Anda di halaman 1dari 12

EFEKTIFITAS THERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN NYERI KALA I

PADA IBU INPARTU DI RUANG MELATI RSUD DR. HARJONO PONOROGO

Yayuk Dwirahayu, S.Kep Ners, M.Kes


Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Endhit1109@yahoo.co.id

ABSTRAK

Nyeri Inpartu merupakan rasa nyeri pada saat persalinan sedangkan persalinan
merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui
vagina ke dunia luar. Nyeri inpartu Kala 1 merupakan adanya his persalinan yang pertama
sampai pembukaan serviks lengkap (10 cm), proses pembukaan serviks ada 2 yaitu fase
aktif dan fase laten. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa
nyeri persalinan, Terapi musik mempunyai vibrasi dan harmoni yang diduga dapat
menstimulasi system control desenden sehingga dengan adanya stimulasi control desenden
akan menutup transmisi nyeri menuju otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
keefektifan pemberian terapi music dalam menurunkan nyeri pada ibu inpartu kala 1.
Desain penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental design dengan one group
pre test post test design. Populasi dari penelitian ini adalah Pasien Ibu Inpartu kala 1 yang
berada di Ruang Melati RSUD Dr.Hardjono Ponorogo dengan jumlah rata-rata 66 pasien
perbulan. Tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan responden
20 orang sesuai kriteria yang diinginkan. Pengumpulan data dengan menggunakan
instrument lembar observasi (checklist) yaitu dengan mengkaji skala nyeri pre dan post test.
Kemudian hasilnya diolah dengan uji Wilcoxon Match Pairs Test.
Dari hasil penelitian terhadap 20 responden sebelum perlakuan hampir seluruhnya
(85%) dengan nyeri inpartu kategori nyeri berat, sebagian kecil (15%) kategori nyeri
sedang. Setelah perlakuan hampir seluruhnya (75%) mengalami penurunan nyeri haid
(dismenore) kategori nyeri sedang dan nyeri ringan, sebagian kecil (25%) tidak mengalami
penurunan nyeri haid inpartu. Pada uji Wilcoxon diperoleh hasil T hitung < T tabel (-
164,5<52) atau (6,5 < 52) maka Ho ditolak yang berarti terapi musik efektif untuk
menurunkan nyeri inpartu. Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya
untuk menemukan efektifitas terapi musik terhadap penurunan nyeri yang lain selain nyeri
inpartu kala 1.

Kata Kunci: Terapi musik, nyeri inpartu kala 1

1
RINGKASAN
EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN NYERI INPARTU
KALA I PADA IBU INPARTU DI RUANG MELATI RSUD DR. HARJONO
PONOROGO
Pada saat persalinan Nyeri inpartu Kala 1 merupakan adanya his persalinan yang
pertama sampai pembukaan serviks lengkap (10 cm), proses pembukaan serviks ada 2
yaitu fase aktif dan fase laten. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk
mengurangi rasa nyeri persalinan, Terapi musik mempunyai vibrasi dan harmoni yang
diduga dapat menstimulasi system control desenden sehingga dengan adanya stimulasi
control desenden akan menutup transmisi nyeri menuju otak. Wanita hamil sering
khawatir tentang rasa nyeri yang akan mereka alami saat melahirkan secara normal nyeri
bersalin memang di perlukan saat menjelang persalinan. Nyeri adalah mekanisme
pertahanan tubuh, timbul bila ada kerusakan jaringan, dan hal ini menyebabkan individu
bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri (Guyton, 2004: 761).
Rasa nyeri pada persalinan menimbulkan gejala yang dapat dikenali. Peningkatan
aktifitas sistem syaraf simpati timbul sebagai respons terhadap nyeri dan dapat
mengakibatkan perubahan tekanan darah, denyut nadi, pernafasan, dan warna kulit.
Perubahan afektif meliputi : peningkatan rasa cemas disertai lapang perseptual yang
menyempit, mengerang, menangis, gerakan tangan (yang menandakan rasa nyeri) dan
ketegangan otot yang sangat di seluruh tubuh (Bobak, 2005 :254). Nyeri dihubungkan
dengan stimulasi pada ujung syaraf bebas yang berperan sebagai penerima rangsang
nyeri yang dapat menerima masukan sensori dan mentransmisikan informasi ini
sepanjang serat saraf khusus. Reseptor nyeri menyalurkan impuls-impuls keseluruh jalur
nyeri ke otak (Long, 2008: 222).
Efektifitas terapi musik digunakan dalam menurunkan nyeri fisiologis. Musik terbukti
menunjukan efek positif yaitu menurunkan denyut jantung, mengurangi cemas,
menghilangkan nyeri, dan mengubah persepsi waktu (Guzeta, 1989 dalam FN Potter
Perry, 2006:1532). Seseorang yang mendengarkan musik akan memfokuskan pikiran dan
perhatiannya (konsentrasi pikiran) pada suara atau irama musik yang
diterimanya,sehingga fokus perhatiannya terhadap nyeri atau stimulus nyeri teralihkan
atau berkurang. Selain itu terapi musik juga merupakan proses kognitif yang diduga
dapat menstimulasi sistem kontrol desenden melalui mekanisme produksi dan kerja
endorfin,sehingga dengan adanya stimulasi kontrol desenden maka area “gerbang” akan
menutup transmisi nyeri menuju otak. Hasilnya transmisi impuls suara musik yang lebih
banyak dan lebih dahulu mencapai otak akan menghambat (mengurangi) transmisi
impuls nyeri menuju otak, akibatnya persepsi terhadap nyeri menurun (Smeltzer dan
Bare, 2002)
Wanita hamil sering khawatir tentang rasa nyeri yang akan mereka alami saat
melahirkan. Nyeri adalah mekanisme pertahanan tubuh, timbul bila ada kerusakan
jaringan, dan hal ini menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan stimulus
nyeri. Seseorang yang mendengarkan musik akan memfokuskan pikiran dan
perhatiannya (konsentrasi pikiran) pada suara atau irama musik yang
diterimanya,sehingga fokus perhatiannya terhadap nyeri atau stimulus nyeri teralihkan
atau berkurang. Selain itu terapi musik juga merupakan proses kognitif yang diduga
dapat menstimulasi sistem kontrol desenden melalui mekanisme produksi dan kerja
endorfin,sehingga dengan adanya stimulasi kontrol desenden maka area “gerbang” akan

2
menutup transmisi nyeri menuju otak. Hasilnya transmisi impuls suara musik yang lebih
banyak dan lebih dahulu mencapai otak akan menghambat (mengurangi) transmisi
impuls nyeri menuju otak, akibatnya persepsi terhadap nyeri menurun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pemberian terapi music dalam
menurunkan nyeri pada ibu inpartu kala 1. Desain penelitian yang digunakan adalah pre
eksperimental design dengan one group pre test post test design. Populasi dari penelitian
ini adalah Pasien Ibu Inpartu kala 1 yang berada di Ruang Melati RSUD Dr.Hardjono
Ponorogo dengan jumlah rata-rata 66 pasien perbulan. Tehnik sampling yang digunakan
adalah purposive sampling dengan responden 20 orang sesuai kriteria yang diinginkan.
Pengumpulan data dengan menggunakan instrument lembar observasi (checklist) yaitu
dengan mengkaji skala nyeri pre dan post test. Kemudian hasilnya diolah dengan uji
Wilcoxon Match Pairs Test.
Dari hasil penelitian terhadap 20 responden sebelum perlakuan hampir seluruhnya
(85%) dengan nyeri inpartu kategori nyeri berat, sebagian kecil (15%) kategori nyeri
sedang. Setelah perlakuan hampir seluruhnya (75%) mengalami penurunan nyeri haid
(dismenore) kategori nyeri sedang dan nyeri ringan, sebagian kecil (25%) tidak
mengalami penurunan nyeri haid inpartu. Pada uji Wilcoxon diperoleh hasil T hitung < T
tabel (-164,5<52) atau (6,5 < 52) maka Ho ditolak yang berarti terapi musik efektif untuk
menurunkan nyeri inpartu. Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk peneliti
selanjutnya untuk menemukan efektifitas terapi musik terhadap penurunan nyeri.

merupakan satu profesi dibidang kesehatan


1. PENDAHULUAN yang menggunakan musik dan aktifitas musik
Kehamilan merupakan kejadian normal untuk mengatasi berbagai masalah dalam
(fisiologis) yang dapat terjadi pada wanita aspek fisik, psikologis, kognitif, dan
dewasa. Kehamilan merupakan suatu proses kebutuhan sosial individu (Djohan, 2006 :27).
dimana terjadi pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam uterus (rahim) Angka kelahiran di Indonesia tahun
yang dimulai sejak konsepsi dan berakhir 2009 masih cukup tinggi yaitu sebesar 228
dengan persalinan (Manuaba, 2002 : 95). per 100 ribu kelahiran dibanding angka
Wanita hamil sering khawatir tentang rasa kelahiran yang disyaratkan Millenium
nyeri yang akan mereka alami saat Development Goals (MDGs) atau tujuan
melahirkan secara normal nyeri bersalin penggunaan millennium 125 untuk 100 ribu
memang di perlukan saat menjelang kelahiran. Misalnya data dari dinkes kota
persalinan. Nyeri adalah mekanisme Jawa Timur tiap tahun cukup fantantis. Pada
pertahanan tubuh, timbul bila ada kerusakan 2006 angka kelahiran hidup bayi yang terdata
jaringan, dan hal ini menyebabkan individu dari bagian pelayanan kesehatan Dinkes di
bereaksi dengan cara memindahkan stimulus kota Jawa Timur mencapai 17.894 bayi.
nyeri (Guyton, 2004: 761). Angka itu naik tajam menjadi 29.540 pada
2007 lalu turun sedikit pada 2008 menjadi
Menurut berat ringannya nyeri dibagi 24.109. Sedangkan pada 2009 hingga
menjadi 3 yaitu nyeri ringan: dalam intensitas Triwulan Pertama maka kelahiran bayi
rendah, nyeri sedang : menimbulkan suatu mencapai 5.118. diperkirakan akhir tahun
reaksi fisiologis dan psikologis, nyeri berat : 2009 mencapai 14 ribuan (Republika, 2000).
dalam intensitas tinggi.Terapi musik adalah
bunyi yang diterima oleh individu dan Menurut data statistik di RSUD Dr.
berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, Hardjono Ponorogo dalam tahun 2011
budaya dan selera seseorang. Terapi musik didapatkan data yaitu jumlah pasien yang

3
melahirkan di Ruang Persalinan RSUD mengurangi cemas, menghilangkan nyeri, dan
Dr.Hardjono Ponorogo yaitu sejumlah 2275 mengubah persepsi waktu (Guzeta, 1989
orang, dengan persalinan spontan sejumlah dalam FN Potter Perry, 2006:1532).
730 orang, persalinan normal sejumlah 86 Seseorang yang mendengarkan musik akan
orang dan persalinan dengan perdarahan memfokuskan pikiran dan perhatiannya
sebelum dan sesudah persalinan 28 orang, (konsentrasi pikiran) pada suara atau irama
persalinan dengan pre eklampsie 108 orang, musik yang diterimanya,sehingga fokus
persalinan lain-lain 555 orang, persalinan perhatiannya terhadap nyeri atau stimulus
dengan operasi sectio secaria 361 orang, nyeri teralihkan atau berkurang. Selain itu
persalinan komplikasi 264 orang, persalinan terapi musik juga merupakan proses kognitif
dengan infeksi 7 orang dan abortus 136 orang yang diduga dapat menstimulasi sistem
(RM, RSUD Dr.Hardjono Ponorogo, 2011). kontrol desenden melalui mekanisme
produksi kerja endorfin,sehingga dengan
Rasa nyeri persalinan menimbulkan adanya stimulasi kontrol desenden maka area
gejala yang dapat dikenali. Peningkatan “gerbang” akan menutup transmisi nyeri
aktifitas sistem syaraf simpati timbul sebagai menuju otak. Hasilnya transmisi impuls suara
respons terhadap nyeri dan dapat musik yang lebih banyak dan lebih dahulu
mengakibatkan perubahan tekanan darah, mencapai otak akan menghambat
denyut nadi, pernafasan, dan warna kulit. (mengurangi) transmisi impuls nyeri menuju
Perubahan afektif meliputi : peningkatan rasa otak, akibatnya persepsi terhadap nyeri
cemas disertai lapang perseptual yang menurun (Smeltzer dan Bare, 2002)
menyempit, mengerang, menangis, gerakan
tangan (yang menandakan rasa nyeri) dan Pada dasarnya untuk pengobatan nyeri
ketegangan otot yang sangat di seluruh tubuh inpartu tidak ada karena hal itu merupakan
(Bobak, 2005 :254). Nyeri dihubungkan keadaan fisiologis. Tetapi ada beberapa
dengan stimulasi pada ujung syaraf bebas alternatif untuk mengurangi nyeri yaitu
yang berperan sebagai penerima rangsang distraksi, relaksasi, imaginasi terbimbing,
nyeri yang dapat menerima masukan sensori akupuntur, stimulasi kutaneus dan Terapi
dan mentransmisikan informasi ini sepanjang musik. Terapi musik mempunyai vibrasi dan
serat saraf khusus. Reseptor nyeri harmoni yang bisa digunakan sesuai
menyalurkan impuls-impuls keseluruh jalur pendengar maka akan terasa nyaman. Selain
nyeri ke otak (Long, 2008: 222). itu karena vibrasi musik menghasilkan
getaran atau hantaran udara pada
Rasa nyeri atau tidak nyaman selama pendengaran, maka organ vestibula(alat
persalinan disebabkan 2 hal. Pada tahap keseimbangan) juga memperoleh dampak dari
pertama persalinan, kontraksi rahim musik sehingga menjadi rileks.
menyebabkan (1) dilatasi dalam penipisan
serviks, serta (2) iskemia rahim (penurunan 2. METODE PENELITIAN
aliran darah sehingga oksigen local
mengalami defisit) akibat kontraksi arteri Metode Penelitian adalah cara
miometrium. Rasa nyeri muncul akibat respon menyelesaikan masalah dengan metode
psikis dan reflek fisik (Bobak, 2005 : 253). keilmuan (Nursalam dan Pariani, 2001 ). Pada
Kontraksi pembukaan pintu rahim menjadi bab ini akan diuraikan tentang desain/Jenis
salah satu sumber rasa nyeri di persalinan penelitian, variabel penelitian, definisi
(kaltimpost, 2005). Efektifitas terapi musik operasional, instrument penelitian, populasi,
digunakan dalam menurunkan nyeri sampel, sampling desain. Prosedur
fisiologis. Musik terbukti menunjukan efek pengumpulan data dan analisa data serta
positif yaitu menurunkan denyut jantung,

4
masalah etika dalam melaksanakan penelitian orang dan untuk studi pendahuluan
(Arikunto, 2005) sebanyak 3 orang.
Adapun kriteria yang diinginkan dalam
Jenis penelitian adalah rencana
penelitian yang disusun sedemikian rupa penelitian ini adalah :
sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban a. Klien inpartu kala 1 yang fisiologis
terhadap pertanyaan penelitian. Pada b. Klien bersedia menjadi responden
penelitian ini peneliti menggunakan c. Pembukaan : Vagina Toucher 0-7
rancangan penelitian Pra eksperimental
design, yaitu eksperimen yang belum C. Teknik Sampling
memenuhi persyaratan seperti cara Teknik sampling yang digunakan
eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah dalam penelitian ini adalah Purposive
mengikuti peraturan-peraturan tertentu sampling yaitu pemilihan sampel
(Arikunto, 2001: 77). Sedangkan jenis desain
dengan menetapkan subjek yang
yang digunakan adalah one group only pre
memenuhi kriteria penelitian
test post test yaitu mengungkapkan hubungan
sebab akibat dengan cara melibatkan satu dimasukkan dalam penelitian sampai
kelompok subjek. Kelompok subjek di kurun waktu tertentu sehingga jumlah
observasi sebelum dilakukan intervensi, pasien yang diperlukan dipenuhi.
kemudian diobservasi lagi setelah intervensi (Nursalam, 2003).
(Nursalam, 2003: 88).
D. Instrumen Pengumpulan Data
3. POPULASI, SAMPEL SAMPLING
DAN INSTRUMEN PENELITIAN Pengumpulan data adalah suatu
A. Populasi prosedur pendekatan kepada subyek dan
Populasi adalah keseluruhan dari proses pengumpulan karakteristik subjek yang
diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam,
suatu variabel yang menyangkut
2003. Langkah-langkah pengumpulan dalam
masalah yang diteliti variabel tersebut
penelitian ini meliputi menyeleksi subjek,
bisa berupa orang, kejadian. Pada
mengumpulkan data secara konsisten
penelitian ini populasinya adalah Ibu mempertahankan pengendalian dalam
Inpartu Kala 1 (menjelang persalinan). penelitian, menjaga integritas atau validitas.
Populasi dalam penelitian ini adalah Dengan instrumenn penelitian meliputi:
pasien ibu inpartu kala 1 di RSUD Dr. Karakteristik responden terdiri dari umur,
Hardjono Ponorogo sebanyak 66 jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
pasien perbulan. kehamilan ke berapa. Instrumen penelitian
yang digunakan yaitu dengan pedoman
B. Sampel observasi. Dalam proses observasi, pengamat
mengidentifikasi perubahan tingkat nyeri
Sampel adalah sebagian yang
pada pasien sebelum dan sesudah diberikan
diambil dari keseluruhan objek yang
teknik terapi musik (Arikunto, 2002: 133).
diteliti dan dianggap mewakili seluruh
Alat yang digunakan Mp4 yang dihubungkan
populasi (Notoatmodjo. 2002). Besar dengan headphone/earphone, minisound, jenis
sampel yang akan diteliti dalam musik sesuai keinginan klien (klasik, pop,
penelitian ini adalah sebagian pasien dangdut, dan religi).
ibu inpartu kala 1 dan memenuhi
kriteria yang diinginkan sebanyak 10 4. HASIL PENELITIAN

5
Pada bab ini akan disajikan mengenai
1. Pernah 14 70
hasil penelitian dan pembahasan tentang
"Efektifitas Terapi Musik Dalam Menurunkan
2. Belum pernah 6 30
Nyeri Pada Ibu Inpartu Kala 1 Pada Ibu
Inpartu Di Ruang Melati RSUD Dr. Hardjono Jumlah 20 100
PONOROGO" yang telah diteliti pada tanggal
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 20
25 Mei 2014 sampai 20 Juni 2014. Penyajian
responden hampir seluruhnya (70%) sudah
data dibagi menjadi dua yaitu data umum dan
pernah mengalami nyeri inpartu dan sebagian
data khusus. Data umum meliputi dukungan
kecil (30%) belum pernah mengalami nyeri
keluarga dan social dan pengalaman masa lalu
inpartu
pernah mengalami nyeri inpartu. Sedangkan
data khususnya meliputi tingkat nyeri inpartu Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden
sebelum diberikan terapi musik, tingkat nyeri Berdasarkan Pengalaman Masa Lalu Pernah
inpartu sesudah diberikan terapi musik, dan Mengalami Nyeri Inpartu Sebelum Diberikan
efektifitas terapi musik terhadap penurunan Terapi Musik Pada Ibu Inpartu Kala 1
nyeri inpartu kala 1.
Pengalaman Nyeri
A. Data Umum
No Inpartu
Nyeri
Data umum menyajikan karakteristik Ya % Tidak %
responden yang berupa dukungan keluarga
dan sosial, dan pengalaman masa lalu pernah 1 Sedang 2 10 1 5
mengalami nyeri Inpartu Kala 1 (4-6)

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden 2 Berat 12 60 5 25


Berdasarkan Dukungan Keluarga dan Sosial (7-10)
Ibu Inpartu Kala 1 Jumlah 14 70 6 30
Dukungan
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari
No Sosial dan Fr %
20 responden, hampir seluruhnya (70%)
Keluarga
sudah pernah mengalami nyeri inpartu dengan
1. Ada 20 100 12 responden mengalami nyeri berat, dan 2
responden mengalami sedang. Sebagian kecil
2. Tidak Ada 0 0 (30%) belum pernah mengalami nyeri inpartu
dengan 5 responden mengalami nyeri berat
Jumlah 20 100 dan 1 responden mengalami nyeri sedang.
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 20 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden
responden seluruhnya (100%) mempunyai Berdasarkan Pengalaman Masa Lalu Pernah
dukungan keluarga dan sosial. Mengalami Nyeri Inpartu Sesudah Diberikan
Terapi Musik Pada Ibu Inpartu Kala 1
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pengalaman Masa Lalu Pernah
Pengalaman Nyeri
Mengalami Nyeri Inpartu Kala 1 Pada Ibu
Inpartu Kala 1 No Inpartu
Nyeri
Ya % Tidak %
Pengalaman 1 Ringan 11 55 1 5
No Fr %
Nyeri Inpartu (1-3)

6
2 Sedang 0 - 3 15 Inpartu Kala 1 Sesudah Diberikan Terapi
Musik.
(4-6)
3 Berat 3 15 2 10 No Nyeri Fr %
(7-10) 1. Ringan (1-3) 12 60
Jumlah 14 70 6 30 2. Sedang (4-6) 3 15
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari
3. Berat (7-10) 5 25
20 responden, hampir seluruhnya (70%)
pernah mengalami nyeri inpartu dengan 11 Jumlah 20 100
responden mengalami nyeri ringan, 3 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari
responden mengalami nyeri berat. Sebagian 20 responden setelah dilakukan perlakuan, 12
kecil (30%) belum pernah mengalami nyeri responden (60%) mengalami nyeri Inpartu
inpartu dengan 3 responden mengalami nyeri dengan kategori nyeri ringan, sebagian kecil
sedang, 2 responden mengalami nyeri berat (15%) dengan kategori nyeri sedang, (25%)
dan 1 responden mengalami nyeri ringan. dengan kategori nyeri berat.
B. Data Khusus Test Wilcoxon Efektifitas Terapi
Data khusus yang diambil meliputi nyeri Musik Dalam Penurunan Nyeri Inpartu Pada
inpartu sebelum diberikan terapi musik, nyeri Ibu Inpartu Kala 1 Di Ruang Melati RSUD
inpartu sesudah diberikan terapi musik dan Dr.Hardjono Ponorogo, menunjukkan bahwa
efektifitas terapi musik terhadap penurunan dari 20 responden didapatkan hasil hampir
nyeri inpartu kala 1. seluruhnya (85%) mengalami nyeri Inpartu
masuk dalam kategori nyeri berat, sebagian
Tabel 6.5 Distribusi Frekuensi Responden kecil (15%) mengalami nyeri inpartu masuk
Berdasarkan Tingkat Nyeri Inpartu Sebelum dalam kategori nyeri sedang ketika pre test
Diberikan Terapi Musik Pada Ibu Inpartu atau sebelum diberikan Terapi Musik pada
Kala 1 Inpartu dengan pembukaan yang berbeda tiap
responden. Dari 17 responden yang
No Nyeri Fr % mengalami nyeri inpartu masuk dalam
kategori nyeri berat, 3 responden mengalami
1. Ringan (1-3) 0 -
nyeri inpartu dalam kategori nyeri sedang.
2. Sedang (4-6) 3 15
Saat responden mengalami his
3. Berat (7-10) 17 85 (meneran), responden diberi terapi musik
dengan menggunakan Hand pone dan
Jumlah 20 100
flasdisc, sesuai dengan musik yang disenangi
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari responden dan dianjurkan pasien untuk
20 responden, hampir seluruhnya (85%) berkonsentrasi dalam meendengarkan musik
mengalami nyeri inpartu baik yang sudah sehingga bisa mengalihkan perhatian dari
pernah melahirkan ataupun belum pernah nyeri. Dari 20 responden didapatkan hasil 15
masuk dalam kategori nyeri berat dengan 17 responden mengalami penurunan nyeri, 3
responden, sebagian kecil (15%) mengalami responden mengalami peningkatan nyeri dan
nyeri inpartu masuk dalam kategori nyeri 2 responden tidak mengalami penurunan
sedang dengan 3 responden. maupun peningkatan.
Tabel 6.6 Distribusi Frekuensi Responden Dari hasil uji statistic Wilcoxon Match
Berdasarkan Tingkat Nyeri Inpartu Pada Ibu Pair Test dengan harga T hitung adalah -164,5

