Anda di halaman 1dari 19

KAJIAN KUAT LEKAT DAN KUAT TEKAN PADA BETON SERAT

DENGAN BAHAN TAMBAH POTONGAN LIMBAH BANNER

JURNAL

Oleh :
ANISA APRILIAWATI
K1512007

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2016
KAJIAN KUAT LEKAT DAN KUAT TEKAN PADA BETON SERAT
DENGAN BAHAN TAMBAH POTONGAN LIMBAH BANNER

Anisa Apriliawati1, Anis Rahmawati2, Ida Nugroho Saputro3


Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Sebelas Maret
e-mail: anisaapriliawati9@gmail.com

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini untuk (1) mengetahui pengaruh variasi
presentasi penambahan limbah banner sebagai campuran beton terhadap berat jenis
pada beton; (2) mengetahui pengaruh variasi presentasi penambahan limbah banner
sebagai campuran beton terhadap kuat tekan pada beton; (3) mengetahui pengaruh
variasi presentasi penambahan limbah banner sebagai campuran beton terhadap
kuat lekat pada beton; (4) Mengetahui variasi presentasi penambahan limbah
banner sebagai campuran beton yang menghasilkan kuat tekan dan kuat lekat
optimum pada beton. Penelitian menggunakan metode kuantitatif eksperimen dan
teknik analisa data menggunakan regresi. Variabel yang mempengaruhi dalam
penelitian ini adalah (1) Variabel bebas :variasi penambahan banner yaitu 0,00%;
0,20%; 0,40%; 0,60%; 0,80% dan 1,00%, (2) Variabel terikat: Berat jenis, Kuat
tekan dan Kuat lekat beton akibat penambahan variasi limbah banner. Hasil
penelitian sebagai berikut, (1) Adanya penambahan serat banner berpengaruh kuat
terhadap pada berat jenis beton. (2) Adanya penambahan serat banner berpengaruh
kuat terhadap kuat tekan beton. Pengaruh yang dihasilkan terhadap penambahan
serat banner dengan hasil tertinggi pada penambahan pesentase 0,20% yaitu 21,79
MPa. (3) Adanya penambahan serat banner berpengaruh rendah terhadap kuat lekat
beton. Pengaruh yang dihasilkan terhadap penambahan serat banner dengan hasil
tertinggi pada penambahan pesentase 0,40% yaitu 51,09 kg/cm2. (4) Pada kuat
tekan beton dengan penambahan serat banner memiliki nilai optimum diperoleh
dari persentase 0,20% dengan 21,79 MPa. Sedangkan pengaruh penambahan serat
banner memiliki nilai kuat lekat optimum dengan persentase 0,40% dengan nilai
optimum 51,09 kg/cm2.

Kata Kunci : Berat Jenis, Kuat Tekan, Kuat Lekat, Beton Serat

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
2
Pembimbing I Anis Rahmawati, S.T., M.T.
3
Pembimbing II Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng.

1
THE STUDY OF STRONG ADHESION AND COMPRESSIVE STRENGTH
FIBER CONCRETE USING WASTE CUTTING BANNER

Anisa Apriliawati1, Anis Rahmawati2, Ida Nugroho Saputro3


Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Sebelas Maret
e-mail: anisaapriliawati9@gmail.com

Abstract: The purposes of this reseach were to, (1) determine the admixture
of variations in the presentation increase banner waste as concrete mix to the
specific gravity weight of the concrete; (2) the admixture of variations in the
presentation increase banner waste as a mixture of concrete of compressive
strength in concrete; (3) the admixture of variations in the presentation increased
banner waste as concrete mix against a strong adhesion on concrete; (4)
Determine the influence of variations in presentation of additional waste as a
banner of compressive strength of concrete mix and optimum strong adhesion on
concrete. The method of this research was experimental method and data analysis
techniques used regression analysis. Variables in the study are (1) independent
variables: increase banner variation of 0.00%; 0.20%; 0.40%; 0.60%; 0.80% and
1.00%, (2) dependent variable: specific grafity, compressive strength and strong
adhesion of concrete the result increased variety of waste banner. The results of
the study was, (1) The addition banner fiber has strong influence on the specific
grafity of concrete (2) There was strong effect on the compressive strength of
concrete that cause of by banner fiber. The highest effect produced by the addition
of fiber banner that was 0.20% which reach 21.79 MPa. (3) There was low effect
on the strong adhesion of concrete that cause of banner fiber. The highest effect
that produced by the addition of banner fiber that was 0.40%, which reach 51.09
kg/cm2. (4) The effect of adding banners on compressive strength has a optimum
percentage of 0.20% with compressive strength of 21.79 MPa. The effect of adding
banner has a strong adhesion with the optimum percentage of 0.40% the optimum
value of 51.09 kg/cm2.

