PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Statistik Nasional tahun 2013 yaitu 82.840.600 jiwa anak dari 245.569.381
jiwa penduduk. Angka kesakitan anak di Indonesia mencapai lebih dari 45%
bahwa 3-10% pasien anak yang dirawat di Amerika Serikat mengalami stres
selama hospitalisasi. Sekitar 3 sampai dengan 7% dari anak usia sekolah yang
dirawat di Jerman juga mengalami hal yang serupa, sedangkan di Kanada dan
(riskesdas) tahun 2013 didapatkan data rata-rata anak yang menjalani rawat
inap di rumah sakit di seluruh Indonesia adalah 2,8% dari total jumlah anak
82.840 orang.
Hospitalisasi merupakan keadaan suatu proses yang karena suatu alasan yang
(Supartini, 2014). Keadaan yang kerap terjadi dan merupakan krisis yang
sering dimiliki anak adalah saat sakit dan dirawat di rumah sakit. Anak akan
Respon anak selama dirawat di rumah sakit yang paling menonjol adalah
kecemasan. Perasaan yang timbul tersebut jika tanpa intervensi yang tepat
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Salah satu tanda anak
tindakan keperawatan. Pada saat dirawat dirumah sakit anak akan mengalami
dan nyeri (Stuart, 2009). Perawat berupaya untuk mengatasi masalah yang
timbul baik pada anak maupun orang tua selama anaknya dalam perawatan di
Surya Asih Pringsewu anak terlihat tidak nyaman dengan lingkungan rumah
sakit yang asing, adanya peralatan medis yang menakutkan dan prosedur
Upaya untuk mengurangi kecemasan yang dialami pada pasien anak salah
yang dilakukan oleh Pirnando (2016) yang berjudul pengaruh terapi bermain
dengan respon cemas anak usia prasekolah di Rumah sakit Wisma Rini
Pringsewu tahun 2017 dengan p-value <0.05. Metode bermain diberikan pada
anak yang dirawat agar anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stres
karena penyakit atau dirawat di rumah sakit dan anak mendapatkan
perlukaan tubuh dan rasa sakit pada anak yang dilakukan pemasangan infus
respon cemas anak usia sekolah terhadap pemasangan intravena dengan hasil
bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan respon cemas anak
diberikan maka semakin rendah respon cemas anak usia sekolah terhadap
diberikan keluarga semakin tinggi respon cemas anak usia sekolah terhadap
pemasangan intravena.
antisipasi terhadap nyeri aktual (Supartini, 2014). Respon cemas pada anak
infus. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian dari Efendi (2016) yang
ada hubungan antara tingkat kecemasan pada anak hasil nilai diperoleh p-
value 0,043.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh peneliti di Rumah Sakit Surya
Asih Pringsewu diketahui jumlah anak yang dirawat di Rumah Sakit Surya
Asih selama 1 tahun 2018 dengan jumlah 605. Setiap bulan pasien anak yang
anak dan kepala ruang anak pada Bulan Maret 2019 didapatkan banyak
Sakit dan dirawat di Rumah Sakit merupakan krisis utama yang tampak pada
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tahun 2019.
c. Mengetahui distribusi tingkat keberhasilan pemasangan infus pada
D. Ruang Lingkup
hasil penelitian yang jelas makan ruang lingkup ini terbatas pada :
3. Waktu : rencana penelitian ini akan dilakukan pada bulan April-Mei 2019
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Aplikatif
pemasangan infus.
2. Bagi Institusi