34 PDF
34 PDF
34 PDF
1
I. PENDAHULUAN
3
I.2. Pertanyaan Penelitian
a. Bagaimana pencapaian status kesehatan masyarakat pada tingkat nasional,
provinsi, dan kabupaten/kota?
b. Bagaimana gambaran karakteristik status kesehatan masyarakat pada tingkat
nasional, provinsi dan kabupaten/kota?
c. Bagaimana gambaran faktor risiko yang terkait dengan status kesehatan
masyarakat pada tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota?
Tujuan Khusus:
a. Menyediakan informasi terkait indikator morbiditas, disabilitas, dan status gizi
yang dicapai dari hasil pelaksanaan program selama kurun waktu 5 tahun
terakhir pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/ kota.
b. Menyediakan informasi besaran masalah berdasarkan faktor risiko dari
indikator morbiditas, disabilitas, dan status gizi pada tingkat nasional, provinsi,
kabupaten/ kota.
c. Memberikan gambaran permasalahan morbiditas dan faktor risiko pada tingkat
nasional berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.
d. Menyediakan informasi cakupan pelayanan kesehatan dan kesehatan
lingkungan pada tingkat nasional, provinsi, kabupaten/ kota.
I.4. Manfaat dan Luaran Penelitian
A. Manfaat Penelitian
1. Pemegang Program
a. Pusat
i. Evaluasi capaian program yang telah dijalankan
ii. Informasi dasar dalam menyusun kebijakan
iii. Menyusun perencanaan dan target capaian berbasis data
4
b. Provinsi
i. Informasi dasar dalam menyusun kebijakan di tingkat provinsi
ii. Dasar evaluasi dan pengembangan program di tingkat provinsi
iii. Menyusun perencanaan dan target capaian berbasis data di
tingkat provinsi
c. Kabupaten/Kota
i. Informasi dasar dalam menyusun kebijakan di tingkat kab/ kota
ii. Dasar evaluasi dan pengembangan program di tingkat kab/ kota
iii. Menyusun perencanaan dan target capaian berbasis data di
tingkat kab/ kota
2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
i. Sebagai dasar penyusun Indeks Pembangunan Kesehatan
Masyarakat
ii. Sebagai dasar penentuan masalah untuk prioritas pelaksanaan
penelitian
3. Akademisi/Institusi Pendidikan
i. Mendukung institusi pendidikan dalam menghasilkan sumber
daya manusia bidang kesehatan melalui pemanfaatan data
B. Luaran Penelitian
Tersedianya data kesehatan berdasarkan karakteristik masyarakat sebagai
berikut:
a. Status kesehatan: prevalensi penyakit menular, penyakit tidak menular,
gangguan jiwa, cedera, disabilitas, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan
reproduksi, kesehatan bayi dan balita, status gizi.
b. Pengetahuan dan perilaku kesehatan: pengetahuan komprehensif
HIV/AIDS, perilaku higienis, penggunaan tembakau, alkohol, konsumsi
makanan berisiko, aktivitas fisik, konsumsi buah-sayur, penggunaan
tembakau dan minuman beralkohol.
c. Status sanitasi lingkungan perumahan
d. Upaya pelayanan kesehatan: akses dan pelayanan kesehatan, cakupan
pelayanan kesehatan ibu dan anak.
5
II. METODOLOGI
6
PELAYANAN KESEHATAN:
Farmasi, Pengobatan tradisional,
Akses terhadap pelayanan
kesehatan,
Pembiayaan kesehatan, JKN
ANC, KN, Monitoring
pertumbuhan
DERAJAT KESEHATAN:
PERILAKU: KETURUNAN:
Morbiditas (PTM, PM, ODGJ, Gigi),
Aktifitas fisik, PHBS, Makanan Tinggi badan ibu, Cacat
St Gizi, Disabilitas, Riwayat
berisiko, Penggunaan tembakau, Bawaan
kehamilan
Konsumsi alkohol
LINGKUNGAN:
Higiene, Sanitasi,
Penggunaan jamban, air
Perumahan, Konsumsi
makanan berisiko
Gambar 1: Modifikasi Konsep HL Blum
7
II.2 Desain Penelitian
Riskesdas merupakan survey berskala nasional dengan disain potong lintang (cross-
sectional), non-intervensi atau observasi.
