Anda di halaman 1dari 20

Paper Group Project

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Metode TOPSIS & Contoh Implementasi

Kelas D

Kelompok 4Walls

1. Glory Efrat Sandy. S – 201331073


2. Meilinda Dyah A.L – 201331081
3. Clara Angelina Y – 201331192
4. Dewa Ayu Intan Sari – 201331238

Teknik Informatika

Sekolah Tinggi Teknik PLN Jakarta

2015/2016
A. PENGERTIAN METODE TOPSIS
“Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang
mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif –
alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.
Sistem pendukung keputusan pemilihan telepon seluler ini diharapkan dapat membantu
para pengguna aplikasi ini untuk memilih telepon seluler sesuai dengan yang diinginkan
berdasarkan alternatif dan kriteria yang telah ditentukan oleh pengguna. Dalam
penelitian ini metode yang digunakan adalah Technique For Order Preference By
Similarity To Ideal Solution (TOPSIS). Metode TOPSIS adalah salah satu metode yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah Multi Attribute Decision Making (MADM).
Metode TOPSIS didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak
hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak
terpanjang dari solusi ideal negatif. Metode TOPSIS memiliki beberapa kelebihan,
diantaranya konsepnya yang sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien, dan
memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan
dalam bentuk matematis yang sederhana.” - Akhmad Fadjar Siddiq, 2012

“Sistem pendukung keputusan terdapat beberapa metode yang digunakan salah


satunya TOPSIS (Technique Order Preference by Similarity to Ideal Solution).Topsis
didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki
jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari
solusi ideal negatif.Metode ini banyak digunakan untuk menyelesaikan pengambilan
keputusan secara praktis. Pengambilan keputusan prioritas peserta sertifikasi guru ini
menggunakan kriteria-kriteria dalam penilaiannya, kriteria tersebut adalah masa kerja
guru, usia guru, golongan / pangkat guru, beban kerja guru, tugas tambahan dan prestasi
kerja yang didapat.” - Aris Rakhmadi S.T.,M.Eng, 2014

“TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria atau


alternatif pilihan yang merupakan alternatif yang mempunyai jarak terkecil dari solusi
ideal positif dan jarak terbesar dari solusi ideal negatif dari sudut pandang geometris
dengan menggunakan jarak Euclidean. Namun, alternatif yang mempunyai jarak terkecil
dari solusi ideal positif, tidak harus mempunyai jarak terbesar dari solusi ideal negatif.
Maka dari itu, TOPSIS mempetimbangkan keduanya, jarak terhadap solusi ideal positif
dan jarak terhadap solusi ideal negatif secara bersamaan.” – Universitas Sumatera
Utara

“TOPSIS merupakan suatu bentuk metode pendukung keputusan yang


didasarkan pada konsep bahwa alternatif yang terbaik tidak hanya memiliki jarak
terpendek dari solusi ideal positif tetapi juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal
negative. Konsep ini banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah keputusan secara
praktis. Konsepnya
sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien dan memiliki kemampuan untuk
mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan dalam bentuk matematis
yang sederhana” - Kusumadewi, 2006

