Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAYANAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

A. IDENTITAS
1. Sekolah : SMP ………………………
2. Kelas/Semester : VII / Ganjil
3. Bidang Bimbingan : Pribadi-karir
4. Jenis Layanan : Informasi
5. Topik/Pokok Bahasan : Cita-citaku
6. Fungsi layanan : Pemahaman
7. Sasaran Layanan : Kelas VII
8. Waktu Pelaksanaan : 45 menit, Juli 2014
Penyelenggara Layanan : Guru BK
Tempat : Ruang kelas VII
9. Aspek Perkembangan : Kematangan Inteketual
10. Tugas Perkembangan : Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan
secara efektif dan efisien berdasarkan kemampuan
intelektual
11. Standar Kompetensi : Mempelajari cara-cara pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah
 Indikator : - Memahami cara-cara pengambilan keputusan
- Mampu menentukan cita-citanya
- Mampu mnyebutkan kemungkinan pendukung dan
penghambat Cita-cita
 Nilai Karakter : Percaya diri dan tanggung jawab
yang
dikembangkan
B. Tujuan Layanan : Peserta didik mampu menentukan cita-citanya secara
bertanggung jawab
C. MATERI KEGIATAN : Terlampir

D. URAIAN KEGIATAN :

Tahap Uraian Kegiatan Nilai Karakter


I. Pembukaan (5 1. Salam, berdoa Religius
menit) 2. Mengecek kehadiran
3. Pengahangat suasana Kekeluargaan
(bersama-sama menyanyi Marina Menari) Setia kawan
II. Kegiatan (30 1. Menjelaskan topik layanan Saling
menit) 2. Menjelaskan tujuan layanan menghormati,
3. Mengawali penyajian materi dengan film Saling menghargai
motivasi
4. Menyampaikan materi tentang topik
layanan
5. Guru BK meminta satu/dua orang secara Percaya Diri
bergantian ke depan untuk melempar koin Bersaing positif
dan menangkapnya
6. Peserta didik yang lain diminta Kritis
menjelaskan maksud permainan lempar Jujur
koin (Elaborasi) Demokratis
7. Guru BK merangkum jawaban dari peserta
didik, kemudian menjelaskan maksudnya
yang dikaitkan dengan cara menentukan
cita-citanya (Konfirmasi)
7. Pemberian materi diakhiri dengan
memutar film motivasi
III. Penutup (5 menit) 1. Guru BK memberi kesempatan tiap Keberanian
kelompok untuk bertanya Tanggung jawab
2. Guru BK menyimpulkan isi materi
3. Beberapa konseli diberi kesempatan
memberikan kesan setelah mengikuti
kegiatan

E. METODE/TEKNIK : Ceramah, Game, penugasan


F. MEDIA/ALAT/SUMBER : Saharja. Membangun Cita-Cita
.Bandung:Pustaka,2001
G. EVALUASI : - Penilaian Segera
1. Evaluasi proses : mengetahui
aktifitas siswa mengikuti layanan
2. Evaluasi produk/hasil : mengetahui
kemajuan yang diperoleh siswa
pasca layanan (pemahaman baru,
perasaan baru, merencanakan
kegiatan pasca layanan
- Penilaian segera (laiseg): dilakukan
menjelang layanan berakhir. Teknik
evaluasi yang digunakan adalah
angket tertulis
- Penilaian jangka pendek (laijapen):
dilakukan sesudah satu minggu
mengikuti layanan. Teknik yang
digunakan adalah angket terbuka
H. Tindak Lanjut : Memberikan layanan konseling
individu/kelompok bagi mereka yang
bermasalah yang berkaitan dengan topik
I. Biaya : -
J. Lampiran :
1. Materi
2. Instrumen evaluasi

Mengetahui Purbalingga, Juli 2014.


Kepala Sekolah Guru BK

.............................................. .................................................
NIP .................................... NIP. ........................................
Lampiran 1.
Materi : Menentukan Tujuan Hidup (Cita-cita)

Setiap orang pasti mempunyai tujuan dalam menjalani kehidupan.Sehingga dalam


kehidupannya orang mempunyai rencana atau program yang akan dilakukannya. Untuk itu
sedini mungkin kita harus menentukan untuk apa kita hidup .Kalau kita renungkan
sebenarnya kita dihidupkan oleh Allah bukan untuk enak-enakan. Tetapi untuk beribadah
yaitu dengan menjalankan perintah dan larangan-larangan Allah. Belajar, bekerja adalah
contoh ibadah. Agar apa yang kita inginkan dalam kehidupan ini bisa lancar maka perlu
direncanakan. Langkah yang pertama adalah menentukan cita-cita. Dengan menentukan cita-
cita terlebih dahulu kita akan termotivasi langkah apa saja yang akan kita lakukan untuk
menggapai cita-cita itu.

1. Buat cita-cita yang bisa diraih, dan yakini diri kalau kita pasti bisa
meraihnya.
Sering kita merasa gagal dalam meraih keinginan atau cita-cita yang sudah dibuat.
Hal ini dikarenakan kita sendiri yang terlalu kreatif membuat cita-cita yang tidak
realistis dengan keadaan diri kita sendiri. Simpan dulu saja keinginan untuk merubah
dunia. Fokus pada cita-cita yang berefek pada diri sendiri dan masih dalam area
kemampuan kita. Misalnya, bertekad untuk berolahraga lebih rajin atau menyisihkan
sebagian uang jajan untuk beramal.

