Anda di halaman 1dari 4

Bagi Mahasiswa praktek

Diharapkan saat memberikan asuhan keperawatan, untuk terus meningkatkan kepatuhan cuci
tangan pada setiap 5 moment cuci tangan.

ABSTRAK

http://www.stikeskusumahusada.ac.id/digilib/files/disk1/24/01-gdl-rinamurdya-1183-1-skripsi-a.pdf

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2015

Rina Murdyaningsih

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan Terhadap Kepatuhan Mahasiswa Praktek Di ruang ICU
RSUD Dr. Moewardi

Cuci tangan sebelum melakukan perawatan pada pasien merupakan hal yang wajib dilakukan
oleh setiap tenaga kesehatan termasuk pada mahasiswa yang sedang melakukan praktik klinik.
Dengan melakukan cuci tangan dapat mencegah terjadinya infeksi nosokomial. Namun
berdasarkan hasil studi pendahuluan, masih banyak mahasiswa praktek belum patuh dalam 5
moment cuci tangan. Untuk meningkatkan kepatuhan cuci tangan, maka salah satu cara adalah
dengan memberikan pendidikan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh
pendidikan kesehatan cuci tangan terhadap kepatuhan mahasiswa praktek di ruang ICU RSUD
Dr. Moewardi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian metode pre
eksperimental dengan pendekatan one group pretest – posttest. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua mahasiswa praktek di Ruang ICU pada jadwal sift pagi hari, baik berpendidikan
DIII, S-1 keperawatan maupun mahasiswa S-1 Ners sebanyak 90 orang. Dengan teknik
sampling Consecutive sampling diperoleh sampel sebanyak 48 responden. Instrumen penelitian
menggunakan checklist 5 moment cuci tangan, analisis data menggunakan uji Mc Nemar. Hasil
penelitian diketahui Mahasiswa praktik klinik di ruang ICU banyak yang berusia 19-21 tahun
(62,5%), berjenis kelamin perempuan(68,8%) dan berpendidikan DIII (45,8%). Sebelum
diberi pendidikan kesehatan tentang cuci tangan diketahui sebagian besar sampel tidak patuh
dalam 5 moment sebesar 58,3%. Sesudah diberi pendidikan kesehatan tentang cuci tangan
diketahui sebagian besar sampel patuh dalam mencuci tangan dalam 5 moment sebesar
70,8%. Terdapat pengaruh kepatuhan mahasiswa praktek dalam cuci tangan antara sebelum
dan sesudah diberi pendidikan kesehatan cuci tangan dalam 5 moment dengan p = 0,007.
Abstract

http://opac.unisayogya.ac.id/id/eprint/220

Sumariyem, Quirina (2015) Hubungan Motivasi dengan Kepatuhan Perawat dalam Praktik Hand
Hygiene di Ruang Cendana Irna I RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Lainnya thesis, STIKES 'Aisyiyah
Yogyakarta.

INTISARI Latar belakang: Hand hygiene (cuci tangan) adalah merupakan faktor terpenting dalam
pengendalian dan pencegahan infeksi di rumah sakit. Perawat merupakan pemberi pelayanan secara
langsung kepada pasien, tidak patuh cuci tangan dapat menyebabkan infeksi nosokomial sehingga
berdampak pada lama rawat inap dan biaya perawatan yang tinggi. Patuh cuci tangan merupakan
kewaspadaan standar di pelayanan kesehatan. Tujuan: Diketahuinya hubungan motivasi dengan
kepatuhan perawat dalam praktik hand hygienedi ruang Cendana IRNA I RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta. Metode penelitian: Jenis penelitian adalah studi korelasi, desain yang digunakan adalah
survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
perawat yang bertugas di ruang Cendana IRNA I RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Cara pengambilan
sampling dengan cara samping jenuh dengan jumlah responden 40 orang perawat. Pengumpulan
data dilakukan dengan kuesioner. Hasil: Hasil analisa statistik dalam penelitian ini adalah motivasi
dengan kepatuhan perawat dalam praktik hand hygiene dengan menggunakan rumus Spearman?s
Rho diperoleh nilai p<0,05 yaitu sebesar 0,000 dengan nilai koefisiensi korelasi sebesar 0,559
menujukkan ada hubungan yang bermakna. Kesimpulan: Ada hubungan antara motivasi dengan
kepatuhan perawat dalam praktik hand hygiene di ruang Cendana IRNA I RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta. Saran: Bagi perawat untuk mempertahankan dan meningkatkan kepatuhan hand
hygiene sesuai prosedur guna menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial. Kata kunci : Motivasi,
Kepatuhan, Praktik hand hygiene Daftar Pustaka : 25 Buku (2004-2014), 3 Skripsi, 8 Website Judul
Halaman : viii, 66 Halaman, 2 Gambar, 8 Tabel, 17 Lampiran

Hubungan Karakteristik Perawat Dengan Tingkat Kepatuhan Perawat Melakukan Cuci Tangan di
Rumah Sakit Columbia Asia Medan`Rosita SaragihSKM, MKes1, Natalina Rumapea21Dosen Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Darma Agung Medan2Mahasiswa Program Studi S1 FakultasIlmu
Keperawatan Universitas Darma Agung Medan

ABSTRAK

Cuci tangan mempunyai pengaruh besar terhadap pencegahan terjadinya infeksi nosokomial
rumah sakit dan perawat mempunyai andil besar karena berinteraksi dengan pasien selama 24
jam. Perilaku cuci tangan perawat saat ini adalah bahwa ada beberapa perawat yang enggan
melakukan cuci tangan. Berdasarkan data dari PPI rumah Sakit Columbia Asia Medan masih
terdapat kejadian infeksi nosokomial antara lain 5% pada pemasangan dower catheter, 6%
kejadian plebitis skala satu, 1 kasus suspect MRSA pada bulan Agustus 2010. Apabila kejadian
infeksi ini terus berulang, maka image rumah sakit akan jelek dan bisa mengakibatkan Bad
Occupational Rate(BOR) rumah sakit menurun.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
karakteristik perawat (tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan, umur dan lama bekerja) dengan
tingkat kepatuhan perawat melakukan cuci tangan di Rumah Sakit Columbia Asia Medan. Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
tenaga keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit Columbia Asia Medan sebanyak 280 orang,
dengan teknik probability samplingsebanyak 84 orang perawat. Pengumpulan data dengan
menggunakan kuesioner dan analisa data dilakukan secara univariat dan bivariate menggunakan uji
Pearson.Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat
pengetahuan mengenai cuci tangan dengan tingkat kepatuhan melakukan cuci tangan ( p =
0,02), ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan tingkat kepatuhan
melakukan cuci tangan (p = 0,04), ada hubungan yang bermakna antara umur dengan tingkat
kepatuhan perawat melakukan cuci tangan (p = 0,02), ada hubungan yang bermakna antara
lama bekerja dengan tingkat kepatuhan melakukan cuci tangan (p = 0,04) di Rumah Sakit
Columbia Asia Medan. Rumah sakit Columbia Asia Medan memiliki tingkat kepatuhan
melakukan cuci tangan dengan kategori kepatuhan minimal (72,61%). Saran yang diberikan adalah
kepada semua perawat diminta kesadarannya untuk selalu patuh melakukan cuci tangan
sesuaidengan standart sebelum dan sesudah melakukan tindakan kepada pasien.Kata Kunci :
Karakteristik, Kepatuhan, Cuci tangan

INTISARI

http://journal.stikes-mb.ac.id/index.php/caring/article/download/21/20

Caring, Vol.3, No.2, September 2015 50

HUBUNGAN UMUR, LAMA KERJA, PENDIDIKAN DAN MOTIVASI DENGAN


KEPATUHAN PERAWAT MELAKUKAN ENAM LANGKAH LIMA MOMENT
CUCI TANGAN DI RUANG ICU RSUD ULIN BANJARMASIN
Roly Marwan Mathuridy1

Latar Belakang: Cuci tangan menjadi salah satu langkah yang efektif untuk memutuskan rantai
transmisi infeksi, sehingga insidensi nosokomial dapat berkurang. Pencegahan dan pengendalian
infeksi mutlak harus dilakukan oleh perawat, dokter dan seluruh orang yang terlibat dalam
perawatan pasien.

Tujuan: Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan umur, lama kerja, pendidikan dan
motivasi dengan kepatuhan perawat melakukan enam langkah lima moment cuci tangan di ruang
ICU RSUD Ulin Banjarmasin.

Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi. Populasi dalam penelitian ini semua
tenaga keperawatan di ruang ICU sebanyak 36 orang, dengan teknik sampel jenuh sebanyak 30
orang dengan menggunakan kuesioner dan observasi, analisis data dilakukan secara univariat,
bivariate uji spearmen dengan derajat kepercayaan 95%.

Hasil: Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antar lama kerja dengan
kepatuhan melakukan enam langkah lima momen cuci tangan (p= 0,008), ada hubungan yang
bermakna antara motivasi dengan kepatuhan melakukan enam langkah lima momen cuci tangan
(p=0,014). Saran yang di berikan adalah kepada semua perawat diminta kesadarannya untuk selalu
patuh melakukan cuci tangan sesuai dengan standar enam langkah lima moment. Kata Kunci: Umur,
Lama Kerja, Pendidikan, Motivasi, Perawat, Cuci Tangan.

Dan juga
pendidikan dari yang lebih muda bisa saja
lebih tinggi di bandingkan dengan yang
lebih tua sehingga pengetahuannya akan
berbeda.
Sesuai dengan peaget dalam anwar (2007
yang mengatakan bahwa seseorang pada
usia ini lebih adaptif dalam melakukan
suatu prosedur lebih cepat tanggap dan
melakukan dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai