Anda di halaman 1dari 8

Film Bohemian Rhapsody Masukkan Nilai-Nilai Kehidupan

Banyak kisah hidup para tokoh yang diangkat menjadi film, seperti Mandala yang
diangkat judul “Mandala : Long walk to freedom”, di Indonesia ada “Habibi Ainun” yang
mengangkat cerita B.J. Habibie dalam menggapai mimpinya dan kehidupan asmaranya.
Namun yang saya akan bahas adalah film yang sedang in yaitu “Boehiman Rhapsody”.

Tentang Film

Film ini menceritakan band rock Inggris legendaries, Queen. Bahkan saat ini Queen
masih eksis, banyak lagunya yang masih diputar, seperti Love of My life, We Will Rock You,
We Are The Champion. Tak salah jika Queen disebut sebagai band legendaries yang setara
dengan The Beatles dan The Rolling Stones.

Bohemian Rhapsody, film yang digarap Bryan Singer ini rilis tanggal 2 November
2018. Film ini menceritakan tentang perjalan band legendaries, Queen hingga mencapai pada
titik kesuksesannya. Film ini ditarik dari sudut pandang kehidupan vokalis Queen, Freddie
Mercury. Film ini dimainkan oleh actor actor terkenal,seperti Rami malek sebagai Freddie
Mercury, Ben Hardy sebagai Roger Taylor, Gwylim Lee sebagai Brian May, dan Joseph
Mazello sebagai John Deacon.

Film ini dimulai dari Freddie yang mulanya bekerja sebagai pegawai di Bandara
Heathrow. Freddie suka mendengar music di radio dan sering mengunjungi club malam
hanya untuk melihat penampilan band. Malam itu Freddie menonton Smile Band yang
beranggotakan Brian May, Roger Taylor, dan Tim Staffel yang pada saat itu Staffel
memutuskan keluar band dan bergabung dengan Humpy Bong.

Karena dasar dari Freddie adalah bernyanyi, dia memutuskan untuk menyelamatkan
karir Smile dengan memasukkan dirinya sebagai anggota. Brian dan Roger menyetujui dan
mengakui keahlian Freddie. Esoknya mereka mulai tampil di club dengan anggota lain yaitu
John Deacon sebagai bass.

Setelah berkali kali tampil, mereka ingin membuat lagu original karya sendiri. Pada
akhirnya agensi melihat tampilan mereka dan sepakat untuk menandatangi kontrak. Pada
saat itu juga mereka mengganti nama band mereka menjadi Queen. Mereka berada di bawah
agensi Trident Studio, dengan manager oleh John Reid.

Queen membuat album pertama kalinya yang berjudul “Queen” pada tahun 1973.
Album ini berisi 2 lagu, yaitu Keep Yourself Alive dan Liar. Setelah meluncurkan album Queen
I ini, Queen melakukan performance dari panggung ke panggung. Bisa dibilang ini adalah tur
pertama mereka untuk mempromosikan album mereka dari kota ke kota di Inggris.

Setelah sukses di album pertama, Queen membuat album kedua yaitu Queen II.
Seperti tradisi, Queen mengadakan tur keduanya. Tur ini tak hanya mengunjungi kota kota di
Inggris, namu Queen juga memasukkan Amerika Serikat dalam daftar turnya. Tur selanjutnya
yaitu Sheer Heart Attack di akhir tahun 1974 dan A Night at The Opera di tahun 1975.

Pada album A Night At The Opera inilah Queen memperkenalkan lagu dan juga
menjadi ikonik dari judul film ini, Bohemian Rhapsody. Tur ini membawa Queen dikancah
internasional. Dan dilanjutkan tur-tur Queen selanjutnya.
Pada film ini, memiliki alur dimana Queen menvapai pada konser terbesar sepanjang
sejarah Queen, yaitu Live Aid 1985 acara penggalangan dana untuk Euthopia yang dihadiri
oleh kurang lebih 72.000 penonton. Pada acara ini dihadiri jug penyanyi papan atas lainnya
seperti Madonna, Phill Colins, Elton John dan beberapa lainnya.

