Anda di halaman 1dari 9
a) e) Toleransi tebal untuk tiap lapisan campuran beraspal : Latasir tidak lebih dari 2,0 mm, Lataston Lapis Aus tidak lebih dari 3,0 mm Lataston Lapis Pondasi tidak lebih dari 3,0 mm Laston Lapis Aus tidak lebih dari 3,0 mm Laston Lapis Antara tidak lebih dari 4,0 mm Laston Lapis Pondasi tidak lebih dari 5,0 mm Tabel 6.3.1,(1) Tebal Nominal Minimum Campuran Beraspal Simbol Tebal Nominal Minimum (cm) Jenis Campuran Latasir Kelas A Latasir Kelas B SS-B Lataston | Lapis Aus HRS-WC Lapis Pondasi_[ HRS-Base Laston | Lapis Aus ‘AC-WC Lapis Antara AC-BC Lapis Pondasi ‘Tebal setiap lapisan campuran beraspal bukan perata harus diperiksa dengan benda uji "inti" (core) perkerasan yang diambil oleh Penyedia Jasa sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan. Benda uji inti (core) paling sedikit harus diambil dua titik pengujian per penampang melintang per lajur dengan jarak memanjang antar penampang melintang yang diperiksa tidak lebih dari 100 m. Penyerapan air oleh agregat maksimum 3 %. Berat jenis (spesific gravity) agregat kasar dan halus tidak boleh berbeda lebih dari 0,2. 2) Agregat Kasar a) Fraksi agregat kasar untuk rancangan campuran adalah yang tertahan ayakan b) d) e) No.4 (4,75 mm) yang dilakukan secara basah dan harus bersih, keras, awet dan bebas dari lempung atau bahan yang tidak dikehendaki lainnya dan memenuhi ketentuan yang diberikan dalam Tabel 6.3.2.(1a). Fraksi agregat kasar harus dari batu pecah mesin dan disiapkan dalam ukuran nominal sesuai dengan jenis campuran yang direncanakan seperti ditunjukan pada Tabel 6.3.2.(1b). Agregat kasar harus mempunyai angularitas seperti yang disyaratkan dalam Tabel 6.3.2.(1a). Angularitas agregat kasar didefinisikan sebagai persen terhadap berat agregat yang lebih besar dari 4,75 mm dengan muka bidang pecah satu atau lebih berdasarkan uji menurut SNI 7619 : 2012 dalam Lampiran 6.3.C. Agregat kasar untuk Latasir kelas A dan B boleh dari kerikil yang bersih. Fraksi agregat kasar harus ditumpuk terpisah dan harus dipasok ke instalasi Pencampur aspal dengan menggunakan pemasok penampung dingin (cold bin feeds) sedemikian rupa sehingga gradasi gabungan agregat dapat dikendalikan dengan baik. Tabel 6.3.2.(1a) Ketentuan Agregat Kasar Pengujian Standar Nilai Kekekalan bentuk agregat atrium sulfat ; Maks.12% terhadap larutan magnesium sulfat_| _SN!3407:2008 F Maks.18% eG 100 putaran Maks. 6% Abrasi dengan | Modifikasi Papen TEGO mesin Los uc Ee SNI2417:2008 ea ‘Angeles _ | Semua jenis 100 putaran Maks. 8% ceampuran aspal bergradasi lainnya | 500 putaran Maks. 40% Kelekatan agregat terhadap aspal SNI2439:2011 | Min. 95% Butir Pecah pada Agregat Kasar SNI 7619:2012 95/90" Partike! Pipih dan Lonjong Beant 5 | Maks. 10% Material Tolos Ayakan No.200 SNI03-4142-1996 |_Maks. 2% cattan: *) 95/90 menunjukkan bahwa 95% agregat kasar mempunyai muka bidang pecah satu atau lebih dan 90% agregat kasar mmepunyai muka bidang pecah dua atau lebih. Tabel 6,3.2,(1b) Ukuran Nominal Agregat Kasar Penampung Dingin untuk Campuran Aspal ‘Ukuran nominal agregat kasar penampung dingin (cold Jenis Campuran bin) minimum yang diperlukan (mm) 5 Lataston Lapis Aus Lataston Lapis Pondasi Laston Lapis Aus Laston Lapis Antara Laston Lapis Pondasi 3) Agregat Halus a) Agregat halus dari sumber bahan manapun, harus terdiri dari pasir atau hasil pengayakan batu pecah dan terdiri dari bahan yang lolos ayakan No.4 (4,75 mm). b) Fraksi agregat halus pecah mesin dan pasir harus ditempatkan terpisah dari agregat kasar. ©) Agregat pecah halus dan pasir harus ditumpuk terpisah dan harus dipasok ke instalasi pencampur aspal dengan menggunakan pemasok penampung dingin (cold bin feeds) yang terpisah sehingga gradasi gabungan dan presentase pasir didaiam campuran dapat dikendalikan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai