Askep Isos (Pengkajian)
Askep Isos (Pengkajian)
KESEHATAN JIWA
Tanggal dirawat :
Tanggal pengkajian :
Ruang rawat :
I. Identitas Klien
Nama :
Umur :
Alamat :
Pendidikan :
Agama :
Status :
Pekerjaan :
No. RM :
Dx Medis :
b. Data Sekunder
V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
2. Tanda Vital
TD :
N :
S :
RR :
3. Ukur
BB :
TB :
4. Keluhan fisik
Terapi
Masalah Dx Keperawatan:
Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
: garis keturunan
X
: perempuan meninggal
: hubungan perkawinan
Jelaskan :
Pola asuh :
Pola Komunikasi :
Pengambilan keputusan :
Masalah Dx Keperawatan :
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
b. Identitas Diri
c. Peran
d. Ideal Diri
e. Harga Diri
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/terdekat
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
b. Kegiatan Beribadah
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
2. Pembicaraan
Frekuensi:
Volume:
Karakter:
3. Aktivitas Motorik/Psikomotor
Kelambatan: Hipokinetic, Sub Stupor Katatonic. Aktivitas sehari-hari
klien hanya duduk/tidur, menyendiri, melamun, reaksi lingkungan
sangat lambat, tampak mematung, meski lingkungan sangat ramai,
klien tetap melamun.
b. Emosi
Merasa kesepian, apatis, depresi/sedih.
Penjelasan: klien merasa kesepian, sendirian. Klien juga
mengatakan merasa sedih, ingin cepat pulang. Klien tak peduli
dengan lingkungannya.
6. Persepsi-Sensori
Halusinasi: klien mempunyai riwayat halusinasi dibuktikan dengan
klien sebelum dirawat di RSJ, klien mondar-mandir, tertawa sendiri.
7. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Koheren: saat ditanya, klien dapat menjawab semua sesuai dengan
maksud pertanyaan.
Masalah / Diagnosa Keperawatan: tidak ada masalah
b. Isi Pikir
Pikiran Isolasi Sosial: klien mengatakan merasa sedih dan
sendirian, kesepian di lingkungan rumah sakit. Klien mengatakan
ingin segera pulang, kangen dengan ibu.
c. Bentuk Pikir
Realistik, rasional
Klien berfikiran sesuai dengan kenyataan/realita yang ada, hal ini
dibuktikan dengan jawaban dan alasan klien saat menjawab
pertanyaan yang diberikan dan juga dapat dilogika.
Masalah / Diagnosa Keperawatan: Gangguan Proses Pikir: Isi
Pikir.
8. Kesadaran
a. kualitas : kesadaran berubah : klien cenderung tidak peduli
terhadap lingkungan, klien mengacuhkan lingkungannya. klien suka
menyendiri, tidak peduli terhadap lingkungan, suka melamun,
pandangan kosong.
b. Kuantitas : apatis, GCS 3, 4,6
9. Orientasi
Waktu : klien tidak mampu menyebutkan pukul/jam berapa dengan
benar. Klien dapat membedakan siang, pagi, dan malam.
Tempat : klien mengatakan sekarang dia berada di rumah sakit, ingin
diobati agar cepat sembuh
Orang : klien saat ditanya, klien dapat membedakan antara perawat dan
pasien di ruangannya, namun tidak kenal nama mereka.
10. Memori
a. Gangguan daya ingat jangka panjang (>1bulan) : tidak ada
b. Gangguan daya ingat jangka pendek (1hari-1bulan) : tidak ada
c. Gangguan daya ingat saat ini (<24 tahun) : tidak ada
Jelaskan : klien mengatakan lahir pada 17 Agustus 1990, klien mngatakan
mengatakan beberapa hari yang lalu dikunjungi oleh kakaknya, klien
mengatakan tadi pagi makan dengan lauk tempe.
2. BAB/BAK
Mandiri : klien dapat BAB dan BAK secara mandiri tanpa bantuan
orang lain. Klien membersihkannya setelah BAK dan BAB.
3. Mandi
Bantuan minimal : klien mengatakan kadang dapat mandi sendiri,
kadang juga diingatkan dan mandi dibantu oleh perawat. Klien mandi
2x sehari. Klien mengatakan lupa tidak sikat gigi dan kadang juga lupa
mandi. Klien selalu mencuci rambut, dan tidak menggunting kuku.
4. Berpakaina/berhias
Bantuan minimal : klien mengatakan dapat menyisir rambut sendiri,
klien mengatakan kadang dibantu perawat untuk mengambil pakaian
dan memakai pakaian.
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjut : ya
System pendukung : keluarga
Klien mengatakan perawatan lanjutan dari petugas kesehatan RSJ, dan
didukung oleh keluarga, dengan selalu mengunjungi pasien ±10 hari
sekali.
XV Pohon masalah
Risiko gangguan persepsi
halusinasi
TUK 2: Setelah maksimal 3x 2.1 Tanyakan kepada klien tentang: Kemampuan klien
Klien mampu interaksi klien dapat a. Orang yang tinggal menyebutkan
menyebutkan menyebutkan minimal serumah/teman sekamar klien penyebab menarik
b. Orang yang paling dekat
penyebab menarik diri satu penyebab menarik diri dapat sebagai
dengan klien di
diri yang berasal dari: dasar untuk
rumah/diruang perawatan
1. Diri sendiri c. Apa yang membuat klien tindakan perawat
2. Orang lain
dekat orang tersebut selanjutnya.
3. Lingkungan
d. Orang yang tidak dekat
dengan klien di rumah/di
ruang perawatan
e. Apa yang membuat klien
tidak dekat dengan orang
tersebut
f. Upaya yang sudah dilakukan
agar dekat dengan lain
2.2 Kaji pengetahuan klien tentang
perilaku menarik diri dan tanda-
tandanya
2.3 Dikusikan dengan klien
penyebab menarik diri atau tidak
mau bergaul dengan orang lain
2.4 Beri pujian terhadap
kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya
TUK 3: Setelah maksimal 2 x 3.1 Kaji pengetahuan klien Kemampuan klien
Klien dapat interaksi klien dapat tentang manfaat dan keuntungan menyebutkan
menyebutkan menyebutkan bergaul dengan orang lain keuntungan
3.2 Beri kesempatan pada klien
keuntungan keuntungan berhubungan berhubungan
untuk mengungkapkan
berhubungan dengan sosial, misalnya dengan orang lain
perasaannya tentang keuntungan
orang lain dan a. Banyak teman dan kerugian tidak
b. Tidak kesepian berhubungan dengan orang lain
kerugian tidak berhubungan
c. Bisa diskusi 3.3 Diskusikan bersama klien
berhubungan dengan d. Saling menolong dengan orang lain
tentang manfaat berhubungan
orang lain sebagai pendorong
dengan orang lain
Setelah maksimal 2 x 3.4 Beri reinforcement positif klien untuk
interaksi klien dapat terhadap kemampuan melakukan
menyebutkan kerugian mengungkapkan perasaan interaksi dengan
tidak berhubungan tentang keuntungan orang lain.
dengan orang lain misal: berhubungan dengan orang lain
3.5 Kaji pengetahuan klien
sendiri, tidak punya
tentang kerugian bila tidak
teman, kesepian, tidak
berhubungan dengan orang lain
ada temannya untuk
3.6 Beri kesempatan pada klien
ngobrol
untuk mengungkapkan perasaan
tentang kerugian bila tidak
berhubungan dengan orang lain
3.7 Diskusikan bersama klien
tentang kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain
3.8 Beri reinforcement positif
terhadapa kemampuan
mengungkapkan perasaan
tentang kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain
TUK 4: Setelah maksimal 3 x 4.1 Observasi perilaku klien saat Hubungan sosial
Klien dapat interkasi klien dapat berhubungan dengan orang lain secara bertahap
4.2 Beri motivasi dan bantu
melaksanakan melaksanakan hubungan mampu melatih
klien untuk
hubungan sosial secara sosial secara bertahap klien dalam
berkenalan/berkomunikasi
bertahap dengan : berinteraksi dengan
dengan orang lain melalui
a. Klien – orang lain, mulai
a. Klien – perawat
perawat b. Klien – perawat – dari perawat hingga
b. Klien –
perawat lain teman seruangan
perawat – c. Klien – perawat –
dan masyarakat.
perawat lain perawat lain – klien lain
c. Klien – d. Klien – kelompok
perawat – kecil
perawat lain – e. Klien –
klien lain keluarga/kelompok
d. Klien – 4.3 Beri reinforcement terhadap
kelompok kecil keberhasilan yang telah dicapai
e. Klien – 4.4 Bnatu klien mengevaluasi
keluarga/kelomp manfaat berhubungan dengan
ok orang lain
4.5 Motivasi dan libatkan klien
untuk mengkuti kegiatan Terapi
Aktivitas Kelompok Sosial
Sosialisasi
4.6 Diskusikan jadwal kegiatan
harian yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan kemampuan
klien bersosialisasi
4.7 Beri motivasi klien untuk
melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat
4.8 Beri pujian terhadap
kemampuan klien memperluas
pergaulannya melalui aktivitas
yang dilaksanakan
Tgl dan jam Dx. Keperawatan Implementasi Tindakan Keperawatan Evaluasi Keperawatan Nama & tanda
tangan
Rabu, 3 April Isolasi sosial: SP - 1 S:
2013 jam 10.00 menarik diri 1. Membina hubungan saling
percaya
2. Membantu klien mengenal
penyebab isolasi sosial
3. Membantu klien mengenal
manfaat berhubungan sosial dengan
orang lain dan kerugian tidak
berhubungan sosial dengan orang lain
4. Mengajarkan klien berkenalan
O:
Klien malas berbicara. Klien
duduk mematung. Pandangan
kosong.
Kontak mata kurang. Klien
tampak sedih. Afek tumpul dan
inadekuat.
Klien berbicara seperlunya.
A:
Klien dapat melakukan BHSP
dengan perawat.
Klien dapat menyebutkan
penyebab menarik diri.
Klien dapat menyebutkan
manfaat memiliki banyak teman.
Klien dapat menyebutkan
kerugian tidak punya teman.
Dengan dibantu, klien dapat
melakukan perkenalan dengan
perawat.
P:
Perawat:
Evaluasi kemapuan klien dalam
berkenalan.
Lanjutkan ke SP- 2
Klien:
Anjurkan klien untuk selalu
. berlatih berkenalan dengan
perawat atau pasien seruangan.
kamis, 4 April Isolasi sosial: SP – 2 S:
2013 jam 10.00 menarik diri 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian
2. Memberikan kesemapatan
kepada klien mempraktikkan cara
berkenalan dengan orang lain (klien-
perawat-perawat lain)
3. Membantu klien memasukkan
kegiatan bercakap-cakap dengan orang
lain ke dalam jadwal harian
A:
Klien dapat melakukan
perkenalan bertahap (klien-
perawat- teman seruangan)
Klien belum bisa memasukkan
kegiatan berkenalan ke dalam
jadwal sehari-hari klien.
P:
Perawat:
Evaluasi kemampuan klien
dalam memasukkan kegiatan
berkenalan ke dalam jadwal
sehari-hari klien.
Pantau kegiatan klien dalam
memperluas hubungan sosial
dengan orang lain.
Klien dapat mengikuti TAKs
sampai selesai
Klien:
Anjurkan klien untuk
memasukkan kegiatan
berkenalan ke dalam jadwal
sehari-hari klien.
Anjurkan klien untuk lebih
sering berbincang-bincang
dengan orang lain.
Sabtu, 6 April Isolasi sosial: SP 1 – KELUARGA
1.Membina hubungan saling percaya
2013 menarik diri
dengan keluarga klien
Jam 10.00
2.Mendiskusikan masalah yang dirasakan
keluarga klien dalam merawat klien
3.Menjelaskan pengertian, tanda dan
gejala isolasi sosial yang dialami klien
beserta proses terjadinya masalah
4.Menjelaskan cara-cara merawat klien
dengan isolasi sosial
O:
Keluarga menyimak penjelasan
pendidikan kesehatan dalam
mengatasi masalah isolasi sosial
yang diberikan perawat
A:
Keluarga mampu mengetahui
dan mengatasi masalah isolasi
sosial, penyebab isolasi sosial,
dan cara merawat pasien isolasi
sosial.
P:
Untuk keluarga :
Anjurka keluarga untuk
memberikan dukungan kepada
klien untuk memperluas
hubungan sosial
Untuk perawat :
Validasi kemampuan keluarga
dalam merawat pasien dengan
isolasi sosial.
Lanjtkan SP2 Keluarga