Anda di halaman 1dari 11
BAB III TEKNOLOGI TERAPAN DAN TEPAT GUNA. DALAM PELAYANAN KEHAMILAN Pertemuan 485 A. OBAT DAN VAKSIN PADA KEHAMILAN 1. Vaksin Imunisasi yang dilakukan sebelum dan selama kehamilan merupakan tindakan preventif untuk meningkatkan kekebalan tubuh ibu terhadap infeksi parasit, bakteri, dan virus. Pemberian vaksin dari virus yang hidup tidk dianjurkan. Karena, selama hamil daya tahan tubuh ibu sedikit menurun sehingga pemberian vaksin hidup dikhawatirkan malah menyebabkan infeksi dan membahayakan janin. Imunisasi boleh diberikan jika vaksinnya mengandung virus mati atau tidak aktif. Pemberian vaksinasi untuk ibu hamil adalah atas dasar pertimbangan bila penyakit infeksi yang ingin dicegah ity mempunyai kemungkinan besar bisa menginfeksi ibu hamil dan efek jelek dari penyakit tersebut adalah sedemikian buruknya, misal menimbulkan cacat bawaan janin yang melebihi “kenmungkinan efek jelek” yang mungkin disebabkan oleh vaksin itu sendin. Vaksin yang diberikan kepada calon ibu yang akan hamil bertujuan sebagi berikut: 1. Vaksinasi pada awal atau sebelum Kehamilan berlangsung, tujuannya adalah untuk mencegah agar supaya selama kehamilan berlangsung. maka ibu akan terhindar dari beberapa penyakit yang bila diderita oleh ibu yang sedang hamil, akan menyebabkan cacat fisik bawaan bagi janin yang nanti dilahirkan, misalnya cacat fisik dan kelainan bayi yang disebut “congenital rubella syndrome“, yang terjadi pada ibu sedang hamil dan mendapatkan infeksi virus rubella, yang sebenamya dapat dicegah dengan vaksinasi MMR pada ibu yang merencanakan akan hamil. Juga jangan dilupakan vaksin tetanus untuk calon ibu untuk mencegah infeksi kuman tetanus melalui tali pusat bayi atau “tetanus neonatorum” yang sangat tinggi angka kematiannya pada bayi Pada saat kehamilan berkangsung, diberikan vaksin untuk mencegah si ibu hamil teshindar dari penyakit infeksi pemnafasan seperti penyakit influenza yang banyak terdapat sekeliling kita, Dengan pemberian vaksin influenza ini, maka kita dapat mencegah keguguran janin atau aborsi, atau janin labir prematur, atau bayi lahir dengan berat badan lahir yang rendah dan lain-lain hal buruk pada ibu dan janinnya, akibat pengaruh buruk dari penyakit influenza yang diderita si ibu selama kehamilan. 3. Setelah bersalin dan kehamilan telah selesai, maka si ibu masih perlu diberikan atau mengulang vaksin untuk mencegal batk rejan atau pertusis atau “batuk seratus hari* Dari penelitian yang dilakukan para alli Kedokteran, terbukti bahwa ibu merupakan sumber infeksi utama penyakit batuk rejan untuk bayi mereka, setela itu baru orang tua dan saudara yang ada disekeliling bayi tersebut,yang akan menjadi sumber yang potensial ‘untuk menularkan penyakit batuk rejan kepada bayi yang baru lahir ini. Fajar Sari Tanberika S.St M.Kes — Stikes Al-insyirah Pekanbaru = _ Vaksin Rubella atau campak Jerman: infeksi campak Jerman bisa menyebabkan janin dalam kandungan menderita cacat fisik yang serious dan berlangsung seumur hidup sang bayi, atau balkan meninggal sewaktu masih dalam kandungan atau segera setelah dilahirkan, Periksalah diri apakah Anda telah mengandung zat antibody terhadap penyakit ini sebelum menjadi hamil. Umumnya kita semua pemah mendapatkan vaksinasi MMR semasa kecil, namun karena telah begitu lama vaksinasi itu pernah kita terima, sehingga ada kemungkinan zat antibody kita sudah hampir tidak ada lagi dalam tubuh kita, akibatnya tubuh kita sudah tidak kebal lagi tehadap infeksi virus ini, dan invasi virus ini menyebabkan infeksi sewaktu kita sedang hamil dan menimbulkan cacat fisils bawaan bagi janin yang sedang dikandungan, bahkan