PENDAHULUAN
I. Informasi Jurnal
Penulis : Phatsorn Sae-Lin and Prapat Wanitpongpan
Judul : Incidence And Risk Factors Of Preterm Premature
Rupture Of Membranes In Singleton Pregnancies At
Siriraj Hospital
Penerbit/Tahun : Japan Society of Obstetrics and Gynecology (2018)
1
2
b. Tujuan
Untuk mendapatkan insiden ketuban pecah dini prematur (PPROM) di
Rumah Sakit Siriraj selama 2012-2016 dan untuk mengidentifikasi faktor-
faktor risiko yang mungkin terjadi pada kehamilan tunggal.
c. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah studi kasus-kontrol retrospektif. Setelah komite
etik institusional menyetujui penelitian ini, catatan medis elektronik dari
wanita hamil yang melahirkan di Rumah Sakit Siriraj, Bangkok, Thailand,
selama Januari 2012 - Desember 2016 ditinjau untuk mendapatkan kejadian
PPROM. Informed consent dari setiap pasien tidak diperlukan karena sifat
retrospektif dari penelitian ini. PPROM didefinisikan sebagai suatu kondisi
dimana ketuban pecah sebelum persalinan sebelum usia kehamilan 37
minggu. Diagnosis pecahnya selaput janin ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium. Riwayat
kebocoran spontan sejumlah besar cairan, genangan cairan amnion dalam
forniks vagina yang terlihat dengan menggunakan spekulum vagina kering
dan bersih atau tes pakis positif dapat mengkonfirmasi diagnosis.15 Usia
kehamilan ditentukan oleh riwayat menstruasi atau pengukuran crown-lump
lengthdi trimester pertama. Kasus PPROM pada tahun 2016 diambil untuk
penilaian faktor risiko terkait. Informasi demografis dan 15 parameter yang
menarik diambil dan dicatat dalam bentuk catatan kasus.Limabelas
3
parameter termasuk usia, status sosial ekonomi, infeksi saluran kemih (ISK)
selama kehamilan, paritas, indeks massa tubuh sebelum hamil, kenaikan
berat badan selama kehamilan, riwayat kelahiran prematur sebelumnya,
riwayat aborsi, merokok, minum alkohol, gangguan hipertensi, diabetes
mellitus (DM), aborsi iminen, amniosentesis, dan keberadaan penyakit
menular seksual (PMS) selama kehamilan (informasi detail disajikan dalam
Lampiran S1, Informasi Pendukung). Kriteria eksklusi adalah kehamilan
multifetal, usia kehamilan tidak diketahui, kromosom janin abnormal atau
malformasi janin, operasi serviks sebelumnya dan adanya terapi dengan
progesteron dalam kehamilan. Data wanita hamil yang tidak memiliki
PPROM dan melahirkan saat aterm digunakan sebagai kontrol. Data
demografis dianalisis dengan statistik deskriptif menggunakan statistik
PASW 18.0 (SPSS Inc.). Data kontinyu dinyatakan dengan standar deviasi
rata-rata, sedangkan data kategorikal dinyatakan dengan persentase. Student
t-test dan chi-square test digunakan untuk membandingkan data kontinyu
dan kategorikal antara kedua kelompok. Analisis regresi logistik digunakan
untuk menentukan faktor-faktor yang secara signifikan terkait dengan
PPROM. Nilai P kurang dari 0,05 digunakan untuk mendefinisikan
signifikansi statistik.
d. Hasil
Selama periode 5 tahun ada total 43.727 persalinan di Rumah Sakit
Siriraj dan ada 1.280 kasus (2,93%) PPROM. Pada tahun 2016, ada 252
kasus PPROM dan 199 kasus di antaranya memenuhi syarat untuk
penelitian. Data demografis dan faktor klinis dari kedua kelompok
ditunjukkan pada Tabel 1. Karakteristik dasar dari kedua kelompok tidak
berbeda secara statistik. Periode latensi rata-rata adalah 2 hari dan usia
kehamilan rata-rata saat lahir adalah 34,7 minggu pada kelompok PPROM.
Hanya DM, gangguan hipertensi, paritas, pertambahan berat badan yang
buruk dan kelahiran prematur sebelumnya yang dipilih untuk analisis
4
Tabel 3. Paritas, diabetes dan pertambahan berat badan buruk antara dua kelompok
Parameter PPROM Kontrol Nilai p
Nulipara 135 104 0.002
Diabetes 28 11 0.004
Penambahan berat 85 48 <0.001
badan buruk
Nulipara + DM 16 6 0.028
Multipara + DM 12 5 0.083
Nulipara + 52 25 <0.001
Penambahan berat
badan buruk
Multipara + 33 23 0.149
Penambahan berat
badan buruk
Nulipara + DM + 8 1 0.037
Penambahan berat
badan buruk
Multipara + DM + 7 0 0.015
Penambahan berat
badan buruk
e. Diskusi
Insiden PPROM dalam penelitian kami adalah sama dengan penelitian
sebelumnya.14 Insiden tampaknya stabil dari waktu ke waktu dan tidak
seperti ditunjukkan kelahiran prematur yang tampaknya meningkat karena
usialanjut ibu, lebih banyak kasus kehamilan dengan gangguan medis yang
ada dan peningkatan jumlah kehamilan dengan teknik reproduksi bantuan.
Kejadian stabil PPROM mungkin lebih atau kurang meredakan ketegangan
di antara penyedia layanan kebidanan karena PPROM entah bagaimana lebih
sulit untuk dikelola daripada persalinan prematur dengan membran utuh,
terutama pada kehamilan usia dini. Banyak penelitian sebelumnya
6
f. Kesimpulan
Kejadian PPROM selama periode 5 tahun adalah 2.93%. Diabetes
mellitus, kenaikan berat badan ibu yang buruk dan riwayat kelahiran
8