Anda di halaman 1dari 24

MEKATRONIKA TEKSTIL

MIKROKONTROLLER ARDUINO

LAPORAN

Oleh

Nama : Rifqi Dias Rahmadani


NPM : 17020074
Group : 2K4
Dosen : Yusi S.S, S.Si., M.T.
Asisten : Ngadiyono, ST.
Endah P.S.T.

PROGRAM STUDI KIMIA TEKSTIL

POLITEKNIK STT TEKSTIL

2019
Abstrak

Kita hidup di zaman yang serba canggih dimana teknologi sudah berkembang sangat pesat,
sehingga manusia makin dipermudah dalam melakukan segala hal. Termasuk dipermudah
dengan adanya peralatan elektronik yang banyak mengalami perkembangan dan semakin praktis.
Pada praktikum kali ini, praktikan mempelajari sebuah hardware, yaitu Arduino Uno. Namun,
untuk menjalankan board tersebut memerlukan sebuah perangkat lunak/software yang support
dengan boardnya, software yang digunakan adalah Arduino. Software tersebut membantu untuk
mengatur jalannya board dengan berbagai macam perintah / program yang tersedia pada
software tersebut.

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mekatronika adalah suatu disiplin ilmustekniksyangsmengkombinasi-kan yang
mengsinergikan ilmu teknik mesin, elektronika, teknik komputer yang seluruhnya
diintegrasikan untuk melakukan perancangan produk. Keterkaitan disiplin ilmu yang
terlibat dalam mekatronika tersebut diatas adalah teknik mesin dengan teknik elektro
menghasilkan elektro mekanik, teknik mesin dengan teknik komputer menghasilkan
software mesin dan teknik elektro dengan teknik komputer menghasilkan software
elektro. Semua produk-produk modern saat ini yang ada dipasaran dibuat dengan latar
belakang dari disiplin ilmu tersebut diatas. Dalam upaya untuk menunjang kebutuhan
disiplin ilmu tersebut.

1.2 Tujuan
Praktikum ini dilakukan agar praktikan mampu untuk :

1. Praktikan mampu merangkai LED dan sensor LDR.

2. Praktikan mampu mengetahui cara bekerja suatu sensor dan LED.

3. Praktikan mampu membuat program pada Arduino Uno.


II. DASAR TEORI
2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di
dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori
program, atau keduanya), dan perlengkapan input output.
Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang
mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis
dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca
dan menulis data. Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang
digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan
efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil” dimana sebuah
sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen
pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya
terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini.

2.2 Arduino uno


Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada
ATmega328 (datasheet). Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6
di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah
osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP
header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan
untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah
computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor
AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya.
Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat
open source dan tidak berbayar. Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata
“platform” di sini adalah sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya
sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi ia adalah kombinasi dari hardware,
bahasa pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang
canggih. IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis
program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory
microcontroller. Ada banyak projek dan alat-alat dikembangkan oleh akademisi
dan profesional dengan menggunakan Arduino, selain itu juga ada banyak modul-
modul pendukung (sensor, tampilan, penggerak dan sebagainya) yang dibuat oleh
pihak lain untuk bisa disambungkan dengan Arduino.

Gambar 1 –Arduino Uno

a. Pin input/output digital berjumlah 14 (0-13)


Memiliki fungsi sebagai input maupun output yang dapat diatur oleh program.
Pada pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11 dapat berfungsi pula sebagai pin analog output
dengan nilai tegangan dapat diatur diantara 0 hingga 255 yang mewakili tegangan
0-5 volt.
b. USB
Memiliki fungsi untuk memuat program dari komputer ke dalam papan Arduino,
menghubungkan antara papan dan komputer dengan komunikasi serial, dan
sebagai pemberi daya listrik kepada papan.
c. Pin input analog berjumlah 6 (0-5)
Memiliki fungsi untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh sensor analog
misalnya sensor suhu. Nilai yang dapat dibaca program antara 0 hingga 1023 yang
mewakili nilai tegangan 0 hingga 5 volt.
Bahasa Pemograman Pada Arduino
Bahasa pemrograman pada Arduino memiliki alur algoritma seperti bahasa
pemrograman tingkat menengah pada umumnya. Struktur dasarnya terdiri dari
dua bagian.

1. Bagian setup()
Sebagai inisialisasi yang hanya dijalankan di awal program sekali, untuk loop()
digunakan sebagai pengeksekusi bagian program yang akan dijalankan berulang-
ulang. Fungsi ini dilakukan satu kali pada saat program pertama kali dijalankan
dan berguna untuk pendefinisian mode pin atau memulai komunikasi serial.
2. Bagian loop()
Berfungsi loop() berisi instruksi-instruksi yang akan dilakukan secara berurutan.
3. Kurung kurawal ({})
Tanda kurung kurawal ini mendefinisikan awal dan akhir dari sebuah blok
fungsi. Bagian ini penting karena apabila pada program tidak diberi kurung
kurawal awal dan tutup yang benar, maka akan terjadi error saat proses
kompilasi.
4. Titik koma (;)
Tanda ini merupakan pembatas pada setiap pernyataan dari program yang telah
dibuat.
5. Operator logika
Operator logika berfungsi untuk membandingkan dua ekspresi dengan
hasil benar atau salah bergantung pada operator yang digunakan. Contohnya
operator logika AND, OR, dan NOT.
Pada bagian digital I/O terdapat fungsi seperti berikut.
1. PinMode berfungsi mengkonfigurasi pin dalam output atau input.
2. DigitalRead(pin) berfungsi membaca nilai dari pin dengan hasil berupa
HIGH atau LOW.
3. DigitalWrite(pin,value) berfungsi mengatur pin digital yang mempunyai 14
pin (0-13). Contohnya Pada bagian analog I/O terdapat fungsi sebagai
berikut.
4. AnalogRead(pin) berfungsi membaca pin analog pada pin 0-5. Hasil
pembacaan berupa nilai integer dengan rentang 0 hingga 1023.
5. AnalogWrite(pin,value) berfungsi mengirimkan nilai analog pada pin
analog.

2.3 LED (Light Emitting Diode)

Gambar 2 –LED
LED (Light Emitting Diode) adalah komponen elektronika yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED
merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna
Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor
yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang
tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV
ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.

Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan
dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika.
Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen
sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu,
saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak
digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.

Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang


terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang
memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya
akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari
Anoda menuju ke Katoda.

LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga


menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam
semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity)
pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan
yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari
Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan
berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang
bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan
melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri
tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat
mengubah Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.

2.4 LDR (Light Dependent Resistor)


LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor
yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang
mengenai sensor ini. LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Perlu
diketahui bahwa nilai resistansi dari sensor ini sangat bergantung pada intensitas
cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka akan semakin menurun
nilai resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit cahaya yang mengenai sensor
(gelap), maka nilai hambatannya akanmenjadi semakin besar sehingga arus listrik
yang mengalir akan terhambat.
Gambar 3 –LDR
Umumnya Sensor LDR memiliki nilai hambatan 200 Kilo Ohm pada saat
dalam kondisi sedikit cahaya (gelap), dan akan menurun menjadi 500 Ohm pada
kondisi terkena banyak cahaya. Tak heran jika komponen elektronika peka cahaya
ini banyak diimplementasikan sebagai sensor lampu penerang jalan, lampu kamar
tidur, alarm dan lain-lain.
 Fungsi Sensor LDR
LDR berfungsi sebagai sebuah sensor cahaya dalam berbagai macam rangkaian
elektronika seperti saklar otomatis berdasarkan cahaya yang jika sensor terkena
cahaya maka arus listrik akan mengalir(ON) dan sebaliknya jika sensor dalam
kondisi minim cahaya(gelap) maka aliran listrik akan terhambat(OFF). LDR juga
sering digunakan sebagai sensor lampu penerang jalan otomatis, lampu kamar tidur,
alarm, rangkaian anti maling otomatis menggunakan laser, sutter kamera otomatis,
dan masih banyak lagi yang lainnya.
 Cara Kerja Sensor LDR
Prinsip kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda dengan variable resistor pada
umumnya. LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat
memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak
cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya
semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin
membesar.
III. METODE EKSPERIMEN
3.1 Alat dan Bahan

1. Project Board
2. Kabel
3. LDR sensor
4. Lampu LED
5. Arduino Uno
6. Komputer
3.2 Cara Kerja
1. Program dengan satu lampu
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Dihubungkan Kabel USB Arduino ke komputer.
3. Dirangkai lampu LED pada project board lalu dihubungkan pada kabel
dengan Arduino UNO.
4. Dibuat program dengan komputer untuk perintah lampu LED pada
Arduino.
5. Program divalidasi apakah berjalan atau tidak lalu diunggah kemudian
dilihat apakah lampu menyala sesuai perintah atau tidak.
2. Program dengan dua lampu
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Dihubungkan Kabel USB Arduino ke komputer
3. Dirangkai lampu LED 1 dan LED 2 secara seri pada project board lalu
dihubungkan pada kabel dengan Arduino UNO.
4. Dibuat program dengan komputer untuk perintah lampu LED pada
Arduino.
5. Program divalidasi apakah berjalan atau tidak lalu diunggah kemudian
dilihat apakah lampu menyala sesuai perintah atau tidak.
3. Program dengan sensor cahaya
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Dihubungkan Kabel USB Arduino ke komputer.
3. Dirangkai Light Depent Resistor kemudian dihubungkan ke Arduino.
4. Dibuat program dengan komputer untuk perintah pada Light Dependt
Resistor pada Arduino.
5. Program divalidasi apakah berjalan atau tidak lalu diunggah kemudian
dilihat apakah lampu menyala sesuai keadaan cahaya pada Light Dependt
Resistor atau tidak.
6. Diambil data tersebut dan dilampirkan pada laporan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
- Program Arduino untuk satu lampu
int led1 = 10;
void setup () {
pinMode ( led1, OUTPUT);
}
void loop () {
digitalWrite (led1, HIGH);
delay (1000);
digitalWrite (led1, LOW);
delay (1000);
}

Gambar 4 – Program arduino satu lampu


Gambar 5 – Rangkaian satu lampu

- Program Arduino untuk dua lampu


int led1 = 10;
int led2 = 9;
void setup () {
pinMode ( led1, OUTPUT);
pinMode ( led2, OUTPUT);
}
void loop () {
digitalWrite (led1, HIGH);
delay (1000);
digitalWrite (led1, LOW);
delay (1000);
digitalWrite (led2, HIGH);
delay (2000);
digitalWrite (led2, LOW);
delay (2000);
}
Gambar 6 –Program arduino dua lampu

Gambar 7 – Rangkaian dua lampu

- Program Arduino dengan sensor LDR


int sensor = A5;
void setup () {
pinMode ( sensor, INPUT);
Serial.begin(9600);
}
void loop () {
int sensor = analogRead,A5;
Serial.println(sensor);
delay(100)
}

Gambar 8 – Program LDR

Gambar 9 – Rangkaian LDR


4.2 PEMBAHASAN
1. 1 Lampu LED
Pada praktikum ini menggunakan satu LED dengan merangkai terlebih dahulu satu
LED dihubungkan dengan kabel penghubung. Dimana LED yang bermuatan positif
dihubungankan ke pin 10, LED bermuatan negatif dihubungkan ke GND. Pada pin
10 merupakan pin yang digunakan untuk digital akuator, dimana mengkonversikan
besaran listrik analog menjadi besaran lainnya, sehingga data yang masuk menjadi
sebuah cahaya yang keluar. Sebelum itu telah membuat listing program pada
software arduino sehingga membuat perintah yang diupload apabila listing program
benar maka rangkaian tersebut dapat berjalan. Pada prinsipnya LED hanya akan
memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju dari anoda menuju katoda. Maka
lampu LED akan menyala selama 1 detik kemudian mati selama 1 detik kemudian
menyala lagi. Sesuai dari fungsi void loop akan terus membaca sebelum catu daya
atau kabel penghubung dicabut.
2. 2 Lampu LED
Pada praktikum ini menggunakan dua LED dengan merangkai terlebih dahulu LED
dihubungkan dengan kabel penghubung. Dimana LED 1 yang bermuatan positif
dihubungankan ke pin 10 dan LED 2 yang bermuatan positif dihubungkan ke pin 9,
LED 1 dan LED 2 bermuatan negatif dihubungkan ke GND. Pada pin 10 dan pin 9
merupakan pin yang digunakan untuk digital akuator, dimana mengkonversikan
besaran listrik analog menjadi besaran lainnya,. Sebelum itu telah membuat listing
program pada software arduino sehingga membuat perintah yang diupload apabila
listing program benar maka rangkaian tersebut dapat berjalan. Pada prinsipnya LED
hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju dari anoda menuju
katoda. Maka lampu LED 1 akan menyala selama 1 detik kemudian mati selama 1
detik kemudian menyala lagi dan lampu LED 2 akan menyala selama 2 detik
kemudian mati selama 2 detik kemudian menyala lagi. Sesuai dari fungsi void loop
akan terus membaca sebelum catu daya atau kabel penghubung dicabut.
3. Sensor LDR
Pada praktikum ini menggunakan sensor LDR dimana fungsi dari sensor LDR yaitu
jenis resistor yang nilai hambatan atau resistansinya tergantung pada intensitas
cahaya yang diterimanya. Nilai hambatan LDR akan menurun apabila cahaya yang
diterima terang, serta nilai hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi
gelap. Nilai turunnya hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang
diterimanya. LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti kadmium sulfida,
dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan
yang dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan menurun.
Intensitas cahaya adalah besaran pokok fisika untuk mengukur daya yang
dipancarkan oleh suatu sumber cahaya pada arah tertentu persatuan sudut. LDR ini
memiliki tiga kaki dimana arus (+) atau bagian kiri sejajar dengan kaki resistor
bagian kanan dan dihubungkan dengan pin analog yaitu A1, arus (–) atau bagian
kanan dihubungkan dengan GND dan bagian tengah dihubungkan dengan kabel
penghubung untuk disambungkan ke sumber tegangan 5 Volt. Dari data yang
didapat semakin terang cahaya yang diterima oleh LDR maka nilai yang dihasilkan
akan semakin kecil. Begitupula sebaliknya semakin gelap maka nilai hambatan akan
semakin besar.

