1601420
PTE-TTE-2016
Referensi : https://deviahrianiamri.wordpress.com/2009/05/17/persyaratan-sistem-
proteksi/
Referensi : https://rikikhomarudin09.wordpress.com/2018/02/08/rele-proteksi-pada-
saluran-transmisi-dan-gardu-induk/
Jawab :
a.
Pembangkit Tenaga Listrik adalah salah satu bagian dari sistem tenaga listrik,
pada Pembangkit Tenaga Listrik terdapat peralatan elektrikal, mekanikal, dan
bangunan kerja. Terdapat juga komponen-komponen utama pembangkitan yaitu
generator, turbin yang berfungsi untuk mengkonversi energi (potensi) mekanik
menjadi energi (potensi) listrik.
Bagian-bagian pembangkit Tenaga Listrik
a) Penggerak utama (prime mover)
- Mesin diesel
- Turbin (air, gas, uap)
- Beserta komponen dan perlengkapan lainnya (kondenser, boiler, dll)
b) Komponen listrik
- Generator dan perlengkapannya
- Transformator
- Peralatan proteksi
- Saluran kabel, busbar, dll
c) Komponen sipil
- Bendungan, pipa pesat, prasarana dan sarana penunjang (untuk PLTA)
- Prasarana dan sarana sipil (pondasi peralatan, jalan, cable dutch, dll)
- Gedung kontrol
d) komponen mekanis
- Peralatan bantu, peralatan pendingin, peralatan proteksi, dll
Referensi : http://insyaansori.blogspot.com/2013/09/pembangkit-tenaga-
listrik.html
Diperlukan proteksi yang praktis dan biasanya tidak terlalu mahal, karena
karakteristik relay dipengaruhi oleh sistem pentanahan neutral.
Circuit Breaker(CB)
Adalah peralatan pemutus, yang berfungsi untuk memutus rangkaian
listrik dalam keadaan berbeban (berarus).
Minyak (OCB).
Udara (ACB).
Gas (GCB).
Referensi : https://scadaku.wordpress.com/2014/05/22/komponen-
komponen-peralatan-pada-switchyard-gardu-induk/
c. Transmisi adalah proses penyaluran listrik dari pembangkitan ke distribusi listrik.
Standar tegangan pada sistem transmisi di Indonesia diklasifikasikan sebagai
tegangan ekstra tinggi (TET) yaitu dengan nominal 500 kV dan tegangan tinggi
(TT) dengan nominal 70 kV dan 150 kV. Tujuan tegangan dinaikan agar dapat
meminimalisir rugi-rugi daya dan drop tegangan, karena penyaluran pasti melalui
jalur yang panjang, semakin panjang jalur maka akan semakin berpengaruh pada
rugi daya jika tegangan tidak dinaikan.
Kontruksi transmisi terdiri dari dua yaitu Saluran Udara dan Saluran Kabel yang
terdiri dari :
Referensi : https://www.warriornux.com/transmisi-tenaga-listrik/
Ada beberapa jenis konstruksi isolator dalam sistem distribusi, antara lain:
a) Isolator gantung ( suspension type insulator )
b) Isolator jenis pasak ( pin type insulator )
3) Penghantar
Dalam penggunaan penghantar di sistem jaringan percabangan sutm
berfungsi untuk menghantarkan arus listrik dari suatu bagian keinstalasi
atau bagian yang lain. Dalam pemilihan kabel pengantar harus memiliki
beberapa sifat-sifat sebagai berikut :
a) Memiliki daya hantar yang tinggi
b) Memiliki kekuatan tarik yang tinngi
c) Memiliki berat jenis yang rendah
d) Memiliki fleksibilitas yang tinggi
e) Tidak cepat rapuh
f) Memiliki harga yang murah
Jenis-jenis bahan penghantar, antara lain :
a) Kawat logam biasa, cintohnya BCC (Bare Copper Conductor)
b) Kawat logam campuran, contohnya AAAC ( All Almunium
Conductor ).
4) Fuse cut out ( FCO )
Fuse cut out ( FCO ) adalah sebuah alat pemutus rangkaian listrik yang
berbeban pada jaringan distribusi yang bekerja dengan cara meleburkan
bagian dari komponenya ( fuse link ) yang telah dirancang khusus dan
disesuaikan ukurannya. FCO ini terdiri dari ;
a) Rumah fuse ( fuse support )
b) Pemegang fuse(fuse holder)
c) Fuse link
Berdasarkan sifat pemutusnya fuse link terdiri dari 2 tipe yaitu ;
1) Tipe K (pemutus cepat)
2) Tipe T (pemutus lambat)
FCO pada jaringan distribusi digunakan sebagai pengaman percabangan 1
phasa maupun sebagai pengaman peralatan listrik (trafo distribusi non
CSP, kapasitor).
5) Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang digunakan untuk
mentransformasikan daya atau energy listrik dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah atau sebaliknya, melalui suatu gandengan magnet dan
berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet. Dengan alat yang bernama
trafo maka pilihan tegangan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
tegangan pada pelanggan.
