Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelompok II :
Desy Puspita Sari : 161210002
Gatot Saputra : 161210006
Nur Aliah : 161210012
Tommy Winahyu Puri : 161210016
Dosen Pengampu:
Yogie Irawan, S.Farm., M.Farm
Alamat : Jl. Sultan Syahrir No. 11 Pangkalan Bun Kab. Kotawaringin Barat
PENDAHULUAN
Titrasi Asam-Basa
10 | F T S B A H A N A L A M
3.5 Penetapan Kadar Alkaloida (Xantin/Kafein) dalam Semen colae
Kafein merupakan senyawa golongan xanthin. Xanthin merupakan senyawa organik
heterosiklik yang dibangun dari gabungan cincin pirimidindion dan imidazol. Xanthin
merupakan turunan alamiah purina, yang diisolasi dari bahan tanaman.
Kafein memiliki 3 metil di setiap rantai sampingnya, maka dari itu kafein
mempunyai nama kimianya sebgai 1,3,7 trimetil xanthin. Kafein tidak bersifat asam karena
tidak mempunyai atom hidrogen yang dapat dilepaskan, sehingga kafein merupakan basa
yang sangat lemah dan garamnya mudah terurai oleh air, sehingga kafein dapat di sari dari
larutan asam atau basa dengan kloroform. Tetapi kafein mudah terurai oleh basa kuat.
3.5.1 Colae semen (Biji Kola)
Nama Lain : Biji kola.
Nama Tanaman Asal : Beberapa species cola antara lain : Cola Nitida dan
Cola acuminata (Schott et Endl.)
Keluarga : Sterculiaceae
Zat berkhasiat : Kafeina, sebagian bebas dan sebagian terikat dengan
zat penyamak sebagai kolatin dan kolatein, terdapat pula
Theobromina, zat penyamak, kolaipase, kola-oksidase,
zat warna merah kola
Penggunaan : Minuman yang menyegarkan seperti halnya dengan
teh, kopi, guarana karena berisi kofeina
Pemerian : Bau lemah, rasa pahit dan sepat
Bagian yang digunakan : Keping biji dan inti biji
3.5.2 Penetapan Kadar Xantin (Kafein) dalam Colae semen (Biji Kola)
Penetapan kadar golongan xantin yaitu Kafein, menggunakan metode Titrasi
Iodometri. Iodometri merupakan titrasi tidak langsung dan digunakan untuk
menetapkan senyawa-senyawa yang mempunyai potensial oksidasi yang lebih
besar dari pada sistem iodium-iodida atau senyawa-senyawa yang bersifat
oksidator.
Pada iodometri, sampel yang bersifat oksidator akan direduksi dengan kalium
iodida berlebih dan akan menghasilkan iodium yang selanjutnya dititrasi dengan
larutan baku natrium tiosulfat.
11 | F T S B A H A N A L A M
Prinsip Titrasi Iodometri pada Penetapan Kadar Kafein
Prinsip titrasi iodometri adalah sampel (kafein) ditambahkan
KIO3yang dalam suasana asam akan mengalami reaksi oksidasi membentuk
I2 (iodium). Iodium yang terbentuk akan bereaksi dengan sampel, dimana
sampel tersebut merupakan oksidatoryang mengalami reaksi reduksi yang
selanjutnya akan dititrasi dengan Na2S2O3 (natrium tiosulfat) dengan
penambahan kloroform (sebagai indikator) akan menghasilkan dua fase, fase
kloroform yang berwarna violet dititrasi dengan larutan pentiter tersebut
sampai warna violet hilang, dan itulah titik akhir titrasinya.
Isolasi Sampel
12 | F T S B A H A N A L A M
Penetapan Kadar Sampel (Kafein)
13 | F T S B A H A N A L A M
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa :
Alkaloid adalah senyawa (basa) organik yang mengandung atom N yang berasal dari
asam amino (dan memiliki aktivitas farmakologis dalam kadar rendah), secara
organoleptis alkaloid memiliki rasa yang pahit.
Analisis kadar atau penetapan kadar adalah suatu metode atau uji yang digunakan
untuk mengetahui persentase kadar atau konsentrasi zat atau senyawa.
Pada penetapan kadar Hiosiamin, menggunakan metode Titrasi Asam-Basa.
Pada penetapan kadar Kinnina, menggunakan metode Titrasi Asam-Basa juga.
Sedangkan, pada penetapan kadar senyawa golongan Xantin (Kafein) menggunakan
metode Iodometri.
14 | F T S B A H A N A L A M
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1985. “Cara Pembuatan Simplisia”, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
Anonim. 1995. “Farmakope Indonesia edisi IV”, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta
Eyyin Kharina. 2014. “Penetapan Kadar Kinnina menggunakan Metode Titrasi Asam-Basa”
https://www.scribd.com/document/246313171/kinin
Diakses pada : 04 Desember 2018
Mujiko Fujiwara Tanadi. 2014. “Penetapan Kadar Alkaloid (Belladona herba)”
https://www.scribd.com/doc/231519907/Penetapan-Alkaloid-Belladona
Diakses pada : 04 Desember 2018
Wikipedia. 2004. “Atopa belladonna plant”
https://en.wikipedia.org/wiki/Atropa_belladonna
Diakses pada : 04 Desember 2018
Wikipedia. 2014. “Semen Collae”
https://id.wikipedia.org/wiki/Kola
Diakses pada : 05 Desember 2018
Yumma Apuy. 2017. “Penetapan Kadar Cafein dengan Metode Iodometri”
https://www.scribd.com/document/366797640/LAPORAN-Cafein-Titrasi-Iodometri2
Diakses pada : 05 Desember 2018
15 | F T S B A H A N A L A M