I
stilah khilafah adalah sesuatu yang amazing
akhir-akhir ini, terlebih pasca keputusan
politik Rezim dengan menerbitkan perppu
ormas untuk membubarkan ormas HTI. Meski
BHP HTI berhasil dicabut dan somasi ditolak
MA, alih-alih opini khilafah berhenti dan
mati. Sebaliknya, gelombang opini khilafah
makin membesar tak terbendung. Perjuangan
terus berlanjut sampai Islam tegak atau ajal
menjemput.
Istilah khilafah yang sebelumnya tidak
fasih diucapkan oleh umat Islam, bahkan kini
sangat fasih diungkapkan oleh musuh-musuh
4| Ahmad Sastra
bahwa khilafah bukan ajaran Islam dan juga
bukan solusi. Namun sayangnya dia juga tidak
pernah menyodorkan solusi atas persoalan
yang dia angkat sendiri. Bahkan dia menutup
mata dan seolah menggeneralisir tentang
sejarah khilafah.
Namun sebagai bentuk kepedulian tentang
perkembangan intelektual muslim di Indone-
sia, maka tulisan ini dibuat sebagai respons
atas narasi NH tentang khilafah. Jika dianggap
terdapat perbedaan, anggap saja sebagai upaya
menghidupkan tradisi intelektual. Sebab se-
orang intelektual muslim tugasnya adalah
memberikan pencerahan, bukan malah me-
nambah kegelapan intelektual.
Terlebih jika seorang intelektual muslim
dalam memandang ajaran Islam. Jangan seperti
orang-orang liberal yang memuja ajaran Barat,
tapi mencaci ajaran Islam, sementara dirinya
masih mengaku sebagai muslim. Tidak sepan-
tasnya seorang yang bergelar intelektual mus-
6| Ahmad Sastra
lahan epistemologi NH adalah menjadikan
sejarah sebagai sumber hukum. Padahal dalam
ajaran Islam, sejarah adalah bagian dari obyek
hukum.
Sebagai analogi, apakah jika dalam kehi-
dupan sehari-hari ada seorang maling atau
koruptor yang beragama Islam, lantas kita akan
menyalahkan Islam. Peristiwa korupsi seorang
muslim bukanlah sumber hukum, tapi perila-
kunya itu sebagai obyek hukum. Muslim yang
berperilaku menyimpang, maka disebut telah
melakukan kemaksiatan yang akan mendapat
sanksi dari Allah kelak di akherat. Islam justru
merupakan ajaran mulia yang mengajarkan
manusia agar berbuat baik dan menjauhi ke-
burukan. Meskipun banyak muslim yang me-
langgarnya.
Penting diketahui oleh NH, bahwa HTI
sama dengan muslim lainnya, meyakini
sumber hukum itu ada empat yakni Al Qur’an,
As Sunnah, Ijma’ dan Qiyas. Sementara seja-
8| Ahmad Sastra
khilafah. Maka, sebenarnya NH lebih lucu lagi,
karena apapun masalahnya, dia tidak punya
solusi. Padahal sama dengan penerapan sistem
sebuah negara seperti demokrasi maupun ko-
munisme, maka tujuannya adalah menyelesai-
kan seluruh persoalan rakyat. Dari sistem ideo-
logi itulah lahir sistem aturan yang lebih rinci.
Bedanya dengan sistem aturan khilafah
adalah bahwa ia bersumber dari wahyu Allah
yang pasti benar, maka khilafah adalah kebe-
naran itu sendiri. Sementara demokrasi dan
komunisme, alih-alih memberikan solusi atas
persoalan rakyat, kedua sistem ini justru yang
kini menjadi sumber bencana peradaban ma-
nusia. Prinsip kebebasan dan anti agama men-
jadikan kedua ideologi transnasional secara
genetik adalah destruktif. Sementara Islam
dengan khilafahnya adalah konstruktif.
Maka, Islam dengan muslim adalah berbe-
da. Islam sebagai konsepsi yang benar, semen-
tara muslim adalah pelakunya yang bisa salah.