I. Kompetensi Inti
KI 3 :Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KI 4 :Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
4.8 :Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan
sekitarnya
III. Indikator
3.1 Menjelaskan definisi pencemaran tanah
3.3 Menjelaskan dampak dampak pencemaran tanah bagi lingkungan dan makhluk hidup.
Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka
pasti dapat menguap, tersapu air hujan, dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian mengendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun
di tanah tersebut dapat berdampak langusung pada kehidupan manusia, ketika bersentuhan
atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
a. Limbah Domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah seperti pemukiman penduduk (pedagang,
tempat usaha, hotel, dan lain-lain) kelembagaan (kantor-kantor pemerintahan dan
swasta) serta tempat-tempat wisata, limbah domestik tersebut dapat berupa limbah
padat dan cair. Adapun perbedaan limbah padat dan cair.
1. Limbah padat dapat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan
atau diuraikan leh mikroorganisme. Seperti plastik, serat, keramik, kaleng-
kalengan dan bekas bahan bangunan yang menyebabkan tanah menjadi kurang
subur.
2. Limbah cair dapat berupa tinja (feses), detergen, oli, cat. Jika meresap
kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh
mikroorganisme di dalam tanah.
b. Limbah Industri
Limbah industri berasal dari sisa-sisa produksi industi. Limbah industri juga dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu limbah padat dan limbah cair.
1. Limbah industri padat merupakan hasil buangan industri merupakan padatan
lumpur, dan bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa
pengolahan pabrik gula, kertas, rayon, serta pengawetan buah, ikan, daging
dan lain-lain.
2. Limbah industri cair merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses
produksi. Misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri
kimia lainnya, tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat
yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, dan
Cd dapat mencemari tanah.
c. Limbah Pertanian
Limbah pertanian yang berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau
tanaman tanah tercemar, penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan
merusak struktur tanah. Akibatnya, kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat
ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Penggunaan
pestisida bukan saja mematikan hama tanaman, tetapi juga mikroorganisme yang
berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme
di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan
hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.
Semua pencemaran pasti akan merugikan makhluk hidup terutama manusia. Dampak
pencemaran tanah terhadap kesehatan tegantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam
tubuh, dan kerentanan populasi yang terkena.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya
dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian.
Ada dua cara utama yang dapat dilakukan apabila tanah sudah tercemar, yaitu
1. Remediasi, adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar, ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu pembersihan on-side adalah pembersihan di likasi.
Pembersihan ini lebih mudah dan lebih murah. Pembersihan ini terdiri atas vening
(injeksi) dan bioremediasi.
Pembersihan off-side meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa
ke daerah yang aman, setelah itu di daerah aman tanah tersebut dibersihkan dari zat
pencemar, caranya adalah tanah tersebut disimpan di bak atau tanki yang kedap,
kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah.
2. Bioremediasi, adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri) bioremediasi bertujan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbon dioksida dan air)
VI. Metode Pembelajaran
Menanya
- Guru mempersilahkan - Siswa bertanya tentang
siswa untuk bertanya apa yang guru
tentang materi yang kurang sampaikan jika ada yang
dipahami. kurang jelas serta
mengemukakan
pendapatnya.
XI. PENILAIAN
I.Penilaian
1 Sikap spiritual
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar observasi
2 Sikap sosial
a. Teknik Penilaian : Observasi, Penilaian Diri, Penilaian Antar Teman
b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi, Lembar Penilaian Diri, Lembar
Penilaian Antar Teman
Butir Nilai Indikator Jumlah
No. (Sikap Butir
Sosial)
3. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : uraian
Jumlah Nomor
Indikator
Butir Soal Butir Soal
JUMLAH 5
4. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Observasi, Tes Praktik dan Tugas Berkelompok
b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
c. Lembar Pengamatan Keterampilan Praktikum
Soal Evaluasi
(LKS)
10
11
12
Kelas :VII.1
Penilaian Portofolio
Jumlah skor
Nilai portofolio = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = skor maksimal x100
Palangka Raya, Maret 2017
Mahasiswa PPL,
Ismasola Gracia
NIM. ACB 113 057
Mengetahui : Mengetahui :
Dosen Pembimbing PPL, Guru Pamong.
Sugiyanto, S.Pd
Prof. Dr. Agus Haryono, M.Si NIP. 19650125 199203 1 005
NIP. 19640805 198903 1 003
Mengetahui,
Kepala Sekolah,