Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENGARUH HARMONISA PADA VARIABLE SPEED DRIVE

TERHADAP HASIL PENUNJUKAN KWH METER 3 FASA

MAKALAH SEMINAR HASIL

TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK

BINTANG MUFTI ZU’AMA’ ESYE


NIM. 125060301111044

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

MALANG

2016
LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISIS PENGARUH HARMONISA PADA VARIABLE SPEED DRIVE


TERHADAP HASIL PENUNJUKAN KWH METER 3 FASA

JURNAL SKRIPSI

TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK

BINTANG MUFTI ZU’AMA’ ESYE


NIM. 125060301111044

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ir. Soeprapto, M.T. Ir. Mahfudz Shidiq, M.T.


NIP. 19561020 198903 1 001 NIP. 19580609 198703 1 003
ANALISIS PENGARUH HARMONISA PADA VARIABLE SPEED DRIVE
TERHADAP HASIL PENUNJUKAN KWH METER 3 FASA

Bintang Mufti Zu’ama’.1, Soeprapto, Ir., MT.2, Mahfudz Shidiq, Ir., MT.3
¹Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, ²·³Dosen Jurusan Teknik Elektro, Universitas Brawijaya
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail : bintangmuftize@gmail.com

ABSTRAK

Pemanfaatan energi listrik secara efisien bukan hanya dengan cara menghemat pemakaiannya, tetapi juga
mempertimbangkan kualitas daya (power quality) yang digunakan untuk menghasilkan kinerja yang maksimal
pada peralatan listrik termasuk alat ukur listrik. Harmonisa sebagai salah satu penyebab menurunnya power
quality pada sistem tenaga listrik timbul akibat dari penggunaan beban nonlinier. Harmonisa yang ditimbulkan
oleh beban nonlinier seperti variable speed drive dapat berpengaruh terhadap hasil penunjukkan kWh meter 3
fasa. Variable speed drive dapat mengatur kondisi operasi dari motor induksi 3 fasa dengan merubah variabel
tegangan dan frekuensi pada motor atau bisa disebut kendali V/f konstan. Pengaturan kendali V/f konstan dapat
mempengaruhi nilai %THD (Total Harmonic Distortion). Dalam penelitian ini digunakan 5 kondisi kendali V/f
konstan 380/50, 304/40, 228/30, 152/20, dan 100/13,16 dimana perbandingan antara tegangan dan frekuensinya
tetap dijaga konstan sebesar 7,6. Semakin besar variabel kendali V/f konstan, maka nilai %THDi akan semakin
besar, perubahan variabel pada kendali V/f konstan tidak berpengaruh terhadap nilai dari %THDv. Ketika motor
induksi 3 fasa diberi beban mekanik, kenaikan torsi beban juga akan mempengaruhi nilai %THDi. Pada kondisi
kendali V/f yang sama semakin tinggi torsi beban, maka nilai %THDi akan semakin besar dan perubahan torsi
beban juga tidak berpengaruh terhadap nilai %THDv. Nilai %THD sangat memepengaruhi bentuk dari
gelombang tegangan maupun arus, semakin besar nilai %THD maka distorsi pada gelombang akan semakin
besar dan menyebabkan gelombang tidak lagi berbentuk sinusoidal.
Kata kunci : harmonisa, power quality, kWh meter 3 fasa, variable speed drive.

ABSTRACT

Efficient electricity utilization is not only by saving the usage, but also by considering power quality that used to
prevent maximum performance on electrical utility include electrical measurement instrumentation. Harmonics,
as one of the reason on power quality deterioration occurs when non-linear load is used. Harmonics coused by
non-linier load like variable speed drive can effect to 3 phase kWh meter measurements. Variable speed drive
can set operation of 3 phase induction motor condition with change voltage and frequency varible motor or can
be constant V/f control. Constant V/f control setting can affect %THD (Total Harmonics Distortion) value. In
this research there are 5 condition constant V/f control used 380/50, 304/40, 228/30, 152/20, 100/13,16 which
voltage and frequency ratio is always constant, which is 7,6. The higher constant V/f control value, then %THDi
value will be higher, constant V/f control variable changed won’t affect %THDv value. When induction motor is
loaded by mechanic, load torque increment will also affect %THDi value. In the same constant V/f control
codition the higher load torque , then %THDi value will be higher and load torque changed also not affect
%THDv value. %THD value greatly affect a voltage and current wave shape, the higher %THD value then
distortion on this wave will be higher and cause not longer sinusoidal wave.
Keywords: harmonics, power quality, 3 phase kWh meter, variable speed drive

I. PENDAHULUAN power quality yang buruk, maka efisiensi dari


perangkat itu akan mengalami penurunan.
Kemajuan teknologi saat ini membuat Penggunaan variable speed drive sebagai
persaingan di dunia industri juga semakin pengendali motor induksi 3 fasa termasuk dalam
berkembang pesat. Suplai daya listrik yang beban nonlinier yang dapat menimbulkan
berkualitas mempengaruhi kinerja maksimal dari harmonisa. Harmonisa akan berpengaruh langsung
alat-alat listrik dan juga alat ukur listrik seperti terhadap pemakaian alat ukur energi yaitu kWh
halnya kWh meter. Pada umumnya dalam dunia meter 3 fasa. Besarnya arus netral yang mengalir
industri digunakan kWh meter 3 fasa sebagai alat pada jaringan sistem 3 fasa yang ditimbulkan oleh
ukur energi listrik yang dikonsumsi oleh beban. penggunaan beban nonlinier menyebabkan
Ketika alat-alat listrik dipaksa bekerja dengan

1
pengukuran energi pada kWh meter 3 fasa s = Jumlah putaran piringan dalam selang
mengalami kesalahan (Error). waktu t
Penelitian tentang pengaruh harmonisa beban t = Waktu putaran piringan putar (detik)
nonlinier rumah tangga terhadap hasil penunjukan P = Daya listrik (kW)
kWh meter satu fasa sebenarnya telah dilakukan,
akan tetapi dibutuhkan penelitian lain terhadap Untuk mengetahui energi yang dikonsumsi oleh
pengaruh harmonisa yang diakibatkan oleh beban beban maka menggunakan persamaan berikut:
nonlinier dengan daya yang lebih besar. Oleh
karena itu, dalam penelitian yang berjudulkan (2-2)
“Analisis pengaruh harmonisa pada variable speed
drive terhadap hasil penunjukan kWh meter 3 fasa” dengan:
mengingat banyaknya penggunaan variable speed W = Energi yang dikonsumsi (kWh)
drive pada dunia industri maka penelitian ini akan P = Daya nominal yang diukur oleh kWh
menganalisis seberapa besar pengaruh dari meter (kW)
harmonisa yang diakibatkan variable speed drive T = Selang waktu penggunaan daya (h)
terhadap hasil penunjukan kWh meter 3 fasa.
Persentase kesalahan pengukuran kWh meter
II. TINJAUAN PUSTAKA dihitung menggunakan rumus: (SPLN 57-1 : 1991)

A. KWh Meter 3 Fasa


Secara umum konstruksi dan bagian-
bagian dari kWh meter 3 fasa tidak jauh beda Tabel 2.1 Batas Kesalahan Persentase yang Diizinkan
dengan kWh meter 1 fasa. Perbedaan yang paling
menonjol yaitu pada jumlah kumparan tegangan
dan kumparan arusnya. Pada kWh meter 3 fasa 4
kawat memiliki 3 set kumparan tegangan dan
kumparan arus. KWh meter 3 fasa akan mencatat
jumlah penggunaan pada ketiga fasanya. Pada
konstruksinya, piringan putar pada kWh meter 3
fasa duhubungkan ketiga fasanya yang ada. C. Analisis Perhitungan dan Standar Harmonisa
Penggunaan hanya salah satu atau dua buah fasanya Tingkat kecacatan seringkali dinyatakan dengan
tetap memutar piringan putar pada kWh meter, Total Harmonic Distortion (THD), Total Harmonic
sehingga penggunaan tetap tercatat. Distortion digunakan sebagai ukuran untuk melihat
berapa besar pengaruh keseluruhan adanya
harmonisa terhadap sinyal sinus. Pengaruh
keseluruhan harmonisa diperbandingkan terhadap
komponen fundamental, karena komponen
fundamentalah yang memberikan transfer energi
nyata.
Untuk tegangan nonsinus, THD didefinisikan
sebagai berikut: (J. Arrilanga & N.R Watson,
2003:339)


(2-6)
Gambar 2.1 kWh meter 3 fasa 4 kawat
Sumber: www.hwelektroindo.com
Vrms dapat dinyatakan dengan identitas parseval
B. Perhitungan Daya, Energi dan Kesalahan √∑
Daya total yang dicatat kWh meter analog 3 √∑
fasa merupakan penjumlahan dari daya yang (2-7)
terukur pada beban dan total daya harmonisa pada
beban. Dalam menghitung daya yang terukur pada dengan:
kWh meter analog 3 fasa, dapat dihitung dengan Vh = tegangan rms pada frekuensi tunggal pada
menggunakan persamaan: harmonisa ke n
V1 = tegangan rms fundamental
(2-1) N = harmonisa maksimum
h = orde harmonisa
dengan: Untuk arus nonsinus, THD didefinisikan sebagai
K = Konstanta (putaran/kWh) berikut: (J. Arrilanga & N.R Watson, 2003:184)
Mulai

(2-8)
Studi Literatur
Irms dapat dinyatakan dengan identitas parseval
√∑
Perencanaan
Pengujian
√∑
(2-9)
Pengujian

dengan:
Ih = arus rms pada frekuensi tunggal pada Data Sementara
Tidak
harmonisa ke n Benar
IR = arus rms fundamental
N = harmonisa maksimum Ya
h = orde harmonisa
Pengambilan Data
Keseluruhan
D. Standard Harmonisa
Karena begitu besar dan bervariasi dampak
harmonisa pada peralatan dan sistem secara teknis Analisis
dan ekonomis maka diperlukan standarisasi
harmonisa. Standar yang mengatur distorsi
harmonisa ini adalah standar IEEE 512-1992, Kesimpulan
standar ini mengatur batasan harmonisa yang
diijinkan seperti terlihat dalam Tabel 2.2 dan Tabel
2.3. Selesai
Tabel 2.2 Tabel Maksimum Distorsi Harmonisa IEEE
Gambar 3.1 Diagram alir metode pengerjaan
519-1992
penelitian
Mulai

Pengukuran harmonisa pada variable speed drive


dengan Power Monitoring Analyzer

Pencatatan hasil penunjukan energi pada alat ukur


Power Monitoring Analyzer

Melakukan perhitungan energi menggunakan rumus dan


hasil pengukuran yang didapat

Membandingkan hasil perhitungan energi dengan hasil


penunjukan energi secara lansung pada alat ukur Power
Monitoring Analyzer dan menghitung berapa persen
kesalahan

Tabel 2.3 Standar Distorsi Tegangan


Analisis hasil perhitungan dan kesalahan (Error)

Selesai

Gambar 3.2 Diagram alir tahap pengambilan data

III. METODE PENELITIAN B. Rangkaian Pengujian


Rangkaian percobaan yang akan dilakukan
A. Diagram Alir Penelitian adalah 2 kali yaitu pertama dengan menggunakan
Langkah-langkah dalam analisis secara umum motor induksi tanpa beban dan berbeban dengan
dapat dilihat pada diagram alir Gambar 3.1. variable speed drive sebagai pengatur kecepatan.

