Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

Pertemuan ke 1 Tanggal: 3 April 2017


1.1 Latar Belakang
Usia lanjut adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari,umur manusia
sebagai mahluk hidup terbatas oleh suatu peraturan alam. Maksimal enam kali masa
bayi sampai dewasa. Hal ini disebabkan oleh kemunduran – kemunduran biologis dan
fisik. Proses menua merupakan suatu perubahan progresif pada organisme yang telah
mencapai kematangan intrinsik dan bersifat irreversible serta menunjukkan adanya
kemunduran sejalan dengan waktu. Proses alami yang disertai dengan adanya
penurunan kondisi fisik, psikologis maupun social akan saling berinteraksi satu sama
lain. Proses menua yang terjadi pada lansia dapat digambarkan melalui tiga tahap,
yaitu: kelemahan (Impairment), keterbatasan fungsional (Fungtional Limitation),
ketidakmampuan (Disability) dan hambatan (Handicap) yang akan dialami bersamaan
denganproses kemunduran (Bondan, 2009).
Keperawatan gerontik berkisar pada pengkajian kesehatan dan status
fungsional lansia, diagnosa, perencanaan dan implementasi perawatan dan pelayanan
kesehatan untuk memenuhi kebutuhan yang teridentifikasi dan mengevaluasi
keefektifan keperawatan tersebut. Hal yang pertama perawat berikan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada lansia adalah pengkajian (Potter & Perry,
2005). Berdasarkan hal tersebut, sebelum membuat perencanaan untuk mengatasi
masalah yang terjadi, maka dilakukan pengkajian baik melalui anamnesa,
pemeriksaan fisik atau pemeriksaan penunjang lainnya.

1.2 Data yang perlu dikaji


1. Data umum
2. Riwayat kesehatan saat ini
3. Riwayat kesehatan yang lalu
4. Riwayat kesehatan klien

1.3 Masalah Keperawatan


Belum ada karena pengkajian belum dilakukan
1.4 Rencana Keperawatn
1. Diagnosa
Belum dapat dirumuskan karena pengkajian belum dilakukan sepenuhnya.
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 60 menit terkumpul data yang dapat menunjang timbulnya masalah
kesehatan.
3. Tujuan Khusus
Terkumpul data umum, riwayat kesehatan saat ini, riwayat kesehatan yang lalu,
riwayat kesehatan klien

1.5 Rencana Kegiatan


1. Topik : Data umum, riwayat kesehatan saat ini, riwayat
kesehatan yang lalu dan riwayat kesehatan klien.
2. Metode : wawancara dan observasi.
3. Media dan Alat : format pengkajian dan alat tulis
4. Waktu dan Tempat : Senin,3 April 2017
5. Tempat : PSTW Karya Ria 1 Pembangunan Cibubur
6. Strategi pelaksanaan :
a. Orientasi
1) Mengucapkan salam
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan kunjungan
4) Memfalidasi keadaan klien
b. Kerja
1) Melakukan pengkajian
2) Memberikan reinforcement pada hal-hal positif yang dilakukan klien
c. Terminasi
1) Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
2) Mengucapkan salam
7. Kriteria Evaluasi :
a. Struktur
1) LP disiapkan
2) Alat bantu/media disiapkan
3) Kontrak dengan klien tepat dan sesuai dengan rencana
b. Proses
1) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
2) Klien kooperatif
c. Hasil
1) Didapatkan : Data umum, riwayat kesehatan saat ini, riwayat kesehatan
masa lalu, riwayat kesehatan klien.
2) Masalah kesehatan belum teridentifikasi.
LAPORAN PENDAHULUAN

