A. Pendahuluan
Pengertian kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pohon-
pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah
diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dimanfaatkan untuk
sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri
maupun kayu bakar. Kayu merupakan hasil hutan dari kekayaan alam,
merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan
barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus, yang
tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain.
Berat Jenis atau BJ kayu, merupakan bagian penting dari sifat kayu, BJ
Kayu berkisar 0,20 sampai 1,28. Makin berat kayu itu, umumnya makin kuat
pula kayunya, semakin ringan BJ jenis kayu, akan berkurang pula kekuatannya.
Berat jenis kayu diperoleh dari perbandingan antara berat suatu volume kayu
tertentu dengan volume air yang sama pada suhu standar.
Kayu sebagai bahan yang bersumber dari kekayaan alam, mudah diperoleh
di mana mana, sepanjang alam masih tumbuh pohon tentu bahan kayu akan
selalu ada, dan pohon dapat dibudidayakan. Kayu disebut juga
sebagai sumber kekayaan alam yang dapat diperbaharui, atau
diadakan lagi (renewable resoucces).Keberadaan kayu di alam berbeda
dengan bahan material lain ,seperti bahan tambang misalnya, dalam sejarah
keberadaban manusia telah menggunkan kayu sebgai bahan bakar dan bahan
konstruksi, tetapi sampai seka\rang masih tetap eksis. Demikian juga dengan
sifat bahwa Kayu mudah dikerjakan; kayu dikenal mudah dikerjakan, dapat
dibentuk dan diproses dengan alat sederhana, menjadi berbagai bentuk yang di
inginkan.
Salah satu sifat khusus kayu adalahmemiliki nilai estetika
yang tinggi; terutama dari teksturnya, demikian juga perpaduan antara tekstur
serta warna kayu menghasilkan corak yang indah dan tidak ditemui pada bahan
lain. Jenis dan bentuk tekstur kayu dapat didapat dari jenis pohonnya, seperti
kayu jati, sonokeling, pinus yang memiliki tekstur halus dan banyak diminati
orang.Demikian juga dengan warna kayu, beraneka macam warna seperti
kuning, keputih-putihan, coklat muda, coklat tua, kehitam-hitaman, kemerah-
merahan dan lain sebaginya.Hal ini disebabkan oleh zat-zat pengisi warna
dalam kayu yang berbeda-beda.Warna suatu jenis kayu dapat dipengaruhi
oleh faktor tempat di dalam batang, umur pohon dan kelembaban udara.
Kekurangan Kayu antara lain adalah;
a) Sifatnya kurang homogen;
b) Mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca.;
c) Lendutan dapat terjadi pada keadaan kelembaban tinggi;
d) Mudah terserang serangga, jamur dan cacing laut;
e) Adanya cacat-cacat bawaan dan cacat alam, seperti : mata kayu
dan pecah-pecah; dan
f) Mudah terbakar.
2. Pemeriksaan kayu
Kayu merupakan bahan alam, dan kayu merupakan bahan bangunan
yang banyak digunakan orang, baik dari sudut kemudahan mendapatkan,
kemudahan mengolah menjadi produk industri maupun rumah tangga, dan
atas pertimbangan lain. Dari aspek kekuatan, kayu cukup kuat dan dari aspek
kemudahan, bahan kayu mudah dikerjakan, disambung dengan alat
relatif sederhana, kemudian kayu merupakan bahan yang dapat didaur ulang
dan ramah lingkungan.
Pemeriksaan kayu secara kasat mata (visual) dapat dilakukan, untuk
mendapatkan kualitas bahan kayu yang baik.Kualitas bahan kayu dapat kita
kenali dari mulai cacat pohon, maupun cacat dari hasil gergajian.Sering kita
jumpai cacat produk kayu gergajian baik yang disebabkan kesalahan akibat
olah dari produk kayu, cacat karena kayu busuk, karena
jamur dan kandungan air yang berlebihan, lapuk karena
serangan hama. Untuk mengetahui kualitas kayu dapat dilakukan
dengan berbagai cara,yaitu pengujian visual (tanpa alat),pengujian dengan
memakai alat di laboratorium maupun di luarlaboratorium.Sebagai bahan
konstruksi, maupun untuk digunakan sebagai bahan perabot,
pemeriksaan kayu dapat di lihat dari kondisi fisik, bagaimana
kondisinya lurus, bengkok, cacat, dan bagaimana warna maupun
penampilan fisik, dari ukuran yaitu panjang, lebar, tebal dan kelurusan.
Pemeriksaan ukuranpanjang, lebar dan tebal dapat diukur dengan alat
meteran, dalam hal ukuran dikenal adanya toleransi yaitu
besarnya penyimpangan dari ukuran nominal yang masih diperkenankan.
Tabel 1. 1 Ukuran kayu berdasar penggunaan
15 30,40,50,60,80,100,120,150,
3. Keawetan kayu
Kayu sebagai bahan konstruksi memiliki kelemahan, yaitu tentang
keawetan, untuk mencegah kerusakan kayu, perlu adanya pengawetan.
Kerusakan kayu umumnya dikarenakan adanya serangan serangga,
serangan jamur dan perusak lain. Tujuan usaha pengawetan kayu, adalah
untuk menambah umur pakai kayu lebih lama terutama kayu yang dipakai
sebagai bahan bangunan (konstruksi), maupun sebagai perabot atau
aksesoris.Metode pengawetankayu yang sudah dikenal luas oleh penduduk
kita merupakan seperti perendaman, laburan, rendaman panas serta dingin,
dan saat ini dikenal dengan juga sistem vacuum.
Dalam dunia konstruksi dikenal istilah keawetan dan kekuatan, hal ini
berhubungan dengan kelas kayu. Oleh para ahli sesuai dengan
hasil penelitian, berbagai macam kekuatan dan keawetan biasanya
berhubungan, dimana biasanya kayu keras dan kuat terhadap konstruksi
lebih awet dari kayu yang kurang kuat. Sebagi contoh kita ambil jenis kayu
kelas awet satu, biasanya tahan terhadap basah, dan biasanya serangga seperti
rayap jarang mau memakannya, kayu ini dikenal seperti kayu jati, kayu
sonokeling, kayu besi, dan lain sebagainya. Berikut beberapa klasifikasi
keawetan kayu.
Kelas Awet Kayu, dikategorikan ke dalam beberapa kelas;
Kayu ditempatkan
ditempat terlindung
tidak tidak tidak
tapi 20 tahun
terbat as terbat as terbat as tahun
dirawat, di cat, dsb.
sangat
Kayu termakan / agak sangat
tidak jarang cepat
terserang rayap cepat cepat
Tabel 1. 3 Ukuran lebar dan tebal nominal kayu bangunan
Untuk semua jenis pemakaian
Tabel 1. 4 Ukuran lebar dan tebal nominal kayu bangunan
Untuk penggunaan pada bangunan rumah dan gedung
Tabel 1. 5 Kelas keawetan kayu
Kekuatan tekan atau keteguhan tekan (Compression stregth) suatu jenis kayu
adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan jika kayu itu dipergunakan untuk
tujuan tertentu. Dalam hal ini dibadakan dua macam tekan, yaitu tekan tegak lurus
arah serat dan yekan sejajar arah serat.Keteguhan tekan tegak lurus serat
menentukan ketahanan kayu terhadap beban.Keteguhan ini mempunyai hubungan
juga dengan kekerasan kayu dan keteguhan geser.Keteguhan tekan tegak lurus
arah serat pada semua kayu lebih kecil dibandingkan keteguhan sejajar arah serat.
Kekuatan tarik (Tension Strength) kayu, adalah kekuatan
kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu, dikenal dua
macam kekuatan tarik yaitu, kekuatan tarik sejajar arah serat dan kekuatan tarik
tegak lurus arah serat. Dalam perhitungan mekanika kekuatan tarik terbesar pada
kayu ialah kekuatan tarik sejajar arah serat. Kekuatan tarik tegak lurus arah
serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat.
