Anda di halaman 1dari 12

PENCEMARAN LIMBAH RUMAH TANGGA DI ALIRAN

SUNGAI KALI BEKASI PADA JUNI 2018

Oleh :

BAYU SETIAWAN
331710054
TL. 17 D2

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


STT PELITA BANGSA
BEKASI
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini manusia kurang akan kesadaran lingkungan sendiri. Banyak di
antara mereka yang kurang mengerti akan kebersihan lingkungan, sehingga
mereka dengan mudahnya membuang limbah yang sangat berbahaya bagi
lingkungan. Seperti halnya aktivitas sehari-hari yang kita lakukan seperti
mandi, mencuci dan berbagai aktifitas lain yang kita anggap sepele namun
menghasilkan sisa buangan ternyata dapat membahayakan bagi manusia dan
lingkungan khususnya lingkungan laut. Dari sekian banyak aktifitas manusia
ternyata yang paling berbahaya adalah limbah rumah tangga. Walaupun kita
tidak hidup di wilayah pesisir dan banyak limbah industri yang tidak diolah
juga dapat membahayakan perairan laut tapi melihat banyaknya penduduk
Indonesia dengan limbah rumah tangga yang tidak diolah serta di hasilkan
setiap hari. Dapat dikatakan keruksakan karena limbah rumah tangga lebih
besar dari pada limbah industri.
Karena banyaknya bahaya yang di timbulkan oleh limbah rumah tangga dan
begitu pentingnya kesadaran akan bahaya limbah rumah tangga yang akan
menyebabkan pencemaran lingkungan yang mengancam kehidupan manusia.

Buangan limbah cair yang bersumber dari rumah tangga jika tidak dikelola
dengan baik dapat memberikan dampak negative pada lingkungan. Untuk
mengurangi dampak negative tersebut maka perlu suatu upaya pengelolaan
limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Untuk membuat instalasi
pengolahan air limbah pada kota besar dapat dilakukan dengan pengolahan
komunal hal Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat dan diiringi
dengan semakin merebaknya permukiman akan berpengaruh terhadap jumlah
buangan limbah cair yang ditimbulkan oleh aktifitas dalam rumah tangga.
Komponen pencemaran air akan menentukan terjadinya indikator pencemaran
air. Pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga dan kegiatan
masyarakat lainnya yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan dan
daya dukung lingkungan nantinya berpotensi terhadap terjadinya pencemaran

2
lingkungan air. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan
lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk
hidup lain

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dapat disusun dalam makalah Studi Kasus
Pencemaran di Aliran Sungai Kali Bekasi ini yaitu :
1. Apa penyebab pencemaran air akibat limbah rumah tangga ?
2. Bagaiman pengaruh pencemaran air akibat limbah rumah tangga ?

3
BAB II
METODOLOGI

2.1 Metode Pengambilan Data


Pengambilan data dalam pada penyusunan makalah ini berdasar tinjauan
dari sumber media internet yang terkait dengan pencemaran lingkungan terutama
lingkungan perairan yang tercemar limbah domestik.

2.2 Metode Analisis


Dalam menganalisis permasalahan pencemaran sungai ini digunakan metode
deskriptif analisis yakni dengan mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta
dan data yang ada, menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka dan data
pendukung lainnya serta mencari alternatif pemecahan masalah.

2.3 Waktu Pengamatan


Studi kasus ini dilakukan pada tanggal 27 juni 2018.

2.4 Lokasi pengamatan


Aliran sungai kali bekasi di jalan taman melati utama, kota bekasi, jawa barat.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.2 Pencemaran air limbah rumah tangga


limbah rumah tangga atau sering juga disebut limbah domestik. Limbah
rumah tangga ini berasal dari pembuangan dalam rumah tangga, seperti sampah
dan sejenisnya. Pencemaran air oleh limbah rumah tangga salah satunya yang
berwujud cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair
dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak,
lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran
sungai. Sedangkan limbah rumah tangga yang berwujud padat berupa bahan-
bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus
air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan
pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit
penyakit, bakteri, dan jamur.Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami
penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis
sehingga biota air akan mati.

5
➢ Studi kasus pencemaran aliran sungai Bekasi

Gambar 1. Aliran sungai tersumbat limbah domestik


Gamabar diatas menunjukan kurangnya kesadaran masyarakat pada
lingkungannya. Membuang sampah sembarangan, menyebabkan aliran sungai
tersumbat. Jika dibiarkan air sungai tersebut akan meluap ketika turun hujan.

Gambar 2. Aliran sungai dipenuhi tumbuhan eceng gondok


Tumbuhan Eceng Gondok merupakan tanaman gulma yang membahayakan
tanaman lainya. Selain itu tanaman ini juga dapat menyebabkan pendangkalan
sungai.

6
Gambar 3. Air sungai menghitam akibat limbah kimia domestik.
Gambar diatas memperlihatkan rumah-rumah warga yang langsung berbatasan
dengan sungai. Dan membuang limbah langsung ke sungai tersebut, yang
menyebabkan air sungai tersebut terlihat hitam.

3.3 Dampak Pencemaran air limbah rumah tangga


Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik
dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat
diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-
buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik sepertikertas, plastik,
gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah ini
tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable). Sampah organik yang
dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena
sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah
anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan
menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan
oksigen. Tentunya anda pernah melihat permukaan air sungai atau danau yang
ditutupi buih deterjen. Deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling
potensial mencemari air. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan
deterjen, padahal limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri. Sehingga
tetap aktif untuk jangka waktu yang lama. Penggunaan deterjen secara besar-

7
besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat ini
merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang
dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau
sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan
mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang
menghabiskan persediaan oksigen dan pengendapan bahan-bahan yang
menyebabkan pendangkalan.
Akibat dari semua ini air jika dilihat dari sifat fisik air akan terjadi perubahan
warna, rasa, menjadi keruh, berbau karena pembuangan limbah padat organik
yang berasal dari kegiatan rumah tangga, limbah padat organik yang didegradasi
oleh mikroorganisme akan menimbulkan bau yang tidak sedap (busuk) akibat
penguraian limbah tersebut menjadi yang lebih kecil yang di sertai dengan
pelepasan gas yang berbau tidak sedap, dan air tersebut tidak layak untuk
digunakan.

3.4 Cara mencegah atau mengatasi pencemaran air limbah rumah tangga
Sebenarnya mencegah lebih baik dari pada menanggulangi yaitu seperti
mengurangi produk atau bahan-bahan rumah tangga yang dapat menimbulkan
pecemaran air, tidak membuang sampah langsung kesungai. Tetapi ketika
pencemaran air sudah terjadi maka yang dapat kita lakukan adalah dengan
penanggulangan pencemaran air limbah rumah tangga tersebut secara efektif
dengan tidak merusak pada lingkungan dan menjadikan lingkungan tetap bersih
dan terhindar dari bibit penyakit yakni dengan cara:
a) Dengan cara di daur ulang
Di jual ke pasar loak atau tukang rongsokan yang bisa lewat di depan rumah-
rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-
apa sehingga bisa menjadi barang yang ekonomis dan bisa menghasilkan
uang. Dapat juga di jual kepada tetangga kita yang menjadi tukang loak atau
pemulung. Barang-barang yang dapat di jual antara lain kertas-kertas bekas,
Koran bekas, majalah bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang
using.

8
b) Dengan cara pembakaran
Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk di lakukan karena tidak
membutuhkan usaha yang keras. Cara ini bisa di lakukan dengan cara
membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan
minyak tanah lalu di nyalakan apinya. Kelebihan cara membakar ini adalah:
mudah dan tidak membutuhkan usaha keras, membutuhkan tempat atau lokasi
yang cukup kecil, dapat di gunakan sebagai sumber energy baik untuk
pembangkit uap air panas, listrik dan pencairan logam.
c) Dengan cara pengomposan (khusus sampah organik)
Merupakan proses biokimia, yaitu zat organik dalam limbah di
pecah, menghasilkan humas yang bermanfaat untuk memperbaiki strutur
tanah.
d) Dengan cara pembusukan
Limbah tersebut untuk mendapatkan kompos, pada proses ini, aka nada energi
organik yang terbuang dalam bentuk panas dan gas polusi yang terjadi
mencakup udara, tanah, dan air yang terjadi dari proses pembusuksn bahan
organik, karena aktivitas dari mikroorganisme potogen yang berbahaya bagi
hewan dan manusia. Pencemaran secara kimia terjadi karena pelapisan ion
negatif dari pembusukan yang membuat gas-gasdan senyawa beracun.
Penumpukan sampah dengan ketebalan-ketebalan tertentu kemudian diurug
dengan tanah yang bisa disebut land fillsystem. Metode ini merupakan cara
yang paling diunggulkan sampai saat ini, sekalipun hanya dapat mengurai bau
dari 40%. Dan masalah ini tidak akan pernah tuntas mengingat bau adalah gas
yang bersifat ringan dan segera mengisi ruangan.

9
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
A. Penyebab pencemaran air sungai
Pencemaran air oleh limbah rumah tangga salah satunya yang berwujud cair
merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat
dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak,
air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Sedangkan limbah rumah tangga yang berwujud padat berupa bahan-bahan
anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air
Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan
pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa
bibit penyakit, bakteri, dan jamur.Bahan organik yang larut dalam air akan
mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air
turun dratis sehingga biota air akan mati.

B. Dampak pencemaran air oleh limbah domestik


• Terjadinya banjir air sungai.
• Timbulnya berbagai penyakit dari mikroba pathogen.
• Sungai menjadi kumuh & tidak sedap dipandang.
• Berkurangnya ketersediaan air bersih.
• Air sungai kekurangan oksigen dan membahayakan kehidupan ikan-
ikan di dalamnya.
• Reaksi kimia di dalam air sungai menjadi lebih cepat.

10
4.2 Saran
➢ Memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang arti penting sungai
dan cara melindungi kebersihan sungai.
➢ Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk merawat sungai- sungai di
sekitar pemukiman.

➢ Tidak membuang sampah dan limbah apa pun di sungai.


➢ Mengelola limbah dengan baik sehingga tidak berbahaya ketika dibuang
ke sungai.
➢ Menjaga kelestarian hutan di sekitar sungai Tidak membuat bangunan di
tepi sungai.
➢ Menanam pohon di lahan tepi sungai agar tidak terjadi erosi sungai
Merehabilitasi sungai yang tercemar dengan cara membersihkan sungai
dari sampah secara berkelanjutan.
➢ Menggunakan teknik bioremediasi untuk menetralkan limbah cair di
sungai.
➢ Membuat aturan yang jelas tentang pelarangan membuang sampah dan
limbah di sungai, serta menindak tegas para pelanggar aturan tersebut

11
DAFTAR PUSTAKA

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/sungai/pencemaran-air-sungai
Pasal 1 pada Bab 1 dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
173/Menkes/Per/VIII/77

12

Anda mungkin juga menyukai