Anda di halaman 1dari 10

2019

Metode
Pelaksanaan
KORIDOR 14

No 78
PT. SEMBILAN HAKIM NUSANTARA

Peningkatan Jalan Ruas Sp. Daya Murni - Gunung


Batin (Link. 065) di Kabupaten Tulang Bawang
Barat
DIVISI I : MOBILISASI

• Menyewa tanah untuk Base Camp, Kantor, Barak Kerja, Bengkel, Gudang,
dll Mendatangkan peralatan secara bertahap sesuai dengan prioritas
pekerjaan sesuai schedule kerja .

• Mobilisasi tenaga kerja yang akan ditugaskan untuk menyelesaikan kegiatan


paket pekerjaan ini dilaksanakan segera setelah Surat Perintah Mulai Kerja
diterima .

• Sebelum pekerjaan dilaksanakan, akan diadakan pengukuran ulang, survey


lapangan, pemasangan patok ‐ patok dan bowplank.

Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

• Tujuannya adalah untuk menjamin bahwa semua jalan tetap dibuka untuk lalu
lintas dan dijaga dalam kondisi aman. Pemasangan rambu ‐ rambu lalu lintas,
rintangan, traffic cone, lampu ‐ lampu berkedip, maupun fasilitas lainnya
disetiap tempat dimana operasi konstruksi dapat mengganggu lalu lintas

• Petugas bendera ditempatkan pada semua tempat rawan dimana operasi


konstruksi mengganggu arus lalu lintas. Tugas utamanya adalah mengarahkan
dan mengatur gerakan lalu lintas melalui atau disekitarnya

• Di malam hari petugas bendera diberi lampu dengan sinar warna merah,
sehingga dapat terlihat oleh para pemakai jalan kearah mana mereke harus
mengemudikan kendaraannya. Dengan demikian tidak akan terjadi kemacetan lalu
lintas baik disiang hari maupun di malam hari.

• Pengendalian lalu lintas akan dilaksanakan dengan bantuan Polisi setempat dan
Dinas Perhubungan, sejak awal sampai dengan berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan

• Pekerjaan pemindahan alat ‐ alat berat dari satu lokasi kerja ke lokasi
berikutnya akan dilaksanakan dimalam hari dan dikawal pihak keamanan.
DIVISI 2 : DRAINASE

Pekerjaan galian untuk drainase, selokan dan saluran air

Pekerjaan ini mencakup pembuatan selokan baru yang dilapisi maupun tidak dan
penataan kembali selokan lama. Pelaksanaan pekerjaan ini menggunakan alat berat
excavator. Tanah hasil galian dimuat dengan menggunakan dump truck dan
selanjutnya dibuang ke lokasi yang disetujui oleh direksi.

Urutan kerja sebagai berikut:

• Penggalian dengan menggunakan excavator

• Selanjutnya excavator menuangkan material hasil galian kedalam dump truck

• Dump truck membuang material hasil galian

• Sekelompok pekerja merapikan hasil galian

Alat ‐ alat yang digunakan antara lain :

• Excavator

• Dump truck

• Alat bantu

• Rambu lalu lintas

Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar

Pekerjaan ini dilakukan secara mekanik atau dengan menggunakan alat, semen,
pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan alat
bantu, batu terlebih dahulu dihersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya
sebelum dipasang, dilakukan perapihan setelah pemasangan.
DIVISI 3 : PEKERJAAN TANAH

Pekerjaan Galian Biasa


Pekerjaan Galian Biasa dilaksanakan dengan urutan pekerjaan sbb :

Tanah yang dipotong umumnya herada disisi jalan, penggalian dilakukan dengan
menggunakan excavator, selanjutnya excavator menuangkan material hasil galian ke
dalam dump truck, kemudian dump truck membuang material hasil galian keluar dari
lokasi pekerjaan.

Alat ‐ alat yang digunakan antara lain : Excavator, Dump truck, Alat Bantu.

Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine

Galian ini dilakukan pada perkerasan beraspal dengan menggunakan alat Jack Hammer,
galian ini dilakukan untuk mengganti perkerasan beraspal yang mengalami kerusakan
DIVISI 5 : PERKERASAN BERBUTIR

Pekerjaan ini pekerjaan lapis pondasi agregat kelas S merupakan pekerjaan yang
diperunrukkan pada bahu jalan. Pada dasarnya metode pelaksanaan untuk lapis
pondasi agregat klas S sama dengan untuk kelas A dan B, hanya perbedaannya
terdapat pada persentase campuran agregat, penempatan pada konstruksi dan tebal
hamparan sedangkan dalam metode pelaksanaan pada prinsipnya sama, baik pada
waktu mencampur maupun dalam pelaksanaan penghamparan dan
pemadatan.

Hal hal yang perlu diperhatikan antara lain :


• kualitas material (abrasi, kadar lumpur, dll)
• Komposisi campuran antara agregat kasar dan halus .
• Penggelaran dan pemadatan di lapangan.

Urutan kerja sebagai berikut :


• Bahan material dimuat menggunakan wheel loader kedalam dump truck .
• Kemudian Dump truck mengangkutnya ke lokasi pelaksanaan pekerjaan .
• Material dihampar dengan menggunakan motor grader .
• Hamparan material sebelum pelaksanaan pemadatan disiram air dengan
menggunakan water tank truck.
• Pemadatan dilakukan dengan menggunakan vibratory roller.
• Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan
level permukaan dengan menggunakan alat Bantu.
Alat ‐ alat yang digunakan antara lain :

• Wheel Loader
• Dump Truck
• Motor Grader
• Vibratory Roller
• Pneumatic tyre Roller
• Water Tank Truck
• Alat Bantu, rambu lalu lintas
DIVISI 6 : PERKERASAN ASPAL
Metode pelaksanaan pekerjaan perkerasan aspal untuk berbagai jenis campuran
aspal panas (AC‐WC, AC‐BC) pada prinsipnya tidak jauh berbeda. Perbedaan ‐
perbedaan pada beberapa jenis campuran aspal adalah pada gradasi agregat, kadar aspal
yang diperlukan, penempatan pada konstruksi perkerasan jalan dan tebal hamparan.
Metode pelaksanaan sesuai tahapan sebagai berikut :
1. Pekerjaan lapis perekat
Bahan aspal untuk lapis perekat dapat berupa aspal emulsi rapid setting
atau aspal semen yang diencerkan dengan minyak tanah. Proporsi
campuran yang digunakan terdiri dari 25 % bagian minyak tanah dan 75 %
bagian aspal semen atau sesuai job mix yang disetujui oleh direksi.
Urutan kerja untuk lapis resap pengikat/lapis perekat adalah sebagai berikut
ini :

• Bahan lapis perekat diambil dari AMP .


• Bahan lapis perekat diangkut kelokasi pekerjaan dengan
• menggunakan dump truck .
• Permukaan dibersihkan dengan compressor .
Penyemprotan .

Pemeliharaan lapis perekat. Alat yang


diperlukan :
• Asphalt Sprayer
• Dump Truck
• Compressor

2. Pekerjaan Laston

a. Penyiapan job mix formula


Penyiapan job mix formula (JMF)
JMF dicoba/ditrial di AMP yang akan dipakai, hasilnya diuji
dilaboratorium . Bila memenuhi spesiftkasi dilanjutkan dengan trial
penghamparan di lapangan I lokasi tertentu agar diperoleh hasil yang
memenuhi spesiftkasi (tebal, kepadatan, kadar aspal,dll).
b. Penghamparan di lapangan
• Campuran aspal panas diproduksi menggunakan alat AMP .
• Campuran aspal panas diangkut ke lapangan menggunakan dump truck,
untuk menjaga agar suhu tetap terjaga material campuran aspal panas
ditutup dengan terpal.
• Penghamparan digunakan alat asphalt fmisher dengan ketehalan gemhur
sesuai dengan triallapangan dimana sebelumnya lokasi telah dibersihkan
dengan alat compressor dan disemprot dengan lapis pengikat/perekat .
• Pemadatan pertama menggunakan tandem roller, jumlah lintasan sesuai
hasil trial.
• Pemadatan antara menggunakan pneumatic tyre roller, jumlah lintasan
sesuai trial.
• Pemadatan akhir menggunakan tandem roller, jumlah lintasan sesuai
hasil trial.

Hal‐ hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan ini antara lain :
• Pekerjaan laboratorium
• Penyediaan material
• Produksi (suhu, waktu campur, dB)
• Angkutan
• Kerataan dan volume lapis perekat .
• Penghamparan
• Pemadatan awal
• Pemadatan akhir
• Kontrol volume (ketebalan dan kepadatan), kadar aspal dan
gradasi campuran

Alat ‐ alat yang digunakan antara lain :


• Wheel Loader
• AMP
• Genset
• Dump truck
• Asphalt Finisher
• Tandem Roller
• Pneumatic Tyre Roller
• Alat Bantu
DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR

Lapis Pondasi Agregat Kelas A untuk Pekerjaan Minor Setelah pekerjaan lapis
pondasi agregat kelas B untuk pekerjaan minor selesai dilaksanakan, maka
dilanjutkan dengan pekerjaa lapis pondasi agregat kelas A untuk pekerjaan minor.
Lapisan pondasi ini merupakan lapisan pondasi atas dari lapis pondasi pada
perkerasan jalan.
MENEJEMEN PRA K-3

Akibat Pengaruh Cuaca yang selalu berubah dan tidak menentu maka kami, didalam
awal pelaksanaan memulai pekerjaan dengan melaksanakan item pekerjaan Drainase, sehingga
apabila curah hujan tinggi maka lokasi pekerjaan akan cepat kering, dengan demikian qualitas
pekerjaan tetap terjaga.

Apabila akibat pelaksanaan pekerjaan terjadi penyempitan ruang lalu lintas, untuk
mengantisifasi terjadinya kecelakaan, maka diadakan sistim manajemen lalu lintas yang
terpadu dengan membuat rambu – rambu agar pengguna jalan dapat melihat petunjuk –
petunjuk keselamatan, walaupun demikian dilapangan dari awal pelaksanaan pekerjaan
ditempatkan personil yang mengatur arus lalu lintas sehingga kelancaran pengendara tetap
terjaga dan aman.
Didalam pelaksanaan setiap item pekerjaan akan memungkinkan terjadinya kecelakaan untuk
itu sedini mungkin sudah di inventaris hal hal yang akan menjadi sumber kecelakaan dan
mempersiapkan peralatan penunjang keamanan.
Sumber kecelakaan bisa saja diakibatkan oleh peralatan kondisi lapangan rawan ataupun dari
kelalaian dalam pelaksanaan pekerjaan. Walaupun demikian dilapangan juga akan dibentuk
Tim Menejemen K3 yang dipimpin oleh General Superintent, dengan dibantu oleh para personil
yang ada dilapangan, Tim ini bukan hanya untuk membatu para personil yang kerja tetapi juga
untuk para pengendara yang mengalami kecelakan dilokasi kerja. dilapangan/lokasi kerja saja,
tetapi apabila tidak bisa maka personil tersebut dibawa kerumah sakit setelah diberi
pertolongan pertama.

PENUTUP

Demikianlah metode pelaksanaan ini kami buat dan selama pembuatan metode ini
kami selalu mengacu pada specsifikasi dan apabila ada yang perlu dikoreksi kami sangat
bersedia melaksanakan perubahanya selama masa proyek berjalan.

Bandar Lampung , 2019

PT. SEMBILAN HAKIM NUSANTARA

MISRIL HAKIM, S.E.


Direktur

Anda mungkin juga menyukai