I. Gambar Proyeksi
Untuk menyajikan sebuah benda tiga dimensi pada sebuah bidang dua dimensi dipergunakan
cara proyeksi.
Jika sebuah benda dilihat dari sebuah titik penglihatan O, seperti gambar 4.1 maka proyeksi dari
benda ini pada bidang proyeksi P disebut proyeksi perpspektif dan gambarnya disebut gambar
perspektif
Jika titik penglihatannya berada di tak terhingga, maka garis-garis proyeksi ( garis-garis
penglihatan) menjadi garis sejajar, seperti pada gambar 4.2 . Proyeksi ini disebut proyeksi sejajar
Proyeksi orthogonal, bila garis-garis proyeksi tegak lurus pada bidang proyeksi P
Proyeksi miring, bila garis-garis proyeksi membuat sudut dengan bidang proyeksi P
Proyeksi 30 30 82 82 82
Isometri
Proyeksi 15 15 73 73 96
Dimetri
35 35 86 86 71
40 10 54 92 92
Proyeksi 20 10 64 83 97
Aksonometri
30 15 65 86 92
30 20 72 83 89
35 25 77 85 83
45 15 65 92 86
V. Gambar Isometri
Orang lebih menyenangi gambar isometric, karena gambar isometric dapat menyajikan benda
dengan tepat, dan memerlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan cara proyeksi
yang lain. Berikut contoh gambar isometric dengan berbagai kedudukan sumbu utama Gambar
4.7. Kedudukan sumbu isometric dipilih sesuai tujuan dan hasil yang akan memberikan gambar
yang paling jelas.
Gambar 4.7 Kedudukan sumbu-sumbu isometric
Gambar 4.8
Gambar 4.9. Perbandingan beberapa jenis proyeksi miring proyeksinya miring terhadap bidang
proyeksi. Pada proyeksi ini benda dapat diletakkan sesukanya tetapi biasanya permukaan
depannya diletakkan frontal terhadap bidang proyeksi vertical. Dengan demikian bentuk
permukaan depan tergambar seperti sebenarnya, yang juga terdapat pada proyeksi orthogonal.
Sudut yang menggambarkan kedalamannya biasanya sudut 30, 45 dan 60 derajat terhadap sumbu
horizontal yang disebut juga sudut proyeksi. Pada rusuk yang miring ini bila dipakai skala
perpendekan= 0,5 dan sudut proyeksi 45omemberikan bentuk gambar yang jelas dan mudah
dipahami seperti sebenarnya dan penggambarannya agak mudah.
Gambar 4.10 memperlihatkan gambar sebuah benda dalam proyeksi isometric dan proyeksi
miring dapat dipakai sebagai perbandingan
Untuk dapat memproyeksikan benda secara orthogonal ( tegak lurus) perlu kita pahami dasar-
dasar proyeksi orthogonal. Benda tidaj lain dibatasi oleh bidang dan garis potong dari bidang
bidang tersebut. Untuk dapat memproyeksikan benda tersebut, kita harus dapat memproyeksikan
bidang dan garis. Untuk memproyeksikan bidang sama dengan memproyeksikan 2 garis yang
berpotongan pada bidang tersebut. Sedang untuk memproyeksikan garis adalah sama dengan
memproyeksikan dua titik yang tidak berimpit pada garis tersebut. Berikut contoh proyeksi titik
pada bidang proyeksi gambar 5.1a proyeksi garis PG pada bidang proyeksi, masing-masing
untuk PQ // bidang proyeksi. Gambar 5.1b, PQ terletak sebarang terhadap bidang proyeksi,
gambar 5.1.c dan PQ tegak lurus bidang proyeksi gambar 5.1d sedang pada gambar 5.2
menunjukkan urut-urutan proyeksi orthogonal dari suatu benda pada satu bidang proyeksi.
