PENDAHULUAN
1.2. Masalah
Penyakit Tidak Menular ( PTM ) adalah penyebab kematian
terbanyak di Indonesia. Angka kematian akibat PTM meninggkat dari 41,7
% pada tahun 1995 menjadi 49,9 % pada tahun 2001 dan 59,5 % pada
tahun 2007 penyebab kematian tertinggi dari seluruh penyebab kematian
adalah : stroke, di susul hipertensi, diabetes, kangker, dan penyakit paru
obstuktif kronis ( PPOK ), kematian akibat PTM terjadi di perkotaan dan
perdesaan.
Di Puskesmas Bangkonol setelah diadakan scrining ptm d 12 desa
sekecamatan koroncong tahun 2018 dari usia 15 tahun sampai 59 tahun
sebanyak laki-laki 2.813 jiwa dan perempuan 3.517 jiwa di temukan
penderita penyakit hipertensi sebanyak 497 jiwa dan yang menderita
penyakit diabetes mellitus sebanyak 103 jiwa. Dari kasus diatas masih
banyak yang tidak berobat secara rutin.
1.3. Tujuan
1. Bagi masyarakat dengan kondisi sehat
Posbindu PTM bertujuan untuk, memberikan penyuluhan dan upaya
agar tidak sampai menjadi masyarakat yang beresiko terkena penyakit
PTM.
2. Bagi masyarakat beresiko
Posbindu PTM bertujuan untuk, mengenali factor risiko PTM yang
ada dan upaya mengurangi jumlah maupun intensitas factor risiko
tersebut agar tidak menjadi penyakit PTM.
3. Bagi masyarakat dengan PTM
Posbindu PTM bertujuan untuk, mengontrol dan menjaga kesehatan
secara optimal baik dengan upaya preventif seperti penyuluhan dan
kuratif melalui sistem rujukan Posbindu PTM ke Puskesmas.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Definisi
Posbindu Ptm merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan pemantauan factor risiko PTM utama yang di
laksanakan secara terpadu, rutin dan periodic. Factor risiko ptm utama
yang dilaksanakan meliputin : merokok, konsumsi minuman beralkohol,
pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, stress, hipertensi,
hiperglikemia, hiperkolesterol, serta menindak lanjuti secara dini factor
risiko yang di temukan melalui konseling kesehatan dan segera rujuk ke
fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Kelompok PTM utama adalah diabetes
mellitus ( DM ), kangker, penyakit jantung dan pembuluh darah ( PJPD ),
penyakit paru obstruktif kronis ( PPOK ).
Kegiatan posbindu PTM pada dasarny merupakan kegiatan milik
masyarakat yg di laksanakan sepenuhny dari masyarakat. Sector kesehatan
khususnya puskesmas lebih berperan dalam hal pembinaan Posbindu PTM
dan menerima pelayanan rujukan dari Posbindu PTM di wilayah kerjanya
karena pada perinsipnya kegiatan Posbindu PTM mencakup upaya
promotif dan preventif, maka di dalam kegiatan Posbindu PTM tidak
mencangkup pelayanan pengobatan dan rehabilitasi. Posbindu PTM akan
merujuk setiap kasus PTM yang di temukan ke Puskesmas atau pelayanan
kesehatan lainya untuk mendapatkan pelayanan lebih lanjut.
2.3. Manfaat
Membudayakan gaya hidup sehat dengan prilaku CERDIK yaitu
Cek kondisi kesehatan anda secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin
aktivitas fisik, Diit yang sehat dengan kalori seimbang, Istirahat yang
cukup, Kelola stress dalam lingkungan yang kondusif di rutinitas
kehidupannya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.2. Kegiatan
Kegiatan yang sudah dilaksanakan untuk mencegah peningkatan penyakit
PTM di kecamatan koroncong adalah sebagai berikut :
1. Posbindu PTM
Jadwal Posbindu PTM
terlampir
2. GERMAS lintas Sektoral
3. Kegiatan Kelompok prolanis
o Hipertensi
o Diabetes Melitus ( DM )
4. Adanya klinik PTM di Puskesmas Bangkonol
Jadwal : setiap Hari jum’at
150
LAKI-LAKI
100 PEREMPUAN
75 78
60
50
0
2015 2016 2017
25 24
20
20
15
15 LAKI-LAKI
11 PEREMPUAN
10
10
5
5
0
2015 2016 2017
14 13 13 13
12
10
10
LAKI-LAKI
8
PEREMPUAN
6
4
2
0
2015 2016 2017
0
2015 2016 2017
3 LAKI-LAKI
2 2 PEREMPUAN
2
1
1
0
2015 2016 2017
2
2
1.5
LAKI-LAKI
1 1
1 PEREMPUAN
0.5
0 0 0
0
2015 2016 2017
7) Obesitas
Obesitas adalah kondisi kronis pada tubuh di mana terjadiny
penumpukan lemak berlebih dalam tubuh, Melebihi batas yang baik
untuk kesehatan.kegemukan juga dapat meningkatkan resiko dalam
kondisi kesehatan lainya, seperti penyakit jantung coroner, diabetes,
tekanan darah tinggi, arthritis, sesak nafas, sleep apnea, dan cepat
lelah.
Faktor–faktor yang dapat meningkatkan risiko kegemukan antara lain
: genetik, gaya hidup, kebiasaan makan makanan kurang sehat,
merokok, kurang tidur, penggunaan obat–obatan tertentu, umur,
masalah social dan ekonomi, masalah kesehatan.
120 110
100
77
80
61
60 LAKI-LAKI
PEREMPUAN
40 32 35
26
20
0
2015 2016 2017
4.1. Kesimpulan
1. Kegiatan di lakukan sesuai jadwal yang ditentukan, masyarakat
tetap bersemangat untuk melakukan kegiatan Posbindu PTM.
2 Hasil pemantauan Tekanan Darah dan Laboratorium (cek gula
darah), yang di lakukan masyarakat desa di Posbindu PTM di
temukan factor risiko yang tinggi adalah Hipertensi dan Diabetes
mellitus.
3. Bagi masyarakat penderita penyakit PTM di rujuk ke pusksmas dan
di lakukan kunjungan rumah konseling dan penyuluhan sesuai
dengan masalah kesehatan yang di alami.
4.2. Saran
1. Di harapkan untuk lintas sektoral agar lebih mempromosikan
GERMAS dan Posbindu PTM di masyarakat kecamatan koroncong,
agar lebih antusias dan bisa mebiasakan diri pola hidup sehat dengan
cara CERDIK.
2. Untuk teman – teman sejawat Lintas program di harapkan untuk
terus meningkatkan kinerja, kekompakan dan kejasama dalam
berbagai kegiatan . sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik.
3. Dan Untuk masyarakat yang menderita penyakit PTM di harapkan
atau di anjurkan untuk berobat secara rutin ke Puskesmas atau
fasilitas kesehatan lain
DAFTAR PUSTAKA
Oleh :
ARIEN DINA WIDIASTUTI Amd.Kep
NIP: 19830528.201001.2.008
Puji dan syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ Peran Perawat di Germas dalam Mencegah PTM di Puskesmas
Bangkonol “ dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.
Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam
penyelesaian makalah ini.
Di luar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata
Bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan
hati, saya selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun
dari pembaca.
Dengan karya ini saya berharap dapat membantu pemerintah dalam upaya
pengendalian factor resiko penyakit tidak menular (PTM).
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
manfaat nyata untuk masyarakat luas.