1) kondisi laboratorium sebagai tempat kerja, (2) karyawan, teknisi,
laboran, dan semua pihak pengguna laboratorium, dan (3) proses atau semua kegiatan
yang berlangsung (pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat). Manajemen
K-3 meliputi 5 (lima) tahap : (1) identifikasi bahaya, (2) penilikan resiko, (3) minimasi
resiko, (4) melaksanakan tindakan, dan (5) memantau efektivitas tindakan. Hirarkhi
pengontrolan bahaya di laboratorium meliputi kegiatan : (1) eliminasi/disain, (2)
substitusi, (3) disain ulang, (4) pemisahan, (5) administratif, dan (6) alat pelindung diri
(APD/PPE).
KEPUSTAKAAN
Abipraya. 2008. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan. Diakses tanggal 16 Maret 2011
dari http://safety4abipraya.wordpress.com/2008/06/04/tabel-alat-pertolongan-
pertama -pada-kecelakaan-p3k/
Bos, Nick, et al. 1995. Workplace Health and Safety Handbook. Safe Work College of
Workplace Health and Safety, South Brisbane.
Muchsin Lubis, dkk. 1993/1994. Pengelolaan Laboratorium IPA. Materi Pokok Modul
Universitas Terbuka, Depdikbud, Jakarta.
Radha Mohan. 2007. Innovative Science Teaching, for Physycal Science Teachers.
Third Edition. Prentice-Hall of India, New Delhi.
Stricoff, R. S., Walters, D. B. 1990. Laboratory Health and Safety Handbook. John Wiley
& Sons, Inc., New York.
Rizwan Hamdi. 2008. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan. Diakses tanggal 16 Maret
2011 dari http://www.rizwanhamdi.com/?p=128