BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Berikut ini penulis secara singkat memaparkan beberapa karya tulis yang
Bauksit di Bukit 7 dan Bukit 21 PT. ANTAM (Persero) Tbk. Unit Bisnis
single slope 60º dan overall slope 43º lebar jenjang 8 meter. Tahapan
paritan dan sediment pont dan peralatan yang digunakan atas dozer,
excavator, wheel loader, articulated dump truck dan dump truck. Rata-rata
batubara di Pit Bima pada PT Bumi Mulawarman Persada pada Jobsite KBB
4
5
lebar jenjang 4 m, slope 45. Geometri jalan angkut 1 jalur 5 meter dan
untuk 2 jalur itu 9 meter, lebar jalan angkut untuk tikungan 6 meter satu
1821 di Les Baux, oleh karna itu penamaannya adalah bauxite atau
H2O 14 – 36%.
nisbi tinggi, kadar Fe rendah dan tidak atau sedikit mengandung kuarsa
Proses ini terus berlangsung dengan waktu yang lama dan terhindar dari
bauksit, tetapi yang lebih penting adalah intensitas dan lamanya lateririsasi.
optimum adalah :
mudah.
kimia yang tepat. Hal ini terutama terdiri dari mineral alumina yang
Al2O3 dan SiO2, serta sedikit Fe2O3 dan TiO2. Bijih bauksit
adalah bagian dari sumber daya terindikasi dari suatu komoditas mineral
hukum dan kebijaksanaan pemerintah pada saat itu. Suatu cadangan dengan
sebagai berikut :
Survey (USBM and USGS) dan usulan Mc. Kelvey, 1973 sebagai berikut:
adalah 60%.
bijih (ore) yang terdiri dari kegiatan ore getting dan hauling ore. Kegiatan
diperhatikan, misalnya :
1. Pit limit
2. Arah penambangan
4. Geometri pit
seluruh volume yang ada dalam overall pit ke dalam unit – unit pit
akses ke semua daerah kerja dan menyediakan ruang kerja yang cukup
untuk beroperasi perlatan kerja dan menyediakan ruang kerja yang cukup
1. Produksi
target produksi
2. Kondisi Material
3. Peralatan Produksi
dimensi jenjang mempunyai kondisi kerja yang baik, dimana hal ini
kemampuan alat muat, pola gerak alat muat dan alat angkut maupun
letak alat muat dan alat angkut yang digunakan dalam waktu
14
geoteknik dari material yang ada dalam pit tersebut. Batter dapat
- 40o untuk batuan yang lapuk dan hingga 55o untuk batuan fresh.
lereng kurang dari 60o pada kedalaman 65 m dan kurang dari 40o
2) Tinggi Jenjang
15
jenjang yang dibuat sangat dipengaruhi oleh sifat fisik dan mekanik
digunakan.
yaitu lereng dapat dibuat relatif lebih terjal. Namun untuk lereng
4) Lebar Berm
Namun jika pit semakin dalam, maka lebar jenjang juga semakin
sangat dipengaruhi
Crest adalah bagian paling atas dari satu jenjang dan biasa
angle
ini di ukur dari crest paling atas sampai dengan toe paling
ramp yang diukur dari crest sampai dengan toe pada ramp.
diukur dari crest paling atas sampai toe paling bawah dari
membuat rancangan ramp. Lebar jalan biasanya tergantung pada lebar alat
angkut biasanya 4 kali lebar truk. Dengan lebar jalan diatas memungkinkan
lalu lintas dua arah, ruangan untuk truk menyusul juga cukup untuk selokan
adalah bentuk dan ukuran-ukuran dari jalan tambang tersebut sesuai dengan
tipe (bentuk, ukuran dan spesifikasi) alat angkut yang digunakan dan
kondisi medan yang ada sehingga dapat menjamin serta menunjang segi
L = n.Wt + (n+1)(1/2.Wt)
Keterangan :
23
n = Jumlah jalur
Lebar jalan angkut pada tikungan selalu lebih besar dari pada lebar pada
jalan lurus. Untuk jalur ganda, lebar minimum pada tikungan dihitung
2. Lebar juntai atau tonjolan (overhang) alat angkut bagian depan dan
W = n (U + Fa + Fb + Z) + C
24
C = Z = ½ (U + Fa + Fb)
N = Jumlah jalur
(meter)
mengatasi tanjakan.
sebagai berikut :
∆h
grade (α) =
∆x
keterangan :
Akan tetapi untuk jalan naik maupun turun pada bukit, lebih aman