She (Dhinata)
She (Dhinata)
Disclaimer : cerita ini diambil dari mv sammy, yang berjudul “DIA”, hanya saja
tokohnya diganti, dan disini author cuma mendeskripsikan ceritanya, untuk selebihnya itu
tambahan dari author sendiri ^^
*She !!*
Taemin Pov
Hari ini sama seperti hari-hari lainnya dimana Aku selalu menunggu kedatangan
seorang gadis yang aku suka, dengan duduk di bawah pohon ditemani angin dan sebuah
buku gambar yang selalu Aku bawa untuk menggambarkan wajahnya.
Aku melihat kearah jam tangan yang sudah menunjukkan pukul 16.00 sore tapi
dia belum datang-datang juga, Ku alihkan angdanganku melihat ke tempat yang biasanya
gadis itu kunjungi, sebuah pohon yang besar dan rimbun dengan sebuah ayunan yang
menggantung di salah satu dahannya.rasa kecewa sempat menghiasi wajahku sebelum ku
melihat seorang yang ku tunggu-tunggu sudah datang dengan sepeda yang selalu
menemaninya.
*She!!*
Sore hari ini masih sama dengan sore hari sebelumnya dimana Aku selalu
melihatnya dan menunggunya dari balik pohon.
Hari ini saat dia datang, penampilan dia terlihat sedikit berbeda dengan balutan
baju berwarna pink dan dengan rambut yang selalu terurai panjang.
*She!!*
Sore Selanjutnya….
Gadis itu datang kembali dengan sepedanya dan melihat kearah ayunan, ayunan
yang dimana ku tempelkan sebuah gambar lukisan seorang gadis bermain ayunan. Dari
balik pohon aku dapat melihat raut muka bingung gadis itu. Dilihatnya gadis itu sedang
menuliskan sesuatu dan menempelkannya dibagian bawah kertas lukisan dan kemudian
gadis itu pergi.
Aku yang dari tadi berada dibalik pohon bergegas menghampiri ayunan, dan
melihat pesan yang dia letakkan dibawah lukisan itu :
“Yes ..” ucapku senang saat tahu kalau gambaranku mendapat respon dari gadis
itu. Dengan senyum yang lebar aku mengambil buku dan saat hendak menulis untuk
balasan pesannya, tiba-tiba aku merasa ada seseorang yang sedang berjalan mendekat.
Aku spontan kaget saat berpaling dan mendapati gadis yang ku suka sedang
memperhatikanku, tanpa peduli apapun aku berlari kembali kebalik pohon. Tidak peduli
dengan gadis itu yang sudah memasang wajah yang bingung dengan tingkah lakuku yang
aneh. Di balik pohon Aku mencoba mengatur ulang tarikan nafasku. kuletakkan
tanganku didada dan terasa jantungku berdetak sangat kencang.
*She!!*
Sudah hampir seminggu sejak kejadian itu, Aku tidak pernah lagi datang kebukit
itu untuk melihat gadis yang ku suka. Aku merasa malu dengan diri ku sendiri, rasa
percaya diriku tiba-tiba down saat gadis itu mempergoki ku.
“Ada apa dengan wajahmu..?” Tanya Minho Hyung yang tiba-tiba sudah berada
di depan pintu. Minho adalah kakak sepupuku.
Minho bejalan dan duduk ditepi ranjang Taemin.“Hyung tahu, beberapa hari
yang lalu kau tiap sore selalu pergi kebukit itu, hyung penasaran kau selalu senyum-
senyum tak jelas saat mau kesana. Hyung mengikutimu dan benar kau sedang mengitai(?)
seseorang“
“Kau menyukainya ?”
“Ya Taeminnie , kenapa kau menundukkan kepalamu, kau tak perlu malu .. kalau
kau mau hyung bisa membantumu untuk mendapatkan Minah.”
“Aku memang tidak tahu hyung..” ucapku lagi dengan nada lirih.
Minho terkekeh kecil.. “bagaimana kau menyukai seseorang gadis tanpa tahu siapa
namanya”
“Tapi hyung …”
“Ya udah kalau kau tidak mau , hyung saja yang bilang..” Ucap Minho seraya
berdiri dari tempat duduknya.
Minhotersenyum simpul. “Emm baiklah, dan sekarang kau turun, kita makan
siang bersama.
*She!!*
Sore ini aku memberanikan diri untuk datang menemui gadis yang bernama
Minah itu, hampir dua jam aku menunggu tapi minah tidak datang-datang. aku berjalan
mendekati sebuah ayunan, dimana Minah selalu suka bermain dan mengayunkan
tubuhnya. Aku melihat kesekitar sampai akhirnya aku menemukan sebuah pesan yang
ada di kertas yang dulu aku letakkan ditali ayunan.
*She!!*
Minah POV
Seminggu yang lalu aku memergoki seorang laki-laki yang sedang menulis seseatu
untuk membalas pesanku, waktu itu setelah aku menuliskan pesan untuk dia,aku tidak
langsung pergi karna aku penasaraan seperti apa dia dan seperti apa orangnya. aku
bersembunyi dibelakang pohon, dan tak beberapa lama laki-laki itu datang, aku berjalan
mendekatinya, tapi sebelum aku hendak menyapanya dia terlanjur kaget melihat
kedatangan aku dan langsung berlari. Dan raut wajah bingung menghampiriku seketika
pada waktu itu.
Sehabis kejadian itu setiap sore aku menunggunya , siapa tahu dia akan datang
kembali,tapi penantianku tidak membuahkan hasil sudah hampir seminggu aku
menunggunya tapi dia tidak memunculkan batang hidungnya.
Aku membuat sebuah pesan dan menempelkannya di kertas yang dulu laki-laki itu
tempelkan di tali ayunan.
*She!!*
Keesokan sorenya aku kembali kesana , dan aku menemukan pesan balasan dari
dia.
Rasa lelah menunggu mengalahkan semuanya. Dan akhirnya aku bangun pas hari
sudah malam.dengan senyuman yang mengembang, aku langsung menarik kertas itu, dan
apa yang terjadi setelah kau menariknya? Dengan reaksi wajah yang tidak bisa
digambarkan lagi aku melihat pohon itu disulap dengan hisan berbagai macam lampion
yang menyala.
Setelah itu aku menemukan lagi sebuah pesan yang tergantung disebuah tali.
Decak kagum selalu menghiasi , hingga akhirnya aku menemukan sebuah pesan
lagi yang menggantung tepat didepan wajahku.
Dengan tetap tersenyum aku memaling wajahku dan mendapati seorang laki-laki
dengan setelan jas putih, dasi kupu-kupu hitam sedang tersenyum menatapku. Laki-laki
itu kemudian berlutut dan memegang kedua tanganku.
Laki-laki itu bangkit dan memlukku dengan erat, dan dengan dapat dengan jelas
aku rasakan hembusan nafasnya yang hangat ditelingaku, dan beberapa detik kemudian
aku mendengar satu kata yang membuatku mengeluarkan butiran-butiran bening
dimataku.
“Sarangahe …..”
End