Tabel 1. 7 Gaya-gaya Tekan, Tarik dan Lengkung pada Serat Kayu
Kemudian dalam ilmu konstruksi kayu, dikenal juga istilah keteguhan geser,
yaitu ukuran kekuatan kayu dalam hal kemampuannya menahan gaya-gaya yang
membuat suatu bagian kayu tersebut bergeser kebagian lain di
dekatnya. Dalam hubungan ini dibedakan tiga macam keteguhan yaitu, keteguhan
geser sejajar arah serat, keteguhan geser tegak lurus serat, dan keteguhan geser
miring. Keteguhan geser tegak lurus arah serat jauh lebih besar dari pada
keteguhan geser sejajar arah serat.
Keteguhan lengkung (lentur), adalah kekuatan untuk menahan
gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan
beban mati maupun hidup selain beban pukulan. Terdapat dua macam keteguhan
yaitu; Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang
mengenainya secara perlahan-lahan, dan keteguhan lengkung pukul, yaitu
kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara
mendadak.Kekakuan tahan, adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan
bentuk atau lengkungan.Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap
sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan- kejutan atau
tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta
mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.
Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik
atau lekukan atau kikisan (abrasi), bersama-sama dengan keuletan, kekerasan
merupakan suatu ukuran tentang ketahanan kayu.
C. Kayu Hasil Olahan
Pohon merupakan penghasil kayu, dari bahan kayu tersebut dapat
diolah lagi menjadi produk lain.Di Indonesia kayu dikenal dalam berbagai
bentuk, ada kayu balok utuh, papan, balok maupun dalam bentuk kayu olahan,
dengan ukuran tebal, lebar dan panjang yang bervariasi. Perkembangan
teknologi yang semakin canggih sekarang ini memberikan peluang untuk
memproduksi berbahan dasar kayu yang lebih variatif, baik itu ombinasi
dengan bahan lain maupun teknologi finishing yang ebih kreaif lagi. Dengan
teknologi maju sekarang, kayu olahan sudah dibuat dengan finishing yang
sesuai dengan permintaan pasar, selain produk kayu olaha di atas,
produkolahan yang berasal dari kayu, seperti mainan
anak-anak, benda-benda furniture, peralatan sekolah, dan lain-lain.
Sekarang ini banyak perusahaan industri produk kayu yang yang
memproduksi bahan bangunan dengan kombinasi bahan kayu dengan bahan
lain, sehingga menghasilkan karya yang inovatif yang memeiliki corak dan
warna yang menarik. Berikut adalah produk kayu olahan yang terbuat dari
kayu, antara lain:
1. Kayu Lapis / Plywood
2. Kayu Gergajian/Sawntimber
3. Kayu Serpih/Chip
4. Kayu Bentukan/Moulding
5. Veneer
6. Blockboard
7. Furniture
8. Kertas
9. Pulp
10. Komponen bangunan / kayu bangunan
11. Papan Partikel/Particle Board
12. Papan Serat
13. Papan Semen
Kayu hasil olahan dari limbah bangunan, yaitu kayu sisa bangunan dengan
keuletan dan kemauan sekarang ini jug dapat diolah menjadi berbagai bahan yang
bermanfaat. Kayu bekas bangunan yang sudah tidak terpakai dapat berubah
menjadi suatu hasil karya yang unik dan menarik serta memiliki nilai jual
tinggi.Limbah bangunan dari kayu, dapat diciptakan menjadi sebuah kerajinan
tangan yang menarik dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Perabot dan beberapa furniture di dalam rumah menggunakan bahan kayu
hasil olahan, perabot seperti meja, almari, bed, backdrop, tv cabinet, dan lain-
lain saat ini banyak dibuat dari produk kayu lapis. Kayu lapis,
seperti namanya, terbuat dari beberapa lapisan lembaran kayu yang direkatkan,
yang diolah dari berbagai jenis kayu. Hasil kayu olahan tersebut dapat
berupa partikel atau serbuk kayu maupun serat kayu seperti partikelboard, dapat
pula berbentuk lapisan-lapisan kayu seperti plywood/multipleks, dan pengolahan
dengan proses kimiawi seperti MDF (Medium Density Fiberboard). Proses
pembuatan dari pohon menjadi kayu olahan terbilang sangat efisien dengan
memanfaatkan hampir seluruh bagian dari pohon menjadi kayu
olahan. Segala bagian dari pohon seperti kulit kayu, sisa potongan serbuk
kayu, batang, ranting dsb dapat di proses menjadi kayu.
Penggunaan bahan kayu lapis memang lebih murah dibandingkan dengan
kayu solid, dimana semakin hari stok kayu solid semakin sedikit yang
mengakibatkan harga yang melambung tinggi. Pembuatan kayu dalam ukuran
lebar yang besar, tentu membutuhkan batang pohon yang besar, ini membuat harga
kayu akan menjadi tinggi. Berbeda dengan material kayu olahan, yang lebih murah
dan ekonomis sebagai bahan alternatif pembuatan furniture untuk interior rumah
seperti wardrobe, kitchen set dan sebaginya.Namu demikian kayu olahan memiliki
kekuatan lebih rendah dibandingkan kayu solid, karena dibuat menggunakan
teknik perekatan mekanik dan kimiawi. Sekarang ini kayu olahan
semakin banyak dipakai sebagai alternatif pembuatan bahan bangunan,
furniture, dan bahan seni, kayu olahan jenis multipleks yang baik dapat bertahan
lebih dari 10 tahun, tergantung dari kondisi ruangan dan cuaca
Ketebalan kayu lapis bervariasi, mulai dari 3mm, 4mm, 9mm, dan 18mm
dengan ukuran penampang standart yaitu 120cm x 240cm. Kayu lapis bisa
digunakan sebagai material untuk perabot, furniture, seperti kitchen set, tempat
tidur, lemari, atau meja.
Finishing kayu MDF bisa dilakukan dengan lapisan irisan kayu tipis ( veneer ),
pelapis kertas (tacon, supercon,dll ), melamik ataupun duco. Keunggulan dari
MDF adalah permukaannya yang halus dan tidak berpori membuat proses
finishing jauh lebih praktis dibandingkan proses finishing pada jenis kayu lainnya,
kelebihan lainnya adalah, MDF dapat dilengkungkan, karena serbuk kayunya lebih
lembut daripada partikel.namun ada juga kelemahannya yaitu harga yang relatif
lebih mahal.
3) Blockboard
Blockboard, adalah istilah yang dipakai untuk
bahan berupa lembaran seperti papan
kayu.Yang dibuat dari balok-balok kayu
berukuran 4cm-5cm dipadatkan menggunakan
mesin, setelah itu diberi pelapis,
sehingga hasil akhirnya berupa
lembaran seperti papan kayu.
Gbr 1. 6 Blokboard
Blockboard memiliki dua pilihan ketebalan, 15mm dan 18mm, harganya pun
cenderung lebih murah dibandingkan kayu solid.Board yang sering digunakan di
industri mebel di indonesia yaitu teak-block, yang sesungguhnya adalah multipleks
di mana lapisan terluarnya adalah kayu jati, namun di bagian dalam adalah kayu
luna, ini akan menambah nilai kayu tersebut, karena pola kayu yang di-jual.
adalah kayu jati.Teknologi yang ada saat ini, telah
memungkinkan lapisan kayu untuk direkatkan pada bahan yang
ringan, seperti aluminium dan juga PVC sehingga penampilannya tetap kayu,
tetapi ringan. Demikian juga untuk menambah kekuatan aggregate, antara lain
memasukkan bahan kimia tambahan ke dalam campuran aggregate, dengan
demikian bahan tsb akan mampu tahan air sehingga bisa dipakai di luar ruangan.
Ukuran blockboard bermacam macam, dipasaran dapat dijumpai
seperti ukuran tebal 0,9 – 1,8 cm, dan panjang-lebar; 122 x 244 cm. Terdiri dari
satu lapis lembaran kayu yang dilapis 2 lembar kayu yang lebih tipis. Umumnya
lapisan luar blockboard mempunyai tebal antara 0,5-2mm. Lapisan blockboard
mempunyai serat yang bermacam-macam, mulai dari serat kayu biasa (umum
dikenal dengan tripleks), serat jati (bermacam bentuk serat juga), berlapis
melaminto (lapisan putih licin yang biasa digunakan untuk papan tulis yang
memakai alat spidol), dan serat-serat lain dengan berbagai
corak/motif. Bagian tengah blockboard yang mempunyai dimensi paling besar
biasanya menggunakan kayu akasia dan meranti, karena bentuknya yang solid,
bahan blockboard tidak bisa dilengkungkan.
4) Partikel Board
5) Teakwood
Teakwood, adalah lembaran berupa corak
kayu jati, dimensi panjang, lebar dan tebal seperti
multiplek dan blockboard, teakwood biasanya
untuk melapisi kedua bahan tersebut.
Gbr 1. 8 Taekwood
Fungsi dari teakwood adalah memberikan corak pada blockboard atau multipleks,
dan corak teakwood bermacam-macam, dan biasanya teakwood dilapiskan pada
blockboard yang akan menggunakan finishing melamin, sehingga serat kayu
jatinya kelihatan.
Jika anda pernah melihat papan tulis berwarna putih, dengan alat tulis spidol,
maka itulah melaminto. Melaminto, dengan permukaan yang halus dan licin
biasanya juga digunakan untuk lapisan blockboard atau multipleks yang
akandifinishing duco. Permukaan melaminto yang sudah halus memudahkan
dalam proses finishing. Jika tidak menggunakan melaminto (misal
tanpa lapisan atau menggunakan teakwood) maka proses menjadi lama, karena
harus mendempul dan mengamplas beberapa kali yang memakan waktu.
Dengan menggunakan melaminto, tahap pendempulan dan pengamplasan bisa
sangat tereduksi waktunya.
Untuk mendapatkan kualitas kayu hasil olahan yang baik, berbagai cara
pemeriksaan dapat dilakukan; mulai dari pengiriman, pemeriksaan dokumen,
pemeriksaan fisik, dan sampai pada penyimpanan, agar kayu tetap dalam
kondisi baik. Kayu olah umumnya menggunakan perekat lem, sebaiknya
perhatikan lembar demi lembar kayu olahan, terjamin tidak terkelupas lemnya.
Pemeriksaan secara visual (tanpa alat) kayu hasil olahan secara kasat mata
dapat dilihat, dari mulai cacat dari pabrik, Cacat karena pengerjaan mesin
(machine defect) cacat dalam proses transportasi, cacat karena jamur atau
terendam air, kesemua itu akan menjadikan mutu kayu olahan menjadi
berkurang. Proses transportasi dan penyimpanan yang kurang baik,
akan menjadikan kayu hasil olahan melengkung, hal tersebut perlu
diperhatikan juga dalam pemeriksaan. Oleh karena itu,
proses penyimpanan atau mobilisasi kayu tidak menutup
kemungkinan kayu akan melengkung. Demikian juga karena arah
serat kayu, penyusutan bisa membuat kayu berubah bentuk.Pemeriksaan kayu
hasil olahan, selain melihat faktor fisik, baik itu warna, kehalusan
pabrikan, kelurusan, dan tidak cacat, selain itu untuk pemeriksaan panjang,
lebar, dan tebal dapat menggunakan meteran untuk pemeriksaan ukuran.
Kualitas kayu hasil olahan dapat dilihat pada permukaan luarnya, hal ini
dikarenakan lapisan luar berhubungan dengan keadaan lapisan muka dan
lapisan belakang dalam hal cacat alami dan cacat teknis.
Cacat alami terjadi atau terdapat pada kayu lapis yang disebabkan oleh
faktor alami, cacat teknis, terjadi atau terdapat pada kayu lapis yang
disebabkan oleh faktor teknis atau proses pengolahan. pemeriksaan
mutu lapisan luar dilakukan secara visual dan untuk mengetahui ukuran
cacat digunakan meteran untuk setiap mutu ada kriteria mengenai cacat alami
dan kerusakan/cacat teknis, baik kualitatif maupun kuantitatif.
Pemeriksaan cacat kayu olahan yang bersifat kualitatif adalah cacat yang
tidak bisa dinyatakan dengan angka, dan cacat yang bersifat kuantitatif adalah
cacat yang kriterianya dapat dinyatakan dengan angka. Pemeriksaanberbagai
macam cacat alami dan kerusakan/cacat teknis pada setiap
standar tidak selalu sama, namun ada persamaan dalam hal cacat yang
penting seperti mata kayu, lubang gerek, perubahan warna, sisipan, tambalan
dan permukaan kasar.
BETON
A. Pendahuluan
Beton adalah campuran bahan bangunan yang terdiri dari agregat mineral
kerikil, pasir, semen dan air. Bahan bangunan beton akan mengering setelah
pencampuran, dan menjadi padat karena air menguap, semen
berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk
material seperti-batu. Beton digunakan untuk membuat struktur bangunan,
fondasi, jalan dan jembatan. Di dalam beton, agregat merupakan bahan pengisi
yang netral. Dilihat dari asal bahan, agregat terdiri dari dua macam, yaitu agregat
batuan alam dan agregat buatan, untuk agregat batuan alam, berdasarkan
ukurannya terbagi 2 macam,yaitu agregat halus (pasir) dan agregat kasar (kerikil
atau kricak/batu pecah).
Pekerjaan adukan beton dapat dikerjakan dengan mengatur gradasi dari
agregat, gradasi agregat yang baik akan menghasilkan beton
dengan kualiatas baik. Susunan beton yang baik akan menghasilkan kualitas beton
yang baik. Oleh karenanya mutunya akan banyak tergantung kondisi material
pembentuk ataupun pada proses pembuatannya, untuk itu kualitas bahan dan
proses pelaksanaannya harus dikendalikan agar dicapai hasil yang optimal.
Dalam konstruksi beton dikenal istilah mutu dengan symbol “K”, dimana K -
XXX menyatakan karakteristik dari kuat tekan beton yang digunakan. Karakteristik
beton beda-beda, tergantung perbandingan campurannya, seperti ; K -
150 artinya kuat tekan betonnya 150 kg / cm2 dan K- 300 artinya kuat tekan
betonnya 300 kg / cm2 , dan seterusnya. Beton mutu K - 150 juga kira-kira setara
dengan mutu beton fc' 15 MPa atau kuat tekan 15 MPa / m2, untuk mendapat
kuat tekan beton ini, tergantung campurannnya terutama semen dan air,
misalnya untuk membuat beton dengan mutu K - 225, kira-kira butuh perbandingan
campuran antara semen : pasir : agregat kasar : dan air sebesar 1 : 2 : 3 : 0.5
B. Campuran Beton
1. Batu Beton
Bahan beton berupa agregat kasar, yaitu batu beton atau kerikil atau
batu pecah, sebagai bahan agregat kasar, terdiri dari batuan
alam utuh, dan batuan alam yang dipecah. Kerikil (gravel)
adalah bebatuan kecil dan biasanya diambil dari sungai, dan ada
pula batu granit yang dipecahkan. Ukuran kerikil yang selalu digunakan
ialah antara 2 mm dan 75 mm. Selain untuk bahan beton, kerikil sering
digunakan dalam pembangunan badan jalan, dan sebagai batu campuran
untuk sirtu. Batu kerikil, dapat dibedakan atas; kerikil galian, kerikil sungai
dan kerikil pantai.Kerikil galian biasanya mengandung zat-zat seperti tanah liat,
debu, pasir danzat-zat organik.Kerikil sungai dan kerikil pantai biasanya bebas
dari zatzatyang tercampur, permukaannya licin dan bentuknya lebih bulat,
kerikil alam yang kasar akanmenjamin pengikatan adukan lebih baik. Terdapat
beberapa jenis batu kerikil yang sudah dikenali, yakni:
1) Kerikil tepi
2) Kerikil pantai
3) Cadas teluk
4) Cadas tumbukan
5) Kerikil tumbukan
6) Kerikil murni
7) Kerikil sisa
8) Kerikil Piemonte
9) Kerikil gunung
10) Kerikil sungai
Batu pecah atau disebut juga kricak(Split Stone / Batu Split/ Batu
Pecah), adalah agregat kasar yang diperoleh dari batu alamyang dipecah,
berukuran 5-70 mm. Proses panggilingan biasanyadilakukan dengan mesin
pemecah batu (crusher).Batu beton atau split untuk betonmempunyai bentuk
bervariasi sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dalam membuat sebuah
konstruksi bangunan. Istilah bentuk atau tipe batu split untukb Beton
disebutkan sesuai ukurannya di pasaran ada 1-2, 2-3, dan 3-4
dalam ukuran centi meter. Sebagai contoh jika kita akan mengerjakan
konstruksi bangunan sebuah tiang atau kolom cor beton dengan ukuran 20 cm
x 30 cm atau 30 cm x 30 cm kita bisa menggunakan batu split ukuran terbesar
yaitu tipe 3-4, tetapi jika kita akan mengerjakan pengecoran kolom praktis
yang hanya berukuran 10 cm x 10 cm maka sebaiknya kita menggunakan
ukuran yang paling kecil yaitu tipe 1-2.
