Anda di halaman 1dari 95

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETUGAS DENGAN KINERJA

PETUGAS REKAM MEDIK DI RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH ROKAN HULU

TESIS

Oleh

FITRI SUKAESIH
067013012/AKK

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETUGAS DENGAN KINERJA
PETUGAS REKAM MEDIK DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH ROKAN HULU

TESIS

Untuk memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M. Kes)


Dalam Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit
pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

FITRI SUKAESIH
067013012/AKK

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
PERNYATAAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETUGAS DENGAN KINERJA


PETUGAS REKAM MEDIK DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH ROKAN HULU

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, Oktober 2008


Penulis

Fitri Sukaesih

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Judul Tesis : HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETUGAS
DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIK DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ROKAN HULU
Nama Mahasiswa : Fitri Sukaesih
Nomor Pokok : 067013012
Program Studi : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Konsentrasi : Administrasi Rumah Sakit

Menyetujui
Komisi Pembimbing :

(Dr.Ir.Sri Fajar Ayu, MM) (Drs.A.Ridwan Siregar, M.Lib)

Ketua Anggota

Ketua Program Studi, Direktur,

(Dr.Drs.Surya Utama, MS) (Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B., MSc)

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Tanggal Lulus : 5 Januari 2009

Telah di Uji
Pada Tanggal : 5 Januari 2009

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr. Ir. Sri Fajar Ayu, MM


Anggota : 1. Drs. A. Ridwan Siregar, M.Lib
2. Prof.dr.Sutomo Kasiman, Sp.PD,Sp.JP
3. Drs. Amru Nasution, M.Kes

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
PERNYATAAN

ANALISIS PELAYANAN KESEHATAN BERNUANSA ISLAMI


DI PUSKESMAS KOTA LANGSA
TAHUN 2008

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, Oktober 2008


Penulis

Rudi Hartono Zakaria

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
ABSTRAK

Kinerja petugas rekam medik merupakan salah satu komponen penting


diperhatikan dalam penyelenggaraan rekam medik di RSUD Rokan Hulu. Hasil
survei awal, terdapat 62,5% petugas rekam medik tidak melakukan pekerjaan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya
Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan eksplanatory
research yang bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik petugas dengan
kinerja petugas rekam medik di RSUD Rokan Hulu tahun 2008. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh petugas rekam medik dan sekaligus menjadi sampel
penelitian yaitu sebanyak 22 orang. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman
rho pada taraf kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja petugas Rekam Medik di RSUD
Rokan Hulu diketahui 45,5% termasuk kategori sedang. Hasil uji korelasi spearman
rho menunjukkan variabel pendidikan (p=0,000), masa kerja (p=0,001), pengetahuan
(p=0,000) dan variabel pelatihan (p=0,000) mempunyai hubungan signifikan dengan
kinerja petugas rekam medik di RSUD Rokan Hulu Riau.
Disarankan kepada RSUD Rokan Hulu untuk meningkatkan pengetahuan
petugas rekam medik melalui peningkatan frekuensi pelatihan dan bimbingan teknis,
perlu meningkatkan alokasi anggaran pelatihan bagi petugas rekam medik dan bagi
peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut perlu menambah variabel penelitian dari
determinan kinerja secara komprehensif.

Kata kunci : Karakteristik, Kinerja, Petugas Rekam Medik

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
ABSTRACT

The Performance of medical record officer is one of important components in


medical record’s unit in Rokan Hulu Hospital. The result of preliminary survey
showed that 62.5% medical record officers did not do their job according to their
main task and function.
This explanatory study is aimed to analyze the relationship between the
officers characteristic and their performance in Rokan Hulu Hospital in 2008. The
Population as also the samples for this study are all of 22 medical record officers. The
data were analyzed by Spearmen rho correlation test at the confidence level 95%.
The result of the study shows that the performance of medical record officers
are 45.5% in good enough category. The result of Spearman rho correlation test
shows that variable education (p=0,000), working experience (p=0,001), knowledge
(p=0,000) and training (p=0,000) have significant relationship with the performance
of medical record officers in Rokan Hulu Hospital
It is suggested to Rokan Hulu Hospital to improve the knowledge of the
medical record officers by increasing the frequencies of training and the technical
assistance, as well to increase the training budget allocation. For other researchers
who want to conduct further study, it is necessary to add other variables of
performance’s determinant comprehensively.

Keyword : Characteristics, Performance, Medical Record Officers

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya

sehingga penulis telah dapat menyusun dan menyelesaikan Tesis dengan judul

"Hubungan Karakteristik Petugas dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah

Sakit Umum Daerah Rokan Hulu". Shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi

Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa

kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Dalam proses penelitian dan penyusunan tesis ini tidak terlepas dari bantuan,

dukungan, bimbingan dan doa dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada Ibu Prof. Dr.Ir.T.

Chairun Nisa B, MSc, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera

Utara.

Terima kasih juga kepada Bapak Dr.Drs. Surya Utama, MS, selaku Ketua

Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara, dan ibu Ibu Prof. Dr.Ida Yustina, MSi selaku sekretaris

Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara.

Selanjutnya terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr.Ir.Sri Fajar Ayu,

MM. selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam

membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tesis ini, dan kepada

Bapak Drs. Ridwan Siregar, M.Lib., selaku Anggota Komisi Pembimbing yang

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
dengan tulus dan iklas telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan tesis ini.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof.dr.Sutomo Kasiman,

Sp.PD,Sp.JP dan Drs. Amru Nasution, M.Kes selaku komisi pembanding yang telah

memberikan kritikan saran dan bimbingan demi kesempurnaan tesis ini, dan kepada

Bapak dr.Wildan Asfan Hasibuan, M.Kes., selaku Kepala Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Rokan Hulu.

Terima kasih tak terhingga kepada suami tercinta Anwar Muttakin serta

ananda Alifah Fitria Anwar, yang senantiasa mendo’akan, memberi perhatian dan

semangat selama penulis mengikuti perkuliahan hingga selesainya pendidikan, serta

Ayahanda tercinta Zainal dan Ibunda tercinta Misarni yang membesarkan dan

memberikan fasilitas pendidikan pada penulis, dan Ayahanda Mertua tercinta Zakaria

Hidayat dan Ibunda Mertua tercinta Amah Muslimah yang senantiasa mendo’akan

dan memberi dorongan kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan tesis ini masih banyak

kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang

bertujuan untuk menyempurnakan tesis ini. Mudah-mudahan tesis ini bermanfaat

terutama bagi penulis sendiri dan mendapatkan berkah dan rahmat dari Allah

SWT. Amin ya rabbal ’alamin.

Medan, Oktober 2008


Penulis

Fitri Sukaesih

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP

Nama : Fitri Sukaesih


Tempat/Tanggal Lahir : Sialang, 8 Februari 1976
Agama : Islam
Alamat : Jl.Syeh Ismail No. – Pasir Pengaraian
Kabupaten Rokan Hulu

Riwayat Pendidikan :
1. SDN Sialang, Lulus Tahun 1988
2. SMPN Tanjung Pati, Lulus Tahun 1991
3. SMAN Tanjung Pati, Lulus Tahun 1994
4. Akademi Refraksi Optisi Padang, Lulus Tahun 1998
5. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Lulus Tahun 2000

Riwayat Pekerjaan :
1. Sebagai Kepala Urusan Keuangan di RSUD Rokan Hulu, Tahun 2003-2006.
2. Sebagai Pelaksana Tugas Kepala Seksi Perencanaan dan Penyusunan Program di
RSUD Kabupaten Rokan Hulu, Tahun 2007-sekarang.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK................................................................................................... i
ABSTRACT........................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP............................................................................................. v
DAFTAR ISI....................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL............................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... ix

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2. Permasalahan ............................................................................... 8
1.3. Tujuan penelitian ......................................................................... 8
1.4. Hipotesis ...................................................................................... 9
1.5. Manfaat Penelitian ....................................................................... 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 10


2.1 Kinerja Petugas Rekam Medik .................................................... 10
2.2 Determinan Kinerja Petugas Rekam Medik................................. 12
2.3 Pelayanan Rekam Medis .............................................................. 16
2.4 Landasan Teori............................................................................. 28
2.5 Kerangka Konsep Penelitian ........................................................ 29

BAB 3 METODE PENELITIAN ..................................................................... 30


3.1 Jenis Penelitian............................................................................ 30
3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ...................................... 30
3.3 Populasi dan Sampel .................................................................... 30
3.4 Metode Pengumpulan Data .......................................................... 31
3.5 Variabel dan Definisi Operasional ............................................... 32
3.6 Metode Pengukuran ..................................................................... 33
3.7 Metode Analisis Data ................................................................... 34

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
BAB 4 HASIL PENELITIAN .................................................................. 35
4.1. Gambaran Umum RSUD Kabupaten Rokan Hulu ................. 35
4.2. Karakteristik Petugas Rekam Medik ...................................... 38
4.3. Kinerja Petugas Rekam Medik .............................................. 42

BAB 5 PEMBAHASAN ......................................................................... 44


5.1. Kinerja Petugas Rekam Medik..................................................... 44
5.2. Hubungan Umur dan Jenis Kelamin dengan Kinerja Petugas
Rekam Medik ............................................................................... 46
5.3. Hubungan Pendidikan dengan Kinerja Petugas Rekam
Medik ........................................................................................... 48
5.4. Hubungan Masa Kerja dengan Kinerja Petugas Rekam
Medik ........................................................................................... 49
5.5. Hubungan Pengetahuan dengan Kinerja Petugas Rekam
Medik ........................................................................................... 50
5.6. Hubungan Pelatihan dengan Kinerja Petugas Rekam Medik 53
5.7. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 55

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 57


5.1. Kesimpulan ............................................................................ 57
5.2. Saran ...................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 59

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

3.1 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ................................................................... 32


4.1 Jumlah Tenaga Kerja di RSUD Rokan Hulu .................................................. 37
4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur di RSUD Rokan
Hulu Tahun 2008 ............................................................................................ 38
4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUD Rokan Hulu
Tahun 2008 ..................................................................................................... 38
4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di RSUD Rokan Hulu
Tahun 2008 ..................................................................................................... 39
4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja di RSUD Rokan Hulu
Tahun 2008 ..................................................................................................... 39
4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Indikator Pengetahuan di RSUD
Rokan Hulu Tahun 2008 ................................................................................. 40
4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan di RSUD Rokan Hulu
Tahun 2008 ..................................................................................................... 41
4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Pelatihan di RSUD Rokan Hulu
Tahun 2008 ..................................................................................................... 41
4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kinerja Petugas Rekam Medik di
RSUD Rokan Hulu Tahun 2008 ..................................................................... 42
4.10. Hasil Uji Korelasi Spearman rho .................................................................... 43

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Kuesioner Penelitian .................................................................................... 62


2. Hasil Pengolahan Data Penelitian ............................................................... 69
3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas.............................................................. 79
4. Surat Keterangan Izin Penelitian ................................................................. 81
5. Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian ......................................... 82

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
BAB 1
PENDAHULUAN

1.4. Latar Belakang

Salah satu provider pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab terhadap

pemulihan kesehatan masyarakat adalah rumah sakit. Rumah sakit merupakan sarana

kesehatan yang berfungsi sebagai tempat pengobatan berbagai penyakit dan trauma,

dan juga sudah berfungsi sebagai sarana untuk pencegahan, promosi kesehatan dan

rehabilitasi. Menurut Munijaya (2004), ada dua jenis pelayanan di rumah sakit yaitu

pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan mencakup

pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan

perawatan.

Salah satu bentuk pelayanan administrasi di rumah sakit adalah pelayanan

rekam medik, sebagai pusat data dan informasi bagi rumah sakit dan untuk

kepentingan lainnya seperti penelitian dan bukti tertulis lainnya. Unuk itu perlu

peningkatan sistem informasi rekam medik yang berdaya guna dan informatif.

Sistem Informasi Rekam Medik (SIMRS) merupakan suatu sistem yang

diharapkan dapat meningkatkan pelayanan, pengaruh yang nyata mungkin dapat

dilihat mulai dari waktu tunggu pasien yang berkurang, informasi mengenai suplai

medis misalnya memungkinkan para dokter untuk mengetahui dengan segera stok

obat yang tersedia untuk diresepkan. Aksesibilitas riwayat medis pasien yang

dihasilkan oleh SIRM memudahkan dokter untuk mendapatkan data yang dibutuhkan

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
dalam menentukan diagnosa dan rencana perawatan dengan demikian perawatan

dapat dilaksanakan secepat mungkin. Kondisi percepatan ini menunjukkan efisiensi

dan merupakan indikator semakin baiknya kinerja rumah sakit disebabkan adanya

SIRM.

Sistem informasi rekam medik, dapat digunakan sebagai sarana strategik

untuk memberikan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Dalam

konteks sistem informasi rekam medik, pelanggan rumah sakit tidak hanya pelanggan

eksternal tapi juga pelanggan internal. Pelanggan internal adalah pemilik, pimpinan

dan seluruh karyawan rumah sakit itu sendiri. Pelanggan eksternal dapat mulai dari

pasien pasien, keluarganya, rekanan pemasok dan masyarakat luas. Informasi

merupakan sarana potensial untuk memberdayakan pelanggan internal dan eksternal

di rumah sakit (Aditama, 2000).

Sistem Informasi Rekam Medik (SIRM) standar sebagaimana dirumuskan

dalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 749a/Permenkes/1989, harus berisi

tentang identitas pasien, tujuan pemeriksaan, pengobatan dan tindakan yang

dilakukan terhadap pasien. Dokumen rekam medis ini selanjutnya harus dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan komunikasi, informasi, administrasi, legal, finansial,

riset, edukasi maupun statistik pelayanan kesehatan.

Informasi yang digunakan secara optimal, dengan sistem informasi rekam

medik yang terencana baik, merupakan pendukung keberhasilan manajemen rumah

sakit. Secara umum sistem informasi rekam medik dapat mendukung fungsi-fungsi

manajemen, efisiensi kerjapun dapat ditingkatkan mulai dari perumusan, tujuan dan

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
sasaran strategis sehingga menentukan kualitas sistem yang dibangun dapat

dipertanggungjawabkan (Moedjari, 2004).

Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu merupakan Rumah Sakit kelas C

sesuai dengan SK Menkes No.1349/Menkes/SK/IX/2005. Rumah Sakit Umum

Daerah Rokan Hulu pusat rujukan untuk seluruh Puskesmas di wilayah Kabupaten

Rokan Hulu Propinsi Riau. Dalam memberikan pelayanan Rumah Sakit Umum

Daerah Rokan Hulu dalam memberikan pelayanan telah menggunakan sistem

informasi rekam medis berbasis komputer atau terotomasi sejak tahun 2006.

Penyelenggaraan rekam medis adalah merupakan proses kegiatan yang

dimulai pada saat diterimanya pasien dirumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan

data medik pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medik di rumah sakit,

dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi

penyelenggaraan penyimpanan untuk melayani permintaan/peminjaman apabila dari

pasien atau untuk keperluan lainnya (Depkes RI, 1997). Maka dituntut pelayanan

yang diberikan harus berkualitas dan sesuai dengan standar pelayanan yang ada.

Akses informasi dalam manajemen meliputi bagian rekam medis dalam

pencatatan dan pelaporan pasien. Untuk meningkatkan pelayanan pada pasien di

apotik, laboratorium dan radiologi untuk pengembangan sistem informasi rekam

medik dibuat sistem billing. Biaya yang dikeluarkan untuk sistem informasi rekam

medik sudah banyak tetapi sejauh ini belum ada evaluasi dan monitoring atau

penelitian sejauhmana pemanfaatan sistem informasi rekam medik di RSUD Rokan

Hulu. Sebelum adanya sistem informasi rekam medik didapat informasi bahwa waktu

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
tunggu pasien lama dan pendataan antara jumlah pasien yang masuk dengan pasien

yang ada tidak sesuai jumlahnya. Ketersediaan bahan tidak terawasi, karena tidak

diketahuinya berapa jumlah bahan yang ada dan yang sudah dikeluarkan. Waktu yang

diperlukan untuk mendapatkan informasi tentang riwayat penyakit sampai melakukan

diagnosa dan pengobatan dokter terhadap pasien juga dikeluhkan memakan waktu

agak lama.