8
Tabel 1: Alokasi jumlah BS Kesmas per Provinsi Berdasarkan Strata Urban-Rural
Jumlah Alokasi BS SSN 2018 Estimasi
Kode Provinsi
Kabupaten/kota Kab/Kota dan RKD Modul IPKM
Urban Rural Total
11 Aceh 23 348 820 1,168
12 Sumatera Utara 33 852 1,044 1,896
13 Sumatera Barat 19 414 606 1,020
14 Riau 12 288 476 764
15 Jambi 11 172 456 628
16 Sumatera Selatan 17 312 668 980
17 Bengkulu 10 156 356 512
18 Lampung 15 236 696 932
19 Kep. Bangka Belitung 7 180 180 360
21 Kep. Riau 7 268 92 360
31 Dki Jakarta 6 520 - 520
32 Jawa Barat 27 1,560 836 2,396
33 Jawa Tengah 35 1,456 1,296 2,752
34 Di Yogyakarta 5 260 116 376
35 Jawa Timur 38 1,578 1,418 2,996
36 Banten 8 448 228 676
51 BALI 9 352 224 576
52 NTB 10 276 356 632
53 NTT 22 195 893 1,088
61 Kalimantan Barat 14 228 576 804
62 Kalimantan Tengah 14 232 460 692
63 Kalimantan Selatan 13 300 452 752
64 Kalimantan Timur 10 323 201 524
65 Kalimantan Utara 5 104 104 208
71 Sulawesi Utara 15 301 439 740
72 Sulawesi Tengah 13 136 484 620
73 Sulawesi Selatan 24 468 916 1,384
74 Sulawesi Tengggara 17 157 459 616
75 Gorontalo 6 104 200 304
76 Sulawesi Barat 6 60 236 296
81 Maluku 11 170 326 496
82 Maluku Utara 10 105 311 416
91 Papua Barat 13 129 283 412
94 Papua 29 227 877 1,104
INDONESIA 514 12,915 17,085 30,000
Pada Riskesdas 2018, seperti halnya Riskesdas sebelumnya untuk mengukur faktor risiko
beberapa penyakit akan dilakukan pemeriksaan Laboratorium (Biomedis) terkait, terhadap
sub sampel dengan keterwakilan tingkat Nasional dengan alokasi BS sebesar 2500 BS, 106
Kab/Kota di 26 provinsi terpilih. Adapun provinsi terpilih dan alokasi jumlah BS serta
jumlah rumah tangga di setiap provinsi terpilih seperti dalam tabel berikut ini:
9
Tabel 2: Alokasi jumlah BS Biomedis per Provinsi Berdasarkan Strata Urban-Rural
Jumlah
Jumlah Total
Kode Provinsi Nama Provinsi Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota Jml Blok Sensus Jml Rumah Tangga
Terpilih
Urban Rural Total Urban Rural Total
11 Aceh 23 3 - 21 21 - 210 210
12 Sumatera Utara 33 2 - 21 21 - 210 210
13 Sumatera Barat 19 5 7 16 23 70 160 230
14 Riau 12 4 1 35 36 10 350 360
16 Sumatera Selatan 17 4 36 29 65 360 290 650
17 Bengkulu 10 2 - 3 3 - 30 30
18 Lampung 15 5 2 36 38 20 360 380
31 DKI Jakarta 6 4 205 - 205 2.050 - 2.050
32 Jawa Barat 27 15 584 177 761 5.840 1.770 7.610
33 Jawa Tengah 35 14 170 199 369 1.700 1.990 3.690
34 DI Yogyakarta 5 2 14 9 23 140 90 230
35 Jawa Timur 38 17 243 316 559 2.430 3.160 5.590
36 Banten 8 4 52 73 125 520 730 1.250
61 Kalimantan Barat 14 2 3 7 10 30 70 100
51 Bali 9 1 25 - 25 250 - 250
52 Nusa Tenggara Barat 10 3 12 38 50 120 380 500
53 Nusa Tenggara Timur 22 1 - 5 5 - 50 50
63 Kalimantan Selatan 13 2 18 7 25 180 70 250
64 Kalimantan Timur 10 4 27 3 30 270 30 300
71 Sulawesi Utara 15 1 11 - 11 110 - 110
72 Sulawesi Tengah 13 1 - 9 9 - 90 90
73 Sulawesi Selatan 24 6 35 38 73 350 380 730
74 Sulawesi Tenggara 17 1 - 1 1 - 10 10
81 Maluku 11 2 - 7 7 - 70 70
82 Maluku Utara 10 1 1 - 1 10 - 10
94 Papua 29 1 - 4 4 - 40 40
INDONESIA 445 107 1.446 1.054 2.500 14.460 10.540 25.000
10
II.5 Informasi yang Dikumpulkan pada Riskesdas 2018
Tabel 1: Informasi yang diukur berdasarkan 7 sumber indikator utama
Indikator
Jml
No Informasi standar
PIS- yang
SDGs RPJMN Renstra SPM IPKM PK Germas diukur
I Akses dan Pembiayaan Pelayanan Kesehatan
prosentase penduduk yang berobat 1
1 jalan di puskesmas dan pukesmas
pembantu
2 Unmet Need Pelayanan Kesehatan 1
3 Ketersediaan fasilitas
Jarak rumah dan fasilitas kesehatan
4
terdekat
5
Alat transportasi yang digunakan ke
fasilitas kesehatan
6 Waktu tempuh
7
Biaya transport dari rumah ke fasilitas
kesehatan
Indikator
No Informasi Jml
standar
PIS- yang
SDGs RPJMN Renstra SPM IPKM PK Germas diukur
II. Farmasi dan Yankestrad
Penggunaan obat / OT/ Pengobatan
1
tradisional sesuai penyakit
Pola swamedikasi dimasyarakat dan
2
perubahannya
Pola dan tren pemanfaatan obat
3 tradisional / jamu untuk preventif
promotive
Akses ke pelayanan kesehatan
4
tradisional
Pemanfaatan pelayanan kesehatan
5
tradisional
11
Indikator
Jml
No Informasi standar
PIS- yang
SDGs RPJMN Renstra SPM IPKM PK Germas diukur
III. Kesehatan dan Ganggungan Jiwa
1 Prevalensi peminum alcohol 1
Prosentase penduduk mengalami 1
2
gangguan mental
Gangguan jiwa berat yang diobati/tidak 1
3
ditelantarkan
4 Depresi
Indikator
Jml
No Informasi PIS- standar
SDGs RPJMN Renstra SPM IPKM Germas
PK yang
diukur
IV.Kesehatan Lingkungan
proporsi rumah tangga dengan akses
1 2
berkelanjutan terhadap sanitasi layak
prosentase rumah tangga akses air
2 2
bersih
prosentase rumah tangga yang memiliki
3 akses terhadap sumber air minum layak 1
tingkat pelayanan sanitasi (air limbah
4 domestik, sampah dan drainase 1
lingkungan)
prosentase rumah tangga yang memiliki
5 1
fasilitas cuci tangan di rumah
prosentase rumah tangga yang tidak
6 memiliki fasilitas tempat buang air besar 1
prosentase rumah tangga yang tidak
7 memiliki tempat pembuangan akhir tinja 1
berupa tangki/SPAL
8 keluarga memiliki/memakai jamban sehat 1
9 Sumber air
10 Rerata pemakaian air per orang per hari
12
Indikator
No Informasi
SDGs RPJMN Renstra SPM IPKM PIS-PK Germas Jml standar
yang diukur
V. Penyakit Menular
Proposi jumlah penduduk usia 15-24 thn 1
1 yang memiliki pengetahuan komprehensif
tentang HIV/AIDS
Angka kejadian malaria per 1000 1
2
penduduk
angka pencapaian pengobatan penyakit 1
5
filariasis 100%
Proposi anak balita dengan demam yang 1
6 diobati dengan obat anti malaria yang
tepat
7 prevalensi anak balita terkena hepatitis 1
8 prosentase pneumonia balita 1
9 prosentase diare pada balita 1
10 prosentase ISPA pada balita 1
orang dengan TB mendapatkan 1
11
pelayanan TB sesuai standar
12 Pemakaian kelambu
13 Pengobatan ACT malaria
Penanganan diare pada anak
14
(penggunaan oralit)
Pencegahan penularan penyakit
15
ditularkan akibat gigitan nyamuk
Pemeriksaan Hepatitis pada ibu hamil
16 (pertanyaan/bukti pem hepatitis pd buku
KIA)
Pemeriksaan HIV pada ibu hamil
17 (pertanyaan/bukti pemeriksaan pd buku
KIA)
Indikator
No Informasi PIS-
SDGs RPJMN Renstra SPM IPKM Germas Jml standar
PK yang diukur
VI. Penyakit Tidak Menular
prevalensi tekanan darah tinggi
1 3
(skrening hipertensi)
prevalensi obesitas pada penduduk usia
2 2
≥18 thn
3 penderita hipertensi berobat teratur 1