7
dan +6,5 dimana untuk n=20 dengan taraf medis, dan kecemasan berlebih. Pada saat pre
kesalahan 5% maka diperoleh harga T tabel test keduapuluh responden sedang mengalami
adalaah 52, sehingga T hitung < T tabel (- nyeri inpartu, 14 responden sudah pernah
164,5<52) atau (6,5<52), maka Ho ditolak mengalami nyeri inpartu dan 6 responden
yang berarti bahwa pemberian terapi musik belum pernah mengalami nyeri inpartu.
efektif terhadap penurunan nyeri inpartu pada
ibu inpartu kala 1 di Ruang Melati RSUD Dr. Faktor lain juga ikut berpengaruh
Hardjono Ponorogo. dalam persepsi dan toleransi seseorang
terhadap nyeri yang dirasakan adalah
5. PEMBAHASAN pengalaman masa lalu pernah mengalami
nyeri inpartu. Dari tabel 6.2 menunjukkan
Pada bagian ini akan dibahas mengenai bahwa dari 20 responden hampir seluruhnya
efektifitas terapi musik dalam penurunan (70%) pernah mengalami nyeri inpartu.
nyeri pada ibu inpartu kala 1 dengan Sebagian kecil (30%) belum pernah
mengacu pada hasil penelitian yang telah mengalami nyeri inpartu dengan 6 responden.
dilaksanakan oleh peneliti dengan sampel Seseorang yang pernah berhasil mengatasi
sebagian ibu inpartu kala 1 di Ruang Melati nyeri di masa lampau dan saat ini nyeri yang
RSUD Dr. Hardjono Ponorogo. sama timbul, maka ia akan mudah mengatasi
A. Tingkat Nyeri Inpartu Sebelum Diberikan nyerinya. Mudah tidaknya seseorang
Terapi Musik mengatasi nyeri tergantung pengalaman di
masa lalu dalam mengatasi nyeri (Brunner
Berdasarkan tabel 4.1 mengenai tingkat dan Suddart, 2001: 220). Pengalaman
nyeri inpartu sebelum diberikan terapi musik, merupakan guru yang paling baik.
didapatkan hasil bahwa dari 20 responden Pengalaman masa lalu tentang nyeri inpartu
hampir seluruhnya (85%) dalam kategori seseorang akan lebih toleran terhadap nyeri
nyeri berat, sebagian kecil (15%) dalam dari pada seseorang yang jarang atau sedikit
kategori nyeri sedang. Dalam teori nyeri mengalami nyeri dan akan lebih mudah dalam
inpartu disebutkan bahwa pada nyeri inpartu mengatasi nyerinya.
terjadi pelepasan oksitosin dari hipofise yang
menyebabkan kontraksi uterus, dalam Persepsi meningkatkan cemas terhadap
keadaan ini akan terjadi ketegangan otot-otot nyeri dan nyeri bisa menyebabkan seseorang
organ reproduksi, dimana jika otot dalam cemas (Brunner dan Suddart, 2001: 220).
perfusi dan suplai O2 ke jaringan menjadi Orang yang merasa letih dan lelah akan
berkurang dan menyebabkan nyeri. Nyeri cenderung istirahat atau pasrah terhadap suatu
Inpartu penyebab nyerinya adalah pembukaan keadaan. Ketika ada nyeri maka seseorang
mulut rahim, misalnya peregangan otot polos akan pasrah dan cenderung tidak mau
merupakan rangsang yang cukup untuk menggunakan mekanisme koping untuk
menimbulkan nyeri (Varney, 2008: 674). mengurangi rasa nyerinya tersebut. Ditambah
Sifat rasa nyeri inpartu hilang timbul karena lagi klien merasa cemas karena nyeri yang
timbulnya rasa nyeri akibat kontraksi rahim dirasakan terlalu sakit .
yang terasa kira-kira 15-30 detik setelah B. Tingkat Nyeri Inpartu Sesudah
mulainya kontraksi rahim (Varney:2008:674). Diberikan Terapi Musik
Berbagai faktor dapat mempengaruhi Berdasarkan table 4.4 menunjukkan
tingkat nyeri inpartu diantaranya adalah bahwa dari 20 responden setelah dilakukan
dukungan keluarga dan sosial, pengalaman perlakuan, 12 responden (60%) mengalami
masa lalu pernah mengalami nyeri inpartu, nyeri Inpartu dengan kategori nyeri ringan,
ukuran kepala dan posisi janin, tindakan

8
sebagian kecil (15%) dengan kategori nyeri Bila dilihat dari pengalaman masa lalu
sedang, (25%) dengan kategori nyeri berat. pernah mengalami nyeri inpartu berdasarkan
Hal ini didukung oleh teori terapi manfaat tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 20
musik dapat digunakan sebagai terapi. responden, hampir seluruhnya (70%) pernah
Seseorang yang mendengarkan musik akan mengalami nyeri inpartu dengan 14
memfokuskan pikiran dan perhatiannya responden. Sebagian (30%) belum pernah
(konsentrasi pikiran) pada suara atau irama mengalami nyeri inpartu dengan 6 responden.
musik yang diterimanya,sehingga fokus Teori menyebutkan bahwa seseorang yang
perhatiannya terhadap nyeri atau stimulus pernah berhasil mengatasi nyeri di masa
nyeri teralihkan atau berkurang. Selain itu lampau dan saat ini nyeri yang sama timbul,
terapi musik juga merupakan proses kognitif maka ia akan lebih mudah mengatasi nyerinya
yang diduga dapat menstimulasi sistem (Brunner dan Suddart, 2001: 220).
kontrol desenden melalui mekanisme Pengalaman masa lalu seseorang yang pernah
produksi dan kerja endorfin,sehingga dengan mengalami nyeri inpartu juga semakin
adanya stimulasi kontrol desenden maka area memperkuat rasa toleransi nyeri yang
“gerbang” akan menutup transmisi nyeri dirasakan. Seseorang yang sering mengalami
menuju otak. Hasilnya transmisi impuls suara nyeri akan lebih toleran terhadap nyeri
musik yang lebih banyak dan lebih dahulu daripada seseorang yang jarang atau sedikit
mencapai otak akan menghambat mengalami nyeri. Keberhasilan pengalaman
(mengurangi) transmisi impuls nyeri menuju masa lalu seseorang yang mempengaruhi
otak, akibatnya persepsi terhadap nyeri toleransi nyeri sangat tergantung pada
menurun (Smeltzer dan Bare, 2002) kemampuan seseorang dalam memikirkan dan
menggunakan pengalaman sebagai tindakan
Dilihat dari segi dukungan keluarga untuk mengatasi masalah saat ini.
dan sosial semakin memperkuat rasa toleransi
nyeri yang dirasakan. Berdasarkan tabel … Persepsi meningkatkan cemas terhadap
menunjukkan bahwa dari 20 responden, nyeri dan nyeri bisa menyebabkan seseorang
hampir seluruhnya (75%) mengalami cemas (Brunner dan Suddart, 2001: 220).
penurunan nyeri dan mendapatkan dukungan Melihat fakta dan teori tersebut bahwa orang
keluarga dan sosial, sebagian kecil (25%) yang merasa rilek, santai, tidak merasa letih
tidak mengalami penurunan nyeri dengan dan tidak merasa cemas cenderung
mendapatkan dukungan keluarga dan sosial. meningkatkan ambang nyeri dan toleransi
Teori menyebutkan bahwa individu dari nyerinya sehingga mekanisme kopingnya
kelompok sosial budaya yang berbeda dapat digunakan dengan baik. Dua responden
memiliki harapan berbeda-beda tentang orang masih merasakan nyeri berat walaupun telah
dan tempat untuk menumpahkan keluhan dilakukan terapi musik, hal ini dikarenakan
tentang nyeri. Individu yang mengalami nyeri responden kurang berkonsentrasi dalam
seringkali bergantung kepada anggota mendengarkan musik dan terlalu merasakan
keluarga atau teman dekat untuk memperoleh nyeri yang sangat.
dukungan, bantuan dan perlindungan. Jika
dukungan keluarga dan sosial bagus maka C. Efektifitas Terapi Musik Dalam
akan membantu klien atau meringankan Penurunan Nyeri Ibu Inpartu Kala 1
beban yang dirasakan, tetapi jika dukungan Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa
yang diberikan oleh keluarga dan sosial tidak dari 20 responden didapatkan hasil hampir
adekuat maka justru akan memperparah seluruhnya (85%) mengalami nyeri Inpartu
keadaan nyeri yang dirasakan dan semakin masuk dalam kategori nyeri berat, sebagian
menambah ketakutan atau kecemasan klien.
kecil (15%) mengalami nyeri inpartu masuk

