Nurfajryanti,Irmayani
I. PENDAHULUAN
binatang dan manusia yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii, yaitu
berkembang biak dengan cepat dalam berbagai sel yang berinti dan menyebar
ke seluruh jaringan inang. Pada fase akut, parasite membentuk kista (tahap
laten) di berbagai organ terutama otak, jantung dan otot rangka, menetap pada
reaktivasi pada infeksi laten yang dimulai dari gangguan kista dan diikuti oleh
1
2
II. EPIDEMIOLOGI
gondii sekitar 15% sampai 29,2%, sementara prevalensi di Eropa dan Negara-
yang laten di antara orang dengan infeksi HIV tidak berbeda dari populasi
menurun dari 3,9 kasus per 100 orang per tahun sebelum era HAART untuk 1
kasus per 100 orang setelah pengenalan HAART. Diperkirakan 10% sampai
20% dari pasien yang terinfeksi HIV di Amerika Serikat akan berkembang
toxoplasmosis akut di antara orang dewasa yang terinfeksi HIV adalah 18%
pada mereka yang sesuai dengan profilaksis dibandingkan 30% pada mereka
Otak dan medulla spinalis merupakan suatu organ yang lunak, yang
pembungkus otak dan medulla spinalis ini terdiri dari tiga lapisan, yang
3
merupakan lapisan yang liat dan tidak dapat diregangkan. Lapisan arachnoid
erat dengan otak dan medulla spinalis dan mengikuti tiap sulkus dan girus.
Cerebrospinal fluid merupakan cairan yang ada didalam rongga cranium yang
dihasilkan oleh plexus choroidalis yang berfungsi untuk melindungi otak dari
trauma.5
MENINGES
Merupakan selaput atau membrane yang terdiri dari connective tissue yang
1. Duramater
venosus.
membrane fibrosa padat dan kuat yang membungkus otak dan melanjutkan
ini juga merupakan selubung tubular bagi saraf-saraf otak, pada saraf otak
2. Arachnoid.
Lapisan ini merupakan suatu membrane yang impermeable halus,
dan vena terletak didalam spatium ini, demikian pula saraf-saraf otak.
selubung untuk saraf ini yang meluas kedalam rongga orbita melalui
kanalis opticus dan bergabung dengan sclera bola mata. Jadi, spatium
3. Piamater
Lapisan piamater berhubungan erat dengan otak dan sum-sum tulang
nutrisi pada jaringa saraf. Astrosit susunan saraf pusat mempunyai ujung-
ujung yang berakhir sebagai end feet dalam piamater untuk membentuk
tela choroidea, atap ventriculus tertius dan quartus, dan menyatu dengan
OTAK
Otak terletak dalam cavum cranii dan bersambung dengan medulla spinalis
oblongata, pons, dan cerebellum. Struktur batang otak atau disebut juga truncus
oblongata.6
Cerebrum merupakan bagian otak terbesar, terdiri atas dua hemisfer yaitu
hemisfer kiri dan kanan. Hemisfer kiri dan kanan dihubungkan oleh massa
substansia alba yang disebut corpus callosum. Setiap hemisfer terdiri dari:
2) Mempunyai fisura dan sulkus. Setiap hemisfer di bagi oleh fisura dan
hemisfer kanan
c) Sulkus pusat atau sulkus sentralis memisahkan lobus sentral dari lobus
parietal
konfolusi,diantaranya :
lateralis.
seperti telur besar dan berada di kedua sisi ventriculus tertius. Ujung
ventriculus tertius.6
dan substansia alba.Cortex cerebella tersusun dalam lipatan atau folia yang
kedua hemisfer cerebelli, banyak nuclei, dan serabut saraf asenden dan
desenden.6
IV. ETIOLOGI
yang dibawa oleh kucing, burung dan hewan lain yang dapat ditemukan pada
tanah yang tercemar oleh tinja kucing dan kadang pada daging mentah atau
sana, tetapi system kekebalan pada orang yang sehat dapat melawan parasit
10
terjadi bila memakan daging babi atau domba yang mentah yang mengandung
oocyst (bentuk infektif dari Toxoplasma gondii). Bisa juga dari sayur yang
terkontaminasi atau kontak langsung dengan feses kucing. Selain itu dapat terjadi
dengan imunitas tubuh yang rendah dapat terjadi reaktivasi dari infeksi laten, yang
V. PATOMEKANISME
Daur hidup Toxoplasma gondii melalui dua siklus yaitu siklus enteroepitel
seperti kucing. Siklus ekstraintestinal pula di dalam tubuh hospes perantara seperti
manusia, kambing dan domba. Pada siklus ekstraintestinal, ookista yang keluar
bersama tinja kucing belum bersifat infektif. Setelah mengalami sporulasi, ookista
akan berisi sporozoit dan menjadi bentuk yang infektif. Manusia dan hospes
perantara lainnya akan terinfeksi jika tertelan bentuk ookista tersebut. Di dalam
ini menembus mukosa ileum dan mengikuti aliran darah dan limfa menuju
berbagai organ tubuh seperti otak, mata, hati dan jantung. Sporozoit bebas akan
Pseudokista tersebut berisi endozoit atau yang lebih dikenal sebagai takizoit.
Bila kucing sebagai hospes definitif makan hospes perantara yang terinfeksi
maka berbagai stadium seksual di dalam sel epitel usus muda akan terbentuk lagi.
Jika hospes perantara yang dimakan kucing mengandung kista T. gondii, maka
masa prepatennya 2 -3 hari. Tetapi bila ookista tertelan langsung oleh kucing,
maka masa prepatennya 20 -24 hari. Dengan demikian kucing lebih mudah
kekebalan tubuh. HIV mempunyai target sel utama yaitu sel limfosit T4, yang
12
mempunyai reseptor CD4. Beberapa sel lain yang juga mempunyai reseptor CD4
adalah: sel monosit, sel makrofag, sel folikular dendritik, sel retina, sel leher
rahim, dan sel langerhans. Infeksi limfosit CD4 oleh HIV dimediasi oleh
perlekatan virus kepermukaan sel reseptor CD4, yang menyebabkan kematian sel
sistem kekebalan tubuh, infeksi HIV jugaberdampak pada sistem saraf dan dapat
menyerang sistem saraf yang membahayakan fungsi dan kesehatan sel saraf.7
toxoplasmosis sangat kompleks. Ini meliputi deplesi dari sel T CD4; kegagalan
Sel-sel dari pasien yang terinfeksi HIV menunjukkan penurunan produksi IL-12
dan IFN-gamma secara in vitro dan penurunan ekspresi dari CD 154 sebagai
respon terhadap T gondii. Hal ini memainkan peranan yang penting dari
toxolasma biasanya terjadi pada penderita yang terinfeksi virus HIV dengan CD4
T sel < 100/mL. Ensefalitis toxoplasma ditandai dengan onset yang subakut.
Manifestasi klinis yang timbul dapat berupa defisit neurologis fokal (69%), nyeri
kepala (55%), bingung / kacau (52%), dan kejang (29%). Pada suatu studi
didapatkan adanya tanda ensefalitis global dengan perubahan status mental pada
75 % kasus, adanya defisit neurologis pada 70% kasus, Nyeri kepala pada 50 %
kasus, demam pada 45 % kasus dan kejang pada 30 % kasus. Defisit neurologis
13
yang biasanya terjadi adalah kelemahan motorik dan gangguan bicara. Bisa juga
neuropsikiatri. Pada pasien yang terinfeksi HIV, jumlah CD4 limfosit T dapat
Pada pasien dengan CD4 < 200 sel/mL kemungkinan untuk terjadi infeksi
Gejala termasuk ensefalitis, demam, sakit kepala berat yang tidak respon
infeksi. Nyeri kepala dan rasa bingung dapat menunjukkan adanya perkembangan
ensefalitis fokal dan terbentuknya abses sebagai akibat dari terjadinya infeksi
IgG dan IgM. Deteksi juga dapat dilakukan dengan indirect fluorescent antibody
(IFA), aglutinasi, atau enzyme linked immunosorbent assay (ELISA). Titer IgG
14
mencapai puncak dalam 1-2 bulan setelah terinfeksi kemudian bertahan seumur
hidup.
1.
Pemeriksaan cairan serebrospinal: menunjukkan adanya pleositosis ringan
PCR untuk Toxoplasma gondii dapat juga positif pada cairan bronkoalveolar
dan cairan vitreus atau aquos humor dari penderita toksoplasmosis yang
terinfeksi HIV. Adanya PCR yang positif pada jaringan otak tidak berarti
terdapat infeksi aktif karena tissue cyst dapat bertahan lama berada di otak
Ensefalitis toksoplasma jarang muncul dengan lesi tunggal atau tanpa lesi.12
Gambar 3. CT-Scan otak yang memperlihatkan lesi pada basal ganglia dan
hippocampus.12
15
4.
Biopsi otak : untuk diagnosis pasti ditegakkan melalui biopsi otak.
pada pederita toxoplasma serebri. Namun hal ini tidak rutin dilakukan karena
pemeriksaan lain seperti serologi dan imaging dirasa cukup untuk membuat
1. Histoplasmosis
bernapas, dan tidak dapat menular dari orang yang terinfeksi. Jamur
16
ini dapat tumbuh dalam aliran darah orang dengan sistem kekebalan
tubuh yang rusak, biasanya dengan jumlah CD4 di bawah 150, walau
gejala ringan dapat timbul dengan jumlah CD4 lebih tinggi. Setelah
berkembang, infeksi dapat menyebar pada paru, kulit, dan kadang kala
didefinisi AIDS. Gejala awal muncul serupa dengan penyakit flu yang
pasien mengalami batuk kering, sakit dada dan sesak napas, sementara
IX. PENATALAKSANAAN
penggunaannya.
tulang.
atovaquone 750 mg tiap 6 jam. Terapi ini diberikan selam 4-6 minggu atau
Terapi anti retro viral (ARV) diindikasikan pada penderita yang terinfeksi
HIV dengan CD4 kurang dari 200 sel/mL, dengan gejala (AIDS) atau
Terapi lini pertama pada toxoplasmosis akut pada pasien HIV ialah
seperti ruam kulit hingga nefropati. Pada kondisi kritis, pasien yang tidak
kebijakan dari dokter dan diskusi dengan pasien untuk mencegah gejala yang
mungkin muncul.13
X. PROGNOSIS
Angka kematian untuk ensefalitis ini masih tinggi, berkisar antara 35-50
gejala sisa berupa paralitis. Dalam keadaan berat, infeksi dapat mengancam
Dalam satu studi, Toxoplasma encephalitis terjadi di 25% pada pasien AIDS