Anda di halaman 1dari 10

AMMONIUM IODIDA

AMMONIUM IODIDE

1. N a m a

Golongan
Garam, Anorganik (1)
(3)
Sinonim / Nama Dagang
Azanium Iodide, Ammonium Iodide; Ammonium Iodide 99+% A.C.S Reagent ;
Ammonium Iodide ACS Reagent ; Ammonium Iodide 99.999%; Ammonium
Iodide, ACS; A-937.

Nomor Identifikasi
Nomor CAS : 12027-06-4
Nomor OHS : 01265
Nomor EINECS : 234-717-7

2. Sifat Fisika Kimia

Nama bahan
Ammonium Iodide
(2,3,4,10)
Deskripsi
Berbentuk kristal/serbuk, berwarna putih, kuning kecoklatan bila terkena
cahaya dan air. higroskopik, Berat Molekul 144.94, Rumus Molekul NH4I,
tidak berbau, kerapatan relatif (air=1 g/mL) 2,56 g/mL, kelarutan dalam air
1670 g/L, titik lebur 5510C, Tekanan Uap 1@2110C. Stabil dalam suhu dan
tekanan normal. Hindari dari bahan yang tidak kompatibel, cahaya, debu,
paparan udara, panas berlebih, oksidan kuat, paparan udara yang lembab
atau air. Tidak kompatibel dengan udara, kelembaban, oksidator kuat.
Berbahaya bila dicampurkan dengan oksida nitrogen, gas amonia, hidrogen
iodida.

Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya


Peringkat NFPA (Skala 0-4) (2):
Kesehatan 2 = Tingkat keparahan tinggi
Kebakaran 0 = Tidak dapat terbakar
Reaktivitas 0 = tidak reaktif
Klasifikasi EC (3,4)
R36/37/38 = Menyebabkan iritasi pada mata, sistem
pernapasan, dan kulit
S 24/25 = Hindari/cegah persinggungan/kontak dengan kulit
dan mata
S26 = Jika terkena mata, segera bilas dengan air mengalir
dan segera dapatkan pertolongan medis.
S36 = Pakai/kenakan pakaian pelindung yang tepat
S37 = Pakai/kenakan sarung tangan yang tepat
S45 = Jika terjadi kecelakaan atau jika anda tidak sehat,
jika memungkinkan segera bawa ke dokter/rumah
sakit/ puskesmas (perlihatkan label kemasan)

3. Penggunaan
Iodida banyak digunakan sebagai pereduksi untuk membentuk Iodine. (12)

4. Identifikasi Bahaya

Risiko utama dan sasaran organ


Bahaya utama terhadap kesehatan : tidak ada target sasaran yang signifikan
yang dilaporkan (1).

Rute paparan
(1)
Paparan jangka pendek

Terhirup
Dapat mengiritasi, koma

Kontak dengan kulit


Dapat mengiritasi kulit

Kontak dengan mata


Dapat mengiritasi mata.

Tertelan
Dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, dan diare serta Iritasi saluran
pencernaan (terbakar)
(1)
Paparan jangka panjang

Terhirup
Diare, detak jantung tak beraturan, kelainan pada paru-paru dan membran
mukosa.

Kontak dengan kulit


Dapat mengiritasi kulit

Kontak dengan mata


Sama seperti yang dilaporkan pada paparan jangka pendek

Tertelan
Ruam, rasa logam, mengeluarkan air mata, gangguan pencernaan, kehilangan
suara, asma, dan sakit kepala.

(7)
5. Stabilitas dan Reaktivitas
Stabilitas : Stabil pada suhu dan tekanan normal(1) , Stabil
dibawah kondisi penyimpanan (8), Stabil kontak
dengan udara dan kelembapan (7)
Kondisi yang harus : Udara, kelembapan, cahaya, incompatibel (8)
dihindari
Bahan tak tercampurkan : Halogen. Oksidator, logam aktif dan basa kuat
(1,7)
, Bromin trifluorida, heptafluoride Iodium, dan
kalium (8)
Bahaya dekomposisi : Produk dekomposisi termal : amonia, asam
produk halida, oksida atau nitrogen
Ketika dipanaskan sampai dekomposisi,
memancarkan asap sangat beracun hidrogen,
amonia dan nitrogen iodida (8)
Polimerisasi : Tidak akan terpolimerisasi

