Makalah ini di buat untuk memenuhi mata kuliah Perencanaan Pembelajaran PAI
Di susun oleh :
BANDUNG
2018 M /1440 H
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang
telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Iman, Islam, dan Ihsan” dengan baik tanpa
ada halangan yang berarti. Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal
berkat kerjasama dan bantuan dari beberapa sumber.
i
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
A. Kesimpulan ............................................................................................... 19
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat
dibutuhkan dalam setiap pembelajaran, karena evaluasi dapat
mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan pembelajaran.
Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pembelajaran dapat
diketahui. Hasil yang diperoleh dari eveluasi dapat dijadikan balikan (feed-
back) bagi pengajar dalam rangka memperbaiki dan menyempurnakan
program dan kegiatan pembelajaran.
Di sekolah, seorang guru sering memberikan ulangan harian, tes
tertulis, dan sebagainya, istilah ini pada dasarnya merupakan bagian dari
sistem evaluasi itu sendiri. Dalam hubungannya dengan proses dan hasil
belajar, penilaian dapat didefinisikan sebagai suatu proses atau kegiatan
yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi
tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat
keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Jika
dilihat dalam kontek yang lebih luas keputusan tersebut dapat menyangkut
keputusan tentang peserta didik, keputusan tentang kurikulum dan program
atau juga keputusan tentang kebijakan pendidikan.
Selanjutnya makalah yang berjudul evaluasi pembelajaran ini akan
menjelaskan pengertian, tujuan dan fungsi, bidang-bidang evaluasi, prinsip-
prinsip dalam evaluasi, teknik-teknik evaluasi pembelajaran, dan langkah-
langkah evaluasi pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Evaluasi Pembelajaran ?
2. Apa tujuan dan fungsi Evaluasi Pembelajaran ?
3. Apa saja prinip-prinsip Evaluasi Pembelajaran ?
4. Bagaimana teknik Evaluasi Pembelajaran ?
5. Bagaimana prosedur Evaluasi Pembelajaran ?
1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Evaluasi Pembelajaran
2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi Evaluasi Pembelajaran
3. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran
4. Untuk mengetahui Bagaimana teknik Evaluasi Pembelajaran
5. Untuk mengetahui Bagaimana prosedur Evaluasi Pembelajaran
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi berasala dari bahasa Inggris “evaluation” yang berarti
evaluasi mengacu pada suatu tindakan atau proses untuk menetukan
nilai sesuatu.1
Menurut Stuff Lebeam, evaluasi merupakan proses
menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna
untuk merumuskan suatu alternatif keputusan.2
Zainul dan Nasution mengatakan bahwa evaluasi adalah proses
pengambilan keputusan menggunakan informasi yang diperoleh melalui
pengukuran hasil belajar, baik menggunakan instrumen tes maupun non
tes.
Menurut Guba dan Lincoln (1985) bahwa evaluasi adalah proses
untk menggambarkan peseta didikdan menimbangnya dari segi nilai dan
arti. Dari beberapa rumusan tentang evaluasi ini dapat disimpulkan
bahwa pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu,
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka
pembuatan keputusan.3
Kata dasar pembelajaran adalah belajar, yang lebih menekankan
pada kegiatan belajar peseta didik. Pembelajaran adalah suatu proses
atau kegiatan yang sistematis dan sistematik, yang bersifat interaktif dan
komunikatif anatara pendidik dengan peserta didik, sumber belajar dan
lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan
terjadinya tindakn belaajar peserta didik baik di dalam kelas maupun di
1
Drs. Zainal Arifin, Evaluasi Intruksional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990), h
1
2
Sitiatava Rizema Putra, Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja, (Yogyakarta: Diva
Press,2013), hlm.73
3
Drs. Zainal Arifin, M.Pd, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2013), h 5
3
luar kelas , dihadiri guru secara fisik atau tidak, untuk menguasai
kompetensi yang telah ditentukan.
