Anda di halaman 1dari 3

Sikap dan Kepuasan Kerja (Attitudes and Job Satisfaction)

Sikap adalah pernyataan evaluatif baik menguntungkan maupun tidak menguntungkan tentang
objek, orang atau peristiwa. Hal ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu.

a. Komponen Utama Sikap


Biasanya, para peneliti telah berasumsi bahwa sikap mempunyai tiga komponen yaitu
kesadaran (kognitif), perasaan (afektif), perilaku.
a. Komponen kognitif yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan dan
informasi yang dimiliki seseorang tentang objek sikapnya atau komponen yang
berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, atau bagaimana
mempersepsikan objek
b. Komponen afektif yaitu komponen yang terdiri dari seluruh perasaan atau emoi
seseorang terhadap suatu objek, terutama penilaian, yang bersifat evaluatif dan
berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya.
c. Komponen konatif yaitu merupakan kecenderungan seseorang untuk bertingkah laku
yang berhubungan dengan objek sikapnya.

Sikap mempengaruhi perilaku dimana sikap mempunyai hubungan sebab akibat dengan perilaku,
yaitu sikap yang dimiliki individu menentukan apa yang mereka lakukan. Namun penelitian
baru-baru ini menunjukkan bahwa sikap memprediksi perilaku masa depan secara signifikan dan
memperkuat keyakinan semula dari Festinger bahwa hubungan tersebut bisa ditingkatkan
variable-variable pengaitnya. Variable pengait hubungan sikap-perilaku yang paling kuat yaitu:
a. Pentingnya sikap
b. Kekhususannya
c. Aksesibilitasnya
d. Apakah ada tekanan-tekanan sosial
e. Apakah seseorang mempunyai pengalaman langsung dengan sikap tersebut

b. Sikap Kerja yang Utama


Kebanyakan penelitian di OB telah melihat tiga sikap yaitu kepuasan kerja, keterlibatan
kerja, dan komitmen organisasi. Beberapa sikap penting lainnya adalah persepsi
dukungan organisasi dan keterlibatan karyawan
a. Kepuasan Kerja
Ketika orang berbicara tentang sikap karyawan, itu biasanya berarti kepuasan
kerja, yang menggambarkan perasaan positif tentang suatu pekerjaan, yang dihasilkan
dari evaluasi karakteristiknya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi
memegang perasaan positif tentang pekerjaannya, sementara orang dengan level
rendah memegang perasaan negatif tentang pekerjaannya
b. Keterlibatan Pekerjaan
Terkait dengan kepuasan kerja adalah keterlibatan kerja, yang mengukur
sejauh mana orang mengidentifikasi secara psikologis dengan pekerjaan dan
pertimbangan mereka, tingkat kinerja yang dipersepsikan penting untuk harga diri.
Konsep lain yang terkait erat adalah pemberdayaan psikologis, keyakinan
karyawan tentang sejauh mana mereka memengaruhi lingkungan kerja mereka,
kompetensi mereka, kebermaknaan pekerjaan mereka, dan otonomi yang mereka
rasakan.
c. Komitmen Organisasi
Sejauh mana seorang karyawan mengidentifikasi dengan organisasi tertentu dan
tujuan-tujuannya dan ingin mempertahankan keanggotaan dalam organisasi.
d. Rasa Dukungan Organisasi
Sejauh mana karyawan meyakini suatu organisasi menghargai kontribusi dan
kepedulian mereka terhadap kesejahteraan mereka.
e. Keterlibatan Karyawan
Keterlibatan individu dengan, kepuasan dan dengan antusiasme untuk pekerjaan yang
dilakukannya.

c. Kepuasan Kerja (Job Satisfaction)


a. Mengukur Kepuasan Kerja
Ada dua metode pendekatan yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja
karyawan, yaitu:
1. Angka-nilai global tunggal (singgle global rating)
Angka-nilai global tunggal tidak lebih dari indvidu-individu untuk menjawab satu
pertannyaan, seperti misalnya 1-5 yang berpadanan dengan jawaban dari "Sangat
dipuaskan" sampai "Sangat tidak dipuasakan"
2. Skor Penjumlahan
Metode ini mengenali unsur-unsusr utama dalam suatu pekerjaan dan
menanyakan perasaan karyawan mengenai tiap unsur. Faktor-faktor yang lazim
akan dicakup adalah sifat dasar pekerjaan, penyeliaan, upah sekarang, kesempatan
promosi dan hubungan dengan rekan sekerja. Faktor-faktor ini dinilai pada suatu
skala baku dan kemudian di jumlahkan untuk menciptakan skor kepuasan kerja
keseluruhan.
b. Pengaruh Kepuasan Kerja
1. Kepuasan kerja sebagai respon emosional terhadap situasi kerja (kondisi kerja itu
sendiri).
2. Hasil kerja yang diperoleh atau yang diharapkan (pendapatan, promosi).
3. Kepuasan kerja mempresentasikan beberapa sikap yang merupakan sumber
kepuasan kerja (hubungan kerja dengan atasan, rekan kerja).
c. Dampak Puas dan Tidak Puas Karyawan di Tempat Kerja
1. Keluar. Ketidakpuasan yang diungkapkan melalui perilaku yang ditujukan untuk
meninggalkan organisasi.
2. Suara. Ketidakpuasan yang diungkapkan melalui usaha usaha yang aktif dan
konstruktif untuk memperbaiki kondisi;
3. Kesetiaan. Ketidakpuasan yang diungkapkan dengan secara aktif menunggu
membaiknya kondisi
4. Pengabaian. Ketidakpuasan yang diungkapkan dengan membiarkan kondisi
menjadi lebih buruk

Anda mungkin juga menyukai