6. Penyimpanan
• Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
standard yang berlaku.
• Simpan di tempat yang sejuk dan kering dengan ventilasi yang baik
• Simpan pada wadah yang tertutup rapat
• Hindarkan dari air/uap air

7. Toksikologi

Data Karsinogenik
Tidak ada data

Data Tumorigenik
Tidak ada data

Data Mutagenik
Tidak ada data

Data Reproduksi
Tidak ada data

Informasi Ekologi
Tidak ada data

8. Efek Klinis

Keracunan akut (1)

Terhirup
Debu amonium Iodida menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan.
Intoksikasi akut Amonium Iodida menyebbakan iritasi dan jumlah yang banyak
dapat mempengaruhi sistem saraf pusat yang menyebabkan kejang,
kebingungan, tremor, bicara cadel, ataksia, pingsan dan koma. Sindrom ini
menyerupai terminal kegagalan hati. Hipersensitif terhadap iodida telah
dilaporkan pada beberapa individu.

Kontak dengan kulit


Kontak langsung dapat menimbulkan iritasi kulit. Beberapa individu dilaporkan
mengalami hipersensitif terhadap iodida.
Kontak dengan mata
Debu atau serbuknya dapat meyebabkan iritasi mata.

Tertelan
Garam iodida dapat sebagai ekspektoran dan diuretik. Garam ini tidak bersifat
korosif seperti pada iodine bebas, tetapi pada larutan air memungkinkan
bersifat korosif dan menyebabkan rasa terbakar pada mulut, kerongkongan
dan abdomen yang diikuti muntah dan diare, yang kadang disertai darah
hitam. Angioedema, laryngeal, pembengkakan, exophthalmos, edema orbital,
dan syok mungkin dapat terjadi.

Keracunan kronik

Terhirup
Paparan yang berulang atau dalam jangka waktu yang lama menyebabkan
‘iodism” dengan ciri khas : bronkitis, hidung berair, insomnia, tremor,
takikardia, parotitis, diare dan berat badan turun. Beberapa individu dilaporkan
mengalami hipersensitif terhadap iodida.

Kontak dengan kulit


Paparan yang berulang atau dalam jangka waktu yang lama menyebabkan
dermatitis. Beberapa individu dilaporkan mengalami hipersensitif terhadap
iodida.

Kontak dengan mata


Paparan yang berulang atau dalam jangka waktu yang lama menyebabkan
konsungtivitis.

Tertelan
Menyebabkan ‘iodism’ dengan rasa logam pada mulut, air liur berlebih, coryza,
rinitis berair, lakrimasi, edema pada kelopak mata, konjungtivitis, bersin,
bronkitis, stomatitis, parotitis, radang tenggorokan, edema glotal, gastritis, sakit
kepala, dan demam. Ruam kulit mungkin dengan eritema, jerawat, urtikaria,
dan ioderma. Anoreksia, penurunan berat badan, sulit tidur, myxedema, dan
gejala saraf mungkin dapat terjadi. Penggunaan iodida untuk asma pada
kehamilan telah menyebabkan kematian janin, gondok berat dan penampilan
kretinoid pada bayi yang baru lahir. Terapi iodida berkepanjangan dapat
mengakibatkan hipotiroidisme.

9. Pertolongan Pertama
(1)
Terhirup
Segera pindahkan dari area pemaparan ke area dan pindahkan ke area
dengan udara segar. Bila perlu gunakan kantong masker berkatup atau
pernafasan penyelamatan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas
kesehatan terdekat.

Kontak dengan kulit ( 1)


Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci
dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai
dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama kurang lebih 15-20
menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan
terdekat.
(1)
Kontak dengan mata
Cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl
0,9%), sekurang-kurangnya selama 15 menit, dengan sesekali membuka
kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia
yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Tertelan (1)
Jika muntah telah terjadi, posisikan kepala lebih rendah dari pinggul untuk
membantu mencegah aspirasi. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas
kesehatan terdekat.

10. Penatalaksanaan Oleh Petugas Kesehatan


Stabilisasi
a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk
menjamin pertukaran udara.
b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi
dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya
kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi
darah.
d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:
Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30
menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin
diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.
Anak-anak: 200-300 µg/kg BB

Dekontaminasi

a. Dekontaminasi mata
Dilakukan sebelum membersihkan kulit:
− Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan
miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
− Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan
sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan
selama 30 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
− Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
− Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
− Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
− Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah
sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)


− Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.
− Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin
atau hangat serta sabun minimal 10 menit.
− Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau
kertas secara lembut. Jangan digosok.
− Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau
muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
− Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan
menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati
untuk tidak menghirupnya.
− Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
c. Dekontaminasi saluran cerna: -

Antidotum: Tidak ada antidotum yang spesifik untuk keracunan amonium


iodida

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri

Batas Paparan Udara:


Tidak ada batas paparan yang dikembangkan oleh OSHA, ACGIH atau
NIOSH.(1)

Sistem Ventilasi:
Sebuah sistem pembuangan lokal dan/atau umum dianjurkan untuk menjaga
karyawan untuk selalu di bawah batas paparan udara. Ventilasi pembuangan
lokal umumnya lebih disukai karena dapat mengontrol emisi
kontaminan dari sumbernya, mencegah dispersi ke area kerja umum.

Respirator Pribadi (Disetujui NIOSH):


Untuk kondisi paparan berupa debu atau kabut yang jelas namun mesin
kontrol tidak layak, sebuah partikulat respirator (jenis NIOSH N95 atau filter
lain yang lebih baik) dapat dipakai. Jika partikel berupa minyak (misalnya
pelumas, cutting fluid, gliserin, dll), gunakan jenis NIOSH R atau filter P. Pada
keadaan darurat atau kasus di mana tingkat paparan yang tidak diketahui,
gunakan full-face positive-pressure, udara yang dipasok respirator.
Peringatan: respirator tidak dapat melindungi pekerja dalam keadaan
kekurangan oksigen.

Perlindungan kulit:
Pakailah sarung tangan pelindung dan lindungi tubuh dengan pakaian.

Perlindungan mata:
Gunakan kacamata pengaman kimia. Sediakan kran pencuci mata untuk
keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja.

12. Manajemen Pemadam Kebakaran

Bahaya kebakaran dan ledakan : bahaya kebakaran diabaikan


Media pemadam kebakaran: senyawa kimia kering: karbon dioksida, air,
busa biasa

Kebakaran besar : Gunakan busa atau banjiri dengan semprotan air yang
lembut (1).

Pemadaman kebakaran: Pindahkan wadah dari daerah yang terbakar jika


memungkinkan dilakukan tanpa adanya risiko. Jangan menyebarkan ceceran
atau tumpahan bahan dengan aliran air bertekanan tinggi. Buat saluran untuk
pembuangan lebih lanjut. Gunakan bahan pemadam di sekitar api untuk
mengisolasi api. Hindarkan menghirup bahan atau produk samping
pembakaran. Tetaplah berada di tempat yang arah anginnya berlawanan dan
hindari daerah yang lebih rendah (1).

13. Manajemen Tumpahan


Kumpulkan tumpahan bahan dalam wadah yang sesuai untuk pembuangan.
Hindarkan dari sumber air dan saluran pembuangan. Hindarkan orang yang
tidak berkepentingan untuk mendekat, isolasi area tumpahan, dan beri
larangan masuk (1).

14. Daftar Pustaka


1. OHS, MDL Information System, Inc. Donelson Pike, Nashvill, 1997
2. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9922921
(diunduh Oktober 2011)
3. http://www.chemicalbook.com/ProductMSDSDetailCB0327628_EN.htm
(diunduh Oktober 2011)
4. http://www.chemcas.org/drug/analytical/cas/12027-06-4.asp
(diunduh Oktober 2011)
5. O’Neil, M.J., et al. The Merck Index. Thirteenth Edition. Merck & Co.,Inc.
USA. 2001
6. Sittig, M. Handbook of Toxic and Hazardous Chemicals and Carcinogens.
Third Edition. Noyes Publications. New Jersey. 1991
7. http://www.strem.com/catalog/v/93-0214/2/
(diunduh Oktober 2011)
8. http://www.wku.edu/msds/docs/3102.pdf
(diunduh Oktober 2011)
9. http://www.chemcas.org/drug/analytical/cas/12027-06-4.asp
(diunduh Oktober 2011)
10. http://cameochemicals.noaa.gov/chemical/8248
(diunduh Oktober 2011)
11. http://en.wikipedia.org/wiki/Ammonium_iodide
(diunduh Oktober 2011)
12. http://chemicalland21.com/industrialchem/inorganic/AMMONIUM%20IODID
E.htm

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disusun oleh:
Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas)
Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI
Tahun 2011
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai