Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH SEMINAR LITERATUR

PENGGUNAAN ENERGI AIR DENGAN DEBIT YANG

KECIL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA

MIKRO HIDRO

NANDO PRATAMA

1503115233

PROGRAM STUDI S1 FISIKA

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2018
LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH SEMINAR LITERATUR

PENGGUNAAN ENERGI AIR DENGAN DEBIT YANG KECIL UNTUK


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kurikulum Tingkat Sarjana Fisika


Program Studi - S1 Fisika
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Riau
Pekanbaru
2018

Pemakalah Seminar Literatur Fisika

Nando Pratama
NIM : 1503115233

Diperiksa dan disetujui oleh


Dosen Penasehat Akademis/Pembimbing

Drs. Maksi Ginting, M.Si


NIP : 1954 0915 1982 111 002

Mengetahui :
Pengelola Seminar Literatur Fisika
Program Studi - S1 Fisika
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Riau
Pekanbaru
2018

Drs. Usman Malik, M.Si


NIP : 1958 0515 1984 021 001

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr, wb.

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa atas segala

Rahmat dan karunia-Nya dan tak lupa pula kita sanjungkan shalawat dan salam

kepada Nabi Besar Muhammad S.A.W yang telah membawa kita dari alam

kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Dalam penulisan makalah ini yang berjudul “Penggunaan Energi Air

dengan Debit yang Kecil untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro”, masih

banyak kekurangan dalam penyelesaiannya. Sebagai penyusun, saya

mengharapkan agar mahasiswa/mahasiswi, dan dosen-dosen pengasuh dapat

membantu memberi suatu kritik dan saran yang dapat menyempurnakan makalah

saya ini.

Dan saya juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada dosen bidang

studi ini, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah mendidik dan

membimbing saya selama ini.

Demikian semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita,

Wassalamualaikum wr, wb.

Pekanbaru, 2018

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN………………………………..…………………….ii

KATA PENGANTAR …………………………………………………………..iii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….iv

BAB I ……………………………………………………………………………..1

PENDAHULUAN ………………………………………………………………..1

1.1. Latar Belakang ……………………………………………………………….1

1.2. Tujuan ………………………………………………………………...……...3

1.3. Batasan Masalah………………………………………………………………3

BAB II ………………………….………………………………………………...4

TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………………...4

2.1. Energi ……………………………………………………………...…………4

2.1.1. Energi Kinetik …………………………………………………………4

2.1.2. Energi Potensial ………………………...……………………………..5

2.2. Air ………………………………………………………...………………….5

2.3. Kincir Air atau Turbin Air ………………………...…………………………6

2.3.1. Turbin Impuls ………………………………………………………….6

2.3.2. Turbin Reaksi ………………………………………………………….7

2.4. Generator ……………………………………………………………………..7

2.5. Debit ………………………………………………………………………….8

2.6. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro …………………………………….9

2.7. Daya ………………………………………………………………………...10

iv
BAB III …………………..……………………………………………………...12

PEMBAHASAN ……………………………………...………………………...12

3.1. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro …...………………..12

3.2. Pengukuran Debit Air menggunakan Metode Benda Apung dan Daya yang
dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro …………………..13

3.2.1. Pengukuran Debit Air menggunakan Metode Benda Apung ………...14

3.2.2. Menghitung Daya yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik


Tenaga Mikro Hidro ………………………………………………….15

BAB IV …………………………………………………...……………………..17

PENUTUP ………………...……………………………...……………………..17

4.1. Kesimpulan………………………………………………...………………..17

4.2. Saran………………………………..………………….…………………….18

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………...……………...19

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat begitu

membutuhkan sumber energi atau tenaga untuk menggerakkan kemajuan tersebut.

Kebutuhan yang sudah dianggap menjadi kebutuhan pokok setiap masyarakat di

dunia adalah energi listrik. Listrik mempengaruhi kemajuan suatu bangsa atau

listrik menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa, semakin besar penggunaan

energi listrik di suatu negara maka semakin maju pula negara tersebut.

Penggunaan listrik yang paling utama adalah pada sektor penerangan. Kebutuhan

penerangan semakin lama akan semakin banyak seiring pertumbuhan penduduk di

dunia terutama di negara kita Indonesia.

Indonesia masih banyak terdapat desa-desa atau perkampungan yang belum

dialiri listrik terutama di daerah-daerah terpencil. Penyebab ini terjadi karena

beberapa hal diantaranya sulitnya akses untuk mencapai perkampungan tersebut

dan biaya untuk instalasi listrik menjadi sangat besar [1]. Kemajuan teknologi

yang ada saat ini dan juga adanya potensi pembangkit listrik di daerah terpencil

terutama dari potensi air yang begitu melimpah, dikembangkanlah pembangkit

listrik skala kecil yang disebut Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

yang diharapkan mampu mensuplai energi listrik ke rumah warga dan dengan itu

dijadikan sebagai kampung yang mandiri dengan pembangkit listriknya sendiri

[2].

1
Diharapkan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro masyarakat

mampu meningkatkan kesejahteraan hidupnya, baik itu untuk kebutuhan

pertanian, ekonomi, sosial dan sebagainya. Peningkatan kebutuhan suplai daya ke

daerah-daerah pedesaan di sejumlah negara, sebagian untuk mendukung industri-

industri dan sebagian untuk menyediakan penerangan di malam hari. Kemampuan

pemerintah yang terhalang oleh biaya yang tinggi untuk perluasan jaringan listrik,

dapat membuat Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro memberikan sebuah

solusi alternatif ekonomi ke dalam jaringan. Skema Pembangkit Listrik Tenaga

Mikro Hidro yang mandiri dapat menghemat dari jaringan transmisi, karena

skema perluasan jaringan tersebut biasanya memerlukan biaya peralatan dan

pegawai yang mahal. Skema Mikro Hidro dapat didesain dan dibangun oleh

pegawai dan organisasi yang lebih kecil, dengan mengikuti peraturan yang lebih

longgar dan menggunakan teknologi lokal, seperti untuk pekerjaan irigasi

tradisional atau mesin-mesin buatan lokal [2].

Potensi sumber daya air yang melimpah di Indonesia karena banyak

terdapatnya hutan hujan tropis, membuat kita harus bisa mengembangkan potensi

ini, karena air adalah sebagai sumber energi yang dapat terbarukan dan alami. Jika

ini dapat terus dieksplorasi, konversi air menjadi energi listrik sangat

menguntungkan bagi negeri ini. Indonesia memiliki banyak sekali Pembangkit

Listrik Tenaga Mikro Hidro dan waduk untuk menampung air, tinggal bagaimana

kita dapat mengembangkan PLTMH menjadi lebih baik lagi dan lebih efisien [3].

2
1.2. Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah tentang Penggunaan Energi Air dengan Debit yang

Kecil untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro adalah untuk:

1. Mendeskripsikan prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.

2. Menganalisa debit air menggunakan metode benda apung dan daya yang

dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.

1.3. Batasan Masalah

Masalah yang dibahas dalam penelitian yaitu mendeskripsikan prinsip kerja

dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), serta menganalisa debit

air dengan metode benda apung dan daya yang dihasilkan oleh suatu Pembangkit

Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Energi

Energi adalah tenaga atau gaya untuk berbuat sesuatu. Definisi ini merupakan

perumusan yang lebih luas daripada pengertian-pengertian mengenai energi yang

pada umumnya dianut di dunia ilmu pegetahuan. Pengertian energi sehari-hari

dapat didefenisikan sebagai kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan [4].

Energi dalam ilmu Fisika adalah properti Fisika dari suatu objek, dapat berpindah

melalui interaksi fundamental yang dapat diubah bentuknya namun tidak dapat

diciptakan maupun dimusnahkan.

Energi dimiliki suatu benda jika ia dapat melakukan kerja. Air terjun dapat

dikatakan memiliki energi karena ia dapat memutar turbin. Turbin akan memutar

generator karena sudah terintegrasi, dan generator akan terinduksi dengan magnet

sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi listrik akan didistribusikan ke

konsumen dan dapat digunakan untuk penerangan dan kebutuhan listrik sehari-

hari seperti menyalakan lampu dan peralatan elektronik lainnya. Jadi Energi

adalah sesuatu yang dapat menyebabkan benda dapat melakukan kerja [5].

2.1.1. Energi Kinetik

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak. Energi

kinetik dapat berupa gerakan gelombang, molekul-molekul, benda, zat dan objek.