Dengan demikian, pengertian evaluasi pembelajaran adalah
suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan, dan
menyeluruh dalam rangka pengendalian,penjaminan atau penetapan
kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai komponen
pembelajaran, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai
bentuk pertanggung jawaban guru daam melaksanakan pembelajaran.4
4
Drs. Zainal Arifin, M.Pd, Evaluasi Pembelajaran, h 9-10
4
Dari pernyataan di atas, dapat dipahami bahwa evaluasi
dilaksanakan bukan hanya untuk mengetahui hasil-hasil yang diperoleh,
namun juga mempunyai tujuan untuk menentukan dan melihat
hambatan-hambatan yang dialami.
Sementara evaluasi di dalam pembelajaran tidak dapat
dilepaskan dari fungsi evaluasi itu sendiri, adapun fungsi evaluasi adalah
sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan
peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar mengajar.
b. Untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk
terjun ke masayarakat.5
c. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pembelajaran.
d. Utnuk keperluan bimbingan dan konseling
e. Untuk keperluan pengembangan perbaikan kurikulum sekolah yang
bersangkutan.6
5
Drs. Zainal Arifin, M.Pd, Evaluasi Pembelajaran, h 17
6
M.Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Tekhnik Evaluasi Pengajaran, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006), h 5
7
M. Chabib Thoha, Teknik Evaluasi, (Jakarta: Raja Grafindo, 2003), hlm. 35-36
5
b. Prinsip Komprehensif (keseluruhan)
Seluruh segi kepribadian murid, semua aspek tingkah laku,
keterampilan, kerajinan adalah bagian-bagian yang ikut ditest,
karena itu maka item-item test harus disusun sedemikian rupa sesuai
dengan aspek tersebut (kognitif, afektif, psikomotorik)
c. Prinsip Objektivitas
Objektif di sini menyangkut bentuk dan penilaian hasil yaitu
bahwa pada penilaian hasil tidak boleh memasukkan faktor-faktor
subyektif, faktor perasaan, faktor hubungan antara pendidik dengan
anak didik.
d. Evaluasi harus menggunakan alat pengukur yang baik evaluasi yang
Baik tentunya menggunakan alat pengukur yang baik pula, alat
pengukur yang valid.
e. Evaluasi harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Kesungguhan itu dapat dilihat dari niat guru, minat yang
diberikan dalam penyelenggaraan test, bahwa pelaksanaan evaluasi
semata-mata untuk kemajuan anak didik, dan juga kesungguhan itu
diharapkan dari semua pihak yang terlibat dalam kegiatan belajar
mengajar itu, bukan sebaliknya.
8
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan Implementasi,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 183
6
yaitu teknik tes, maka evaluasi dilakukan dengan jalan menguji peserta
didik, sedangkan teknik non test, maka evaluasi dilakukan dengan tanpa
menguji peserta didik.
a. Teknik tes
Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam
rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang
berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa
pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah oleh testee sehingga
dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku dengan
nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya atau dibandingkan dengan
nilai standar tertentu.
Ditinjau dari segi yang dimiliki oleh tes sebagai alat
pengukur perkembangan belajar peserta didik, tes dibedakan
menjadi empat golongan:
1) Tes diagnostik, adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-
kelemahan siswa tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan
yang tepat.9
9
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2002), h. 34
7
hasilnya digunakan untuk mengisi nilai raport atau mengisi
Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) atau Ijazah.
10
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi, h. 27-31
8
E. Prosedur Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi merupakan bagian integral dari pendidikan atau
pengajaran sehingga perencanaan atau penyusunan, pelaksanaan dan
pendayagunaannyapun tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan program
pembelajaran.11 Hasil dari evaluasi yang diperoleh selanjutnya dapat
digunakan untuk memperbaiki cara belajar siswa (fungsi formatif).
