Anda di halaman 1dari 11

Coal water fuel/mixture(CWF/M)

Bahan bakar air batubara (Coal water fuel /CWF) adalah


campuran batubara halus dan air dalam perbandingan
tertentu yang dengan bantuan bahan aditif membentuk
suspensi kental yang memenuhi kriteria:
• Stabil, baik selama penyimpanan, pengiriman
maupun saat pembakaran,
• Mempunyai sifat alir yang baik sehingga dapat
dialirkan dengan lancar melalui pipa, dan
• Dapat terbakar dengan nyala api yang mantap dan
bertemperatur tinggi.
Stabil selama : penyimpanan,
pengangkutan dan pembakaran

Air
Aditif Mempunyai konsentrasi batubara
yang tinggi

Batubara
Mudah dialirkan melalui pipa saat
pengangkutan dan pembakaran

Mudah dibakar dengan temperatur


nyala yang tinggi
CWM
KEUNTUNGAN CWF

Fluida

Aquabat

Tidak ada
Pengganti
swabakar dan
BBM debu

CTL (coal to liquid): otomotif


CWM: boiler
PEMBUATAN CWF
Batubara
peringkat rendah

Pencampuran:
+ air
+ aditif

Upgrading CWF

Bituminus
Pembakaran CWF
• Dilakukan dengan menyemprotkan CWF menggunakan
pompa ke tungku pembakaran yang telah dipanaskan
terlebih dahulu (sistim injeksi).
• Pencampuran udara dengan CWF harus berlangsung baik
(dengan udara yang berlebih) untuk mendapatkan oksigen
yang tinggi pada pembakaran.
• CWF sebagai bahan bakar yang sulit dinyalakan,
perpindahan panas pada burner harus selalu tinggi untuk
menjaga aliran CWF yang tepat dan kestabilan penyalaan.
• Pembakaran udara biasanya diputar (swirl) sebelum
dimasukkan ke dalam tungku. Pada tingkat perputaran yang
tinggi, gradien tekanan radial diatur sejak pembelokan jalur
udara.
• Secara umum, proses pembakaran meliputi dua tahap,
yaitu tahap penguapan air dan tahap penyalaan.
Tahap penguapan air

• Sesaat setelah CWF disemprotkan ke tungku pembakar,


peristiwa pertama yang terjadi adalah peristiwa penguapan
air. Saat penguapan proses penyalaan tertunda dan dapat
menurunkan suhu tungku.
• Penguapan air akan mengakibatkan jumlah uap air (H2O)
naik dalam konsentrasi yang tinggi. Kehadiran uap air akan
berfungsi sebagai katalis pada pembentukan radikal
hidroksil (OH) dengan reaksi sebagai berikut:
– H + H2O H2 + OH
– O + H2O 2OH
– 2CO(g) + 2OH(g) 2CO2(g) + H2
– 2C(s) + 2OH 2CO + H2
Tahap penyalaan

• Pada prinsipnya, pembakaran adalah reaksi


antara karbon dan hidrogen yang ada dalam
batubara, dengan oksigen dari udara yang
menghasilkan karbondioksida dan uap air
serta panas dengan reaksi sebagai berikut:
• 2C(s) + O2(g) 2CO2(g)
• 2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)
Kegunaan

CWF dapat digunakan sebagai bahan bakar boiler pada industri yang telah ada dan
biasa menggunakan BBM (minyak berat) sebagai bahan bakarnya, dengan tetap
menggunakan fasilitas yang telah ada dan sedikit modifikasi pada ruang bakar.

Bagian yang dimodifikasi adalah:


-Burner CWF
-Bagian bawah boiler (dilengkapi dengan sistem pembuangan abu)
-Soot blower
-Penambahan pipa air
-Penangkap debu (Electric precipitator)
Prospek CWF
• Pada masa yang akan datang pemakaian bahan bakar
minyak diperkirakan akan tidak ekonomis lagi. Pada
saat itu tungku-tungku uap dan fasilitasnya tidak
akan berfungsi. Dilain pihak tungku-tungku tersebut
tidak dapat menerima bahan bakar batubara serbuk
secara langsung, maka CWF merupakan pilihan yang
tepat sebagai pengganti bahan bakar minyak karena
karakteristik fisiknya tidak jauh berbeda.
Target Pengguna

Industry pengguna BBM sebagai bahan


bakar: industri makanan, minuman, farmasi,
pulp dan kertas, kelapa sawit, keramik

Pembangkit listrik yang saat ini mengguna


kan BBM sebagai bahan bakar
Keekonomian
• Aditif: ± 32% dari total biaya produksi
• Harga CWF = (Harga batubara di area tambang) +
(biaya proses termasuk biaya pengolahan dan
upgrading) + (biaya transportasi, penyimpanan,
penanganan dan lain-lain)
• Pertimbangan penggunaan: kenyataan bahwa coal
water fuel adalah bahan bakar cair yang mudah
dalam penanganan, dapat dialirkan melalui pipa,
bebas dari masalah debu maupun dari pembakaran
spontan.

Anda mungkin juga menyukai