Besarnya tergantung dari massa dan kecepatan benda itu bergerak [5].

4
2.1.2. Energi Potensial

Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda pada suatu

tempat (kedudukan) tertentu. Dari tempat atau kedudukan itu ia dapat melakukan

kerja dan usaha. Oleh karena itu energi potensial disebut juga energi tenaga

tempat atau tenaga kedudukan [5].

2.2. Air

Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat, karena

pada air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air

mengalir) [4]. Total energi yang tersedia dari suatu reservoir air merupakan energi

potensial air, yaitu:

Ep = m. g .h

dimana:

Ep = Energi potensial air (Joule)

m = Massa air (kg)

h = Heat atau ketinggian (m)

g = Percepatan gravitasi (m/s²)

Energi kinetik air dapat dihitung dengan persamaan:

Ek = ½ m . v 2

dimana:

Ek = Energi kinetik air (Joule)

m = Massa air (kg)

v = Kecepatan aliran air (m/s)

5
2.3. Kincir Air atau Turbin Air

Turbin air adalah suatu alat atau mesin berputar yang mengambil energi

kinetik dari arus air. Air mengalir dari tempat yang lebih tinggi menuju tempat

yang lebih rendah. Dalam hal tersebut air memiliki energi potensial. Energi

potensial berangsur-angsur berubah menjadi energi kinetik dalam proses aliran

di dalam pipa. Energi kinetik air diubah menjadi energi mekanis, dimana air

memutar roda turbin [6].

Gambar 2.1. Turbin

Jenis-Jenis Turbin Air

Turbin air dibedakan dalam dua golongan utama, yaitu dipandang dari segi

pengubahan momentum fluida kerjanya, turbin Impuls dan turbin Reaksi.

2.3.1. Turbin Impuls

Turbin impuls merupakan turbin air yang memiliki tekanan sama pada

setiap sudu geraknya (runner). Energi potensial air diubah menjadi energi

kinetik pada nosel. Nosel adalah alat atau perangkat yang dirancang untuk

6
mengontrol arah atau karakteristik dari aliran fluida (terutama untuk

meningkatkan kecepatan) saat keluar atau memasuki sebuah ruang tertutup atau

pipa. Air keluar dari nosel yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu

turbin. Setelah membentur sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi

perubahan momentum (impuls) yang mengakibatkan roda turbin akan berputar

[6].

2.3.2. Turbin Reaksi

Turbin reaksi merupakan turbin air yang mempunyai profil khusus

sehingga menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu.

Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga runner (bagian

turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin reaksi bekerja dengan secara

langsung mengubah energi kinetik juga energi tekanan secara bersamaan

menjadi energi mekanik. Jenis dari turbin ini adalah turbin Francis dan turbin

Kaplan [6].

2.4. Generator

Generator adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik

(putaran poros) menjadi energi listrik. Generator mempunyai dua tipe yaitu

generator synchronous dan asynchronous. Generator sinkron adalah standar

generator yang digunakan dalam pembangkit daya listrik dan digunakan pada

kebanyakan power plant. Generator harus digerakkan pada putaran konstan untuk

menghasilkan daya yang konstan pada frekuensi 50 Hz. Untuk Pembangkit

Listrik Tenaga Mikro Hidro umumnya digunakan generator 4 kutub dengan

putaran sekitar 1500 rpm. Generator sinkron mempunyai efisiensi antara 75%

7
sampai dengan 90% pada beban penuh, tergantung pada ukuran generatornya.

Efisiensi generator induksi berkisar 65% (pada beban sebagian) sampai dengan

75% (pada beban penuh) [2].

Gambar 2.2. Generator

2.5. Debit

Debit aliran air adalah volume air yang mengalir dalam satuan waktu

tertentu. Debit setiap aliran air berbeda-beda tergantung dimana air tersebut

mengalir, seperti debit air sungai adalah volume air sungai yang mengalir dan

terukur oleh alat ukur debit air sungai. Dalam sistem satuan SI besarnya debit

dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m³/s) dan dinyatakan dengan

rumus :

Q=V/t

dimana:

Q = Debit (m3/s)

V = Kecepatan aliran rata-rata pada luas penampang basah (m/s)

t = Waktu (s)

8
Prinsip pelaksanaan pengukuran debit air sungai adalah mengukur luas

penampang basah, kecepatan aliran dan tinggi muka air sungai tersebut [3].

Sehingga debit dapat dihitung dengan rumus :

Q=A.V

dimana:

Q = Debit (m3/s)

A = Luas penampang basah (m2)

V = Kecepatan aliran rata-rata pada luas penampang basah (m/s)

2.6. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) mengubah energi air

menjadi energi listrik. Potensi energi air diubah menjadi energi mekanik dalam

turbin air. Turbin air tersebut memutar generator sehingga mampu dihasilkan

energi listrik. Gambar 2.1 menunjukkan secara skematis bagaimana potensi

energi air, yaitu sejumlah air yang terletak pada bagian tertentu diubah menjadi

energi mekanik dalam turbin air dan kemudian diubah menjadi energi listrik oleh

generator.

Gambar 2.3. Skema Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

9
Generator mendapat energi mekanik dari turbin air. Energi mekanik dari

turbin air ini diubah menjadi energi listrik oleh generator. Tidak seluruh energi

mekanik ini dapat diubah oleh generator menjadi energi listrik karena ada

perbedaan daya input dengan daya output. Perbedaan antara daya input dan daya

output ini disebut rugi-rugi [7].

2.7. Daya

Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja yang

dilakukan per satuan waktu. Daya yang dihasilkan dapat dirumuskan sebagai:

P=F.s/t
atau:
P=F.V
dimana:
P = Daya yang dihasilkan per satuan waktu (Watt)
F = Gaya (Newton)
s = Jarak (m)
t = Waktu (s)
V = Kecepatan (m/s)
Hasil tersebut didapatkan karena rumus usaha adalah gaya dikali jarak dibagi

waktu, dan rumus kecepatan adalah jarak dibagi waktu, maka berlaku:

P=W/t
dimana:
P = Daya yang dihasilkan per satuan waktu (Watt)
W = Usaha (Joule)
t = Waktu (s)

10
Daya rata-rata adalah kerja rata-rata atau energi rata-rata yang dihantarkan

per satuan waktu. Daya sesaat adalah limit daya rata-rata ketika selang waktu

Δt mendekati nol [8]. Dengan memperhatikan efisiensi sistem, daya yang

dihasilkan dapat ditulis:

P=ρ.g .h
dimana:
P = Daya yang dihasilkan per satuan waktu (Watt)

𝜌 = Massa jenis zat cair (kg/m³)


g = Percepatan gravitasi (9,8 m/s²)
h = Heat atau ketinggian (m)

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro menggunakan pipa pesat untuk

mengalirkan air ke turbin, sehingga debit air yang mengalir dalam pipa tersebut

bergantung pada tinggi air yang mengalir atau letak pipa dan luas penampang

basah serta efisiensi dari sistem, maka berlaku:

P = ρ . g . h. Q . ɳ
dimana:
P = Daya yang dihasilkan per satuan waktu (Watt)

𝜌 = Massa jenis zat cair (kg/m³)


g = Percepatan gravitasi (9,8 m/s²)
h = Heat atau ketinggian (m)
Q = Debit (m³/s)
ɳ = Efisiensi (%)

Pout
ɳ = x100 %
Pin

11
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) pada prinsipnya

memanfaatkan jumlah air yang mengalir (debit) perdetik yang ada pada saluran air

yang dikondisikan dengan pipa [2]. Air yang mengalir selanjutnya menggerakkan

turbin, kemudian turbin akan memutar generator karena sudah terintegrasi,

sehingga generator terinduksi dengan magnet dan akan menghasilkan energi

listrik. Turbin dan generator dihubungkan menggunakan jenis sambungan sabuk

(belt) [1] ataupun sistem gear box [2]. Jika dibandingkan jenis sambungan sabuk

dengan jenis sambungan gear maka sambungan gear akan lebih efektif digunakan

karena lebih terhubung dekat antara turbin dengan generator, sementara

kelemahan dari jenis sambungan sabuk adalah letak turbin dengan generator akan

sedikit lebih jauh dan juga sambungan sabuk lebih mudah putus dibanding

sambungan gear box. Listrik yang dihasilkan oleh generator akan melalui trafo

yang berguna untuk mendapat tegangan yang di sesuaikan kebutuhan. Arus listrik

akan melewati jaringan transmisi rendah untuk dialirkan ke rumah-rumah dengan

memasang pengaman (sekring) [1]. Perlu diperhatikan dalam merancang sebuah

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro harus menyesuaikan antara debit air yang

tersedia dengan besarnya generator yang digunakan. Generator yang dipakai

jangan terlalu besar atau terlalu kecil dari debit air yang ada. Generator yang tidak

sesuai juga akan menyebabkan tingkat efisiensi rendah.

