Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Satuan Pendidikan :

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/Semester : X/2

Pertemuan Ke : 1, 2, 3, dan 4

Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (2 X 4 Jam Pelajaran x 45 menit)

Materi Pokok : Teks Negosiasi

A. Kompetensi Inti

Tujuan pembelajaran sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum, berbentuk kompetensi yang terdiri atas (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) kompetensi sikap sosial, (3) kompetensi pengetahuan pengetahuan, dan (4)
kompetensi keterampilan. Rumusan kompetensi sikap spiritual, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”; kompetensi sikap sosial, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yakni keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan digunakan sebagai dasar bagi guru dalam menumbuhkan dan mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.

KI 1 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,


dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 2 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.10 Mengevaluasi pengajuan, penawaran  Menilai masalah, bagaimana cara
dan persetujuan dalam menyampaikan pengajuan, penawaran,
teks negosiasi lisan maupun dan pencapaian persetujuan dalam
tertulis. bernegosiasi.
4.10 Menyampaikan pengajuan,  Mengungkapkan cara pengajuan,
penawaran, persetujuan dan penawaran, dan pencapaian persetujuan
penutup dalam teks negosiasi secara lisan dalam bernegosiasi.
atau tulis.
 Memberikan tanggapan hasil kerja teman
atau kelompok lain secara lisan
(kekurangan dan kelebihan dilihat dari
kejelasan isi, kelengkapan data, EBI, dan
penggunaan kalimat).
3.11 Menganalisis isi, struktur (orientasi, pengajuan,  Menentukan struktur: orientasi dan
penawaran, persetujuan, penutup) dan ke- permasalahan (pengajuan, penawaran,
bahasaan teks negosiasi. dan persetujuan),
4.11 Mengkonstruksikan teks negosiasi  Menentukan cirri kebahasaan (pasangan
dengan memerhatikan isi, struktur (orientasi, tuturan dan kesantunan) dalam teks
pengajuan, penawaran, persetujuan, pe- negosiasi.
nutup) dan kebahasaan.  Menyusun teks negosiasi dengan
memerhatikan struktur teks dan aspek
kebahasaan.
 Mempresentasikan, mengomentari,
dan merevisiteks negosiasi yang telah
disusun.

C. Materi Pembelajaran

Isi teks negosiasi:

 permasalahan;

 pengajuan;

 penawaran;

 persetujuan/kesepakatan yang tercapai.

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

(Catatan: kolom bagian kanan bukan bagian RPP tetapi penjelasan prosedur model
pembelajaran Bahasa Indonesia).

Pendahuluan: 4 x 10 menit

1. Peserta didik merespon salam tanda mensyukurianugerah


Tuhan dan saling mendoakan.
2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guruberhubungan
dengan pembelajaran sebelumnya.
3. Peserta didik menerima informasi dengan proaktitentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
4. Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang akan
dipelajari dan dikuasai khususnya tentang pembelajaran
teks negosiasi sederhana

Kegiatan Inti: 4 x 150 menit

1. Peserta didik membaca 2 atau 3 teks negosiasiyang bertema


sama.
2. Peserta didik mencermati struktur teks dari
2atau teks negosiasi yang telah dibacanya.
3. Peserta didik mencermati ciri kebahasaan yangdigunakan
dalam teks negosiasi.
4. Peserta didik mencermati isi pokok dalam 2 atau teks negosiasi.
5. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang variasi struktur
teks dari 2 atau 3 teks negosiasi.
6. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang ciri kebahasaan
yang digunakan dalam 2 atau 3teks negosiasi.
7. Peserta didik mengajukan pertanyaan isi pokokdari 2 atau
3 teks negosiasi.
8. Peserta didik mengumpulkan informasi melalui telaah
model teks negosiasi.
9. Peserta didik melakukan klasifikasi dan deskripsi hubungan antar
komponen yang ditemukan berdasarkan telaah model teks

10. Peserta didik menyimpulkan struktur teksnegosiasi.


11. Peserta didik menyimpulkan ciri kebahasaanteks negosiasi .
12. peserta didik menyimpulkan isi pokok dari 2 atau 3 teks negosiasi.
13. Peserta didik mempresentasikan hasil
pengamatan tentang struktur, ciri bahasa, dan isi pokok dari 2 atau
3 teks negosiasi.
14. Peserta didik mengerjakan latihan dan tugas yang diberikan guru
untuk mengembangkan kompetensi (seperti latihan kata, kalimat,
dan paragraf) yang sesuai dengan jenis teksnegosiasi:
a. latihan kosa kata teknis, sinonim
b. latihan penulisan unsur serapan
c. latihan pengembangan teks negosiasi
d. latihan pengembangan kekohesian

15. Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangku atau berpasangan


untuk menentukan topik dan menyusun kerangka karangan.
Latihan pengembangan topik dengan peta pikiran (mindmap) atau
jaring laba-laba (spider-web) atau teknik lain yang dapat
digunakan.