Prosedur yang dimaksud adalah langkah-langkah pokok yang
harus ditempuh dalam kegiatan evaluasi, yaitu:
1. Membuat perencanaan evaluasi
Perencanaan evaluasi dimaksudkan agar hasil yang diperoleh
dari evaluasi dapat lebih maksimal. Perencanaan ini penting bahkan
mempengaruhi prosedur evaluasi secara menyeluruh. Perencanaan
evaluasi dilakukan untuk memfasilitasi pengumpulan data, sehingga
memungkinkan membuat pernyataan yang valid tentang pengaruh
sebuah efek atau yang muncul di luar program, praktik, atau
kebijakan yang di teliti.
a. Menentukan tujuan penilaian
Tujuan penilain ini harus dirumuskan secara jelas dan tegas
serta ditentukan sejak awal, karena menjadi dasar untuk
menentukan arah, ruang lingkup materi, jenis/model dan
karakter alat penilaian. Ada 4 tujuan penilaian yaitu: formatif,
sumatif, diagnostik dan penempatan.12
b. Mengidentifikai kompetensi dan hasil belajar
Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-
nilai yang direflesikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Peserta didik dianggap kompeten apabila ia sudah memiiki
aspek-aspek kompetensi untuk melakuakn sesuatu setelah
mengikuti proses pembelajaran.
c. Menyusun Kisi-Kisi
11
Slameto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 45
12
Drs. Zainal Arifin, M.Pd, Evaluasi Pembelajaran, h 92
9
Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang
menggambarkan distribusi item untuk berbagai topik atau
pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu yang
berfungsi sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal
menjadi perangkat tes. Kisi-kisi yang baik akan memperoleh
perangkat soal yang relatif sama sekalipun penulis soalnya
berbeda. Kisi-kisi penting dalam perencanaan penilaian hasil
belajar karena di dalamnya terdapat sejumlah indikator sebagai
acuan dalam mengembangkan instrumen (soal) dengan
persyaratan.
Representatif, yaitu harus betul-betul mewakili isi
kurikulum sebagai sampel perilaku yang akan di nilai
Komponen-komponennya harus terurai/terperinci, jelas, dan
mudah dipahami
Soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk
soal yang diterapkan.
Adapun langkah-langkah dalam menyuun kisi-kisi soal:
Analisis silabus
Menyusun kisi-kisi
Membuat soal
Menyusun lembar jawaban
Membuat kunci jawaban
Menyusun pedoman penskoran
d. Mengembangkan draf instrumen
Instrumen penilian dapat disusun dalam bentuk tes
maupun non tes. Dalam bentuk tes berarti guru harus membuat
soal. Dalam bentuk non tes, guru dapt membuat angket,
pedoman observasi, pedoman wawancara, studi dokumentasi,
skala sikap, penilaian bakat, minat dan sebagainya.
e. Uji Coba dan analisis soal
10
Jika soal dan perangkatnya sudah disusun dengan baik,
maka perlu diuji cobakan terlebih dahulu di lapangan.
Tujuannya untuk melihat soal-soal mana yang perlu diubah,
diperbaiki, bahkan dibuang sama sekali. Soal yang baik adalah
soal yang sudah mengalami beberapa kali uji coba dan revisi,
yang didasarkan atas analisis empiris dan rasional. Hal ini
dimaksudkan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan setiap
soal.
2. Pelaksanaan evaluasi
Pelaksanaan evaluasi artinya bagaimana cara melaksanakan
suatu evaluasi sesuai dengan perencanaan evaluasi. Dengan kata lain
tujuan evaluasi, model dan jenis evaluasi, objek evaluasi, instrumen
evaluasi, sumber data, semuanya sudah dipersiapkan pada tahap
perencanaan evaluasi yang pelaksanaannya bergantung pada jenis
evaluasi yang digunakan.13 Jenis evaluasi yang digunakan akan
mempengaruhi seorang evaluator dalam menentukan prosedur,
metode, instrumen, waktu pelaksanaan, sumber data dan sebagainya,
yang pelaksanaannya dapat dilakukan dengan :
a. Non-tes yang dimaksudkan untuk mengetahui perubahan sikap
dan tingkah laku peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran, pendapat terhadap kegiatan pembelajaran,
kesulitan belajar, minat belajar, motivasi belajar dan mengajar
dan sebagainya. Instrumen yang digunakan: (1) angket; (2)
pedoman observasi; (3) pedoman wawancara; (4) skala sikap;
(5) skala minat; (6) daftar chek; (7) rating scale; (8) anecdotal
records; (9) sosiometri; (10) home visit
b. Untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi
menggunakan bentuk tes pensil dan kertas (paper and pencil
test) dan bentuk penilaian kinerja (performance), memberikan
13
Drs. Zainal Arifin, M.Pd, Evaluasi Pembelajaran, h 103
11
tugas atau proyek dan menganalisis hasil kerja dalam bentuk
portofolio.
