Metode
Pelaksanaan
KORIDOR 14
No 78
PT. SEMBILAN HAKIM NUSANTARA
• Menyewa tanah untuk Base Camp, Kantor, Barak Kerja, Bengkel, Gudang,
dll Mendatangkan peralatan secara bertahap sesuai dengan prioritas
pekerjaan sesuai schedule kerja .
• Tujuannya adalah untuk menjamin bahwa semua jalan tetap dibuka untuk lalu
lintas dan dijaga dalam kondisi aman. Pemasangan rambu ‐ rambu lalu lintas,
rintangan, traffic cone, lampu ‐ lampu berkedip, maupun fasilitas lainnya
disetiap tempat dimana operasi konstruksi dapat mengganggu lalu lintas
• Di malam hari petugas bendera diberi lampu dengan sinar warna merah,
sehingga dapat terlihat oleh para pemakai jalan kearah mana mereke harus
mengemudikan kendaraannya. Dengan demikian tidak akan terjadi kemacetan lalu
lintas baik disiang hari maupun di malam hari.
• Pengendalian lalu lintas akan dilaksanakan dengan bantuan Polisi setempat dan
Dinas Perhubungan, sejak awal sampai dengan berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan
• Pekerjaan pemindahan alat ‐ alat berat dari satu lokasi kerja ke lokasi
berikutnya akan dilaksanakan dimalam hari dan dikawal pihak keamanan.
DIVISI 2 : DRAINASE
Pekerjaan ini mencakup pembuatan selokan baru yang dilapisi maupun tidak dan
penataan kembali selokan lama. Pelaksanaan pekerjaan ini menggunakan alat berat
excavator. Tanah hasil galian dimuat dengan menggunakan dump truck dan
selanjutnya dibuang ke lokasi yang disetujui oleh direksi.
• Excavator
• Dump truck
• Alat bantu
Pekerjaan ini dilakukan secara mekanik atau dengan menggunakan alat, semen,
pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan alat
bantu, batu terlebih dahulu dihersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya
sebelum dipasang, dilakukan perapihan setelah pemasangan.
DIVISI 3 : PEKERJAAN TANAH
Tanah yang dipotong umumnya herada disisi jalan, penggalian dilakukan dengan
menggunakan excavator, selanjutnya excavator menuangkan material hasil galian ke
dalam dump truck, kemudian dump truck membuang material hasil galian keluar dari
lokasi pekerjaan.
Alat ‐ alat yang digunakan antara lain : Excavator, Dump truck, Alat Bantu.
Galian ini dilakukan pada perkerasan beraspal dengan menggunakan alat Jack Hammer,
galian ini dilakukan untuk mengganti perkerasan beraspal yang mengalami kerusakan
DIVISI 5 : PERKERASAN BERBUTIR
Pekerjaan ini pekerjaan lapis pondasi agregat kelas S merupakan pekerjaan yang
diperunrukkan pada bahu jalan. Pada dasarnya metode pelaksanaan untuk lapis
pondasi agregat klas S sama dengan untuk kelas A dan B, hanya perbedaannya
terdapat pada persentase campuran agregat, penempatan pada konstruksi dan tebal
hamparan sedangkan dalam metode pelaksanaan pada prinsipnya sama, baik pada
waktu mencampur maupun dalam pelaksanaan penghamparan dan
pemadatan.
• Wheel Loader
• Dump Truck
• Motor Grader
• Vibratory Roller
• Pneumatic tyre Roller
• Water Tank Truck
• Alat Bantu, rambu lalu lintas
DIVISI 6 : PERKERASAN ASPAL
Metode pelaksanaan pekerjaan perkerasan aspal untuk berbagai jenis campuran
aspal panas (AC‐WC, AC‐BC) pada prinsipnya tidak jauh berbeda. Perbedaan ‐
perbedaan pada beberapa jenis campuran aspal adalah pada gradasi agregat, kadar aspal
yang diperlukan, penempatan pada konstruksi perkerasan jalan dan tebal hamparan.
Metode pelaksanaan sesuai tahapan sebagai berikut :
1. Pekerjaan lapis perekat
Bahan aspal untuk lapis perekat dapat berupa aspal emulsi rapid setting
atau aspal semen yang diencerkan dengan minyak tanah. Proporsi
campuran yang digunakan terdiri dari 25 % bagian minyak tanah dan 75 %
bagian aspal semen atau sesuai job mix yang disetujui oleh direksi.
Urutan kerja untuk lapis resap pengikat/lapis perekat adalah sebagai berikut
ini :
2. Pekerjaan Laston
Hal‐ hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan ini antara lain :
• Pekerjaan laboratorium
• Penyediaan material
• Produksi (suhu, waktu campur, dB)
• Angkutan
• Kerataan dan volume lapis perekat .
• Penghamparan
• Pemadatan awal
• Pemadatan akhir
• Kontrol volume (ketebalan dan kepadatan), kadar aspal dan
gradasi campuran
Lapis Pondasi Agregat Kelas A untuk Pekerjaan Minor Setelah pekerjaan lapis
pondasi agregat kelas B untuk pekerjaan minor selesai dilaksanakan, maka
dilanjutkan dengan pekerjaa lapis pondasi agregat kelas A untuk pekerjaan minor.
Lapisan pondasi ini merupakan lapisan pondasi atas dari lapis pondasi pada
perkerasan jalan.
MENEJEMEN PRA K-3
Akibat Pengaruh Cuaca yang selalu berubah dan tidak menentu maka kami, didalam
awal pelaksanaan memulai pekerjaan dengan melaksanakan item pekerjaan Drainase, sehingga
apabila curah hujan tinggi maka lokasi pekerjaan akan cepat kering, dengan demikian qualitas
pekerjaan tetap terjaga.
Apabila akibat pelaksanaan pekerjaan terjadi penyempitan ruang lalu lintas, untuk
mengantisifasi terjadinya kecelakaan, maka diadakan sistim manajemen lalu lintas yang
terpadu dengan membuat rambu – rambu agar pengguna jalan dapat melihat petunjuk –
petunjuk keselamatan, walaupun demikian dilapangan dari awal pelaksanaan pekerjaan
ditempatkan personil yang mengatur arus lalu lintas sehingga kelancaran pengendara tetap
terjaga dan aman.
Didalam pelaksanaan setiap item pekerjaan akan memungkinkan terjadinya kecelakaan untuk
itu sedini mungkin sudah di inventaris hal hal yang akan menjadi sumber kecelakaan dan
mempersiapkan peralatan penunjang keamanan.
Sumber kecelakaan bisa saja diakibatkan oleh peralatan kondisi lapangan rawan ataupun dari
kelalaian dalam pelaksanaan pekerjaan. Walaupun demikian dilapangan juga akan dibentuk
Tim Menejemen K3 yang dipimpin oleh General Superintent, dengan dibantu oleh para personil
yang ada dilapangan, Tim ini bukan hanya untuk membatu para personil yang kerja tetapi juga
untuk para pengendara yang mengalami kecelakan dilokasi kerja. dilapangan/lokasi kerja saja,
tetapi apabila tidak bisa maka personil tersebut dibawa kerumah sakit setelah diberi
pertolongan pertama.
PENUTUP
Demikianlah metode pelaksanaan ini kami buat dan selama pembuatan metode ini
kami selalu mengacu pada specsifikasi dan apabila ada yang perlu dikoreksi kami sangat
bersedia melaksanakan perubahanya selama masa proyek berjalan.