Gambar 5.1. Proyeksi Orthogonal dari titik dan garis
a. Proyeksi Eropa
Ketentuan dari proyeksi eropa, benda terletak antara pengamat dan bidang proyeksi. Cara
memproyeksikan :
Benda yang akan kita proyeksikan harus kita rencanakan mana yang kita anggap sebagai
pandangan depan, misalnya A adalah pandangan depan, B adalah pandangan atas, C adalah
pandangan kiri, D Pandangan Kanan, E pandangan bawah, dan F pandangan Belakang
ditunjukkan oleh anak panah pada gambar 5.3a. Ini menunjukkan dari arah mana pengamat/
orang akan memproyeksikan.
Kemudian benda kita masukkan kedalam kubus yang transparan ( tembus pandang) gambar 5.3b.
Dengan kekentuan dari proyeksi eropa di atas, maka gambar proyeksi pandangan depan ( A) ada
dibidang sisi belakang dari kubus, gambar proyeksi pandangan atas (B) ada di sisi bawah,
gambar proyeksi pandangan kiri ( C) ada di sisi kanan, Gambar proyeksi pandangan kanan ( D)
ada di sisi kiri, GAmbar proyeksi pandangan bawah (E) ada dibidang sisi atas dan gambar
proyeksi belakang ada dibidang sisi depan Gambar 5.3b
Kemudian sebagian dari rusuk-rusuk dari kubus tersebut kita potong dan bidang sisinya kita
rebahkan kebidang belakang dari kubus, sehingga menjadi satubidang dengan gambar proyeksi
pandangan depan.
Bila garis-garis rusuk kubus tersebut kita hilangkan, maka terlihat hasil proyeksi eropa seperti
pada gambar 5.3d
Ciri-ciri dari hasil proyeksi eropa :
Ketentuan dari proyeksi amerika , bidang proyeksi terletak antara pengamat dan benda. Cara
memproyeksikannya : Benda yang akan kita proyeksikan kita ambil sama dengan benda yang
diproyeksikan dengan cara eropa, gambar 5.3.a, termasuk arah memandangnya.
Kemudian benda kita masukkan dalam kubus yang transparan ( tembus pandang) gambar 5.4a.
Dengan ketentuan dari proyeksi amerika di atas, maka gambar proyeksi pandangan Depan (A)
ada dibidang sisi depan kubus, gambar proyeksi pandangan atas (B) ada di bidang atas,
Pandangan sisi kiri (C) ada di sisi kiri, pandangan sisi kanan (D) ada di sisi kanan , pandangan
bawah (E) ada di sisi bawah, pandangan sisi belakang (F) ada di belakang lihat gambar 5.4a
Kemudian sebagian dari rusuk-rusuk dari kubus tersebut kita potong dan bidang sisinya kita
rebahkan kebidang belakang dari kubus, sehingga menjadi satubidang dengan gambar proyeksi
pandangan depan.
Bila garis-garis rusuk kubus tersebut kita hilangkan, maka terlihat hasil proyeksi Amerika seperti
pada gambar 5.4c
Ciri-ciri dari hasil proyeksi Amerika :
Gambar adalah sebuah alat komunikasi untuk menyatakan maksud dari seorang sarjana teknik.
Oleh karena itu gambar sering juga disebut sebagai bahasa teknik atau bahasa untuk sarjana
teknik.
Perbandingan antara bahasa dan gambar diperlihatkan pada tabel dibawah, dimana standard
gambar merupakan tata bahasa dari suatu bahasa.
Penerusan informasi adalah fungsi yang penting untuk bahasa maupun gambar. Gambar
bagaimanapun adalah bahasa teknik. Oleh karena itu diharapkan bahwa gambar harus
meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan obyektif. Dalam hal bahasa, kalimat pendek
dan ringkas mencakup keterangan – keterangan dan pikiran-pikiran yang berlimpah. Hal ini
hanya dapat dicapai oleh kemampuan, katier dan watak sipenulis. Di lain pihak keterangan dan
pikiran demikian hanya dapat dimengerti oleh pembaca yang terdidik
Keterangan-keterangan dalam gambar, yang tidak dapat dinyatakan dengan bahasa, harus
diberikan secukupnya sebagai lambing-lambang. Oleh karena itu berapa banyak dan berapa
tinggi mutu keterangan yang dapat diberikan dalam gambar tergantung dari bakat perancang
gambar ( design drafter). Sebagai juru gambar sangat penting untuk memberikan gambar yang
tepat dan mempertimbangkan pembacanya. Untuk pembaca, penting juga berapa banyak
keterangan yang dapat dibacanya dengan teliti dari gambar.
Tabel 1 Bahasa dan gambar
o Penyampaian Informasi
Gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang dengan tepat kepada orang-orang
yang bersangkutan, kepada perencana proses, pembuatan, pemeriksaan, perakitan dan
sebagainya. Orang-orang yang bersangkutan bukan saja orang-orang dalam pabrik sendiri, tetapi
juga orang-orang dalam pabrik sub kontrak ataupun orang-orang asing dalam bahasa lain.
Gambar merupakan data teknis yang sangat penting sebagai bahan informasi untuk rencana-
rencana yang akan dating shingga diperlukan cara-cara penyimpanan, kodifikasi nomor urut
gambar dan lain-lain.
Gambar 1.1 Gambar 1.2
Dalam perencanaan, konsep abstrak yang melintas dalam pikiran diwujudkan dalam bentuk
gambar melalui proses, seperti gambar 1.3 misalntya. Pertama-tama analisa dan disintesa dengan
gambar. Kemudian gambarnya diteliti dan dievaluasi. Proses ini diulang-ulang sehingga
didapatkan gambar yang sempurna. Dengan demikian gambar tidak hanya melukiskan gambar,
tyetapi berfungsi juga sebagai peningkat daya piker untuk perencana Gambar 1.4. Oleh karena
itu sarjana teknik tanpa kemampuan menggambar akan kekurangan cara penyampaian keinginan
maupun cara menerangkan.
Sifat-sifat gambar dilihat dari tujuan gambar dapat diuraikan sebagai berikut
o Internasionalisasi Gambar
o Mempopulerkan gambar
Dalam lingkungan teknologi tinggi, akibat dikenalnya teknologi, golongan yang harus membaca
dan mempergunakan gambar meningkat jumlahnya. Akibatnya diperlukan cara mempopulerkan
gambar, dan gambar harus jelas dan mudah, peraturan-peraturan dan standar, eksplisit sangat
diperlukan
o Perumusan gambar
Hubungan yang erat antara bidang-bidang industri seperti permesinan, stuktur, perkapalan,
perumahan atau arsitektur, teknik sipil, masing-masing dengan kemajuan masyarakat
teknologinya, tidak memungkinkan menyelesaikan suatu proyek dari satu bidang saja, bahkan
lebih dari itu, telah menjadi suatu keharusan untuk menyediakan keterangan-keterangan gambar
yang dapat dimengerti, terlepas dari bidang-bidang di atas. Untuk tujuan ini masing-masing
bidang akan mencoba untuk mempersatukan dan mengidentifisir standar-standar gambar.
o Penyederhanaan gambar
Penghematan tenaga kerja dalam menggambar adalah penting tidak hanya untuk mempersingkat
waktu, tetapi juga untuk meningkatkan mutu rencana. Oleh karena itu penyederhanaan gambar
menjadi masalah penting untuk menghemat tenaga menggambar.
o Modernisasi gambar
Bersamaan dengan kemajuan teknologi, standar gambar juga telah dipaksa untuk mengikutinya,
dapat disebutkan di sini cara-cara baru ( modern ) yang telah dikembangkan seperti misalnya
pembuatan film mikro, berbagai macam mesin gambar otomatis dengan bantuan computer (
CAD – Computer Aided Design) dsb
Materi ini bisa di download di sini :
Alat-alat gambar yang dipergunakan dalam bidang gambar teknik sipil terdiri atas pensil gambar,
pena gambar, kotak jangka, penggaris, penggaris T, sepasang segitiga, mistar ukur, mistar skala,
busur derajat, penghapus, mal bentuk ( sablon) papan gambar, meja gambar, mesin gambar dan
kertas gambar.
Mutu dari suatu gambar ditentukan dari sarana ( alat-alat gambar) yang baik dan sumber daya
manusianya yang mampu menguasai teknik gambar dan menggunakan alat-alat gambar dengan
tepat. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai pemilihan dan penggunaan alat-alat gambar secara
tepat.
a. Pensil Gambar
Ada tiga golongan kekerasan pensil, yang masing-masing dibagi lagi dalam tingkat kekerasan.
Golongan tersebut adalah keras (H), sedang (F) dan Lunak (B). Golongan keras dari 9H sampai
4H, golongan sedang dari 3H sampai B dan golongan lunak dari 2B sampai dengan 7B. Sayang
sekali derajat kekerasan pensil ini masih belum standard sepenuhnya, karena itu dianjurkan
menggunakan satu merek pensil saja agar tepat derajat kekerasannya.
Untuk menarik garis yang panjang dengan tebal yang sama ( konstan) sebaiknya pensil dibuat
pipih ( baji) Gambar 2.1a, jadi jangan runcing/konis seperti gambar 2.1.b. Untuk membuat pensil
pipih dapat digunakan kertas amplas.
Sekarang sudah banyak dipakai pensil yang diisi kembali ( pensil mekanik). Isi dari pensil ini
mempunyai tingkat kekerasan yang bermacam-macam demikian juga dengan ukuran diameter
isinya dapat disesuaikan dengan ukuran tebal garis sehingga tidak perlu lagi penajaman. Ukuran-
ukuran yang ada adalah 0,3; 0,5; 0,7 dan 0,9 mm dan kekerasannya dapat dipilih dari HB atau F,
H, 2H dan 3H
Supaya hasil dari garis yang dibuat dengan pensil tersebut baik, maka pensil terhadap mistar
harus mempunyai sudut 90 derajat, sedang kecondongan dari arah gerakannya bersudut antara
80-90 derajat Gambar 2.2.
b. Pena Gambar
Pena tarik: Ujung pena yang terbelah itu dapat diatur, hingga orang mendapatkan lebar/tebal
garis yang bermacam-macam. Kedudukan waktu menggaris tegak lurus keatas gambar. Tinta
harus didisi secukupnya, bila terlalu banyak/ sedikit akan menghasilkan garis yang tidak merata
tebalnya. Pengisian tinta pada ujungnya tidak boleh sampai menempel dibagian luar, sehingga
tinta akan menempel pada mistar gambar yang akan menyebabkan turun ke kertas gambar. Bila
sudah diisi tinta secukupnya , harus secepatknya digunakan, bila tidak digunakan untuk waktu
lama akan mongering dan harus dibersihkan lagi
Rapido : pena ini mempunyai ujung ( mata pena) dengan macam-macam ukuran seperti pensil
mekanis. Banyak keuntungan dari pena Rapido ini bila dibandingkan dengan pena tarik :
ii. Tidak berada dalam tabung sehingga tidak mudah tumpah, pada pena tarik tinta berada pada
mulut pena dan berhubungan langsung dengan udara luar, sehingga cepat kering dan mudah
tumpah
iii. Tebal tipisnya sangat akurat, sebab ada macam-macam pemilihan mata pena dengan ukuran
tebal yang sudah tepat, tidak perlu menyetel/ memeriksa tebal lagi. Saat ini pena tarik sudah
ditinggalkan
Gambar 2.4
Untuk mendapatkan hasil gambar tinta yang baik , kerjakan anjuran-anjuran di bawah ini :
1) Pertama-tama gambarlah semua lingkaran, busur lingkaran atau garis lengkung. Lebih mudah
menyambung garis lurus pada garis lengkung daripada sebaliknya.
2) Semua garis lurus digambar berikutnya. Garis-garis tegak lurus digambar dari kiri ke kanan
dan semua garis mendatar dari atas ke bawah gb 2.5. Dengan demikian garis-garis mempunyai
cukup waktu untuk mongering dan kemungkinan " merusak " garis akan berkurang. Garis yang
kering juga diperlukan untuk garis yang berpotongan. Jika tidak maka hasilnya seperti pada gb.
2.6.
Garis Horisontal Garis vertical Pertemuan
c. Jangka
Penggaris T terdiri dari landasan ( kepala) dan daun, sehingga membentuk huruf T, disebut pula
penggaris T. Biasa digunakan untuk membuat garis horizontal yang panjang dengan menekankan
landasannya pada tepi kiri papan gambar dan menggesernya ke atas dan ke bawah. Jenis lain dari
penggaris T adalah yang landasannya dua, satu landasan tetap dan yang lain dapat bergerak.
Dengan mengatur sudut yang dikehendaki dari landasan yang dapat bergerak ini orang dapat
membuat garis panjang yang tidak horizontal ( miring ). Untuk menarik garis dengan pensil/ tinta
dipakai permukaan penggaris yang condong bukan yang tebal, lihat penampung dari penggaris
Gb. 2.11
Ukuran dari penggaris T ini biasanya dibuat dari seluloid/mika yang tahan terhadap perubahan
cuaca yaitu panas dan dingin, selain itu juga transparan ( tembus pandang ) Untuk memeriksa
kelurusan dari penggaris ini diperlukan penggaris T yang sudah diperiksa kelurusannya,
kemudian permukaan yang dipakai untuk menggaris dari kedua penggaris T itu dipertemukaan di
atas papan gambar seperti Gb 2.11. bila berimpit betul-betul dan tidak ada yang renggang berarti
T itu lurus.
e. Segitiga Siku-siku
Sepasang segitiga siku-siku terdiri dari siku-siku sama kaki dan sebuah segitiga siku-siku 30°
dan 60°, dimana panjang sisi miring segitiga siku-siku sama kaki hampir sama panjang dengan
siku-siku yang terpanjang dari segitiga yang kedua ( sudut 30° dan 60°) lihat gb 2.12a. Saat ini
banyak dipakai segitiga siku-siku yang dibuat dari seluloid/mika yang tahan cuaca.
f. Busur Derajat
Busur derajat dibuat dari alumunium atau palstik, biasanya busur derajat ini mempunyai garis-
garis pembagi dari 0° sampai dengan 180° gambar 2.15
Gambar 2.15
g. Mesin Gambar
Mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alat-alat gambar lainnya seperti
busur derajat, penggaris T, segitiga, mistar, mistar skala dsb. Keuntungannya dapat mempercepat
penyelesaian gambar dibawah. Alat ini dapat digunakan untuk menarik garis-garis sejajar, garis
tegak lurus dengan mudah. Penggaris yang dipasang pada alat ini bisa diganti-ganti sesuai
dengan skala yang ingin dipakai 1:1; 1:2 ; 1:5; 1:10 dsb. Sepasang penggaris tegak lurus tersebut
dapat digerakkan bebas disemua permukaan papan gambar
h. Kertas Gambar dan ukurannya
Sesuai dengan tujuan gambar, bermacam-macam kertas gambar dipakai, seperti misalnya kertas
gambar putih, kertas kalkir dsb. Untuk gambar tata letak ( perencanaan awal) biasanya dipakai
kertas gambar putih yang permukaannya tidak berbulu atau kasar dan menggunakan pinsil.
Sedangkan untuk gambar kerja yang biasanya dibutuhkan lebih dari satu untuk diperbanyak
biasanya menggunakan kertas kalkir
1) Ukuran Kertas A
A1 594 841 10
A2 420 594 10
A3 297 420 10
A4 210 297 10
A5 148 210 10
2) Ukuran Kertas B
Ukuran kertas seri B0 adalah : luasnya = √ 2 m2 dan perbandingan panjang dan lebar = 1 : √ 2.
Dengan cara penyelesaian yang sama seperti seri A0 maka didapat ukuran kertas seri B0:
panjang x = 1414 mm dan lebar y = 1000 mm B1 : x = 1000 dan y = 707 mm; B2 : x = 707 mm
dan y = 500 mm dst.
Huruf A ( d= h/14)
Sifat Perbandingan ukuran
Catatan : Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, bila mana ini memberi efek
visual yang lebih baik : seperti misalnya LA,TV dsb, d,h,I,a sama dengan tebal huruf d
Huruf B ( d= h/10)
Catatan : Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, bila mana ini memberi efek
visual yang lebih baik : seperti misalnya LA,TV dsb, d,h,I,a sama dengan tebal huruf d
OLEH :
Nama : Surandi
Kelas : X TO 2
Kelas : X TO 2
Nama : Prayugo
Kelas : X TO 2
Kelas : X TO 2