Cerita di atas merupakan perjalanan singkat Queen yang diceritakan di Film Bohemian
Rhapsody. Namun pada film ini tidak hanya membahas karir Queen, Bryan Singer juga
memasukkan kehidupan sang vokalis yaitu Freddie Mercury. May menampilkan kisah cinta
dan masalah-masalah yang dialami Freddie.

Pada film ini diceritakan bahwa Freddie merupakan pria berkebangsaan Persia. Dia
dikenal di Inggris dengan nama Freddie. Freddie memiliki nama asli Farookh Bulsara, namun
dia tidak suka jika Farookh disebut sebagai nama panggilannya. Ia lebih suka dipanggil
Freddie sebagai nama Inggrisnya. Lalu ia benar-benar mengganti namanya menjadi Freddie
Mercury bersamaan dengan debdut pertama Queen.

Dia berasal dari keluarga India yang pindah ke Inggris karena alasan ayah Freddie,
Bomi Bulsara mendapat pekerjaan sebagai kasir di Kolonial Inggris. Freddie memiliki ibu
bernama Jer Bulsara dan adik bernama Kashmira Cooke. Mulanya Freddie bekerja sebagai
pegawai bayaran di Bandara Heathrow yang kemudian sukses menjadi musisi bersama
Queen.

Freddie sempat belajar mengenai seni di Isleworth Polythecnic (sekarang West


Thames Collage ). Lalu dia belajar dan lulus sebagai Diploma dari Perguruan Tinggi Seni dan
Desain Grafis Ealing Art ( sekarang University of West London). Berkat ketrampilannya
dibidang seni, Freddie memanfaatkannya untuk membuat desain logo Queen dan merancang
kehebatan Queen.

Freddie juga sempat membuat solo album, seperti Mr. Bad Guy pada tahun 1985.
Namun penjualan albumnya tidak sebesar saat dia bersama Queen. Dibalik terbentuknya solo
album Freddie, ada masalah dimana dia sampai memecat managernya, John Reid. John Reid
merupakan manager dari awal Queen terbentuk, namun karena kesalahpahaman, akhirnya
membuat John Reid dipecat langsung oleh Freddie.

Kesalahpahaman tersebut dibuat oleh Paul, asisten dari Queen dimana dia membujuk
agar John Reid mengatakan bahwa Freddie harus ber-solo karier. Namun naasnya, Freddie
tidak menyukainya dan Paul Prenter menuduh bahwa ini merupakan cara John Reid untuk
memecah Queen. Akhirnya Freddie pun memecat John Reid.Posisi manager kosong, sehingga
Jim Beach yang mulanya pengacara Queen berubah menjadi manager Queen.

Pada akhirnya Freddie mengerjakan album solonya berkat dorongan dari Paul, dan
Freddie memilih hidup bersama Paul. Dan karena inilah Freddie sempat putus hubungan
dengan May, Roger dan Deacon. Freddie memutuskan sepihak atas keputusannya. Solo
albumnya berhasil terbit namun penjualannya tidak sebesar album Queen.

Di kehidupan percintaannya, Freddie sempat memiliki kekasih bernama Mary Austin.


Freddie bertemu Austin di club yang sering dia datangi. Mereka menjalin hubungan sejak
sebelum Freddie terkenal dan sebelum Queen debut. Setelah mereka lama berhubungan,
akhirnya Freddie pun melamar Austin dan berjanji akan menikahinya.
Namun, semenjak Queen terkenal dan memiliki tur yang sangat panjang, Freddie
jarang bertemu Austin dan hanya berhubungan melalui telepon. Karena lama tidak betemu
Austin dan sibuk dengan turnya dari sejak itulah Freddie bisa dikatakan memiliki masalah
pada mentalnya yaitu homoseksual.

Dalam film ini, Freddie diceritakan bahwa dia adalah seorang homoseksual, dimana
dia selalu menyewa laki-laki sebagai “teman main”nya setelah penampilannya di panggung.
Hal ini pun sudah diketahui oleh anggota Quenn lainnya. Kebiasaan ini pun Freddie lakukan
setiap waktu karena dia jauh dari Austin dan selalu di hasut oleh Paul.

Setelah bertahun-tahun dia melakukan hubungan sesame jenis, Freddie pun


mengatakan sejujurnya pada kekasihnya, Austin. Dan dia menuangkan dalam lagu Queen
yang dia ciptakan berjudul Love of My Life. Pada saat itu pun Austin dan Freddie memutuskan
hubungan kasihnya. Dan Austin memilih pria lain untuk ia nikahi.Setelah putus hubungan
dengan Freddie, Austin tetap menjalin hungan baik dengan Freddie. Austin selalu hadir dalam
setiap penampilan Queen.

Buruknya, akibat hubungan sejenis yang Freddie lakukan, dia pun terkena HIV AIDS.
Namun pada saat itu dia menyembunyikan penyakit dan status seksualnya dari dunia public.
Dia menceritakan hanya kepada teman dekatnya.

Setelah beberapa masalah tersebut, dalam film Bohemian Rhapsody diberikan


penyelesaian masalah dengan akhir cerita pada konser Live Aid 1985 setelah Queen redup
akibat solo karir Freddie. Cerita ini berakhir dengan kejujuran homoseksual yang dialami
Freddie pada teman dekatnya dan dia menyatakan kepada orang tuanya bahwa Jim Hutton
adalah pasangan hidupnya.

Ketidaksesuaian Film dengan Realita

Telah dijelaskan mengenai alur cerita dari film Bohemian Rhapsody, namun menurut
artikel m.viva.co.id ada beberapa adegan cerita dimana didalamnya ada ketidaksesuaian cerita
dan hanya sebagai bumbu-bumbu dramatis saja. Seperti proses gabungnya Freddie dalam
band Smile. Sebenarnya Freddie sudah mengenal Staffell, May dan Roger sebelum itu. Bahkan
mereka sempat tinggal bersama dalam suatu waktu. May, Staffel dan Roger pun pernah
bergabung dalam band yang dibentuk Freddie yaitu Ibix. Namun band ini gagal dan
dinyatakan bubar.

Dalam cerita film ini, penyakit HIV AIDS yang diderita Freddie diumumkan olehnya
pada anggota Queen sebelum konser Live Aid 1985 dimulai. Sedangkan menurut sumber,
Freddie mengaku pada anggota lainnya 2 tahun setelah konser itu dilakukan, pada tahun 1987.
Serta Freddie mengumumkan penyakitnya pada public pada tahun 1991.

Kehidupan Freddie banyak diceritaka dalam film ini. Namun masih banyak juga yang
tidak diceritakan dalam film ini. Sejalan dengan sudut pandang dari Freddie, jadi pada film
Bohemian Rhapsody ini tidak menampilkan kehidupan para anggota lainnya, May, Roger dan
Deacon.

Profil Anggota

Lalu bagaimana dengan profil dari setiap anggota?


Freddie Mercury, alias Farookh Bulsara. Putra pertama dari pasangan Bomi Bulsara
dan Jer Bulsara. Kakak dari Kashmira Cooke. Lahir di Zanzibar (sekarang termasuk Tanzania-
Afrika Timur). Dia adalah seorang berkebangsaan Persia.Dia memiliki vocal yang kuat yaitu 4
oktaf. Freddie sangat hebat dalam bernyanyi, karena dian mudah menyanyikan lagu yang
nadanya dari rendah ke tinggi atau sebaliknya tanpa ada miss atau kesalahan sama sekali.

Dia bernyanyi dengan nada tenor. Rentang vokalnya yaitu dari bass F rendah (F2)
sampai soprano tinggi (F6). Dia mahir bernyanyi hingga mencaoai nada tenor F tinggi (F5).
Freddie terkenal dengan penampilan busananya saat berada di panggung. Dia suka
mengenakan busana yang teatrikal. Freddie selalu memakai Standing Mic namun dalam hadis
itu tidak tercantum, apakah ada? Dengan itu Freddie mampu menghipnotis dan mencuri
perhatian penonton. Dengan penampilan tersebut seolah-olah dia menggoda para penonton
dan menyampaikan kesan mewah dan pribadi akan dirinya.

Freddie akhirnya meninggal di usia 45 tahun pada tahun 1991. Freddie meninggalkan
banyak harta kekayaan. Dia membuat surat wasiat yang berisi pembagian harta kekayaannya.
Bahkan Austin mendapat bagian terbesar dari Jim Hutton yang merupkan teman sepanjang
hidup Freddie. Freddie mengaku bahwa Austin merupakan istri yang sangat baik.

Freddie tetap bahagia walapun Austin hanya sebatas hubungan pertemanan, hanya
dengan perbuatan Austin yang perhatian dan peduli terhadap Freddie, dia mengungkapkan
perasaan senang dan bahagia walau dia tidak harus menikah dengan Austin. namun walapun
dengan hubungan seperti itu, Austin tetap mempedulikan kehidupan Freddie, merawatnya
dan menemani sampai Freddie meninggal dunia.

Bryan May. Berada pada posisi gitaris Queen, May salah satu dari dua anggota yang
pada awalnya masuk dalam band Smile. Tak disangka, May merupakan seorang fisikawan.
Dia mencapai prestasi tingkat biasa GCE dan tingkat Mahir GEC dalam fisika, matematika,
dan matematika terapan. May terdaftar sebagai mahasiswa fisika di Imperial College London
dan lulus dengan gelar Bachelor of Science pada tahun 1968. Pada tahun 2007, May mendapat
gelar PhD astrofisika dari Imperial College London.

Jika kalian fans berat Queen, pasti tidak asing dengan gitar merah yang menjadi trade-
mark May yang disebut “Red Special”. Gitar ini merupakan buatan tangan May sendiri
bersama ayahnya. Dia dan ayahnya membuat desain gitarnya sesuai dengan keinginan May.
Bodi, finger board, fret dan bagian lain-lain dia sendiri yang merangkai dan membuatnya. May
memili gaya music rock, heavy rock dan rock opera. Dia mendapat pengaruh musical dari
Hank Marvin, Lonnie Donegan, Scotty Moore, Buddy Holly dan James Burton. May memilik
teknik andalan dalam permainan gitarnya, yaitu harmoni berlapis.

Sampai saat ini, Bryan May tampil eksis di dunia music bersama rekan drummernya,
Roger Taylor. Dalam aksi panggungnya mereka selalu berkolaborasi dengan penyanyi
terkenal seperti Adam Lavert dan Jassie J. May juga sering mendapat penghargaan. May ikut
andil dalam kesuksesan Queen. Bsnyak kontribusi yang dia berikan, seperti sebuah lagu
contohnya seperti, We Will Rock You dan We Are The Champion.

Roger Taylor, pemilik nama asli Roger Meddows-Taylor ini berada pada posisi
drummer Queen. Roger adalah anggota kedua setelah May yang dulunya tergabung dalam
band Smile. Seperti May seorang fisikawan, tak disangka pula jika Roger juga seorang scientis
di bidang ilmu kedokteran yang pada saat itu mahasiswa dan lulusan dari University of East
London yang setelahnya pindah menjadi ahli biologi. Dia juga menjadi backing vocal Queen.
Roger pun seringnya member kontribusi 1 lagu disetiap albumnya. Salah satu lagu yang dia
ciptakan adalah Radio Ga Ga.

Tak se-terbuka seperti anggota lain John Deacon merupakan anggota yang pendiam
diantara 4 anggota Queen. Dia adalah seorang bassis di Queen. Dia merupakan seorang yang
ahli mengenai listrik. Seperti teman-temannya dia lebih memilih untuk bermusik dari pada
berkutik dalam dunia scient. Sebelum tergabung dalam Queen, Deacon termasuk dalam band
The Oppositosion yang pada akhirnya dia ditarik oleh May dan Roger untuk gabung bersama
Freddie di Queen.

Kini Deacon memilih untuk pensiun dari dunia musik, tidak seperti May dan Roger
yang masih eksis hingga saat ini. Pilihan pensiunnya ini tidak lain merupakan karena Freddie.
Dia menyesal atas kematian temannya itu. Akibatnya dia menutup diri dan memilih diam dan
tidak berurusan dengan dunia entertainment.

Skandal Film

Tak bisa dipungkiri jika suatu karya akan mendapat kritik dari beberapa pihak. Tak
terkecuali film Bohemian Rhapsody ini. Walaupun jika menurut orang awam film ini tidak
ada cata sama sekali, berbeda dengan orang yang ahli dalam per-filman dan paham mengenai
seluk-beluk dari Queen sendiri.

Dalam situs Rotten Tomatoes dituliskan nilai dari film ini 60 persen dengan arti bahwa
film ini mendapat nilai 6 dari 10 poin. Nilai 6 bukanlah nilai yang bagus bahkan dapat
dikatakan buruk jika film yang diangkat ini merupakan film biografi dari tokoh legendaries
dunia.

Tak hanya persoalan kritikan, film ini juga memiliki masalah dibaliknya. Sebenarnya
actor dair Freddie Mercury ini bukanlah Rami Malek, melainkan Sacha Baron Cohen pada
tahun 2010 lalu. Namun karena ada permasalahan antara Sacha dan Sutradara, Bryan Singer
pun menggantikan Sacha dengan Rami Malek. Akibat adanya masalah ini, agenda film rilis
yang mulanya tahun 2013 mundur menjadi tahun 2018.

Tak sampai pada persoalan itu saja, menjelang akhir tahun 2017 sutradara Bryan
Singer diputuskan mendapat pemecatan dari pihak Fox. Banyak yang menduga bahwa hal itu
dikarenakan Bryan Singer yang sering mengalami adu pendapat dengan Rami Malek.
Akhirnya posisi Bryan Singer digantikan oleh Dexter Flecher. Namun pada akhirnya juga,
yang disebut sebagai sutradara adalah Bryan Singer.

Secara keseluruhan dapat dilihat film ini banyak kritikaan buruk. Namun berbeda
dengan alasan orang yang pada dasarnya termasuk dalam fans fanatic Queen. Baiknya, para
kritikus memuji acting dari Rami malek yang memerankan Freddie Mercury. Meski dimikian,
film ini dapat meraup pendapatn yang sangat besar. Menurut birilo.net pendapatan yang
dihasilkan daro penayangan film ini sebesar 122,5 juta dolar Amerika atau setara dengan Rp
1,8 triliyun.

Dengan nilai ini tentunya film Bohemian Rhapsody mengmbil keuntungan yang
sangat banyak, karena film ini mengabiskan dana sebesar 52 juta dolar Amerika atau setara
dengan Rp 777 milyar. Jika dihitung, film ini mendapatkan keuntungan sebesar Rp 1,023
milyar. Terkadang kritik yang dilontarkan tidak sejalan dengan penjualan pasar. Film ini
mengalahkan film box office lainnya yang sedang tayang seperti The Nutcracker and The Four
Realms, Nobody’s Fool, dan A star is A Born.

Dalam film ini, sutradara dan penulis cerita tidak main-main dalam menggarap projek
ini. Mereka memasukkan semua lagu-lagu Queen yang hits pada saat itu. Seperti Bohemian
Rhapsody, Love of My Life, Radio Ga Ga, Somebody to Love, We are The Champion, We Will
Rock You dan lain-lain.

Dalam film ini pun diceritakan kisah dibalik terciptanya lagu Love of My life. Lagu ini
dibuat oleh Freddie saat ia merasakan kesedihan yang mendalam karena nantinya harus
memtuskan hubungan cintanya. Lagu ini merupakan sebuah media ungkapan hati dari
Freddie untuk Austin mengenai kondisinya yang selingkuh, namun dia berselingkuh dengan
sesama jenis.

Nilai-Nilai Kehidupan

Tak hanya menceritakan perjalanan Queen dan kehidupan Freddie, film ini juga
member pesan yang disampaikan oleh penulis film. Di film ini kita diajarkan bagaimana kita
mencintai asal negara atau bangsa sendiri walapun sudah mendapat nama di dunia. Melihat
ke belakang itu perlu untung mengingatkan sejauhmana kita berlabuh nantinya kita juga akan
kembali pada titik itu.

Menolong dan membantu terhadap kawan yang butuh pertolongan seseorang. Bekerja
keras itu perlu. Berkorban sesuatu untuk bertaruh mendapatkan yang lebih itu juga sangat
penting. Bagaimana dengan sikap kerjasama dan mementingkan kepentingan bersama sangat
diperlukan dalam sebuah tim.. Mencoba untuk menerima kenyataan dalam hidup. Dapat
memposisikan diri dalam keadaan apapun.

Queen juga mengajarkan suatu yang berharga yaitu mereka tetap bermusik walau
mereka tahu mereka berilmu dan bahkan professor. Harus menjadi orang yang selalu berkerja
keras dengan sikap totalitas. Lalu menyelipkan secuil kebahagiaan dengan kita melakukan
hobi masing-masing agar tidak jenuh dengan keseriusan dalam pendidikan.

Sebagai seseorang yang professional harus bisa menepatkan dirinya dimana dia harus
tanggungjawab dengan pekerjannya. Namun disisi lain kita harus memiliki jiwa yang damai,
yang Queen contohkan yaitu menyalurkan hobinya dibidang seni. Namun tetap focus pada
pendidikan dan pekerjaan.

Freddie juga mengajarkan akan harapan dalam menggapai mimpinya. Setelah dia
divonis terkena HIV AIDS, Freddie tetap semangat dalam menulis lagu dan melakukan tur tur
dunia.Dia juga tidak ingin membebani siapapun akibat penyakitnya ini.

Film ini menyajikan cerita yang apik, walaupun banyak kritik bermunculan.
Kemampuan acting para pemeran anggota Queen sangat bagus. Mereka melakukannya
dengan baik setelah melakukan latihan. Tak terkecuali Rami Malek, dia selalu belajar
bagaimana seorang Freddie berjalan, makan, menari dan bagaimana dia bicara, bahlan dari
lirikan matanya pun ia pelajari.

Dalam mata kuliah pendidikan pancasila, film ini banyak memberikan pesan yang
sangat berarti. Dalam nilai-nilai pancasila pun masih dapat dikategorikan didalamnya. Dalam
nilai ketuhanan, Walaupun Queen merupakan artis yang sangat terkenal, namun pada
kenyataannya mereka masih butuh atas tuhan. Seorang yang sudah lalai akan tuhannya
mungkin dapat mengalami kesulitan yang mungkin sulit diselesaikan, seperti apa yang
dialami Freddie dengan homoseksualnya yang menentang agama (dalam islam).

Nilai kedua dalam pancasila adalah kemanusiaan. Sesama Mengajarkan bagaimana


mencintai sesama dengan tulus, yaitu dengan menerima mereka apa adanya tanpa
membeda-bedakan. Dan juga saling menjaga kepercayaan dan melakukan kepedulian.
Walaupun mereka telah menyakiti, janganlah kita mempersulit diri dengan dendam dalam
hati. Justru dengan dendam itulah yang dapat membuat kita menjadi kaku dan tidak mau
menerima orang lain. Hal ini dapat dicontohkan dalam film ini adalah denga mengadakan
konser Live Aid untuk penggalangan dana. Dan sikap kasih saying teman-teman Freddie
saat mereka telah mengetahui bahwa Freddie mengidap penyakit.

Nilai ketiga dalam pancasila adalah persatuan. Dalam film ini diajarkan bagaimana
kita tetap menjalin kesatuan dan kesatuan atas dasar negara. Queen mengajarkan bahwa
dari negaranya dia lahir sebagai orang yang bertalenta. Dan selalu menjaga kesatuan atas
band yang mereka bentuk.

Nilai keempat dalam pancasila adalah musyawarah. Dalam memilih nama band,
anggota Queen melewati dimana mereka saling bertukar pikiran. Mengambil keputusan
yang berdasarkan persetujuan semua anggota. Dalam hal ini ditampilkan bagaimana
perlunya musyawarah untuk mencapai mufakat antar anggota. Dengan itu segala sesuatunya
akan berjalan sesuai dengan rencana bersama.

Dan yang terakhir adalah keadilan. Keadilan social ini dimana kita bisa menerapkan
sikap adil bagi orang-orang yang disekitar kita. Tidak bermain hakim sendiri atas mereka
yang mempunyai kesalahan. Tidak membeda-bedakan seseorang atas dasar sesuatu. Dalam
film ini diambil contoh dimana Freddie mengatakan bahwa dia terserang HIV. Namun dia
meminta untuk memperlakukan dirinya sebagai orang biasa. Hal seperti itu sangatlah
penting. Karena jika kita tidak adil maka kehidupan bermasyarakat pun tidak akan tentram.

Queen saat ini

Setelah Freddie meninggal dunia, dan sempat vakum pada tahun 1990-an, Queen
tetap merilis album studi berjudul Made In Heaven pada tahun 1995. Setelah itu Queen tetap
melanjutkan aksi panggungnya, namun tidak bersama Freddie dan Deacon. Karena Deacon
sendiri pension pada tahun 1997.

Queen (May dan Roger) melakukan kolaborasi dengan Paul Rodgers pada tahun 2005
dan membuat 2 tur dunia dan menyelesaikan album studio pertama untuk queen dalam hamir
15 tahun yang berjudul The Cosmos Rocks, dan merilis 2 album live dan 3 DVD live.

Pada Mei 2009, Rodgers mengumumkan bahwa kolaborasi dengan Queen saat itu
telah berakhir. Rodgers mengatakan bahwa itu bukalah sesuatu yang permanen. Dalam
kolaborasi ini Queen+Paul juga dibantu dengan anggota tambahan seperti Spike Edney
memegang keyboard, Jamies Moses memegang gitar ritem, Danny Miranda memegang gitar
bass, dan Neil Murray memegang gitar bass.

Setelah itu Queen melakukan kolaborasi bersama Adam Lambert. Awal mula mereka
bertemu dalam acara pencarian bakat pada tahun 2009, sedangkan Adam Lambert sebagai
kontestan. Mereka mulai tampil sesekali berkolaborasi pada tahun 2011. Lalu melakukan tur
singkat pada tahun 2012. Dan pada tahun 2014, mereka mengumumkan diadakannya tur duni
Queen+Adam Lambert 2014-2015.

Daerah yang mereka masukkan dalam daftar tur dunianya adalah Amerika Utara,
Australia, Selandia Baru, Asia, Eropa dan Amerika Selatan. Pada tahun 2016, mereka
melakukan tur bagian dari Asia.Pada tahun berikutnya Queen+Adam merencanakan tur
dunia kedua mereka yaitu pada tahun2017-2018.Dengan tambahan anggota pemain, yaitu
Spike Edney memegang keyboard, Neil Faircloug memegang gitar bass dan Tyler Warren
memegang perkusi dan drum tambahan.

Bisa dipahami bahwa Queen merupakan band rock yang benar-benar terkenal. Lagu-
lagunya masih banyak yang diputar, contohnya lagu We are The Champion yang selalu
menjadi theme lagu di acara-acara olimpiade internasional. Dengan adanya film Bohemian
Rhapsody ini, kita para awam dapat mengetahui sejarah dari Queen dan bagi para penggemar,
mereka bisa melihat seolah-olah mereka sedang menghadiri konser Queen.

Anda mungkin juga menyukai