MIKRO HIDRO
NANDO PRATAMA
1503115233
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2018
LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH SEMINAR LITERATUR
Nando Pratama
NIM : 1503115233
Mengetahui :
Pengelola Seminar Literatur Fisika
Program Studi - S1 Fisika
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Riau
Pekanbaru
2018
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa atas segala
Rahmat dan karunia-Nya dan tak lupa pula kita sanjungkan shalawat dan salam
kepada Nabi Besar Muhammad S.A.W yang telah membawa kita dari alam
dengan Debit yang Kecil untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro”, masih
membantu memberi suatu kritik dan saran yang dapat menyempurnakan makalah
saya ini.
Dan saya juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada dosen bidang
studi ini, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah mendidik dan
Pekanbaru, 2018
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN………………………………..…………………….ii
BAB I ……………………………………………………………………………..1
PENDAHULUAN ………………………………………………………………..1
BAB II ………………………….………………………………………………...4
iv
BAB III …………………..……………………………………………………...12
PEMBAHASAN ……………………………………...………………………...12
3.2. Pengukuran Debit Air menggunakan Metode Benda Apung dan Daya yang
dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro …………………..13
BAB IV …………………………………………………...……………………..17
PENUTUP ………………...……………………………...……………………..17
4.1. Kesimpulan………………………………………………...………………..17
4.2. Saran………………………………..………………….…………………….18
v
BAB I
PENDAHULUAN
dunia adalah energi listrik. Listrik mempengaruhi kemajuan suatu bangsa atau
listrik menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa, semakin besar penggunaan
energi listrik di suatu negara maka semakin maju pula negara tersebut.
Penggunaan listrik yang paling utama adalah pada sektor penerangan. Kebutuhan
dan biaya untuk instalasi listrik menjadi sangat besar [1]. Kemajuan teknologi
yang ada saat ini dan juga adanya potensi pembangkit listrik di daerah terpencil
listrik skala kecil yang disebut Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
yang diharapkan mampu mensuplai energi listrik ke rumah warga dan dengan itu
[2].
1
Diharapkan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro masyarakat
pemerintah yang terhalang oleh biaya yang tinggi untuk perluasan jaringan listrik,
Mikro Hidro yang mandiri dapat menghemat dari jaringan transmisi, karena
pegawai yang mahal. Skema Mikro Hidro dapat didesain dan dibangun oleh
pegawai dan organisasi yang lebih kecil, dengan mengikuti peraturan yang lebih
terdapatnya hutan hujan tropis, membuat kita harus bisa mengembangkan potensi
ini, karena air adalah sebagai sumber energi yang dapat terbarukan dan alami. Jika
ini dapat terus dieksplorasi, konversi air menjadi energi listrik sangat
Listrik Tenaga Mikro Hidro dan waduk untuk menampung air, tinggal bagaimana
kita dapat mengembangkan PLTMH menjadi lebih baik lagi dan lebih efisien [3].
2
1.2. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah tentang Penggunaan Energi Air dengan Debit yang
2. Menganalisa debit air menggunakan metode benda apung dan daya yang
dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), serta menganalisa debit
air dengan metode benda apung dan daya yang dihasilkan oleh suatu Pembangkit
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Energi
Energi adalah tenaga atau gaya untuk berbuat sesuatu. Definisi ini merupakan
Energi dalam ilmu Fisika adalah properti Fisika dari suatu objek, dapat berpindah
melalui interaksi fundamental yang dapat diubah bentuknya namun tidak dapat
Energi dimiliki suatu benda jika ia dapat melakukan kerja. Air terjun dapat
dikatakan memiliki energi karena ia dapat memutar turbin. Turbin akan memutar
generator karena sudah terintegrasi, dan generator akan terinduksi dengan magnet
konsumen dan dapat digunakan untuk penerangan dan kebutuhan listrik sehari-
hari seperti menyalakan lampu dan peralatan elektronik lainnya. Jadi Energi
adalah sesuatu yang dapat menyebabkan benda dapat melakukan kerja [5].
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak. Energi
kinetik dapat berupa gerakan gelombang, molekul-molekul, benda, zat dan objek.
Besarnya tergantung dari massa dan kecepatan benda itu bergerak [5].
4
2.1.2. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda pada suatu
tempat (kedudukan) tertentu. Dari tempat atau kedudukan itu ia dapat melakukan
kerja dan usaha. Oleh karena itu energi potensial disebut juga energi tenaga
2.2. Air
Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat, karena
pada air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air
mengalir) [4]. Total energi yang tersedia dari suatu reservoir air merupakan energi
Ep = m. g .h
dimana:
Ek = ½ m . v 2
dimana:
5
2.3. Kincir Air atau Turbin Air
Turbin air adalah suatu alat atau mesin berputar yang mengambil energi
kinetik dari arus air. Air mengalir dari tempat yang lebih tinggi menuju tempat
yang lebih rendah. Dalam hal tersebut air memiliki energi potensial. Energi
di dalam pipa. Energi kinetik air diubah menjadi energi mekanis, dimana air
Turbin air dibedakan dalam dua golongan utama, yaitu dipandang dari segi
Turbin impuls merupakan turbin air yang memiliki tekanan sama pada
setiap sudu geraknya (runner). Energi potensial air diubah menjadi energi
kinetik pada nosel. Nosel adalah alat atau perangkat yang dirancang untuk
6
mengontrol arah atau karakteristik dari aliran fluida (terutama untuk
meningkatkan kecepatan) saat keluar atau memasuki sebuah ruang tertutup atau
pipa. Air keluar dari nosel yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu
turbin. Setelah membentur sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi
[6].
Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga runner (bagian
turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin reaksi bekerja dengan secara
menjadi energi mekanik. Jenis dari turbin ini adalah turbin Francis dan turbin
Kaplan [6].
2.4. Generator
Generator adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik
(putaran poros) menjadi energi listrik. Generator mempunyai dua tipe yaitu
generator yang digunakan dalam pembangkit daya listrik dan digunakan pada
kebanyakan power plant. Generator harus digerakkan pada putaran konstan untuk
putaran sekitar 1500 rpm. Generator sinkron mempunyai efisiensi antara 75%
7
sampai dengan 90% pada beban penuh, tergantung pada ukuran generatornya.
Efisiensi generator induksi berkisar 65% (pada beban sebagian) sampai dengan
2.5. Debit
Debit aliran air adalah volume air yang mengalir dalam satuan waktu
tertentu. Debit setiap aliran air berbeda-beda tergantung dimana air tersebut
mengalir, seperti debit air sungai adalah volume air sungai yang mengalir dan
terukur oleh alat ukur debit air sungai. Dalam sistem satuan SI besarnya debit
dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m³/s) dan dinyatakan dengan
rumus :
Q=V/t
dimana:
Q = Debit (m3/s)
t = Waktu (s)
8
Prinsip pelaksanaan pengukuran debit air sungai adalah mengukur luas
penampang basah, kecepatan aliran dan tinggi muka air sungai tersebut [3].
Q=A.V
dimana:
Q = Debit (m3/s)
menjadi energi listrik. Potensi energi air diubah menjadi energi mekanik dalam
turbin air. Turbin air tersebut memutar generator sehingga mampu dihasilkan
energi air, yaitu sejumlah air yang terletak pada bagian tertentu diubah menjadi
energi mekanik dalam turbin air dan kemudian diubah menjadi energi listrik oleh
generator.
9
Generator mendapat energi mekanik dari turbin air. Energi mekanik dari
turbin air ini diubah menjadi energi listrik oleh generator. Tidak seluruh energi
mekanik ini dapat diubah oleh generator menjadi energi listrik karena ada
perbedaan daya input dengan daya output. Perbedaan antara daya input dan daya
2.7. Daya
Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja yang
dilakukan per satuan waktu. Daya yang dihasilkan dapat dirumuskan sebagai:
P=F.s/t
atau:
P=F.V
dimana:
P = Daya yang dihasilkan per satuan waktu (Watt)
F = Gaya (Newton)
s = Jarak (m)
t = Waktu (s)
V = Kecepatan (m/s)
Hasil tersebut didapatkan karena rumus usaha adalah gaya dikali jarak dibagi
waktu, dan rumus kecepatan adalah jarak dibagi waktu, maka berlaku:
P=W/t
dimana:
P = Daya yang dihasilkan per satuan waktu (Watt)
W = Usaha (Joule)
t = Waktu (s)
10
Daya rata-rata adalah kerja rata-rata atau energi rata-rata yang dihantarkan
per satuan waktu. Daya sesaat adalah limit daya rata-rata ketika selang waktu
P=ρ.g .h
dimana:
P = Daya yang dihasilkan per satuan waktu (Watt)
mengalirkan air ke turbin, sehingga debit air yang mengalir dalam pipa tersebut
bergantung pada tinggi air yang mengalir atau letak pipa dan luas penampang
P = ρ . g . h. Q . ɳ
dimana:
P = Daya yang dihasilkan per satuan waktu (Watt)
Pout
ɳ = x100 %
Pin
11
BAB III
PEMBAHASAN
memanfaatkan jumlah air yang mengalir (debit) perdetik yang ada pada saluran air
yang dikondisikan dengan pipa [2]. Air yang mengalir selanjutnya menggerakkan
(belt) [1] ataupun sistem gear box [2]. Jika dibandingkan jenis sambungan sabuk
dengan jenis sambungan gear maka sambungan gear akan lebih efektif digunakan
kelemahan dari jenis sambungan sabuk adalah letak turbin dengan generator akan
sedikit lebih jauh dan juga sambungan sabuk lebih mudah putus dibanding
sambungan gear box. Listrik yang dihasilkan oleh generator akan melalui trafo
yang berguna untuk mendapat tegangan yang di sesuaikan kebutuhan. Arus listrik
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro harus menyesuaikan antara debit air yang
jangan terlalu besar atau terlalu kecil dari debit air yang ada. Generator yang tidak
12
Gambar 3.1. Skema Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
3.2. Pengukuran Debit Air menggunakan Metode Benda Apung dan Daya
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro adalah suatu pembangkit listrik yang
debit aliran air. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro mempunyai tiga
komponen utama yaitu air sebagai sumber energi, turbin dan generator. Air yang
mengalir dengan kapasitas tertentu disalurkan melalui pipa pesat menuju rumah
Putaran poros turbin ini akan memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik
[1].
13
3.2.1. Pengukuran Debit Air menggunakan Metode Benda Apung
dilakukan pada saat aliran terendah (musim kemarau). Rata-rata aliran terendah
Hidro. Pengukuran debit aliran air dilakukan menggunakan metode benda apung
dengan membandingkan beberapa hasil dari penelitian yang telah ada [3]. Dari
No V (m/s) A (m²)
1 0,204 0,327
2 0,157 0,653
3 0,181 0,489
Pada hasil penelitian pertama didapatkan kecepatan aliran air pada luas
penampang basah adalah 0,204 m/s, dan luas penampang basah adalah 0,327 m².
Q=A.V
= 0,0667 m³/s
Pada hasil penelitian kedua didapatkan kecepatan aliran air pada luas
penampang basah adalah 0,157 m/s, dan luas penampang basah adalah 0,653 m².
Q=A.V
= 0,1025 m³/s
14
Pada hasil penelitian ketiga didapatkan kecepatan aliran air pada luas
penampang basah adalah 0,181 m/s, dan luas penampang basah adalah 0,489 m².
Q=A.V
= 0,0885 m³/s
Dari ketiga hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin besar
luas permukaan maka debit air yang mengalir juga akan semakin besar.
Mikro Hidro
Daya yang dihasilkan oleh generator pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro akan bergantung pada daya keluaran yang dihasilkan oleh turbin airnya [3].
Semakin besar luas penampang basah, maka semakin besar debit air yang
diperoleh, dan akan semakin besar pula daya listrik yang dihasilkan. Dari
No Q (m³/s) ɳ (%)
1 0,067 70
2 0,102 75
3 0,088 73
Pada hasil penelitian pertama didapatkan debit aliran air adalah 0,067 m³/s
dengan efisiensi generator adalah 70%. Sehingga didapatkan daya yang dihasilkan
P=ρ.g.h.Q.ɳ
15
= 1000 kg/m³ . 9,8 m/s² . 0.067 m³/s . 70
= 45962 Watt
= 45,962 kW
Pada hasil penelitian kedua didapatkan debit aliran air adalah 0,102 m³/s
dengan efisiensi generator adalah 75%. Sehingga didapatkan daya yang dihasilkan
P=ρ.g.h.Q.ɳ
= 74970 Watt
= 74,97 kW
Pada hasil penelitian ketiga didapatkan debit aliran air adalah 0,088 m³/s
dengan efisiensi generator adalah 73%. Sehingga didapatkan daya yang dihasilkan
P=ρ.g.h.Q.ɳ
= 62955,2 Watt
= 62,9552 kW
Dari ketiga hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin besar
debit air yang mengalir dan efisiensi generator semakin tinggi maka daya yang
16
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Energi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro dapat digunakan
sebagai salah satu alternatif energi baru dan terbarukan untuk mengatasi
permasalahan komsumsi listrik yang besar serta penyediaan energi listrik yang
Tenaga Mikro Hidro ini sesuai dengan kondisi lingkungan di Indonesia yang
mempunyai banyak bukit dan sungai. Kondisi geografis seperti inilah yang dapat
(PLTMH). Daya yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
berkisar antara 5-100 KW. Daya tersebut tergolong kecil untuk suatu pembangkit,
akan tetapi hal ini sangat membantu masyarakat terutama yang berada di daerah
terpencil yang belum mendapatkan listrik dari PLN. Pertimbangan mengapa PLN
berikut:
jumlah air yang mengalir (debit) perdetik yang ada pada saluran air yang
17
2. Daya yang dihasilkan oleh suatu Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
digunakan semakin besar maka akan semakin besar pula daya yang dihasilkan.
Daya yang dihasilkan juga diengaruhi oleh debit air yang mengalir dan
memutar turbin, semakin besar debit air yang mengalir, putaran turbin semakin
cepat, dan daya yang dihasilkan dari generator juga semakin besar.
4.2. Saran
kita perlu mengetahui terlebih dahulu berapa debit air yang mengalir, sehigga
dapat mengetahui seberapa besar potensi dari aliran air tersebut. Kemudian
menentukan jenis dan spesifikasi dari generatornya. Besar debit air dan
kemampuan dari generator harus seimbang agar didapatkan tingkat efisiensi yang
tinggi.
18
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sugiri, Agus. 2013. Studi Kelayakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) pada Sungai Arter Desa Hurun Kecamatan Padang Cermin
Kabupaten Pesawaran Lampung. Jurnal Mechanical Universitas Lampung
Vol-4 No-2.
[2] Gunawan, Arif. 2013. Pemantauan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH). Jurnal Rekayasa Elektrika Politeknik Caltex Riau Vol-10 No-4.
[3] Sulistiyono. 2013. Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) di Sungai Cikawat Desa Talang Mulia Kecamatan Padang Cermin
Kabupaten Pesawaran Propinsi Lampung. Jurnal FEMA Universitas Lampung
Vol-1 No-1.
[5] Sosrodarsono dan Takeda. 2003. Energi Bagi Kehidupan. Jakarta: Pradnya
Paramita.
[6] Sitepu, A.W. 2014. Kajian Eksperimental Pengaruh Bentuk Sudu Terhadap
Unjuk Kerja Turbin Helik Untuk Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro (PLTMH). Jurnal FEMA Universitas Lampung Vol-2 No-2.
[7] Saragih, A.M.S. 2015. Studi Pemodelan Electronic Load Controller sebagai
Alat Pengatur Beban Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro. Jurnal Teknik
Tenaga Elektrik Institut Teknologi Bandung Vol-4 No-2.
19