6) Peralatan penghubung
Yang termasuk dalam peralatan hubung antara lain, LBS, dan Recloser.
Referensi : http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/12/sistem-distribusi-tenaga-
listrik.html
http://adzoeng.blogspot.com/2015/03/komponen-sistem-distribusi-tenaga.html
e. Dalam pemasangan instalasi rumah tinggal atau instalasi listrik bangunan gedung
bertingkat, dibutuhkan sebuah perencanaan yang matang untuk dapat
melaksanakan pemasangan instalasi listrik yang baik dan benar.
Pemasangan instalasi listrik rumah 1 lantai baik 2 lantai harus mempunyai
perencanaan-perencanaan sebagai berikut :
1. Gambar situasi dari rumah yang akan dipasang instalasi listrik
Bertujuan agar instalatir mengetahui letak rumah yang akan dipasang
2. Gambar rancangan tata letak
Bertujuan agar instalatir mengetahui letak titik-titik peralatan listrik (lampu
dan kotak kontak) pada bangunan yang akan dipasang instalasi yang sesuai
pada pembagian kelompoknya.
3. Gambar rancangan hubungan perlengkapan listrik
Bertujuan agar instalatir mengetahui semua kendali antara rangkaian lampu
denga saklar pengendalinya pada bangunan yang dipasang instalasi listrik.
4. Diagram garis tunggal
Agar instalatir mengetahui jalur-jalur pemasangan kabel dan berapa jumlah
serta jenis kabel yang lewat pada jalur tersebut.
5. Tabel rekapitulasi daya
6. Diagram pengawatan
7. Tabel bahan instalasi
Referensi : http://egsean.com/perencanaan-instalasi-listrik-rumah/
Referensi : https://amru1.wordpress.com/2015/03/21/distribusi-listrik-
bangunan-gedung-materi-pengenalan/
Referensi : https://amru1.wordpress.com/2015/03/21/distribusi-listrik-
bangunan-gedung-materi-pengenalan/
4. Uraikan peralatan-perlengkapan sistem proteksi pada :
Jawab :
a. Komponen proteksi yang digunakan pada pembangkit yaitu :
-Pemutus Tenaga / Circuit Breaker ( PMT/CB)Pemutus Daya
(PMT) atau Circuit breaker (CB) adalah peralatan pada sistem
tenaga listrik yang berfungsi untuk memutuskan hubungan
antara sisi sumber tenaga listrik dan sisi beban yang dapat
bekerja secara otomatis ketika terjadi gangguan atau secara
manual ketika dilakukan perawatan atau perbaikan.
- Relay Proteksi Penggunaan pengaman pemutus daya untuk
kerja otomatis perlu dilengkapi dengan peralatan tambahan
yang dapat mendeteksi perubahan keadaan yang terjadi pada
rangkaian. Peralatan tersebut berupa gulungan yang diberi
daya dari sumber DC melalui saklar yang dioperasikan dengan
peralatan khusus yang disebut relai (relay). Relai merupakan
suatu peralatan yang dilengkapi dengan kontak-kontak yang
mampu merubah rangkaian lain. Oleh karena itu pemutus
tenaga yang dilengkapi dengan relai digunakan sebagai
peralatan perlindungan suatu sistem tenaga dari kemungkinan
kerusakan yang diakibatkan oleh gangguan.
b. Komponen pengaman pada transmisi yaitu :
- Kawat Tanah Atau Grounding.
- Zeus L.E.C Lightning Event Counter.Dipasang di sepanjang
jalur SUTT yang berfungsi untuk mengetanahkan arus listrik
saat terjadinya gangguan (sambaran) petir secara langsung.
Pentanahan tiang untuk menyalurkan arus listrik dari kawat
tanah (ground wire) akibat terjadinya sambaran petir. Terdiri
dari kawat tembaga atau kawat baja yang di klem pada pipa
pentanahan dan ditanam di dekat pondasi tower (tiang) SUTT.
c. Komponen proteksi pada distribusi yaitu :
- Fuse Cut Out (FCO)Cut out biasanya digunakan pada jaringan
distribusi 20 kV untuk proteksi trafo distribusi dari arus lebih
akibat hubung singkat, dan juga diletakkan pada percabangan
untuk proteksi jaringan. Prinsip kerjanya adalah ketika terjadi
gangguan arus maka fuse pada cut out akan putus, seperti yang
ada pada SPLN 64 tabung ini akan lepas dari pegangan atas,
dan menggantung di udara, sehingga tidak ada arus yang
mengalir ke Trafo.
- Sekring Gardu / Pelebur TR biasanya digunakan pada jaringan
distribusi 20 kV untuk proteksi jaringan tegangan rendah (JTR)
dari arus lebih akibat hubung singkat. Prinsip kerjanya adalah
ketika terjadi gangguan arus maka fuse pada sekring akan
putus, sehingga tidak ada arus yang mengalir ke jaringan
tegangan rendah (JTR).
d. Komponen proteksi pada instalasi rumah tinggal yaitu :
Miniature Circuit Breaker (MCB)Miniature circuite breaker atau MCB
merupakan komponen listrik yang bekerja dengan sistem thermal atau
panas. Didalamnya terdapat bimetal, dimana bila arus listrik yang
mengalir melebihi ukuran tertentu (karena kelebihan beban atau terjadi
hubung singkat) dari MCB ini, maka bimetal ini secara mekanis akan
memutus aliran listrik dan menggerakkan tuas ke posisi “OFF”. Secara
umum fungsi MCB antara lain :
- Membatasi Penggunaan daya Listrik.