Keywords: Specific Grafity, Compressive Strength, Strong Adhesion, Concrete


Fiber

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
2
Pembimbing I Anis Rahmawati, S.T., M.T.
3
Pembimbing II Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng.

2
PENDAHULUAN mengidentifikasi bahwa fiber mampu
Bahan dari beton adalah meningkatkan kapasitas geser (tarik
campuran antara agregat kasar yang diagonal) pada suatu balok
berupa kerikil, agregat halus yang beton/mortar. Beberapa jenis bahan
berupa pasir dan bahan pelekat berupa fiber yang dapat dipakai untuk
semen portland. Namun apabila beton memperbaiki sifat-sifat beton telah
diberikan bahan tambah maka akan dilaporkan oleh ACI Committee 544 -
mempengaruhi karakteristik beton. 1984. Bahan fiber tersebut adalah
Pada dasarnya bahan tambah beton baja, plastik, kaca, karbon, asbes,
biasa berupa bahan kimia, alami nylon, rayon, dan yang lainnya. Serat
maupun buatan. Bahan tambah tersebut dicampur di dalam adukan
digunakan untuk memperbaiki sifat beton dengan persentase penambahan
beton maupun kelemahan yang ada serat bervariasi, sesuai dengan jenis
pada beton. Beton yang memiliki serat yang digunakan.
gaya tekan tinggi dan gaya tarik yang Pemanfaatan serat sebagai
lemah, dengan pemberian bahan bahan tambah dengan memanfaatkan
tambah diharapkan memperbaiki limbah atau sampah dari banner
gaya tariknya. Untuk meningkatkan (spanduk) diharapkan dapat
gaya tarik pada beton harus memperbaiki sifat beton.
memperhatikan pemilihan bahan Penambahan bahan dasar banner
tambah. dalam pembuatan beton, dapat
Bahan tambah yang mungkin memanfaat limbah atau bahan bekas
dapat meningkatkan gaya tarik pada yang kurang dimanfaatkan. Banner
beton adalah dengan penambahan yang barbahan dasar flexy/vynil yaitu
serat. Penembahan bahan tambah berbahan jenis polivinil dan nilon
berupa serat seperti yang dinyatakan membentuk lembaran serat. Banner
oleh Mulyono (2005: 35) bahwa yang sering dimanfaatkan sebagai
sebuah penelitian Batson et.al (1972), penyampaian inforamasi berupa
Paul dan Sinnamon (1975), Criswell tulisan dan pemakaian banner hanya
(1976), Williamson (1978), Balomo kurun waktu singkat menambah
(1980), Craig (1983), Sharma (1984) limbah yang dihasilkan oleh
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
2
Pembimbing I Anis Rahmawati, S.T., M.T.
3
Pembimbing II Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng.

