Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hal-hal yang telah diulas sebelumnya, diketahui bahwa likuifaksi adalah

suatu proses atau kejadian berubahnya sifat tanah dari keadaan padat menjadi

keadaan cair, yang disebabkan oleh beban siklik pada waktu terjadi gempa

sehingga tekanan air pori meningkat mendekati atau melampaui tegangan vertical.

Likuifaksi sendiri biasa terjadi di daerah seismic, atau daerah dengan kepadatan

tanah yang memiliki pori tanah tinggi.

Contoh fenomena likuifaksi bermacam-macam, misalnya seperti gempa bumi,

tsunami, tanah longsor, gejala peretakan dinio pada bangunan, gejala jalanan

bergelombang, gejala alur dini pada jalanan, dan lain sebagainya. Pada bidang

sipil sendiri, penting untuk mengetahui identifikasi dan potensi likuifaksi agar

engineer sipil dapat menanggulangi, mempersiapkan, atau setidaknya dapat

memiliki perhitungan yang pas untuk mengatasi permasalahan likuifaksi.

Berbeda dengan permasalahan kontruksi bangunan yang dapat diprediksi

kekuatannya terhadap suatu bencana, fenomena likuifaksi tidak dapat dicegah,

karena pada dasarnya kita tidak dapat mengetahui dengan pasti kapan tanah akan

mengalami penurunan, atau pencairan. Oleh karena itu, hal yang dapat dilakukan

seorang engineer adalah mengetahui identifikasi daerah-daerah yang rawan atau

senderung mengalami likuifaksi, memperhitungkan kecepatan penurunannya

melalui berbagai macam uji pori tanah, dan pada akhirnya membangun dengan

perhitungan volume dan berat yang sesuai, yang dapat diterima tanah, tanpa

22
banyak mengalami penurunan, dan melakukan usaha-usaha pencegahan lain demi

keselamatan.

3.2 Saran

1. Seorang engineer sipil sebaiknya memahami tentang penurunan tanah,

terutama pada daerah yang rawan, agar perhitungan pembangunan tidak

akan runtuh dikemudian hari.

2. Pembangunan bendungan sangat perlu diperhatikan tingat pori tanahnya,

agar tidak cepat terjadi likuifaksi.

3. Dilakukan usaha-usaha pencegahan untuk mengantisipasi likuifaksi

4. Penyusunan makalah sebaiknya disusun secara teratur dan melalui

referensi sumber yang lebih banyak, sehingga kasus yang diulas akan lebih

banyak, dan pembaca mendapatkan lebih banyak penjelasan pula.

23

Anda mungkin juga menyukai