Menurut ukurannya, batu beton jenis spilt/kricak dapat dibedakan atas;
Pada umumnya yang dimaksud dengan agregat kasar adalah agregat dengan
besar butir lebih dari 5 mm, sebagai bahan adukan beton, maka agregat kasar
harus diperiksa baik secar visual dan bila perlu menggunakan laboratorium
pengujian, untuk mutu beton khusus. Bahan betin agregat kasar harus terdiri dari
butir-butir keras dan tidak berpori, agregat kasar yang mengandung butir- butir
pipih hanya dapatdipakai, apabila jumlah butir-butir pipih tersebut tidak melebihi
20%dari berat agregat seluruhnya. Butir-butir agregat kasar harus bersifatkekal,
artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh- pengaruhcuaca.Agregat kasar
tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1%, ditentukan terhadap berat kering,
dan juga tidak boleh mengandung zat-zat yang dapatmerusak beton.
2. Pasir
Pasir adalah agregat halus bahan beton, agregat halus adalah butiran halus
yang memiliki kehalusan 2mm – 5mm, dan menurut SNI
02-6820-2002 , agregat halus adalah agregat dengan besar butir
maksimum 4,75 mm, agregat halus merupakan agregat yang besarnya
tidak lebih dari 5 mm, sehingga pasir dapat berupa pasir alam atau berupa
pasir dari pemecahan batu yang dihasilkan oleh pemecah batu. Sementara itu,
menurut SNI 1737- 1989-F , agregat adalah sekumpulan butir-butir batu
pecah, kerikil, pasir,atau mineral lainnya baik berupa hasil alam maupun hasil
buatan. Pasir adalah bahan batuan halus, terdiri dari butiran dengan ukuran
0,14-5 mm, didapat dari basil desintegrasi batuan alam (natural sand)atau
dengan memecah (artificial sand). Sebagai bahan adukan, baik untuk spesi
maupun beton, maka agregat halus harus diperiksa secara lapangan.
Persyaratan agregat halus secara umum menurut SNI 03-6821-2002 adalah
sebagai berikut:
a) Agregat halus terdiri dari butir-butir tajam dan keras.
Pemeriksaan mutu semen, mungkin tidak perlu kita bicarakan disini, karena secara
standar setiap produksi semen telah mengalami pengawasan uji mutu dari
pabrik.setidaknya, bila tidak ada enyimpangan dalam transportasi, setiap semen yag
dikirim dalam bentuk kemasan tertutup dari toko, dijamin pasti sudah melewati uji
mutu yang standar. Jadi perlu diawasi dan diperiksa adalah campuran beton,
dari material semen, pasir dan spilt. Untuk konstruksi bangunan sederhana, seperti
bangunan rumah tinggal, ruko, gedung pertemuan, jalan beton, pemeriksaan semen
dilapangan sangat jarang dilakukan, karena semen portland yang beredardi pasaran sudah
melalui pengawasan yang ketat dari mulai instansi perindustrian, perdagangan dan
pengawasan mutu produk di Indonesia.
C. Adukan Beton
Perlu diketahui kekuatan beton sangat bervariasi sesuai dengan komposisi
yang digunakan. Menurut SNI 7394 -2008 tentang Tata Cara Perhitungan Harga
Satuan Pekerjaan Beton Untuk Konstruksi Bangunan Gedung.Selain komposisi
teknikadukan adonan beton juga mempengaruhi kualitas beton itu sendiri. Adukan
beton dapat dilakukan dengan beberapa 2 cara,yaitu; pengadukan manual dan
pengadukan dengan molen. Cara pengadukan beton secara manual adalah sebagai
berikut;
1. Lakukan pencampuran bahan beton di atas bak dengan dasar lantai dari papan
kayu atau dari pasangan yangdiplester, ini dilakukan agar kotoran atau tanah
tidakmudah tercampur;
2. Lakukan pencampuran dan pengadukan di tempat terlindung atap,
terlindung dari panas matahari dan hujan;
3. Lakukan pencampuran adonan dengan perbandinganvolume. Yang lazim
digunakan di lapangan adalah denganmembuat kotak takaran untuk
perbandingan volume pasir, semen,dan kerikil/spilt;
4. Lakukan urutan pencampuran adukannya yaitu pasir dengan
semen kerikil/spilt dituangkan dalam bak pengaduk kemudian
diaduk sampai merata. Setelah adukan merata, tuangkan
air sesuai kebutuhan, aduk sampai campuran merata dan sesuai dengan
persyaratan.
1) Persiapan;
a) Lakukan pemeriksaan posisi beton decking dan atau kaki tulangan
apakah telah dapat memberikan kepastian posisi tulangan tidak akan
berubah selama dan setelah proses pengecoran dilakukan
b) Lakukan pemeriksaan sudut-sudut dan sambungan dari acuan beton,
apakah terdapat celah yang dapat mengakibatkan
keluarnya air semen. Bila ditemukan, celah agar segera ditutup
c) Lakukan pemeriksaan kekokohan dari acuan beton apakah mampu
menahan beban dari adukan beton yang belum mengeras (untuk
menghindarkan lendutan akibat beban adukan)
d) Sambungan, permukaan beton lama yang nantinya
berhubungan dengan hasil pengecoran harus mempunyai
permukaan kasar dan telah disapu dengan spesi adukan semen
yang sesuai dengan campuran beton baru
e) Periksa mix design campuran beton yang akan dipergunakan, batasan
proporsi takaran campuran sesuai kebutuhan.
f) Periksa kelayakan alat penggetar (internal atau external vibrator)
g) Periksa peralatan tremie atau drop bucket untuk pengecoran di bawah
air
h) Periksa kebersihan area yang akan di cor dari kotoran – kotoran yang
ada
i) Permukaan sebelah dalam acuan yang nantinya menempel dengan
beton harus dibasahi dengan air atau diolesi minyak yang tidak
meninggalkan bekas
3) Perawatan Beton
Perawatan beton adalah pekerjaan menjaga agar mutu beton yang dihasilkan
baik, dengan menjaga permukaan beton segar selalu lembab, sejak adukan beton
dipadatkan sampai beton dianggap cukup keras. Kelembaban permukaan beton itu
harus dijaga untuk menjamin proses hidrasi semen berlangsung dengan sempurna.
Kelembaban permukaan beton menambah beton lebih tahan cuaca, dan lebih
kedap air. Setelah dilakukan pengecoran, langkah yang baik agar mutu beton
terjamin, seperti membasahai permukaan beton sebelum pembongkaran
bekisting, menutup permukaan beton bila hujan daang. Selanjutnya
beberapa cara perawatan beton yang biasa dilakukan dan untuk dapat
dipedomani,antara lain yaitu;
a) Lakukan perawatan setelah beton mulai mengeras dengan
menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan
harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 3 hari. Perawatan beton juga
dapat dilakukan dengan uap ataupun secara chemical.
b) Apabila digunakan acuan kayu, acuan tersebut harus dipertahankan basah
pada setiap saat sampai dibongkar.
c) Lalu lintas ataupun penambahan beban selain beban sendiri tidak
diperkenankan sampai beton berumur 7 hari setelah pelaksanaan
pengecoran.
d) Pada lantai beton yang difungsikan sebagai lantai aus harus dirawat
setelah permukaannya mulai mengeras dengan cara ditutup oleh lapisan
lembab setebal 5 cm paling sedikit 21 hari.
Untuk pekerjaan beton yang akan difinishing dengan plesteran, papan acuan tidak
perlu dihaluskan, tetapi bila pekerjaan beton tidak memerlukan finishing, maka
permukaan acuan harus licin. Untuk pekerjaan tersebut biasnya digunakan acuan
dari multipleks, plywood, atau pelat baja. Papan acuan dan tiang perancah yang
digunakan biasanya dari kayu yang harganya murah dan mudah dikerjakan.Juga
dapatdipergunakan pelat-pelat baja, pelat seng bergelombang, plywood danlain
sebagainya. Meskipun acuan dan perancah dibuat dari kayu yangmurah, tetapi
kayunya harus cukup baik dan tidak boleh terlalu basah,sebab kayu yang terlalu
basah akan mudah melengkung dan pecah.Ukuran papan acuan biasanya adalah
tebal 2-3 cm dan lebarnya 15-
20cm. Untuk perancah biasanya digunakan kasau 4/6 atau 5/7 cm, namunbanyak
juga yang menggunakan perancah dari bambu.Perkembangan yang terjadi dewasa
ini, banyak digunakan acuan yang telah siap rakit, papan acuan dari pelat baja,
sedang perancahnya menggunakan scaffolding frame.
Pembongkaran bekisting dan perancah dapat dilakukan dengan syarat bahwa
beton telah matang, telah melewati masa kekerasan.Cara pembongkaran cetakan
dan bekisting dilakukan sebagai berikut, bekisting dan perancah hanya
boleh dibongkar apabila bagian konstruksi tersebut telah mencapai kekuatan yang
cukup untuk memikul berat sendiri dan beban-beban pelaksanaan yang bekerja
padanya.
2. Lantai Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani, keramikos yang
artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.
Lantai keramik atau ubin keramik adalah bahan penutup (finishing) lantai dari
bahan keramik.Tujuan pemasangan ubin keramik selain sebagi
penutup lantai adalah menambah kekuatan lantai, mempermudah
pemeliharaan dan kebersihan lantai, serta mendekorasi ruangan.Selain
fungsi-fungsi tersebut, efek pemasangan keramik lantai juga bisa
menghadirkan atmosfer tertentu pada ruangan, tergantung jenis dan corak
keramik yang dipilih.
Jenis material keramik sangat lazim digunakan.Keramik punya
fleksibilitas pakai tinggi dan dapat diaplikasikan pada hampir seluruh bagian
rumah.Selain kuat, lantai rumah dari bahan keramik juga tidak membutuhkan
pemolesan dan mudah dalam perawatannya. Kesan material
keramik adalah hangat. Saat ini beragam tekstur keramik yang dijual di
pasaran, yang secara visual mirip dengan jenis material lain. Misalnya:
keramik bertekstur marmer, granit, kayu, batu, bata dan sebagainya.
Hasil produksi pabrik tentang mutu keramik dipasaran dikenal istilah
“KW”, banyak toko menyebutnya sebagai singkatan dari “Kwalitas”, artinya
dalam (1) satu kotak keramik KW1 berisi keramik kualitas paling baik dan
dari pabrik tidak ada kerusakan atau tidak ada yang cacat (reject), dikenal
istilah dari mulai KW1, KW2, KW3 dan seterusnya. Kadang kw juga
menunjukkan presisi ukuran dan juga kehalusan, misalnya dalam satu
kardus/dus kw3 , didapat kualitasnya lebih rendah, seperti warna tidak sama
persis sama, ukuran berselisih antara satu dengan lainnya.
Jenis keramik yang ada di pasaran berbagai merek, corak serta ukuran,
keramik bila dilihat dari penggunaan bahan dan proses pembuatan dikenal
dalam dalam dua jenis keramik, yaitu; keramaik tradisional
dan keramik modern.
1) Keramik Tradisional; Keramik tradisional yaitu keramik yang
dibuat dengan manual, dan menggunakan bahan alam, seperti kuarsa,
kaolin, yang termasuk keramik ini adalah barang pecah belah (dinnerware),
keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk industri (refractory).
2) Keramik modern; Keramik modern (Fine ceramics advanced ceramic,
engineering ceramic, techical dikenal juga denga istilah keramik
halus ceramic) adalah, keramik yang dibuat dengan
menggunakan oksida- oksida logam atau logam, seperti: oksida logam
(Al2O3, ZrO2, MgO,dll). Penggunaannya elemen pemanas,
semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis.
3) Berdasarkan perletakkannya, jenis keramik dikenal dalam dua jenis, yaitu:
Keramik Interior dan keramik eksterior. Bila anda belanja
ke toko, dan mencoba konsultasi dengan pemilik took,
biasanya akan membedakan keramik berdasarkan penggunaannya,
keramik tersebut mau digunakan di luar atau di dalam. Hal tersebut lazim
ditanyakan, sama halnya kita akan membeli cat tembok, pemilik toko selalu
menanyakan penggunaannya. Keramik interior senantiasa
terlindung dari hujan, dan sinar matahari langsung, oleh
karena itu biasanya digunakan jenis ubin keramik polos atau dekoratif
sesuai dengan fungsi ruang serta kesan yang diharapkan. Khusus
ruang-ruang interior dengan kegiatan menggunakan
peralatan yang menghasilkan panas serta adanya bahan-bahan kimia,
seperti laboratorium , dapur dan sebagainya maka gunakan ubin keramik
yang resisten terhadap bahan-bahan pewarna, asam-basa, dan lemak,
sehingga cairan yang tumpah dilantai dapat dengan mudah dibersihkan dan
tidak merusak ubin keramik, serta resisten tinggi terhadap suhu tinggi. Jenis
kermaik yang memenuhi kualitas tersebutanata lain keramik yang berglazur
dan glossy. Sedang untuk ruang untuk kegiatan basah, seperti kamar mandi,
tempat cuci gunakan keramik berglasur dengan tekstur pada permukaannya,
sehingga tidak licin pada waktu basah dan mudah dibersihkan Keramik
dinding juga lazim dipakai untuk kamar mandi, jenis yang cocok adalah
keramik dinding berglasur, kilap yang resisten terhadap bahan-bahan kimia
serta mudah dibersihkan.
Kemudian mengenai konstruksi rangka atap yang digunakan untuk jenis atap
genteng, biasanya digunakan rangka atap kuda-kuda. Rangka atap kuda– kuda
adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung
beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk dan jenis
penutup pada atap. Pada dasarnya konstruksia kuda–kuda terdiri dari rangkaian
batang yang membentuk segitiga, dengan mempertimbangkan berat atap
serta bahan penutup atap, maka desain konstruksi kuda–kuda akan berbeda satu
sama lain. Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk
yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja pada konstruksi
tanpa mengalami perubahan.
Beberapa syarat-syarat konstruksi atap yang harus dipedomani antara lain, yaitu;
1) Konstruksi atap harus kuat menahan berat sendiri dan tahan terhadap
beban-beban yang bekerja padanya.
2) Pemilihan bentuk atap yang sesuai sehingga menambah keindahan serta
kenyamanan bagi penghuninya.
3) Bahan penutup atap harus sesuai dengan fungsi bangunan tersebut, dan
tahan terhadap pengaruh cuaca.
4) Sesuai dengan ciri khas arsitektur tradisional bangunan sekitar.
5) Kemiringan atau sudut atap harus sesuai dengan jenis bahan penutupnya.
Makin rapat jenis bahan penutupnya, maka kemiringannya
dapat dibuat lebih landai, seperti bahan dari seng, kaca, asbes
dan lain – lainnya.
Enau atau aren adalah jenis pepohonan palma, seperti kelapa (nyiur) dan
merupakan tanaman serba guna. Tumbuhan ini dikenal dengan
pelbagai nama seperti nau, hanau, peluluk, biluluk, kabung, juk atau ijuk (aneka
nama lokal di Sumatra dan semenanjung Malaya); kawung, akol, akel, akere, inru,
indu (bahasa-bahasa di Sulawesi); moka, moke, tuwa, tuwak (di Nusa Tenggara),
dan lain-lain. Asal muasal kata atap ijuk, karena dibuat dari ijuk pohon aren, yang
dihasilkan sebagai Serat berwarna hitam yang dihasilkan dari pohon aren ini
memang istimewa, karena bisa bertahan hingga ratusan tahun.
Keistimewaan serat ijuk tidak hanya terletak pada sisi keawetannya saja,
tidak mudah lapuk oleh asam dan garam air laut.Kita dapat melihat orang- orang
Sasak (dan wilayah pesisir di negeri ini) sampai sekarang masih memanfaatkan
ijuk, tidak hanya untuk atap, tapi juga untuk tali. Diketahui juga ijuk adalah serat
alami yang mampu mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh rayap tanah. Sifat
ijuk yang elastis, keras, dan tahan air, menyebabkan bahan alami ini sulit dicerna
oleh organisme perusak serngga, seperti rayap.Aplikasi penggunaan ijuk
seklain untuk atap rumah tempo dulu, sekarang ini banyak
digunakan untuk keperluan lain, seperti pembuatan rumah adat,
pembuatan atap untuk villa, pembuatan atap gazebo, dan penggunaan untuk
budidaya ikan.
Pemeriksaan bahan ijuk yang bagus (berkualitas) untuk atap, dapat dilakukan
dengan visual yaitu;
1) Panjang; Bahan ijuk memiliki ukuran ijuk yang panjang,
tebal dan tekstur yang lebih kuat.
2) Lidi; Lidi telah terkelupas dari Ijuk
Biasanya bahan ijuk yang berkualitas, kebayakan di ekspor ke luar negeri. Bahan
ijuk dari pohon nira/enau, selain untuk bahan atap, lidinya juga dapat dipakai
untuk pembuatan sapu lidi atau bahan lain.
Beberapa keunggulan menggunakan ijuk sebagai bahan penutpu
atap, antara lain yaitu;
1) Sejuk; Bisa memberikan efek sejuk di sekitar bangunan
Atap sirap dari kayu ulin ini berwarna coklat kehitaman.lembaran tipis tersebut
dikemas dalam ikatan, namun lama kelamaan akan berubah menjadi cokelat tua
kehitam-hitaman. Kelebihan pengunaan bahan sirap adalah bahannya cukup
ringan dan bersifat isolisasi terhadap panas. Kelemahan penggunaan bahan ini
pemasangannya cukup sulit sehingga biaya yang akan digunakan
akan bertambah dan bila lembaran sirap belum cukup kering sudah di pasang akan
berubah bentuk menjadi cekung.
Berikut beberapa keunggulan menggunakan Atap Sirap kayu pada bangunan,
yaitu;
1) Bentuknya unik
2) Mudah didapatkan di pasaran
3) Harganya relative murah
4) Kekuatannya 20-50 tahun (sesuai dengan lingkungannya)
Berikut beberapa kekurangan menggunakan Atap Sirap kayu pada
bangunan, yaitu;
1) Jika tidak di proteksi maka air akan cepat menyerap
2) Rentan terhadap rayap
3) Serat-serat kayunya terkadang dimakan oleh burung
4) Kurang kuat terhadap terpaan angin
5) Tidak diproduksi perlembar sehingga dalam
pemasangannya dibutuhkan waktu yang lama
Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan atap seng, antara lain yaitu;
Kelebihan; Pemasangan cepat dan mudah, ringan, penggunaan rangka atap
sediki.
Kekurangan; Sifatnya yang menahan panas kurang, mudah berkarat, kurang
menarik secara penampilan dan mudah terhempas angin, mudah penyok.
Atap spandek terdiri dari jenis atap gelombang besar dan gelombang
kecil yang banyak diaplikasikan pada bangunan pabrik, perkantoran, gudang,
dan jenis atap spandek panjangnya dapat dipesan sesuai dengan permintaan.
Bahan dasar yang dipergunakan untuk material Atap Spandek antara lain,
baja lapis zinc (zincalume) yang merupakan baja lembaran
lapis logam paduan dengan komposisi Aluminium dan Seng. Komposisi ini
memberikan perlindungan yang prima sehingga Atap Spandek
cocok untuk berbagai aplikasi bangungan dan manufaktur. Baja lapis
zinc (zincalume) memiliki lapisan resin jernih yang membuat
permukaannya mudah di cat, mencegah goresan dan bercak tangan, dan
lapisan pasivasinya menjamin permukaannya yang keperak-perakan tetap
terjaga, tampilannya yang mengkilap memberikan daya pantul cahaya
dan panas yang tinggi. Daya tahan panasnya mencapai 315 derajat
celcius tanpa mengalami perubahan warna pada permukaannya, sehingga
sangat cocok dipergunakan untuk atap bangunan gudang, pabrik maupun
bangunan yang besar/luas, lapis zinc (zincalume) memberikan usia pakai 2
hingga 6 kali lebih lama dibandingkan dengan baja lapis Galvanis pada
aplikasi yang sama. Untuk lebih memahami, jenis, model dan ukuran ata
spandek berikut ini disampakan data teknis, bentuk, ukuran daari atap
spandek yang ada di pasaran. Perlu di ingat, bahwa atap jenis ini tidak
semua toko menjual, oleh karena itu untuk penggunaan perlu pemesanan
terlebih dhulu di toko atau agen yang menjualnya.
Spesifikasi data atap spandek bermacam macam tergantung pabrik yang
memproduksi jenis atap tersebut. DI bawah ini dapat dilihat spesifikasi salah
satu atap spandek yang ada di jual di pasaran (sampel produk), yang memiliki
panjang 6-7 meter:
Bahan : Baja zincalume
Tebal : 0,30 – 0,35 – 0,45 mm, dan 0,50 mm
Panjang : Standar 6-7 meter
Lebar : 600mm, 672 mm, 720mm, 730mm, 750mm, 760mm,
780mm,800mm, 30mm, 890mm, 925mm, 935mm,
960mm, 1000mm,1040mm dan 1060mm
Gbr 4. 8 Beberapa Model Atap Spandek (Sampel Produk)
Berikut ini dapat dilihat data teknis, spesifikasi tentang ketebalan beserta data
berat masing-masing jenis atap spandek per kilogram panjang dan luas, yang
diambil dari salah satu produk yang beredar di pasaran.
Spesifikasi Atap Spandek “XX”
Nama Produk : “XX”
Bahan Dasar : Baja Hi-Ten G550, & Baja Soft G300
Sumber Bahan : Zincalume AZ 150, Abadi AZ 100
Lapis Lindung : Zinc-Aluminium; Prepainted Zinc-Aluminium 150
gr/m2, Prepainted Zinc-Aluminium 100 gr/m2
Warna : Colorbond, Pelangi, Gemilang
Gelombang : 5 Gelombang
Lebar Effektif : 750 mm
Tebal standar : 0.20 mm BMT atau 0.25 mm TCT
0.25 mm BMT atau 0.30 mm TCT
0.30 mm BMT atau 0.35 mm TCT
0.35 mm BMT atau 0.40 mm TCT
0.40 mm BMT atau 0.45 mm TCT
0.45 mm BMT atau 0.50 mm TCT
Panjang : Ukuran sesuai kebutuhan, Maksimal 12 m
3. Atap Genteng
3.1 Genteng tanah tradisional
Jenis bahan penutup atap genteng tradisional terbuat dari bahan dasar
tanah liat melalui proses percetakan dan pembakaran sampai sempurn, ini
disebabkan karena bahan ini mempunyai daya tolak panas, dingin , tahan lama,
tidak memerlukan banyka perawatan serta harganya relative murah. Genteng
tanah liat tradisional banyak digunakan pada bangunan-bangunan yang ada
di daerah tropis maupun daerah yang berhawa lembab, di dsa desa di sekitar
pulau Jawa jenis penutup atap genteng sudah popular sajk dahulu. Genteng
jenis ini biasa sering disebut genteng S karena
mempunyai penampang pelintang seperti huruf S. genteng S mempunyai
ukuran :
1) Panjang 28 – 36 cm
2) Lebar 20 – 25 cm
3) Tebal 0,8 – 1 cm
4) Dalam 4 – 5 cm
2) Presisi; Genteng Beton memiliki tingkat presisi yang lebih baik, dikarenakan
proses pembuatan genteng beton tidak mengalami pembakaran sehingga
kemungkinan deformasi pada genteng sangat kecil, selain itu desain genteng
ini memungkinan proses pemasangan lebih cepat.
3) Harga; Harga genteng beton relatif lebih murah dibandingkan dengan genteng
keramik, karena isi/m2 genteng beton lebih sedikit dibandingkan genteng
keramik
4) Warna; Warna genteng beton mungkin tidak sekuat warna genteng keramik
berglazur, karena genteng beton umumnya mengalami pewarnaan dengan
menggunakan cat minyak atau coating, tetapi beberapa produsen ada yang
mengklaim dapat menghasilkan coating yang tahan lama. Perbedaan harga
karena perbedaan warna genteng hampir tidak ada, hanya kualitas coating/cat
yang mebedakan harga dari genteng beton, jadi kita dapat lebih fleksibel
menyesuaikan warna dengan selera kita tanpa mengganggu budget awal.
5) Daya serap air; Genteng beton juga lebih mudah/rentan terhadap rembesan
untuk pemakaian jangka panjang, apalagi jika coating/cat nya sudah
terkelupas, hal ini akan berpengaruh pada beban atap pada saat hujan karena
pada kondisi ini daya serap genteng terhadap air sangat tinggi.
6) Model; Model banyak tipe, khususnya model flat lebih cocok dengan desain
minimalis, hal in dikarenakan bentuk dan desain genteng ini
murni flat dan lebih presisi.
Gbr 4. 11 Spesifikasi Genteng Beton Model M (Sampel)
Selain dari karakteristik diatas kita dapat melihat dari sisi proses pembuatan
genteng itu sendiri, pada genteng beton yang memiliki bahan dasar campuran
beton. yang proses pengeringannya bergantung pada persenyawaan antara semen
sebagai perekat dengan campuran beton. ditambah dengan press mesin pada
saat pencetakan yang menjadi faktor utama kepadatan beton dari pada genteng itu
sendiri.
Bahan meterial yang satu ini terbuat dari campuran lembaran bitumen yaitu
turunan aspal dan bahan kimia lain, di pasaran sering juga genting jenis ini
disebut dengan genteng bitumen atau atap bitumen Bahan aspal dikenal sebagai
bahan atau material yang bersifat viskos atau padat, berwarna hitam atau coklat,
yang mempunyai daya lekat (adhesif), dan mengandung hidokarbon yang
dihasilkan dari minyak bumi (aspal alam) dan terlarut dalam karbondisulfida.
Aspal telah digunakan selama ribuan tahun sebagai bahan waterproofing karena
sifatnya yang mampu menyesuaikan terhadap fluktuasi suhu, dan dapat bersifat
sebagai perekat, sebagai filter karna sifat yang cair pada suhu tertentu dapat
mengisi rongga yang kosong dan bersifat kedap air (waterproof).
Berbeda dengan genteng yang dikenal umum, seperti genteng beton atau
tanah liat, genteng aspal masih belum banyak dikenal orang, dan di pasaran juga
masih jarang, dan pengguna juga masih sedikit. Genteng ini terbuat dari campuran
bubuk kertas, serat organik, resin, dan aspal, genteng ini memiliki bobot lebih
ringan dibandingkan dengan genteng tanah liat, beton, atau keramik, bobotnya
sekitar 4 kg/m2, tentu lebih ringan dibandingkan dengan atap genteng yang berat
satuannya bisa mencapai 4 kg-8 kg. Bobot yang ringan ini dapat menjadi salah
satu keunggulan genteng aspal, dengan bobot yang ringan, konstruksi atap pun
dihemat. Selain itu genting ini sangat lentur dan tahan air, karena kita ketahui
bahwa spal berfungsi sebagai waterproofing hingga membuat atap tahan bocor.
Berbagai pabrik di Indonesia telah memproduksi genteng jenis ini, dengan model,
ukuran serta warna yang beragam. Genteng aspal bitumen ada yang dikombinasi
dengan bahan berbagai macam yang tujuannya memperkuat serta
memperindah tampilan, seperti kombinasi material fiber dan aspal, dan kombinasi
dengan batuan berwarna yang menghasilkan paduan warna serasi. Prodk
genteng seperti ini, menghasilkan genteng yang flexible, dapat
dipasang dalam berbagai bentuk dan ragam motif. Pemasangan atap dapat
dipasang dalam kondisi kemiringan yang ekstrim.Kemudian ada berbagai model
juga yang diproduksi oleh pabrikan, seperti model datar bertumpu pada multipleks
yang menempel pada rangka, multipelks dan rangka dikaitkan dengan bantuan
sekrup. Ada juga model genteng aspal yang dilem ke papan, untuk jenis kedua,
model bergelombang, ia cukup disekrup pada balok gording.
Adapun keunggulan jenis penutup Genteng Aspal (bitumen), antara
lain adalah;
1) Kekuatan; Tahan terhadap api, air, suhu dan rayap;
Beberapa kelemahan, jenis penutup Genteng Aspal (bitumen), antara lain adalah;
1) Harga mahal;
2) Sulit didapat di setiap toko;
3) Tidak cocok digunakan didaerah panas
3.5 Genteng Metal
4. Atap Beton
Atap beton, adalah plat yang terbuat dari bahan beton atau beton
bertulang, yang difungsikan sebagi atap dan biasanya merupakan atap datar.
Banyak digunakan pada rumah-rumah modern minimalis dan
kontemporer.Atap beton memiliki bobot yang berat, oleh
karena itu untuk pembuatan perlu perencanaan oleh ahli untuk
perhitungan konstruksi akibat beban beban yang dipikul serta pengaruh
gaya-gaya yang bekerja. Banyaknya kasus runtuhnya konstruksi pembuatan
plat beton pada bentangan yang panjang dan luas, dikarenakan perencanaan
yang kurang teliti. Konstruksinya yang kuat memungkinkan
untuk mempergunakan atap ini sebagai tempat beraktifitas seperti menjemur
pakaian dan bercocok tanam dengan pot atau aktivitas lain yang dapat dipikul
oleh konstruksi.
Pemsangan plat beton yang difungsikan sebagai lantai, tebal minimum
adalah 12 cm, dengan menggunakan tulang besi beton 2 lapis, menggunakan
besi beton diameter 10 mm berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum,
dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum. Untuk
plat beton yang difungsikan sebagai atap, tebal minimum plat adalah 7 cm
dengan tulangan besi beton 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x
tebal plat atau 20 cm, diambil nilai yang terkecil, sebagai bahan referensi tebal
plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak
14 cm. Akan tetapi penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan
pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 6
mm berjarak 10 cm. Kemudian untuk plat konsol (cantilever) lebar bentang
yang direkomendasikan maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya
struktur dihitung oleh ahli dibidangnya, hal ini untuk mencegah runtuh dan
tidak kokohnya plat beton.
Kebocoran pada atap beton sering sekali terjadi, untuk itu perlu
perencanaan yang teliti dan perlu pengawasan pada pengecoran dan pemakaian
waterproofing pada lapisan atasnya. Untuk mencegah kebocoran, keruntuhan,
dan berfungsi melindungi ruangan dari panas matahari dan hujan pembuatan
atap beton harus memenuhi syarat-syarat yaitu yang ditentukan. Dalam hal
ini dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan atap merupakan penentu berhasil
atau tidaknya pekerjaan atap seperti bocor atau tidaknya bangunan atap.
Pelaksanaan pekerjaan atap beton, secara teknis terbuat dari beton bertulang,
dimana pekerjaan terdiri dari dua bagian, yaitu pekerjaan adukan beton dan
pekerjaan pembesian (tulangan) beton.
Susunan campuran adukan untuk atap beton harus kedap air, artinya
perbandingan campuran yang digunakan biasanya diambil 1 PC : 1 1/2 PS : 2
1/2 KR oleh tukang di lapangan disebut campuran beton kental. Pemakaian
air dalam adukan beton untuk bangunan atap hendaknya diambil secukupnya
saja artinya paling banyak terbatas pada sifat adukan beton dapat dikerjakan
dan tidak boleh memakai air yang berlebih-lebihan yang dapat mengakibatkan
adukan beton menjadi sangat cair. Pada adukan beton yang sangat cair
dapat mengakibatkan beton setelah menjadi keras akan dapat dengan mudah
ditembus oleh air. Air yang digunakan untuk adukan beton harus air tawar dan
bersih atau memenuhi syarat penggunaan air sebagai campuran beton,
demikian pula bahan tambahan pasir dan krikil harus juga bersih dari segala
kotoran. Hal ini dimaksudkan agar mutu beton dapat terjamin baik terhadap
kekuatan maupun terhadap sifat tahan tembus air (kedap air).
1) Berikut beberapa keunggulan menggunakan Atap Plat Beton, pada
bangunan, yaitu;
2) Kekuatan;kekuatannya sangat besar, karena merupakan
campuran pasir,krikil,semen dan air
3) Bobot; Bobot berat bahan-bahan penyusunnya mudah di dapatkan di pasaran
4) Model atap datar sehingga pada bagian atap bisa dilakukan aktivitas lain
(menjemur,menaruh pot,dll)
5) Tahan terhadap hempasan angin
6. Atap Polycarbonate
Atap Polycarbonate dikenal orang di lapangan sebagi canopy, atap ini
berbentuk lembaran yang besar sehingga dimungkinkan untuk luasan yang
besar tanpa sambungan. Polycarbonate adalah bentuk atap berongga
transparan yang biasa digunakan untuk atap garasi, tempat jemuran, penutup
atap kanopi, gazebo, carport, skylight, bahkan atap jembatan penyeberangan.
Perencanaan atap polycarbonate sudah sangat bervariasi dan bisa digabungkan
dengan berbagai material lain seperti kayu, besi, beton dan sebagainya.
Atap polycarbonate ini menjadi pilihan untuk membuat atap
carport karena cepat pemasangannya, murah, dan tidak sulit seperti pembuatan
konstruksi atap lainnya. Pada dasarnya konstruksi atap polycarbonate adalah
konstruksi atap ringan karena bobot polycarbonate sangat ringan.
Pemasangan polycarbonate mudah dan cepat, namun harganya
memang lebih mahal dari atap-atap lainnya.
Pemeriksaan visual untuk memilih kualitas polikarbonat
(polycarbonate) adalah dengan menekan kuat dengan jari penampang
berongga pada lembaran polikarbonat, jika berkualitas jelek maka konstruksi
berongga polikarbonat yang ditekan tadi tidak akan kuat
menahan tekanan jari ('penyok'). Pemeriksaan dengan cara pada
beberapa merk polikarbonat yang berbeda lebih disarankan lagi anda lakukan
test ini pada polikarbonat dengan harga yang termahal dan pada harga yang
termurah untuk lebih jelas melihat perbedaannya. Dipasaran ada
beberapa macam merk polycarbonate, diantaranya ; Lexan,
Twinlite, Starlite, Solarlite, Carbolux, Lexan Carboron, GE, Molydex, X-Lite,
Cladian Plast, dan masih banyak lagi merk lainnya.
Gbr 4. 19 Bentuk Atap Polycarbonate
Berikut beberapa keunggulan menggunakan Atap polycarbonate,
pada bangunan, yaitu;
1) Bahan material yang kuat dan kokoh serta ringan
2) Dapat meredam radiasi matahari, dan dapat digunakan di daerah
panas dan hujan
3) Flexible, Dicetak dalam bentuk lembaran sehingga dapat dengan
mudah dipakai jika luasan yang diperlukannya besar
4) Lebih cepat dalam pemasangannya
5) Mudah didapatkan dipasaran
6) Kedap air
7) Modelnya simple dan elegan untuk penutup atap maupun pagar
8) Tersedia berbagai warna, bahkan ada yang transparan
7. Atap Asbes
Asbes atau asbestosadalah campuran mineral silikat yang
memiliki serat kristal diantaranya asbestiform, fibrosa tipis
kristal, theinhalasi dari serat asbes. Asbes menjadi semakin
populer di kalangan produsen dan pembangun pada saat ini
karena penyerapan suara, kekuatan tarik rata-rata, dan ketahanan terhadap
panas, listrik dan kerusakan kimia. Asbes yang digunakan dalam beberapa
produk untuk tahan panas, dan di masa lalu digunakan pada oven
listrik dan kabel kompor listrik untuk perusahaan
insulasi listrik pada suhu tinggi, dan di dalam bangunan untuk yang tahan
api dan isolasi sifat, kekuatan tarik fleksibilitas, dan ketahanan
bahan kimia.Aplikasi yang lebih modern dari asbes memanfaatkan ketahanan
kimia dan sifat penguat serat untuk menghasilkan produk asbes semen yang
diperkuat termasuk pipa, lembaran, dan herpes zoster yang digunakan dalam
konstruksi bangunan.
Beberapa jenis asbes seperti aktinolit, amosite, anthophyllite,
crocidolite, tremolite, dan cempaka, dan jenis yang dikenal sebagai amfibol
memiliki serat yang sangat kuat dan kaku, dan dapat ber efek pada bahaya
kesehatan. Serat asbes Amphibolic dapat menembus jaringan tubuh, terutama
di paru- paru, dan akhirnya menyebabkan tumor untuk berkembang.Jenis
asbes, chrysotile, dikenal sebagai serpentin. Serat nya jauh lebih lembut dan
lebih fleksibel daripada asbes amphibolic, dan efeknya lebih kecil pada
jaringan tubuh. Sepertinya saat ini banyak orang sudah mengetahui bahwa
atap rumah yang terbuat dari bahan asbes merupakan bahan bangunan yang
dapat menimbulkan penyakit, sisi risiko ini menjadi pertimbangan kelemahan
atap asbes. Tetapi pertimbangan lain, karena bahan atap asbes mempunyai
banyak keuntungan, diantaranya, seperti bahannya ringan, tidak mudah rusak
atau jebol, rumah menjadi lebih terasa sejuk karena sifat asbes yang tidak
menyerap panas dari matahari dan tentunya juga harganya yang cenderung
lebih murah dibandingkan bahan bangunan, kemudian mudah di dapat karena
hampir semua toko bahan bangunan menjualnya.
1) Tahan panas
2) Mampu meredam suara
3) Anti rayap
4) Kedap air
5) Mudah didapatkan di pasaran
6) Harganya murah