3
masyarakat. Benner yang merupakan mengingat sifat banner yang tidak
hasil polimer industri, yang mudah kusut (licin).
dihasilkan dari bahan sintesis kimia Berdasarkan SNI 03-2847-
buatan. 2002, beton adalah campuran antara
Dari pernyatan diatas dapat semen portland atau semen hidraulik
diketahui konsumsi bahan sintesis yang lain, agregat halus, agregat kasar
yang sangat banyak dan menambah dan air dengan atau tanpa bahan
limbah yang ada di dunia ini termasuk tambah membentuk massa padat.
didalamnya adalah limbah banner. Menurut Astanto, 2001: 37 Beton
Pemanfaatan yang kurang tepat merupakan campuran semen
terhadap banner menambah portland, pasir, kerikil. dan air.
kerusakan lingkungan. Pemilihan Semen portland dan air setelah
bahan limbah berupa banner bertemu akan bereaksi, butir-butir
dikarenakan mengandung serat semen bereaksi dengan air menjadi
sintesis yang kuat. Serat buatan gel yang dalam beberapa hari menjadi
adalah polimer, serat ini dibuat oleh keras dan saling merekat.
manusia melalui proses kimia. Serat Bahan tambah yang digunakan
sintesis diperoleh dengan mengolah pada beton adalah bahan lain selain
bahan kimia, bahan serat sintesis air, semen dan agregat, sebagai
diantaranya nilon dan polyester. tambahan dalam adukan beton untuk
Memiliki sifat tidak mudah kusut mengubah sifat-sifat beton sesuai
(licin), kuat dan kedap air. dengan keinginan. Misalnya
Sebagai bahan konstruksi mempercepat pengerasan, menambah
beton dengan penambahan tulangan kuat tekan dan lain-lain. Beberapa
untuk meningkatkan gaya tarik. macam bahan serat (fiber) yang dapat
Tetapi, ikatan antara beton dengan di pakai untuk memperbaiki sifat-sifat
tulangan yang masih harus beton telah dilaporkan oleh ACI
dipertimbangkan kuat lekatnya, Committee 544 (1984). Pada dasarnya
dengan penambahan limbah banner serat dibagi atas serat baja, plastik,
diharapkan beton bertulang tetap kaca dan serat alami. Untuk serat
memiliki kuat lekat yang besar, plastik terdiri dari nylon,
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
2
Pembimbing I Anis Rahmawati, S.T., M.T.
3
Pembimbing II Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng.

4
polypropylene, polyethylene, komposit yang terdiri dan beton
biasa dan bahan lain yang serupa
polyester, dan rayon. Masing-masing
serat. Serat pada umumnya
serat (fiber) tersebut memiliki sifat berupa batang-batang dengan
diameter antara 5 dan 500 mikro
dan kekuatan yang berbeda-beda.
meter dan panjang sekitar 25 mm
Terminologi serat (fiber) menurut sampai 100 mm. Bahkan serat
dapat berupa: serat asbestos, serat
ASTM adalah material yang tipis dan
tumbuh-tumbuhan (rami, bambu,
panjang dalam bentuk mengumpul ijuk), serat plastik (plypropylene)
atau potongan kawat baja”.
(bundles), jaringan, atau strand yang
merupakan bahan alam atau hasil
Tujuan penelitian ini adalah
fabrikasi dan dicampurkan dalam
untuk mengetahui:
campuran beton segar. Serat nylon
1. Mengetahui pengaruh variasi
(poliamida) adalah serat yang dibuat
persentasi penambahan limbah
dari polimer sintetik berantai panjang
banner sebagai campuran beton
yang mempunyai gugus-gugus amida.
terhadap berat jenis pada beton
(Mulyono, 2005: 34)
2. Mengetahui pengaruh variasi
Beton yang memiliki bahan
persentasi penambahan limbah
tambah akan memiliki sifat yang
banner sebagai campuran beton
berbeda. Beton serat merupakan
terhadap kuat tekan pada beton
campuran beton ditambah serat,
3. Mengetahui pengaruh variasi
umumnya berupa batang-batang
persentasi penambahan limbah
dengan ukuran 5-500 pm, dengan
banner sebagai campuran beton
panjang sekitar 25 mm. Bahan serat
terhadap kuat lekat pada beton
dapat berupa serat asbestos, serat
4. Mengetahui berapa pengaruh
plastik (poly-propylene), atau
variasi persentasi penambahan
potongan kawat baja. Kelemahannya
limbah banner sebagai campuran
sulit dikerjakan, namun lebih banyak
beton yang dihasilkan kuat tekan
kelebihannya antara lain
dan kuat lekat optimum pada
kemungkinan terjadi segregasi kecil,
beton
daktail, dan tahan benturan.
Menurut Tjokrodimulyo (2004:
XII.15) ”Beton serat adalah bahan

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
2
Pembimbing I Anis Rahmawati, S.T., M.T.
3
Pembimbing II Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng.