Pertemuan ke 2 Tanggal: 29 Januari 2015


1.1 Latar Belakang
Usia lanjut adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari,umur manusia
sebagai mahluk hidup terbatas oleh suatu peraturan alam. Maksimal enam kali masa
bayi sampai dewasa. Hal ini disebabkan oleh kemunduran – kemunduran biologis dan
fisik. Proses menua merupakan suatu perubahan progresif pada organisme yang telah
mencapai kematangan intrinsik dan bersifat irreversible serta menunjukkan adanya
kemunduran sejalan dengan waktu. Proses alami yang disertai dengan adanya
penurunan kondisi fisik, psikologis maupun social akan saling berinteraksi satu sama
lain. Proses menua yang terjadi pada lansia dapat digambarkan melalui tiga tahap,
yaitu: kelemahan (Impairment), keterbatasan fungsional (Fungtional Limitation),
ketidakmampuan (Disability) dan hambatan (Handicap) yang akan dialami bersamaan
denganproses kemunduran (Bondan, 2009).
Keperawatan gerontik berkisar pada pengkajian kesehatan dan status
fungsional lansia, diagnose, perencanaan dan implementasi perawatan dan pelayanan
kesehatan untuk memenuhi kebutuhan yang teridentifikasi dan mengevaluasi
keefektifan keperawatan tersebut. Hal yang pertama perawat berikan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada lansia adalah pengkajian (Potter & Perry,
2005). Berdasarkan hal tersebut, sebelum membuat perencanaan untuk mengatasi
masalah yang terjadi, maka dilakukan pengkajian baik melalui anamnesa,
pemeriksaan fisik atau pemeriksaan penunjang lainnya.

1.2 Data yang perlu dikaji


1. Pemeriksaan Fisik
2. Penilaian Psikososial dan Spiritual
3. Konsep Diri

1.3 Masalah Keperawatan


Belum ada karena pengkajian belum dilakukan
1.4 Rencana Keperawatn
1. Diagnosa
Belum dapat dirumuskan karena pengkajian belum dilakukan sepenuhnya.
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 60 menit terkumpul data yang dapat menunjang timbulnya masalah
kesehatan.
3. Tujuan Khusus
Terkumpul data pemeriksaan fisik, penilaian psikososial dan spiritual dan konsep
diri

1.5 Rencana Kegiatan


1. Topik : pemeriksaan fisik, penilaian psikososial dan spiritual dan konsep diri
2. Metode : wawancara dan observasi.
3. Media dan Alat : format pengkajian, alat tulis, spydnomanometer dan
stetoscope.
4. Waktu dan Tempat : Kamis,29 Januari 2015
5. Tempat : Wisma Dahlia
6. Strategi pelaksanaan :
a. Orientasi
1) Mengucapkan salam
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan kunjungan
4) Memfalidasi keadaan klien
b. Kerja
1) Melakukan pengkajian
2) Memberikan reinforcement pada hal-hal positif yang dilakukan klien
c. Terminasi
1) Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
2) Mengucapkan salam
7. Kriteria Evaluasi :
a. Struktur
1) LP disiapkan
2) Alat bantu/media disiapkan
3) Kontrak dengan klien tepat dan sesuai dengan rencana
b. Proses
1) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
2) Klien kooperatif
c. Hasil
1) Didapatkan : pemeriksaan fisik, penilaian psikososial dan spiritual dan
konsep diri
2) Masalah kesehatan belum teridentifikasi.
LAPORAN PENDAHULUAN

