Kalau dilihat dari definisi para ahli tersebut, jelas II. METODE PENELITIAN
sudah bahwa kalau kita ingin memberikan layanan yang
Penelitianinimenggunakanpendekatan kuantitatif
berkualitas kepada konsumen maka kita harus memuaskan
kausal.Sugiyono(2011:15)
konsumen. Demikian sebaliknya dengan memuaskan
menjelaskanbahwapendekatankuantitatif kausal adalah suatu
konsumen sebenarnya kita sudah memberikan kualitas dalam
penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan
layanan kita. Jika layanan kita sudah berkualitas, maka
variabel yang lain yang mempunyai hubungan sebab akibat.
loyalitas konsumen dapat meningkat.
Jadi disini ada variabel independen (variabel yang
Salah satu usaha yang menyediakan kebutuhan mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi).
konsumen akan benda bangunan, dan listrik, dengan layanan
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen
yang baik bagi para konsumennya yaitu Toko Bintang Terang,
Toko Bintang Terang yang pernah melakukan pembelian di
yang terletak di Ruko A.Yani Plaza B-23, Bangil, Jawa Timur.
Toko Bintang Terang minimal satu kali. Konsumen yang telah
Hingga Agustus 2015, Toko Bintang Terang telah memiliki
melakukan pembelian lebih dari satu kali ini dianggap lebih
lebih dari 150 macam produk yang siap untuk memenuhi
paham atas karakter layanan yang diberikan oleh Toko
kebutuhan konsumennya. Toko Bintang Terang berusaha
Bintang Terang.
memberikan layanan yang terbaik agar setiap konsumennya
merasa puas dan berdampak pada loyalitas di dalam Pengambilan sampel (sampling) dalam penelitian ini
menggunakan produk dan jasa dari Toko Bintang Terang. menggunakan metode non probability sampling, yaitu
Toko Bintang Terang ini tidak hanya menjual produk, tetapi sampling insidental. Menurut Sugiyono (2015:141) non
juga jasa. Sebagai contoh, bila ada pembelian kipas angin, probability sampling merupakan suatu teknik pengambilan
maka pegawai toko akan merakitnya hingga barang tersebut sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi
siap digunakan. Hal tersebut sebagai layanan jasa yang setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
diberikan Toko Bintang Terang dalam memuaskan sampel. Sedangkan sampling insidental menurut Sugiyono
konsumennya, dan tidak ditarik biaya. (2015:143) adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
Menurut keterangan dari pemilik Toko Bintang
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
Terang, terjadi penurunan jumlah konsumen dalam kurun
dipandang orang yang bersangkutan layak sebagai sumber
waktu dua tahun. Oleh sebab itu, Toko Bintang Terang harus
data.
segera mengidentifikasi sikap dari para konsumennya. Sikap
konsumen terhadap Toko Bintang Terang sering terbentuk dari Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitin ini
layanan yang diberikan oleh toko tersebut. adalah 100 responden yang merupakan konsumen Toko
Bintang Terang, Bangil. Peneliti hanya mengambil sampel
Tabel 1.
sebanyak 100 responden karena menurut pakar metodologi
Data PenurunanJumlahKonsumen Tetap Toko Bintang Terang Fraenkel dan Wallen yang mengatakan bahwa dalam
penelitian kausal sampel minimal yang dapat digunakan
Desember2012 - Desember 2014 adalah 30 responden (Silalahi, 2003, p.79).
b. Karyawan berpenampilan rapi. 3. Emosi (Y1.3), adalah perasaan yang timbul dalam diri
c. Kebersihan toko. konsumen ketika mengkonsumsi produk/jasa yang
2. Reliability (X2), adalah perwujudan layanan yang dijanjikan dihasilkan oleh perusahaan. Indikatornya :
dan pelaksanaannya. Indikatornya : a. Konsumen merasa senang atas layanan yang telah
a. Ketepatan karyawan dalam memberikan diberikan.
informasi. b. Rasa bangga membeli produk.
b. Produk yang diberikan sesuai dengan produk yang 4. Harga (Y1.4), adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan
dipesan. untuk memperoleh suatu produk. Indikatornya :
c. Waktu yang diperlukan untuk melayani a. Konsumen menilai bahwa harga yang diberikan
konsumen. adalah harga yang terjangkau.
3. Responsiveness (X3), adalah layanan yang diberikan oleh b. Ada diskon atau potongan harga bila membeli
Toko Bintang Terang kepada konsumen. secara grosir.
Indikatornya : 5. Biaya dan kemudahan (Y1.5), adalah suatu pengorbanan
a. Karyawan sigap dalam memberikan layanan. yang dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan
b. Karyawan bersedia menjawab semua pertanyaan produk atau layanan yang relatif mudah, nyaman dan
konsumen. efisien. Indikatornya :
c. Kesediaan karyawan dalam membantu konsumen a. Kemudahan mendapatkan produk yang diinginkan
yang bingung dalam memilih produk yang konsumen.
ditawarkan. b. Lokasi mudah dijangkau.
4. Assurance (X4), adalah usaha karyawan untuk mendapat c. Prosedur pembuatan nota cepat.
kepercayaan konsumen. Indikatornya :
a. Perilaku karyawan sopan dalam melayani 3. Loyalitas Konsumen (Y2)
konsumen. Menurut Istianto dan Tyra (2011:275) loyalitas
b. Karyawan menguasai informasi mengenai produk konsumen merupakan konsumen yang merasa puas atas
yang dijual. produk ataupun jasa yang diberikan dan melakukan pembelian
berulang sehingga bersedia untuk mereferensikan kepuasan
c. Karyawan bertutur kata baik dalam
yang dirasakan kepada kerabat dari konsumen yang
berkomunikasi.
bersangkutan. Beberapa indikator dalam mengukur loyalitas
5. Empathy (X5), adalah kepedulian dan perhatian secara
konsumen menurut Griffin dalam Customer loyalty (2003),
individu. Indikatornya :
adalah sebagai berikut:
a. Karyawan menghargai konsumen.
b. Karyawan memahami apa yang diinginkan 1. Melakukan pembelian secara teratur (Y2.1)
konsumen. a. Konsumen melakukan pembelian ulang dalam
c. Karyawan ramah dalam melayani konsumen. jumlah yang banyak.
b. Konsumen membeli produk tambahan.
2. Kepuasan Konsumen (Y1) 2. Membeli antar lini produk dan jasa (Y2.2)
Kepuasan konsumen adalah suatu tingkatan dimana a. Membeli produk dan jasa pada perusahaan yang
perkiraan kinerja produk sesuai dengan harapan pembeli. Me- sama
nurut Lupyoadi (2001), indikator yang dapat mengukur 3. Mereferensikan kepada orang lain (Y2.3)
kepuasan konsumen adalah sebagai berikut: a. Konsumen memberi rekomendasi produk ke
1. Kualitas produk (Y1.1), adalah sejauh mana produk orang lain.
memenuhi spesifikasi-spesifikasinya. Indikatornya : b. Konsumen menyampaikan hal positif ke orang
a. Produk yang dijual bervariasi. lain.
b. Produk yang dijual merupakan produk baru dan 4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing
asli. (Y2.4)
2. Kualitas layanan (Y1.2), adalah tingkat keunggulan a. Mendemonstrasikan keunggulan produk.
(exellence) yang diharapkan dan pengendalian atas
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan a. Teknik Pengumpulan Data
konsumen. Indikatornya : Proses pengambilan data dilakukan melalui
a. Konsumen merasa puas dengan layanan yang wawancara langsung dengan menggunakan alat bantu
diberikan. kuesioner kepada responden untuk memperoleh data yang
b. Kehandalan karyawan dalam memberikan layanan dibutuhkan. Wawancara ini dilakukan terhadap responden yang
kepada konsumennya. sedang melakukan transaksi pembelian di Toko Bintang
c. Ada fasilitas yang mendukung kualitas layanan. Terang. Kuesioner ini dibagikan pada hari :
Senin = 25 kuesioner
Selasa = 15 kuesioner
427
Rabu = 15 kuesioner semua objek, situasi dan waktu yang berbeda. Validitas
Kamis = 20 kuesioner internal menunjukkan kemampuan dari instrumen penelitian
Jumat = 10 kuesioner mengukur apa yang seharusnya diukur dari suatu konsep.
Sabtu = 10 kuesioner Validitas internal terdiri atas validitas kualitatif dan validitas
Minggu = 5 kuesioner konstruk. Validitas kualitatif terdiri atas validitas tampang
Total = 100 kuesioner (face validity) dan validitas isi (content validity). Validitas isi
menunjukkan kemampuan item-item di instrumen mewakili
b. Teknik Analisis Data konsep yang diukur. Validitas tampang menunjukkan bahwa
Setelah pengumpulan data, data-data tersebut harus item-item mengukur suatu konsep jika dari penampilan
diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan tampangnya seperti mengukur konsep tersebut. Validitas
dasar dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini kualitatif dilakukan berdasarkan pendapat atau evaluasi dari
menggunakan pendekatan Structural Equation Modeling panel pakat atau dari orang lain yang ahli tentang konsep yang
(SEM) dengan menggunakan path diagram. Analisa SEM diukur.
yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS) dengan
proses perhitungan yang dibantu program aplikasi software Validitas konstruk
SmartPLS. Validitas konstruk konstruk menunjukkan seberapa
baik hasil yang diperoleh dari penggunaan suatu
PLS merupakan metode analisis yang powerful karena pengukuran sesuai teori-teori yang digunakan untuk
dapat diterapkan pada semua skala data, tidak membutuhkan mendefinisikan suatu konstruk. Korelasi yang kuat
banyak asumsi dan ukuran sampel tidak harus besar. PLS antara konstruk dan item-item pertanyaannya dan
selain dapat digunakan sebagai konfirmasi teori juga dapat hubungan yang lemah dengan variabel lainnya
digunakan untuk membangun hubungan yang belum ada merupakan salah satu cara untuk menguji validitas
landasan terorinya atau untuk pengujian proposisi. PLS juga konstruk (construct validity). Validitas konstruk
dapat digunakan untuk pemodelan structural dengan indiaktor terdiri atas validitas konvergen dan validitas
bersifat reflektif ataupun formatif (Nyoman dan Sumertajaya, diskriminan.
2008). 1. Validitas Konvergen
Validitas konvergen berhubungan dengan prinsip
bahwa pengukur- pengukur dari suatu konstruk
seharusnya berkorelasi tinggi. Uji validitas
Konstruksi Diagram Path
konvergen dalam PLS dengan indikator reflektif
Diagram Path bertujuan untuk memudahkan dalam
dinilai berdasarkan loading factor (korelasi antara
melihat hubungan kausal antar variabel eksogen dan endogen,
skor item/skor komponen dengan skor konstruk)
dimana konsepnya divisualisasikan ke dalam gambar sehingga
indikator-indikator yang mengukur konstruk tersebut.
lebih mudah untuk dipahami. Gambar berbentuk kotak
Rule of thumb yang biasanya digunakan untuk
menunjukkan indikator empiric, sedangkan gambar berbentuk
membuat pemeriksaan awal dari matrik faktor adalah
bulat merupakan variabel laten yang terdiri dari variabel
+-.30 dipertimbangkan telah memenuhi level
endogen dan eksogen.
minimal, untuk loading +-.40 dianggap lebih baik,
dan untuk loading>0.50 dianggap signifikan secara
Evaluasi outer model
praktikal. Semakin tinggi nilai faktor loading,
Outer model atau model pengukuran merupakan semakin penting peranan loading dalam
model pengukuran yang digunakan untuk menguji validitas menginterpretasikan matrik faktor. Rule of thumb
konstruk dan reliabilitas instrumen. Uji validitas dilakukan yang digunakan untuk validitas konvergen adalah
untuk mengetahui kemampuan instrumen penelitian mengukur outer loading> 0.7, communality> 0.5 dan average
apa yang seharusnya diukur. Sedangkan uji reliabilitas variance extracted (AVE) > 0.5.
digunakan untuk mengukur konsistensi alat ukur dalam 2. Validitas Diskriminan
mengukur suatu konsep atau dapat juga digunakan untuk Validitas diskriminan berhubung dengan prinsip
mengukur konsistensi responden dalam menjawab item bahwa pengukur-pengukur konstruk yang berbeda
pertanyaan dalam kuesioner atau instrumen penelitian. seharusnya tidak berkorelasi dengan tinggi. Validitas
diskriminan terjadi jika dua instrumen yang berbeda yang
mengukur dua konstruk yang diprediksi tidak berkorelasi
menghasilkan skor yang memang tidak berkorelasi. Uji
Uji Validitas validitas diskriminan dinilai berdasarkan cross loading
pengukuran dengan konstruknya. Metode lain yang
Validitas terdiri atas validitas eksternal dan validitas digunakan untuk menilai validitas diskriminan adalah dengan
internal. Validitas eksternal menunjukkan bahwa hasil dari membandingkan akar AVE untuk setiap konstruk dengan
suatu penelitian adalah valid yang dapat digeneralisir ke
428
korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam Toko Bintang Terang ini tidak memilki struktur
model. Model mempunyai validitas diskriminan yang cukup organisasi dikarenakan masih skala kecil, yang saat ini
jika akar AVE untuk setiap konstruk lebih besar daripada berjumlah 10 karyawan. Gaji yag diberikan berbeda- beda tiap
korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam karyawan, tetapi rata-rata Rp 1.200.000,- per karyawan,
model. tergantung dari kepandaian dan kinerja mereka. Karyawan di
toko ini tidak hanya menjual- belikan produk kepada
Uji Reliabilitas konsumen, tetapi mereka juga menghitung stok di gudang,
Reliabilitas menunjukkan asuransi, konsistensi dan menata produk di gudang, dan juga memasang kode harga
ketepatan suatu alat ukur melakukan pengukuran. Uji untuk setiap produk baru yang datang. Pemasok produk di
reliabilitas dalam PLS dapat menggunakan dua metode, yaitu toko ini datang setiap hari dengan orang dan produk yang
Cronbach's alpha dan Composite reliability. Cronbach's alpha berbeda. Toko ini juga menerima pengembalian produk yang
mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu konstruk. rusak/ cacat dari konsumen, oleh karena itu para pemasok
Sedangkan Composite reliability mengukur nilai datang seminggu sekali untuk menggantinya dengan yang
sesungguhnya reliabilitas suatu konstruk. Namun, Composite baru.
reliability dinilai lebih baik dalam mengestimasi konsistensi Responden pada penelitian ini adalah 100 konsumen
internal suatu konstruk. Rule of thumb nilai alpha atau Toko Bintang Terang, Bangil. Di bawah ini akan dijelaskan
Composite reliability harus lebih besar dari 0,7 meskipun nilai profil konsumen yang menjadi responden penelitian:
0,6 masih dapat diterima. Namun, sesungguhnya uji Tabel 2.
konsistensi internal tidak mutlak untuk dilakukan jika validitas
konstruk telah terpenuhi, karena konstruk valid adalah Deskriptif Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
konstruk yang reliabel, sebaliknya konstruk yang reliabel
belum tentu valid. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Pria 59 59,0
Evaluasi Inner Model
Model struktural dalam PLS dievaluasi dengan
Wanita 41 41,0
menggunakan R2 untuk konstruk dependen, nilai koefisien
path atau t-values tiap path untuk uji signifikansi antar Total 100 100,0
konstruk dalam model struktural. Nilai R2 digunakan untuk
mengukur tingkat variasi perubahan variabel independen Tabel 2. menunjukkan bahwa 59 responden (59%) adalah pria,
terhadap variabel dependen. Semakin tinggi nilai R2 berarti sedangkan 41 responden (41%) adalah wanita. Hasil ini
semakin baik model prediksi dari model penelitian yang menunjukkan bahwa konsumen Toko Bintang Terang, Bangil
diajukan. yang menjadi responden penelitian lebih banyak yang berjenis
kelamin pria, dikarenakan toko ini menjual alat-alat listrik dan
Nilai koefisien path atau inner model menunjukkan bangunan yang kebanyakan hanya bisa digunakan oleh pria.
tingkat signifikansi dalam pengujian hipotesis. Skor koefisien
path atau inner model yang ditunjukkan oleh nilai T-statistic,
harus di atas 1,96 untuk hipotesis dua ekor (two-tailed) dan di
atas 1,64 untuk hipotesis satu ekor (one-tailed) untuk Tabel 3.
pengujian hipotesis pada alpha 5 persen dan power 80 persen.
Deskriptif Profil Responden Berdasarkan Umur
Uji Stone-Geisser (Q2) digunakan untuk mengukur
seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan juga Umur Frekuensi Persentase (%)
estimasi parameternya. Q2 =1 menunjukkan model yang diuji
menghasilkan nilai aktual tanpa error dan ketika Q2=0 berarti ≤ 20 tahun 3 3,0
model yang diajukan tidak lebih baik dari nilai rerata yang
mengganti nilai yang telah dihapus sebelumnya (mean 21 - 30 tahun 39 39,0
replacement).
31 - 40 tahun 31 31,0
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN > 40 tahun 27 27,0
Toko Bintang Terang yang menjual alat- alat listrik
dan benda bangunan didirikan pada tahun 1994 oleh Erna.. Total 100 100,0
Awalnya toko ini hanya menjual alat- alat listrik saja, namun
banyak konsumen yang menyarankan untuk menjual benda Tabel 3. menunjukkan bahwa 39 responden (39%) berumur 21
bangunan. hingga 30 tahun, 31 responden (31%) berumur 31 hingga 40
tahun, 27 responden (27%) berumur lebih dari 40 tahun, hanya
3 responden (3%) yang berumur 20 tahun ke bawah.
429
Mahasiswa 9 9,0
Tabel 8.
Lainnya 10 10,0
Deskriptif Profil Responden Berdasarkan Penghasilan Per
Total 100 100,0 Bulan
Tabel 5. menunjukkan bahwa 45 responden (45%) berprofesi Penghasilan Per Bulan Frekuensi Persentase (%)
sebagai wiraswasta, 27 responden (27%) berprofesi sebagai
pegawai swasta, masing-masing 95 responden (9%) ≤ Rp 1.000.000 18 18,0
berprofesi sebagai pegawai negeri dan mahasiswa, sedangkan
10 responden (10%) berprofesi lainnya. Rp 1.000.001-Rp 2.000.000 21 21,0
Tabel 8. menunjukkan bahwa 33 responden (33%) memiliki responden (13%) mengetahui Toko Bintang Terang, Bangil
penghasilan per bulan di atas 3 juta, 28 responden (28%) dari teman atau tetangga, 12 responden (12%) mengetahui
memiliki penghasilan per bulan di atas 2 juta hingga 3 juta, 21 Toko Bintang Terang, Bangil dari saudara, sedangkan 4
responden (21%) memiliki penghasilan per bulan di atas 1 juta responden (4%) mengetahui Toko Bintang Terang, Bangil dari
hingga 2 juta, sedangkan 18 responden (18%) memiliki sumber lainnya.
penghasilan per bulan 1 juta ke bawah.
Deskriptif Jawaban Responden Pada Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan dijelaskan jawaban responden
pada masing-masing variabel penelitian. Untuk deskriptif
Tabel 9. jawaban responden digunakan nilai mean (rata-rata). Untuk
mengkategorikan mean jawaban responden digunakan interval
Deskriptif Profil Responden Berdasarkan Waktu Mengenal
kelas yang dicari dengan rumus sebagai berikut:
Toko Bintang Terang, Bangil
Nilai Tertinggi Nilai Terendah 5 1
Waktu Mengenal Toko Interval Kelas 0,8
Frekuensi Persentase (%) Jumlah Kelas 5
Bintang Terang
1 - 5 tahun yang lalu 40 40,0 Dengan interval kelas 0,8 kemudian disusun kriteria
meanjawaban responden yang disajikan pada Tabel di bawah
6 - 10 tahun yang lalu 40 40,0 ini:
Tabel 9. menunjukkan bahwa masing-masing 40 responden 4,21 - 5,00 sangat setuju/sangat tinggi
(40%) mengenal Toko Bintang Terang, Bangil 1 hingga 5
tahun yang lalu dan 6 hingga 10 tahun yang lalu, 17 responden 3,41 - 4,20 setuju/tinggi
(17%) mengenal Toko Bintang Terang, Bangil 11 hingga 15
tahun yang lalu, hanya 3 responden (3%) yang mengenal Toko 2,61 - 3,40 netral/cukup tinggi
Bintang Terang, Bangil 16 hingga 20 tahun yang lalu.
1,81 - 2,60 tidak setuju/rendah
Teman/tetangga 13 13,0
Saudara 12 12,0
Lainnya 4 4,0
X5.1 0,802
X5.3 0,897
Y1.1.1 0,976
Kualitas
0,947 0,947
Produk (Y1.1)
Y1.1.2 0,970
Evaluasi Outer Model
Y1.2.1 0,953
Pada evaluasi outer model dilakukan pengujian Kualitas
validitas dan reliabilitas konstruk dalam penelitian. Layanan Y1.2.2 0,969 0,920 0,920
(Y1.2)
Uji Validitas Y1.2.3 0,955
Uji validitas yang akan dilakukan terdiri dari
convergent validity dan discriminant validity. Hasil dari Y1.3.1 0,925
masing-masing uji dijelaskan di bawah ini. Emosi (Y1.3) 0,822 0,822
Y1.3.2 0,889
Convergent Validity
Pengujian convergent validity dilakukan dengan Y1.4.1 0,930
melihat nilai loading factor. Suatu indikator dikatakan Harga (Y1.4) 0,869 0,869
memenuhi convergent validity jika memiliki nilai Y1.4.2 0,934
outerloading > 0,7, selain itu nilai AVE > 0,5 dan nilai
communality> 0,5. Y1.5.1 0,917
Biaya dan
Berikut adalah nilai outerloading, AVE dan
Kemudahan Y1.5.2 0,912 0,838 0,838
communality masing-masing indikator:
(Y1.5)
Tabel 12. Y1.5.3 0,918
Nilai Outer Loading, AVE dan Communality Melakukan Y2.1.1 0,948
Pembelian
OuterL 0,909 0,909
Dimensi Indikator AVE Communality Secara Teratur
oading Y2.1.2 0,958
(Y2.1)
X1.1 0,736
Membeli Antar
Tangibles (X1) X1.2 0,911 0,759 0,759 Lini Produk Y2.2.1 1,000 1,000 1,000
dan Jasa (Y2.2)
X1.3 0,953
Mereferensikan Y2.3.1 0,958
X2.1 0,926 Kepada Orang 0,914 0,914
Lain (Y2.3) Y2.3.2 0,954
Reliability
X2.2 0,869 0,781 0,781
(X2) Menunjukkan
X2.3 0,855 Kekebalan
Terhadap Y2.4.1 1,000 1,000 1,000
X3.1 0,914 Tarikan Dari
Responsiveness Pesaing (Y2.4)
X3.2 0,935 0,851 0,851
(X3)
X3.3 0,919
Berdasarkan Tabel 12. diketahui nilai outerloading masing-
X4.1 0,932 masing indikator pada dimensi variabel kualitas layanan,
Assurance
0,853 0,853 kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen semuanya>0,7,
(X4)
X4.2 0,916 dengan nilai AVE > 0,5 dan nilai communality> 0,5. Hal ini
berarti indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian
432
ini telah memenuhi convergent validity, sehingga semua Empathy (X5) 0,898
indikator dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.
Kualitas Produk (Y1.1) 0,973
Berdasarkan Tabel 12. diketahui bahwa masing-
masing dimensi pada variabel kualitas layanan, kepuasan Kualitas Layanan (Y1.2) 0,972
konsumen dan loyalitas konsumen memiliki nilai outer
loading> 0,7 dengan nilai t-statistics semuanya > 1,96. Hal Emosi (Y1.3) 0,903
ini berarti dimensi-dimensi yang membentuk variabel
penelitian telah memenuhi convergent validity, sehingga Harga (Y1.4) 0,930
semua dimensi dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.
Biaya dan Kemudahan (Y1.5) 0,940
Discriminat Validity
Melakukan Pembelian Secara Teratur
Pengujian discriminant validity dilakukan dengan 0,952
(Y2.1)
melihat nilai cross loading. Suatu indikator dikatakan
memenuhi discriminant validity jika nilai cross loading Membeli Antar Lini Produk dan Jasa
indikator pada dimensi/variabelnya adalah yang terbesar 1,000
(Y2.2)
dibandingkan pada dimensi/variabel lainnya.
Menurut analisa yang didapat diketahui masing- Mereferensikan Kepada Orang Lain
masing indikator pada dimensi variabel kualitas layanan, 0,955
(Y2.3)
kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen memiliki nilai
cross loading terbesar pada dimensi yang dibentuknya Menunjukkan Kekebalan Terhadap
1,000
dibandingkan padadimensi lainnya. Dengan demikian bisa Tarikan Dari Pesaing (Y2.4)
dikatakan indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian
ini telah memiliki discriminat validity yang baik dalam Tabel 13. menunjukkan bahwa nilai composite reliability tiap
menyusun dimensinya masing-masing. dimensi pada variabel kualitas layanan, kepuasan konsumen
Menurut analisa, diketahui hampir semua nilai dan loyalitas konsumen semuanya >0,7. Dengan demikian
korelasi lebih kecil daripada nilai akar AVE. Hasil ini dalam model penelitian, masing-masing dimensi variabel
menunjukkan bahwa setiap variabel di dalam penelitian ini penelitian telah memenuhi reliabilitas konstruk.
telah memiliki discriminant validity yang baik.
Uji Reliabilitas
Evaluasi Inner Model
Untuk menguji reliabilitas konstruk dalam penelitian Pada evaluasi inner model akan dijelaskan hasil uji
digunakan nilai composite reliability. Suatu dimensi/variabel goodness-of-fitmenggunakan nilai Q-Square dan uji hipotesis.
dikatakan memenuhi reliabilitas konstruk jika memiliki nilai
composite reliability > 0,7. Uji Goodness-Of-Fit
Berikut adalah nilai composite reliability masing- Berdasarkan pengolahan data dengan PLS, dihasilkan
masing dimensi: nilai R-Square sebagai berikut:
(Y2) yang dapat dijelaskan oleh kualitas layanan (X) dan konsumen (Y1) adalah positif ditunjukkan dengan koefisien
kepuasan konsumen (Y1) adalah sebesar 77,4% pengaruh sebesar 0,682. Hal ini berarti peningkatan kualitas
layanan, akan meningkatkan secara signifikan kepuasan
Penilaian goodness of fit diketahui dari nilai Q- konsumen pada Toko Bintang Terang, Bangil.
Square. Nilai Q-Square memiliki arti yang sama dengan Pengaruh kepuasan konsumen (Y1) terhadap loyalitas
koefisien determinasi (R-Square) pada analisis regresi, konsumen (Y2) menghasilkan t-statistic sebesar 8,514 >1,96.
semakin tinggi Q-Square, maka model dapat dikatakan Dapat disimpulkan kepuasan konsumen berpengaruh
semakin fit dengan data. signifikan terhadap loyalitas konsumen pada Toko Bintang
Terang, Bangil. Pengaruh kepuasan konsumen (Y1) terhadap
Hasil perhitungan nilai Q-Square adalah sebagai
loyalitas konsumen (Y2) adalah positif ditunjukkan dengan
berikut:
koefisien pengaruh sebesar 0,585. Hal ini berarti peningkatan
Q-Square = 1 – [(1– 0,466) x (1 – 0,774)] kepuasan konsumen, akan meningkatkan secara signifikan
loyalitas konsumen pada Toko Bintang Terang, Bangil.
= 0,879 Pengaruh kualitas layanan (X) terhadap loyalitas
konsumen (Y2) menghasilkan t-statistic sebesar 5,157 >1,96.
Dari hasil perhitungan didapatkan nilai Q-Squaresebesar Dapat disimpulkan kualitas layanan berpengaruh signifikan
0,879, artinya besarnya keragaman dari data penelitian yang terhadap loyalitas konsumen pada Toko Bintang Terang,
dapat dijelaskan oleh model penelitian adalah sebesar 87,9%, Bangil. Pengaruh kualitas layanan (X) terhadap loyalitas
sedangkan 12,1% sisanya dijelaskan faktor lain di luar model. konsumen (Y2) adalah positif ditunjukkan dengan koefisien
Berdasarkan hasil ini, model pada penelitian telah memiliki pengaruh sebesar 0,370. Hal ini berarti peningkatan kualitas
goodness of fityang baik. layanan, akan meningkatkan secara signifikan loyalitas
konsumen pada Toko Bintang Terang, Bangil.
3. Terdapat pengaruh antara kualitas layanan terhadap loyalitas IQSR Journal of Business and Management
konsumen di Toko Bintang Terang, Bangil. (IQSR_JBM), Vol 12, Issue 1, pp. 33-38.
4. Terdapat kepuasan konsumen yang berfungsi sebagai
variabel intervening antara kualitas layanan terhadap Saidani, Basrah, & Samsul, A. (2012). Pengaruh Kualitas
loyalitas konsumen Toko Bintang Terang, Bangil. Produk dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan
Konsumen dan Minat Beli pada Ranch Market.
Toko Bintang Terang hendaknya lebih menjaga kebersihan Jurnal Riset Management Sains Indonesia (JRMSI)
toko. Toko Bintang Terang hendaknya juga menyediakan Vol 3, no 1, pp1-22.
seragam resmi yang rapi bagi karyawan.
Toko Bintang sebaiknya memberikan harga yang terjangkau Samraz Hafeez SZABIST Islamabad, Pakistan. Bakhtiar
bagi para konsumen, dan memberikan potongan atau diskon Muhammad Faculty Member SZABIST Islamabad,
kepada konsumen yang membeli secara grosir. Pakistan. The Impact of Service Quality, Customer
Satisfaction and Loyalty Programs on Customer’s
Loyalty: Evidence from Banking Sector of Pakistan.
International Journal of Business and Social Science
DAFTAR PUSTAKA Vol. 3 No. 16 [Special Issue – August 2012].
Akbar, Parvez (2009), Impact of Service Quality, Trust, and Silalahi, G. A (2003). Metodologi penelitian. Sidoarjo :
Customer Satisfaction on Customers Loyalty. ABAC Citramedia.
Journal vol.(29), pp.24-38.
Sugiyono.(2011).MetodePenelitianKuantitatif,Kualitatif,danR
Aryani, Dwi., Rosinta, Febrina. (2010). Pengaruh Kualitas &D,Edisi14. Bandung: Alfabeta.
Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dalam
Membentuk Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ilmu Sugiyono.(2012). MetodePenelitian Bisnis.Bandung: Alfabeta.
Administrasi Dan Organisasi, Vol. 17, No. 2, Hal. Jakarta : Bumi Aksara.
114-126.
Sugiyono.(2015).MetodePenelitian& Pengembangan (R&D).
Chou, P. F. (2014). An Evaluation of Service Quality, Trust, Bandung: Alfabeta.
and Customer Loyalty in Home-Delivery Services.
International Journal of Research in Social Sciences, Tanuwidjaja, & William. (2010). 101 Tips Kilat Buka Usaha
99-108. Langsung Meraih Laba. Yogyakarta: Media
Pressindo.
Frederick F.Reichheld, The Loyalty Effect, The Hidden Force
Behind Growth, Profits and Lasting Value. Tjiptono,&Fandy.(2012).ServiceManagementMewujudkanLay
ananPrima. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Griffin, Jill (2003), Customer loyalty: Menumbuhkan dan
mempertahankan kesetiaan pelanggan. Jakarta, Tjiptono,Fandy,&Gregorius,C.(2011).Service,Quality,andSatis
Penerbit : Erlangga. faction,Edisi 3. Yogyakarta: PenerbitANDI.