Dosen Pengampu:
Ajeng Nugrahaning Dewanti, S.T., M.T., M.SC
Anggit Suko Rahajeng, S.T., M.T
Disusun Oleh :
Sartika Yosepin Naibaho (08161075)
B. Critical Review
1. Analisa Kecamatan Unggulan
Pada Arahan Pengembangan Ekonomi Kabupaten Lamongan Berdasarkan Sektor
Unggulan, penulis jurnal mengidentifikasi terlebih dulu kecamatan mana saja di Kabupaten
Lamongan yang b ergerak di sektor pertanian (sektor unggulan) menggunakan empat tahap
analisis yaitu analisis LQ, DLQ, Shift Share, dan tipologi klassen. Perhitungan LQ digunakan
untuk mengetahui apakah sektor pertanian merupakan sektor basis atau non basis serta
untuk menentukan kemampuan suatu daerah dalam sektor kegiatan tertentu. Jika LQ>1
maka sektor tersebut merupakan sektor basis, sedangkan LQ<1 maka bukan termasuk
sektor non basis. Setelah memasukkan variabel yang sesuai dengan rumus, diketahui bahwa
terdapat 11 dari 27 kecamatan yang mempunyai sektor basis pertanian. Hasil analisa LQ
dapat dilihat melalui tabel berikut.
Tabel 1. Hasil Analisa LQ
Pertanian
Kecamatan
2007 2008 2009 2010 2011 Rata-rata
Sukorame 0.90 0.91 0.91 0.93 0.93 0,91
Bluluk 1.43 1.45 1.45 1.47 1.54 1.47
Ngimbang 1.10 1.10 1.13 1.08 1.08 1.11
Sambeng 1.16 1.17 1.16 1.14 1.14 1.16
Mantup 0.98 0.97 0.99 0.99 0.95 0.97
Kembangbahu 0.98 1.00 1.02 1.02 0.99 1.00
Sugio 1.06 1.07 1.07 1.08 1.03 1.06
Kedungpiring 0.88 0.92 0.90 0.90 0.77 0.87
Modo 1.09 1.11 1.08 1.08 1.02 1.07
Babat 0.38 0.37 0.38 0.37 0.32 0.36
Pucuk 1.02 1.02 1.00 1.00 1.01 1.01
Sukodadi 0.89 0.88 0.90 0.90 084 0.88
Lamongan 0.31 0.31 0.31 0.31 0.27 0.30
Tikung 1.02 1.04 1.03 1.04 0.98 1.02
Sarirejo 1.17 1.17 1.18 1.18 1.13 1.16
Deket 0.89 0.88 0.88 0.88 0.81 0.87
Glagah 0.86 0.85 0.87 0.87 0.87 0.86
Karangbinangun 0.98 0.96 0.94 0.94 0.91 0.94
Turi 0.99 0.97 0.98 0.98 0.93 0.97
Kalitengah 0.69 0.68 0.66 0.65 0.71 0.68
Karanggeneg 0.90 0.90 0.88 0.88 0.92 0.90
Sekaran 0.92 0.90 0.92 0.92 0.98 0.92
Maduran 0.84 0.81 0.84 0.83 0.78 0.82
Laren 0.92 0.90 0.92 0.92 0.91 0.91
Solokuro 1.03 1.03 1.04 1.04 1.03 1.03
Paciran 0.35 0.37 0.40 0.39 0.45 0.39
Brondong 1.66 1.68 1.69 1.72 1.79 1.71
Sumber : Hakim, 2014.
Setelah melakukan analisa LQ dan mendapatkan 11 kecamatan dengan sektor basis
pertanian, dilakukan analisa DLQ untuk mengetahui kecamatan yang merupakan sektor
basis pertanian pada masa yang akan datang (dengan menggunakan data laju pertumbuhan
Kabupaten Lamongan dan laju pertumbuhan 27 Kecamatan yang ada di Kabupaten
Lamongan pada tahun 2007-2011). Berikut merupakan hasil perhitungan DLQ yang telah
diolah oleh penulis jurnal.
Tabel 2. Hasil Analisa DLQ
Pertanian
Kecamatan Rata-rata Potensi sector basisi pertanian saat ini hingga masa
Rata-rata LQ
DLQ mendatang
Sukorame 0,91 6.02
Bluluk 1.47 7.10 V
Ngimbang 1.11 2.22 V
Sambeng 1.16 2.03 V
Mantup 0.97 2.17
Kembangbahu 1.00 4.05 V
Sugio 1.06 2.23 V
Kedungpiring 0.87 -0.08
Modo 1.07 -0.05
Babat 0.36 0.65
Pucuk 1.01 4.83 V
Sukodadi 0.88 2.10
Lamongan 0.30 1.41
Tikung 1.02 -087 V
Sarirejo 1.16 -1.84 V
Deket 0.87 -1.93
Glagah 0.86 5.07 V
Karangbinangun 0.94 0.87
Turi 0.97 1.04
Kalitengah 0.68 6.60
Karanggeneg 0.90 6.26
Sekaran 0.92 6.89
Maduran 0.82 1.25
Laren 0.91 4.52
Solokuro 1.03 4.18 V
Paciran 0.39 10.84
Brondong 1.71 6.61 V
Sumber : Hakim, 2014
Selanjurnya perhitungan Shift Share dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan
sektor pertanian di tiap kecamatan, cepat dan lambatnya pertumbuhan, serta kemajuan dan
kemundurannya. Hasil perhitungan Shift Share menunjukkan bahwa dari 27 Kecamatan,
terdapat 10 kecamatan yang mempunyai keunggulan dan daya saing, untuk 17 kecamatan
lainnya tidak mempunyai keunggulan komparatif atau tidak dapat bersaing. Sedangkan jika
melihat pergeseran bersih, hanya 2 kecamatan yang sektor pertaniannya mengalami
kemajuan atau progresif yaitu Kecamatan Sekaran dan Kecamatan Paciran.
Untuk mendapatkan kecamatan-kecamatan yang berpotensi, dilakukan Analisa
tipologi klassen bertujuan untuk menentukan prioritas sektor. Berikut merupakan kuadran
hasil Tipologi Klassen.
D. Lesson Learned
Pada jurnal sektor pertanian sebagai sektor ekonomi unggulan di Kawasan
Agropolitan Kabupaten Lamongan ini terdapat beberapa Lesson Learnd yang didapatkan,
yaitu, mengetahui kecamatan yang bergerak dalam sektor unggulan, khususnya sektor
pertanian, yang menggunakan alat analisis LQ, DLQ, Shift Share, dan Tipologi Klassen.
Location Quotient, untuk mengetahui apakah suatu sektor merupakan sektor basis atau non
basis dan untuk menentukan kemampuan suatu daerah dalam sektor kegiatan tertentu. Jika
LQ>1 maka sektor basis, sedangkan LQ<1 maka sektor non basis. Dynamic Location
Quotient, untuk mencari sektor basis pada masa mendatang. Jika DLQ>1 maka suatu sektor
masih dapat diharapkan menjadi sektor basis pada masa mendatang, sedangkan DLQ<1
maka sektor tersebut tidak dapat diharapkan menjadi sektor basis pada masa mendatang.
Shift Share, untuk menentukan kinerja atau produktivitas kerja perekonomian daerah
dengan membandingkannya dengan daerah yang lebih besar (regional atau nasional).
Tipologi Klassen, untuk menentukan prioritas sektor. Tipologi klassen dengan pendekatan
sektoral menghasilkan empat klasifikasi sektor dengan karakteristik yang berbeda.
Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perlambatan pertumbuhan
sektor unggulan, khususnya sektor pertanian dengan menggunakan alat analisis delphi.
Delphi bertujuan untuk mendapatkan konsensus atau kesepakatan terhadap responden
terpilih yang memiliki pengaruh dan kepentingan yang sebelumnya telah melalui tahap
deskriptif berdasarkan fakta empiri atau teoritis.
Memahami dalam menentukan arahan pengembangan ekonomi berdasarkan sektor
unggulan, menggunakan alat analisis triangulasi. Triangulasi merupakan cara yang paling
umum digunakan bagi peningkatan validitas data dalam penelitian kualitatif. Pada dasarnya
pengertian dari triangulasi adalah untuk menarik kesimpulan yang mantap diperlukan tidak
hanya satu sudut pandang saja. Dalam penelitian ini sumber yang digunakan antara lain:
Faktor yang didapat dari analisis Delphi, Hasil wawancara dan kondisi eksisting yang ada,
dan Review kebijakan seputar pengembangan ekonomi sektor unggulan.
DAFTAR PUSTAKA
Yuda, Dwi Karina. Prananda Navitas. 2014. Arahan Pengembangan Ekonomi Kabupaten
Lamongan Berdasarkan Sektor Unggulan. Jurnal Teknik POMITS 3 (2) : 136 – 141.
Pemerintah Kabupaten Lamongan. 2013. Booklet Kebijakan dan Program Unggulan
GEMERLAP Kabupaten Lamongan. Kantor ketahanan pangan. Lamongan.