Setelah lebih dari satu setengah tahun jaringan Sistem Informasi Rekam

Medik digunakan menunjukkan peningkatan jumlah kunjungan pasien baik rawat

inap maupun rawat jalan. Data tahun 2006 menunjukkan jumlah kunjungan pasien

sebanyak 26.846 orang per tahun menjadi 30.781 orang per tahun (peningkatan

sebesar 12,12%) pada tahun 2007. Selain itu dilihat dari indikator kinerja Rumah

Sakit, juga menunjukkan perubahan yaitu adanya perbaikan angka Bed Occupancy

Rate (BOR) dari 48,5% menjadi 58,1% (peningkatan sebesar 10%), Average Length

of Stay (Av LOS), 3,84 hari menjadi 3,2 hari (peningkatan sebesar 0,16%), Bed Turn

Over (BTO) 37,62 kali menjadi 64,2 kali (peningkatan sebesar 26,58 kali), Net Death

Rate (NDR) 18,9% menjadi 12,9% (penurunan sebesar 6%) dan Gross Death Rate

(GDR) dari 42,4 menjadi 37,7% (penurunan sebesar 6,7%).

Perubahan jumlah kunjungan tersebut secara umum memberikan hasil yang

positif bagi pelayanan kesehatan di RS Rokan Hulu khususnya mengindikasikan

adanya peningkatan kinerja sumber daya manusia di rumah sakit maupun kinerja

rumah secara umum. Kondisi ini tidak terlepas dari kualitas pelayanan yang

diberikan, khususnya pada pelayanan rekam medik, guna meningkatkan kepuasan

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
pelanggan, sehingga pelanggan akan membeli kembali (berobat kembali) ke RS

Rokan Hulu.

Pelayanan rekam medik yang bermutu tercermin dari minimnya waktu

tunggu pasien untuk memperoleh kartu registrasi sampai memperoleh pelayanan

kesehatan yang dibutuhkannya, dan penataan dokumen rekam medik. Berdasarkan

standar penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan adalah 10 menit,

dan pelayanan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap selama 15 menit (Depkes

RI, 2007).

Waktu tunggu merupakan salah satu indikator kinerja sumber daya manusia

dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Dalam pelayanan rawat jalan di

rumah sakit, Waktu tunggu adalah waktu yang dipergunakan oleh pasien untuk

mendapatkan pelayanan rawat jalan dan rawat inap dari tempat pendaftaran sampai

masuk ke ruang pemeriksaan dokter. Berdasarkan standar penyediaan dokumen

rekam medik pelayanan rawat jalan adalah 10 menit, dan pelayanan dokumen rekam

medik pelayanan rawat inap selama 15 menit (Depkes RI, 2007).

Waktu tunggu pasien merupakan wujud nyata dari kinerja sumber daya

manusia. Pada prinsipnya kinerja sumber daya manusia adalah merupakan hasil kerja

atau prestasi kerja seseorang dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya di

rumah sakit. Penelitian Girsang (2005) menunjukkan bahwa unsur karakteristik

individu merupakan faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pasien di RSUP Adam

Malik Medan.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Berdasarkan konsep determinan kinerja yang dikemukakan Gibson (1987),

dapat di tekankan bahwa salah satu faktor yang sangat penting diperhatikan adalah

karakteristik individu selain dari faktor organisasi, dan faktor psikologis.

Karakteristik individu atau petugas antara lain umur, jenis kelamin, pendidikan, masa

kerja, kemampuan dan keterampilan (Ilyas, 2001).

Berdasarkan profil RSUD Rokan Hulu (2007), diketahui bahwa petugas

Rekam Medik sebanyak 22 orang yang didistribusikan pada unit-unit yang terdapat di

bagian Rekam Medik, yaitu unit pendaftaran, pengkodeaan, penyimpanan dan

distribusi berkas, serta bagian analisa berkas rekam medik. Keseluruhan petugas

Rekam Medik mempunyai latar belakang setingkat Sarjana dan masih ada 7 orang

yang berpendidikan SLTA, sehingga diduga berdampak terhadap hasil kerja (kinerja)

bagian Rekam Medik, yaitu tidak dapat memberikan informasi yang akurat,

infromatif dan dapat dipertanggung jawabkan sebagaimana falsafah Rekam Medik

tidak tercapai secara maksimal.

Berdasarkan hasil survai awal pada 10 pasien yangberobat ke RSUD Rokan

Hulu yang penulis lakukan pada bulan Agustus 2008, diketahui bahwa waktu tunggu

pasien bervariatif setiap pasien. Pasien rawat jalan rata-rata waktu tunggunya adalah

29 menit, sedangkan pasien rawat inap rata-rata waktu tunggunya 36 menit, dan

waktu tunggu pasien untuk memperoleh obat-obatan rata-rata 79 menit, waktu

tunggu pasien mendapatkan hasil laboratorium rata-rata 200,9 menit. Kondisi ini

menunjukkan bahwa waktu tunggu pasien di RS Rokan Hulu masih lama

dibandingkan dengan rata-rata indikator yang direkomendasikan oleh Depkes RI,

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
yaitu 10-20 menit untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya yang

dihitung mulai dari antrian sampai memperoleh obat-obatan.

Selain itu hasil perhitungan waktu tunggu pada pasien yang mendapatkan

diagnosa dokter juga termasuk lama yaitu rata-rata 23 menit. Hal ini memberikan

gambaran bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter belum

menunjukkan kualitas pelayanan medik yang sesuai dengan standar pelayanan dari

aspek waktu tunggu.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa waktu tunggu merupakan faktor yang

penting yang perlu diperhatikan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan suatu

rumah sakit. Hasil penelitian Girsang (2005) bahwa ada 4 (empat) dimensi yang

mempengaruhi waktu tanggap pasien gawat darurat di RSUP Adam Malik, yaitu

dimensi karakteristik individu (pendidikan, pelatihan, upah dan lama bekerja),

motivasi, ketersediaan fasilitas pendukung dan standar prosedure pelayanan,

demikian juga dengan penelitian Hasanbasri (2005) di RSU Aloe Saboe Gorontalo,

bahwa determinan waktu tunggu pasien di Instalasi rawat jalan adalah perbedaan

status pasien, dan kualitas tenaga kesehatan, keterbatasan waktu pelayanan,

informasi kurang jelas, serta keterlambatan dokter memeriksa pasien. Keseluruhan

penelitian tersebut mengindikasikan bahwa waktu tunggu merupakan bagian integral

dari suatu sistem informasi rekam medik dan merupkan wujud nyata dari kinerja

petugas rekam medik.

Berdasarkan hasil telaah dokumentasi dari berkas rekam medik dengan

mengambil sampel 20 berkas rekam medik, diketahui petugas rekam medik

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
cenderung mengabaikan beberapa item dalam form rekam medik seperti

pencantuman umur dan tanggal masuk, tidak lengkap kartu statusnya dan hanya

62,5% saja yang lengkap serta penyimpanan berkas tidak teratur dan pengaturan

tempat berkas lama dengan baru juga tidak tertata dengan rapi.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk

meneliti tentang hubungan karakteristik petugas rekam medik dengan kinerja petugas

rekam medik di RSUD Rokan Hulu, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

perencanaan pengembangan dan peningkatan pelayanan SIRM serta pengembangan

sumber daya manusia di RSUD Rokan Hulu di masa akan datang.

1.5. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana hubungan karakteristik petugas (umur, jenis kelamin,

pendidikan, masa kerja, pelatihan dan pengetahuan) dengan kinerja petugas rekam

medik di RSUD Rokan Hulu

1.6. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan karakteristik

petugas (umur, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, pelatihan dan pengetahuan)

dengan kinerja petugas rekam medik di RSUD Rokan Hulu.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
1.7. Hipotesis penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah karakteristik petugas (umur, jenis

kelamin, pendidikan, masa kerja, pelatihan dan pengetahuan) berhubungan secara

signifikan dengan kinerja petugas rekam medik di RSUD Rokan Hulu.

1.6. Manfaat Penelitian

1. Bagi rumah sakit, sebagai masukan dan pertimbangan dalam peningkatan

sistem informasi rekam medik di RSUD Rokan Hulu, sehingga dapat

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Rokan Hulu.

2. Memberikan masukan bagi manajemen RSUD tentang kinerja petugas rekam

medik mulai dari registrasi sampai memperoleh hasil pengobatannya,

sehingga dapat menjadi bahan evaluasi untuk peningkatan sumber daya

manusia dan pelayanan kesehatan di RSUD Rokan Hulu.

3. Bagi peneliti yang akan datang dapat memberikan masukan sebagai

pengetahuan lanjutan tentang evaluasi penerapan SIRM.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Kinerja Petugas Rekam Medik

Kinerja adalah prestasi atau kemampuan yang dicapai oleh seseorang dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dan

sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan didalam

organisasi, (Mangkunegara (2000), Rivai, Veithzal, (2005). Atribut individu, yang

menentukan kapasitas untuk mengerjakan sesuatu, yang meliputi faktor individu

adalah kemampuan, keahlian dan latar belajang serta demografi. faktor psikologis

meliputi persepsi , sikap, personality, pembelajaran dan motivasi.

Kinerja perorangan (individual performance) dengan kinerja lembaga

(institutional performance) atau kinerja perusahaan (corporate performance) terdapat

hubungan yang erat. Dengan perkataan lain bila kinerja karyawan (individual

performance) baik maka kemungkinan besar kinerja perusahaan (corporate

performance) juga baik. Kinerja seorang karyawan akan baik bila ia mempunyai

keahlian (skill) yang tinggi, bersedia bekerja karena gaji atau diberi upah sesuai

dengan perjanjian dan mempunyai harapan (expectation) masa depan lebih baik

(Prawirosentono, 1999).

Kinerja petugas rekam medik dilihat dari prestasi kerja atau hasil kerja yang

dilakukannya terhadap tugas pokok dan fungsinya masing-masing pada unit-unit

rekam medik. Penilaian kinerja petgas rekam medik dilakukan dengan melakukan

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
evaluasi terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan oleh petugas rekam medik di

rumah sakit kemudian dibandingkan dengan indiaktor uraian tugas yang seharusnya

dilakukan oleh seorang petugas rekam medik sebagaimana direkomendasikan Depkes

RI.

Pada prinsipnya penilaian kinerja adalah proses evaluasi seberapa baik

karyawan mengerjakan, ketika dibandingkan dengan satu set standar dan kemudian

mengkomunikasikannya dengan para karyawan (Mathis dan Jackson, 2002).

Penilaian kinerja tersebut didasarkan pada sembilan kriteria yaitu: (Wungu, 2003)

1. Reliable, harus mengukur prestasi kerja dan hasilnya secara obyektif.

2. Content valid, secara rasional harus terkait dengan kegiatan kerja.

3. Defined spesific, meliputi segenap perilaku kerja dan hasil kerja yang dapat

diidentifikasi.

4. Independent, perilaku kerja dan hasil kerja yang penting harus tercakup dalam

kriteria yang komprehensif.

5. Non-overlaping, tidak ada tumpang tindih antar kriteria.

6. Comprehensive, perilaku kerja dan hasil kerja yang tidak penting harus

dikeluarkan.

7. Accessible, kriteria haruslah dijabarkan dan diberi nama secara komprehensif.

8. Compatible, kriteria harus sesuai dengan tujuan dan budaya organisasi.

9. Up to date, sewaktu-waktu kriteria perlu ditinjau ulang memiliki kemungkinan

adanya perubahan organisasi.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
2.7 Determinan Kinerja Petugas Rekam Medik

Adapun kinerja individu dalam suatu organisasi menurut Gibson (1987),

antara lain dipengaruhi oleh :

(1) Karakteristik individu, yaitu segala sesuatu ciri yang terdapat pada individu

baik latar belakang demografi, maupun kemampuan dan ketrampilannya yang

terwujud melalui pengetahuannya terhadap tugas-tugas yang harus dilakukan

dalam suatu organisasi,

(2) faktor psikologis, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu petugas yang

terdiri dari persepsi, sikap, motivasi dan kepribadian. Faktor ini biasanya

dipengaruhi oleh faktor keluarga, tingkat sosial, pengalaman kerja dan variabel

demografi lainnya, (3) faktor organisasi, yaitu unsur-unsur yang terdapat dalam

organisasi yang dapat berimplikasi terhadap kinerjanya, seperti sumber daya

manusia dari aspek kuantitas, kepemimpinan suatu organisasi, ada tidaknya

imbalan atas hasil kerjanya, struktur organisasasi sebagai pelimpahan dan

pembagian wewenang kerja serta desain pekerjaan.

Berdasarkan konsep tersebut, maka determinan kinerja petugas rekam medik

juga dipengaruhi oleh ke empat faktor tersebut. Penelitian ini memfokuskan pada

pengaruh karakteristik individu petugas rekam medik terhadap kinerja mereka dalam

melaksanakan tugas pokok dan funngsinya di bagian rekam medik.

Berikut ini dapat diuraikan variabel-variabel yang dapat dijadikan sebagai

bagian integral dari karakteristik individu petugas rekam medik yang mempengaruhi

kinerja mereka, yaitu:

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
a. Pengaruh Umur dan Jenis kelamin terhadap Kinerja Petugas Rekam Medik

Umur petugas berkaitan erat dengan tingkat kedewasaan atau maturitas

perawat. Kedewasaan adalah tingkat kedewasaan tehnis dalam melaksanakan tugas-

tugas maupun kedewasaan psikologis. Umumnya motivasi kerja meningkat sejalan

dengan peningkatan usia pekerja. Wexley (1977), mengemukakan bahwa pekerja

usia 20-30 tahun mempunyai motivasi kerja relatif lebih rendah dibandingkan pekerja

yang lebih tua, karena pekerja lebih muda belum berpijak pada realitas, sehingga

seringkali mengalami kekecewaan dalam bekerja. Hal ini menyebabkan rendahnya

motivasi kerja dan kepuasan kerja yang akhirnya berdampak terhadap kinerja meraka.

Menurut Siagian (1995), semakin lanjut usia seseorang semakin meningkat

pula kedewasaan tehnisnya, demikian pula psikologis serta menunjukkan kematangan

jiwa. Usia yang semakin meningkat akan meningkat pula kebijaksanaan kemampuan

seseorang dalam mengambil keputusan, berpikir rasional, mengendalikan emosi, dan

bertoleransi terhadap pandangan orang lain, sehingga berpengaruh terhadap

peningkatan motivasinya.

Sedangkan berdasarkan jenis kelamin bukan perbedaan jenis kelamin itu

sendiri yang menyebabkan perbedaan kinerja, tetapi berbagai faktor berkaitan

dengan jenis kelamin misalnya perbedaan mendapatkan formasi, besarnya gaji dan

lain-lain. Shye (1991, dalam Ilyas, 1999) mengemukakan bahwa tidak ada

perbedaan kinerja kerja antara perawat wanita dan perawat pria. Walupun demikian

jenis kelamin perlu diperhatikan karena sebahagian besar tenaga petugas rekam

medik berjenis kelamin wanita dan sebagian kecil berjenis kelamin pria. Pada pria

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
dengan beban keluarga tinggi akan meningkatkan jam kerja perminggu, sebaliknya

wanita dengan beban keluarga tinggi akan mengurangi jam kerja perminggu.

b. Pengaruh Pendidikan, Pelatihan dan pengetahuan terhadap Kinerja Petugas


Rekam Medik

Pekerja yang mempunyai latar belakang pendidikan tinggi akan mewujudkan

motivasi kerja yang berbeda dengan pendidikan yang lebih rendah. Menurut Siagian

(1995) mengatakan bahwa latar belakang pendidikan mempengaruhi motivasi kerja

seseorang.