- Mematikan listrik secara otomatis apabila terjadi hubungan
singkat.
- Membagi daya pada instalasi rumah menjadi beberapa bagian,
sehingga lebih mudah untuk mendeteksi kerusakan instalasi
listrik.
e. Komponen proteksi pada instalasi gedung komersial yaitu :
- Miniature Circuit Breaker (MCB)Miniature circuite breaker
atau MCB merupakan komponen listrik yang bekerja dengan
sistem thermal atau panas. Didalamnya terdapat bimetal,
dimana bila arus listrik yang mengalir melebihi ukuran tertentu
(karena kelebihan beban atau terjadi hubung singkat) dari MCB
ini, maka bimetal ini secara mekanis akan memutus aliran
listrik dan menggerakkan tuas ke posisi “OFF”
- Pentanahan tiang, Untuk menyalurkan arus listrik dari kawat
tanah (ground wire) akibat terjadinya sambaran petir. Terdiri
dari kawat tembaga atau kawat baja yang di klem pada pipa
pentanahan dan ditanam di dekat pondasi tower (tiang) SUTT.
f. Komponen proteksi pada instalasi gedung industri yaitu :
- Miniature Circuit Breaker (MCB)Miniature circuite breaker
atau MCB merupakan komponen listrik yang bekerja dengan
sistem thermal atau panas. Didalamnya terdapat bimetal,
dimana bila arus listrik yang mengalir melebihi ukuran tertentu
(karena kelebihan beban atau terjadi hubung singkat) dari MCB
ini, maka bimetal ini secara mekanis akan memutus aliran
listrik dan menggerakkan tuas ke posisi “OFF”
- Pentanahan tiang, Untuk menyalurkan arus listrik dari kawat
tanah (ground wire) akibat terjadinya sambaran petir. Terdiri
dari kawat tembaga atau kawat baja yang di klem pada pipa
pentanahan dan ditanam di dekat pondasi tower (tiang) SUTT.
Referensi : http://anak-elektro-ustj.blogspot.com/2013/03/sistem-
proteksi-tenaga-listrik.html
http://aguspurbaproteksi.blogspot.com/2012/06/v-
behaviorurldefaultvmlo.html
5. Kembangkan materi yang telah disajikan didepan kelas bersama kelompoknya
sesuai dengan materi yang telah disampaikan masing2 sesuai dengan babnya
yang telah dibagi. Lengkapi dengan materi tambahan, gambar visual/foto,
video (soft copy) untuk hard copy hanya alamat situs you tubenya dll. dan
tulis buku referensi pada bagian kutipan.
Jawab :
Kelompok 1 membahas tentang definisi Gardu Induk.
Gardu Induk
1 Pengertian Umum
Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga
listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi).
Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik.
Berarti, gardu induk merupakan sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik.
Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk
mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan
dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan.
Dilihat dari jenis komponen yang digunakan, secara umum antara GITET
dengan GI mempunyai banyak kesamaan. Perbedaan mendasar adalah :
Pada GITET transformator daya yang digunakan berupa 3 buah tranformator
daya masing – masing 1 phasa (bank tranformer) dan dilengkapi peralatan
rekator yang berfungsi mengkompensasikan daya rekatif jaringan.
Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 275 KV, 500 KV.
Gardu Induk semacam ini biasa disebut dengan gardu induk konvensional.
Gardu Induk semacam ini biasa disebut Gas Insutaled Substation (GIS).
1. Hanya membutuhkan lahan seluas ± 3.000 meter persegi atau ± 6 % dari luas
lahan GI konvensional.
2. Mampu menghasilkan kapasitas daya (power capasity) sebesar 3 x 60 MVA
bahkan bisa ditingkatkan sampai dengan 3 x 100 MVA.
3. Jumlah penyulang keluaran (output feeder) sebanyak 24 penyulang (feeder)
dengan tegangan kerja masing-masing 20 KV.
4. Bisa dipasang di tengah kota yang padat pemukiman.
5. Keunggulan dari segi estetika dan arsitektural, karena bangunan bisa didesain
sesuai kondisi disekitarnya.
Referensi : https://www.google.com/search?q=gardu+induk&safe=strict&client=firefox-b-
ab&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=2ahUKEwi7vdORwLjeAhXEMI8KHSxcD
mkQsAR6BAgDEAE&biw=675&bih=647#imgrc=RLm1_W8ultYJvM:
https://bielisme.wordpress.com/2016/06/17/pengertian-gardu-induk-dan-jenis-gardu-induk/
Video : https://www.youtube.com/watch?v=KbOV6LNpNIk
https://www.youtube.com/watch?v=6IaLFgqpCsg