4 prosentase penduduk dengan diabetes 1
mellitus
5 prosentase penduduk dengan penyakit
jantung
6 prosentase penduduk dengan penyakit
ginjal
7 prosentase penduduk dengan penyakit
stroke
8 prosentase penduduk dengan
rematik/encok
9 prosentase penduduk dengan asma
10 prosentase penduduk dengan kanker
13
Indikator
No Informasi Jml standar
SDGs RPJMN Renstra SPM IPKM PIS-PK Germas
yang diukur
VII. Cedera dan disabilitas
1 prosentase jumlah penduduk yang 1
mengalami cedera
2 tingkat kecelakaan lalu-lintas 1
3 Jenis cedera
4 Disabilitas
N Indikator
Informasi Jml standar
o SDGs RPJMN Renstra SPM IPKM PIS-PK Germas
yang diukur
VIII. Kesehatan Gigi dan Mulut
1 Penduduk dengan keluhan sakit gigi 1
(persepsi)
2 berobat ke profesional medis gigi
3 Prosentase penduduk dengan Karies
gigi (pertanyaan)
4 Penduduk dengan gigi goyah
(pertanyaan)
5 Penduduk tidak memiliki gigi/edentulous
(pertanyaan)
6 Penduduk dengan diskolorasi
7 Penduduk dengan gigi berjejal
(pertanyaan)
Indikator
No Informasi Jml standar
SDGs RPJMN Renstra SPM IPKM PIS-PK Germas
yang diukur
IX. Pengetahuan Sikap dan Perilaku
1 prosentase merokok pada penduduk usia 4
≤18 thn
2 Aktivitas fisik 3
3 tidak ada anggota keluarga yang 2
merokok
4 prosentase merokok pada penduduk usia 2
≥15 thn
5 Penggunaan tembakau pada penduduk 1
berumur 15 thn keatas
6 Konsumsi buah dan sayur 1
7 Buang Air Besar di jamban 1
8 Penduduk menggosok gigi dengan benar 1
9 Kebiasaan mencuci tangan 1
10 Konsumsi alkohol 1
11 Konsumsi tembakau
12 Konsumsi makanan dan minuman
berisiko
13 Konsumsi makanan olahan dari tepung
terigu
14
Indikator
No Informasi Jml standar
SDGs RPJMN Renstra SPM IPKM PIS-PK Germas
yang diukur
X Kesehatan Ibu dan Reproduksi
1 Prosentase ibu hamil yang mendaptkan 5
pelayanan anternatal ke empat (K4)
2 Prosentase kelahiran ditolong tenaga 4
kesehatan terlatih
3 Angka pemakaian kontrasepsi (CPR) 2
semua cara pada Pasangan Usia Subur
(PUS) usia 15-49 thn
4 prosentase kepersertaan KB pria 2
5 prosentase tingkat putus pakai 2
kontrasepsi
6 UnMet need KB (Kebutuhan ber KB yang 2
tidak terpenuhi)
7 prevalensi pemakaian kontrasepsi semua 2
cara
8 Prosentase perempuan pernah kawin 2
berusia 15-49 thn yang proses
kelahirannya terakhir di fasilitas
kesehatan
9 Usia rata-rata ibu saat kelahiran anak 1
pertama
10 tingkat kelahiran pada anak remaja 1
11 angka kelahiran pada perempuan usia 1
15-19 tahun (ASFR)
12 proporsi wanita umur 20-40 thn yg 1
berstatus kawin atau hidup bersama
sebelum berusia 15 thn dan sebelum
berusia 18 tahun
13 proporsi perempuan usia 15-49 thn yang 1
membuat keputusan sendiri terkait
hubungan seksual, penggunaan
kontrasepsi dan pelayanan kesehatan
reproduksi
14 unmet need KB (kebutuhan keluarga 1
berencana/KB yang tidak terpenuhi)
15 pengetahuan dan pemahaman pasangan 1
usia subur (PUS) tentang metode
kontrasepsi modern
16 Median usia kawin pertama perempuan 1
pernah kawin umur 25-49 thn
17 Pelayanan: ANC, persalinan, Post 1
Partum Care (PPC)
18 pelayanan antenatal memenuhi 10 T 1
19 Proporsi perempuan pernah kawin umur
15-49 tahun yang proses kelahiran
terakhirnya ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih.
