Oleh :
BAYU SETIAWAN
331710054
TL. 17 D2
Buangan limbah cair yang bersumber dari rumah tangga jika tidak dikelola
dengan baik dapat memberikan dampak negative pada lingkungan. Untuk
mengurangi dampak negative tersebut maka perlu suatu upaya pengelolaan
limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Untuk membuat instalasi
pengolahan air limbah pada kota besar dapat dilakukan dengan pengolahan
komunal hal Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat dan diiringi
dengan semakin merebaknya permukiman akan berpengaruh terhadap jumlah
buangan limbah cair yang ditimbulkan oleh aktifitas dalam rumah tangga.
Komponen pencemaran air akan menentukan terjadinya indikator pencemaran
air. Pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga dan kegiatan
masyarakat lainnya yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan dan
daya dukung lingkungan nantinya berpotensi terhadap terjadinya pencemaran
2
lingkungan air. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan
lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk
hidup lain
3
BAB II
METODOLOGI
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
➢ Studi kasus pencemaran aliran sungai Bekasi
6
Gambar 3. Air sungai menghitam akibat limbah kimia domestik.
Gambar diatas memperlihatkan rumah-rumah warga yang langsung berbatasan
dengan sungai. Dan membuang limbah langsung ke sungai tersebut, yang
menyebabkan air sungai tersebut terlihat hitam.
7
besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat ini
merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang
dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau
sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan
mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang
menghabiskan persediaan oksigen dan pengendapan bahan-bahan yang
menyebabkan pendangkalan.
Akibat dari semua ini air jika dilihat dari sifat fisik air akan terjadi perubahan
warna, rasa, menjadi keruh, berbau karena pembuangan limbah padat organik
yang berasal dari kegiatan rumah tangga, limbah padat organik yang didegradasi
oleh mikroorganisme akan menimbulkan bau yang tidak sedap (busuk) akibat
penguraian limbah tersebut menjadi yang lebih kecil yang di sertai dengan
pelepasan gas yang berbau tidak sedap, dan air tersebut tidak layak untuk
digunakan.
3.4 Cara mencegah atau mengatasi pencemaran air limbah rumah tangga
Sebenarnya mencegah lebih baik dari pada menanggulangi yaitu seperti
mengurangi produk atau bahan-bahan rumah tangga yang dapat menimbulkan
pecemaran air, tidak membuang sampah langsung kesungai. Tetapi ketika
pencemaran air sudah terjadi maka yang dapat kita lakukan adalah dengan
penanggulangan pencemaran air limbah rumah tangga tersebut secara efektif
dengan tidak merusak pada lingkungan dan menjadikan lingkungan tetap bersih
dan terhindar dari bibit penyakit yakni dengan cara:
a) Dengan cara di daur ulang
Di jual ke pasar loak atau tukang rongsokan yang bisa lewat di depan rumah-
rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-
apa sehingga bisa menjadi barang yang ekonomis dan bisa menghasilkan
uang. Dapat juga di jual kepada tetangga kita yang menjadi tukang loak atau
pemulung. Barang-barang yang dapat di jual antara lain kertas-kertas bekas,
Koran bekas, majalah bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang
using.
8
b) Dengan cara pembakaran
Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk di lakukan karena tidak
membutuhkan usaha yang keras. Cara ini bisa di lakukan dengan cara
membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan
minyak tanah lalu di nyalakan apinya. Kelebihan cara membakar ini adalah:
mudah dan tidak membutuhkan usaha keras, membutuhkan tempat atau lokasi
yang cukup kecil, dapat di gunakan sebagai sumber energy baik untuk
pembangkit uap air panas, listrik dan pencairan logam.
c) Dengan cara pengomposan (khusus sampah organik)
Merupakan proses biokimia, yaitu zat organik dalam limbah di
pecah, menghasilkan humas yang bermanfaat untuk memperbaiki strutur
tanah.
d) Dengan cara pembusukan
Limbah tersebut untuk mendapatkan kompos, pada proses ini, aka nada energi
organik yang terbuang dalam bentuk panas dan gas polusi yang terjadi
mencakup udara, tanah, dan air yang terjadi dari proses pembusuksn bahan
organik, karena aktivitas dari mikroorganisme potogen yang berbahaya bagi
hewan dan manusia. Pencemaran secara kimia terjadi karena pelapisan ion
negatif dari pembusukan yang membuat gas-gasdan senyawa beracun.
Penumpukan sampah dengan ketebalan-ketebalan tertentu kemudian diurug
dengan tanah yang bisa disebut land fillsystem. Metode ini merupakan cara
yang paling diunggulkan sampai saat ini, sekalipun hanya dapat mengurai bau
dari 40%. Dan masalah ini tidak akan pernah tuntas mengingat bau adalah gas
yang bersifat ringan dan segera mengisi ruangan.
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
A. Penyebab pencemaran air sungai
Pencemaran air oleh limbah rumah tangga salah satunya yang berwujud cair
merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat
dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak,
air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Sedangkan limbah rumah tangga yang berwujud padat berupa bahan-bahan
anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air
Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan
pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa
bibit penyakit, bakteri, dan jamur.Bahan organik yang larut dalam air akan
mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air
turun dratis sehingga biota air akan mati.
10
4.2 Saran
➢ Memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang arti penting sungai
dan cara melindungi kebersihan sungai.
➢ Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk merawat sungai- sungai di
sekitar pemukiman.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/sungai/pencemaran-air-sungai
Pasal 1 pada Bab 1 dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
173/Menkes/Per/VIII/77
12