kematian janin sebelum atau sewaktu dilahirkan. Ini yang dikenal sebagi Congenital Rubella Syndrome Seandainya Anda harus mendapatkan vaksinasi ulangan vaksin MMR, maka vaksinasi MMR ini harus dilakukan sebelum Anda menjadi hamil. atau tepatnya minimal satu bulan atau bahkan lebih setelah vaksinasi MMR dilakukan Anda TIDAK BOLEH MENJADI HAMIL. = Vaksin Hepatitis B: Hepatitis B adalah suam penyakit infeksi hati yang disebabkan oleh virus, penyakit ini bisa mengakibatkan kerusakan hati berat seperti hati yang mengeras atau sirosis hati dan bahkan kanker hati dan menyebabkan kematian pada akhimya, Sebelum menjadi hamil, seharusnya calon ibu memeriksekan diri untuk memastikan bahwa dirinya tidak sedang terinfeksi dengan virus Hepatitis B. Karena untuk bayi yang Ishir ini akan teringeksi juga dari ibu yang positif terinfeksi virus Hepatitis B, maka begitu bayi dilahirkan, kita haus segera memberikannya vaksin Hepatitis B ditanbah dengan zat immunoglobulin anti Hepatitis B, untuk melawan infeksi virus Heppatitis B dari ibunya - _ Vaksin Pertusis (batuk rejan atau batuk seratus hari) : batuk rejan atau pertusis, adalah salah satu jenis penyakit yang mudah bisa dicegah dengan vaksinasi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang sangat mudah menyebar dari satu orang ke orang lain melalui kontak fisik, atau sewaktu batuk dan bersin . Penyakit ini bisa menjadi sedemikian beratmya bagi bayi, bayi akan batuk-batuk hebat, hingga terjadi sesak nafas dan pada bayi yang masih Fajar Sari Tanberika S.St M.Kes — Stikes Al-insyirah Pekanbaru sangat muda, penykait ini bisa menyebabkan kematian, Gangguan pemafasan ini menjadi salah satu penyebab utama bayi harus dirawat secara intensif dirumah sakit Bayi mendapatkan infeksi bakteri ini dati ongggota keluarga yong tinggal bersamanya, misalnya dari kakak-kakanya atau dari orang tuanya atau kakek nenek yang tinggal serumah dengan mereka, yang orang-orang tersebut babkan tidak sadar babwa mereka menjadi sumber penularan penyakit batuk rejan ini bagi bayi mereka. Wanita hamil yang belum pemah mendapatkan vaksin Tdap baik sebelum hamil, atau sedang hamil atau setelah melahirkan harus diberikan vaksin Tdap ini untuk meneegah penularan batuk rejan bagi bayi mereka. Demikian juga anggota keluarga dekat atau yang merawaat bayi harus diberiken vaksinasi Tdap ini sebelumnya. Ini yang dikenal sebagai “cocoon strategy”, yaitu memvaksinasi naggota keluarga agar menjadi kebal sehingga bisa mencegah transmisi penyakit infeksi batuk rejan untuk bayi yang baru dilabirkan. - Vaksin Influenza: Vaksin ini aman dan sangat penting un oe waktu musim penyakit influenza, karena wanita hamil bila menderita penyakit influenza akan mendapatkan komplikasi yang serius baik bagi dirinya sendiri juga bagi janin yang sedang dalam kandungan. Misalnya ada kemungkinan terjadi kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, dan komplikasi serius lainnya. Vaksinasi influenza untuk wanita hamil bisa diberikan kapan saja sepanjang waktu kehamilan berlangsung. Sedangkan vaksinasi influenza bagi bayi adalah setelah bayi berusia 6 bulan atau lebih, demi menjaga bayi jangan sampai terkena penyakit infleunza, maka sangat dianjurkan vaksinasi influenza bagi anggota keluarga atau yang merawat bayi tersebut. Vaksinasi influenza sebaiknya diulang setiap tahun untuk melindungi diri kita terhadap infeksi virus influenza. = Vaksin Tetanus : Penyakit tetanus adalah sangat berbahaya bagi bayi yang baru dilahizkan (tetanus neonatorum)dan juga bagi wanita hamil, dengan angka kematian Fajar Sari Tanberika S.St M.Kes — Stikes Al-insyirah Pekanbaru

Anda mungkin juga menyukai