5
METODOLOGI PENELITIAN tulangan keterangan lebih lanjut
Populasi yang digunakan dalam sebagai berikut :
penelitian ini adalah populasi terbatas 1. Benda uji kuat tekan
dimana penelitian dilakukan dengan Ukuran silinder
menggunakan sampel benda uji a. Diameter : 150 mm
silinder dengan diameter 150 mm x b. Tinggi : 300 mm
300 mm. Dengan banner sebagai Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
penambahan serat beton normal pada gambar 1, sebagai berikut :
dengan jumlah variasi persentase
tertentu. Sedangkan sampel yang
digunakan untuk pengujian berat
jenis, kuat tekan, dan kuat lekat 5
sampel dari setiap persentase yang
digunakan. Sehingga Jumlah sampel
penelitian yang digunakan pada
penelitian eksperimen ini berjumlah Gambar 3.1. Sampel Benda Uji
Kuat Tekan
60 buah benda uji.
Sebagian dari populasi yang 2. Benda uji kuat lekat
dianggap dapat mewakili dari a. Ukuran silinder
populasi yang diteliti. Sampel dalam 1) Diameter : 150 mm
penelitian ini adalah 30 buah benda 2) Tinggi : 300 mm
uji kuat tekan dan 30 buah benda uji b. Tulangan baja
kuat lekat. Penelitian ini 1) Jenis : tulangan polos
menggunakan semua anggota 2) Diameter : 12 mm
populasi untuk dijadikan sampel. 3) Panjang
Berdasarkan penelitian yang menjadi a) Penanaman pada
sumber reverensi, benda uiji kuat beton : 150 mm
tekan berbentuk silinder dan benda uji b) Diluar beton
kuat lekat berbentuk silinder dengan : 450 mm
tulangan sebagai pengikat dengan Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar 2, sebagai berikut :
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
2
Pembimbing I Anis Rahmawati, S.T., M.T.
3
Pembimbing II Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng.

6
menunjang berlangsungnya
penelitian ini.

ϕ12 Uji Berat Jenis


450

Beret jenis beton dapat ditinjau

150
dari bahan penyusunnya sehingga
berat jenis beton dapat dibedakan
sesuai dengan jenisnya. Beton normal
merupakan bahan yang relatif cukup
berat, dengan berat jenis berkisar 2,4
Gambar 2. Sampel Benda Uji Kuat
Lekat atau berat 2400 kg/m3. Berdasarkan
SNI 03-2834-2000 beton normal
Teknik Pengumpulan Data dalam adalah beton yang mempunyai berat
penelitian ini antara lain : 3
isi (2200 – 2500) kg/m menggunakan
a. Data primer yang diperoleh dari
agregat alam yang dipecah. Beton
hasil pengujian eksperimen dan
normal biasa digunakan dalam
pengamatan di laboratorium yaitu
pembanguan gedung. Beton ringan
melalui pengujian diantaranya 1)
adalah beton yang mengandung
pengujian untuk semen meliputi
agregat ringan dan mempunyai berat
visual dan kehalusan, 2) pengujian
satuan dengan kepadatan lebih kecil
agregat halus meliputi kadar
dari 1900 kg/m³ (SNI-03-2847-2002).
lumpur, kadar air, specific gravity,
dan gradasi, 3) pengujian agregat m
ρ= …………………… (1)
v
kasar meliputi abrasi, specific
Dimana:
gravity, dan gradasi, 4) pengujian
ρ = Berat jenis beton (Kg/m3)
kuat tarik baja, 5) pengujian
m = Berat beton (Kg)
produk beton berupa kuat tekan
v = Volume Beton (m3)
dan kuat lekat.
b. Data sekunder didapat dari
literatur/referensi berupa buku-
buku relevan yang dapat
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
2
Pembimbing I Anis Rahmawati, S.T., M.T.
3
Pembimbing II Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng.

