RPP Surat Resmi Ika
RPP Surat Resmi Ika
Sekolah/Satuan Pendidikan :
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke : 1, 2, 3, dan 4
A. Kompetensi Inti
Tujuan pembelajaran sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum, berbentuk kompetensi yang terdiri atas (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) kompetensi sikap sosial, (3) kompetensi pengetahuan pengetahuan, dan (4)
kompetensi keterampilan. Rumusan kompetensi sikap spiritual, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”; kompetensi sikap sosial, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yakni keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan digunakan sebagai dasar bagi guru dalam menumbuhkan dan mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.
KI 2 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Materi Pembelajaran
permasalahan;
pengajuan;
penawaran;
(Catatan: kolom bagian kanan bukan bagian RPP tetapi penjelasan prosedur model
pembelajaran Bahasa Indonesia).
Pendahuluan: 4 x 10 menit
Ppenutup: 4 x 20 menit
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telahdipelajari.
2. Peserta didik melaksanakan penilaian
pembelajaran yang diberikan pendidik.
3. Peserta didik saling memberikan umpan
balik/refleksi hasil pembelajaran yang telahdicapai.
4. Pendidik menutup pembelajaran dengan ucapan salam
E. Penilaian
Portofolio
(c) bukti catatan tentang apa yang akan ditulis dan sumber penulisan berbobot
10%; dan
Sikap
Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran atau di luar pembelajaran dengan
melalui observasi dengan mengisi jurnal.
Kelas/Semester : X/2
Pedoman Penskoran
a. Pengetahuan
Keterangan
Jumlah soal
Contoh
Nilai = 10 x 100 = 83,33
12
b. Keterampilan
Jumlah kreteria/soal
Contoh:
12
4. Film dokumenter cerita rakyat, dunia flora dan fauna (semacam tayangan program
5. Internet.
…………. ………………….
Kompetensi Dasar
Pengetahuan Keterampilan
3.10 Mengevaluasi pengajuan, 4.10 Menyampaikan pengajuan, penawaran,
penawaran dan persetujuan dalam teks persetujuan dan penutup dalam teks negosiasi secara
negosiasi lisan maupun tertulis. lisan atau tulis
Panitia : “Siang!”
Peserta : “Begini Bu, kegiatan kita kan selesainya sehari sebelum lebaran, saya jauh ni bu peserta dari
Aceh, jarak antara Aceh dengan Jakarta, apa lagi kabupaten saya harus ditempuh dengan
waktu 12 jam Bu, bagaimana kalau saya pulang duluan bu, karena kalau saya pulang H-
1lebaran dikhawatirkan tidak ada kendaraan dari bandara ke kabupaten tempat saya tinggal
bu.”
Panitia : “Maaf Bu, sepertinya Ibu tidak bisa pulang lebih awal karena kita masih ada post-
test dan penutupan pada hari tersebut bu, bagaimana kalau Ibu pulangnya setelah
penutupan?”
Peserta : “Tolonglah Bu, Saya jauh Bu. Kalau boleh tau penutupannya jam berapa ya
Bu?”
Panitia : “Maaf Bu, ini kebijakan pimpinan. Diperkirakan sore Bu, Ibu bisa pulang
Peserta :”Aduuuhh Bu kalau besoknya tidak terkejar Bu. Bagaimana kalau saya pulangnya sore, boleh
gak bu?”
Teks tersebut di atas berisis negosiasi, negosiasi yaitu bentuk interaksi sosial yang
berfungsi untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan
berbeda. Dalam negosiasi, pihak-pihak tersebut berusaha menyelesaikan perbedaan itu
dengan berdialog. Negosiasi antara peserta diklat dengan panitia dilakukan oleh dua pihak
yang berkepentingan untuk membuat kesepakatan mengenai persoalan yang menuntut
kesepakatan bersama. Definisi lainnya adalah sebagai berikut.
1. Negosiasi merupakan proses penetapan keputusan secara bersama antara beberapa pihak
yang memiliki kepentingan berbeda.
