PROPOSAL
Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing
Bpk Dr. wendra yunaldi SH.MH
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
BUKUTTINGGI
2019
2
B. Latar Belakang
yaitu Pancasila tepatnya pada sila kelima yang berbunyi “Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia”. Berarti semua tata aturan harus didasarkan pada
sebagaimana yang tertuang pada Pasal 28D ayat (1) yang menyatakan “Setiap
yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum“.oleh karena itu
mana semua orang harus memperoleh pembela yang profesional. Hal ini
kedudukan yang sama di hadapan hukum (Equality Before The Law), serta
mempunyai hak untuk dibela sebagai warga negara (accses to legal counsel),
dan hak untuk memperoleh keadilan (accses to justice)”1. Hak ini merupakan
hak dasar setiap manusia yang secara hukum memiliki harkat dan martabat
yang sama. Yang berrlaku bagi siapapun dan dimanapun tanpa ada diskriminasi
ini merupakan tugas dan kewajiban negara sebagai wadah atau induk yang
1
Rianda Seprasia, S.H, Implementasi Bantuan Hukum Dan Permasalahannya, 2008
3
mengatur kehidupan dalam berbangsa dan bernegara. Hal ini sesuai dengan
tentang persamaan hak di pengadilan. Salah satu bentuk kewajiban Negara ini
adalah pendanaan bantuan hukum yang sebagian besar harus bersumber dari
negara. Dalam Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 ditegaskan bahwa Indonesia
merupakan negara hukum. Sebagai konsekuensi dari negara hukum, hak untuk
mendapatkan bantuan hukum harus diberikan oleh negara dan itu merupakan
jaminan perlindungan terhadap hak asasi manusia. Oleh karena itu dengan
kasus-kasus hukum.
orang yang lainnya, tentu saja seharusnya tidak menjadi halangan atau
atau kelompok orang miskin, sebagaimana diatur dalam Pasal 10 huruf yang
bantuan hukum kepada penerima bantuan hukum berdasarkan syarat dan tata
selesai, kecuali ada alasan yang sah secara berdasarkan hukum” 2.Berdasarkan
sebanyak 50 am/tahun.
service)3.
Tahun 2003 tentang Advokat, terdapat kewajiban bagi para advokat untuk
jelas bahwa adanya kewajiban bagi advokat untuk memberikan bantuan hukum
secara cuma-cuma.
2
Bambang Sunggono, et.al, Bantuan Hukum Dan Hak Asasi Manusia, penerbit CV Mandar
Maju,1994,hlm 4.
3
Todung Mulya Lubis, Catatan Hukum Todung Mulya Lubis Mengapa Saya Mencintai Negeri
Ini?, Penerbit Buku Kompas, 2007, hlm 26
4
Bambang Sunggono, Op.Cit, hlm. 5.
5
Pada masa saat ini seakan-akan sarana dan prasarana untuk memperoleh jasa
hukum yang diberikan oleh advokat hanya dimiliki oleh segelintir orang atau
kelompok orang saja. Hal tersebut terlihat dari sulitnya masyarakat atau
5
Frans Hendra Winarta, Bantuan Hukum Suatu Hak Asasi Manusia Bukan
Belas Kasihan, Gramedia:Jakarta,2000 hlm.34
6
42 Tahun 2013 Pada ketentuan umum pasal (1) tentang Syarat Dan Tata Cara
bahwa :
1. Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Pemberi Bantuan
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2011 dalam Pasal 8 Ayat (2) meliputi :
1. Berbadan Hukum;
4. Memiliki pengurus,dan;
menarik untu diteliti. Maka, perlu diketahui lebih lanjut mengenai implementasi
Kabupaten Solok yang Permasalahan Hukum yang dialami masyarakat terdiri dari
(PETI) dan kasus lainnya,. Permasalahan yang ada dalam pemberian bantuan
hukum bagi masyarakat kurang mampu dalam teori perspektif keadilan bermatabat
pelanggaran hukum selain karena terbatasnya advokat atau penasehat hukum yang
ada di Kabupaten soloka, menegakkan HAM dan equality before the law, serta
bantuan hukum menjadi hal yang penting untuk dapat dilaksanakan secara efektif.
Penelitian ini sangatlah penting, mengingat manfaat yang sangat besar yang akan
Kabupaten solok, yang dapat dilaksanakan secara efektif, selain itu juga
Berdasarkan hal-hal seperti yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Objektif
9
2. Manfaat Subjektif
a. Bagi Penulis
c. Bagi Advokat
F. Tinjauan Pustaka
Terdapat dua istilah terkait dengan bantuan hukum yaitu legal aid dan
2011 tentang Bantuan Hukum (UU No. 16 Tahun 2011) yang dimaksud
yaitu:
6
Siti Aminah, Panduan Bantuan Hukum di Indonesia, Yayasan Obor Indonesia : Jakarta,2009,
hlm48.
7
Adnan Buyung Nasution, dkk, Bantuan Hukum, Akses Masyarakat Marginal Terhadap Keadilan:
tinjauan sejarah, konsep, kebijakan dan perbandingan, (LBH, Jakarta, 2007) hlm13.
8
Loc. Cit
12
didalamnya
dan mengklaimnya.
menyelesaikan konflik.
pusat pinggiran.
miskin yang diberikan oleh Advokat, tidak terlalu berbeda dengan konsep
hukum yang meliputi masalah hukum keperdataan, pidana, dan tata usaha
9
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat
13
orang atau kelompok orang miskin dan diberikan secara cuma-cuma. Hal
menyebutkan bahwa:
10
Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata
Cara Pemberian Bantuan Hukum secara Cuma-Cuma.
14
dipertanggungjawabkan.
masyarakat tidak mampu melekat pada fungsi dan peran sebuah organisasi.
11
Martiman Prodjohamidjo, Penasihat Dan Organisasi Bantuan Hukum, Ghalia
Indonesia, Jakarta,1982 hlm.19
15
miskin yang tidak dapat memenuhi hak dasar secara layak dan mandiri
bahwa yang berhak mendapatkan jasa dari pos bantuan hukum adalah
“orang yang tidak mampu membayar jasa advokat terutama perempuan dan
kuasa;
12
Forum Akses keadilan untuk semua, Bantuan hokum untuk semua, 2012.diakses( tanggal 1-2-
2019)
13
Harifin A.Tumpa,Undang-undang no 10 tahun 2010,Pedoman pemberian bantuan
hokum,Jakarta : 30-82010
16
peraturan perundang-undangan.
pencari keadilan yang tidak mampu untuk harus ditundukkan atau berhamba
oleh advokat. Hal tersebut juga merupakan wujud dari persamaan di depan
hukum. Meskipun orang tersebut tidak mampu tetap harus dipenuhi hak-
14
Teguh Prasetyo, Keadilan Bermartabat Perspektif Teori Hukum (Nusa Media 2015) 109.
17
haknya sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Salah satu
G. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
pustaka yang merupakan data sekunder berupa bahan hukum baik yang
bersifat khusus ataupun bersifat umum, dalam hal ini penelitian hukum
solok
2. Sumber Data
bersumber dari :
meliputi :
Bantuan Hukum.
Advokat.
Kekuasaan Kehakiman.
Secara cuma-cuma.
massa, hasil penelitian, web-site, pendapat dari para ahli di bidang hukum
sekunder.
Bapak Samsudi Nofrizal, SH. pada Kantor LBH Kota Solok yang
beralamat di jalan
4. Metode Analisis
kualitatif yaitu “analisis yang dilakukan dengan cara merangkai data yang
H . Sistematika Penulisan
15
Sugiyono, Metode penelitian pendidikan,Alfabeta : Bandung, 2013,hlm 283
20
I. Daftar Pustaka
Bambang Sunggono, et.al,1994, Bantuan Hukum Dan Hak Asasi Manusia, penerbit
CV Mandar Maju,hlm 4.
Frans Hendra Winarta, 2000, Bantuan Hukum Suatu Hak Asasi Manusia Bukan Belas
Kasihan, Gramedia:Jakarta, hlm.34
Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Pemberian Bantuan Hukum secara Cuma-Cuma.
Siti Aminah, 2009, Panduan Bantuan Hukum di Indonesia, Yayasan Obor Indonesia :
Jakarta, hlm48
Todung Mulya Lubis, 2007, Catatan Hukum Todung Mulya Lubis Mengapa Saya
Mencintai Negeri Ini?, Penerbit Buku Kompas, hlm 26
Teguh Prasetyo, 2015, Keadilan Bermartabat Perspektif Teori Hukum, Nusa Media
hlm,109