7
Uji Kuat Tekan Dimana :
Menurut Asroni (2010: 15) sifat P = Kuat tekan (N/mm2)
utama beton adalah sangat kuat jika F = Beban tekan maksimum (N)
menerima beban tekan, maka mutu A= Luas penampang benda uji yang
beton pada umumnya hanya ditinjau ditekan (mm2)
terhadap kuat tekan beton tersebut.
Uji Kuat Lekat
Pengujian kuat tekan seperti pada
Kuat lekat beton dan baja
gambar 3, sebagai berikut :
tulangan tergantung pada adhesi
antara elemen beton dan baja
tulangan, efek memegang (griping)
sebagai akibat susut pengeringan
beton sekeliling tulangan dan saling
geser antara tulangan beton dengan
sekelilingnya, tahan
gesekan (friction) terhadap gelincir
Gambar 3. Pelaksanaan Uji Tekan dan saling mengunci pada saat
Beton
Sumber: (Antoni, 2007: 262) elemen penguat atau tulangan
mengalami gaya tarik, efek kualitas
Kekuatan tekan merupakan salah
satu kinerja beton. Kekuatan beton dan kekuatan tarik serta
tekan adalah kemampuan beton kekuatan tekan (Nawy, 1990: 398).
untuk menerima gaya tekan per
satuan luas. Walaupun di dalam Pengujian kuat lekat seperti pada
beton terdapat tegangan tarik gambar 4, sebagai berikut :
yang kecil diasumsikan bahwa
semua tegangan tekan didukung
oleh beton tersebut (Mulyono,
2004: 9).

Menghitung nilai kuat tekan


sampel/benda uji dengan rumus
sebagai berikut:
F
Kuat tekan (P) = ..................... (2)
A Gambar 4. Pelaksanaan Uji Kuat
Lekat
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
2
Pembimbing I Anis Rahmawati, S.T., M.T.
3
Pembimbing II Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng.

8
Sumber: Wahyudi (2010: 8) agregat halus harus kurang dari 5%.
Nilai kadar air < 1-3% tidak
Menghitung nilai kuat tekan
memenuhi persyaratan yang
sampel/benda uji dengan rumus
ditentukan sesuai SNI 03-1970-1990.
sebagai berikut:
Kadar zat organik mempunyai tingkat
P
Kuat lekat (τ l ) = lτ d
...................... (3) penurunan kekuatan 0-10%. Bulk
Dimana : Specific Gravity SSD (berat jenis
τ l = Kuat lekat (kg/cm ) 2
agregat halus) 2,56 telah memenuhi
P = beban yang bekerja (kg) persyaratan yang ditentukan sesuai
l = panjang tanam baja tulangan (cm) SK SNI S-04-1989-F. Nilai modulus
τ = 3,14 kehalusan 3,25 telah memenuhi
d = diameter tulangan (cm) persyaratan sebagai agregat halus
dengan modulus kehalusan antara
Teknik analisa data yang 1,5-3,8. Sedangkan hasil pengujian
digunakan untuk mengetahui ada atau gradasi pasir dapat dilihat pada
tidaknya pengaruh penambahan gambar 5, sebagai berikut:
banner terhadap berat jenis, kuat 120
ba1

100
tekan dan kuat lekat. Namun bb1

80
Berat Lolos (% )

ba2
sebelumnya diadakan pengujian
60
bb2

prasyarat analisis berupa uji 40


ba3

normalitas, uji linieritas, dan uji 20 bb3

regresi 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8

Ø Ayakan (mm)

Gambar 5. Gradasi Pasir


HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Pengujian agregat kasar
Hasil Penelitian
(kerikil) yang telah dilaksanakan,
Pengujian agregat halus
(pasir) yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil abrasi memenuhi
persyaratan yaitu sebesar 46,47%,
diperoleh hasil kadar lumpur
memenuhi persyaratan yaitu sebesar persyaratan abrasi agregat kasar harus
kurang dari 50% telah memenuhi
0,6%, persyaratan kandungan lumpur
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
2
Pembimbing I Anis Rahmawati, S.T., M.T.
3
Pembimbing II Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng.

9
persyaratan yang ditentukan sesuai Hasil penelitian yang sudah
SNI 2417:2008. Bulk Specific Gravity dilakukan diperoleh hasil berat jenis,
SSD (berat jenis agregat kasar) 2,41 kuat tekan dan kuat lekat seperti pada
tidak memenuhi persyaratan yang tabel 1 sebagai berikut:
ditentukan sesuai SK SNI 1969 : Tabel 1. Hasil Penelitian
2008. Nilai modulus kehalusan 3,28
Berat Kuat Kuat
tidak memenuhi persyaratan sebagai Persentase Jenis Lekat Tekan
agregat kasar dengan modulus (Kg/m3) (Kg/cm2) (MPa)

kehalusan antara 6-7,1 sesuai dengan 0,00% 2275,26 39,49 20,27


SNI 03-1968-1990. Sedangkan hasil 0,20% 2284,31 49,92 21,97
0,40% 2237,77 51,09 14,88
pengujian gradasi krikil dapat dilihat 0,60% 2250,21 41,52 16,31
pada gambar 6, sebagai berikut : 0,80% 2214,65 29,15 11,04
120 1,00% 2205,56 35,00 11,04
100

80
Pembahasan
Berat Lolos (% )

ba1
60 bb1

40
ba2 Berikut merupakan hasil
bb2

20
ba3

bb3
pengujian berat jenis, kuat tekan, dan
0 berat lolos
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
kuat lekat:
Ø Ayakan (mm)
Berat Jenis
Gambar 6. Gradasi Krikil
Berat Jenis
Pengujian baja tulangan yang 2300,00 2284,31
2275,26
2280,00
Berat Jenis (Kg/m3)

akan digunakan pada pengujian kuat 2260,00 2250,21


2237,77
2240,00
lekat yang digunakan baja tulangan 2214,65
2220,00 2205,56
polos dengan diameter 12 sesuai 2200,00
2180,00
dengan SNI 07-2529-1991. Pengujian
2160,00
baja tulangan bertujuan untuk 1 40,20%
0,00% 7 10 13 16
0,40% 19 0,80%
0,60% 22 25 1,00%
28
Persentase Banner
mengetahui mutu baja yang akan
dijadikan benda uji. Rata-rata kuat
Gambar 7. Grafik Hasil Pengujian
leleh pada baja tulangan polos Berat Jenis Beton Serat
Banner
diameter 12 adalah 614,467 N/mm2.

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
2
Pembimbing I Anis Rahmawati, S.T., M.T.
3
Pembimbing II Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng.

10
Berdasarkan gambar 7 grafik Kuat Tekan
berat jenis dapat dilihat bahwa pada
Kuat Tekan
persentase 0,20% memiliki berat jenis 25,00 21,97
20,27

Kuat Tekan (Mpa)


14,88 16,31
yang paling tinggi. Berat beton 20,00

15,00 11,04 11,04


tergantung dari berat agregat yang 10,00

menyusun beton tersebut. Berat jenis 5,00

0,00
beton normal yaitu 2200 kg/m3 - 2500
1 40,20%
0,00% 7 0,40%
10 130,60%
16 190,80%
22 251,00%
28
3
kg/m . Dari penelitian ini berat jenis
Persentase Banner
beton normal terdapat pada
Gambar 8. Grafik Hasil Pengujian
keseluruhan penambahan serat
Kuat Tekan Beton Serat
banner. Pada persentase 0,40% Banner
Berdasarkan grafik 8 Grafik
sampai 1,00% berat jenis mangalami
kuat tekan dapat dilihat bahwa pada
penurunan yang lebih rendah dari
perencanaan beton (mix design) beton
beton tanpa penambahan serat
didesain dengan kuat tekan 20 MPa.
banner, hal ini dimungkinkan pada
Pada beton 0,00% tanpa pemberian
campuran beton yang terisi oleh
bahan tambah kuat tekan beton
potongan serat banner lebih banyak.
mencakupi rencana yang telah
Sehingga isi dari agregat terisi oleh
ditetapkan yaitu 20,27 MPa.
potongan serat banner sebagai bahan
Penambahan serat banner sebagai
tambah. Terisinya agregat membuat
sebesar 0,20% mengalami kenaikan
berat dari beton lebih ringan sehingga
kuat tekan melebihi kuat tekan pada
berat jenis beton mengalami
beton normal 0,00% rata-rata sebesar
penurunan. Besarnya berat jenis
21,97 MPa. Pada beton dengan
beton dapat dilihat pada gambar 4
penambahan serat banner mengalami
meskipun demikian penambahan
penurunan kekuatan pada
serat banner sebanyak 1,00% beton
penambahan 0,40% sampai 1,00%
masih dapat dikatakan sebagai beton
dengan besarnya kekuatan kurang
normal.
dari 20 MPa.
Pada beton dapat mengalami
penurunan kekuatan pada kuat tekan,

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
2
Pembimbing I Anis Rahmawati, S.T., M.T.
3
Pembimbing II Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng.

11
hal ini dapat disebabkan penambahan Kuat Lekat
serat banner dapat menghalangi
Kuat Lekat
ikatan antara agregat dan pasta 60,00 49,92 51,09
50,0039,49 41,52

Kuat Lekat (Kg/cm2)


semen, lapisan benner yang pada 40,00 35,00
29,15
30,00
dasarnya merupakan bahan polyvinyl 20,00
10,00
yang licin mengakibatkan pasta
0,00
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
semen tidak dapat mengikat serat 0,00% 0,20% 0,40% 0,60% 0,80% 1,00%
Persentase Banner
banner dan menghalangi ikatan pada
agregat sehingga beton mengalami
penurunan kekuatan. Pada serat Gambar 9. Grafik Hasil Pengujian
Kuat Lekat Beton Serat
banner yang memiliki pori nilon yang Banner
lebih banyak mengakibatkan
Berdasarkan perhitungan
penyerapan air pada pori-pori lebih
persamaan regresi dan gambar 9
banyak sehingga beton dengan
grafik kuat lekat dapat diketahui
penambahan 0,40% sampai 1,00%
bahwa penambahan serat banner pada
adukan beton yang sudah mulai sulit
beton mempunyai pengaruh kuat
dikerjakan, akibat kelecakan sangat
terhadap kuat lekat beton. Hal ini juga
rendah. Maka hipotesis dapat dijawab
bisa dilihat dari nilai optimal dari kuat
bahwasanya serat banner dapat
lekat beton yaitu pada persentase
digunakan sebagai bahan tambah
0,247% dengan kuat lekat sebesar
beton serat dengan penambahan tidak
46,768 kg/cm2. Edward G. Nawy
lebih dari 0,20% yang mana kuat
(1990: 398) berpendapat bahwa kuat
tekan beton serat masih berada diatas
lekat beton dan baja tulangan
beton normal (0,00%).
tergantung pada faktor-faktor utama
yaitu adanya adhesi antara elemen
beton dan bahan penguatnya, efek
memegang (griping) sebagai akibat
dari susut pengeringan beton
sekeliling tulangan dan saling geser
antara tulangan beton dengan

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
2
Pembimbing I Anis Rahmawati, S.T., M.T.
3
Pembimbing II Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng.

12
sekelilingnya, faktor diameter, bentuk bahan pelapis polivynil dengan
dan jarak tulangan mempengaruhi permukaan yang licin sehingga ikatan
retakan, tahan gesekan (friction) antar serat banner, pasta semen,
terhadap gelinciran dan saling agregat dan baja kurang terikat
mengait dengan tulangan mengalami sehingga ikatan melemah. Sehingga,
gaya tarik. semakan banyak serat banner yang
Pada persentase penambahan digunakan akan melemahkan ikatan
serat banner 0,20%, 0,40%, 0,60% antara tulangan dengan bahan
mengalami kenaikan kuat lekat yang penyusun beton. Maka hipotesis
disebabkan pada potongan serat dapat dijawab bahwasanya banner
banner memiliki panjang berkisar dapat digunakan sebagai bahan
2,5-10 cm dapat mengikat antara tambah beton serat dengan
tulangan dengan agregat penyusun penambahan tidak lebih dari 0,60%
beton. Serat banner dapat mengikat yang mana kuat lekat beton serat
sekeliling tulangan dengan agregat di masih berada diatas beton normal
sekeliling tulangan sehingga (0,00%).
potongan serat banner dapat
membantu meningkatkan kuat lekat SIMPULAN DAN SARAN
beton. Pada gambar 4.7 dapat dilihat Simpulan
dengan penambahan persentase Berdasarkan hasil analisis data
0,40% memiliki nilai tertinggi pada dan pembahasan dapat diambil
kekuatannya. Sedangkan pada simpulan sebagai berikut:
menambahan serat banner 0,80% dan 1. Adanya penambahan serat banner
1,00% yang mengalami penurunan berpengaruh kuat terhadap pada
kekuatan lekat yang disebabkan berat jenis beton.
banyaknya serat banner yang mengisi 2. Adanya penambahan serat banner
beton, sehingga ikatan antara berpengaruh kuat terhadap kuat
tulangan dengan agregat tekan beton. Pengaruh yang
dimungkinkan terhalang olah serat dihasilkan terhadap penambahan
banner yang lain, dapat diketahui serat banner dengan hasil
bahwa serat banner yang memiliki tertinggi pada penambahan
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
2
Pembimbing I Anis Rahmawati, S.T., M.T.
3
Pembimbing II Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng.