Pertemuan ke 3 Tanggal: 30 Januari 2015


1.1 Latar Belakang
Usia lanjut adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari,umur manusia
sebagai mahluk hidup terbatas oleh suatu peraturan alam. Maksimal enam kali masa
bayi sampai dewasa. Hal ini disebabkan oleh kemunduran – kemunduran biologis dan
fisik. Proses menua merupakan suatu perubahan progresif pada organisme yang telah
mencapai kematangan intrinsik dan bersifat irreversible serta menunjukkan adanya
kemunduran sejalan dengan waktu. Proses alami yang disertai dengan adanya
penurunan kondisi fisik, psikologis maupun social akan saling berinteraksi satu sama
lain. Proses menua yang terjadi pada lansia dapat digambarkan melalui tiga tahap,
yaitu: kelemahan (Impairment), keterbatasan fungsional (Fungtional Limitation),
ketidakmampuan (Disability) dan hambatan (Handicap) yang akan dialami bersamaan
denganproses kemunduran (Bondan, 2009).
Keperawatan gerontik berkisar pada pengkajian kesehatan dan status
fungsional lansia, diagnose, perencanaan dan implementasi perawatan dan pelayanan
kesehatan untuk memenuhi kebutuhan yang teridentifikasi dan mengevaluasi
keefektifan keperawatan tersebut. Hal yang pertama perawat berikan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada lansia adalah pengkajian (Potter & Perry,
2005). Berdasarkan hal tersebut, sebelum membuat perencanaan untuk mengatasi
masalah yang terjadi, maka dilakukan pengkajian baik melalui anamnesa,
pemeriksaan fisik atau pemeriksaan penunjang lainnya.

1.2 Data yang perlu dikaji


1. Penilaian Indeks Katz
2. Penilaian Barthel Index
3. Penilaian Short Portable Mental Status Questionare
4. Penilaian Mini Mental Status Examination
5. Penilaian Skala Depresi

1.3 Masalah Keperawatan


Belum ada karena pengkajian belum dilakukan
1.4 Rencana Keperawatn
1. Diagnosa
Belum dapat dirumuskan karena pengkajian belum dilakukan sepenuhnya.
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 60 menit terkumpul data yang dapat menunjang timbulnya masalah
kesehatan.
3. Tujuan Khusus
Terkumpul data penilaian Indeks Katz, penilaian Barthel Index, penilaian Short
Portable Mental Status Questionare, penilaian Mini Mental Status Examination,
dan penilaian Skala Depresi

1.5 Rencana Kegiatan


1. Topik : Penilaian Indeks Katz, penilaian Barthel Index, penilaian Short
Portable Mental Status Questionare, penilaian Mini Mental Status Examination,
dan penilaian Skala Depresi
2. Metode : wawancara dan observasi.
3. Media dan Alat : format pengkajian, alat tulis, spydnomanometer dan
stetoscope.
4. Waktu dan Tempat : Jumat,30 Januari 2015
5. Tempat : Wisma Dahlia
6. Strategi pelaksanaan :
a. Orientasi
1) Mengucapkan salam
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan kunjungan
4) Memfalidasi keadaan klien
b. Kerja
1) Melakukan pengkajian
2) Memberikan reinforcement pada hal-hal positif yang dilakukan klien
c. Terminasi
1. Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
3) Mengucapkan salam
7. Kriteria Evaluasi :
a. Struktur
1) LP disiapkan
2) Alat bantu/media disiapkan
3) Kontrak dengan klien tepat dan sesuai dengan rencana
b. Proses
1) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
2) Klien kooperatif
c. Hasil
1) Didapatkan : Penilaian Indeks Katz, penilaian Barthel Index, penilaian
Short Portable Mental Status Questionare, penilaian Mini Mental Status
Examination, dan penilaian Skala Depresi
2) Teridentifikasi masalah kesehatan.
LAPORAN PENDAHULUAN

Pertemuan ke 4 Tanggal : 2 Februari 2014


1.1 Latar Belakang
Setelah melakukan pengkajian pada klien ditemukan masalah kesehatan yaitu
gangguan mobilasis fisik, resiko kerusakan integritas kulit dan resiko cedera. Pada
pertemuan ini perawat akan mengenalkan dan menjelaskan masalah kesehatan tersebut diatas
kepada klien kemudian bersama-sama dengan klien memprioritaskan masalah kesehatan
yang ada sehingga klien diharapkan dapat berpartisipasi aktif untuk kegiatan selanjutnya.