16. Peserta didik menentukan topik teks negosiasidengan peta pikiran


(mindmap) atau jaring laba-laba (spider-web).
17. Peserta didik menyusun kerangka teksnegosiasi.
18. Peserta didik mengumpulkan informasi yang sesuai dengan topik
yang telah dipilih.
19. Peserta didik menyusun teks negosiasiberdasarkan kerangka yang
telah disusun dengan memperhatikan struktur teks, ciri
kebahasaan, dan EBI.
20. Peserta didik mempresentasikan teks negosiasiyang telah disusun.
21. Peserta didik menanggapi teks negosiasi.
22. Peserta didik merevisi teks negosiasi berdasarkan masukan dari
teman.
23. Peserta didik memasukkan lembar coretan kerja dan semua draf
hingga draf final ke bendel portofolio masing-masing.

Ppenutup: 4 x 20 menit
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telahdipelajari.
2. Peserta didik melaksanakan penilaian
pembelajaran yang diberikan pendidik.
3. Peserta didik saling memberikan umpan
balik/refleksi hasil pembelajaran yang telahdicapai.
4. Pendidik menutup pembelajaran dengan ucapan salam

E. Penilaian

KD dan Indikator (KD-3: Pengetahuan)

Kompetensi Dasar Indikator


3.10 Mengevaluasi pengajuan, penawaran dan  Menilai masalah, bagaimana cara
persetujuan dalam teks negosiasi lisan menyampaikan pengajuan, penawaran,
maupun tertulis. dan pencapaian persetujuan dalam
3.11 Menganalisis isi, struktur (orientasi, bernegosiasi.
pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup)  Menentukan struktur: orientasi dan
dan kebahasaan teks negosiasi. permasalahan (pengajuan, penawaran,
dan persetujuan),
 Menentukan cirri kebahasaan
(pasangan tuturan dan kesantunan)
dalam teks negosiasi.

Penilain Proses Penilaian Hasil


Penilaian proses aspek pengetahuan dapat Jenis : Tulis
dilakukan sejak kegiatan menelaah Model dan Bentuk : Uraian
mengonstruksiterbimbing.
Contoh instrumen:
Catatan terhadap peserta didik pada kegiatan a. Tentukan masalah negosiasi yang
tersebut dapat dijadikan penilaian sikap selama Anda baca!
mengikuti pembelajaran: ketekunan, kerja b. Tentukan cara penyampaian penga-
sama, semangat, ketelitian, kerapihan, juan dalam negosiasi yang Anda
kebersihan, keseriusan. baca!
c. Tentukan cara penyampaian perse-
tujuan dalam negosiasi yang Anda
baca!
d. Tuliskan bagian-bagian struktur teks
negosiasi yang Anda baca!
e. Tentukan 5 ciri kebahasaan yang
digunakan dalam teks negosiasidan
berikan contoh masing-masing!

KD dan Indikator (KD-4: Keterampilan)

Kompetensi Dasar Indikator


4.10 Menyampaikan pengajuan,  Mengungkapkan cara pengajuan,
penawaran, persetujuan dan penutup penawaran, dan pencapaian per-setujuan
dalam teks negosiasi secara lisan atau dalam bernegosiasi.
tulis.  Memberikan tanggapan hasil kerja teman
4.11 Mengkonstruksikan teks atau kelompok lain secara lisan
negosiasi dengan (kekurangan dan kelebihan dilihat dari
memerhatikan isi, struktur kejelasan isi, keleng-kapan data, EBI,
(orientasi, pengajuan, dan penggunaan kalimat).
penawaran, persetujuan, penutup) dan  Menyusun teks negosiasi dengan
kebahasaan. memerhatikanstruktur teks dan aspek
kebahasaan.
 Mempresentasikan, mengomentari,
dan merevisiteks negosiasi yang telah
disusun.

Penilain Proses Penilaian Hasil


Penilaian proses Jenis : Menulis
aspek pengetahuan Bentuk: Uraian
dapat dilakukan
sejak kegiatan Contoh Instrumen
mengonstruksi Susunlah teks negosiasi dengan memerhatikan hal di bawah
terbimbing dan ini!
mengonstruksi 1. Tentukan topik teks negosiasi!
mandiri. 2. Buatlah kerangka sesuai
dengan struktur teks negosiasi!
Catatan terhadap 3. Kembangkan kerangka
peserta didik pada tersebut menjadi teks negosiasi dengan memerhatikan
kegiatan tersebut struktur teks, cirikebahasaan, dan EBI!
dapat dijadikan
penilaian sikap
selama mengikuti
pembelajaran dan
mengerjakan tugas
(bendel portofolio):
ketekunan,
kerjasama,
semangat, ketelitian,
kerapihan,
kebersihan,
keseriusan.

Portofolio

Khusus untuk kompetensi menulis, penilaian meliputi proses dan


produk yang tercakup dalam penilaian portofolio. Dokumen portofolio
berisi:

(a) draf final (produk) berbobot 40%;

(b) bukti draf sedikitnya 3 draf berbobot 25%;

(c) bukti catatan tentang apa yang akan ditulis dan sumber penulisan berbobot
10%; dan

(d) catatan reflektif berbobot 25%.

Sikap
Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran atau di luar pembelajaran dengan
melalui observasi dengan mengisi jurnal.

Contoh format dan pengisian lembar pengamatan guru mata pelajaran

Nama Satuan pendidikan : SMN I Purwakarta

Tahun pelajaran : 2016/2017

Kelas/Semester : X/2

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia (peminatan)

No. Waktu Nama Kejadian/ Butir Positif/ Tindak Lanjut


Perilaku sikap Negatif
1. 25Januari Aira Memainkan HP disiplin - Dipanggil dan
2018 ketika disuruh
berdiskusi tentang menganalisis
struktur teksnegosiasi yang
teksnegosiasi lain
2. 25Januari Aftani Mengerjakan Tanggung + Diberi pujian atau
2018 tugas dengan jawab apresiasi
serius, tepat
waktu, dan
hasilnya sangat
baik

Pedoman Penskoran

a. Pengetahuan

Soal Aspek yang Dinilai Skor


1 a. Peserta didik menentukan masalah negosiasi dengan sangat tepat 4
b. Peserta didik menentukan masalah negosiasi dengan tepat 3
c. Peserta didik menentukan masalah negosiasi dengan kurang tepat 2
d. Peserta didik menentukan masalah negosiasi dengan tidak tepat 1

Soal Aspek yang Dinilai Skor


2 a. Peserta didik menuliskan cara penyampaian pengajuan dalam 4
negosiasi dengansangat tepat
b. Peserta didik menuliskan cara penyampaian pengajuan dalam 3
negosiasi dengantepat
c. Peserta didik menuliskan cara penyampaian pengajuan dalam 2
negosiasi dengankurang tepat
d. Peserta didik menuliskan cara penyampaian pengajuan dalam 1
negosiasi dengantidak tepat

Soal Aspek yang Dinilai Skor


3 a. Peserta didik munuliskan cara penyampaian persetujuan dalam 4
negosiasi dengansangat tepat
b. Peserta didik munuliskan cara penyampaian persetujuan dalam 3
negosiasi dengantepat
c. Peserta didik munuliskan cara penyampaian persetujuan dalam 2
negosiasidengan kurang tepat
d. Peserta didik munuliskan cara penyampaian persetujuan dalam 1
negosiasi dengantidak tepat

Soal Aspek yang Dinilai Skor


4 a. Peserta didik mentukan 5 ciri kebahasaan yang digunakan 4
dalam teksnegosiasi dan memberikan contoh masing-masing dengan sangat
tepat
b. Peserta didik mentukan 5 ciri kebahasaan yang digunakan 3
dalam teksnegosiasi dan memberikan contoh masing-masing dengan tepat
c. Peserta didik mentukan 5 ciri kebahasaan yang digunakan 2
dalam teksnegosiasi dan memberikan contoh masing-masing dengan kurang
tepat
d. Peserta didik mentukan 5 ciri kebahasaan yang digunakan 1
dalam teksnegosiasi dan memberikan contoh masing-masing dengan tidak
tepat

Soal Aspek yang Dinilai Skor


5 a. Peserta didik munuliskan isi pokok teks negosiasi dengan sangat tepat 4
b. Peserta didik munuliskan isi pokok teks negosiasi i dengan tepat 3
c. Peserta didik munuliskan isi pokok teks negosiasi si dengan kurang tepat 2
d. Peserta didik munuliskan isi pokok teks negosiasi dengan tidak tepat 1

Keterangan

Nilai = Perolehan skor

Jumlah soal
Contoh
Nilai = 10 x 100 = 83,33

12

b. Keterampilan

Bait Aspek yang Dinilai Skor


1a. Peserta didik menentukan topik teks negosiasi sangat sesuai isi teks 4
b. Peserta didik menentukan topik teks negosiasi sesuai isi teks 3
c. Peserta didik menentukan topik teks negosiasi kurang sesuai isi teks 2
d. Peserta didik menentukan topik teks negosiasi tidak sesuai isi teks 1
2a. Peserta didik menyusun kerangka teks negosiasi sangat lengkap dan 4
sangat sesuai dengan topik
b. Peserta didik menyusun kerangka teks negosiasi lengkap dan sesuai 3
dengan topik
c. Peserta didik menyusun kerangka teks negosiasi kurang lengkap dan 2
kurang dengan topik
d. Peserta didik menyusun kerangka teks negosiasi tidak lengkap dan 1
tidak sesuai isi teks
3 a. Peserta didik menulis teks negosiasi sangat sesuai dengan 4
kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
b. Peserta didik menulis teks negosiasi sesuai dengan kerangka, struktur, 3
ciri kebahasaan, dan EBI
c. Peserta didik menulis teks negosiasi kurang sesuai dengan 2
kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
d. Peserta didik menulis teks negosiasi tidak sesuai dengan 1
kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan EBI

Nilai = Perolehan skor

Jumlah kreteria/soal

Contoh:

Nilai = 11 x 100 = 91,66

12

F. Pendukung Pembelajaran (Alat, Media, Bahan, Sumber)

1. Penyajian komputer (laptop) dengan program powerpoint.


2. Bahan ajar otentik teks negosiasi (hasil penelitian atau media massa).

3. Buku teks dan buku ensiklopedia.

4. Film dokumenter cerita rakyat, dunia flora dan fauna (semacam tayangan program

televisi National Geographic atau BBC Earth).

5. Internet.

Mengetahui, ………….., ………..

Kepala ……… Guru mata pelajaran,

…………. ………………….

LAMPIRAN MATERI TEKS NEGOSIASI

Kompetensi Dasar

Pengetahuan Keterampilan
3.10 Mengevaluasi pengajuan, 4.10 Menyampaikan pengajuan, penawaran,
penawaran dan persetujuan dalam teks persetujuan dan penutup dalam teks negosiasi secara
negosiasi lisan maupun tertulis. lisan atau tulis

3.11 Menganalisis isi, struktur 4.11 Mengkonstruksikan teks negosiasi dengan


(orientasi, pengajuan, penawaran, memerhatikan isi, struktur (orientasi, pengajuan,
persetujuan, penutup) dan kebahasaan penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan
teks negosiasi

A. Contoh Teks (Fakta)


Negosiasi Peserta Diklat dengan Panitia Diklat

Peserta :“Selamat siang bu,”

Panitia : “Siang!”

Peserta : “Maaf bu menganggu.”

Panitia : “Iya tidak masalah, ada yang bisa saya bantu?”

Peserta : “Begini Bu, kegiatan kita kan selesainya sehari sebelum lebaran, saya jauh ni bu peserta dari
Aceh, jarak antara Aceh dengan Jakarta, apa lagi kabupaten saya harus ditempuh dengan
waktu 12 jam Bu, bagaimana kalau saya pulang duluan bu, karena kalau saya pulang H-
1lebaran dikhawatirkan tidak ada kendaraan dari bandara ke kabupaten tempat saya tinggal
bu.”

Panitia : “Maaf Bu, sepertinya Ibu tidak bisa pulang lebih awal karena kita masih ada post-
test dan penutupan pada hari tersebut bu, bagaimana kalau Ibu pulangnya setelah
penutupan?”

Peserta : “Tolonglah Bu, Saya jauh Bu. Kalau boleh tau penutupannya jam berapa ya

Bu?”

Panitia : “Maaf Bu, ini kebijakan pimpinan. Diperkirakan sore Bu, Ibu bisa pulang

besok paginya!... Bagaimana?

Peserta :”Aduuuhh Bu kalau besoknya tidak terkejar Bu. Bagaimana kalau saya pulangnya sore, boleh
gak bu?”

Panitia : “Sore penutupan Bu. Kalau malam gimana mau?”

Peserta : “Boleh deh Bu malam aja, terima kasih Ibu.”

Panitia : “Semoga Ibu selamat sampai rumah!”

B. Pengertian Teks (Konsep)

Teks tersebut di atas berisis negosiasi, negosiasi yaitu bentuk interaksi sosial yang
berfungsi untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan
berbeda. Dalam negosiasi, pihak-pihak tersebut berusaha menyelesaikan perbedaan itu
dengan berdialog. Negosiasi antara peserta diklat dengan panitia dilakukan oleh dua pihak
yang berkepentingan untuk membuat kesepakatan mengenai persoalan yang menuntut
kesepakatan bersama. Definisi lainnya adalah sebagai berikut.

1. Negosiasi merupakan proses penetapan keputusan secara bersama antara beberapa pihak
yang memiliki kepentingan berbeda.
2. Negosiasi merupakan suatu cara dalam menetapkan keputusan yang dapat disepakati oleh
dua pihak atau lebih untuk mencukupi kepuasan pihak-pihak yang berkepentingan.