2. Negosiasi merupakan suatu cara dalam menetapkan keputusan yang dapat disepakati oleh
dua pihak atau lebih untuk mencukupi kepuasan pihak-pihak yang berkepentingan.
Di dalam negosiasi, terdapat suatu perbedaan kepentingan di antara dua tokoh yang
terlibat (negosiator). Dengan negosiasi tersebut, diharapkan perbedaan-perbedaan itu dapat
dikompromikan sehingga pada akhirnya diperoleh kesepakatan-kesepakatan. Meskipun
demikian, negosiasi tidak selalu berujung pada kesepakatan-kesepakatan. Mungkin saja yang
terjadi kemudian adalah kegagalan karena masing-masing pihak tidak mencapai harapan-
harapannya.
1. Fungsi
b. penggajian karyawan;
e. pembagian warisan;
Struktur adalah susunan, urutan, ataupun tahapan. Setelah diamati teks di atas,
terdapat lima tahapan yang lazim dilalui dalam proses bernegosiasi. Kelima tahapan itu
adalah sebagai berikut.
a. Pembukaan berisi pengenalan isu atau sesuatu yang dianggap masalah oleh salah
satu pihak, misalnya permintaan pulang lebih awal dari diklat karena alasan lebaran.
b. Isi, berisi penganjuan, penawaran dan persetujuan berupa adu tawar dari kedua
belah pihak untuk mencari penyelesaian yang saling menguntungkan, sampai
diperolehnya kesepakatan atau ketidaksepakatan. Di dalamnya mungkin terdapat
argumen-argumen, termasuk penentangan dan sanggahan-sanggahan.
c. Penutup berisi persetujuan dan kesepakatan kedua belah pihak. Mungkin pula di
dalamnya ada ucapan terima kasih, harapan, ataupun ungkapan lainnya sebagai
penanda kepuasan ataupun ketidakpuasan.
b. Kebahasaan
Contoh : Jarak antara bandara dengan kabupaten tempat tinggal saya jauh Bu.
Aduuuhh Bu kalau besoknya tidak terkejar Bu, kan saya jauh. Bagaimana kalau saya
pulangnya sore, boleh gak bu?”
4. Banyak menggunakan konjungsi penyebaban (kausalitas). Hal ini terkait dengan sejumlah
argumen yang disampaikan masing-masing. Untuk memperjelas alasan, mereka perlu
menyampaikan sejumlah alasan yang disertai penggunaan konjungsi penyebaban karena,
sebab, oleh karena itu, sehingga, akibatnya.
Contoh :
“Maaf Bu, sepertinya Ibu tidak bisa pulang lebih awal karena kita masih ada post-test dan
penutupan pada hari tersebut Bu, bagaimana kalau Ibu pulangnya setelah penutupan?”
2. Komunikasi langsung
3. Ada konflik
Bacalah kembali penggalan teks beriku! Lalu temukan kata kunci yang bermakna pengajuan!
Peserta : “Begini Bu, kegiatan kita kan selesainya sehari sebelum lebaran, saya jauh ni bu
peserta dari Aceh, jarak antara Aceh dengan Jakarta, apa lagi kabupaten saya harus ditempuh
dengan waktu 12 jam Bu, bagaimana kalau saya pulang duluan bu, karena kalau saya pulang
H-1lebaran dikhawatirkan tidak ada kendaraan dari bandara ke kabupaten tempat saya tinggal
Bu.”
Dalam cuplikan teks tersebut di atas terdapat negosiasi pengajuan yang disampaikan
oleh negosiator 1, hal tersebut tergambar pada kalimat “Bagaimana kalau saya pulang
duluan Bu? Yang bermakna negisoatir 1 memberikan pengajuan, sebagaimana yang telah kita
pahami teks negosiasi berisi pengajuan.
Panitia : “Maaf Bu, sepertinya Ibu tidak bisa pulang lebih awal karena kita masih ada post-
test dan penutupan pada hari tersebut Bu, bagaimana kalau Ibu pulangnya setelah penutupan?”
Cuplikan teks tersebut berisi penawaran yang diajaukan oleh negisiator 2, yang
bermaksud menawarkan tergambar pada kalimat “Bagaimana kalau Ibu pulangnya setelah
penutupan?” kalimat tersebut bermakna orang kedua menolak tawaran yang diajukan orang
pertama dan terjadilah perdebatan untuk memperoleh kesepakatan. Untuk menentukan
persetujuan dapat dilihat pada penggalan teks berikut, pada cuplikan teks berikut terdapat
kalimat persetujuan antara 2 belah pihak yang bernegosiasi.
Panitia : “Sore penutupan Bu. Kalau malam gimana mau?”
Peserta : “Boleh deh Bu malam aja, terima kasih Ibu.”
Dengan membaca teks “Negosiasi Peserta dengan Panitia” di atas tentu saja kita
mendapatkan sebuah gambaran bagaimana menemukan kesepakatan pada masalah yang
dihadapi, terutama terhadap masalah yang dialami nagiator 1 dalam negosiasi tersebut. Teks
tersebut disusun sedemikian rupa sehingga pembaca dengan mudah memahami struktur yang
dibangun <orientasi- isi- penutup> seperti pada penggalan teks berikut!
Peserta : “Begini Bu, kegiatan kita kan selesainya sehari sebelum lebaran, saya jauh ni bu
peserta dari Aceh, jarak antara Aceh dengan Jakarta, apa lagi kabupaten saya harus ditempuh
dengan waktu 12 jam Bu, bagaimana kalau saya pulang duluan bu, karena kalau saya pulang
H-1lebaran dikhawatirkan tidak ada kendaraan dari bandara ke kabupaten tempat saya tinggal
Bu.”
Peserta : “Tolonglah Bu, Saya jauh Bu. Kalau boleh tau penutupannya jam berapa ya Bu?”
Panitia : “Maaf Bu, ini kebijakan pimpinan. Diperkirakan sore Bu, Ibu bisa pulang besok
paginya!... Bagaimana?
Peserta : Aduuuhh Bu kalau besoknya tidak terkejar Bu. Bagaimana kalau saya pulangnya
sore, boleh gak bu?”
Panitia : “Sore penutupan Bu. Kalau malam gimana mau?”
Peserta : “Boleh deh Bu malam aja, terima kasih Ibu.”
Teks negosiasi yang tersaji di atas berawal dari suatu masalah yang dialami oleh negosiator 1
yang diajukan kepada negosiator 2, dalam pengajuan tersebut digukan kaidah kebahasaan
kalimat berita, seperti yang tergambar pada kalimat berikut!
Peserta : “Jarak antara bandara dengan kabupaten tempat tinggal saya jauh Bu”.
Dalam pengajuan tersebut sang lawan bicara atau negosiator ke2 memberikan penawaran,
peanawaran tersebut bisa diuraikan dalam bentuk kalimat bersyarat, yakni kalimat yang
ditandai dengan kata-kata jika, bila, kalau, seandainya, apabila, contoh,
Peserta : “Aduuuhh Bu kalau besoknya tidak terkejar Bu, kan saya jauh. Bagaimana kalau
saya pulangnya sore, boleh gak bu?”
Selain pengajuan dan penawaran juga terdapat penutup yang berisi kesepakatan antara
negosiator 1 dan negosiator 2, kesepakatan tersebut dapat dilihat pada contoh teks berikut!
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa teks yang disajikan di atas merupakan teks
negosiaisi. Teks dapat disusun secara lisan maupun tertulis.
Setelah dicermati teks tersebut kita dapat mencermati isi teks yaitu kesepakatan jadwal
pulang antar negosiator 1 dan negosiator 2, hal tersebut dapat diuraikan pada bagian-bagian
berikut:
Pembukaan atau disebut dengan pengenalan isu berisi salam pembuka untuk mengawali
pembicaraan antara negosiator 1 dan negosiator 2 serta penyampaian masalah apa yang akan
dinegosiasikan.
3. Terdapat penutup
Pada bagian terakhir teks tersebut ditutup dengan kesepakatan serta puas atau ketidakpuasan
yang terjadi antara negosiator 1 dan negosiator 2 yang disebut dengan penutup.