20 Prosentase ibu hamil yang mengalami
komplikasi kehamilan
21 Prosentase ibu bersalin yang mengalami
komplikasi persalinan
15
Indikator
No Informasi Jml standar
SDGs RPJMN Renstra SPM IPKM PIS-PK Germas
yang diukur
X. Kesehatan Ibu dan Reproduksi
22 Prosentase ibu nifas yang
mengalami kompliasi masa nifas
23 Prosentase ibu yang melahirkan
dengan anak hidup
24 Prosentase ibu yang melahirkan
dengan anak lahir mati
25 Kehamilan remaja <15 tahun
26 Pelayanan kehamilan (ANC pada
remaja) < 15 tahun
27 Pemeriksaan laboratorium selama
hamil: HB, gol darah, protein urin,
gula darah, hepatitis, HIV, IMS, TB
28 Penerimaan Buku KIA untuk ibu
hamil
29 Pemanfaatan Buku KIA untuk ibu
hamil (obserasi)
30 Cara bersalin
31 Pelayanan KB & KB Pasca salin
(masuk dalam pelayanan pasca
persalinan--> satu paket )
32 Umur pertama kali menikah
33 Umur pertama kali berhubungan
seksual
34 Kehamilan saat ini (age specific
pregnancy rate) (10-49 tahun)
35 Pelayanan komplikasi yang ditangani
36 Pelayanan Post Partum Care (KF1,
KF2-KF3)
37 Tempat dan Tenaga pemberi
layanan PPC
Indikator
No Informasi PIS- Jml standar
SDGs RPJMN Renstra SPM IPKM Germas
PK yang diukur
XI. Gizi
1 Prevalensi kekurangan gizi
(underweight) pada anak balita 3
2 prevalensi stunting (pendek dan
sangat pendek) pada anak dibawah
lima tahun (balita) 3
3 prevalensi stunting (pendek dan
sangat pendek) pada anak dibawah
dua tahun (baduta) 2
4 prevalensi balita kelebihan berat
badan 2
5 Prosentase ibu hamil mendapat Fe 2
6 Prosentase bumil KEK mendapat
makanan tambahan 2
7 prevalensi ibu hamil KEK
2
16
Indikator
No Informasi PIS- Jml standar
SDGs RPJMN Renstra SPM IPKM Germas
PK yang diukur
XI. Gizi
8 prevalensi wasting pada anak balita 1
9 prevalensi anemia pada ibu hamil 1
10 prevalensi berat badan lebih dan
obesitas pada penduduk usia ≥18 thn
1
11 prevalensi obesitas sentral pada 1
penduduk ≥15 thn
12 Prosentase balita kurus mendapat 1
makanan tambahan
13 Prosentase remaja putri mendapat Fe 1
14 prevalensi anemia pada remaja putri
15 prevalensi anemia pada anak balita
Indikator
No Informasi PIS- Jml standar
SDGs RPJMN Renstra SPM IPKM Germas
PK yang diukur
XII. Kesehatan Anak dan Imunisasi
1 Prosentase anak berusia 12-23 bln 4
yang menerima imunisasi dasar
lengkap
2 Prosentase bayi kurang dari 6 bulan 3
yang mendapatkan ASI eksklusif
3 Pemantauan pertumbuhan 3
(penimbangan dan pengukuran
tinggi badan)
4 Prosentase kunjungan neonatal 3
pertama
5 Prosentase anak berumur 1 tahun 1
yang diimunisasi campak
6 prosentase bayi baru lahir mendapat 1
inisiasi menyusui dini (IMD)
7 prosentase bayi 0-28 hr mendapat 1
pelayanan kesehatan sesuai standar
8 prosentase anak 0-59 bulan 1
mendapat pelayanan kesehatan
sesuai standar
9 Anak lahir premature
10 prosentase bayi BBLR
11 Penggunaan Metode kangguru untuk
bayi BBLR
12 Prosentase Panjang badan lahir
13 IMD
14 Perilaku thd kolostrum
15 Proses mulai menyusu
16 Usia penyapihan
17 Umur pertama kali MP ASI
18 Perawatan tali pusar
19 Pemberian Vit K
17
Indikator
No Informasi PIS- Jml standar
SDGs RPJMN Renstra SPM IPKM Germas
PK yang diukur
XII. Kesehatan Anak dan Imunisasi
20 Pemberian salep mata
21 Kepemilikan buku KIA
22 Kepemilikan buku KMS
23 Pemanfaatan buku KIA anak
24 Kelengkapan catatan pemantauan
25 Keluhan sakit dan pencarian
pertolongan ketika sakit pada usia 0-
28 hr
26 Pemberian kapsul Vit A
27 Imunisassi lanjutan
28 Kejadian pasca imunisasi
Indikator
No Informsi Jml standar
SDGs RPJMN Renstra SPM IPKM PIS-PK Germas yang diukur
18
III. RENCANA KEGIATAN
25
Peserta pelatihan selain enumerator yang akan mengumpulkan data dilapangan juga
para PJT provinsi dan PJT kabupaten yang berada di wilayah provinsi tersebut. Masing-
masing kelas terdiri dari 10 tim dan kurang lebih 40 enumerator dan 1 atau 2 orang PJT.
26
Laporan nasional akan disusun oleh tim teknis, sedangkan laporan provinsi akan
disusun oleh PJT Provinsi yang akan didampingi oleh PJT teknis yang telah ditunjuk.
Tahap IX: Diseminasi Hasil
Tahap akhir dari Riskesdas 2018 ini adalah penyelenggaran diseminasi hasil.
Diseminasi pertama akan dilakukan di tingkat Badan Litbangkes. Diseminasi kedua
dilakukan untuk para pelaksana program dan lintas sektor.
Pemilihan responden berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi ditentukan oleh dokter
ditunjuk yang bertugas di BS biomedis. Pengambilan sampel darah vena dilakukan oleh
tenaga analis kesehatan lokal yang kompeten. Bila analis mengalami kesulitan mengambil
darah vena, misalnya pada bayi atau balita maka pengambilan darah dapat dilakukan dari
kapiler pada ujung jari atau tumit.
Volume darah yang diambil sebanyak 9 ml (ART usia ≥ 15 tahun), dan 5 ml (ART
usia 0-14 tahun, dan ibu hamil). Dokter mengawasi pengambilan sampel darah yang
dilakukan analis sesuai SOP yang berlaku. Dokter dapat membantu pengambilan darah bila
analis mengalami kesulitan. Selain itu, dokter bertugas memberikan penanganan yang
diperlukan seandainya terjadi reaksi simpang yang tidak diharapkan saat pengambilan sampel
darah dilakukan. Penusukan jarum saat pengambilan darah maksimal dilakukan dua kali di
lokasi yang sama atau dapat mengganti posisi yang lain (bila pengambilan gagal dilakukan di
lengan kiri maka lokasi pengambilan diganti di lengan kanan) atas persetujuan responden.
Pemeriksaan dan manajemen spesimen Biomedis di Lapangan dan di Laboratorium
Pusat (Jakarta) pada responden yang bersedia dan memenuhi kriteria inklusi-eksklusi
dikumpulkan pada tempat yang telah disepakati sebagai Laboratorium Lapangan dan
dilakukan pemeriksaan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. Pemeriksaan biomedis di
lapangan dari spesimen darah vena dan/atau darah kapiler adalah: kadar hemoglobin darah,
RDT malaria untuk responden semua umur, sementara kadar glukosa darah pada responden
umur ≥ 15 tahun. Pemisahan serum, pengepakan dan pengiriman spesimen beserta form di
kirim ke Badan Litbangkes pada hari yang sama dibawah tanggung jawab ketua tim
enumerator. Pada serum terkirim akan langsung dilakukan pemeriksaan kimia klinik
sementara pemeriksaan serologi akan dilakukan pada tahun berikutnya.
Prinsip dan alat untuk pemeriksaan biomedis menggunakan Rapid Tes adalah:
1. Pemeriksaan kadar hemoglobin darah berdasarkan panjang gelombang fotometri,
dilakukan secara cepat menggunakan alat Hemocue.
2. Pemeriksaan gula darah (puasa dan 2 jam setelah pembebanan, atau sewaktu)
berdasarkan reaksi enzimatik perubahan glukosa menjadi gluconolactone yang dapat
dideteksi melalui arus listrik pada alat Accuchek Performa.
3. Pemeriksaan malaria berdasarkan reaksi antigen-antibodi, menggunakan kit komersial.
28
Pemeriksaan Spesimen di Laboratorium Badan Litbangkes.
Pemeriksaan di Laboratorium Badan Litbangkes terdiri dari:
Pemeriksaan kimia klinis untuk profil lipid (kadar kolesterol, HDL, LDL direct, trigliserida)
dan kreatinin) dan mikroskopis malaria dilakukan di Laboratorium Nasional Balitbangkes
Jakarta. Semua pemeriksaan dilakukan secara standar dan mengacu pada pedoman
internasional.
Prinsip dan alat yang digunakan untuk pemeriksaan kimia klinis dan mikroskopis malaria di
Laboratorium Nasional Badan Litbangkes adalah:
1. Pemeriksaan kimia klinis dilakukan secara automatis menggunakan prinsip enzimatik yang
berbeda dengan metode Jaffe-Picrate. Pemeriksaan kadar kreatinin serum sudah
mempertimbangkan metode penghitungan estimasi laju filtrasi glomerulus sehingga hasil
yang keluar dapat memberikan gambaran umum terkait fungsi ginjal.
2. Pemeriksaan malaria dengan sediaan apus tebal dilakukan di bawah mikroskop dengan
pembesaran 10x100 menggunakan minyak immersi. Pembacaan dilakukan pada seluruh
lapang pandang, sedangkan penentuan spesies dan kepadatan parasit dihitung dalam
minimal 200 leukosit.
29
Bahan dan Prosedur Kerja Pemeriksaan Biomedis
1. Pemeriksaan Hb menggunakan alat deteksi cepat yang disebut point of care test
(POCT) seperti Hemocue Hb201+.
2. Pemeriksaan darah malaria menggunakan RDT. Sementara pembuatan SD malaria
dan diwarnai secara standar dengan larutan Giemsa 3% hanya dilakukan bagi ART
yang menderita deman atau memiliki riwayat demam dalam 2 hari terakhir.
3. Pemeriksaan glukosa darah puasa dan 2 jam setelah pembebanan, menggunakan alat
deteksi cepat Accu check.
4. Pemisahan serum menggunakan centrifuge dengan kecelatan 3000 rpm selama 10
menit.
5. Pemeriksaan kimia klinik, meliputi pemeriksaan kadar kolesterol total, HDL, LDL,
trigliserida, dan kreatinin menggunakan mesin autoanalyzer. Penentuan cut off point
kolesterol abnormal, HDL abnormal atau dibawah normal, LDL direct diatas nilai
optimal, dan trigliserida abnormal merujuk pada National Cholesterol Education
Program-Adult Treatment Panel III (NCEP-ATP III), sedangkan untuk kreatinin
serum abnormal merujuk pada International Federation of Clinical Chemistry (IFCC).
6. Pemeriksaan gizi (mikronutrien), serologi dan molekuler akan dilakukan tahun
mendatang.
Dalam Riskesdas 2018 akan dilakukan pula pemeriksaan gigi yang dilaksanakan di 26
provinsi dan 106 kabupaten, menggunakan sampel biomedis dengan masing-masing
provinsi terdiri dari urban dan rural. Provinsi itu adalah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra
Barat, Riau, Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan Papua. Adapun perkiraan
jumlah responden untuk pemeriksaan gigi berjumlah 75.000 s/d 100.00 dengan
perhitungan berdasarkan Jumlah BS 2500 BS, 1 BS terdiri dari 10 Ruta dan 1 Rumah
Tangga (Ruta) terdiri dari ± 3 – 4 Anggota Rumah Tangga (ART).
30
Kriteria Inklusi dan Eksklusi untuk pemeriksaan gigi adalah:
1. Kriteria Inklusi:
Penduduk usia 3 Tahun keatas.
a. Bersedia terlibat dalam penelitian ini, yang dinyatakan dalam informed concent.
b. Subyek telah terpilih untuk pemeriksaan biomedis
2. Kriteria eksklusi:
Penduduk yang menolak untuk ikut serta dalam penelitian ini dan sakit keras, tidak
bisa membuka mulut
Variabel yang dikumpulkan:
1. Status gigi geligi: def-t & DMF-T
2. Status periodontal : gingival bleeding, kehilangan perlekatan & pocket
3. Gigi tiruan
4. Fluorosis email
5. Erosi gigi
6. Lesi mukosa oral
7. Kebutuhan perawatan segera
Bahan dan Instrumen dan Cara Pengumpulan Data, Validitas dan Reliabilitas pengukuran.
1) Formulir pemeriksaan status kesehatan gigi dan mulut (dentogram) menggunakan
format yang telah dikembangkan oleh WHO 2013 edisi 5. Data status kesehatan gigi
dan mulut berdasarkan hasil pemeriksaan gigi. Alat yang digunakan untuk
pemeriksaan status kesehatan gigi anak adalah diagnostic set gigi, senter, masker,
sarung tangan, gelas kumur, bahan sterilisasi alat (Ditergent dan Betadine).
2) Petugas pengumpul data adalah Tenaga dokter gigi yang telah dilatih dan dikalibrasi
(Examinator Calibration) lulus seleksi sesuai dengan standart WHO (Oral Health
Survey basic Methode ed 5 2013).
3) Persiapan dan rekrutmen tenaga Examinator
Tenaga Examinator adalah dokter gigi yang akan melakukan pemeriksaan intra oral
dengan parameter klinis. Ada beberapa tahap dalam proses rekrutmen examinator:
Prosedur Kerja
1. Pelaksanaan pengumpulan data di lapangan :
a. 1 tim pemeriksaan gigi terdiri dari 2-3 tenaga dokter gigi yang telah lulus
seleksi sebagai examiner sesuai standart WHO. (Oral Health Survey basic
Methode ed 5 2013).
b. Tim tenaga dokter gigi melakukan pemeriksaan gigi menggunakan formulir
yang diadaptasi dari formulir pemeriksaan gigi WHO (Oral Health Survey
basic Methode ed 5 2013).
c. Waktu pemeriksaan gigi dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan darah (Tim
Biomedik, Riskesdas 2018) untuk kegiatan medis di laboratorium lapangan
pada hari ke 4.
Manajemen dan Analisis Data :
1. Manajemen dan analisis data: editing, entry, dilakukan di lapangan pada saat
pengumpulan data lapangan (puldata).
2. Ikut serta dalam pembahasan, penyusunan dan pembuatan laporan penelitian; hasil
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut terintegrasi dengan Riskesdas 2018
3. Setiap penggunaan data pemeriksaan gigi dan mulut, sesuai prosedur yang berlaku di
Badan Litbangkes.
4. Pengadaan formulir-formulir pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut oleh Tim PDGI.
Dummy tables informasi umum survei klinis kesehatan gigi dan mulut (dalam RISKESDAS
2018):
1. Frekuensi distribusi total sampel berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur.
2. Frekuensi distribusi total sampel berdasarkan pekerjaan.
3. Frekuensi distribusi total sampel berdasarkan rural dan urban.
4. Frekuensi distribusi total sampel berdasarkan nilai DMF-T, def-t, CPI, Penyakit
periodontal, Fluorosis, Erosi gigi, Kehilangan gigi dengan pengunaan protesa, Mukosa
oral dan kebutuhan perawatan segera.
33
IV. PENGORGANISASIAN
34
IV.2 Jadwal Kegiatan Persiapan
C Pengumpulan Data
1 Pengumpulan Data Tahap I 28 Maret – 2 Mei 2018
2 Pengumpulan Data Tahap II 11 April – 15 Mei 2018
D Persiapan Analisis
1 Penyusunan Dummy Table Mei
E Manajemen Data
1 Cleaning Data Mei – Juni
2 Imputasi Data Mei – Juni
3 Pembobotan Juni/Juli
4 Analisis Juli – Agustus
35
IV.3 PERTIMBANGAN ETIK
Untuk pelaksanaan Riskesdas tahun 2018, persetujuan etik penelitian akan dimintakan
dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK), Badan Litbangkes Departemen
Kesehatan RI. Naskah penjelasan serta formulir Informed Consent (Persetujuan Setelah
Penjelasan) akan disusun sebelu turun lapangan.
Penjelasan kepada responden diberikan per rumah tangga oleh Ketua Tim Pengumpul
Data dan/atau anggota tim yang telah dilatih. Penjelasan akan dilakukan di rumah
responden secara tatapmuka sebelum wawancara, pengukuran ataupun pemeriksaan
dilakukan. Bagi responden yang dapat dan ingin membaca sendiri Naskah Penjelasan,
diberi kesempatan untuk melakukannya. Sedang bagi yang tidak bisa atau tidak ingin
membaca sendiri, naskah dan PSP akan dibacakan. Risiko, waktu yang akan terpakai,
kompensasi yang akan diterima, serta hal-hal lain yang terkait akan dijelaskan.
Responden juga akan diberi kesempatan untuk bertanya
36
V. BIAYA
Biaya Riskesdas (kecuali pemeriksaan gigi) disediakan oleh Kementerian Kesehatan R.I. tahun anggaran 2017-2018
Per Belanja
No Belanja Kesekretariatan TOT Rakornis TC Puldat Supervisi Pusat Mandat Analisis Data Laporan Nasional Laporan Provinsi Validasi TOTAL
1 Belanja Bahan 873.244.000 132.320.000 68.000.000 4.520.400.000 27.606.790.000 - 10.000.000 24.320.000 78.640.000 243.744.365 102.000.000 33.659.458.365
2 Pengiriman Pos/Surat 111.997.941 - - - 514.000.000 - - - - - 15.000.000 640.997.941
3 BNO - - - - 27.004.500.000 - 630.000.000 - - - 187.500.000 27.822.000.000
4 Honor 6.460.000.000 - - - - - - - - - - 6.460.000.000
5 Jaspro 50.000.000 40.000.000 68.000.000 1.700.000.000 - - 50.000.000 10.000.000 10.000.000 100.000.000 30.000.000 2.058.000.000
6 Perjadin 2.475.600.000 3.017.580.000 6.813.072.951 93.155.136.253 152.971.766.490 1.085.892.000 2.067.404.000 744.960.000 1.061.440.000 8.767.380.000 2.665.500.000 274.825.731.694
Jumlah 9.970.841.941 3.189.900.000 6.949.072.951 99.375.536.253 208.097.056.490 1.085.892.000 2.757.404.000 779.280.000 1.150.080.000 9.111.124.365 3.000.000.000 345.466.188.000
Catatan:
Seluruh anggaran terkait kegiatan pemeriksaan gigi dan hasilnya dibebankan pada anggaran PDGI dan menjadi
tanggungjawab PDGI
37
VI. KEPUSTAKAAN
38