Tujuan pelaksanaan evaluasi adalah untuk
mengumpulkan data dan informasi mengenai keseluruhan aspek
kepribadian dan prestasi belajar peserta didik yang meliputi:
Data pribadi ( personal), data tentang kesehatan peerta didik,
data tentang prestasi belajar, data tentang sikap, data tentang
bakat, persoalan penyesuaian, data tentang minat, data tentang
rencana masa depan peserta didik dan data tentang latar beakang
keluarga peseta didik.
3. Monitoring Pelaksanaan Evaluasi
Tujuannya adalah untuk mencegah hal-hal yang negatif dan
meningkatkan efisiensi pelaksanaan evaluasi. Monitoring
mempunyai dua fungsi pokok. Pertama, untuk melihat relevansi
pelaksanaan evaluasi dengan perencanaan evaluasi. Kedua, untuk
melihat hal-hal apa yang terjadi selama pelaksanaan evaluasi.
4. Pengolahan data
Setelah data kita kumpulkan, baik data itu dari kita langsung
yang mengadakan kegiatang evaluasi maupun dari orang lain yang
melakukan evaluasi orang yang kita maksud, data tersebut harus kita
olah. Mengolah data berarti ingin memberikan nilai dan makna
kepada testee mengenai kualitas hasil pekerjaannya. Dalam
pengolahan data biasanya digunakan analisis statistik. Analisis
statistik digunakan jika ada data kuatitatif (data-data berupa angka),
sedangkan untuk data kualitatif ( data-data berupa kata-kata).
5. Penafsiran hasil evaluasi
Memberikan penafsiran maksudnya adalah membuat
pernyataan mengenai hasil pengolahan data. Penafsiran yang
dilakukan terhadap suatu hasil evaluasi didasarkan atas kriteria
tertentu yang disebut norma. Ada dua jenis penafsiran, yaitu
penafsiran kelompok dan penafsiran individual.
12
6. Pelaporan Hasil Evaluasi
Semua kegiatan dan hasil evaluasi harus dilaporkan kepada
berbagai pihak yang berkepentingan, seperti kepala pimpinan atau
kepala sekolah, pemerintah, dan peserta didik itu sendiri. Hal ini
dimaksudkan agar hasil yang dicapai peserta didik dapat diketahui
oleh berbagai pihak dan dapat menentukan langkah selanjutnya.
Disamping itu, laporan juga penting bagi peserta didik itu sendiri
agar ia mengetahui kemampuan yang dimilikainya, dan atas dasar
itu ia menentukan kemana arah yang harus ditempuhnya serta apa
yang harus dilakukannya. Dalam kurikulum berbasis kompetensi,
pusat kurikulum Balitbang Depdiknas (2002) menjelaskan, “ laporan
kemajuan siswa dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu:
a. Laporan Prestasi Mata Pelajaran
Laporan prestasi belajar hendakna menyajikan prestasi
belajar peserta didik dalam menguasai kompetensi mata
pelajaran tertentu dan tingkat penguasannya. Sebaliknya orang
tua dapat membaca catatan guru. Dengan demikian, isi laporan
prestasi belajar siswa disajikan secara kualitatif atau
menggabungkan anatar kualitatif dan kuantitatif.
b. Laporan Pencapaian
Laporan pencapaian merupakan laporan yang menggambarkan
kualitas pribadi peserta didik baik intara, ekstra maupun ko
kurikuler pada kurun waktu tertentu.
7. Penggunaan Hasil Evaluasi
Penggunaan hail evaluasi adalah laporan. Laporan
dimaksudkan untuk memberikan feedback kepada semua pihak yang
terlibat dalam pembelajaran. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk
membantu pemahaman peserta didik menjadi lebih baik,
menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik kepada
orang tua dan membantu guru dalam menyusun perencanaan
13
pembelajaran. Adapun beberapa jenis penggunaan hasil evaluasi
yaitu:
a. Untuk keperluan laporan pertanggung jawaban
b. Untuk keperluan seleksi
c. Untuk keperluan promosi
d. Untuk keperluan diagnosis
e. Untuk memprediksi masa depan peseta didik 14
14
Drs. Zainal Arifin, M.Pd, Evaluasi Pembelajaran, h 114-116
14
RPP Fikih Kelas 4 KD Mengenal Tata Cara Salat Id
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Standar Kompetensi
Mengenal ketentuan salat Id
B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan tatacara Salat Id
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Menyebutkan pengertian salat Id
Menyebutkan waktu pelaksanaan salat Id
Menjelaskan tata cara salat Id
Menyebutkan sunnah sebelum melaksanakan salat Id
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan metode tanya jawab dan strategi parodi lagu siswa diharapkan
dapat menyebutkan pengertian salat Id dengan baik dan benar
Dengan metode diskusi dan strategi jigsaw learning siswa diharapkan
dapat menyebutkan waktu pelaksanaan salat Id
Dengan metode penugasan dan strategi movie learning siswa diharapkan
dapat menjelaskan tata cara melaksanakan salat Id dengan baik dan benar
Dengan metode permainan dan strategi puzzle Siswa diharapkan dapat
menyebutkan sunnah sebelum melaksanakan salat Id
E. Karakter yang Diharapkan
Mandiri dan Toleransi
F. Materi Pokok
Pengertian Salat Id
Waktu Pelaksanaan Salat Id
Tata Cara Salat Id
Sunnah sebelum Salat Id
G. Metode/Strategi Pembelajaran
a. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Permainan, Diskusi dan
Penugasan
b. Strategi : Jigsaw Learning,Movie Learning dan Puzzle
15
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran Waktu Model
Pembelajaran
16
Siswa diminta menuliskan apa yang Movie
ia ketahui tentang tata cara salat Id Learning
setelah menonton video
Perwakilan siswa diminta untuk
menyampaikan hasil observasi
videonya di depan kelas
Guru meminta siswa yang lain
untuk saling melengkapi dan
mengomentari dengan cara
membandingkan temuannya masing-
masing
Guru memberikan penguatan materi
Pertemuan Ke-4 Puzzle
Guru membagi siswa menjadi 4
kelompok
Tiap kelompok mendapatkan
potongan puzzle yang berisi tentang
sunnah sebelum salat Id
Tiap kelompok diminta beradu
cepat menyusun puzzle
Setelah puzzle selesai tersusun,
masing-masing kelompok diminta
untuk memberikan penjelasan
menganai puzzle yang telah mereka
susun.
Guru dan siswa mengomentari
penjelasan masing-masing kelompok
Pertemuan Ke-5
Ulangan Harian (Evaluasi)
Penutup Siswa diberi kesempatan bertanya 10 menit
tentang materi yang belum mereka Tanya Jawab
fahami
Guru memberikan kesimpulan dari
materi yang disampaikan Ceramah
Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya
Guru mengakhiri pelajaran secara
Islami : Do’a setelah belajar, salam
penutup
I. Sumber dan Alat
Sumber :
Arina Manasikana, 2011. Fikih untuk Madrasah IbtIdaiyah Kelas
IV, Yogyakarta: Insan Madani
Alat
a. Puzzle
17
b. Lyric Lagu
J. Penilaian
Aspek yang Jenis Penilaian Bentuk
dinilai Instrumen
Kognitif Tes Tulis Soal
Afektif Pengamatan siswa di Rubrik Sikap
kelas
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan terhadap fokus masalah yang ada
dalam makalah ini, maka selanjutnya dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut: Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses
sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai mana
tujuan-tujuan pembelajaran dicapai. Sementara dalam proses
evaluasi seorang evaluator harus memperhatikan tujuan dan fungsi,
bidang-bidang evaluasi, prinsip-prinsip dalam evaluasi, teknik-
teknik evaluasi pembelajaran, dan langkah-langkah evaluasi
pembelajaran agar hasil yang diperoleh dari eveluasi dapat dijadikan
balikan (feed-back) bagi pengajar dalam rangka memperbaiki dan
menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran.
19
DAFTAR PUSTAKA
iii