Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

A. JUDUL PENELITIAN
Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual

teaching & Learning) Terhadap Hasil Belajar PPKn Siswa Di SMAN 4

Pontianak
B. LATAR BELAKANG
Belajar merupakan aktivitas penting dalam kehidupan manusia dan

setiap orang mengalami proses belajar dalam hidupnya. Belajar merupakan

proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan

kegiatan belajar ialah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut

pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap aspek pribadi.


Menurut Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa

dan negara.
Model pembelajaran sekarang adalah hal yang sangat penting untuk

menunjang hasil, pemahaman serta motivasi siswa terhadap pembelajaran

tersebut. Apalagi pembelajaran PPKn ini adalah mata pelajaran yang wajib

dipelajari mulai dari jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama,

sekolah menengah atas hingga jenjang perkuliahan. Tujuan yang ingin dicapai

saat mempelajari pelajaran ini adalah untuk menciptakan warga negara yang

baik, menghasilkan manusia yang berakhlak mulia serta memiliki moral yang
baik pula. Tetapi seringkali pelajaran PPKn ini dianggap membosankan,

karena siswa harus memahami menganai pasal-pasal, norma, hukum dan

aturan-aturan yang berlaku didalam masyarakat. Jika hal seperti ini tidak

dikembangkan dan diperbaiki akibatnya hasil dan pemahaman yang

didapatkan siswa tidak maksimal.


Sejauh ini, pembelajaran masih didominasi oleh pandangan bahwa

pengetahuan sebagai fakta untuk dihapal. Pembelajaran tidak hanya

difokuskan pada pemberian pembekalan kemampuan pengetahuan yang

bersifat teoritis saja, akan tetapi bagaimana agar pengalaman belajar yang

dimiliki siswa itu senantiasa terkait dengan permasalahan-permasalahan aktual

yang terjadi dilingkungannya.


Untuk memperkuat di milikinya pengalaman belajar yang aplikatif

bagi siswa, tentu saja diperlukan pembelajaran yang lebih banyak memberikan

kesempatan kepada siswa untuk melakukan, mencoba, dan mengalami sendiri

(learning to do), dan bukannya hanya sekedar menjadi pendengar yang pasif

sebagaimana penerima terhadap semua informasi yang disampaikan oleh

gurunya.
Pembelajaran kontestual (contextual teaching & learning) merupakan

konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan anatara materi yang

diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam

kehidupan mereka sebagai anggota keluarga masyarakat.


CTL adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyusun

pola-pola yang mewujudkan makna. CTL adalah suatu sistem pengajaran yang

cocok dengan otak karena menghasilkan makna dengan menghubungkan


muatan akademis dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa. Dengan

memanfaatkan kenyataan bahwa lingkungan merangsang sel-sel saraf otak

untuk membentuk jalan, sistem ini memfokuskan diri pada konteks, pada

hubungan-hubungan.
Melalui pembelajaran kontekstual mengajar bukan transformasi

pengetahuan dari guru kepada siswa dengan menghafal sejumlah konsep-

konsep yang sepertinya terlepas dari kehidupan nyata, akan tetapi lebih

ditekankan pada upaya memfasilitasi siswa untuk mencari kemampuan untuk

bisa hidup dari apa yang dipelajarinya. Pembelajaran seperti ini akan lebih

bermakna, sekolah lebih dekat dengan lingkungan masyarakat dalam segi

fungsional apa yang dipelajari disekolah senantiasa bersentuhan dengan situasi

dan permasalahan kehidupan yang terjadi di lingkungannya.


Menurut hasil pengamatan dan penelitian awal yang dilakukan

dilapangan khususnya di SMAN 4 Pontianak, bahwa dalam pembelajaran

PPKn di kelas XI IPS 3 telah menggunakan berbagai model pembelajaran

yang variatif. Mulai dari ceramah, diskusi hingga presentasi. Tetapi hal-hal

seperti itu masih saja membuat siswa tidak bersemangat dan berdampak

kepada hasil yang didapat setelah dilakukan tes.


SMAN 4 Pontianak adalah salah satu sekolah terfavorit dan menjadi

sekolah yang diminati banyak siswa dengan predikat akrediasi A. Disekolah

ini memiliki 2 jurusan yakni IPA dan IPS. Mulai dari kelas X, XI, hingga kelas

XII.
Oleh karena itu, berdasarkan dari uraian yang telah di sampaikan

diatas, saya akan melakukan penelitian kepada siswa kelas XI di sekolah

dengan Judul “Pengaruh penggunaan model pembelajaran Kontekstual


(Contextual teaching & learning) terhadap hasil belajar PPKn siswa di SMA

Negeri 4 Pontianak”.

Anda mungkin juga menyukai