1.2 Data yang Perlu Dikaji


a. Pengkajian Morse Fall Scale
b. Pemahaman klien terhadap masalah kesehatan yang dirasakan
c. Kemampuan klien untuk memprioritaskan masalah kesehatan yang dirasakan.

1.3 Masalah Keperawatan


a. Gangguan mobilasi fisik
b. Resiko kerusakan integritas kulit
c. Resiko cedera

1.4 Rencana Keperawatan


1. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang akan diprioritaskan bersama klien adalah:
a. Gangguan mobilisasi fisik b.d nyeri pada persendian
b. Resiko kerusakan integritas kulit b.d reaksi alergi
c. Resiko jatuh b.d artritis
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 60 menit diharapkan klien mampu memprioritaskan masalah
kesehatan yang dirasakannya.
3. Tujuan Khusus
a. Klien mampu mengenal masalah kesehatan yang ada
b. Klien menyetujui adanya masalah kesehatan yang ada
c. Klien memutuskan untuk memprioritaskan masalah kesehatan yang ada

1.5 Rancangan Kegiatan


1. Topik : Memprioritaskan masalah kesehatan yang ada pada klien dan
pengkajian Morse Fall Scale.
2. Metode : Diskusi
3. Media : Alat tulis
4. Waktu : 2 Februari 2015
5. Tempat : Wisma Dahlia
6. Strategi Pelaksanaan:
a. Orientasi :
1) Mengucapkan salam
2) Memvalidasi keadaan klien
3) Mengingatkan kontrak
b. Kerja :
Pengkajian Morse Fall Scale, mengenalkan masalah kesehatan yang ada,
berdiskusi dengan klien tentang masalah kesehatan yang ada, klien
memprioritaskan masalah kesehatan yang ada bersama perawat
c. Terminasi
1) Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
2) Mengucapkan salam.
7. Kriteria Evaluasi :
a. Struktur
1) LP disiapkan
2) Alat bantu/media disiapkan
3) Kontrak dengan klien tepat dan sesuai dengan rencana
b. Proses
1) Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan.
2) Klien aktif dalam kegiatan.
c. Hasil
Klien mampu mengenal dan menyetujui masalah kesehatan yang ada dan
memutuskan untuk memprioritaskan masalah kesehatan bersama perawat.
LAPORAN PENDAHULUAN

Pertemuan ke 5 Tanggal : 3 Februari 2014


1.1 Latar Belakang
Usia lanjut adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari,umur manusia
sebagai mahluk hidup terbatas oleh suatu peraturan alam. Maksimal enam kali masa
bayi sampai dewasa. Hal ini disebabkan oleh kemunduran – kemunduran biologis
dan fisik. Proses menua merupakan suatu perubahan progresif pada organisme yang
telah mencapai kematangan intrinsik dan bersifat irreversible serta menunjukkan
adanya kemunduran sejalan dengan waktu. Proses alami yang disertai dengan adanya
penurunan kondisi fisik, psikologis maupun social akan saling berinteraksi satu sama
lain. Proses menua yang terjadi pada lansia dapat digambarkan melalui tiga tahap,
yaitu: kelemahan (Impairment), keterbatasan fungsional (Fungtional Limitation),
ketidakmampuan (Disability) dan hambatan (Handicap) yang akan dialami
bersamaan denganproses kemunduran (Bondan, 2009)
Salah satu upaya dalam mengatasi penurunan fungsi organ yang terjadi pada
lansia dan untuk mengatasi masalah gangguan mobilisasi adalah dengan senam.
Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan dan
dapat diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap
bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja
optimal dan mampu menghilangkan radikal bebas. Dengan latihan fisik melalui
senam diharapkan mengurangi resiko jatuh dengan meningkatkan kekuatan tungkai
dan tangan, memperbaiki keseimbangan, koordinasi, dan meningkatkan reaksi
terhadap bahaya lingkungan. Jenis senam yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
mobilisasi yaitu senam lansia sehat, senam persendian, senam pernapasan dan ROM.

1.2 Masalah Keperawatan


a. Gangguan mobilisasi fisik
b. Resiko cedera

1.3 Tujuan Kegiatan


a. Tujuan Umum
Dalam waktu 60 menit diharapkan klien mampu melaksanakan senam lansia
sehat dengan baik.
b. Tujuan Khusus
1. Klien mampu mengikuti senam
2. Klien mampu meningkatkan kekuatan otot melalui senam
3. Klien mampu latihan mobilisasi
1.4 Rancangan Kegiatan
a. Topik : Latihan Fisik : Senam lansia sehat.
b. Metode : Demontrasi
c. Media : Speaker
d. Waktu : 3 Februari 2015
e. Tempat : Lapangan utama PSTW Budi Mulya 1
f.Strategi Pelaksanaan:
1. Orientasi :
a) Mengucapkan salam
b) Memvalidasi keadaan klien
c) Mengingatkan kontrak
2. Kerja :
Latihan fisik: Senam lansia sehat untuk meningkatkan kekuatan otot serta
rentang gerak pasien.
3. Terminasi
a) Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
b) Mengucapkan salam.
g. Kriteria Evaluasi :
1. Struktur
a) LP disiapkan
b) Alat bantu/media disiapkan
c) Kontrak dengan klien tepat dan sesuai dengan rencana
2. Proses
a) Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan.
b) Klien aktif dalam kegiatan.
3. Hasil
Klien mampu mengikuti senam lansia dengan baik.
LAPORAN PENDAHULUAN

Pertemuan ke 6 Tanggal : 4 Februari 2014


1.1 Latar Belakang
Usia lanjut adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari,umur manusia
sebagai mahluk hidup terbatas oleh suatu peraturan alam. Maksimal enam kali masa
bayi sampai dewasa. Hal ini disebabkan oleh kemunduran – kemunduran biologis
dan fisik. Proses menua merupakan suatu perubahan progresif pada organisme yang
telah mencapai kematangan intrinsik dan bersifat irreversible serta menunjukkan
adanya kemunduran sejalan dengan waktu. Proses alami yang disertai dengan adanya
penurunan kondisi fisik, psikologis maupun social akan saling berinteraksi satu sama
lain. Proses menua yang terjadi pada lansia dapat digambarkan melalui tiga tahap,
yaitu: kelemahan (Impairment), keterbatasan fungsional (Fungtional Limitation),
ketidakmampuan (Disability) dan hambatan (Handicap) yang akan dialami
bersamaan denganproses kemunduran (Bondan, 2009)
Salah satu upaya dalam mengatasi penurunan fungsi organ yang terjadi pada
lansia dan untuk mengatasi masalah gangguan mobilisasi adalah dengan senam.
Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan dan
dapat diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap
bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja
optimal dan mampu menghilangkan radikal bebas. Dengan latihan fisik melalui
senam diharapkan mengurangi resiko jatuh dengan meningkatkan kekuatan tungkai
dan tangan, memperbaiki keseimbangan, koordinasi, dan meningkatkan reaksi
terhadap bahaya lingkungan. Jenis senam yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
mobilisasi yaitu senam lansia sehat, senam persendian, senam pernapasan dan ROM.

1.2 Masalah Keperawatan


a. Gangguan mobilisasi fisik
b. Resiko cedera

1.3 Tujuan Kegiatan


a. Tujuan Umum
Dalam waktu 60 menit diharapkan klien mampu melaksanakan senam lansia
sehat dengan baik.
b. Tujuan Khusus
1) Klien mampu mengikuti senam
2) Klien mampu meningkatkan kekuatan otot melalui senam
3) Klien mampu latihan mobilisasi
1.4 Rancangan Kegiatan
a. Topik : Latihan Fisik : Senam lansia sehat.
b. Metode : Demontrasi
c. Media : Speaker
d. Waktu : 3 Februari 2015
e. Tempat : Lapangan utama PSTW Budi Mulya 1
f.Strategi Pelaksanaan:
1. Orientasi :
a) Mengucapkan salam
b) Memvalidasi keadaan klien
c) Mengingatkan kontrak
2. Kerja :
Latihan fisik: Senam lansia sehat untuk meningkatkan kekuatan otot serta
rentang gerak pasien.
3. Terminasi
a) Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
b) Mengucapkan salam.
g. Kriteria Evaluasi :
1. Struktur
a) LP disiapkan
b) Alat bantu/media disiapkan
c) Kontrak dengan klien tepat dan sesuai dengan rencana
2. Proses
a) Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan.
b) Klien aktif dalam kegiatan.
3. Hasil
Klien mampu mengikuti senam lansia dengan baik.
LAPORAN PENDAHULUAN

Pertemuan ke 7 Tanggal : 5 Februari 2014


1.1 Latar Belakang
Usia lanjut adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari,umur manusia
sebagai mahluk hidup terbatas oleh suatu peraturan alam. Maksimal enam kali masa
bayi sampai dewasa. Hal ini disebabkan oleh kemunduran – kemunduran biologis
dan fisik. Proses menua merupakan suatu perubahan progresif pada organisme yang
telah mencapai kematangan intrinsik dan bersifat irreversible serta menunjukkan
adanya kemunduran sejalan dengan waktu. Proses alami yang disertai dengan adanya
penurunan kondisi fisik, psikologis maupun social akan saling berinteraksi satu sama
lain. Proses menua yang terjadi pada lansia dapat digambarkan melalui tiga tahap,
yaitu: kelemahan (Impairment), keterbatasan fungsional (Fungtional Limitation),
ketidakmampuan (Disability) dan hambatan (Handicap) yang akan dialami
bersamaan denganproses kemunduran (Bondan, 2009)
Salah satu upaya dalam mengatasi penurunan fungsi organ yang terjadi pada
lansia dan untuk mengatasi masalah gangguan mobilisasi adalah dengan senam.
Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan dan
dapat diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap
bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja
optimal dan mampu menghilangkan radikal bebas. Dengan latihan fisik melalui
senam diharapkan mengurangi resiko jatuh dengan meningkatkan kekuatan tungkai
dan tangan, memperbaiki keseimbangan, koordinasi, dan meningkatkan reaksi
terhadap bahaya lingkungan. Jenis senam yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
mobilisasi yaitu senam lansia sehat, senam persendian, senam pernapasan dan ROM.

1.2 Masalah Keperawatan


a. Gangguan mobilisasi fisik
b. Resiko cedera

1.3 Tujuan Kegiatan


a. Tujuan Umum
Dalam waktu 60 menit diharapkan klien mampu melaksanakan senam lansia
sehat dengan baik.
b. Tujuan Khusus
1) Klien mampu mengikuti senam
2) Klien mampu meningkatkan kekuatan otot melalui senam
3) Klien mampu latihan mobilisasi

1.4 Rancangan Kegiatan


a. Topik : Latihan Fisik : Senam lansia sehat.
b. Metode : Demontrasi
c. Media : Speaker
d. Waktu : 3 Februari 2015
e. Tempat : Lapangan utama PSTW Budi Mulya 1
f.Strategi Pelaksanaan:
1. Orientasi :
a) Mengucapkan salam
b) Memvalidasi keadaan klien
c) Mengingatkan kontrak
2. Kerja :
Latihan fisik: Senam lansia sehat untuk meningkatkan kekuatan otot serta
rentang gerak pasien.
3. Terminasi
a) Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
b) Mengucapkan salam.
g. Kriteria Evaluasi :
1. Struktur
a) LP disiapkan
b) Alat bantu/media disiapkan
c) Kontrak dengan klien tepat dan sesuai dengan rencana
2. Proses
a) Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan.
b) Klien aktif dalam kegiatan.
4. Hasil
Klien mampu mengikuti senam lansia dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai