Anda di halaman 1dari 11

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang, tetapi masih banyak bahan


baku impor untuk memenuhi kebutuhan proses produksi untuk industri-
industri dalam negeri. Berdasarkan pantauan dari badan pusat statistika
kenaikan nilai impor bahan baku kimia selalu mengalami kenaikan . Saat ini
kebutuhan Amil asetat dalam negeri masih disuplai oleh perusahaan luar
negeri, dan bahan baku industri seperti Amil asetat pada akhir-akhir ini
kebutuhannya semakin meningkat.
Amil asetat adalah senyawa organik dan ester dengan rumus kimia
CH3COOC5H11 dan berat molekul 130,19 g/mol. Memiliki aroma yang mirip
dengan pisang yang tidak terdeteksi oleh seseorang. Senyawa tersebut
merupakan produk kondensasi dari asam asetat dan 1-pentanol namun, ester
yang terbentuk dari isomer pentanol lain (amil alkohol), atau campuran dari
pentanol sering disebut sebagai Amil asetat (Anonim, 2013).
Di dalam industri kimia Amil asetat merupakan salah satu ester yang
banyak digunakan sebagai bahan intermediet maupun sebagai bahan baku.
Amil asetat memiliki banyak kegunaan, baik dalam bidang industri kimia,
Industri farmasi maupun industri makanan. Dalam industri kimia Amil asetat
banyak digunakan sebagai pelarut pada pembuatan selulosa nitrat dan etil
selulosa. Dalam industri makanan sebagai pemberi flavor dan dalam industri
farmasi digunakan untuk ekstraksi dan pemurnian pada pembuatan pinisilin
atau antibiotik.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam percobaan Amil asetat kali ini adalah bagaimana
mengetahui proses pembuatan alkil dari reaksi antara Alkohol primer dengan
Asam karboksilat.

1.3 Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan Alkil


asetat dari reaksi antara Alkohol primer dengan Asam karboksilat.
2

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam percobaan kali ini terdiri dari bahan-bahan yang
ada, yaitu Amil alkohol, asam cuka glasial, asam sulfat pekat 96 - 98%,
Natrium bikarbonat jenuh, kristal Magnesium sulfat, aquadest, dan es batu.
Percobaan ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Produk dan Integrasi
Proses Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Diagram Alir

Diagram alir dari percobaan pembuatan Amyl asetat yaitu :

Amyl alkohol 20 ml

H2SO4 pekat 14 ml
Asam cuka glasial 60 ml
Labu leher 500 ml

Destilasi pada suhu 135o-160o


selama 3 jam

Erlenmeyer

Aquades 60 ml Corong pemisah

Mengocok dan Lapisan Bawah


mendiamkan

Air 50 ml
Lapisan atas
Natrium bikarbonat 14 ml

Mengocok dan Lapisan Bawah


mendiamkan

Magnesium sulfat 4 g
Lapisan atas

Mengocok

Menyaring sampai
mendapat cairan tak
berwarna

Menimbang destilat

Gambar 2. Diagram alir amil asetat


4

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Adapun alat yang digunakan dalam percobaan kali ini antara lain :

1. Corong pemisah
2. Erlenmeyer 100 ml
3. Gelas beker 150 ml
4. Gelas ukur 100 ml
5. Hot plate
6. Kaca arloji
7. Labu leher tiga 500 ml
8. Neraca analitik
9. Pengaduk
10. Peralatan destilasi lengkap
11. Statif
12. Thermometer

3.2.1 Bahan

Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan kali ini antara lain :

1. Amyl alkohol 20 ml
2. Asam cuka glasial 60 ml
3. Asam sulfat pekat 96 – 98% 14 ml
4. Natrium bikarbonat (NaHCO3) jenuh 14 ml
5. Kristal magnesium sulfat 4 gram
6. Aquadest 50 ml
7. Es batu

3.3 Prosedur Percobaan

Adapun prosedur yang dilakukan dalam percobaan kali ini adalah pertama,
memasukkan 20 ml Amil alkohol ke dalam sebuah labu leher dua yang
berukuran 500 ml. Kemudian menambahkan sedikit demi sedikit Asam sulfat
pekat sebanyak 14 ml. Selanjutnya, menambahkan Asam cuka glasial
sebanyak 60 ml. Kemudian, menyiapkan peralatan destilasi, dan melakukan
proses destilasi pada suhu 135 – 160oC selama 3 jam. Kemudian, menampung
destilat dalam erlenmeyer, dan memasukkan ke dalam corong pemisah.
Selanjutnya, menambahkan 60 ml aquadest ke dalam corong pemisah dan
mengocok larutan tersebut. Setelah itu mendiamkan larutan beberapa menit
5

hingga terdapat dua lapisan. Selanjutnya, mengeluarkan lapisan bagian bawah


dan menampungnya, lapisan bagian atas merupakan senyawa ester dan
dibiarkan di dalam corong. Kemudian, menambahkan 50 ml air dan 14 ml
Natrium bikarbonat dan kemudian mengocoknya. Mendiamkan larutan selama
beberapa menit sehingga terdapat dua lapisan larutan. Kemudian, memisahkan
lapisan bagian bawah dan menampungnya, menambahkan 4 gram kristal
Magnesium sulfat dan kemudian mengocoknya. Selanjutnya, menyaring
larutan hingga mendapatkan cairan tak berwarna yang berbau sedap (aroma
pisang). Terakhir, menimbang destilat dan menentukan massanya.

3.4 Gambar Alat

Adapun gambar dari alat yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah :

Gambar 3. Rangkaian alat destilasi

Keterangan :
1. Statif
2. Klem
3. Thermometer
4. Pipa T
6

5. Hot Plate
6. Labu Leher Tiga
7. Kondensor
8. Statif penyangga kondensor
9. Pipa kondensor
10. Gelas beker
11. Erlenmeyer

3.5 Variabel Percobaan


Adapun variabel dalam percobaan kali ini yaitu variabel tetap dan variabel
berubah. Variabel tetap dalam percobaan ini adalah Amil alkohol, Asam cuka
glasial, Natrium bikarbonat jenuh, kristal Magnesium sulfat, aquadest, dan es
batu. Sedangkan variabel berubah dalam percobaan ini adalah massa destilat
dan Asam sulfat pekat.
7

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan

Pada percobaan pembuatan Amil asetat diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil perhitungan Amil asetat

Variasi Volume Densitas Massa %Yield %Konversi


percobaan H2SO4 CH3COOC5H11
Percobaan 14 ml 0,8288 4,31 g 17,9 % 17,9 %
1 g/ml
Percobaan 11 ml 0,803 9,48 g 39,5 % 39,5 %
2 g/ml

Tabel 2. Data jumlah tetesan Amil asetat percobaan pertama

No Waktu Jumlah tetesan


1 10 311
2 20 336
3 30 387
4 40 318
5 50 317
6 60 147
7 70 6
8 80 43
9 90 129
10 100 132
11 110 97
12 120 38
13 130 40
14 140 59
15 150 59
16 160 57
8

Tabel 3. Data jumlah tetesan Amil asetat percobaan kedua

No Waktu Jumlah tetesan


1 10 222
2 20 264
3 30 284
4 40 234
5 50 200
6 60 168
7 70 118
8 80 87
9 90 129
10 100 147
11 110 170
12 120 240
13 130 198
14 140 50
15 150 121
16 160 1112

4.2 Pembahasan

Amil asetat merupakan salah satu ester yang memiliki rumus molekul
CH3COOC5H11. Proses pembuatan Amil asetat melalui reaksi esterifikasi,
dengan persamaan sebagai berikut :

CH3COOH + C5H11OH CH3COO(CH2)4CH3 + H2O


Asam asetat Amil alkohol Amil asetat Air

Dari persamaan reaksi di atas, pembuatan Amil asetat menggunakan bahan


baku berupa Amil alkohol dan asam asetat. sebelum Amil alkohol direaksikan
dengan asam asetat, terlebih dahulu menambahkan H2SO4 pekat sedikit demi
sedikit, karena apabila dimasukkan sekaligus dikhawatirkan akan terjadi
letupan dan reaksi tidak berjalan sempurna. Penambahan Asam sulfat
membuat warna larutan dari bening menjadi coklat kemerah-merahan. berikut
dibawah ini merupakan gambar hasil percobaan pada saat Amil alkohol
bereaksi dengan asam sulfat pekat.
9

Gambar 4. Percampuran Amil alkohol dengan H2SO4

Asam sulfat tersebut berfungsi sebagai katalis yang dapat mempercepat


reaksi. Pada saat penambahan asam asetat pada campuran, larutan sedikit
mengeluarkan asap dan terasa panas. Warna dari larutan dari coklat kemerah-
merahan menjadi sedikit memudar. Berikut ini merupakan gambar hasil
penambahan 60 ml asam asetat.

Gambar 5. Hasil dari percampuran Amil alkohol, H2SO4, CH3COOH

Hal tersebut dikarenakan reaksi bersifat eksotermis ( adanya pelepasan


panas atau energi). Campuran lalu didistilasi dengan suhu 120oC - 135 oC
selama 160 menit. Kemudian memisahkan Amil asetat menggunakan corong
pisah dan 60 ml aquadest. Selanjutnya menambahkan 14 ml Natrium
bikarbonat dan aquadest 50 ml. Natrium bikarbonat dan aquadest berfungsi
untuk mengikat zat-zat pengotor ataupun sisa-sisa asam yang tidak bereaksi
yang terdapat pada destilat.
10

Setelah distilasi selesai, ekstrak yang didapat ditambahkan dengan Magnesium


sulfat yang berfungsi untuk mengikat sisa-sisa air yang masih terdapat dalam
larutan Amil asetat. sehingga Amil asetat yang diperoleh menjadi putih
bening. Berikut dibawah ini merupakan Amil asetat yang diperoleh pada
percobaan pembuatan Amil asetat.

Gambar 6. Hasil percobaan Amil asetat

Pembuatan Amil asetat divariasikan dengan perbedaan volume dari asam


sulfat. Pada percobaan pertama, asam sulfat yang ditambahkan 14 ml
sedangkan percobaan kedua 11 ml. Akan tetapi hasil Amil asetat yang
diperoleh lebih banyak pada percobaan kedua sebesar 11,8 ml sedangkan pada
percobaan pertama 5,2 ml. berdasarkan teori, penambahan katalis akan
mempercepat reaksi sehingga hasil produk yang didapat akan bertambah.
Akan tetapi, produk yang diperoleh pada percobaan, penambahan katalis asam
11 ml lebih banyak dibandingkan dengan penambahan 14 ml asam sulfat. Hal
tersebut dikarenakan pada menit ke 70 jumlah tetasan mengalami penurunan,
karena adanya gumpalan putih didalam kondensor yang mengakibatkan
Larutan Amil asetat terhambat dan terjadi penurunan suhu antara 120 oC - 125
o
C. Adapun hasil uji densitas Amil asetat yang diperoleh adalah sebagai
berikut: Pada percobaan pertama, densitas Amil asetat sebesar 0,8288 g/ml.
Percobaan kedua, densitas Amil asetat sebesar 0,803 g/ml. sedangkan
berdasarkan literatur densitas Amil asetat sebesar 0,876 g/ml. Dari data
tersebut, densitas percobaan pertama kurang 0,0472 g/ml dan densitas
percobaan kedua kurang 0,073 g/ml dibandingkan dengan densitas
berdasarkan literatur. Secara kualitatif Amil asetat beraroma pisang dan
berbau menyengat. Amil asetat percobaan pertama berwarna bening sedikit
kuning sedangkan pada percobaan kedua berwarna putih bening. Perbedaan
11

tersebut, terjadi karena praktikan kurang teliti pada pengukuran volume setiap
reaktan, adanya selisih perbedaan waktu, dan hot plate yang kurang
mendukung pada saat percobaan.

Anda mungkin juga menyukai