4.3 TUGAS AKHIR


1. Perbedaan antara pin digital dan pin analog pada arduino uno ?
Pin digital : Pin berjumlah 14 (0-13) dan hanya dapat menerjemahkan sinyal
berupa sinyal 1 dan 0, yang biasa disebut HIGH dan LOW. Memiliki fungsi
sebagai input maupun output yang dapat diatur oleh program. Pada pin 3, 5, 6, 9,
10, dan 11 dapat berfungsi pula sebagai pin analog output dengan nilai tegangan
dapat diatur diantara 0 hingga 255 yang mewakili tegangan 0-5 volt.
Pin analog : Pin berjumlah 6 (A0-A5) dan memiliki fungsi untuk membaca
tegangan yang dihasilkan oleh sensor analog misalnya sensor suhu. Nilai yang
dapat dibaca program antara 0 hingga 1023 yang mewakili nilai tegangan 0
hingga 5 volt.
2. Membuat program lampu lalu lintas ?

Gambar 10 – Program lampu lalu lintas 3 LED

int ledmerah = 5;
int ledkuning = 6;
int ledhijau = 7;

void setup() {
pinMode (ledmerah, OUTPUT);
pinMode (ledkuning, OUTPUT);
pinMode (ledhijau, OUTPUT);
}

void loop() {
digitalWrite (ledmerah, HIGH);
delay (1000);
digitalWrite (ledmerah, LOW);
delay (1000);
digitalWrite (ledkuning, HIGH);
delay (2000);
digitalWrite (ledkuning, LOW);
delay (2000);
digitalWrite (ledhijau, HIGH);
delay (3000);
digitalWrite (ledhijau, LOW);
delay (3000);
}

Gambar 11 – Skema LED merah menyala


Gambar 12 – Skema LED kuning menyala

Gambar 13 – Skema LED hijau menyala

4. Membuat program menggabungkan LDR dan LED ?


Gambar 14 – Program menggabungkan LDR dan LED

int LED = 7;
int LDR = A1;
int NilaiData = 0;
int intensitas = 500;

void setup() {
pinMode (LED, OUTPUT);
pinMode (LDR, INPUT);
Serial.begin (9600);
}

void loop() {
int Nilai = analogRead(LDR);
if (Nilai<intensitas) {
digitalWrite (LED, HIGH);
} else {
digitalWrite (LED, LOW);
}
Serial.println (Nilai);
}

Gambar 15 – Skema LED dan LDR

5. Program Membuat lampu Fade (redup) ?

Gambar 16 – Program lampu fed (redup)


int LED = 10;
int TimeDelay;

void setup() {
pinMode (LED, OUTPUT);
int TimeDelay = 1500;
}

void loop() {
TimeDelay = TimeDelay = 100;
if (TimeDelay <= 0) {
TimeDelay = 1500;
}
digitalWrite (LED, HIGH);
delay (TimeDelay);
digitalWrite (LED, LOW);
delay (TimeDelay);
}
Gambar 17 – Skema lampu fed (redup)
V. PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Setelah praktikum mikrokontroler dilaksanakan, diharapkan praktikan mampu
memahami, mengetahui apa itusmikrokontroler dan diharapkanspraktikansdapat
mengembangkansmikrokontroler.
DAFTAR PUSTAKA
http://alannurilazhar.blogspot.com/2015/06/pengertian-mekatronika.html
https://pixabay.com/en/arduino-arduino-uno-technology-2168193/
http://www.musbikhin.com/pengertian-sensor-dan-macam-macam-sensor
(diakses 03 Maret 2019)
Ipanda. 2015. Pengertian Arduino UNO. Diakses pada tanggal 3 Maret 2019 alamat:
https://ilearning.me/sample-page-162/arduino/pengertian-arduino-uno/.
Kho, Dickson. 2018. Pengertian LED (Light Emitting Diode) dan Cara Kerjanya.
[Online] Diakses pada tanggal 3 Maret 2019 alamat:
https://teknikelektronika.com/pengertian-led-light-emitting-diode-cara-kerja/.
Gemilang, Rama. 2013. Pengertian Sensor LDR Fungsi dan Cara Kerja. [Online]
diakses pada tanggal 3 Maret 2019 amalat: http://www.immersa-lab.com/pengertian-
sensor-ldr-fungsi-dan-cara-kerja-ldr.htm.

Anda mungkin juga menyukai