PEMBAHASAN
A. DEFIBRILATOR
108
3.1.2. Spesifikasi Alat
3.1.2.1. Kondisi Dioperasikan
Suhu Lingkungan + 10 °C to + 40 °C
Kelembapan Relatif 0 % to 95 %
Toleransi Temperatur - 10 °C - + 50 °C
Kelembapan Relatif 25 % - 85 %
3.1.2.3. Design
109
3.1.2.5. Printer unit
25, 50 mm / s
Print speed
Interface RS-232
Adult 130-130-150 J
Pediatric 15-3015 J
110
Adhesive electrodes 2 - 4 - 8 - 15 - 30 - 50 - 70 - 90 - 110 - 130 - 150 -
180 J.
Internal 2 - 4 - 6 - 8 - 15 - 30 J.
Tolerance 50 Ω : ± 3 J or ± 15 %
Parameter Pulsa
Nilai ECG
Nilai NIBP
111
Nilai SPO2
Amplifier : Masimo
Using the Monitor : Normal and sensitive
Accuracy : - SPO2 Adults 1…100% ± 2 Neonates
70…100% ± 3 – PP 25 …240/min ± 4
Calibration range : 70…100%
Connection : Type CF
Measurement range : SPO2 1…100%
: PP 25 …240/min
Displayed range : 1…100%
3.1.4. Aksesoris
Fuse Cadangan
Loundspeaker
Buku Manual
Tombol on off
Microphone
Printer
Rs 232
Petunjuk pemakaian
Aksesoris defibliator
Tombol shock
112
Shock Paddle kanan
Conector NIBP
Coneector SP02
Proube SPO2
Connector ECG
Elektroda poin
Kabel interface
113
3.2. Teori Dasar Alat
3.2.1. Pengertian Defibrillator
Defibrillator adalah alat yang digunakan untuk memberikan terapi energi
listrik dengan dosis tertentu ke jantung pasien melalui electrode (pedal) yang
ditempatkan di permukaan dinding dada pasien. Sedangkan tindakan
pengobatan definitif untuk mengancam jantung aritmia-hidup, fibrilasi
ventrikel dan takikardi ventrikel pulseless disebut defibrillasi. Ini merupakan
depolarizes massa kritis dari otot jantung, mengakhiri aritmia, dan
memungkinkan irama sinus normal untuk dibangun kembali dengan alat pacu
jantung alami tubuh, di node sinoatrial jantung
3.2.2. Prinsip Dasar Defibrillator
Pada prinsipnya pesawat defibrillator adalah Pengisian kondensator dan
pemberian tenaga shock jantung yang dilakukan pada saat jantung
menguncup. Dengan cara memberikan DISCHARGE CAPASITOR
melewati dada pasien yang langsung di exposure ke jantung. Jadi melalui
dada pasien secara langsung capasitor memeberikan discharge sehingga efek
discharge muatan capasitor tersebut akan memberikan impuls yang kuat
dengan harapan agar aktifitas jantung yang semula lemas akan timbul
aktifitas kembali. Besar kecilnya setting energy joule juga tergantung besar
kecilnya setting energi yaitu (0-400 joule).
Disamping besar kecilnya setting energi dalam joule juga tergantung pada
kondisi pasien, maksudnya semakin gemuk seseorang pasien maka semakin
besar energi yang diperlukan.
Dimana :
E = energi (watt/detik)
e(t) = tegangan dalam fungsi waktu
I(t) = arus dalam fungsi waktu
T = durasi waktu debaran jantung
Ketika adanya tegangan diseluruh resistansi tetap, energi yang hilang di
dalam resistansi didefinisikan sebagai
E= [e(t)]2dt Dimana R adalah nilai resitansi.
115
2. Kardioversi elektif
a. Kardioversi dilakukan elektif pada takikardia supraventricular,
flunter atrial, dan fibrilasi atrial, yang gagal berubah ke irama
sinus dengan digitalis, propranolol, adrofonium, kuinidin atau
verapamil. Irama sinus lebih baik dari pada aritma karena curah
jantung lebih banyak dan lebih rendah angka embolisme
116
117
Penjelasan
Energi yang dipilih secara otomatis oleh sistem sesuai dengan protocol
ini sebuah contoh timing diagram dan proses analisis selama proses
dilakukannya SHOCK contoh pengoperasian pada para meter adult
Urutan tersedia:
Syok 1: Energi yang dipilih 130 J
Syok 2: Energi yang dipilih 130 J
Syok 3: Energi yang dipilih 150 J
118
3.4. Bagian – bagian Alat
a. Bagian Depan
Keterangan :
1 looundspeaker
2 Tombol ON/OFF
3 Tombol analisa
4 Tombol shock
5 Mikrophone
7 Softkeys
10 Conecctor NIBP
119
11 Conecctor SPO2
13 Tombol printer
14 Printer
b. Bagian Belakang
Keterangan :
19 Swing out
20 Battray tambahan / cadangan
21 Sinyal output
22 Conector USB
23 Conecctor power
24 Coneector ground
25 Connector eksterbal 9….48 VDC
26 RS 232 interface
27 Conector etherma
120
C Bagian atas
Keterangan:
121
Mengatur posisi alat tegak lurus serta menempatkan papan bord dengan
benar
Perhatiakn peletakan battray harus sesuai dengan tempatnya
Konecctor VDC posisi berada pada bagian bawah alat
122
Perhatikan posisi kabel jangan ada yang terjepit pada saat alat sudah
tertutup
Perhatikan battray posisi harus , posisi battray harus berbaring
disamping alat
123
3.5.2 Penggantian bagian
Perhatikan sebelum melakukan pergantian bagian / komponen identifikasi
terlebih dahulu dan liat kode yang tertera pada servis manual pada kode berapa
bagian yang mengalami kerusakan tersebut dan komponen apa . bagian yang
diganti harus komponen asli dari SCHILLER.
124
125
3.6. Prosedur Pengoperasian Defibrillator
126
h. Putar kembali knob selektor energi ke posisi “sinyal ecg” atau matikan unit
DEFIGARD 4000 bila tidak digunakan dengan memutar knob selector pada
posisi “OFF”
i. Bersihkan Paddle.
3. Synchronized Defibrillation
Note: - Pasien kabel ECG dipasang di posisi yang jauh dari penempatan
Defibrillator paddle/pad
127
3.7. Blok Diagram
Power Supply
Blok CPU
Blok Prosesing(ANA)
128
3.7.1. Cara blok Kerja Keseluruhan
Tegangan dari jala-jala PLN masuk melalui kabel powe sebagai tegangan
sumber daya kinerja alat. Ketika Tombol Switch ditekan maka tegangan dari
jala-jala listrik akan masuk ke travo, tetapi sebelum itu tegangan dari PLN
lebih dahulu melalui fuse yang berfungsi sebagai pengaman ketika terjadi
hubung singkat pada alat. Setelah trafo tegangan akan masuk pada blok power
supplay untuk membagi tegangan ke rangkian disini output dari power suuplay
di bagi nmenjadi 4 outpuat 3,3V, 5V, 12V, 24V
Ketika tegangan dari power supplay masuk pada blok CPU , maka
otomatis buzzer dan layar pada monitor alat akan bekerja. Blog CPU berfungsi
untuk mengatur kinerja keseluruhan dari alat, seperti saat user mengatur akan
melakukan shock, sat memonitor ECG, NIBP, SPO2, waktu dan output sesuai
kebutuhan maka mikrokontroller pada CPU akan bekerja merubah perintah
setting yang berupa analog menjadi bahasa digital yang bisa dipahami oleh
CPU. CPU akan memberi perintah pada rangkaian terkait agar rangkaian
tersebut bekerja sesuai keinginan user.
Dari pilihan output yang dipilih oleh user akan memberikan perintah
pada rangkaian untuk bekerja . Pada alat ini terdapat empat parameter yaitu
DCshock, NIBP, SPO2 dan ECG yang berfungsi sebagai stimulus kejut pada
jantung dan memonitor kondisi pasien, semua jenis sinyal akan menjadi output
alat sesuai dengan kebutuhan user sebagai hasil dari kerja alat. Output akan
keluar dari berbagai jenis elektrode(peaddle) yang ditempel pada tubuh pasien.
129
3.7.3. Cara Kerja Blok CPU
Ketika tegangan dari power supplay masuk pada blok CPU , maka otomatis
buzzer dan layar pada monitor alat akan bekerja. Blog CPU berfungsi untuk
mengatur kinerja keseluruhan dari alat, seperti saat user mengatur akan
melakukan shock, sat memonitor ECG, NIBP, SPO2, waktu dan output sesuai
kebutuhan maka mikrokontroller pada CPU akan bekerja merubah perintah
setting yang berupa analog menjadi bahasa digital yang bisa dipahami oleh
CPU. CPU akan memberi perintah pada rangkaian terkait agar rangkaian
tersebut bekerja sesuai keinginan user.
130
3.8. Cara Kerja Rangkaian
Pertama listrik masuk melalui kabel power lalu menuju pada blok rangkaian
power suuplay. Pada rangkaian ini listrik PLN dibagi dan ubah sesuai dengan
kebutuhan untuk menspuplay kebutuhan setiap blok rangakain. Pada output an
power supplay dicabang menjadi ke beberaba yang pertama tegangan masuk
pada battray lalu masuk pada rangkaian defibliator dan pada rangakain CPU
lalu pada rangkaian ini terdapat battray ke2 yang mendapat input an dari power
suuplay yang bertujuan untuk memberikan suoolay tegangan pada blok
rangkaian printer. Kemudian power supplay memberiakn inputan suuplay pada
rangkaian CPU pada rangkian ini tempat terjadinyan pemrosesan data,
beberapa data analog akan di proses pada rangkaian ini data ECG, SPO2, NIBP
akan diproses pada rangkaian CPU ini dan akan di tampilkan menjadi sebuah
131
data yang berbentuk data maupun grafik untuk ditampilkan pada display.
Rangakain CPU juga akan mendapat inputan dari rangkaian keybord kemudian
pada rangakain CPU ini akan memerintahkan buzzer untuk bekerja jika ada
data perintah. Lalu output dari CPU masuk pada blok rangkaian display yang
berfungsi untuk menampilkan data yang telah diproses dari rangkaian CPU.
Kemudian masuk pada rangkaian defibrillator disini tempat terjadinya proses
pengisian kapasitor Selanjutnya mengatur joule melalui charge control untuk
pengisian capasitor dengan menekan tombol charge pada output rangkain. Pada
output rangkaian defiblirrtor ini terdapat peeadle yang berfungsi sebagai media
untuk menghantarkan buangan capasitor ke tubuh pasien
Bulanan elektroda
Teknisi resmi
Setiap 5 tahun Penggantian battray
schiller
132
3.9.2. Pemeriksaan perangkat alat
Visual Satuan Periksa
Periksa perangkat dan elektroda untuk berikut:
Pemeriksaan Perangkat casing tidak cacat
Pemeriksanaan nkoneksi
Pemeriksaan Elektroda
Pemeriksaan Tanggal kadaluarsa pada elektroda
unit yang rusak atau kabel yang rusak harus segera diganti
133
Tidak dianjurkan dengan merendam jenis kabel apapun yang terdapat
pada perangkat alat
Elektroda sendok dapat dibersihkan dengan cara yang sama, elektroda
ini dan kabel koneksi dapat disterilkan dengan etilen oksida, uap (134 °
C) atau radiasi pengion. Pastikan bahwa elektroda defibrilasi internal
disterilkan sebelum digunakan
134
3.11. Error dan Trouble Shooting
BUTTON peadle
ERROR
PROCESSOR Terdapat kesalah pada board defib Cek pada bord defib.
ERROR
135
3.12. Analisa lingkungan
Dari data di atas dapat dilihat bahwa kondisi lingkungan ruangan serta besar
tegangan sumber yang masuk masih dalam batas rentang yang disarankan
sehingga masih baik untuk alat ini. Kondisi lingkungan juga berpengaruh pada
kinerja alat, apabila kondisi lingkungan tidak sesuai dengan spesifikasi yang
tertera kemungkinan kinerja alat tidak maksimal dan kemungkinan terburuk
akan terjadi kerusakan pada komponen tertentu.
3.13. Kesimpulan
Dari data alat Defibrillator defigard - 5000 di atas dapat disimpulkan bahwa
Alat yang multifungsi. Selain untuk DC shock alat ini juga dapat digunakan
untuk memonitor kondisi tubuh seseorang/ pasien yang dilengkapi dengan
beberapa parameter yaitu SPO2, ECG dan NIBP hal ini dapat memudahkan
perawat atau dokter untuk memonitor kondisi pasien ketika dilakukan tindakan
.
136
137