3
Keterangan:
THDE = prosentase kandungan harmonisa orde
genap (2, 4, 6, dan seterusnya)
THDO = prosentase kandungan harmonisa orde
ganjil (3, 5, 7, dan seterusnya)

Berikut ini grafik hasil percobaan yang


menunjukkan % THDv terhadap perubahan
pengaturan kendali V/f konstan:

Gambar 3.3 Rangkaian pengukuran THD pada


VSD motor tanpa beban

Gambar 4.1 Grafik hubungan harmonisa terhadap


kendali V/f konstan pada VSD pengendali motor
tanpa beban

Berdasarkan grafik THDv diatas dapat dilihat


bahwa nilai %THDv tidak begitu mengalami
perubahan yang signifikan. Pada grafik tersebut
dapat dilihat bahwa nilai %THDv paling tinggi
yaitu pada fasa R kendali V/f konstan 304/40
sebesar 2,9%. Sedangkan nilai %THDv paling
rendah yaitu pada fasa S kendali V/f konstan
Gambar 3.4 Rangkaian pengukuran THD pada 380/50 dan fasa S kendali V/f konstan 304/40
VSD motor berbeban sebesar 2,4%.
Berikut ini grafik hasil percobaan yang
menunjukkan % THDi terhadap perubahan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN pengaturan kendali V/f konstan:

A. Pengujian Variable Speed Drive dengan


Motor Induksi 3 Fasa Tanpa Beban
Hasil pengukuran harmonisa arus dan
harmonisa tegangan pada variable speed drive
dengan motor induksi 3 fasa tanpa beban dapat
dilihat pada Tabel 4.1.

Table 4.1 Pengukuran THD tegangan dan THD arus

Gambar 4.2 Grafik hubungan THDi terhadap


kendali V/f konstan pada VSD pengendali motor
tanpa beban

Berdasarkan grafik THDi diatas dapat dilihat


bahwa nilai %THDi mengalami perubahan. Saat
nilai tegangan dan frekuensi dapat kendali V/f
konstan semakin kecil, maka nilai %THDi juga
akan semakin kecil. Pada grafik tersebut dapat
dilihat bahwa nilai %THDi paling tinggi yaitu pada
fasa R kendali V/f konstan 380/50 sebesar 141,8%.
Sedangkan nilai %THDi paling rendah yaitu pada
fasa S kendali V/f konstan 100/13,16 sebesar 4. Perhitungan daya aktif pada kendali V/f konstan
68,5%. 152/20
B. Analisis Pengaruh Harmonisa Terhadap
Hasil Penunjukan kWh Meter 3 Fasa pada
Pengujian Pertama
Dari hasil data pengukuran yang telah
dilakukan, maka selanjutnya akan dihitung
berdasarkan teori berupa besar daya aktif yang
terpakai oleh variabel speed drive dengan motor
induksi tanpa beban. Berikut adalah data hasil
pengukuran variabel pada kWh meter 3 fasa. 5. Perhitungan daya aktif pada kendali V/f konstan
100/13,16
Tabel 4.2 Hasil pengukuran waktu putar disc pada kWh
meter 3 fasa

Berikut merupakan data energi yang dikonsumsi


oleh variable speed drive dengan motor induksi
tanpa beban yang dihitung berdasarkan persamaan
Dalam perhitungan daya aktif pada kWh meter 3
(2-2).
fasa, telah diketahui bahwa nilai K (konstantan
kWh meter) yaitu 150 putaran/kWh. Perhitungan Tabel 4.3 Penunjukkan energi oleh power meter dan kWh
waktu tempuh dari disc hanya dilakukan setiap 1 meter 3 fasa
kali disc berputar. Berdasarkan persamaan (2-1)
perhitungan daya aktif pada yang ditunjukkan pada
kWh meter 3 fasa secara teori adalah sebagai
berikut:
1. Perhitungan daya aktif pada kendali V/f konstan
380/50

Berikut merupakan perhitungan presentase


kesalahan hasil penunjukkan energi kWh meter 3
fasa terhadap energi power meter yang diserap oleh
variable speed drive yang dihitung menggunakan
persamaan (2-3).
2. Perhitungan daya aktif pada kendali V/f konstan
304/40

3. Perhitungan daya aktif pada kendali V/f konstan


228/30

5
semakin kecil kendali V/f konstan maka nilai
%THDi akan semakin kecil, tetapi hal tersebut
tidak memepengaruhi dari nilai %THDv dimana
nilainya tidak mengalami penurunan maupun
kenaikan. Besarnya nilai %THDi akan
mempengaruhi kesalahan pembacaan kWh meter 3
fasa. Terlihat pada Tabel 4.7, semakin besar nilai
%THDi maka persentase kesalahan kWh meter
akan semakin besar juga.

C. Pengujian Variable Speed Drive dengan


Motor Induksi 3 Fasa Berbeban
Perbedaan dari percobaan pertama, yaitu
terletak pada motor induksi 3 fasa yang diberi
Dari perhitungan presentase kesalahan beban mekanik berupa magnetic powder brake.
penunjukkan energi oleh kWh meter 3 fasa diatas, Torsi beban yang digunakan terdiri dari 3 kondisi,
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yaitu 0,1 N-m, 0,2 N-m, 0,3 N-m.
harmonisa arus dan tegangan terhadap kesalahan Hasil pengukuran harmonisa arus dan
penunjukkan kWh meter 3 fasa. Berikut merupakan harmonisa tegangan pada variable speed drive
data kandungan harmonisa pada variable speed dengan motor induksi 3 fasa tanpa beban dapat
drive dan prosentase kesalahan (%Error) dilihat pada Tabel 4.5.
penunjukkan kWh meter 3 fasa.
Tabel 4.5 Pengukuran THD tegangan dan THD arus
Tabel 4.4 Presentase kesalahan (%Error) pada kWh
meter 3 fasa

Gambar 4.3 Grafik hubungan (%) Error terhadap


kendali V/f konstan

Pada pengujian variable speed drive


penegendali motor induksi 3 fasa tanpa beban ini,
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat dilihat
nilai %THDv tidak begitu mengalami perubahan
yang signifikan. Nilai %THDv berkisar antara 1,9%
sampai 2,2% dimana nilai tersebut masih dalam
batas standar maksimum THDv IEEE 512-1992.
Sedangkan untuk data THDi pada Tabel 4.5
dapat dilihat bahwa nilai %THDi mengalami 2. Perhitungan daya aktif pada kendali V/f
perubahan. Pada pengoperasian kendali V/f konstan konstan 304/40 dengan torsi beban 0,3 N-m
380/50, semakin besar torsi beban maka nilai
%THDi juga semakin besar. Begitu pula pada
pengoperasian kendali V/f konstan lainnya. Namun
pada kendali V/f konstan 100/13,16 nilai %THDi
tidak mengalami perubahan yang signifikan
terhadap perubahan beban, karena nilai besaran
listrik (tegangan, arus, dan daya) pada kondisi
kendali V/f konstan tersebut nilainya sama. Pada
data pengujian tersebut dapat dilihat bahwa nilai 3. Perhitungan daya aktif pada kendali V/f
%THDi paling tinggi yaitu pada fasa T kendali V/f konstan 228/30 dengan torsi beban 0,3 N-m
konstan 380/50 dengan torsi beban 0,3 N-m yaitu
sebesar 167,7%. Sedangkan nilai %THDi paling
rendah yaitu pada fasa S kendali V/f konstan
100/13,16 dengan torsi beban 0,1 N-m yaitu
sebesar 73,2%.

D. Analisis Pengaruh Harmonisa Terhadap


Hasil Penunjukan kWh Meter 3 Fasa pada
Pengujian Kedua 4. Perhitungan daya aktif pada kendali V/f
Dari hasil data pengukuran yang telah konstan 152/20 dengan torsi beban 0,3 N-m
dilakukan, maka selanjutnya akan dihitung
berdasarkan teori berupa besar daya aktif yang
terpakai oleh variabel speed drive dengan motor
induksi berbeban. Berikut adalah data hasil
pengukuran variabel pada kWh meter 3 fasa.

Tabel 4.6 Hasil pengukuran waktu putar disc pada kWh


meter 3 fasa
5. Perhitungan daya aktif pada kendali V/f
konstan 100/13,16 dengan torsi beban 0,1 N-
m

Berikut merupakan data energi yang dikonsumsi


oleh variable speed drive dengan motor induksi
tanpa beban yang dihitung berdasarkan persamaan
(2-2).
Berdasarkan persamaan (2-3) perhitungan daya  Perhitungan energi pada power meter kendali
aktif pada yang ditunjukkan pada kWh meter 3 fasa
V/f konstan 380/50 dengan torsi beban 0,3 N-m
secara teori adalah sebagai berikut:

1. Perhitungan daya aktif pada kendali V/f


konstan 380/50 dengan torsi beban 0,3 N-m

7
 Perhitungan energi pada kWh meter 3 fasa
kendali V/f konstan 380/50 dengan torsi beban
0,3 N-m

Tabel 4.7 Penunjukkan energi oleh power meter dan kWh Dari perhitungan presentase kesalahan
meter 3 fasa penunjukkan energi oleh kWh meter 3 fasa diatas,
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
harmonisa arus dan tegangan terhadap kesalahan
penunjukkan kWh meter 3 fasa. Berikut merupakan
data kandungan harmonisa pada variable speed
drive dan prosentase kesalahan (%Error)
penunjukkan kWh meter 3 fasa.

Tabel 4.8 Presentase kesalahan (%Error) pada kWh


meter 3 fasa

Berikut merupakan perhitungan presentase


kesalahan hasil penunjukkan energi kWh meter 3
fasa terhadap energi power meter yang diserap oleh
variable speed drive yang dihitung menggunakan
persamaan (2-3).
1. Nilai %THDv pada pengujian variable speed
drive pengendali motor induksi 3 fasa tanpa
beban, menunjukkan bahwa nilainya masih
dibawah standar IEEE 519-1992 untuk tegangan
dibawah 69 kV. Begitu pula pada pengujian
variable speed drive pengendali motor induksi 3
fasa berbeban, nilai %THDv masih dibawah
standar atau dibawah 5%. Untuk nilai %THDi
pada pengujian variable speed drive pengendali
motor induksi 3 fasa tanpa beban sangat tinggi
yaitu mencapai 141,8% pada fasa R kendali V/f
konstan 380/50. Sedangkan pada pengujian
variable speed drive pengendali motor induksi 3
Gambar 4.4 Grafik hubungan antara persentase fasa berbeban nilainya dapat mencapai 167,7%
kesalahan (%Error) dengan torsi beban serta pada fasa T kendali V/f konstan 380/50 dengan
pengaruh terhadap kendali V/f konstan torsi beban 0,3 N-m. Besar nilai %THDi hasil
pengujian bila dibandingkan dengan standar
Suatu hal yang dapat merusak bentuk IEEE 519-1992 nilainya melebihi dari standar
gelombang arus/tegangan ialah harmonisa. Semakin maksimum yaitu sebesar 15%.
besar daya dari beban nonlinier seperti variable 2. Besar persentase kesalahan pada penunjukkan
speed drive maka semakin besar nilai %THDv dan alat ukur kWh meter 3 fasa pada pengujian
%THDi yang kemudian akan berimbas pada variable speed drive pengendali motor induksi 3
semakin buruknya bentuk gelombang yang fasa tanpa beban (Pengujian 1) lebih kecil bila
dihasilkan. Dengan buruknya bentuk gelombang dibandingan dengan pengujian variable speed
arus dan tegangan dalam hal ini bisa disebut drive pengendali motor induksi 3 fasa berbeban
kualitas daya (power quality) akibat distorsi (Pengujian 2). Pada perhitungan persentase
harmonisa maka kemungkinan besar akan terjadi kesalahan (%Error) pengujian 1, didapatkan
kesalahan dalam pengukuran kWh meter 3 fasa. persentase kesalahan terkecil yaitu sebesar
Pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.8 dapat diketahui 2,91% pada kendali V/f konstan 100/13,16 dan
bahwa presentase kesalahan (%Error) penunjukkan persentase kesalahan terbesar yaitu 21,79% pada
kWh meter 3 fasa dipengaruhi oleh tingkat kendali V/f konstan 380/50. Semakin kecil
kandungan harmonisa khususnya %THDi. Semakin tegangan dan frekuensi kendali V/f konstan
besar kandungan harmonisa %THDi, maka maka persentase kesalahan juga akan semakin
presentase kesalahan (%Error) akan semakin besar kecil. Sedangkan pada perhitungan persentase
pula. kesalahan (%Error) pengujian 2, didapatkan
Pada dasarnya kWh meter analog bekerja persentase kesalahan terkecil yaitu sebesar
dengan prinsip induksi. Patokan yang dijadikan 15,98% pada kendali V/f konstan 152/20 dengan
sebagai perhitungan dan pengukuran daya yang torsi beban 0,1 N-m dan persentase kesalahan
terpakai adalah putaran lempeng alumunium yang terbesar yaitu 29,16% pada kendali V/f konstan
menggunakan torsi putaran yang timbul akibat 380/50 dengan torsi beban 0,3 N-m. Tidak
adanya masing-masing besaran arus dan tegangan hanya nilai tegangan dan frekuensi kendali V/f
yang masuk ke kWh meter tersebut. Dengan konstan yang mempengaruhi persentase
melihat persamaan torsi piringan putar kWh meter kesalahan pada penunjukkan alat ukur kWh
dimana, TD = K.V.I.cosφ terlihat bahwa torsi meter 3 fasa, besarnya daya beban juga
sebanding dengan daya aktif (V. I . Cos φ) yang mempengaruhi persentase kesalahan dari alat
besarnya daya aktif ini dihitung berdasarkan luas ukur tersebut. Semakin besar daya beban, maka
permukaan gelombang sinusoidal. Sehingga jelas persentase kesalahan penunjukkan kWh meter 3
bahwa jika bentuk gelombang daya aktif tidak fasa juga semakin besar.
sinusoidal maka akan memepengaruhi besarnya
torsi dan torsi ini akan mengakibatkan putaran yang B. Saran
tidak presisi dan pada akhirnya mengakibatkan Dari hasil penyelesaian penelitian ini ada
pengukuran menjadi salah dan tingkat akurasinya pun saran yang dapat dilakukan untuk penelitian
berkurang sehingga meyebabkan kesalahan lebih lanjut:
pengukuran. 1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan
menggunakan variable speed drive yang telah
V. PENUTUP diaplikasikan secara langsung seperti contohnya
pada pabrik atau industri menengah.
A. Kesimpulan 2. Perlu adanya perhitungan secara ekonomis
Dari hasil analisis dan pengambilan data yang telah mengenai kerugian yang diakibatkan oleh
dilakukan di Laboratorium Elektronika Daya, dapat kesalahan pembacaan kWh meter 3 fasa.
ditarik kesimpulan sebagai berikut:

9
3. Efek adanya harmonisa perlu diperhatikan dan
dikaji lebih lanjut seperti pengaruhnya terhadap
kualitas daya (power quality) pada sistem tenaga
listrik.
4. Perlu dilakukan pengujian lebih lanjut untuk
kWh meter 3 fasa dengan kelas yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Cahyani, A. 2013. “Studi Analisis Pengaruh


Harmonisa Beban Nonlinier Terhadap Hasil
Penunjukan Kwh Meter Digital”. Skripsi.
Tidak dipublikasikan. Malang: Teknik Elektro,
Univ Brawijaya.
[2] Dey, Nandita.& Chakraborty, A.K. 2013,
“Neutral Current and Neutral Voltage in a
Three Phase Four Wire Distribution System of
a Technical Institution”. International Journal.
72-No.3.
[3] Dugan, Roger C & Mc Granaghan, Mark F.
2003. “Electrical Power Systems Quality”.
McGraw-Hill: Digital Engineering Library.
[www.digitalengineeringlibrary.com]
[4] Kennedy, Barry. 2000. “Power Quality
Primer”. New York: Mc Graw-Hill, Inc.
[5] Nasiraghdam H, Morteza N, & Mohammadi
M. 2014, ”Total Harmonic Distortion and
Power Loss Reduction in DPF Mode
Operation of Harmonic Passive Filters under
Presence of Nonlinier Loads in Electrical
Power System”. International Journal. 04-
No.6.
[6] Sapiie, Soedjana.&Nishino. 1974
“Pengukuran dan Alat-Alat Ukur Listrik”,
Bandung : Pertja.

Anda mungkin juga menyukai