12
Gambar 3.1. Skema Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

3.2. Pengukuran Debit Air menggunakan Metode Benda Apung dan Daya

yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro adalah suatu pembangkit listrik yang

dapat menghasilkan energi listrik sampai dengan beberapa kilowatt tergantung

debit aliran air. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro mempunyai tiga

komponen utama yaitu air sebagai sumber energi, turbin dan generator. Air yang

mengalir dengan kapasitas tertentu disalurkan melalui pipa pesat menuju rumah

instalasi (powerhouse). Di rumah instalasi, air tersebut akan menumbuk turbin

sehingga akan menghasilkan energi mekanik berupa berputarnya poros turbin.

Putaran poros turbin ini akan memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik

[1].

13
3.2.1. Pengukuran Debit Air menggunakan Metode Benda Apung

Setiap air akan sangat bervariasi alirannya di sepanjang tahun, pengukuran

dilakukan pada saat aliran terendah (musim kemarau). Rata-rata aliran terendah

digunakan sebagai dasar dalam perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro

Hidro. Pengukuran debit aliran air dilakukan menggunakan metode benda apung

dengan membandingkan beberapa hasil dari penelitian yang telah ada [3]. Dari

beberapa hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut:

No V (m/s) A (m²)
1 0,204 0,327
2 0,157 0,653
3 0,181 0,489

Pada hasil penelitian pertama didapatkan kecepatan aliran air pada luas

penampang basah adalah 0,204 m/s, dan luas penampang basah adalah 0,327 m².

Sehingga didapatkan debit air adalah sebagai berikut:

Q=A.V

= 0,327 m² . 0,204 m/s

= 0,0667 m³/s

Pada hasil penelitian kedua didapatkan kecepatan aliran air pada luas

penampang basah adalah 0,157 m/s, dan luas penampang basah adalah 0,653 m².

Sehingga didapatkan debit air adalah sebagai berikut:

Q=A.V

= 0,653 m² . 0,157 m/s

= 0,1025 m³/s

14
Pada hasil penelitian ketiga didapatkan kecepatan aliran air pada luas

penampang basah adalah 0,181 m/s, dan luas penampang basah adalah 0,489 m².

Sehingga didapatkan debit air adalah sebagai berikut:

Q=A.V

= 0,489 m² . 0,181 m/s

= 0,0885 m³/s

Dari ketiga hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin besar

luas permukaan maka debit air yang mengalir juga akan semakin besar.

3.2.2. Menghitung Daya yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga

Mikro Hidro

Daya yang dihasilkan oleh generator pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro

Hidro akan bergantung pada daya keluaran yang dihasilkan oleh turbin airnya [3].

Semakin besar luas penampang basah, maka semakin besar debit air yang

diperoleh, dan akan semakin besar pula daya listrik yang dihasilkan. Dari

beberapa hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut:

No Q (m³/s) ɳ (%)
1 0,067 70
2 0,102 75
3 0,088 73

Pada hasil penelitian pertama didapatkan debit aliran air adalah 0,067 m³/s

dengan efisiensi generator adalah 70%. Sehingga didapatkan daya yang dihasilkan

adalah sebagai berikut:

P=ρ.g.h.Q.ɳ

15
= 1000 kg/m³ . 9,8 m/s² . 0.067 m³/s . 70

= 45962 Watt

= 45,962 kW

Pada hasil penelitian kedua didapatkan debit aliran air adalah 0,102 m³/s

dengan efisiensi generator adalah 75%. Sehingga didapatkan daya yang dihasilkan

adalah sebagai berikut:

P=ρ.g.h.Q.ɳ

= 1000 kg/m³ . 9,8 m/s² . 0.102 m³/s . 75

= 74970 Watt

= 74,97 kW

Pada hasil penelitian ketiga didapatkan debit aliran air adalah 0,088 m³/s

dengan efisiensi generator adalah 73%. Sehingga didapatkan daya yang dihasilkan

adalah sebagai berikut:

P=ρ.g.h.Q.ɳ

= 1000 kg/m³ . 9,8 m/s² . 0.088 m³/s . 73

= 62955,2 Watt

= 62,9552 kW

Dari ketiga hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin besar

debit air yang mengalir dan efisiensi generator semakin tinggi maka daya yang

dihasilkan juga akan semakin besar.

16
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Energi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro dapat digunakan

sebagai salah satu alternatif energi baru dan terbarukan untuk mengatasi

permasalahan komsumsi listrik yang besar serta penyediaan energi listrik yang

belum merata terutama di daerah pedesaan. Penggunaan Pembangkit Listrik

Tenaga Mikro Hidro ini sesuai dengan kondisi lingkungan di Indonesia yang

mempunyai banyak bukit dan sungai. Kondisi geografis seperti inilah yang dapat

dimanfaatkan untuk pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

(PLTMH). Daya yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

berkisar antara 5-100 KW. Daya tersebut tergolong kecil untuk suatu pembangkit,

akan tetapi hal ini sangat membantu masyarakat terutama yang berada di daerah

terpencil yang belum mendapatkan listrik dari PLN. Pertimbangan mengapa PLN

belum dapat memberikan listrik pada daerah-daerah pedesaan mungkin

dikarenakan faktor ekonomis, geologis, teknis dan lain-lain. Berdasarkan hasil

penelitian dan pembahasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro adalah memanfaatkan

jumlah air yang mengalir (debit) perdetik yang ada pada saluran air yang

dikondisikan dengan pipa. Air tersebut selanjutnya menggerakkan turbin yang

terhubung atau terintegrasi dengan generator. Generator terinduksi dengan

magnet dan akan menghasilkan energi listrik.

17
2. Daya yang dihasilkan oleh suatu Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

tergantung dari spesifikasi generator yang digunakan. Generator yang

digunakan semakin besar maka akan semakin besar pula daya yang dihasilkan.

Daya yang dihasilkan juga diengaruhi oleh debit air yang mengalir dan

memutar turbin, semakin besar debit air yang mengalir, putaran turbin semakin

cepat, dan daya yang dihasilkan dari generator juga semakin besar.

4.2. Saran

Sebaiknya sebelum membuat suatu Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro,

kita perlu mengetahui terlebih dahulu berapa debit air yang mengalir, sehigga

dapat mengetahui seberapa besar potensi dari aliran air tersebut. Kemudian

menentukan jenis dan spesifikasi dari generatornya. Besar debit air dan

kemampuan dari generator harus seimbang agar didapatkan tingkat efisiensi yang

tinggi.

18
DAFTAR PUSTAKA

[1] Sugiri, Agus. 2013. Studi Kelayakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) pada Sungai Arter Desa Hurun Kecamatan Padang Cermin
Kabupaten Pesawaran Lampung. Jurnal Mechanical Universitas Lampung
Vol-4 No-2.

[2] Gunawan, Arif. 2013. Pemantauan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH). Jurnal Rekayasa Elektrika Politeknik Caltex Riau Vol-10 No-4.

[3] Sulistiyono. 2013. Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) di Sungai Cikawat Desa Talang Mulia Kecamatan Padang Cermin
Kabupaten Pesawaran Propinsi Lampung. Jurnal FEMA Universitas Lampung
Vol-1 No-1.

[4] Kadir, Abdul. 1987. Energi. Jakarta: UI Press.

[5] Sosrodarsono dan Takeda. 2003. Energi Bagi Kehidupan. Jakarta: Pradnya
Paramita.

[6] Sitepu, A.W. 2014. Kajian Eksperimental Pengaruh Bentuk Sudu Terhadap
Unjuk Kerja Turbin Helik Untuk Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro (PLTMH). Jurnal FEMA Universitas Lampung Vol-2 No-2.

[7] Saragih, A.M.S. 2015. Studi Pemodelan Electronic Load Controller sebagai
Alat Pengatur Beban Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro. Jurnal Teknik
Tenaga Elektrik Institut Teknologi Bandung Vol-4 No-2.

[8] Patty, O.F. 1995. Tenaga Air. Jakarta: Erlangga.

19

Anda mungkin juga menyukai