2. Tulis resolusi kita secara lengkap dan terperinci.


Kalau punya cita-cita yang besar, kita harus buat jalan atau langkah demi langkah apa
saja yang harus dilalui. Anggap saja impian besar kita itu adalah kemenangan pada
pertandingan final, dimana untuk mencapainya kita harus melalui dulu beberapa
pertandingan sebelumnya. Keberhasilan kita mengerjakan langkah demi langkah
dalam proses meraih cita-cita ibarat kemenangan yang kita raih pada setiap babak
pertandingan.

3. Buat jangka waktu dan biasakan untuk selalu disiplin.


Supaya bisa mencapai ke tujuan kita perlu membuat pembagian waktu yang berisi
langkah-langkah apa saja yang harus dikerjakan. Pada setiap langkahnya buat batas
final kapan harus selesai. Misal cita-cita kita adalah berolahraga selama 30 menit
setiap hari Senin, Rabu dan Sabtu. Kita bisa memulainya dengan jadwal sekali
seminggu dulu, kemudian dua kali hingga akhirnya bisa tiga kali seminggu. Jangan
lupa untuk memberi tanda bintang sebagai lambang keberhasilan pada setiap langkah
yang bisa dicapai.

4. Jadikan sebuah cita-cita mempunyai multi tujuan.


Maksudnya adalah, setiap kali kita mempunyai cita-cita, maka kita menempelkan
terhadapnya beberapa alasan sekaligus kenapa kita menginginkannya. Misalnya, kamu
ingin ikut ujian masuk perguruan tinggi untuk masuk jurusan Teknik Elektro ITB dan
tentu akan menjadi kecewa bila ternyata gagal meraihnya. Sering terjadi karena gagal
seleksi masuk tersebut, kamu menjadi sedih luar biasa, bahkan menjadi frustasi dengan
hidupnya. Kiat yang harus dilakukan oleh kamu adalah memberikan alasan yang lebih
banyak kenapa kamu ikut ujian seleksi masuk perguruan tinggi.

Misalnya, tujuan ikut ujian seleksi masuk adalah

 Ingin kuliah di Teknik Elektro ITB, agar masa depan menjadi cerah.
Kenyataan : gagal! Maka ia gagal 100%.

Lalu kita ubah dengan kiat multi tujuan, sehingga ikut seleksi masuk memiliki tujuan
sebagai berikut:

1. Ingin kuliah di Teknik Elektro ITB, agar masa depan menjadi cerah.
2. Berusaha untuk mengusahakan masa depan yang lebih baik adalah ibadah.
3. Belajar keras juga akan menyenangkan hati orang tua, karena menunjukkan sikap
bersungguh-sungguh dan menghargai dorongan orang tua selama ini. Ini juga ibadah.
4. Ingin tahu sejauh mana kemampuan diri, dengan menguji diri melalui seleksi masuk
perguruan tinggi.
5. Menikmati permainan, tampaknya ujian ini seperti permainan dimana selain
kemampuan juga dituntut strategi. Ini sangat menantang dan mengasyikkan.
6. Bisa belajar bareng teman-teman, dan terutama menjadi lebih dekat dengan ‘si doi’,
teman yang selama ini ditaksir diam-diam.
Misalnya seperti itu, jadi daripada hanya 1 alasan kini menjadi 6 alasan. Nah, bila alasan
pertama yaitu masuk Teknik Elektro ternyata gagal, maka masih banyak yang bisa
dicapai, yaitu pahala ibadah, restu orang tua, tahu posisi kemampuan diri, sudah ikut
menikmati permainan, juga jadi punya pacar (karena tern.yata ‘si doi’ gagal juga,
senasib!). Nah, artinya hanya gagal 1 dari 6 tujuan, alias hanya gagal 17%.

Kalau kita membiasakan diri untuk selalu membuat tekad atau cita-cita lengkap
dengan langkah-langkah nyatanya, bisa dipastikan hidup kita juga akan lebih terarah dan
rapih, alias tidak berantakan kemana-mana tanpa tujuan. Satu hal yang tidak boleh dilupakan
: tetap semangat dan jangan mudah menyerah !

Sumber : Saharja. Membangun Cita-Cita.Bandung:Pustaka,2001


Lampiran 2.

Rencana Penilaian : Penilaian Segera (Laiseg)

A. Penilaian Proses (Observasi di kelas)

No. Indikator yang diamati 1 2 3


1. Partisipasi peserta didik dalam mengikuti
layanan
2. Keaktifan peserta dalam mengikuti
layanan
3. Kemampuan mengeluarkan pendapat

Jumlah

Keterangan : A : Baik = Jumlah Skor 7 - 9

B : Cukup = Jumlah skor 4 - 6

C : Kurang = Jumlah skor 1 - 3

B. Hasil (Tes Tertulis)


1. Tulislah cita-citamu saat ini ?
2. Sebutkan faktor apa saja yang mendukung cita-citamu ?
3. Sebutkan faktor apa saja yang akan menghambat cita-ctamu?
4. Bagaimanakah caramu untuk megatasi faktor -faktor yang menghambat cita-
citamu ?

Mengetahui Purbalingga, Juli 2014


Kepala Sekolah Guru BK

………………………………….. ………………………………
NIP ……………………………. NIP …………………………

Anda mungkin juga menyukai