Tenaga rekam medik yang berpendidikan tinggi motivasinya akan lebih baik

karena telah memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dibandingkan

dengan petugas yang berpendidikan rendah. Petugas dengan pendidikan lebih tinggi

diharapkan dapat memberikan sumbangsih berupa saran-saran yang bermanfaat

terhadap pimpinan organisasi dalam upayanya meningkatkan kinerja petugas rekam

medik. Hal serupa dikemukakan oleh Notoadmodjo (1993) bahwa melalui pendidikan

seseorang dapat meningkatkan kematangan intelektual sehingga dapat membuat

keputusan dalam bertindak.

Berdasarkan pelatihan, diketahui ada tidaknya pelatihan dapat memberikan

kontribusi terhadap peningkatan pengetahuan petugas dalam menjalankan tugas

pokok dan fungsinya di dalam organisasi. Menurut Armstrong (1998), bahwa

pengetahuan dan keterampilan dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan

bimbingantehnis secara rutin yang bertujuan untuk mencapai kesuksesan

pekerjaannya dan kinerjanya secara keseluruhan.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Pengetahuan petugas adalah komponen penting dari petugas dalam melakukan

pekerjaannya. Dampak negatif dari rendahnya pengetahuan petugas terhadap tugas-

tugasnya dalam suatu organisasi sangat berdampak terhadap hasil kerjanya, artinya

pengetahuan yang tinggi dapat meningkatkan prestasi kerjanya. Menurut Menurut

Boulter et.al (1996), pengetahuan adalah unsur penting dalam mengkaji kompetensi

individu dalam organisasi yang dapat ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan. Hasil

penelitian Girsang (2005) menunjukkan bahwa pengetahuan petugas rekam medik di

RSUP Adam Malik Medan merupakan variabel paling dominan mempengaruhi waktu

tunggu pasien.

c. Pengaruh Masa Kerja terhadap Kinerja Petugas Rekam Medik

Masa kerja adalah lamanya seseorang bekerja pada suatu organisasi. Setiap

organisasi pelayanan kesehatan menginginkan turn overnya rendah dalam arti

tenaga/ karyawan aktif yang lebih lama bekerja di rumah sakit tersebut tidak pindah

ke rumah sakit lain, sebab dengan turn over yang tinggi menggambarkan kinerja

rumah sakit tersebut. Siagian (1995), mengatakan bahwa semakin banyak tenaga aktif

yang meninggalkan organisasi dan pindah keorganisasi lain mencerminkan ketidak

beresan organisasi tersebut. Lebih lanjut Siagian (1995) mengatakan bahwa semakin

lama seseorang bekerja dalam suatu organisasi maka semakin tinggi motivasi

kerjanya.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
2.8 Pelayanan Rekam Medik

Rekam medik adalah bukti tertulis maupun rekam yang berkaitan dengan

pelayanan yang diberikan kepada pasien dan merupakan dokumen yang harus dijaga

keamanan dan kerahasiaannnya serta dapat dipertanggungjawabkan.

Pertanggungjawaban ditinjau dari beberapa aspek seperti aspek medik, legal,

finansial, riset, pendidikan, dokumen dan informasi yang pengelolaannya berdasarkan

suatu pedoman dan panduan terulis (Huffman, 1990; Departemen Kesehatan, 1997;

Wijono 2000).

Rekam medik mempunyai peran yang sangat penting dalam manajemen mutu

Rumah Sakit antara lain dalam bentuk audit medis, audit keperawatan, audit kematian

dan beberapa penilaian tentang regimen pengobatan yang diberikan. Rekam medik

merupakan keterangan tertulis dan rekam tentang identitas umum dan sosial pasien,

anamese, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medis

lainnya. Hasil laboratorium, diffrensial diagnosa, diagnosa penyakit, serta seluruh

kegiatan asuhan keperawatan dan tindakan medis yang di berikan kepada pasien. Hal

lain yang termasuk dalam dokumen hasil pelayanan (resume) baik pasien rawat inap,

rawat jalan, dan pelayanan di unit gawat darurat (Huffman, 1990; Departemen

Kesehatan, 1997; Brotowasisto, 2003; Wijono, 2000).

2.8.1 Pencatatan Rekam Medis

Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan rawat jalan maupun rawat

inap diwajibkan membuat rekam medik yang pengisiannnya dilakukan oleh doker

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
dan tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit tersebut. Rekam medik sebagai

dokumen perlu pengelolaan secara khusus dalam pengarsipannya.

Kegiatan pencatatan rekam medik yang pelaksanaannya dimulai sejak

diterimanya seorang pasien rumah sakit di bagian pendaftaran selanjutnya dilakukan

pencatatan data selama pasien mendapakan pelayanan atau tindakan medis dan proses

pengobatan. Kelanjutan proses ini adalah aktivitas penanganan berkas rekam medik

yang meliputi pengumpulan berkas, analisis data baik secara kuanitas maupun

kualitas, assembling berkas, pengkodean dan pengindeksan, penyimpanan,

pengeluaran kembali serta pengendalian berkas rekam medik dan dilanjutkan dengan

pelaporan dan publikasi data medis sesuai ketentuan yang berlaku (Huffman, 1990;

Departemen Kesehatan, 1997; Wijono, 2000).

Dalam bukunnya Huffman (1990) menyebutkan bahwa baiknya pelayanan

kesehatan berkaitan dengan baiknnya rekam medik, sedangkan ketidaklengkapan

rekam medik akan mencerminkan buruknya pelayanan kesehatan. Hal ini sejalan

dengan pendapat Djojosdibroto (1997) yang mengatakan bahwa tinggi rendahnya

mutu pelayanan rumah sakit dapat segera terlihat pada lengkap tidaknya data

keperawatan yang tercantum dalam rekam medis. Pentingnya pencatatan data

pelayanan kesehatan yang lengkap dan akurat dalam rekam medik adalah sebagai

tuntutan dari masyarakat yang tidak hanya ingin tahu keluaran (output) dari suatu

rumah sakit tapi juga mereka menginginkan kejelasan proses pelaksanaannya.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
2.8.2 Tujuan Kegiatan Rekam Medis

Tujuan kegiatan rekam medik secara umum adalah untuk menunjang

tercapainya administrasi untuk peningkatan mutu pelayanan medik kepada pasien

secara tepat, cepat, dan terjangkau. Secara khusus tujuan rekam medik adalah agar

tersedianya rekam medik berkualitas tinggi baik secara individual tau kolektif yang

mampu menghasilkan data yang berhasil guna dan tepat guna melalui kegiatan :

a. Penerimaan pendaftaran pasien (admitting sistem)

b. Pencatatan data medis (recording system)

c. Pengumpulan rekam medis (collecting system)

d. Memantau pelaksanaan rekam medis (analizing atau assembling system)

e. Pengolahaan rekam medis (coding atau indexting system)

f. Penyimpanan rekam medis (filing system)

g. Pengeluaran kembali atau pengendalian rekam medis (retrieval system)

h. Pelaporan data (reporting system)

2.8.3 Kegunaan Rekam Medis

Menurut Huffman (1990) dan Wijono (2000), kegunaan rekam medis dapat

dilihat dari beberapa aspek antara lain :

a. Aspek Medis

Suatu berkas rekam medik mempunyai nilai medik, karena catatan tersebut

dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang

harus diberikan kepada seorang pasien.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
b. Aspek Administrasi

Rekam medik merupakan sistem yang penting dalam menunjang kegitan

administrasi pada sarana pelayanan kesehatan. Dari dicatatan sangat penting

untuk perencanaan, pengawasan maupun penilaian baik tentang penampilan

maupun keuntungan (profit)

c. Aspek Hukum atau legal

Rekam medik mempunyai nilai hukum bila isinya menyangkut kepastian hukum

atas dasar keadilan. Hal ini berguna untuk menegakan hukum (lou enforcement)

dan pengembangan hukum baru yang lebih baik serta penyediaan bahan tanda

bukti untuk penegakan keadilan.

d. Aspek Keuangan atau Financial

Rekam medik mempunyai nilai hukum jika dokumentasi pembayaran terhadap

pelayanan kesehatan pasien tidak dapat dipertanggungjawabkan. Dari segi

pendokumentasian urutan kegiatan pelayanan kesehatan tersebut itu juga dipakai

sebagai sumber perencanaan keuangan rumah sakit di masa yang datang. Menu

rut Sulastomo (1992), untuk sistem asuransi kesehatan, rekam medik akan

berperan pertama, sebagai sumber data untuk menetapkan besarnnya premi

asuransi kesehatan, sebagai sumber data untuk menetapkan besarnnya klaim yang

layak diterima oleh peserta asuransi kesehatan. Penerapan besarnya premi dan

klaim ini di sebut sebagai analisa aktuarial.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
e. Aspek Penelitian atau Riset

Dokumen rekam medik mempunnyai nilai penelitian karena isinya mengandung

bahan atau data atau informasi yang dipergunakan sebagai objek penelitian dan

pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan atau kedokteran dalam

rangka memberikan pelayanan kesehatan yang tepat guna dan berdaya guna serta

efisien dan efektif.

f. Aspek Pendidikan atau Edukasi

Dokumen rekam medik mempunyai nilai pendidikan, karena isinya juga

menyangkut data atau informasi tentang perkembangan kronologis dari kegiatan

pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat di

gunakan sebagai bahan atau referensi pengajaran di bidang profesi kesehatan.

g. Aspek Dokumentasi

Suatu berkas rekam medik mempunyai nilai dokumentasi, karena isinnya tentang

sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan

pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.

Menurut Direktorat Jendral Pelayanan Medik Departemen Kesehatan (1997),

Wijono (2000) dan Brotowasisto (2003), dokumen rekam medik mempunyai

kegunaan sebagai berikut :

a. Alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahli lainnya yang ikut ambil bagian

didalam memberikan pelayanan, pengobatan, dan perawatan kepada pasien.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
b. Dasar merencanakan pengobatan atau perawatan yang harus di berikan kepada

seorang pasien.

c. Bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit dan

pengobatan selama pasien berkunjung atau dirawat di rumah sakit.

d. Bahan yang berguna untuk analisis, penelitian dan evaluasi terhadap kualitas

pelayanan yang diberikan kepada pasien.

e. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan

tenaga kesehatan lainnya.

f. Menyediakan data khusus untuk kepentingan pendidikan dan penelitian.

g. Dasar didalam perhitungan pembayaran medis pasien.

h. Inggatan yang harus didokumentasikan serta sebagi bahan dan pertanggung

jawaban dan pelaporan.

2.8.4 Analisis Rekam Medis

Pengertian analisis rekam medik dapat bervariasi. Analisis rekam medik

secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu proses pengumpulan, pengolahan,

penyajian serta interpretasi data yang terkandung dalam rekam medik sehingga dapat

menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

Data yang diolah serta diinterpretasikan dan disajikan tersebut dapat

bervariasi tergantung dari tujuan yang direncanakan. Bila tujuan analisis rekam medik

tersebut untuk meningkatkan pelayanan, maka jenis data yang di kumpulkan, diolah

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
dan disajikan serta diinterpretasikan tentunya data yang ada kaitan dengan mutu

pelayanan.

Untuk dapat melakukan analisis rekam medik ada beberapa kegiatan

persiapan yang diperlukan (Azwar, 1992) :

a. Menetapkan perangkat organisai yang diserahi tanggung jawab melakukan

analisis rekam medik. Sebenarnya perangkat organisasi yang paling sesuai adalah

masing-masing pelaksana pelayanan, karena tanggung jawab menjaga mutu

sepenuhnya terletak pada mereka yang menyelenggarakan pelayanan, untuk ini

lazimnnya di bentuk perangkat organisasi yang melibatkan semua (untuk

organisasi kecil) atau perwakilan (untuk organisasi yang besar) penyelenggaraan

pelayanan dalam sarana pelayanan.

b. Menetapkan batas batas wewenang dan tanggung jawab perangkat organisasi

yang dibentuk yang dapat menjamin terselenggarannya analisis rekam medik,

tampa mengganggu kelancaran pelayanan.

c. Menetapkan dan memasyarakatkan standar dan indikator yang akan diperguna

kan dalam melakukan analisis rekam medik yang meliputi standar dan indika

kator masukan, lingkungan dan proses serta keluaran.

d. Menetapkan dan memasyarakatkan jenis pelayanan medik yang lebih dipriorio

ritaskan pada analisis rekam mediknya, seperti yang mempunnyai resiko lebih

tinggi, yang membutuhkan biaya lebih besar, yang lebih menggunakan peralatan

canggih, yang mengalami banyak keluhan dan sebagainya.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
e. Menetapkan dan memasyarakatkan tata cara analisis serta frekuensi analisis

rekam medik yang akan dilakukan, khususnnya tata cara dan frekuensi

pengumpulan, pengolahan, penyajian dan interpretasi data.

Berdasarkan kegiatannya maka ada tiga bentuk analisis rekam medik yang di

kenal, yaitu : (Azwar, 1992)

a. Analisis kuantitatif

Untuk analisis kuantitatif ini yang dipentingkan adalah kuantitas (jumlah)

rekam medik yang dianalisis. Hasilnnya dapat dipakai untuk menentukan

peringkat mutu suatu unit atau sarana pelayanan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan. Dari hasi pengolahan dan interpretasi data yang dilakukan

maka dapat diambil kesimpulan tentang masalah mutu, serta tentang penyebab

masalah mutu pelayanan yang diselenggarakan dan selanjutnnya dapat di

rumuskan saran-saran guna lebih meningkatkan mutu pelayanan dan mutu rekam

medik itu sendiri.

Analisis kuantitatif juga dilaksanakan untuk mengenal area rekam medik yang

tidak komplit atau tidak akurat seperti tidak adannya tanda tangan pada catatan

atau tidak adannya laporan patologi jaringan yang diambil selama operasi. Pada

analisis kuantitatif daftar rekaman yang di butuhkan sering digunakan untuk

mengidentifikasi kekurangan dalam penctatan rekam medik. Analisis kuantitatif

memiliki karakteristik sebagai berikut :

1) Identifikasi secara jelas area yang lengkap atau tidak lengkap

2) Pergunakan daftar persyaratan rekaman.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
3) Pergunakan isi rekam medis untuk analisis.

4) Dilaksanakan oleh orang yang sudah terlatih dalam pekerjaan

5) Hasilnnya ialah suatu daftar kekurangan yang dapat dilengkapi oleh pemberi

pelayanan kesehatan dalam perjalanan prosedur fasilitas yang normal.

Beberapa faktor yang menyebabkab pencatatan tidak selalu seakurat atau

selengkap apa yang diperlukan dan diinginkan adalah :

1) Pencatatan dalam rekam medis dilaksanakan oleh berbagai pemberi pelayanan

kesehatan seperti dokter, perawat, pendaftar dan lainnya.

2) Dilaksanakan sebagai aktivitas sekunder setelah penyelesaian pelayanan

pasien

3) Dokter yang sibuk mungkin merekam catatan perkembangan pada medis

pasien yang keliru.

b. Analisis Kualitatif

Pada analisis kualitatif yang diutamakan adalah kaualitas (mutu) data yang

tercantum dalam rekam medik. Analisis ini dapat dilakukan dalam semua rekam

medik, atau merupakan langkah lebih lanjut dari analisis kuantitatif. Melalui

analisis kualitatif ini dapat diketahui mutu dari setiap pelayanan kesehatan yang

diselenggarakan.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Baik atau tidaknnya kualitas data yang tercantum dalam rekam medik di

tentukan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut antara lain seperti kebenaran

pengisian data, ketepatan pengisian data, serta kelengkapan data. Bila ketiga faktor

ini tidak terpenuhi, maka berarti data tersebut sebenarnnya bukanlah data yang baik.

Data rekam medik yang tidak lengkap, menunjukan bahwa kualitas rekam medik

tersebut tidak baik, karenannya akan sulit menentukan mutu pelayanan. Karakterisik

Analisis Kualitatif adalah sebagai berikut. Identifikasi ini konsistensi dan kekurangan

yang secara potensial terhadap ketidak lengkapan atau ketidakakuratan.

1) Dilaksanakan dengan mengunakan prinsip umum pencatatan dan atau kriteria

spesifik.

2) Analisis mempergunakan pengetahuan isi rekam medik, proses penyakit, dan

kebijakan serta standar yang ditetapkan oleh administrator dan staf medik,

fasilitas, dan bermacam macam instansi lisensi, akreditasi dan perijinan.

3) Dilasanakan oleh praktisi rekam medik yang terdaftar.

4) Hasilnya meliputi daftar kekurangan yang dapat dilengkapi oleh pemberi

pelayanan kesehatan dalam perjalanan normal prosedur fasilitas, identifikasi

dari pola praktek pencatatan yang jelak untuk dicari perbaikan melalui diskusi

individual, rujukan program QA, atau dengan pendidikan, dan identivikasi

yang dapat mengkompensasikan secara potensial dilaporkan untuk

manajemen resiko fasilitas program QA, perwakilan hukum seperti apa yang

dapat diterapkan untuk tinjauan ulang lebih lanjut.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
c. Analisis Statistik

Analisis statistik memerlukan rangkuman data rekam medik untuk

pengambilan keputusan administratif dan klinis. Data diagnosis dan prosedur dikode

dan dapat dipakai untuk menampilkan rekam medik secara spesifik untuk

kepentingan pendidikan, atau menetapkan dan mengevaluasi kasus fasilitas pelayanan

kesehatan. kumpulan data yang seragam juga diintisarikan dari rekam medik dan

dikirimkan kepada bagian keuangan untuk keperluan pembayaran.

2.8.5 Transaksi Rekam Medis ke`Era Informasi

Dipenghujung abad ini banyak terjadi pergeseran paradigma diberbagai

profesi yang sekaligus menimbulkan perasaan was-was baik di negara maju apalagi di

negara berkembang. Profesi rekam medik juga terkena dan kontribusinya adalah

karena melesatnya kecanggihan teknologi. Pergeseran paradigma ini menimbulkan

transisi dari sekedar bentuk rekam medik ke era manajemen informasi kesehatan.

Pada bentuk lama, rekam medik berwajah dua yaitu administratif yang terpusat pada

satu unit kerja dan berkas rekam medik, sedangkan diera baru berkiblat pada

informasi (Hatta, 2003).

Dalam transisi rekam medik yang terjadi ini aktivitas paradigma dibedakan

dalam cara pengumpulan data, penyimpanan dan peralatan yang digunakan.

Demikian juga pada manajemen pengumpulan informasi. Selanjutnnya sejauh apa

efektivitas paradigma baru dapat berjalan tergantung beberapa ketentuan, adanya

pergeseran paradigma itu telah mengubah manusia pelaku profesi dari seorang

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
pustakawan rekam medik (medical rocord librarian) yang bertanggung jawab

terhadap ribuan lembaran kertas menjadi praktisi informasi kesehatan yang

bertanggung jawab terhadap butir data (Hatta, 2003).

Perubahan ini bukan lahiriahnnya saja seperti ikut ikutan mengubah unit kerja

rekam medik menjadi bagian informasi rumah sakit yang berdampak pada kenaikan

eselon, tetapi justru petugas di tuntut banyak belajar menambah keilmuan formal dan

atau mengikuti berbagai kursus penunjang. Selain itu pimpinan rumah sakit harus

sportif dan membentuk tim Komite Informasi Kesehatan (rekam medik). Saat ini ada

beberapa rumah sakit yang menamakan unit Rekam Medik menjadi Bagian Informasi

Kesehatan Rumah Sakit namun dalam menjalankannya masih bingung harus berbuat

apa dan ironisnnya bekerja dengan cara dan gaya lama seperti masih menjadi Sub

Bagian Rekam Medik, belum tertangkap olehnnya visi dan jiwa paradigma baru serta

belum mampu bersikap sebagai Manager Informasi Kesehatan dengan jenis

kepemimpinan (leadership) yang khas. Paradigma dan penguasaan ilmu baru

agaknnya masih di rasakan sebagai bentuk transendal. Dalam transisi ini selain yang

di sebut di atas juga terdapat lima domain paradigma manajemen informasi. Halm ini

membawa pengaruh pada perluasan peran dan tanggung jawab profesi. Selain itu efek

automotisasi berdampak pada pertimbangan masalah kerahasiaan, sifat pribadi,

keamanan, dan keselamatan. (Hatta, 2003).

Sejauh ini transisi paradima menjadi manajemen informasi keseatan belum

lengkap karenannya di beberapa literatur masih banyak digunakan istilah rekam

medik. Kunci utama dalam transisi rekam medik ke era manajemen informasi adalah

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
persiapan mental (mencangkup pula perlusan pegetahuan), bentuk fisik dan panduan

operasional yang berkesinambungan.

2.9 Landasan Teori

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok

orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tangungjawab masing-

masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan sacara legal,

tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika

Menurut Gibson (1987), determinan kinerja adalah (1) Karakteristik individu,

yaitu segala sesuatu ciri yang terdapat pada individu baik latar belakang demografi,

maupun kemampuan dan ketrampilannya yang terwujud melalui pengetahuannya

terhadap tugas-tugas yang harus dilakukan dalam suatu organisasi, (2) faktor

psikologis, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu petugas yang terdiri dari

persepsi, sikap, motivasi dan kepribadian. Faktor ini biasanya dipengaruhi oleh faktor

keluarga, tingkat sosial, pengalaman kerja dan variabel demografi lainnya, (3) faktor

organisasi, yaitu unsur-unsur yang terdapat dalam organisasi yang dapat berimplikasi

terhadap kinerjanya, seperti sumber daya manusia dari aspek kuantitas,

kepemimpinan suatu organisasi, ada tidaknya imbalan atas hasil kerjanya, struktur

organisasasi sebagai pelimpahan dan pembagian wewenang kerja serta desain

pekerjaan.

Berdasarkan konsep tersebut, maka determinan kinerja petugas rekam medik

juga dipengaruhi oleh ke empat faktor tersebut. Penelitian ini memfokuskan pada

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
pengaruh karakteristik individu petugas rekam medik terhadap kinerja mereka dalam

melaksanakan tugas pokok dan funngsinya di bagian rekam medik.

Sedangkan menurut Tiffin dan Cormick (1979), bahwa performance atau

kinerja berhubungan dengan individual variabel dan situational variabel. Individual

variabel mencakup sikap, karakteristik kepribadian, karakteristik fisik, motivasi, usia,

jenis kelamin, pendidikan, pengalaman, dan personal variabel lainnya. Situasional

variabel terdiri dari physical dan job variabel, serta organisasional variabel, antara

lain: metode kerja, ruang dan susunan kerja, serta lingkungan fisik, karakter

organisasi, pelatihan dan supervisi, tipe insentif/kompensasi, dan lingkungan sosial.

2.10 Kerangka Konsep Penelitian

KARAKTERISTIK PETUGAS
1. Umur
2. Jenis Kelamin
KINERJA
3. Pendidikan
PETUGAS
4. Masa Kerja
REKAM MEDIK
5. Pelatihan
6. Pengetahuan

Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian survai dengan dengan tipe

explanatory research untuk menganalisis hubungan karakteristik petugas dengan

kinerja petugas rekam medik di Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan

Hulu.

3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Rokon Hulu Riau,

dengan pertimbangan waktu tunggu pasien masih lama melebihi standar yang

direkomendasikan oleh Depkes RI, yaitu rata-rata 25-40, serta hasil pengamatan

belum tertata dengan rapi berkas-berkas rekam medik serta kelengkapan kartu status

pasien hanya 62,5%. Penelitian ini membutuhkan waktu selama 11 (sebelas) bulan

pada Februari sampai Desember 2008.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas yang terlibat dalam

penyelenggaraan rekam medik di RSUD Rokan Hulu yaitu sebanyak 22 orang dan

sekaligus menjadi sampel penelitian.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden tentang kinerja

petugas rekam medik dan karakteristik petugas yang berpedoman pada kuesioner.

Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner sebagai alat ukur terlebih

dahulu diuji pada 10 responden di unit rekam medik RSU Swasta di Riau.

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauhmana suatu ukuran atau nilai

yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara

mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel pada

analisisa reliability dengan melihat nilai correlation corrected item, dengan

ketentuan jika nilai r hitung > r tabel, maka dinyatakan valid dan sebaliknya.

Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan menggunakan

metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali

pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai r Alpha > r tabel, maka dinyatakan relialibel

(Sugiyono, 2004). .

Nilai r tabel dalam penelitian ini menggunakan critical value of the r Product

Moment pada taraf signifikan 95%, maka untuk sampel 10 orang yang diuji nilai r-

tabelnya adalah sebesar 0,576.

Sedangkan untuk data sekunder diambil berdasarkan catatan atau dokumen di

RSUD Rokan Hulu yang mencakup jumlah kunjungan pasien, profil RSUD, laporan

tahunan, dan rencana strategis RSUD Rokan Hulu (Lampiran 3).

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel independen yaitu karakteristik petugas adalah ciri-ciri yang melekat pada

petugas dibawa dalam situasi kerja yang terdiri dari

a. Umur adalah lamanya hidup petugas rekam medik yang dihitung sejak lahir

sampai ulang tahun terakhir;

b. Jenis kelamin adalah ciri biologis petugas rekam medik yang membedakan

laki-laki dan perempuan

c. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah diikuti oleh petugas

rekam medik dan memperoleh ijazah yang sah

d. Masa kerja adalah lamanya petugas rekam medik bekerja di bagian rekam

medik yang dihitung berdasarkan tahun

e. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh petugas rekam medik

tentang penyelenggaraan rekam medik sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya.

f. Pelatihan adalah salah satu satu pendidikan non formal yang pernah diikuti

oleh petugas rekam medik

2. Variabel dependen adalah kinerja petugas rekam medik yaitu hasil kerja petugas

rekam medik dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan

penyelenggaraan pelayanan rekam medik sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
3.6 Metode Pengukuran

Pengukuran variabel independen yaitu variabel karakteristik petugas adalah

sebagai berikut:

1. Pengukuran variabel umur didasarkan pada skala nominal sesuai dengan interval

umur yang diperoleh dengan menggunakan tehnik sturgess kemudian

dikelompokkan sesuai dengan kelas intervalnya dan dinyatakan dalam tahun;

2. Pengukuran variabel jenis kelamin didasarkan pada skala nominal yaitu laki-laki

dan perempuan

3. Pengukuran variabel pendidikan didasarkan pada skala ordinal yaitu berdasarkan

tingkatan pendidikan yang ditempuh petugas rekam medik yang terdiri dari SMU,

Diploma III, Sarjana dan Pascasarjana.

4. Pengukuran variabel masa kerja didasarkan pada skala nominal sesuai dengan

interval umur yang diperoleh dengan menggunakan tehnik sturgess kemudian

dikelompokkan sesuai dengan kelas intervalnya dan dinyatakan dalam tahun.

5. Pengukuran variabel pengetahuan didasarkan pada skala ordinal sesuai dengan

sejumlah pertanyaan yang diajukan yaitu 10 pertanyaan pada masing-masing

bagian direkam medik yang terdiri dari (1) bagian pendaftaran, bagian

penyimpanan file, (2) bagian distribusi berkas rekam medik, (3) bagian

pengkodeaan penyakit dan (4) bagian analisa berkas rekam medik, masing-

masing lima pertanyaan, dengan alternatif jawaban:

a. Benar, jika responden menjawab “a” dan diberi skor 2

b. Salah, jika responden menjawab “b” dan “c” dan diberi skor 1
Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Kemudian variabel pengetahuan dikategorikan menjadi dua kategori yaitu

a. Baik, jika responden memperoleh nilai 6-10;

b. Kurang Baik, jika responden memperoleh nilai 0-5;

6. Pengukuran variabel pelatihan didasarkan pada skala ordinal berdasarkan 3 (tiga)

pertanyaan yang diajukan dan dikategorikan menjadi:

a. Pernah, jika responden pernah mengikuti pelatihan rekam medik

b. Tidak pernah, jika responden tidak pernah mengikuti pelatihan rekam medik

Pengukuran variabel dependen yaitu kinerja petugas rekam medik didasarkan

pada skala ordinal berdasarkan 51 (lima puluh satu) pertanyaan yang diajukan dengan

alternatif jawaban “ya” diberi skor 2, dan “tidak” diberi skor 1, dengan total skor 102.

Kemudian dikumulasikan dengan metode rating dan dikategorikan menjadi 3 (tiga)

kategori yaitu (Arikunto, 2004):

1. Baik, jika responden memperoleh skor >75% dari total skor (skor 76)

2. Sedang, jika responden memperoleh skor 45%-75% dari total skor (skor 46-75)

3. Kurang, jika responden memperoleh skor <45% dari total skor (skor <46)

3.7 Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi spearman rho

dengan jumlah sampel kurang dari 30 untuk menganalisis hubungan karakteristik

petugas dengan kinerja petugas rekam medik di RSUD Rokan Hulu.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
BAB 4
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum RSUD Kabupaten Rokan Hulu

Badan Pelayanan Kesehatan RSUD Rokan Hulu beralamat di Jl.Syeh Ismail

Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu, dengan luas area 5,8 Ha dan luas bangunan

5,482 Ha. RSUD Rokan Hulu termasuk rumah sakit Kelas C. Berdiri berdasarkan

Keputusan Menteri Kesehatan No.1.349/Menkes/SK/IX/2005. RSUD Rokan Hulu

masih sangat tergantung pada subsidi pemerintah karena belum mampu membiayai

operasionalnya sendiri.

Sifat usaha RSUD Rokan Hulu adalah pemberian jasa menyelenggarakan

pelayanan kesehatan untuk meningkatkan pendapatan daerah. Tujuannya adalah

untuk memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat untuk memperoleh

kesehatan secara adil dan merata secara terus menerus dan lapangan usahanya adalah

membangun, memelihara, dan menjalankan kegiatan jasa pelayanan kesehatan.

Pelayanan kesehatan yang dilayani RSUD Rokan Hulu adalah sebanyak 148

desa/kelurahan yang tersebar di 16 kecamatan dalam wilayah kabupaten Rokan Hulu.

Meskipun sudah mencakup seluruh desa/kelurahan, namun belum mencapai

keseluruhan wilayah pemukiman yang ada di Kabupaten Rokan Hulu.

Namun RSUD Rokan Hulu telah menyelesaikan asuhan keperawatan, SOP,

standar pelayanan medik, standar pelayanan minimal, neraca, renstra, dan sistem

informasi manajemen rumah sakit.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Kondisi di lapangan diketahui, sistem informasi RM juga belum dapat diakses

dari lokasi lain. Seyogyanya data tersebut bersifat sentralisasi sehingga mudah untuk

dilakukan pemanggilan data. Sabarguna (2003) menyatakan dalam memasukkan data

pasien dilakukan secara sentralisasi sehingga data-data yang sudah diakses dapat

dipergunakan dengan pemanggilan data. RSUD Rokan Hulu dalam memasukkan data

sudah dilakukan secara sentralisasi tetapi untuk unit yang terkait hanya dapat diakses

dengan SIRM yang sudah berjalan

4.1.1 Visi dan Misi RSUD Rokan Hulu

Visi RSUD Rokan Hulu dirumus dan diarahkan untuk menunjang

terwujudnya visi Kabupaten Rokan Hulu. Berdasarkan ketentuan tersebut visi RSUD

Rokan Hulu diharapkan mampu berperan dalam dinamika perubahan lingkungan

strategis, sehingga dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya, RSUD ini dapat

bergerak maju menuju masa depan yang lebih baik. Visi RSUD Rokan Hulu adalah

“Menjadi Rumah Sakit Tipe-C Terbaik se-Propinsi Riau Tahun 2011”.

Pernyataan misi RSUD Rokan Hulu adalah sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pelayanan prima yang bermutu tinggi sesuai dengan standar

pelayanan rumah sakit.

2. Memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh dan terpadu yang memandang

manusia secara utuh, fisik, mental, sosial dan spritual.

3. Menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan secara

profesional.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
4. Menciptakan suasana kerja yang mendukung kebersamaan, rasa memiliki serta

disiplin untuk kemajuan RSUD Kabupaten Rokan Hulu.

4.1.2 Tujuan RSUD Rokan Hulu

Tujuan RSUD Rokan Hulu adalah untuk memberikan pelayanan kepada

seluruh masyarakat, agar masyarakat memperoleh kesehatan secara adil dan secara

terus menerus.

4.1.3 Ketenagaan RSUD Rokan Hulu

Pelayanan kesehatan di RSUD Rokan Hulu diselenggarakan oleh tenaga

medis, tenaga paramedis non perawatan, tenaga paramedis perawatan dan tenaga non

medis. Tenaga penyelenggaraan pelayanan kesehatan ini ada yang berstatus Pegawai

Negeri Sipil, Pegawai Tidak Tetap maupun Honorer yang kesemuanya berjumlah 283

orang. Data ketenagaan per Desember 2007 disajikan pada Tabel 4.1 dibawah ini.

Tabel 4.1 Jumlah Tenaga Kerja di RSUD Rokan Hulu

No. Jenis Ketenagaan Status Kepegawaian Jumlah


1 Dokter Spesialis Menetap PNS 11
2 Dokter Umum PNS/PTT 20
3 Dokter Gigi PNS 4
4 Apoteker PNS 2
5 Perawat PNS 97
6 Bidan PNS 15
7 Tenaga Kesehatan Lain PNS 43
8 Tenaga Adm dan Keuangan PNS 45
9 Sopir, Satpam dan Pekarya Honor daerah (PTT) 46
Jumlah 283
Sumber: Sub. Bag. Kepegawaian RSUD Rokan Hulu (2008)

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
4.2. Karakteristik Petugas Rekam Medik

Karakteristik petugas rekam medik adalah merupakan variabel independen

yang terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, pengetahuan dan

pelatihan. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.2.

1. Kelompok Umur

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur di RSUD Rokan


Hulu Tahun 2008

No Umur Frekuensi Persentase


1. 25 -32 Tahun 18 81, 8
2. 33 – 42 Tahun 4 18,2
Jumlah 22 100,0

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa mayoritas responden berada

pada kelompok umur 25 – 32 Tahun yaitu sebanyak 18 orang (81,8%) dibandingkan

dengan responden pada kelompok umur 33-42 tahun yaitu sebanyak 4 orang (18,2%).

2. Jenis Kelamin

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUD Rokan


Hulu Tahun 2008

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase


1. Laki-laki 7 31,8
2. Perempuan 15 68,2
Jumlah 22 100,0

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa mayoritas responden adalah

perempuan yaitu sebanyak 15 orang (68,2%) dibandingkan dengan laki-laki yaitu

sebanyak 7 orang (31,8%).

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
3. Pendidikan

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di RSUD Rokan Hulu


Tahun 2008

No Pendidikan Frekuensi Persentase


1. SLTA 7 31,8
2. D-III Rekam Medik 6 27,3
3. S-1 9 40,9
Jumlah 22 100,0

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa mayoritas responden adalah

berpendidikan setingkat Sarjana yaitu sebanyak 9 orang (40,9%), dan diikuti

pendidikan SLTA yaitu sebanyak 7 orang (31,8%), dan selanjutnya D-III Rekam

Medik yaitu sebanyak 6 orang (27,3%).

4. Masa Kerja

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja di RSUD Rokan


Hulu Tahun 2008

No Masa Kerja Frekuensi Persentase


1. ≤ 3 Tahun 16 72,7
2. > 3 Tahun 6 27,3
Jumlah 22 100,0

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa mayoritas responden adalah

mempnyai masa kerja ≤ 3 Tahun yaitu sebanyak 16 orang (72,7%), dibandingkan

responden dengan masa kerja >3 tahun (27,3%).

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
5. Pengetahuan

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Indikator Pengetahuan di RSUD


Rokan Hulu Tahun 2008

No Indikator Pengetahuan Benar Salah Jumlah


n % n % n %
1. Pengertian Rekam Medik 20 90,9 2 9,1 22 100,0
2. Tujuan Rekam Medik 17 77,3 5 22,7 22 100,0
3. Kegunaan Rekam Medik 7 31,8 15 68,2 22 100,0
4. Lama Simpan Kartu Indeks 7 31,8 15 68,2 22 100,0
5. Standar Penyediaan Berkas RM 19 86,4 3 13,6 22 100,0
6. Tugas Bagian Pendaftaran 16 72,7 6 27,3 22 100,0
7. Tugas Bagian Rak File 14 36,4 8 63,6 22 100,0
8. Tugas Bagian Distributor 16 27,3 6 72,2 22 100,0
9. Tugas Bagian Analisis data 19 13,6 3 86,4 22 100,0
10. Tugas Bagian Pengkodean 14 36,4 8 63,6 22 100,0

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa mayoritas responden

berdasarkan Indikator pengetahuan secara umum menjawab dengan benar setiap item

pertanyaan. Mayoritas responden menjawab dengan benar masing-masing item

pengertian rekam medik (90,0%), tujuan rekam medik (77,3%0, standar penyediaan

berkas rekam medik (86,4%), tugas bagian pendaftaran (72,7%), bagian rak file

(36,4%), bagian distributor (72,2%), bagian analisis data (86,4%) dan bagian

pengkodean (36,4%). Sedangkan responden yang mayoritas menjawab salah adalah

ada item kegunaan rekam medik dan lama simpan kartu indeks, masing-masing

(68,2%).

Berdasarkan penilaian dari indikator pengetahuan, maka variabel pengetahuan

dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu pengetahuan baik, dan kurang. Pengetahuan baik

adalah jika responden mempunyai pemahaman tentang uraian tugas pokok dan

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
fungsinya di bagian rekam medik sesuai dengan bagiannya masing-masing dengan

skor yang diperolehnya adalah 6-10, sedangkan kategori kurang dikategorikan jika

responden memperoleh nilai 0-5. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan di RSUD Rokan


Hulu Tahun 2008

No Pengetahuan Frekuensi Persentase


1. Baik 4 36,4
2. Kurang Baik 18 63,6
Jumlah 22 100,0
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, diketahui bahwa sebagian besar responden

mempunyai pengetahuan kategori kurang baik yaitu sebanyak 18 orang (63,6%),

dibandingkan dengan responden berpengetahuan baik hanya 4 orang (36,4%).

6. Pelatihan

Pelatihan dalam penelitian ini adalah ada tidaknya responden mengikuti

pelatihan yang diadakan di rumah sakit atau di instansi lain yang berhubungan

dengan pekerjaanya di bagian masing-masing dalam penyelenggaraan pelayanan

rekam medik. Hasil penelitian dikategorikan menjadi 2 yaitu pernah jika responden

pernah mengikuti pelatihan meskipun hanya satu kali, dan tidak pernah jika

responden tidak pernah sama sekali mengikuti pelatihan rekam medik. Hasil

penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.8

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Pelatihan di RSUD Rokan Hulu


Tahun 2008
No Pelatihan Frekuensi Persentase
1. Pernah 6 27,3
2. Tidak Pernah 16 72,7
Jumlah 22 100,0

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, diketahui bahwa sebagian besar responden

tidak pernah mengikuti pelatihan yaitu sebanyak 16 orang (72,7%), dibandingkan

dengan responden yang pernah mengikuti pelatihan hanya 6 orang (27,3%).

4.3. Kinerja Petugas Rekam Medik

Kinerja petugas Rekam Medik dilihat berdasarkan tugas pokok dan fungsinya

di bagian rekam medik. Variabel kinerja tersebut dikategorikan menjadi 3 yaitu

kinerja baik, sedang dan kurang.

Pengetahuan baik, jika responden melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya secara komprehensif dengan peroleh skor >76 (>75% dari total

skor), sedangkan pengetahuan sedang jika responden melakukan pekerjaan dibagian

masing-masing sesuai uraian tugas dan fungsinya dengan perolehan skor 46-75 (45%-

75%), sedangkan variabel kinerja kategori kurang, jika responden hanya melakukan

pekerjaan dari uraian tugas dan pokoknya dibagian masing-masing, dengan perolehan

nilai hanya <46. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kinerja Petugas Rekam Medik di


RSUD Rokan Hulu Tahun 2008

No Kinerja Petugas Rekam Medik Frekuensi Persentase


1. Kurang Baik 5 22,7
2. Sedang 10 45,5
3. Baik 7 31,8
Jumlah 22 100,0

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, diketahui bahwa mayoritas responden

mempunyai kinerja kategori sedang yaitu sebanyak 10 orang (45,5%), diikuti kategori

baik sebanyak 7 orang (31,8%), dan kategori kurang baik sebanyak 5 orang (22,7%).

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
4.4. Hasil Analisis Statistik

Analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi spearman rho

pada taraf kepercayaan 95%. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10. Hasil Uji Korelasi Spearman rho

No Item Pengujian Statistik Correlation Sig.


Coefficient
1. Umur* Kinerja 0,387 0,075
2. Jenis Kelamin*Kinerja 0,362 0,098
3. Pendidikan*Kinerja 0,649 0,000*
4. Masa Kerja*Kinerja 0,646 0,001*
5. Pengetahuan*Kinerja 0,905 0,000*
6. Pelatihan*Kinerja 0,747 0,000*
*) Signifikan pada α<0,05

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, diketahui bahwa dari enam variabel yang diuji 5

(lima) variabel diantaranya mempunyai hubungan dengan kinerja petugas Rekam

Medik, yaitu variabel pendidikan (p=0,026), masa kerja (p=0,001), pengetahuan

(p=0,000), dan Pelatihan (p=0.000), dan jika dilihat dari besarnya nilai correlation

Coefecient maka variabel paling erat hubungannya dengan kinerja adalah variabel

pengetahuan 0,905, disusul dan variabel pelatihan yaitu 0,747.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
BAB 5
PEMBAHASAN

5.1 Kinerja Petugas Rekam Medik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 45% petugas RM di RSUD Rokan Hulu

mempunyai kinerja kategori sedang, artinya pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang

dilakukan oleh petugas RM tidak mencakup secara komprehensif apa yang menjadi

tugas pokok dan fungsinya di bagian RM, dan hanya 31,8% saja yang mempunyai

kinerja baik.

Secara teoritis menurut Mangkunegara (2000), bahwa kinerja adalah prestasi

atau kemampuan yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dan sesuai dengan standar kerja

yang ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan didalam organisasi, demikian juga

dengan kinerja petugas RM yang merupakan bagian dari suatu organisasi yaitu rumah

sakit.

Menurut As’ad (1995) kinerja secara umum dipahami sebagai suatu catatan

keluaran hasil suatu fungsi jabatan kerja atau seluruh aktivitas kerjanya, dalam

periode tertentu. Secara lebih singkat kinerja disebutkan sebagai suatu kesuksesan di

dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja sendiri dalam pekerjaan yang

sesungguhnya, tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usahanya, dan

kesempatam, kinerja dapat diukur melalui keluaran atau hasilnya.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Stoner (1986) berpendapat bahwa kinerja merupakan fungsi komponen

sumber daya manusia, seleksi, motivasi, latihan, dan pengembangan. Sedangkan

menurut Steer & Porter (1991) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil pekerjaan

yang merupakan gabungan dari karakteristik pribadi dan pengorganisasian seseorang.

Kinerja petugas RM tersebut didasarkan pada uraian tugas pokok dan fungsinya

sebagai petugas RM baik dibagia pendaftaran, pengkodean, pendistribusian dan

analisis data berkas rekam medik. Pelaksaaan tugas pokok dan fungsi dalam suatu

organisasi tergantung pada pendidikan, pengetahuannya, kejelasan uraian tugasnya,

serta faktor pengalamannya. Hal ini relevan dengan pendapat Soeprihanto (1996),

kinerja (performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi

secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.

Adapun kinerja individu dalam suatu organisasi menurut Gibson (1987),

antara lain dipengaruhi oleh :

(1) Karakteristik individu, yaitu segala sesuatu ciri yang terdapat pada individu baik

latar belakang demografi, maupun kemampuan dan ketrampilannya yang

terwujud melalui pengetahuannya terhadap tugas-tugas yang harus dilakukan

dalam suatu organisasi,

(2) Faktor psikologis, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu petugas yang

terdiri dari persepsi, sikap, motivasi dan kepribadian. Faktor ini biasanya

dipengaruhi oleh faktor keluarga, tingkat sosial, pengalaman kerja dan variabel

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Eratnya hubungan masing-masing variabel tersebut cenderung tidak dapat

dipastikan berapa persentasenya masing-masing. Dalam penelitian ini peneliti

menfokuskan determinan kinerja petugas rekam medik berdasarkan faktor

karakteristik petugas yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, pelatihan dan

pengetahuannya.

5.2 Hubungan Umur dan Jenis Kelamin dengan Kinerja Petugas Rekam Medik

Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan hasil uji korelasi spearman rho

bahwa umur dan jenis kelamin tidak mempunyai hubungan secara signifikan dengan

kinerja, artinya kinerja petugas rekam medik tidak dipengaruhi oleh perbedaan umur

dan jenis kelamin.

Keadaan ini jika dilihat dari distribusi frekuensi, umur petugas rekam medik

di RSUD Rokan Hulu 81,8% pada usia 25 -32 tahun, artinya secara statistik tidak

terdistribusi secara normal kelompok umur tersebut, demikian juga dengan jenis

kelamin, 68,2% adalah perempuan.

Hal ini berbeda dengan konsep yang dikemukakan oleh Siagian (1995), bahwa

semakin lanjut usia seseorang semakin meningkat pula kedewasaan tehnisnya,

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
demikian pula psikologis serta menunjukkan kematangan jiwa. Usia yang semakin

meningkat akan meningkat pula kebijaksanaan kemampuan seseorang dalam

mengambil keputusan, berpikir rasional, mengendalikan emosi, dan bertoleransi

terhadap pandangan orang lain, sehingga berpengaruh terhadap peningkatan

kinerjanya, demikian juga pendapat Wexley (1977), mengemukakan bahwa pekerja

usia 20-30 tahun mempunyai motivasi kerja relatif rendah dibandingkan pekerja yang

lebih tua, karena pekerja lebih muda belum berpijak pada realitas, sehingga seringkali

mengalami kekecewaan dalam bekerja. Hal ini menyebabkan rendahnya kinerja dan

kepuasan kerja.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Purwitasari dan Masnuchaddin,

1998, bahwa kinerja bidan dalam pelayanan antenatal care tidak dipengaruhi oleh

umur, dimana berdasarkan hasil korelasi procut moment dengan nilai probalibiltas

0,454, dengan proporsinya 79,4% berusia 25-32 tahun.

Selain itu perbedaan jenis kelamin, juga tidak menentukan kinerja petugas

RM, dan diasumsikan bahwa bukan perbedaan jenis kelamin itu sendiri yang

menyebabkan perbedaan kinerja, tetapi berbagai faktor berkaitan dengan jenis

kelamin misalnya perbedaan mendapatkan formasi, besarnya gaji dan lain-lain. Shye

(1991, dalam Illyas,1999) mengemukakan bahwa tidak ada perbedaan produktivitas

kerja antara wanita dengan pria. Walau demikian jenis kelamin perlu diperhatikan

karena sebahagian besar tenaga kesehatan berjenis kelamin wanita dan sebagian kecil

berjenis kelamin pria. Pada pria dengan beban keluarga tinggi akan meningkatkan

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
jam kerja perminggu, sebaliknya wanita dengan beban keluarga tinggi akan

mengurangi jam kerja perminggu.

5.3 Hubungan Pendidikan dengan Kinerja Petugas Rekam Medik

Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan hasil uji korelasi spearman rho

pendidikan mempunyai hubungan dengan kinerja petugas rekam medik di RSUD

Rokan Hulu (p=0,000), artinya semakin tinggi pendidikan petugas RM, maka

kemungkinan besar akan meningkatkan kinerja, meskipun secara umumnya tidak

menjadi faktor yang paling menentukan.

Secara proporsi, sebagian besar (40,9%) petugas RM berpendidikan Sarjana

yang terdiri Sarjana Kesehatan Masyarakat, dan Sarjana Keperawatan, sehingga

secara substansi lebih memahami tentang pelaksanaan rekam medik, apalagi jika

petugas tersebut pernah mengikuti pelatihan tentang penyelenggaraan rekam medik di

rumah sakit.

Pendidikan adalah langkah awal seorang petugas untuk mengetahui semua

tugas pokok dan fungsi dalam suatu organisasi. Menurut Menurut Siagian (1995)

mengatakan bahwa latar belakang pendidikan mempengaruhi motivasi kerja

seseorang.

Tenaga rekam medik yang berpendidikan tinggi motivasinya akan lebih baik

karena telah memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dibandingkan

dengan petugas yang berpendidikan rendah. Petugas dengan pendidikan lebih tinggi

diharapkan dapat memberikan sumbangsih berupa saran-saran yang bermanfaat

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
terhadap pimpinan organisasi dalam upayanya meningkatkan kinerja petugas rekam

medik. Hal serupa dikemukakan oleh Notoadmodjo (2002) bahwa melalui pendidikan

seseorang dapat meningkatkan kematangan intelektual sehingga dapat membuat

keputusan dalam bertindak.

Pekerja yang mempunyai latar belakang pendidikan tinggi akan mewujudkan

motivasi kerja yang berbeda dengan pendidikan yang lebih rendah. Petugas

puskesmas dengan pendidikan lebih tinggi diharapkan dapat memberikan sumbangsih

berupa saran-saran yang bermanfaat terhadap manajerial dalam upayanya

meningkatkan kinerja karyawan.

5.4 Hubungan Masa Kerja dengan Kinerja Petugas Rekam Medik

Masa kerja dalam penelitian ini adalah lama tahun bekerja petugas rekam

medik di bagian rekam medik. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan hasil uji

korelasi spearman rho bahwa masa kerja mempunyai hubungan secara signifikan

dengan kinerja petugas rekam medik di RSUD Rokan Hulu (p=0,001).

Secara proporsi menunjukkan masa kerja petugas rekam medik 72,7%

mempnyai ≤3 tahun. Masa kerja tersebut merupakan masa kerja petugas dibagian

rekam medik, sementara masa kerja nya di rumah dsakit mungkin sudah lebihd ari

tiga tahun.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Kristiani (2007), bahwa masa

kerja petugas vaksin puskesmas tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja. Hal ini

jika dibandingkan dengan uraian tugas petugas kesehatan tersebut, sangat jelas

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
berbeda, petugas vaksin cenderung ke lapangan, dan membutuhkan pengalaman yang

banyak untuk bisa menguasai lapangan, namun petugas rekam medik hanya berada

dalam ruangan, maka masa kerja yang lama terkadang tidak memberikan kontribusi

terhadap kinerjanya, apalagi petugas tersebut berada pada bagian yang sangat mudah

dikerjakan seperti merapikan tempat penyimpanan berkas rekam medik, pendaftaran

pasien atau bagian lainnya. Hal ini jelas berbeda dengan pendapat Siagian (1995)

bahwa semakin lama seseorang bekerja dalam suatu organisasi maka semakin tinggi

prestasi kerjanya.

Namun menurut Robbin (2001), bahwa ada hubungan yang positif antara mas

kerja dan produktifitas kerja, juga ada hubungan yang positif antara masa kerja dan

kepuasan kerja. Menurut Ardenson (1975) bahwa pekerjaan akan mempengaruhi

terhadap perilaku petugas. Seseorang yang sudah lama bekerja mempunyai wawasan

yang lebih luas dan pengalaman lebih banyak sehingga memegang peranan dalam

pembentukan perilaku. Namun menurut Sarwoto (1999) hubungan masa kerja

dengan produktifitas seseorang yang mempunyai masa kerja yang lebih lama tidak

selamanya lebih produktif dibandingkan pekerja baru.

5.5 Hubungan Pengetahuan dengan Kinerja Petugas Rekam Medik

Pengetahuan dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang diketahui oleh

petugas rekam medik terhadap uraian tugas pokok dan fungsinya di bagian rekam

medik.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Hasil penelitian menunjukan berdasarkan hasil uji korelasi spearman rho

bahwa adalah pengetahuan mempunyai hubungan secara signifikan dengan terhadap

kinerja dengan nilai p=0,000, dan berdasarkan nilai correlation coefecient yaitu

0,905 menunjukkan variabel pengetahuan merupakan variabel paling dominan

mempunyai keeratan hubungan dengan kinerja petugas rekam medik, artinya semakin

tahu petugas rekam medik tentang uraian tugasnya, maka semakin besar

kemungkinan mencapai prestasi kerjanya dibagiannya masing-masing dalam

penyelenggaraan rekam medik di RSUD Rokan Hulu.

Namun secara proporsi 63,8% pengetahuan petugas rekam medik di RSUD

Rokan Hulu termasuk kurang baik, hal ini terindikasi dari beberapa indikator

pengetahuan, dimana 90% menjawab dengan benar terhadap pengertian rekam medik

(90,0%), tujuan rekam medik (77,3%0, standar penyediaan berkas rekam medik

(86,4%), tugas bagian pendaftaran (72,7%), bagian rak file (36,4%), bagian

distributor (72,2%), bagian analisis data (86,4%) dan bagian pengkodean (36,4%).

Sedangkan responden yang mayoritas menjawab salah adalah ada item kegunaan

rekam medik dan lama simpan kartu indeks, masing-masing (68,2%). Artinya

umumnya petugas rekam medik tidak memahami uraian tugasnya masing- masing,

tetapi melakukan kegiatan tersebut didasarkan pada rutinitas, dan saling bekerja

sama dalam melaksanakan pekerjaan sebagai petugas rekam medik, dengan

suatu tujuan terlaksananya penyelenggaraan rekam medik secara sempurna.

Rendahnya pemahaman petugas rekam medik terhadap pelayanan rekam

medik disebabkan oleh berbagai faktor antara lain ada tidaknya mengikuti pelatihan,

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
hasil penelitian menunjukkan 72,7% tidak pernah mengikuti pelatihan, meskipun

dilihat dari pendidikan umumnya Sarjana.

Menurut Armstrong (1998), bahwa pengetahuan dan keterampilan dapat

ditingkatkan melalui pelatihan dan bimbingantehnis secara rutin yang bertujuan untuk

mencapai kesuksesan pekerjaannya dan kinerjanya secara keseluruhan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kristiani (2006), bahwa

pengetahuan mempunyai pengaruh terhadap kinerja petugas vaksin puskesmas,

namun berbeda dengan penelitian (Subekti, 2007), bahwa kinerja petugas klinik

Bestari Medan dipengaruhi oleh kepuasan terhadap pengawasan kerja mereka

(p=0,007), dengan besarnya pengaruhnya adalah 23,2%.

Dampak dari rendahnya pengetahuan petugas rekam medik dalam jangka

pendek adalah tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas pada bidangnya dengan tepat

waktu dan dampak jangka panjang adalah hasil kerja mereka tidak ada perubahan.

Hanya mengandalkan kegiatan-kegiatan yang rutinitas dilakukan tanpa ada trobosan

baru dan memperoleh informasi terkini, misalnya bekerja hanya mencatat hasil kerja

dengan form yang sama, menyusun laporan kegiatan yang tidak seperti layaknya

laporan pelaksanaan kegiatan yang direkomendasikan oleh Depkes.

Pengetahuan petugas adalah komponen penting dari petugas dalam melakukan

pekerjaannya. Dampak negatif dari rendahnya pengetahuan petugas terhadap tugas-

tugasnya dalam suatu organisasi sangat berdampak terhadap hasil kerjanya, artinya

pengetahuan yang tinggi dapat meningkatkan prestasi kerjanya. Menurut Menurut

Boulter et.al (1996), pengetahuan adalah unsur penting dalam mengkaji kompetensi

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
individu dalam organisasi yang dapat ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan. Hasil

penelitian Girsang (2005) menunjukkan bahwa pengetahuan petugas rekam medik di

RSUP Adam Malik Medan merupakan variabel paling dominan mempengaruhi waktu

tunggu pasien.

5.6 Hubungan Pelatihan dengan Kinerja Petugas Rekam Medik

Pelatihan adalah bentuk pendidikan informal yang diperoleh petugas atau

individu dalam suatu organisasi. Pelatihan dalam penelitian ini adalah ada tidaknya

petugas rekam medik mengikuti pelatihan tentang penyelenggaraan rekam medik dari

RSUD atau direkomendasikan ke Intitusi lain yang menyelenggarakan pelatihan.

Secara proporsi menunjukkan 72,7% tidak pernah mengikuti pelatihan, apalgi

mereka yang masih baru bekerja atau dengan masa kerja kurang dari satu tahun,

cenderung tidak pernah mengikuti pelatihan tentang penyelenggaraan rekam medik di

RSUD, hanya mengandalkan referensi atau pedoman yang ditetapkan rumah sakit

maupun departemen kesehatan.

Secara statistik dengan uji korelasi spearman rhospearman rho menunjukkan

variabel pelatihan mempunyai hubungan secara signifikan dengan kinerja petugas

rekam medik di RSUD Rokan Hulu (p=0,000), dan berdasarkan nilai correlation

coefecient yaitu 0, 747 sehingga merupakan variabel yang kedua paling berpengaruh

terhadap kinerja setelah pengetahuan.

Rendahnya frekuensi pelatihan yang diterima oleh petugas rekam medik

cenderung dipengaruhi oleh rendahnya pelatihan yang di rencanakan oleh RSUD

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Rokan Hulu terhadap pelatihan penyelenggaraan rekam medik, namun cenderung

didominasi oleh pelatihan tehnis lainnya seperti pelatihan kegawatdaruaratan, atau

pelatihan tehnis lainnya.

Tujuan pelaksanaan pelatihan pada prinsipnya adalah untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan petugas dalam melakukan kegiatan-kegiatan

penyelenggaraan pelayanan rekam medik. Dan unsur pelatihan ini adalah bagian dari

peningkatan kompetensi seorang petugas rekam medik, yang mencakup keterampilan

dalam menjalankan tugas, artinya petugas puskesmas terampil dan cekatan dalam

melaksanakan tugas-tugasnya di puskesmas, (2) keterampilan dalam memberikan

penguatan, yaitu kemampuan dalam memberikan respon, atau tanggap terhadap

pelaksanaan tugasnya serta keterampilan membuat variasi, artinya petugas puskesmas

mampu melakukan inovasi baru, kreatif sejauh masih tidak keluar dari konteks uraian

tugasnya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Haslinda (Ilyas, 1999), di

Kabupaten Subang Jawa Barat, menunjukkan adanya hubungan antara variabel

pelatihan (p=0,07) dengan prestasi kerja perawat dibagian unit gawat darurat.

Menurut As’ad (2000), pelatihan dimaksud untuk mempertinggi motivasi

kerja karyawan dengan mengembangkan cara-cara berpikir dan bertindak yang tepat

serta pengetahuan tentang tugas pekerjaan. Dengan perkatan lain pelatihan dan

pengembangan dapat menambah keterampilan kerja karyawan. Stoner (1993)

mengatakan bahwa pelatihan dimaksudkan untuk mempertahankan dan memperbaiki

prestasi kerja yang sedang berjalan. Menurut Green (1980) pelatihan merupakan

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
faktor pemungkin (Enabling factor) yaitu yang memungkinkan petugas dapat bekerja

dengan baik. Selain pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan,

Green menegaskan bahwa diperlukan sarana yang memungkinkan keterampilan

dilaksanakan. Notoatmodjo (1993) mengatakan bahwa pelatihan juga dapat

dipandang sebagai salah satu metoda peningkatan mutu pegawai (Staf

Development).

Selanjutnya Notoatmodjo (1993) mengatakan bahwa pelatihan adalah salah

satu bentuk proses pendidikan, dengan melalui pelatihan sasaran belajar akan

memperoleh pengalaman yang akhirnya akan menimbulkan perubahan perilaku.

Pelatihan mempunyai dua tujuan utama yaitu :

- Untuk meningkatkan keterampilan pekerja agar dapat menutup kesenjangan

antara kecapan atau kemampuan pekerja dengan permitaan jabatan.

- Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja dari pekerja dalam

mencapai tujuan organisasi.

5.7 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini mencakup desain penelitian, dimana

penelitian ini merupakan penelitian survai dengan pendekatan kuantitatif, sehingga

cenderung belum sepenuhnya dapat menjelaskan secara keseluruhan terhadap

determinan kinerja petugas rekam medik, mengingat variabel yang diteliti hanya

didasarkan pada karekteristik individu dalam pelayanan rekam medik, namun peneliti

membandingkan hasil penelitian ini dengan teori dan hasil penelitian lain yang

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
relevan guna menambah khazanah pembahasan determinan kinerja petugas rekam

medik.

Selain itu keterbasan penelitian dilihat dari aspek kualitas data, dimana dalam

penelitian ini karena data mengenai pengetahuan diperoleh dengan mengandalkan

daya ingat, maka akan terjadi recall bias. Hal ini karena responden lupa atau

responden, apalagi item pertanyaan yang diberikan belum pernah mereka dengar

sebelumnya sehingga sangat menyulitkan peneliti untuk memberikan penjelasan dan

peroleh informasi yang akurat.

Selain itu pada penggunaan data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari

catatan rekam medik dan rumah sakit sehingga data yang sering tidak terkini (up to

date). Kualitas data juga dipengaruhi oleh kemampuan responden mencerna

pertanyaan dalam kuesioner serta bias yang berasal dari pewawancara dimana

pewawancara meskipun sudah dilatih terlebih dahulu, bias ini mungkin saja terjadi

mengingat keterbatasan pengetahuan atau pengalaman pewawancara.

Dan dari aspek peneliti, penguasaan ilmu pengetahuan peneliti yang masih

belum memadai terhadap teknik penelitian ilmiah, maupun dalam teori-teori yang

mendukung suatu penelitian, disamping dana dan sarana yang dapat menyebabkan

kurang sempurnanya penelitian.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Kinerja petugas Rekam Medik di RSUD Rokan Hulu diketahui 45,5% termasuk

kategori sedang, 81,8% berusia 25-32 tahun, 68,2% perempuan, 40,9%

berpendidikan sarjana, dan 72,7% mempunyai masa kerja ≤3 tahun.

2. Pengetahuan petugas rekam medik, 63,6% termasuk kurang baik, dan 72,7% tidak

pernah mengikuti pelatihan.

3. Hasil uji korelasi spearman rho menunjukkan variabel pendidikan (p=0,000),

masa kerja (p=0,001), pengetahuan (p=0,000) dan variabel pelatihan (p=0,000)

mempunyai hubungan secara signifikan dengan kinerja petugas rekam medik di

RSUD Rokan Hulu Riau.

4. Variabel pengetahuan merupakan variabel paling dominan hubungan secara

signifikan dengan kinerja petugas rekam medik di RSUD Rokan Hulu Riau yang

ditunjukkan oleh correlation coefecient yaitu 0,905 (p=0,000)

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
6.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat disarankan beberapa hal berikut ini:

1. Perlu peningkatan pengetahuan petugas rekam medik melalui peningkatan

frekuensi pelatihan dan bimbingan teknis terhadap uraian tugas dan kegiatan-

kegiatan yang tercakup dalam penyelenggaraan pelayanan rekam medik di RSUD

Rokan Hulu.

2. Mengingat pelayanan rekam medik merupakan unit pelayanan terpenting dalam

penyelenggaraan pelayanan suatu rumah sakit, maka hendaknya alokasi anggaran

untuk bagian rekam medik perlu diperhatikan, khususnya pelatihan secarabergilir

bagi petugas rekam medik, baik dilakukan di rumah sakit, maupun mengutus

petugas rekam medik untuk mengikuti pelatihan di instansi lain atau yang

diadakan di Depkes RI.

3. Perlu dilakukan penelitian lannjutan dengan menambah variabel penelitian dari

determinan kinerja secara komprehensif, sehingga dapat diidentifikasi kinerja

petugas rekam medik secara keseluruhan, dan dapat dibandingkan dengan

beberapa rumah sakit guna memperoleh khazanah penelitian dengan perbedaan

karakteristik organisasi rumah sakit.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Tjandra. 2000. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta: Universitas


Indonesia Press.

Adikoesno, S. 1995. Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Agung, I.G.N. 1992. Metode Penelitian Sosial. Pengertian dan Pemakaian Praktis.
Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Amir, A. 2005. Undang Undang Praktik Kedokteran. Medan: Bestari IDI

Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka


Cipta.

Aswar, A. 1992. “Analisis Kuantitatif dan kualitatif Rekam Medis dalam Upaya
Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan“. Makalah Seminar Nasional
dalam Kongres dan Rakernas. Jakarta.

Brotowasisto. 2003. “Peranan Rekam Medis dalam Mendukung Kebijakasanaan


Pemerintah dalam Kaitan Rumah Sakit Sebagai Unit Swadana”. Makalah
Seminar Nasional dalam Kongres dan Rakernas. Jakarta.

Departemen Kesehatan. Direktorat Jenderal Pelayanan Medis.1997. Pedoman


Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pelayanan Medis Departemen Kesehatan.

Davis, G. 1999. Kerangka Proses Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Gramedia.

Djojosdibroto, R.D. 1997. Kiat Mengelola Rumah Sakit. Jakarta: Hipokrates.

Girsang, R, 2005. Evaluasi Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Waktu Tanggap


Petugas Kesehatan di Instalasi Gawat Darurat Rumah SAkit UmumPusat
H.Adam Malik Medan. Tesis Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara,
Medan

Hanif dan Sukendro. 2007. “Sistem Informasi Kesehatan Rumah Sakit”. Makalah
Politeknik Semarang.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Hasanbasri, M dan Buhang, S.A.S, 2005. Waktu Tunggu dan Cara Pembayaran di
Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Aloei Saboe Gorontalo, Working
Paper Series No.1, Program Magister Kebijakan dan Manajemen
Pelayanan Kesehatan UGM, Yogyakarta

Hatta, Gemala. 2003. “Transisi Rekam Medik ke Era Reformasi”. Makalah Seminar
dalam Kongres dan Rakernas – III Pormiki, Jakarta.

Husk, Gregg and Daniel A.Waxman. 2004. “Using Data From Hospital Information
Systems To Improve Emergency department Care”. Academic
Emergency Medicine 11(11):1237-1244

Ilyas, Yaslis, 1999. Kinerja: Teori, Penilaian dan Penelitian. FKM UI, Jakarta
, 2001. Kinerja: Teori, Penilaian dan Penelitian. FKM UI, Jakarta
Justin.T.Sirait, 2006. Memahami Aspek-aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia
dalam Organisasi. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta
Mathis dan Jackson, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Salemba
Empat.

Mangkunegara, AA, 2005, Evaluasi Kinerja SDM, Refika Aditama, Bandung.


Mbananga, Madale and Becker. 2002. “The Medical Research: Evaluation of
Hospital Information System In The Northen Province In South Africa”.
MRC: South Africa

Munijaya, 2004. Manajemen Kesehatan. EGC, Jakarta

Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Permenkes No.1091 Tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan


Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten atau Kota.

Prawirosentono S., 1999, Kebijakan Kinerja Karyawan , BPFE, Yogyakarta.

Rivai, Veithzal, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan dari
Teori dan Praktek, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Riduwan, M, 2005. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Alphabet, Bandung

Soeprihanto, J, 2000, Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, Cetakan


Keempat, BPFE, Yogyakarta.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Sabarguna, B.S. 2003. Sistem Informasi Rumah Sakit. Yogyakarta Konsorsium
Rumah Sakit Islam Jawa Tengah.

Scott, G.M. 2002. Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Rajawali


Press.

Siagian, Sondang.S., 1995. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Bina Aksara.

.,1997. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bina Aksara.

Simanjuntak, Payaman J., 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Stoner, J.A.F., 1982. Management. New Jersey: Prectice-Hall Inc.

.,1986. Manajemen. (jilid 2). Edisi bahasa Indonesia. Alih bahasa:


Wilhelmus W.Bakowatun. Jakarta: Intermedia.

., 1993. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen.


Edisi Bahasa Indonesia. Alih Bahasa Sahat Simamora. Jakarta: PT.Rineka
Cipta.
Tantos. 2007. “Sistem Informasi Rumah Sakit Ideal”. Makalah D3 Rekam Medik
UGM.

Watson, James and Anne Hill. 1989. Communication and Media Studies. New Delhi:
Universal Book Stall.

Wexley, K.N., and Yuki, G.A., 1977. Manajemen sumber daya manusia, Jakarta:
Irwin, Inc.

Wijono. D. 2000. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Airlangga Press

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH KARAKTERISTIK PETUGAS TERHADAP KINERJA
PETUGAS REKAM MEDIK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ROKAN HULU

NOMOR RESPONDEN :

BAGIAN :

TANGGAL/BULAN/TAHUN :
WAWANCARA

I. KARAKTERISTIK PETUGAS REKAM MEDIK

01 Umur : Tahun
02 Jenis Kelamin
1. Laki-laki
2. Perempuan
02 Pendidikan :
1. SMU
2. Diploma
3. Sarjana
4. Pascasarjana
03 Masa Kerja Tahun

04 Pengetahuan
1 Menurut bapak ibu apa yang dimaksud dengan rekam medik?
a. Rekam medik adalah catatan atau dokumen tertulis tentang proses
pelayanan yang diberikan dokter dan tenaga kesehatan lainnya
kepada pasien.
b. Rekam medik adalah catatan-catatan pasien di rumah sakit
c. Rekam medik merupakan syarat pelayanan rumah sakit

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Pertanyaan Pengetahuan Lanjutan

2 Menurut bapak ibu apa tujuan rekam medik


a. Menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya
peningkatan pelayanan kesehatan di RS
b. Membantu dan memudahkan memperoleh informasi tentang pasien
c. Membantu dokter mengetahui riwayat pengobatan pasien

3 Menurut bapak/ibu aspek apa saja yang mencakup dari kegunaan rekam
medik
a. Aspek administrasi, pendidikan, medis, hukum, keuangan, dan
dokumentasi
b. Aspek administrasi dan dokumentasi
c. Aspek dokumentasi saja

4 Menurut bapak/ibu berapa lama penyimpanan kartu indeks penderita


a. 5 tahun lalu dimusnahkan
b. 10 tahun lalu dimusnahkan
c. 1 tahun lalu dimusnahkan

5 Menurut bapak/ibu berapa lama standar dalam penyediaan berkas rekam


medik
a. ≤ 10 menit
b. ≥ 10 menit
c. 10 – 20 menit

6 Menurut bapak/ibu apa saja yang harus dilakukan oleh petugas di tempat
pendaftaran pasien
a. Mencatat nama pasien secara lengkap, nama suami/isteri jika sudah
berkeluarga dan jika belum dicatat nama orang tuanya.
b. Mencatat nama dan alamat pasien
c. Mencatat nama pasien saja

7 Menurut bapak/ibu apa saja kegiatan yang dilakukan oleh petugas dibagian
rak file
a. Mengambil berkas sesuai permintaan, dicatat di buku pengeluaran,
memasukkan kembali berkas ke tempat semula jika sudah
digunakan, serta menyusutkan berkas jika sudah jatuh tempo
b. Mengambil dan menyimpan berkas rekam medik
c. Mengambil, menyimpan dan memusnahkan berkas rekam medik
jika tidak digunakan lagi

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Pertanyaan Pengetahuan Lanjutan

8 Menurut bapak/ibu apa saja kegiatan yang dilakukan oleh petugas


distributor berkas rekam medik
a. Memilah berkas yang akan dikirim, mencatat, mengirim dan
menyerahkan berkas kepada petugas analisa berkas rekam medik
b. Mengirim berkas ke polklinik
c. Mengirimkan berkas ke poliklinik dan ke bagian analisa berkas
rekam medik

9 Menurut bapak/ibu apa saja kegiatan yang dilakukan oleh petugas


analisa berkas rekam medik
a. Menyeleksi berkas yang diterima, mencatat ketidak lengkapan
berkas dan menganalisa berkas baik jumlah atau kualitas berkas
b. Menanalisa berkas rekammedik dengan baik
c. Menganalisa dan melaporkan berkas rekam medik kepada kaur
rekam edik.

10 Menurut bapak/ibu apa saja yang dilakukan oleh petugas pengkodingan


(kode) berkas rekam medik
a. Memberi kode sesuai jenis penyakit, dan ICD 10, beri tanda cek
list, kemudian diserahkan kepada petugas indeks rekam medik
b. Memberi kode berkas dan mencatatnya dengan baik
c. Memberi kode sesuai kartu status pasien

05 Pelatihan
1 Apakah bapak/ibu pernah mengikuti pelatihan rekam medis?
1. Tidak Pernah
2. Pernah
2 Jika tidak pernah, kenapa?

3 Jika, pernah berapa kali

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Pertanyaan Kinerja Petugas Rekam Medik

Jawaban
No Kegiatan
Ya Tidak
1 Membuat/mengisi/mengerjakan ke buku register pendaftaran
pasien rawat jalan/inap dari map status pasien: nomor medical
record, dll.

2 Menyimpa/menyusun map status pasien ke rak status sesuai


dengan nomor yang dibutuhkan agar mudah untuk hal yang
perlu mengambilnya kembali dan juga pengembaliannya.

3 Peminjaman map status pasien yang lama jika diperlukan data


harus sepengetahuan dokter yang bersangkutan dengan surat
tertulis/ditandatangani yang diketahui staf rekamm edik melalui
izin atasan

4 Mengarahkan/membantu para staf rekam medik untuk


kelancaran pelaksanaan tugas

5 Mengembalikan map status pasien ke ruangan njika catatan


dalam status text tidak lengkap

6 Mengerjakan/merekap sensus harian poliklinik rawat jalan,


umum, askes, jamkesmas untuk pendafatar ICD 10.

7 Mengumpulkan/merekap dan membuat laporan dari poliklinik


surveilans terpadu penyakit.

8 Membuat laporan pasien rawat jalan dormulir RL.2B per


triwulan

9 Membuat/merekap jumlah pasien rawat jalan

10 Membuat laporan DHF ke Dinas Kesehatan

11 Mengarahkan/membantu pada petugas rawat jalan untuk


pelaksanaan tugas

12 Menyusun/menyimpan kartu status rawat jalan ke rak status


yang tersedia sesuai nomor yang telah disedikan di loket

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
13 Mengambil kartu status pasien rawat jalan ke masing-masing
poliklinik, jika terlambat pengembaliannya setiap hari

14 Memberikan kartu status pasien rawat jalan ke poliklinik untuk


pasien baru dan lama gar disatukan jika sudah terisi

15 Pencatatan jumlah pasien rawat inap masuk per hari dan jumlah
pasien gawat darurat

16 Pencatatan jumlah pasien pindahan dari ruangan sesuai sensur


harian rawat inap

17 Pencatatan jumlah hari rawatan, opname pasien

18 Pencatatan jumlah pasien pulang hidup/mati dari rumah sakit

19 Pencatatan jumlah pasien pulang per jenis pelayanan rumah


sakit

20 Pencatatan indikator rumah sakit

21 Membantu petugas lain dalam pelaksanaan kegiatan bagi rawat


inap

22 Mengetik/mencek laporan rawat iap RL.2A untuk triwulan dan


tahunan

23 Mengirim semua laporan rawat inap ke dinas kesehatan

24 Membuat laporan STP rawat inap bulanan

25 Membuat laporan 20 penyakit terbanyak di ruang rawat inap

26 Membuat/mengerjakan/membantu penyusunan program,


mengelola data serta mengumpulkan bahan-bahan kerja

27 Membantu mengerjakan laporan pengelolaan ruang rawat inap


untuk pelaksanaan tugas

28 Menyusun data kegiatan RS (RL.1)

29 Merekap jumlah pasien kunjungan baru dan kunjungan ulang RS

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
30 Merekap sensus harian tindakan khusus

31 Merekap laporan laboratorium

32 Merekap jumlah pasien rawat jalan, umum,askes dan gakin

33 Merekap laporan dan patologi anatomi

34 Mengerjakan surat rujukan orang sakit

35 Membagi formulir RL.21.RL.2.2 dan RL.2.3. pasien rawat inap


ke ruangan untuk diisi perawat da ditanda tangani oleh dokter

36 Merekap RL.2.1, R.L. 2.2 dan RL.2.3 di kirim ke dinas


kesehatan

37 Mengisi kode penyakit sesuai ICD 1.0

38 Membantu mengerjakan laporan pengelolaan rumah sakit untuk


memperlancar pelaksanaan tugas

39 Menyusun lembaran status rawat inap

40 Mengecek isi data dalam map status rawat inap keseluruhannya


yang belum lengkap dan jelas

41 Membuat laporan rawat inap pasien per triwulan, data keadaan


morbiditas pasien rawat inap dormulir RL.2.a, RL.2c ke dalam
dan keluar RS

42 Membantu mengerjakan surat rujukan pasien orang sakit, surat


keterangan meninggal juga visum

43 Menulis/mencaftarkan nama pasien rawat inap sesuai aturan


yang tepat rekam medik ke buku pendaftaran pasien rawat inap

44 Mengambil/mengantarkan buku nama pasien pendaftaran rawat


inap sekaligus map status pasien rawat inap

45 Mengambil/mengantarkan map pasien rawat inap yang belum


lengkap ke ruangan

46 Menyusun lembaran status rawat inap

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
47 Memberian/membuat indeks terhadap indeks pasien rawat jalan,
Inap,dokter, penyakit, obat, operasi, kelahiran dan indeks
kematian

48 Menempatkan indeksing ke bagian filling untuk proses


penyimpangan sehingga berkas rekam medik aman

49 Membantu pelaksanaan seluruh kegiatan-kegiatan yang ada


dibagian penyimpangan lainnya

50 Memelihara dan mematuhi seluruh aspek pekerjaan yang ada di


masing-masing unit.

51 Membuat laporan tertulis setiap kegiatan per triwulan dan per


tahun.

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Lampiran 2

HASIL PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

1. Uji Validitas dan Reabilitas Data

Reliability
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)
Mean Std Dev Cases

1. TAHU1 1.4500 .5104 20.0


2. TAHU2 1.3500 .4894 20.0
3. TAHU3 1.4000 .5026 20.0
4. TAHU4 1.3000 .4702 20.0
5. TAHU5 1.3500 .4894 20.0
6. TAHU6 1.4500 .5104 20.0
7. TAHU7 1.4000 .5026 20.0
8. TAHU8 1.5000 .5130 20.0
9. TAHU9 1.4000 .5026 20.0
10. TAHU10 1.4000 .5026 20.0

N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 14.0000 19.2632 4.3890 10

Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted

TAHU1 12.5500 15.9447 .7502 .9674


TAHU2 12.6500 15.6079 .8834 .9624
TAHU3 12.6000 15.6211 .8531 .9635
TAHU4 12.7000 15.6947 .8986 .9620
TAHU5 12.6500 15.3974 .9442 .9602
TAHU6 12.5500 15.9447 .7502 .9674
TAHU7 12.6000 15.3053 .9422 .9602
TAHU8 12.5000 15.8421 .7733 .9665
TAHU9 12.6000 15.9368 .7659 .9667
TAHU10 12.6000 15.3053 .9422 .9602

Reliability Coefficients

N of Cases = 20.0 N of Items = 10


Alpha = .9672

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Reliability
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)
Mean Std Dev Cases

1. KINERJA1 1.8000 .7678 20.0


2. KINERJA2 1.7000 .7327 20.0
3. KINERJA3 1.3500 .5894 20.0
4. KINERJA4 1.7000 .7327 20.0
5. KINERJA5 1.6500 .7452 20.0
6. KINERJA6 1.7000 .7327 20.0
7. KINERJA7 1.6500 .7452 20.0
8. KINERJA8 1.6500 .7452 20.0
9. KINERJA9 1.7000 .7327 20.0
10. KINERJ10 1.7000 .8013 20.0
11. KINERJ11 1.8000 .8335 20.0
12. KINERJ12 1.7000 .8013 20.0
13. KINJER13 1.8000 .8335 20.0
14. KINERJ14 1.6500 .7452 20.0
15. KINERJ15 1.6500 .7452 20.0
16. KINEJR16 1.6500 .7452 20.0
17. KINERJ17 1.8000 .7678 20.0
18. KINERJ18 1.7500 .7164 20.0
19. KINERJ19 1.6500 .7452 20.0
20. KINJER20 1.7000 .7327 20.0
21. KINERJ21 1.7000 .7327 20.0
22. KINERJ22 1.6000 .7539 20.0
23. KINERJ23 1.7000 .8013 20.0
24. KINERJ24 1.7500 .7864 20.0
25. KINERJ25 1.7000 .8013 20.0
26. KINERJ26 1.8000 .8335 20.0
27. KINERJ27 1.7000 .8013 20.0
28. KINERJ28 1.8500 .8127 20.0
29. KINERJ29 1.7000 .8013 20.0
30. KINERJ30 1.8000 .8335 20.0
31. KINERJ31 1.8000 .8335 20.0
32. KINERJ32 1.7000 .8013 20.0
33. KINERJ33 1.7000 .7327 20.0
34. KINERJ34 1.7000 .7327 20.0
35. KINERJ35 1.7500 .7864 20.0
36. KINERJ36 1.8500 .8127 20.0
37. KINERJ37 1.7000 .8013 20.0
38. KINERJ38 1.7000 .8013 20.0
39. KINERJ39 1.7500 .7864 20.0
40. KINJER40 1.7500 .7864 20.0
41. KINJER41 1.7000 .8013 20.0
42. KINJER42 1.8800 .8277 20.0
43. KINERJ43 1.7000 .8013 20.0
44. KINERJ44 1.7000 .8013 20.0
45. KINERJ45 1.9500 .8256 20.0

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
46. KINERJ46 1.8000 .7678 20.0
47. KINERJ47 1.8000 .8335 20.0
48. KINERJ48 1.7500 .7864 20.0
49. KINERJ49 1.7500 .7864 20.0
50. KINERJ50 1.8000 .7678 20.0
51. KINERJ51 1.7000 .8013 20.0

N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 87.8000 1304.6947 36.1206 51

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H
A)

Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted

KINERJA1 86.0000 1261.6842 .7778 .9960


KINERJA2 86.1000 1254.9368 .9482 .9959
KINERJA3 86.4500 1289.1026 .7369 .9963
KINERJA4 86.1000 1254.9368 .9482 .9959
KINERJA5 86.1500 1257.1868 .8885 .9959
KINERJA6 86.1000 1254.9368 .9482 .9959
KINERJA7 86.1500 1255.9237 .9129 .9959
KINERJA8 86.1500 1256.1342 .9088 .9959
KINERJA9 86.1000 1254.9368 .9482 .9959
KINERJ10 86.1000 1247.9895 .9902 .9958
KINERJ11 86.0000 1253.4737 .8561 .9960
KINERJ12 86.1000 1247.9895 .9902 .9958
KINJER13 86.0000 1253.4737 .8561 .9960
KINERJ14 86.1500 1255.9237 .9129 .9959
KINERJ15 86.1500 1256.2395 .9068 .9959
KINEJR16 86.1500 1255.9237 .9129 .9959
KINERJ17 86.0000 1261.6842 .7778 .9960
KINERJ18 86.0500 1258.1553 .9057 .9959
KINERJ19 86.1500 1256.3447 .9048 .9959
KINJER20 86.1000 1254.9368 .9482 .9959
KINERJ21 86.1000 1254.9368 .9482 .9959
KINERJ22 86.2000 1255.4316 .9114 .9959
KINERJ23 86.1000 1247.9895 .9902 .9958
KINERJ24 86.0500 1260.0500 .7886 .9960
KINERJ25 86.1000 1247.9895 .9902 .9958
KINERJ26 86.0000 1253.4737 .8561 .9960
KINERJ27 86.1000 1247.9895 .9902 .9958
KINERJ28 85.9500 1258.2605 .7939 .9960
KINERJ29 86.1000 1247.9895 .9902 .9958
KINERJ30 86.0000 1254.3158 .8415 .9960
KINERJ31 86.0000 1254.3158 .8415 .9960

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
KINERJ32 86.1000 1247.9895 .9902 .9958
KINERJ33 86.1000 1256.9368 .9089 .9959
KINERJ34 86.1000 1254.9368 .9482 .9959
KINERJ35 86.0500 1251.1026 .9522 .9958
KINERJ36 85.9500 1257.6289 .8050 .9960
KINERJ37 86.1000 1247.9895 .9902 .9958
KINERJ38 86.1000 1247.9895 .9902 .9958
KINERJ39 86.0500 1251.1026 .9522 .9958
KINJER40 86.0500 1251.1026 .9522 .9958
KINJER41 86.1000 1247.9895 .9902 .9958
KINJER42 86.1000 1247.9895 .9902 .9958
KINERJ43 86.1000 1247.9895 .9902 .9958
KINERJ44 86.1000 1247.9895 .9902 .9958
KINERJ45 85.8500 1264.5553 .6720 .9962
KINERJ46 86.0000 1254.4211 .9136 .9959
KINERJ47 86.0000 1254.3158 .8415 .9960
KINERJ48 86.0500 1250.6816 .9600 .9958
KINERJ49 86.0500 1251.1026 .9522 .9958
KINERJ50 86.0000 1254.3158 .9155 .9959
KINERJ51 86.1000 1247.9895 .9902 .9958

Reliability Coefficients
N of Cases = 20.0 N of Items = 51
Alpha = .9960

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Frequencies
Umur Responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 25 - 32 Tahun 18 81.8 81.8 81.8
33 - 42 Tahun 4 18.2 18.2 100.0
Total 22 100.0 100.0

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 7 31.8 31.8 31.8
Perempuan 15 68.2 68.2 100.0
Total 22 100.0 100.0

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SLTA 7 31.8 31.8 31.8
D-III Rekam Medik 6 27.3 27.3 59.1
S-1 9 40.9 40.9 100.0
Total 22 100.0 100.0

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 4 18.2 18.2 18.2
2 7 31.8 31.8 50.0
3 5 22.7 22.7 72.7
4 6 27.3 27.3 100.0
Total 22 100.0 100.0

Masa Kerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <= 3 Tahun 16 72.7 72.7 72.7
> 3 Tahun 6 27.3 27.3 100.0
Total 22 100.0 100.0

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
PP1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 2 9.1 9.1 9.1
Benar 20 90.9 90.9 100.0
Total 22 100.0 100.0

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 5 22.7 22.7 22.7
Benar 17 77.3 77.3 100.0
Total 22 100.0 100.0

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 15 68.2 68.2 68.2
Benar 7 31.8 31.8 100.0
Total 22 100.0 100.0

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 15 68.2 68.2 68.2
Benar 7 31.8 31.8 100.0
Total 22 100.0 100.0

PP5

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 3 13.6 13.6 13.6
Benar 19 86.4 86.4 100.0
Total 22 100.0 100.0

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
PP6

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 6 27.3 27.3 27.3
Benar 16 72.7 72.7 100.0
Total 22 100.0 100.0

PP7

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 8 36.4 36.4 36.4
Benar 14 63.6 63.6 100.0
Total 22 100.0 100.0

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 6 27.3 27.3 27.3
Benar 16 72.7 72.7 100.0
Total 22 100.0 100.0

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 3 13.6 13.6 13.6
Benar 19 86.4 86.4 100.0
Total 22 100.0 100.0

Pengetahuan Responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 8 36.4 36.4 36.4
Kurang 14 63.6 63.6 100.0
Total 22 100.0 100.0

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Pelatihan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 6 27.3 27.3 27.3
Tidak Pernah 16 72.7 72.7 100.0
Total 22 100.0 100.0

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Baik 5 22.7 22.7 22.7
Sedang 10 45.5 45.5 68.2
Baik 7 31.8 31.8 100.0
Total 22 100.0 100.0

Nonparametric Correlations
Correlations

Umur Kinerja
Responden Respoden
Spearman's rho Umur Responden Correlation Coefficient 1.000 -.387
Sig. (2-tailed) . .075
N 22 22
Kinerja Respoden Correlation Coefficient -.387 1.000
Sig. (2-tailed) .075 .
N 22 22

Nonparametric Correlations
Correlations

Jenis Kinerja
Kelamin Respoden
Spearman's rho Jenis Kelamin Correlation Coefficient 1.000 .362
Sig. (2-tailed) . .098
N 22 22
Kinerja Respoden Correlation Coefficient .362 1.000
Sig. (2-tailed) .098 .
N 22 22

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Nonparametric Correlations
Correlations

Pendidikan Kinerja
Responden Respoden
Spearman's rho Pendidikan Responden Correlation Coefficient 1.000 .649**
Sig. (2-tailed) . .001
N 22 22
Kinerja Respoden Correlation Coefficient .649** 1.000
Sig. (2-tailed) .001 .
N 22 22
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Nonparametric Correlations

Kinerja
Masa Kerja Respoden
Spearman's rho Masa Kerja Correlation Coefficient 1.000 .646**
Sig. (2-tailed) . .001
N 22 22
Kinerja Respoden Correlation Coefficient .646** 1.000
Sig. (2-tailed) .001 .
N 22 22

Nonparametric Correlations

Kinerja
Pelatihan Respoden
Spearman's rho Pelatihan Correlation Coefficient 1.000 .747**
Sig. (2-tailed) . .000
N 22 22
Kinerja Respoden Correlation Coefficient .747** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 22 22
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Nonparametric Correlations
Correlations

Pengetahuan Kinerja
Responden Respoden
Spearman's rho Pengetahuan Responden Correlation Coefficient 1.000 .905**
Sig. (2-tailed) . .000
N 22 22
Kinerja Respoden Correlation Coefficient .905** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 22 22

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Lampiran 3. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

Nilai Nilai
Item Pertanyaan Corrected Alpha Keterangan
Item Total Cronbach
1. Variabel Pengetahuan
Pengetahuan 1 0,7502 Valid dan Realibel
Pengetahuan 2 0,8834 Valid dan Realibel
Pengetahuan 3 0,8531 Valid dan Realibel
Pengetahuan 4 0,8986 0,972 Valid dan Realibel
Pengetahuan 5 0,9442 Valid dan Realibel
Pengetahuan 6 0,7502 Valid dan Realibel
Pengetahuan 7 0,9422 Valid dan Realibel
Pengetahuan 8 0,7733 Valid dan Realibel
Pengetahuan 9 0,7659 Valid dan Realibel
Pengetahuan 10 0,9422 Valid dan Realibel

2. Variabel Kinerja
Kinerja 1 0,7778 0,9960 Valid dan Realibel
Kinerja 2 0,9482 Valid dan Realibel
Kinerja 3 0,7369 Valid dan Realibel
Kinerja 4 0,9482 Valid dan Realibel
Kinerja 5 0,8885 Valid dan Realibel
Kinerja 6 0,9482 Valid dan Realibel
Kinerja 7 0,9129 Valid dan Realibel
Kinerja 8 0,9088 Valid dan Realibel
Kinerja 9 0,9482 Valid dan Realibel
Kinerja 10 0,9088 Valid dan Realibel
Kinerja 11 0,9482 Valid dan Realibel
Kinerja 12 0,9902 Valid dan Realibel
Kinerja 13 0,8561 Valid dan Realibel
Kinerja 14 0,9129 Valid dan Realibel
Kinerja 15 0,9068 Valid dan Realibel
Kinerja 16 0,9129 Valid dan Realibel
Kinerja 17 0,7778 Valid dan Realibel
Kinerja 18 0,9057 Valid dan Realibel
Kinerja 19 0,9048 Valid dan Realibel
Kinerja 20 0,9482 Valid dan Realibel
Kinerja 21 0,9482 Valid dan Realibel
Kinerja 22 0,9114 Valid dan Realibel
Kinerja 23 0,9902 Valid dan Realibel
Kinerja 24 0,7886 Valid dan Realibel

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008
Nilai Nilai
Item Pertanyaan Corrected Alpha Keterangan
Item Total Cronbach
Variabel Kinerja
Kinerja 25 0,9902 0,9960 Valid dan Realibel
Kinerja 26 0,8561 Valid dan Realibel
Kinerja 27 0,9902 Valid dan Realibel
Kinerja 28 0,7939 Valid dan Realibel
Kinerja 29 0,9902 Valid dan Realibel
Kinerja 30 0,8415 Valid dan Realibel
Kinerja 31 0,8415 Valid dan Realibel
Kinerja 32 0,9902 Valid dan Realibel
Kinerja 33 0,9089 Valid dan Realibel
Kinerja 34 0,9482 Valid dan Realibel
Kinerja 35 0,9522 Valid dan Realibel
Kinerja 36 0,8050 Valid dan Realibel
Kinerja 37 0,9902 Valid dan Realibel
Kinerja 38 0,9902 Valid dan Realibel
Kinerja 39 0,9522 Valid dan Realibel
Kinerja 40 0,9522 Valid dan Realibel
Kinerja 41 0,9902 Valid dan Realibel
Kinerja 42 0,9902 Valid dan Realibel
Kinerja 43 0,9902 Valid dan Realibel
Kinerja 44 0,9902 Valid dan Realibel
Kinerja 45 0,6720 Valid dan Realibel
Kinerja 46 0,9136 Valid dan Realibel
Kinerja 47 0,8415 Valid dan Realibel
Kinerja 48 0,9600 Valid dan Realibel
Kinerja 49 0,9522 Valid dan Realibel
Kinerja 50 0,9155 Valid dan Realibel
Kinerja 51 0,9902 Valid dan Realibel

Fitri Sukaesih : Hubungan Karakteristik Petugas Dengan Kinerja Petugas Rekam Medik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Rokan Hulu, 2008
USU Repository © 2008

Anda mungkin juga menyukai