Di dalam negosiasi, terdapat suatu perbedaan kepentingan di antara dua tokoh yang
terlibat (negosiator). Dengan negosiasi tersebut, diharapkan perbedaan-perbedaan itu dapat
dikompromikan sehingga pada akhirnya diperoleh kesepakatan-kesepakatan. Meskipun
demikian, negosiasi tidak selalu berujung pada kesepakatan-kesepakatan. Mungkin saja yang
terjadi kemudian adalah kegagalan karena masing-masing pihak tidak mencapai harapan-
harapannya.

C. Ciri-ciri Teks (Prinsip)

1. Fungsi

Teks negosiasi di atas tergolong ke dalam bentuk teks diskusi (discussion). Di


dalamnya membahas suatu isu tertentu dengan disertai sejumlah argumen dari dua pihak atau
lebih dengan tujuan untuk mengompromikan atau menyepakati kepentingan-kepentingan
yang berbeda. Kegiatan itu berisi adu tawar yang kemudian berujung pada kesepakatan atau
ketidaksepakatan. Istilah lain dari adu tawar keinginan itu, adalahnegosiasi. Adu tawar atau
negosiasi ternyata sering terjadi dalam berbagai kesempatan. Bahkan, dapat dikatakan bahwa
ketika berhubungan dengan orang lain, kita tidak bisa lepas dengan proses negosiasi, tetapi
dalam bentuk dan tingkat kepentingan yang berbeda-beda.

Di dalam pergaulan sehari-hari, kecakapan bernegosiasi sangat diperlukan.


Contohnya negosiasi antara peserta diklat dengan panitia tersebut di atas yang untuk
menghasilkan kesepakatan bersama. Dalam kehidupan yang lebih luas, kecakapan tersebut
diperlukan dalam pergaulan masyarakat, bidang pekerjaan, dan kehidupan bernegara. Dalam
bidang-bidang tersebut, banyak sekali kegiatan yang harus diselesaikan melalui negosiasi-
negosiasi.

Berikut contoh-contoh kegiatan lainnya yang perlu diselesaikan melalui negosiasi:

a. jual beli barang, jasa;

b. penggajian karyawan;

c. penempatan tenaga kerja;

d. penyusunan program-program organisasi;

e. pembagian warisan;

f. sengketa rumah atau tanah;

g. pembangunan fasilitas-fasilitas umum;

h. penentuan calon wakil rakyat dalam suatu partai politik.


2. Struktur

Struktur adalah susunan, urutan, ataupun tahapan. Setelah diamati teks di atas,
terdapat lima tahapan yang lazim dilalui dalam proses bernegosiasi. Kelima tahapan itu
adalah sebagai berikut.

1. Negosiator 1 menyampaikan maksud bernegosiasi.


2. Negosiator 2 menyampaikan penolakan ataupun sanggahan dengan alasan-
alasan.
3. Negosiator 1 mengemukakan argumentasi ataupun fakta yang memperkuat
maksudnya tersebut agar disetujui oleh negosiator 2.
4. Negosiator 2 kembali mengemukakan penolakan dengan sejumlah
argumentasi dan fakta.
5. Terjadinya kesepakatan/ketidaksepakatan.
Secara umum teks negosiasi dibentuk oleh tiga bagian, yakni pembukaan, isi, dan penutup.

a. Pembukaan berisi pengenalan isu atau sesuatu yang dianggap masalah oleh salah
satu pihak, misalnya permintaan pulang lebih awal dari diklat karena alasan lebaran.
b. Isi, berisi penganjuan, penawaran dan persetujuan berupa adu tawar dari kedua
belah pihak untuk mencari penyelesaian yang saling menguntungkan, sampai
diperolehnya kesepakatan atau ketidaksepakatan. Di dalamnya mungkin terdapat
argumen-argumen, termasuk penentangan dan sanggahan-sanggahan.
c. Penutup berisi persetujuan dan kesepakatan kedua belah pihak. Mungkin pula di
dalamnya ada ucapan terima kasih, harapan, ataupun ungkapan lainnya sebagai
penanda kepuasan ataupun ketidakpuasan.

b. Kebahasaan

Kaidah kebahasaan teks negosiasi ditandai oleh hal-hal berikut;


1. Keberadaan kalimat berita, tanya, dan perintah hampir berimbang. Hal
tersebut terkait dengan bentuk negosiasi yang berupa percakapan sehari-hari
sehingga ketiga jenis kalimat tersebut mungkin muncul secara bergantian.

a. Kalimat berita (deklaratif, statement)

Contoh : Jarak antara bandara dengan kabupaten tempat tinggal saya jauh Bu.

b. Kalimat tanya (interogatif, question)

Contoh : Kalau boleh tau kapan penutupan Bu?

c. Kalimat perintah (imperatif, command)

Contoh : Ibu bisa pulang besok paginya!

2. Banyak menggunakan kalimat yang menyatakan keinginan atau harapan. Hal


ini terkait dengan fungsi negosiasi itu, yakni untuk menyampaikan
kepentingan dan mengompromikannya dengan mitra bicara. Oleh karena itu,
akan banyak kalimat yang menyatakan maksud tersebut yang ditandai oleh
penggunaan kata-kata seperti minta, harap, mudah-mudahan.
Contoh:

Tolonglah Bu, Saya jauh Bu.

3. Banyak menggunakan kalimat bersyarat, yakni kalimat yang ditandai dengan


kata-kata jika, bila, kalau, seandainya, apabila. Ini terkait dengan sejumlah
syarat yang diajukan masing-masing pihak dalam rangkai “adu tawar”
kepentingan.
Contoh:

Aduuuhh Bu kalau besoknya tidak terkejar Bu, kan saya jauh. Bagaimana kalau saya
pulangnya sore, boleh gak bu?”

4. Banyak menggunakan konjungsi penyebaban (kausalitas). Hal ini terkait dengan sejumlah
argumen yang disampaikan masing-masing. Untuk memperjelas alasan, mereka perlu
menyampaikan sejumlah alasan yang disertai penggunaan konjungsi penyebaban karena,
sebab, oleh karena itu, sehingga, akibatnya.

Contoh :

“Maaf Bu, sepertinya Ibu tidak bisa pulang lebih awal karena kita masih ada post-test dan
penutupan pada hari tersebut Bu, bagaimana kalau Ibu pulangnya setelah penutupan?”

Kaidah (karakteristik umum) negosiasi adalah


1. Melibatkan 2 pihak

2. Komunikasi langsung

3. Ada konflik

4. Penyelesaian: adu tawar, tukar menukar

5. Tentang sesuatu yang belum terjadi

6. Penyelesaian: sepakat atau tidak sepakat

D. Prosedur Pembelajaran (sesuai KD)

1. Mengevaluasi Teks Negosiasi

Setelah mencermati kembali teks negosasi di atas, terdapat kesesuaian antara


pengajuan, penawaran dan persetujuan, untuk memahami hal tersebut, kita dapat
melakukannya dengan langkah-langkah berikut.

Bacalah kembali penggalan teks beriku! Lalu temukan kata kunci yang bermakna pengajuan!

Peserta : “Begini Bu, kegiatan kita kan selesainya sehari sebelum lebaran, saya jauh ni bu
peserta dari Aceh, jarak antara Aceh dengan Jakarta, apa lagi kabupaten saya harus ditempuh
dengan waktu 12 jam Bu, bagaimana kalau saya pulang duluan bu, karena kalau saya pulang
H-1lebaran dikhawatirkan tidak ada kendaraan dari bandara ke kabupaten tempat saya tinggal
Bu.”

Dalam cuplikan teks tersebut di atas terdapat negosiasi pengajuan yang disampaikan
oleh negosiator 1, hal tersebut tergambar pada kalimat “Bagaimana kalau saya pulang
duluan Bu? Yang bermakna negisoatir 1 memberikan pengajuan, sebagaimana yang telah kita
pahami teks negosiasi berisi pengajuan.

Panitia : “Maaf Bu, sepertinya Ibu tidak bisa pulang lebih awal karena kita masih ada post-
test dan penutupan pada hari tersebut Bu, bagaimana kalau Ibu pulangnya setelah penutupan?”

Cuplikan teks tersebut berisi penawaran yang diajaukan oleh negisiator 2, yang
bermaksud menawarkan tergambar pada kalimat “Bagaimana kalau Ibu pulangnya setelah
penutupan?” kalimat tersebut bermakna orang kedua menolak tawaran yang diajukan orang
pertama dan terjadilah perdebatan untuk memperoleh kesepakatan. Untuk menentukan
persetujuan dapat dilihat pada penggalan teks berikut, pada cuplikan teks berikut terdapat
kalimat persetujuan antara 2 belah pihak yang bernegosiasi.
Panitia : “Sore penutupan Bu. Kalau malam gimana mau?”
Peserta : “Boleh deh Bu malam aja, terima kasih Ibu.”

2. Menganalisis Teks Negosiasi

Dengan membaca teks “Negosiasi Peserta dengan Panitia” di atas tentu saja kita
mendapatkan sebuah gambaran bagaimana menemukan kesepakatan pada masalah yang
dihadapi, terutama terhadap masalah yang dialami nagiator 1 dalam negosiasi tersebut. Teks
tersebut disusun sedemikian rupa sehingga pembaca dengan mudah memahami struktur yang
dibangun <orientasi- isi- penutup> seperti pada penggalan teks berikut!

Peserta :“Selamat siang bu,”


Panitia : “Siang!”

Penggalan teks tersebut berisi orientasi yang bermakna pembukaan.

Peserta : “Begini Bu, kegiatan kita kan selesainya sehari sebelum lebaran, saya jauh ni bu
peserta dari Aceh, jarak antara Aceh dengan Jakarta, apa lagi kabupaten saya harus ditempuh
dengan waktu 12 jam Bu, bagaimana kalau saya pulang duluan bu, karena kalau saya pulang
H-1lebaran dikhawatirkan tidak ada kendaraan dari bandara ke kabupaten tempat saya tinggal
Bu.”
Peserta : “Tolonglah Bu, Saya jauh Bu. Kalau boleh tau penutupannya jam berapa ya Bu?”
Panitia : “Maaf Bu, ini kebijakan pimpinan. Diperkirakan sore Bu, Ibu bisa pulang besok
paginya!... Bagaimana?
Peserta : Aduuuhh Bu kalau besoknya tidak terkejar Bu. Bagaimana kalau saya pulangnya
sore, boleh gak bu?”
Panitia : “Sore penutupan Bu. Kalau malam gimana mau?”
Peserta : “Boleh deh Bu malam aja, terima kasih Ibu.”

Penggalan teks di atas merupakan bagian isi, yang di dalamnya terdapat


pengajuan, penawaran yang dialui dengan adu argumen dan alasan yang tepat untuk
memperoleh persetujuan. Struktur yang terakhir dari teks negosiasi adalah penutup,
tergambar pada cuplikan teks berikut!

Panitia : “Semoga Ibu selamat sampai rumah!”

Setelah menganalisis struktur saatnya menganalisis kaidah kebahasaan, kaidah kebahasaan


teks tersebut tergambar pada uraian berikut!

Kalimat berita, tanya, dan perintah a. Kalimat berita (deklaratif, statement)


Contoh : Jarak antara bandara dengan kabupaten tempat
tinggal saya jauh Bu.
b. Kalimat tanya (interogatif, question)
Contoh : Kalau boleh tau kapan penutupan Bu?
c. Kalimat perintah (imperatif, command)
Contoh : Ibu bisa pulang besok paginya!
Kalimat yang menyatakan Contoh:
keinginan atau harapan. Hal ini Tolonglah Bu, Saya jauh Bu.
terkait dengan fungsi negosiasi itu,
yakni untuk menyampaikan
kepentingan dan
mengompromikannya dengan mitra
bicara.
Kalimat bersyarat, yakni kalimat Contoh:
yang ditandai dengan kata-katajika, Aduuuhh Bu kalau besoknya tidak terkejar Bu, kan
bila, kalau, seandainya, apabila saya jauh. Bagaimana kalau saya pulangnya sore, boleh
gak bu?”
Konjungsi penyebaban (kausalitas). Contoh :
Hal ini terkait dengan sejumlah “Maaf Bu, sepertinya Ibu tidak bisa pulang lebih awal
argumen yang disampaikan masing- karena kita masih ada post-test dan penutupan pada hari
masing. Untuk memperjelas alasan, tersebut Bu, bagaimana kalau Ibu pulangnya setelah
mereka perlu menyampaikan penutupan?”
sejumlah alasan yang disertai
penggunaan konjungsi
penyebaban karena, sebab, oleh
karena itu, sehingga, akibatnya.

3. Menyampaikan Isi Teks Negosiasi

Teks negosiasi yang tersaji di atas berawal dari suatu masalah yang dialami oleh negosiator 1
yang diajukan kepada negosiator 2, dalam pengajuan tersebut digukan kaidah kebahasaan
kalimat berita, seperti yang tergambar pada kalimat berikut!

Peserta : “Jarak antara bandara dengan kabupaten tempat tinggal saya jauh Bu”.

Dalam pengajuan tersebut sang lawan bicara atau negosiator ke2 memberikan penawaran,
peanawaran tersebut bisa diuraikan dalam bentuk kalimat bersyarat, yakni kalimat yang
ditandai dengan kata-kata jika, bila, kalau, seandainya, apabila, contoh,

Peserta : “Aduuuhh Bu kalau besoknya tidak terkejar Bu, kan saya jauh. Bagaimana kalau
saya pulangnya sore, boleh gak bu?”

Selain pengajuan dan penawaran juga terdapat penutup yang berisi kesepakatan antara
negosiator 1 dan negosiator 2, kesepakatan tersebut dapat dilihat pada contoh teks berikut!

Peserta : “Boleh deh Bu malam aja, terima kasih Ibu.”


Panitia : “Semoga Ibu selamat sampai rumah!”

4. Mengkonstruksikan Teks Negosiasi

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa teks yang disajikan di atas merupakan teks
negosiaisi. Teks dapat disusun secara lisan maupun tertulis.

Cermati kembali teks berikut untuk menemukan bagian-bagian yang penting!

Peserta :“Selamat siang bu,”


Panitia : “Siang!”
Peserta : “Maaf bu menganggu.”
Panitia : “Iya tidak masalah, ada yang bisa saya bantu?”
Peserta : “Begini Bu, kegiatan kita kan selesainya sehari sebelum lebaran, saya jauh ni bu peserta dari
Aceh, jarak antara Aceh dengan Jakarta, apa lagi kabupaten saya harus ditempuh dengan
waktu 12 jam Bu, bagaimana kalau saya pulang duluan bu, karena kalau saya pulang H-
1lebaran dikhawatirkan tidak ada kendaraan dari bandara ke kabupaten tempat saya tinggal
bu.”
Panitia : “Maaf Bu, sepertinya Ibu tidak bisa pulang lebih awal karena kita masih ada post-test dan
penutupan pada hari tersebut bu, bagaimana kalau Ibu pulangnya setelah penutupan?”
Peserta : “Tolonglah Bu, Saya jauh Bu. Kalau boleh tau penutupannya jam berapa ya Bu?”
Panitia : “Maaf Bu, ini kebijakan pimpinan. Diperkirakan sore Bu, Ibu bisa pulang besok
paginya!... Bagaimana?
Peserta : Aduuuhh Bu kalau besoknya tidak terkejar Bu. Bagaimana kalau saya pulangnya sore, boleh
gak bu?”
Panitia : “Sore penutupan Bu. Kalau malam gimana mau?”
Peserta : “Boleh deh Bu malam aja, terima kasih Ibu.”
Panitia : “Semoga Ibu selamat sampai rumah!”

Setelah dicermati teks tersebut kita dapat mencermati isi teks yaitu kesepakatan jadwal
pulang antar negosiator 1 dan negosiator 2, hal tersebut dapat diuraikan pada bagian-bagian
berikut:

1. Dalam teks tersebut diawali oleh pembukaan,

Pembukaan atau disebut dengan pengenalan isu berisi salam pembuka untuk mengawali
pembicaraan antara negosiator 1 dan negosiator 2 serta penyampaian masalah apa yang akan
dinegosiasikan.

2. Terdapat bagian isi


Dalam bagian isi ini ditemukan pengajuan dan penawaran yang didalamnya terdapat adu
argumen yang disampaikan oleh negosiator berupa keinginan untuk pulang lebih awal
disertai dengan alasan-alasan yang mendukung pengajuan atas masalah tersebut, namun
negosiator 2 menolak ajuan tersebut dengan memberi argumen untuk dapat dipahami oleh
negosiator 1, namum negosiator 1 memberikan alasan untuk adapat diterima oleh negosiator
2 agar masalah yang diajukan oleh negosiator 1 dapat disepakati oleh negosiator 2. Setelah
terjadi adu tawar pada akhirnya antara kedua negosiator menemukan kesepakatan. Dalam
pengajuan dan penawaran tersebut juga ditemukan kaidah-kaidah kebahasaan yang
membangun teks tersebut seperti kalimat berita, kalimat bersyarat, kalimat yang menyatakan
kenginan dan kausalitas.

3. Terdapat penutup

Pada bagian terakhir teks tersebut ditutup dengan kesepakatan serta puas atau ketidakpuasan
yang terjadi antara negosiator 1 dan negosiator 2 yang disebut dengan penutup.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan negosiasi untuk memperoleh


kesepakatan, untuk merekonstruksikan teks negosiator dapat memeperhatikan langkah-
langkah berikut:

a. Menentukan masalah yang dinegosiasikan


b. Menentukan struktur < pengenalan isu, pengajuan, pengenalan dan kesepkatan /
kepuasan dan ketidakpuasan> yang membangun negosiasi tersebut yakni dengan
mencermati teks tersebut.
c. Menentukan kaidah kebahasaan < kalimat berit, kalimat tanya, kalimat perintah,
kalimat yang menyatakan keingina atau harapan, kalimat bersyarat, konjungsi
penyebab kausalitas> teks tersebut
d. Mengembangkan catatan tersebut menjadi negosiasi yang utuh sesuai dengan struktur
dan kaidah kebahasaannya tersebut. (Rohani)

Anda mungkin juga menyukai