9
dalam kategori nyeri sedang ketika pre test Dengan mempertimbangkan berbagai
atau sebelum diberikan Terapi Musik pada macam latar belakang responden sebagaimana
Inpartu dengan pembukaan yang berbeda tiap yang telah diuraikan di awal dan terutama
responden. Dari 17 responden yang dari hasil pre test dan post test menunjukkan
mengalami nyeri inpartu masuk dalam bahwa pemberian terapi musik pada ibu
kategori nyeri berat. Sedangkan 3 responden inpartu kala 1 di Ruang Melati RSUD Dr.
mengalami nyeri inpartu pada nyeri sedang. Harjono Ponorogo berpengaruh terhadap
penurunan tingkat nyeri inpartu kala 1.
Saat responden mengalami his Melalui pemberian terapi musik memberikan
(meneran), responden diberi terapi musik kesempatan kepada responden untuk
dengan menggunakan Mp4, sesuai dengan mentoleransi nyeri secara alternatif.
musik yang disenangi responden dan
dianjurkan pasien untuk berkonsentrasi dalam DAFTAR PUSTAKA
meendengarkan musik sehingga bisa
Arikunto, (2002), Prosedur Penelitian Suatu
mengalihkan perhatian dari nyeri. Dari 20
Praktis; Rineka Cipta, Jakarta
responden didapatkan hasil 15 responden
mengalami penurunan nyeri, 3 responden Arikunto, S. (2005). Prosedur Penelitian
mengalami peningkatan nyeri dan 2 Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V,
responden tidak mengalami penurunan Rineka Cipta, Jakarta.
maupun peningkatan. Azwar, Saifudin. 2000. Metode Penelitian.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Faktor yang mempengaruhi penurunan
tingkat nyeri inpartu kala 1 adalah semua Bimo Walgito (2004), Metode Penelitian;
responden mendapatkan dukungan keluarga Rineka Cipta : Jakarta.
dan responden kooperatif dalam
Bobak, (2004), Buku Ajar Keperawatan
berkonsentrasi mendengarkan musik. Faktor Maternitas: Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.
yang mempengaruhi peningkatan nyeri
inpartu kala 1 yaitu penglaman masa lalu Brooker, C. 2001. Kamus Saku Keperawatan.
pernah mengalami inpartu dan persepsi yang Edisi 31. Jakarta : EGC.
meningkatkan cemas. Brunner dan Suddart, 2001. Keperawatan
Medikal Medah. Edisi 8. Volume 1. Jakarta :
Untuk melihat efektifitas terapi musik EGC
terhadap penurunan nyeri inpartu dilakukan
dengan membandingkan tingkat nyeri inpatu Burn, N & Grove, SK (2000). The Practice of
sebelum perlakuan (pre test) dengan tingkat Nursing Research Philadephia WB Saunders,
nyeri inpartu sesudah perlakuan (post test) CO.
dengan bantuan uji statistik Wilcoxon Match Candra, B. (2000). Pengantar Statistik
Pair Test. Harga T hitung adalah –164,5 dan Kesehatan, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
+6,5 dimana untuk n=20 dengan taraf Jakarta.
kesalahan 5% maka diperoleh harga T tabel
Close, S, (198), Kehidupan Seks Selama
adalah 52. Sehingga T hitung < T tabel (- Kehamilan dan Setelah Melahirkan. Aicon,
164,5 < 52) atau (6,5 < 52), maka Ho ditolak Jakarta
yang berarti bahwa pemberian terapi musik
efektif terhadap penurunan nyeri inpartu kala Depkes RI. (2000). Survey Demografi dan
1 pada ibu Inpartu kala 1 di Ruang Melati Kesehatan Indonesia. Jakarta : Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
RSUD Dr. Hardjono Ponorogo.
Depdikbut. 2005. Kamus Bahasa Indonesia.
Edisi 2. Balai Pustaka.

10
Djohan, 2006. Terapi Musik.Edisi 1.Jakarta : Notoadmojo, S. (2002). Ilmu Kesehatan
ISB Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta.

Friedman, Marilyn M. 2000. Keperawatan Notoatmojo, (2005). Metode Penelitian


Keluarga. Alih bahasa. Wahit Iqbal Mubarak. Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.
SKM. Jakarta : EGC.
Potter, P. 2005. Fundamental Keperawatan.
Guyton, 2004. Fisologi Manusia dan Edisi IV. Volume II. Jakarta : EGC.
Mekanisme Penyakit. Edisi 2. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, S. 2001. Ilmu Kandungan.
Hasriati, Lina, dkk. 2003. Majalah Edisi II. Jakarta : ECG.
Keperawatan Noursing Journal of Padjajaran
University, Volume 5 No. IX. Bandung : Prof. Dr. S. Notoadmodjo. 2003. Penelitian
PSIK UNPAD Bandung dan Perilaku Kesehatan. PT Rineka.

Helen, Varney. 2008. Buku Ajar Rose w – Nell (1995), Panduan Lengkap
Asuhan Kebidanan. Volume II. Jakarta : EGC Perawatan Lengkap Kehamilan : Dian
Rakyat, Jakarta.
Hurlock, E B. (2000). Psikologi
Perkembangan Suatu Pendekatan Kehidupan. Rustam, Muchtar. 2005. Sinopsis Obsetri.
Erlangga. Jakarta Edisi 2. Jakarta : EGC

Ibrahim, Marwan. 2003. Seksual Dalam Sarwono Prawiroharjo.2005. Ilmu Bedah


Islam. Bandung : Mujahid Press. Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka

Irene M. Bobak Margaret dan Jensen. 2002. Smeltzer dan Bare. 2002. Buku Ajar
Perawatan Martenitas dan Ginekologi. Edisi Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta
ke V. Mosby Year Book INC.
Sugiono. (2005) Statistik Non Parametris
Laksman. 2000. Terapi Pengobatan. Jakarta Untuk Penelitian, CV Alfa Beta, Bandung.
:EGC
Sugiono. (2008). Statistik Non Parametris
Long, B. 2000. Perawatan Medikal Bedah. Untuk Penelitian, CV Alfa Beta, Bandung
Bandung : Yayasan Ikatan Alumni
Pendidikan Keperawatan Pajajaran. Stuart G.W & Sudeen S. J (2000). Principles
and Practice of Psiciatric Nursing, E.B. The
Mansjoer, A. dkk. 1999. Kapita Selekta CV Mosby Company, St. Louis.
Kedokteran. Edisi III. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia : Media Aesculapius. www.wikipedia.org/wiki/Genre_musik/2009/
genre musik. Diakses tanggal 12 Okober
Manuaba, 2002. Pelayanan Kesehatan 2012.
Maternal dan Neonatal. Jakarta : EGC
www.tanyadokteranda.com/artikel/seksualitas
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2010. Ilmu /2008/terapi-musik-untuk mengurangi rasa
Kedokteran, Penyakit Kandungan dan sakit saat persalinan. Diakses tanggal 12
Keluarga Berencana. Jakarta : EGC. Oktober 2012.

Muchtar, R. (2000), Sinopsis Obstetri: Buku www. Mozart Effect & Music Therapy in
Kedokteran ; Jakarta. Healthy System.net/Samuel Hakim/2007/Efek
Mozart dan terapi musik dalam kesehatan.
Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Diakses tanggal 15 Oktober 2012.
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika. www.elearning.unej.ac.id/ Gill/ 2007/ IKUI
13236C49/ document/ Nyeri Handout. doc.
Nursalam dan Pariani. 2001. Pendekatan Diakses tanggal 12 Oktober 2012.
Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV
Agus Cipto.

11
www.elearning.unej.ac.id/ Mahon/ 2007/
IKUI 13236C49/ document/ Nyeri Handout.
doc. Diakses 12 Oktober 2012.

www.elearning.unej.ac.id/ Meinhart dan


Mccaffery/ 1980/ IKUI 13236C49/ document/
Nyeri Handout. doc. Diakses tanggal 12
Oktober 2012

www.artikel kesehatan/Ngudi
Basuki/2011/Pengaruh Teknik Distraksi dan
Relaksasi. Diakses tanggal 15 Oktober 2012

www.semarang.org/2010/ Pengertian Terapi


Musik. Diakses tanggal 15 oktober 2012

www.fuadbahsin.wordpress.com/2010/10/17/
musik-nyeri-sectio-caesaria. Diakses tanggal
12 november 2012.

www.Republika.co.id. Angka Kelahiran Bayi


Hingga Tahun 2012. Diakses tanggal 15
Oktober 2012

12

Anda mungkin juga menyukai