B. SEJARAH METODE TOPSIS

Sumber kerumitan masalah keputusan hanya karena faktor ketidakpastian atau


ketidaksempurnaan informasi saja. Namun masih terdapat penyebab lainnya seperti
faktor yang mempengaruhi terhadap pilihan-pilihan yang ada, dengan beragamnya
kriteria pemilihan dan juga nilai bobot dari masing-masing kriteria merupakan suatu
bentuk penyelesaian masalah yang sangat kompleks. Pada zaman sekarang ini, metode-
metode pemecahan masalah mulkriteria telah digunakan secara luas di berbagai bidang.
Setelah menetapkan tujuan masalah, kriteria-kriteria yang menjadi tolak ukur serta
alternatif-alternatif yang mungkin, para pembuat keputusan dapat menggunakan suatu
metode atau lebih untuk menyelesaikan masalah mereka. Adapun metode yang dapat
digunakan untuk mengatasi permasalahan multikriteria yaitu metode Technique For
Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). TOPSIS diperkenalkan
pertama kali oleh Yoon dan Hwang pada tahun 1981 untuk digunakan sebagai salah satu
metode dalam memecahkan masalah multikriteria (Sachdeva, 2009).
TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria yang pertama
kali
diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (1981). TOPSIS menggunakan prinsip bahwa
alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan
terjauh dari solusi ideal negatif dari sudut pandang geometris dengan menggunakan
jarak Euclidean untuk menentukan kedekatan relatif dari suatu alternatif dengan solusi
optimal. Solusi ideal positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai terbaik yang
dapat dicapai untuk setiap atribut, sedangkan solusi negatif-ideal terdiri dari seluruh
nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut.
TOPSIS mempertimbangkan keduanya, jarak terhadap solusi ideal positif dan jarak
terhadap solusi ideal negatif dengan mengambil kedekatan relative terhadap solusi ideal
positif. Berdasarkan perbandingan terhadap jarak relatifnya, susunan prioritas alternatif
bisa dicapai. Metode ini banyak digunakan untuk menyelesaikan pengambilan
keputusan. Hal ini disebabkan konsepnya sederhana, mudah dipahami, komputasinya
efisien, dan memiliki kemampuan mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif
keputusan.
Topsis adalah salah satu metode pengambilan keptusan multikriteria yang pertama kali
diperkenalkan oleh Kwangsun Yoon dan Hwang Ching-Lai (1981).
 Yoon, K., "System Selection by Multiple Attribute Decision Making," Ph.D.
Dissertation, Kansas State University, Manhattan, Kansas, 1980.
 Yoon, K. And C.L Hwang, "TOPSIS (Technique For Order Preference By Similarity To
Ideal Solution) - A Multiple Attribute Decisiom Making," A Paper To Be Published,
1980

C. PROSEDUR METODE TOPSIS


Secara umum, prosedur TOPSIS mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1) Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi.
2) Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot.
3) Menentukan matriks solusi ideal positif & matriks solusi ideal negatif.
4) Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif &
matriks solusi ideal negatif.
5) Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif.

TOPSIS membutuhkan rating kinerja setiap alternatif Ai pada setiap criteria Cj yang
ternormalisasi, yaitu :

dengan i=1,2…,m dan j=1,2,…,n.

Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal negatif A- dapat ditentukan berdasarkan rating
bobot ternormalisasi (yij) sebagai :

yij = wirij
dengan i=1,2…,m dan j=1,2,…,n.
A+ = (y1+,y2+,…,yn+)
A- = (y1-,y2-,…,yn-)

Dengan

Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal positif dirumuskan sebagai :

Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal negatif dirumuskan sebagai :

Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai :


Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih dipilih.

D. LANGKAH – LANGKAH METODE TOPSIS


Berikut adalah langkah-langkah dari metode TOPSIS:
1. Membangun sebuah matriks keputusan.
Matriks keputusan X mengacu terhadap m alternatif yang akan dievaluasi berdasarkan n
kriteria. Matriks keputusan X dapat dilihat sebagai berikut:

Keterangan:
ai ( i = 1, 2, 3, . . . , m ) adalah alternatif-alternatif yang mungkin,
xj ( j = 1, 2, 3, . . . ,n ) adalah atribut dimana performansi alternatif diukur,
xij adalah performansi alternatif ai dengan acuan atribut xj.

2. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi


Persamaan yang digunakan untuk mentransformasikan setiap elemen xij adalah:

dengan i = 1, 2, 3, . . . , m; dan j = 1, 2, 3, . . . , n;
Keterangan:
rij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi R,
xij adalah elemen dari matriks keputusan X.

3. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot


Dengan bobot wj = ( w1,w2 ,w3 , . . . ,wn ), dimana wj adalah bobot dari kriteria ke-j dan
∑𝑛𝑗 = 1 𝑤𝑗 = 1, maka normalisasi bobot matriks V adalah:

dengan i = 1, 2, 3, . . . , m; dan j = 1, 2, 3, . . . , n.
Keterangan:
vij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisai terbobot V,
wj adalah bobot kriteria ke-j
rij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi R.

4. Menentukan matriks solusi ideal positif dan solusi ideal negatif.


Solusi ideal positif dinotasikan A+ , sedangkan solusi ideal negatif dinotasikan A-.
Berikut ini adalah persamaan dari A+ dan A- :
a. A+ = {(max vij | j € J ), (min vij | j € J’ ), i = 1, 2, 3, . . . , m}
= {v1-,v2-,v3-,…,vn-}
b. A- = {(min vij | j € J ), (max vij | j € J’ ), i = 1, 2, 3, . . . , m}
= {v1-,v2-,v3-,…,vn-}

J = { j = 1, 2, 3,..., n dan J merupakan himpunan kriteria keuntungan (benefit criteria)}.


Keterangan:
vij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot V,
vj+( j = 1, 2, 3, . . . , n ) adalah elemen matriks solusi ideal positif,
vj- = ( j = 1, 2, 3, . . . , n ) adalah elemen matriks solusi ideal negatif.

5. Menghirung separasi
a. S+ adalah jarak alternative dari solusi ideal positif didefenisikan sebagai:
b. S- adalah jarak alternative dari solusi ideal negative didefenisikan sebagai:

Keterangan:
si+ adalah jarak alternative ke-I dari solusi ideal positif,
si- adalah jarak alternative ke-I dari solusi ideal negatif,
vij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot V,
vj+ adalah elemen matriks solusi ideal positif,
vj- adalah elemen matriks solusi ideal negatif.

6. Menghitung kedekaan terhadap solusi ideal positif.


Kedekatan relatif dari setiap alternative terhadap solusi ideal positif dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan berikut:

dengan i = 1 ,2 , 3, . . . , m
Keterangan:
ci+ adalah kedekatan relatif dari alternative ke-I tehadap solusi ideal positif,
si+ adalah jarak alternatif ke-I dari solusi ideal positif,
si- adalah jarak alternative ke-I dari solusi ideal negatif.

7. Merangking alternative
Alternative diurutkan dari nilai C+ terbesar ke nilai terkecil. Alternatif dengan nilai C+
terbesar merupakan solusi terbaik.
E. KEGUNAAN METODE TOPSIS
Metode TOPSIS adalah salah satu metode yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah Multi Attribute Decision Making (MADM). TOPSIS telah digunakan dalam
banyak aplikasi termasuk keputusan investasi keuangan, perbandingan performansi dari
perusahaan, pebandingan dalam suatu industri khusus, pemilihan sistem operasi,
evaluasi pelanggan, dan perancangan robot.

F. CONTOH STUDI KASUS DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS


“ SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS PESERTA
SERTIFIKASI GURU TINGKAT SD DENGAN METODE TOPSIS”

Edi Setiawan (2011) dalam tesisnya yang berjudul RANCANG BANGUN SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN SERTIFIKASI GURU berpendapat
pendidikan yang berkualitas merupakan syarat untuk mewujudkan kehidupan yang
maju, modern dan sejahtera. Program sertifikasi guru adalah cara untuk meningkatkan
kualitas guru sehingga kualitas pendidikan meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk membahas rancang bangun sistem pendukung keputusan kelulusan sertifikasi
guru sehingga dapat memudahkan dalam pengambilan keputusan kelulusan sertifikasi
guru.
Metode yang akan digunakan ialah dengan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan,
mengelompokkan data, analisis sistem serta perancangan dan pembuatan sistem
pendukung keputusan penentuan prioritas peserta sertifikasi.
Perancangan sistem pendukung keputusan ini melalui beberapa tahapan dan proses agar
mendapatkan hasil penelitian yang baik serta mencapai tujuan dari penelitian itu sendiri.
Beberapa tahap penelitian yang dapat digambarkan dengan sebuah diagram alir/
flowchart yang dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini :
Gambar 1 Diagram Alur Penelitian (flowchart)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil yang telah dicapai dari penelitian ini adalah sebuah sistem pendukung keputusan
yang berisikan informasi terkait sertifikasi yaitu biodata calon peserta, kriteria penilaian
serta proses penilaian dari sertifikasi guru dengan menggunakan metode topsis dan
sekaligus hasil dari penilaian peserta sertifikasi guru yang sesuai kriteria yang
dibutuhkan.
1. Halaman Login
Halaman login pada sistem ini berisikan form login dan informasi tentang sistem
pendukung keputusan. Sebelum mengakses sistem admin diharuskan untuk melakukan
login sistem pada form login yang tersedia. Form login digunakan untuk keamanan data,
menjamin kualitas data dan informasi. Halaman login dapat dilihat pada gambar 2
berikut :
Gambar 2 Halaman Login

2. Halaman Utama
Menu utama berisikan informasi terkait sertifikasi dan terdapat beberapa menu yaitu
home, daftar, kriteria, analisis dan logout. Halaman utama juga merupakan halaman
home yang merupakan halaman yang pertama kali muncul ketika admin telah
melakukan login. Halaman utama dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini :

Gambar 3 Halaman Utama


3. Halaman Daftar
Halaman daftar berisikan 3 menu yaitu daftar, view dan edit. Menu daftar digunakan
untuk mendata calon peserta sertifikasi guru dalam bentuk biodata. Menu view
digunakan untuk melihat daftar peserta sertifikasi guru dan menu edit digunakan untuk
mengedit serta menghapus data. Halaman daftar dapat dilihat pada gambar 4 dibawah
ini :

Gambar 4 Halaman Daftar

4. Halaman kriteria
Halaman kriteria berisikan menu kriteria dan sub kriteria. Menu kriteria digunakan
untuk menginputkan kriteria-kriteria yang digunakan dalam penilaian. Sedangkan menu
sub kriteria digunakan untuk mengisikan nilai/bobot sub-sub dari kriteria untuk proses
perhitungan. Halaman kriteria dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini :
Gambar 5 Halaman Kriteria

5. Halaman Analisis
Halaman analisis berisikan menu data penilaian, penilaian, hasil dan skor. Menu data
penilaian digunakan untuk mengisikan nilai yang akan diproses. Menu penilaian
digunakan untuk memproses nilai dengan metode TOPSIS. Menu hasil dan skor
digunakan untuk menentukan peserta yang lulus dalam proses penilaian. Halaman
analisis dapat dilihat pada gambar 6 berikut :
Gambar 6 Halaman Analisis

6. Pembahasan dengan Metode TOPSIS


Penentuan peserta sertifikasi guru dalam penilaiannya menggunakan metode TOPSIS
berdasarkan kriteria yang ditentukan. Berikut langkah-langkah dalam penilaian peserta
sertifikasi guru dengan metode TOPSIS :
a. Menentukan Alternatif dan Kriteria
Alternatif disini ialah peserta sertifikasi misal :
A1 = Sarmini
A2 = Sugiyem
A3 = Fitrotul Hidayat
Bahan Pertimbangan atau kriteria yang digunakan :
C1 = Masa kerja
C2 = Usia guru
C3 = Golongan
C4 = Beban kerja
C5 = Tugas Tambahan
C6 = Prestasi
Dari kriteria di atas ditentukan bobot kriteria sebagai berikut :
Masa kerja = 5
Usia guru = 3
Golongan = 4
Beban kerja = 4
Tugas tambahan = 4
Prestasi = 2
Sehingga diperoleh bobot kepentingan sebagai berikut :
W = {5,3,4,4,4,2}
b. Membuat Matriks Keputusan
Matriks keputusan ialah matriks nilai setiap kriteria yang dimiliki oleh alternatif.
Matriks keputusan daapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :
Tabel 1 Tabel Matriks Keputusan

Keterangan :
1 = Sangat buruk
2 = Buruk
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat baik
c. Membuat Tabel Ternormalisasi
Setelah membuat matriks keputusan maka selanjutnya mencari nilai bobot pembagi
untuk menentukan matriks ternormalisasi. Matriks keputusan ternormalisasi dapat
dilihat pada tabel 2 dibawah ini:
Tabel 2 Tabel Keputusan beserta Bobot Pembagi
Untuk membuat matriks ternormalisasi setiap nilai kriteria dibagi dengan bobot
pembaginya. Berikut perhitungannya :

Dan seterusnya sampai didapat nilai matriks ternormalisasi seperti tabel 3 berikut ini
Tabel 3 Tabel Matriks Ternormalisasi

d. Membuat matriks Normalisasi Berbobot


Pada langkah ini yang dilakukan adalah mengalikan setiap nilai matriks ternomalisasi
dengan bobot kepentingan (W) sehingga dihasilkan seperti tabel 4 berikut ini :
Tabel 4 Tabel Matriks Normalisasi Berbobot
e. Mencari nilai Max dan Min
Nilai max nilai tertinggi dari setiap kriteria pada matriks ternormalisasi terbobot,
sedangkan nilai min adalah nilai terendah dari setiap kriteria pada matriks terbobot.
Nilai max dan min dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini :
Tabel 5 Tabel keputusan beserta Nilai Max dan Min

f. Mencari D+ dan D-
Nilai dari D+ dan D- digunakan untuk menentukan hasil yang akan diperoleh oleh
alternatif. Berikut perhitungannya :

Maka diperoleh nilai D+ dan D- pada tabel 6 berikut :


Tabel 6 Tabel Nilai D+ dan D-

g. Mencari hasil (V)


Hasil merupakan nilai akhir dari setiap kriteria berikut hasil dari setiap alternative
Hasil yang didapat akan dirangkingkan dan penentuan peserta sertifikasi guru
menggunakan dua cara yaitu dengan pemberian kuota dimana urutan nilai yang sama
dengan atau lebih besar dari kuota yang diberikan peserta sertifikasi akan lulu dan
pemberian standar nilai dimana nilai yang lebih besar dari standar nilai yang diberikan
akan lulus.
G. KESIMPULAN
TOPSIS merupakan suatu bentuk metode pendukung keputusan yang didasarkan
pada konsep bahwa alternatif yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari
solusi ideal positif tetapi juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negative.
Konsep ini banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah keputusan secara praktis.
Konsepnya sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien dan memiliki
kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan dalam
bentuk matematis yang sederhana.
Terkait dengan penerapan metode TOPSIS untuk penentuan peserta sertifikasi
guru, hasil akhir yang didapat pada tahapan-tahapan yang dilakukan bahwa sistem yang
dibuat telah mampu untuk menentukan penetapan peserta sertifikasi guru berdasarkan
kriteria-kriteria penilaian yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2013. “Pedoman Sertifikasi Guru” tersedia dalam


:<http://www.sertifikasiguru.web.id/2013/05/pedoman-sertifikasi-guru-dalam-
jabatan.html> diakses pada tanggal 18 Maret 2016.

Fandy.2012. “ Sistem Pendukung Keputussan ” tersedia dalam : <http://rohmat-


afandi07.blogspot.com/2012/04/sistem-pendukung-keputusan-dengan.html> diakses
tanggal 18 maret 2016.

Haniif.2007. “ Sistem Pendukung Keputusan” tesedia dalam : <http://rohmat-


afandi07.blogspot.com/2012/04/sistem-pendukung-keputusan-dengan.html> diakses
pada tanggal 18 Maret 2016.

Kusumadewi, S., Hartanti, S., Harjoko, A., Wardoyo, R. (2006).“Fuzzy Multi-Attribute


Decision Making” .Yogyakarta: Graha Ilmu.

Setiawan, Edi.2011. “ RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


KELULUSAN SERTIFIKASI GURU “ tersedia dalam :
<http://eprints.undip.ac.id/36061/1/Edi_Setiawan.pdf> diakses pukul 19.00 WIB pada
tanggal 27 Maret 2016.

Anda mungkin juga menyukai