13
pesentase 0,20% yaitu 21,79 beton serat dengan dengan bahan
MPa. tambah yang lain.
3. Adanya penambahan serat banner 3. Perlu adanya pengembangan
berpengaruh rendah terhadap kuat penelitian lebih lanjut untuk
lekat beton. Pengaruh yang metode penambahan banner
dihasilkan terhadap penambahan sebagai bahan tambah pada beton
serat banner dengan hasil serat sehingga dihasilkan berat
tertinggi pada penambahan jenis, kuat tekan, dan kuat lekat
pesentase 0,40% yaitu 51,09 yang lebih baik dari penelitian ini.
kg/cm2. 4. Perlu adanya pengembangan
4. Pada kuat tekan beton dengan penelitian lebih lanjut untuk
penambahan serat banner metode penambahan banner
memiliki nilai optimum diperoleh dengan hanya menggunakan nilon
dari persentase 0,20% dengan sebagai bahan tambah pada beton
21,79 MPa. Sedangkan pengaruh serat sehingga dihasilkan berat
penambahan serat banner jenis, kuat tekan, dan kuat lekat
memiliki nilai kuat lekat optimum yang lebih baik dari penelitian ini.
dengan persentase 0,40% dengan 5. Perlu adanya pengembangan
nilai optimum 51,09 kg/cm2. penelitian lebih lanjut mengenai
beton serat dengan perhitungan
Saran trial atau perbandingan 1:2:3.

Berdasarkan simpulan dan DAFTAR PUSTAKA

implikasi hasil penelitian, maka dapat


Antoni. (2007). Teknologi Beton:
dikemukakan saran sebagai berikut: Material, Pembuatan, ke
Beton Kinerja Tinggi.
1. Perlu diteliti lebih lanjut
Yogyakarta: Andi.
mengenai reaksi kimia antara
Asroni, Ali. (2010). Balok dan Pelat
semen, agregat, air dan serat Beton Bertulang. Yogyakarta:
banner. Graha Ilmu.
2. Perlu adanya pengembangan Astanto, T.B. (2001). Konstruksi
penelitian lebih lanjut mengenai Beton Bertulang. Yogyakarta:
Kanisius

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
2
Pembimbing I Anis Rahmawati, S.T., M.T.
3
Pembimbing II Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng.

14
Maulani, R. S. (2012). Serat Sintesis. Standar Nasional Indonesia. (2000).
Universitas Brawijaya. SNI 03-2834-2000 Berat Jenis
Diperoleh pada Sabtu, 21 Beton Normal. Badan
November Standarisasi Nasional
2015. http://blog.ub.ac.id/riska
maulai Standar Nasional Indonesia. (2002).
SNI Beton 03-2847-2002 Tata
Mulyono, Tri. (2004). Teknologi Cara Perhitungan Struktur
Beton. Yogyakarta : Andi. Beton Untuk Bangunan
Gedung. Badan Standarisasi
Nawy, Edward G. Terjemahan Nasional
Suryanto, Bambang. 1990.
Beton Bertulang Suatu Tjokrodimuljo, Kardiyono. (2004).
Pendekatan Dasar. Bandung: Teknologi Beton. Yogyakarta :
Eresco Universitas Gajah Mada

Standar Nasional Indonesia. (1991). Wahyudi, Tri. (2010). Penggunaan


SNI 07-2529-1991 Moteode Ijuk Dan Sabut Kelapa
Pengujian Baja Tulangan Kuat Terhadap Kuat Tekan Beton
Tarik. Badan Standarisasi K100. Jurnal Penelitian,
Nasional Universitas Pasir Pangalaran
Diperoleh Pada 16 Mei 2016

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
2
Pembimbing I Anis Rahmawati, S.T., M.T.
3
Pembimbing II Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng.

15

Anda mungkin juga menyukai