Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA 2019.

Nama Mahasiswa : Dedi Supriadi


NIM : 530027441
Jurusan : Magister Manajemen Peminatan Sumber Daya Manusia
UPBJJ : Jakarta
Tugas Mata Kuliah : Metode Kuantitatif
Subjek : Tugas Tutorial Online 5 22-28 Maret 2019

Soal 1
Buka dan bacalah Buku Materi Pokok (BMP) Metode Kuantitatif Modul 3 tentang Linier
Programming (Program Linier), terkait dengan model transportasi. Kerjakan soal yang terdapat pada
Latihan I, pada halaman 3.21.

Jawab
Tabel 1: Lokasi Pabrik, Kapasitas Pabrik, Daerah Pemasaran, dan Jumlah Permintaan

Lokasi Pabrik Kapasitas Pabrik Daerah Pemasaran Jumlah Permintaan

P 600 A 300

Q 200 B 200

C 300

Jumlah 800 800

Tabel 2: Biaya Transportasi Per Unit

Tujuan
Dari
A B C

P $16 $10 $14

Q $12 $12 $20

Pendekatan programasi linear:


Minimum : 16PA + 10PB + 14PC + 12QA + 12QB + 20QC
Constraint:
PA + PB + PC ≤ 600
QA + QB + QC ≤ 200
PA + QA ≥ 300
PB + QB ≥ 200
PC + QC ≥ 300

Solusi Awal Dengan Metode North West Corner (NWC)


Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas
Pabrik A B C Pabrik
16 10 14
P 300 200 100 600
12 12 20
Q -10 -4 200 200
Jumlah
300 200 300 800
Permintaan
Uji Kelayakan Solusi Awal Matrik
Matrik transportasi diatas dianggap feasible jika jumlah sel terisi sama dengan X+Y-1 dimana X
adalah jumlah kolom dan Y adalah jumlah baris sehingga 3+2-1 = 4. Dengan demikian matrik diatas
adalah feasible karena jumlah sel terisi sama dengan 4.

Jumlah biaya transportasi minimum berdasarkan solusi awal diatas:


Biaya transportasi minimum: (300 x 16) + (200 x 10) + (100 x 14) + (200 x 20) = 12.200
Evaluasi nilai opportunity cost

Sel Kosong Loop Opportunity Cost


QA QA – PA – PC - QC +12-16+14-20 = -10
QB QB – PB – PC - QC +12-10+14-20 = -4

Optimalisasi Biaya Transportasi Dengan Stepping Stone


Dari hasil evaluasi opportunity cost diatas, terlihat bahwa matrik solusi awal belum optimal karena
ada nilai opportunity cost yang negatif sehingga perlu dilakukan perubahan distribusi
Tabel Matrik Optimalisasi 1
Daerah Pemasaran Kapasitas
Lokasi Pabrik
A B C Pabrik
16 10 14
P 100 200 300 600
12 12 20
Q 200 6 10 200
Jumlah
300 200 300 800
Permintaan

Jumlah biaya transportasi minimum berdasarkan tabel matrik optimalisasi 1


Biaya transportasi minimum = (100 x 16) + (200 x 10) + (300 x 14) + (200 x 12) = 10.200
Evaluasi nilai opportunity cost tabel matrik optimalisasi 1
Sel Kosong Loop Opportunity Cost
QB QB – QA – PA – PB +12-12+16-10 = 6
QC QC – QA – PA – PC +20-12+16-14 = 10

Biaya transportasi barang minimum yang paling optimal adalah 10.200 karena sudah tidak memiliki
nilai opportunity cost negatif pada sel yang kosong.

Soal 2
Situasi umum perpindahan nasabah perbankan nasional diprediksi dari pengamatan terhadap 5.000
nasabah dari tahun sekarang dan tahun sebelumnya. Dianggap bahwa seorang nasabah hanya
memilih satu jenis bank sebagai bank utama. Data perpindahan nasabah disajikan dalam matriks
frekuensi sebagai berikut:

Tahun Sekarang
Tahun Sebelumnya Jumlah
Bank Pemerintah Bank Swasta
Bank Pemerintah
1950 650 2600
Bank Swasta
960 1440 2400
Jumlah
2910 2090 5000
a. Jika Bank Pemerintah dinyatakan sebagai state 1 dan Bank Swasta dinyatakan sebagai state 2,
tentukan estimasi matrik probabilitas transisi dari data pengamatan tersebut.

1950/2600 650/2600
Probabilitas (P) =
960/2400 1440/2400
0,75 0,25
Sehingga estimasi probabilitas transisi dari data pengamatan tersebut adalah
0,4 0,6

Interpretasi dari angka estimasi probabilitas transisi diatas adalah sebagai berikut:
1. Sekitar 75% nasabah Bank Pemerintah akan tetap berada pada Bank Pemerintah, dan sekitar
25% nasabah Bank Pemerintah akan berpindah ke Bank Swasta;
2. Sekitar 60% nasabah Bank Swasta akan tetap berada pada Bank Swasta, dan sekitar 40%
nasabah Bank Swasta akan berpindah ke Bank Pemerintah.

b. Berapakah probabilitas sistem berada pada masing-masing state dalam jangka panjang?
Jumlah tahun yang lazim disebut sebagai jangka panjang adalah lima tahun sehingga untuk
menyelesaikan soal ini, asumsi jangka panjang yang digunakan adalah 5 tahun. Rumus
probabilitas sistem dari masing-masing state dalam jangka panjang adalah Pn = P(n-1).P
1. Probabilitas Sistem Tahun 1
Pn = P(n-1).P
P1 = P(1-1).P
0,75 0,25
P1 =
0,4 0,6
Interpretasi:
75% nasabah Bank Pemerintah tetap berada pada Bank Pemerintah
25% nasabah Bank Pemerintah akan berpindah pada Bank Swasta
40% nasabah Bank Swasta akan berpindah pada Bank Pemerintah
60% nasabah Bank Swasta tetap berada pada Bank Swasta
2. Probabilitas Sistem Tahun 2
Pn = P(n-1).P
P2 = P(2-1).P
P2 = P.P
0,75 0,25 0,75 0,25
P2 = X
0,4 0,6 0,4 0,6
2 0,66 0,34
P =
0,54 0,46
Interpretasi:
66% nasabah Bank Pemerintah tetap berada pada Bank Pemerintah
34% nasabah Bank Pemerintah akan berpindah pada Bank Swasta
54% nasabah Bank Swasta akan berpindah pada Bank Pemerintah
46% nasabah Bank Swasta tetap berada pada Bank Swasta
3. Probabilitas Sistem Tahun 3
Pn = P(n-1).P
P3 = P(3-1).P
P3 = P2.P
0,66 0,34 0,75 0,25
P3 = X
0,54 0,46 0,4 0,6
0,63 0,37
P3 =
0,59 0,41
Interpretasi:
63% nasabah Bank Pemerintah tetap berada pada Bank Pemerintah
37% nasabah Bank Pemerintah akan berpindah pada Bank Swasta
59% nasabah Bank Swasta akan berpindah pada Bank Pemerintah
41% nasabah Bank Swasta tetap berada pada Bank Swasta
4. Probabilitas Sistem Tahun 4
Pn = P(n-1).P
P4 = P(4-1).P
P4 = P3.P
0,63 0,37 0,75 0,25
P4 = X
0,59 0,41 0,4 0,6
4 0,62 0,38
P =
0,61 0,39
Interpretasi:
62% nasabah Bank Pemerintah tetap berada pada Bank Pemerintah
38% nasabah Bank Pemerintah akan berpindah pada Bank Swasta
61% nasabah Bank Swasta akan berpindah pada Bank Pemerintah
39% nasabah Bank Swasta tetap berada pada Bank Swasta
5. Probabilitas Sistem Tahun 5
Pn = P(n-1).P
P5 = P(5-1).P
P5 = P4.P
0,62 0,38 0,75 0,25
P5 = X
0,61 0,39 0,4 0,6
0,62 0,38
P5 =
0,61 0,39
Interpretasi:
62% nasabah Bank Pemerintah tetap berada pada Bank Pemerintah
38% nasabah Bank Pemerintah akan berpindah pada Bank Swasta
61% nasabah Bank Swasta akan berpindah pada Bank Pemerintah
39% nasabah Bank Swasta tetap berada pada Bank Swasta
Angka probabilitas sistem pada masing-masing state pada setiap tahunnya memiliki
kecenderungan yang sama dengan mengalami pergerakan yang menurun secara landai
cenderung datar dan tidak mengalami volatilitas perpindahan yang ekstrem, hal ini berarti
probabilitas tersebut dapat menjadi angka proyeksi untuk jangka panjang.
c. Misalkan seorang manajer pada Bank Swasta XYZ sedang dihadapkan pada pilihan tindakan
untuk mengantisipasi perpindahan nasabah tersebut. Pendapatan Bank XYZ (dalam Milyar
Rupiah) pada berbagai tindakan dan situasi, adalah sebagai berikut:
Situasi Nasabah Memilih Bank
Tindakan
Bank Pemerintah Bank Swasta

(i) Ekspansi Skala Besar -300 400

(ii) Ekspansi Skala Kecil -10 80

(iii) Tetap Skala Saat Ini 0 -10


Tentukan tindakan mana yang dipilih berdasarkan kriteria expected value?

Dalam jangka panjang, Bank Swasta memiliki angka probabilitas sistem sebanyak 61% nasabah
Bank Swasta akan berpindah ke Bank Pemerintah dan 39% nasabah Bank Swasta akan tetap
berada pada Bank Swasta. Untuk mengantisipasi adanya perpindahan nasabah tersebut, Manajer
Bank XYZ akan memutuskan tindakan yang diambil berdasarkan metode pohon keputusan
sebagai berikut:
Pohon Keputusan Pengambilan Tindakan

61% -300

39% 400

61% -10

1 B

39% 80

61% 0

39% -10

Keterangan:
1 = Tindakan yang diputuskan
A = Pilihan Tindakan Ekspansi Besar
B = Pilihan Tindakan Ekspansi Kecil
C = Pilihan Keadaan Existing

Perhitungan Expected Value (EV):


EV A = (0,61 x (300)) + (0,39 x 400) = -27
EV B = (0,61 x (10)) + (0,39 x 80) = 25
EV C = (0,61 x 0) + (0,39 x (-10)) = -3,9
Sesuai dengan perhitungan EV diatas, maka Manajer Bank XYZ akan memilih untuk melakukan
tindakan ekspansi skala kecil karena tindakan tersebut memiliki nilai EV paling besar yaitu 25 yang
juga berarti memiliki tingkat resiko paling minimal.

Anda mungkin juga menyukai