1. PENDAHULUAN
Informasi adalah salah satu sumber daya bisnis sama halnya dengan sumber daya
bisnis lainnya yaitu bahan baku, modal, teknologi dan tenaga kerja. Informasi merupakan
sumber daya vital bagi kelangsungan hidup organisasi bisnis dijaman sekarang ini, karena
tingkat persaingan bisnis yang semakin ketat dan kompleks. Setiap hari dalam bisnis, arus
informasi dalam jumlah yang sangat besar mengalir ke pengambil keputusan dan
pemakai lainnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan internal. Selain itu, informasi
mengalir keluar dari organisasi ke pemakai eksternal, sperti pelanggan, pemasok, dan
para stake holders yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan (gambar 1.1)
menyajikan suatu tinjauan tentang arus informasi internal dan eksternal.
Manaje
men atas
Pemegang saham
Manajemen Tengah
Informasi anggaran Informasi kinarja
Dan instruksi
Manajemen Operasional
Pelanggan Pemasok
Personal Operasi
Informasi Operasi hari per hari
Piramida dalam gambar 1.1 menunjukkan bahwa organisasi bisnis dibagi secara
horizontal ke beberapa tingkat aktivitas. Kegiatan operasional bisnis membentuk dasar
piramida. Aktivias – aktivitas ini terdiri atas kerja organisasi yang berorientasi – produk,
seperti proses manufaktur, penjualan, distribusi. Di atas bagian dasar piramida, organisasi
dibagi menjadi tiga tingkatan manajemen: manajemen operasional (operational level),
manajemen menengah (coordinating level) dan manajemen atas (strategic level).
Manajemen Operasi secara langsung bertanggungjawab akan pengawasan dan
pengendalian kegiatan operasi setiap hari. Manajemen tengah bertanggungjawab untuk
perencanaan dan koordinasi aktivitas jangka pendek yang diperlukan untuk mencapai
tujuan organisasi. Manajemen atas bertanggungjawab untuk perencanaan jangka panjang
dan menetapkan tujuan – tujuan organisasi. Setiap individu dalam organisasi, dari operasi
bisnis sampai ke menajemen atas, memerlukan informasi untuk menjalankan tugas
mereka.
Perhatikan gambar 1.1 bagaimana informasi mengalir dalam dua arah dalam
organisasi : secara horizontal dan vertikal. Arus informasi horizontal mendukung tugas –
tugas ditingkat operasi dengan informasi yang sangat rinci tentang transaksi – transaksi
bisnis yang mempengaruhi perusahaan.
Arus informasi yang ke tiga dari gambar 1.1 menunjukkan pertukaran antara
organisasi dan para pemakai di lingkungan eksternal. Pemakai eskternal dibagi dalam dua
kelompok: mitra perdagangan (trading partener) dan stake hoeders. Pertukaran antara
mitra perdagangan meliputi penjualan kepada pelanggan dan informasi penagihan,
informasi pembelian untuk pemasok dan informasi penerimaan persediaan. Para
stakeholder merupakan entitas – entitas di luar (atau di dalam) organisasi memiliki
kepentingan diperusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Para pemegang
saham (share holders), institusi – institusi keuangan, pembayaran pajak, dan informasi
transaksi saham. Para stakeholders internal antara lain para akuntan dan auditor internal.
2. SISTEM INFORMASI
Informasi yang dihasilkan oleh suatu perusahaan merupakan hasil dari suatu sistem
yang bekerja pada perusahaan tersebut, elemen – elemen sebuah sistem dapat
didefinisikan sebagai berikut:
Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen – komponen yang saling
berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Tujuan dalam hal ini dapat dilihat dari dua hal yaitu:
1. Tujuan utama perusahaan yaitu yang tertuang dalam Visi dan Misi perusahaan
biasanya dinamakan Goal.
2. Sub tujuan yaitu tujuan yang akan dicapai dan ditargetkan oleh strategic
management untuk dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan perusahaan dinamakan Objective.
Sistem hampir selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil, yang masing – masing
melakukan fungsi yang penting untuk mendukung bagi sistem yang lebih besar,
tempat mereka berada.
Penjelasannnya adalah sebagai berikut:
Keterkaitan (relatedness)
Suatu tujuan bersama menghubungkan semua bagian dalam suatu sistem,
walaupun fungsi setiap bagian bersifat independen satu sama lain, semua bagian
mendukung tujuan yang sama, jika suatu komponen tertentu tidak memberikan
kontribusi ke tujuan bersama, maka bagian itu bukan bagian dari sistem tersebut.
Sistem versus subsistem
Pembedaan antara istilah sistem dan subsistem semata – mata merupakan masalah
perspektif. Untuk tujuan sistem dalam kaitannya dengan sistem yang lebih besar
dimana subsistem merupakan bagian darinya dan sebaliknya.
Tujuan
Sebuah sistem harus mempunyai tujuan, tetapi dapat juga memberikan
pengukuran waktu atau informasi, memberikan tujuan bagi justifikasi dasarnya.
Dekomposisi sistem
Adalah proses membagi sistem menjadi bagian – bagian subsistem yang lebih
kecil. Ini adalah cara mudah untuk memaparkan, memandang, dan memahami
relasi di antara subsistem. Dengan medekomposisi suatu sistem, dapat meyajikan
keseluruhan sistem sebagai suatu hierarki dan memandang hubungan antara
subsistem subordinate dengan subsistem tingkat yang lebih tinggi. Setiap
subsistem subordinate melakukan satu atau lebih fungsi tertentu untuk
membentuk keseluruhan sistem tingkatan yang lebih tinggi mencapai tujuan.
Sistem Aktiva
Tetap
Perbedaan antara sub sistem SIA dan SIM berpusat pada konsep sebuah transaksi,
seperti yang digambarkan dalam gambar 1.4 Sistem informasi menerima input, disebut
transaksi yang kemudian dikonversikan melalui proses menjadi output informasi yang
akan didistribusikan kepada para pemakai informasi. Transaksi akan dibagi menjadi dua
kelas: transaksi keuangan dan transaksi non keuangan, yang kedua duanya dioleh
bersamaan.
Transaksi
keuangan
informasi
Transaksi non keuangan termasuk dalam semua peristiwa yang diproses oleh
sistem informasi organisasi.
Contoh :
Menambah seorang pemasok bahan baku baru dalam daftar para pemasok yang
sah dan dimasukkan dalam master file pemasok.
Transaksi keuangan dan non keuangan erat terkait dan sering kali diproses oleh sistem
fisik yang sama.
Sub sistem – sub sistem SIA memproses transaksi keuangan dan non keuangan
yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri dari
tiga sub sistem utama:
1. Sistem Pemrosesan Transaksi – SPT (Transaction Processing System, TPS),
Mendukung operasi bisnis setiap hari dengan sejumlah dokumen dan pesan –
pesan untuk para pemakai seluruh organisasi.
2. Sistem Pelaporan Buku Besar/Keuangan – SPBB/K (General Ledger/Financial
Reporting System, GL/F RS),
Menghasilkan laporan keuangan tradisional seperti laporan laba rugi, neraca,
laporan arus kas, pembayaran pajak, dan laporan – laporan lainnya yang
ditetapkan oleh hukum; dan
3. Sistem Pelaporan Manajemen – SPM (Management Reporting System, MRS),
Menyediakan manajemen internal dengan laporan keuangan dengan tujuan khusus
dan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran,
laporan varian, dan laporan pertanggungjawaban.
Ke lima komponen tersebut secara bersama – sama memungkinkan suatu SIA memenuhi
tiga fungsi penting dalam organisasi yaitu:
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas – aktivitas yang
dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas –
aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut.
2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk
membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
3. menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga assets – assets
organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut saat
dibutuhkan, akurat, dan andal.
Tabel 1.1
Analisis Produk
a. Siklus pendapatan
c. Siklus konversi
Siklus – siklus tersebut akan dibahas lebih lanjut pada bab – bab selanjutnya.
Gambar 1.5 menunjukkan model umum untuk mengkaji aplikasi SIA. Model ini
merupakan model umum karena menggambarkan semua system informasi, tanpa
memperhitungkan arsitektur teknologi. Elemen – elemen model umum ini adalah
pemakai akhir, sumber data, kumpulan data, pemrosesan data, manajemen database,
penghasil informasi dan umpan balik.
Lingkungan Eksternal
Manajemen
Database
Umpan balik
Organisasi Bisnis
Umpan balik
Sumber data
Sumber data adalah transaksi keuangan yang memasuki sistem informasi dari
sumber internal dan eksternal. Transaksi keuangan eksternal merupakan sumber
data yang umum bagi kebanyakan organisasi bisnis. Termasuk dalam transaksi ini
adalah pertukaran ekonomis dengan entitas bisnis lainnya dan individu dari luar
perusahaan. Transaksi keuangan internal melibatkan pertukaran dan pergerakan
sumber daya dalam organisasi bisnis, termasuk dalam transaksi ini adalah
pergerakan bahan baku pe persediaan barang dalam proses (WIP), aplikasi tenaga
kerja dan overhead ke WIP, transfer WIP ke persediaan barang jadi serta
penyusutan peralatan pabrik dan lain lain.
Pengumpulan data
Merupakan tahap opersional pertama dalam sistem informasi. Tujuannya adalah
untuk memastikan bahwa data – data peristiwa yang memasuki sistem itu sudah
sah (valid), lengkap dan bebas dari kesalahan material. Tahap ini merupakan
tahap penting dalam sistem. Jika transaksi yang salah memasuki pengumpulan
data tanpa terdeteksi, sitem mungkin akan memproses kesalahan dan
menghasilkan output yang salah dan tidak dapat diandalkan, dan akhirnya akan
menghasilkan tindakan yang salah dan keputusan yang salah dari pihak pemakai.
Dua aturan yang mengatur desain prosedu pengumpulan data: relevan dan efisien.
Sistem Informasi seharusnya hanya menangkap (capture) data yang relevan.
Tugas mendasar dari seorang sistem desiner adalah untuk menentukan apa yang
relevant dan apa yang tidak relevan, dengan menganalisis kebutuhan pemakai.
Perosesan data
Data perlu diproses untuk menghasilkan informasi. Tugas dalam tahapan
pemrosesan data bervariasi dari yang sederhana sampai yang kompleks. Misalnya
algoritma matematika (program linier), digunakan untuk aplikasi penjadwalan
produk, teknik statistik untuk peramalan penjualan, dan prosedur untuk
memposkan dan merangkumkan yang digunakan dalam aplikasi akuntansi.
Manajemen database
Database organisasi merupakan tempat penyimpanan fisik data keuangan dan non
keuangan. Dapat berupa filling cabinet atau sebuah disk computer. (Lihat gambar
1.6) Tingkatan – tingkatan dalam hierarki data adalah sebagai berikut: atribut,
record, dan file. Tujuan manajemen database yaitu penyimpanan, perbaikan
(retrieval), dan penghapusan.
Catatan
Piutang
Dagang
Atribut Data
Merupakan bagian berpotensi menjadi data yang berguna dalam database. Sebuah
atribut merupakan karaktekristik yang logis dan relevan dari sebuah entitas tentang
apa yang ditangkap sebuah perusahaan.
Record
Sebuah record merupakan satu rangkaian atribut yang lengkap untuk satu peristiwa
dalam satu kelas entitas. Misalnya: nama, alamat dan saldo dari pelanggan tertentu
merupakan satu peristiwa (1 record)
File
File merupakan suatu rangkaian record yang lengkap dari sebuah kelas identik,
misalnya record piutang dagang dari organisasi membentuk file piutang dagang.
10. PENGHASIL INFORMASI
Merupakan proses pengumpulan, mengatur, memformat, dan meyajikan informasi
untuk para pemakai. Informasi dapat berupa dokumen operasional. Informasi yang
berguna memiliki karakteristik berikut ini:
1. Relevan
Isi sebuah laporan atau dokumen harus melayani suatu tujuan. Dengan
demikian laporan ini dapat mendukung keputusan manajer atau tugas petugas
administrasi.
2. Tepat waktu
Umur informasi merupakan faktor yan kritikal dalam menentukan
kegunaanya. Informasi tidak lebih tua dari periode tindakan yang
didukungnya.
3. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material. Namun
materialitas merupakan suatu konsep yang sulit dikuantifikasi.
4. Lengkap, dan
Tidak boleh ada bagian informasi esensial yang hilang bagi pengambil
keputusan atau pekasana tugas.
5. Rangkuman
Informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai. Manajer
bawah cenderung mementukan informasi yang sangat rinci. Semakin ke atas
isi informasi hanya berupa rangkuman.
Umpan balik
Umapan balik adalah suatu bantuk output yang dikirim kembali ke sistem
sebagai suatu sumber data. Umpan balik dapat bersifat internal atau eksternal dan
digunakan untuk memulai atau mengubah suatu proses.