Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara kelautan yang mempunyai potensi sumber daya alam. Salah
satunya mikroalga yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami, obat herbal dan lainnya.
Namun sampai sejauh ini, pemanfaatan alga di Indonesia masih relatif kecil dibandingkan
keanekaragaman alga yang ada di Indonesia (Yanuhar, 2016). Mikroalga merupakan
sumber pigmen alami yang aman digunakan sebagai zat aditif maupun dalam kosmetik.
Spirulina sp. merupakan salah satu jenis mikroalga yang bersifat autotrof,
prokariotik, uniselular dan berbentuk filament menyerupai spiral berwarna biru-hijau.
Spirulina sp. mengandung pigmen yang dapat berfungsi sebagai antioksidan, yaitu:
klorofil, karoten, xantofil dan fikosianin (Sedjati et al. 2012). Antioksidan merupakan
senyawa kimia yang mendonorkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas untuk
menghambat reaksi radikal bebas. Aktivitas antioksidan dapat dideteksi menggunakan
salah satu metode yakni transfer elektron menggunakan radikal DPPH(1,1-difenil-2-
pikrilhidrazil). Prinsip kerjanya adalah adanya radikal bebas stabil yaitu DPPH yang
dicampurkan dengan senyawa antioksidan yang memiliki kemampuan mendonorkan
hidrogen, sehingga radikal bebas dapat diredam (Ridho dkk, 2013).
Pada penelitian sebelumnya aktivitas antioksidan dari fikosianin Spirulina p. segar
yang diekstraksi dengan aquades lebih tinggi (IC 50 = 110,80 ppm) dibandingkan
fikosianin yang diekstraksi dengan buffer fosfat pH 7 (IC 50 =186,76 ppm) (Ridlo dkk,
2015). Namun, penelitian terkait tingkat aktivitas antioksidan pada sediaan masker ekstrak
spirulina belum pernah dilakukan sebelumnya. Disamping itu, meningkatnya jumlah
komoditas masker spirulina dengan berbagai merk yang beredar di pasaran mendorong
penelitian ini untuk membandingkan tingkat aktivitas antioksidan dari masing-masing
masker spirulina tersebut.
Tujuan pada penelitian ini adalah mengetahui adanya aktivitas antioksidan dan
menentukan aperbedaan aktivitas antioksidan dari masing-masing masker spirulina yang beredar
di pasaran dengan metode transfer elektron dengan DPPH (1,1-diphenyl picrilhydrazil) . Sehingga
penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan tentang tingkat aktivitas antioksidan dari
berbagai merk masker spirulina yang beredar di pasaran dan mengembangkan pemanfaatan alga di
Indonesia sebagai zat antioksidan.

Anda mungkin juga menyukai