DI SUSUN OLEH
091511017
Dosen Pembimbing
Daratulaila S.kep, Ns
TANJUNGPINANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selain untuk pernafasan, paru juga berperan sebagai saringan atau filter
bagi gumpalan darah ( embolus ). Gumpalan darah yang berukuran kecil jika
tersangkut pada pembuluh di paru dapat diatasi oleh mekanisme fibrinolitik. Akan
tetapi, jika gumpalan darah nya cukup besar, mekanisme fibrinolitik tidak
berlangsung dengan baik. Jika mekanisme fibrinolitik tidak berlangsung dengan
baik ketika terdapat gumpalan darah yang besar akan timbul emboli paru yang
menyebabkan aliran darah terhambat.
Embolus biasanya dari vena dalam (deepvein) pada kaki dan pelvis, yaitu
vena femoris, vena poplitea atau vena iliaka. Pada penderita penykit
tromboflebitis yang melakukan perjalanan jarak jauh engan menggunakan
kendaraan sehingga kaki dalam keadan posisi menekuk untuk waktu yang lama,
thrombus akan mudah terlepas dan terjadi penggumpalan darah. Polissitemia vera
dan penyakit penggumpalan darah merupakan predisposisi untuk terjadinya
emboli paru.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang harus dilakukan pada pemeriksaan fisik emboli paru
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja yang harus diperiksa pada organ e,boli paru
BAB II
KONSEP DASAR
A. Pengertian
Emboli paru adalah obstruksi salah satu atau lebih arteri pulmonalis oleh
trombus yang berasal dari suatu tempat. (brunner dan suddarth,2001.621)
B. Etiologi
1. Pembekuan darah
2. Gelembung udara
3. Lemak
4. Sel tumor
C. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala embolisme paru tergantung pada ukuran thrombus dan area
dari arteri pulmonal yang tersumbat oleh thrombus. Gejala-gejala mungkin saja
tidak spesifik. Nyeri dada adalah gejala yang paling umum dan biasanya
mempunyai awitan mendadak dan bersifat pleuritik. Kadang dapat subternal dan
dapat menyerupai angina pectoris atau infark miokardium. Dyspnea adalah gejala
yang paling umum kedua yang di ikuti dengan takipnea, takikardi, gugup, batuk,
diaforesis, hemoptisis, dan sinkop. (brunner dan suddarth,2011)
D. Patofisiologi
E. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostic emboli paru menurut brunner dan suddarth,
(2001.622) adalah :
1. Rongent Dada
2. EKG
Pletismografi impedans
F. Komplikasi
1. Gagal napas,
3. Hipertensi
G. Penatalaksanaan Medis
Menurut brunner dan suddarth (2001.623) Tujuan pengobatan adalah
untuk menghancurkan (lisis) emboli yang ada dan mencegah pmbentukan
yang baru. Pengobatan embolisme paru dapat mencakup beragam
modalitas :
1. Terapi Antikoagulan
2. Terapi trombolitik
2. Intervensi bedah
H. Pencegahan
Pencegahan emboli paru menurut dr. Rosfanty adalah :
I. Intervensi Kedauratan
2. Infus itervena dimulai untuk membuat rute untuk mobat atau cairan yangt
akan diperlukan.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Data Biografii
Nama : Ny. Z
Umur : 55 Tahun
Suku/Bangsa : Serawai
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Timur Indah 5
Tanggal Masuk RS : 28 Maret 2011
Tanggal pengkajian : 28 Maret 2011
Catatan Kedatangan : Kursi ( ), Ambulan ( ), Brankar ( )
a. Riwayat Kesehatan
3) Alergi
4) Tempat tinggal
3. Keluhan Utama
a. Batuk (Cough)
b. Dyspnea
d. Chest Pain
Chest pain (nyeri dada) dapat berhubungan dengan masalah jantung dan
paru. Gambaran yang lengkap dari nyeri dada dapat menolong perawat untuk
membedakan nyeri pada pleura, muskuloskeletal, cardiac dan gastrointestinal.
Paru-paru tidak mempunyai saraf yang sensitif terhadap nyeri, tetapi iga, otot,
pleura parietal dan trakeobronkial tree mempunyai hal tersebut. Dikarenakan
perasaan nyeri murni adalah subjektif, perawat harus menganalisis nyeri yang
berhubungan dengan masalah yang menimbulkan nyeri timbul.
B. Pemeriksaan fisik
Gejala : kelelahan, dispnea, ketidak mampuan untuk tidur, tirah baring lama,
3. Pola eliminasi
4. Sistim kardiovaskuler
Tanda : takikardia
5. Sistem respirasi
Gejala : kesulitan bernapas
6. Sistem neurosensori
7. Integrasi ego
Gejala: perasaan takut, takut hasil pembedahan, perasaan mau pingsan, perubahan
pola hidup, takut mati.
8. Keamanan
B. Diagnosa
C. Intervensi
Diagnosa 1
Pola nafas tidak efektif ,dyspnea berhubungan dengan penurunan
kemampuan paru
Tujuan
Kriteria hasil
Intervensi 1
Rasional
Intervensi 2
Rasional
Intervensi 3
Rasional
Intervensi 4
Rasional
Intervensi 5
Intervensi 6
Rasional
Diagnosa 2
Tujuan
Kriteria hasil
Intervensi 1
Rasional
Intervensi 2
Rasional
Intervensi 3
Rasional
Rasional
Diagnosa 3
Tujuan
Kriteria hasil
- Klien akan menunjukkan pertukaran gas yang normal dan warna kulit
merah muda
Intervensi 1
Rasional
Intervensi 2
Rasional
Intervensi 3
Rasional
Intervensi 4
Intervensi 5
Rasional
Intervensi 6
Rasional
Diagnosa 4
Tujuan
Kriteria hasil
Intervensi 1
Rasional
Intervensi 2
Rasional
- Dapat mengetahui bunyi jantung
Intervensi 3
Rasional
Intervensi 4
Rasional
Diagnosa 5
Tujuan
Kriteria hasil
Intervensi 1
Rasional
Intervensi 2
Rasional
Rasional
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Emboli paru adalah obstruksi salah satu atau lebih arteri pulmonalis oleh
trombus yang berasal dari suatu tempat. (brunner dan suddarth,2001.621)
Kebanyakan kasus emboli paru brunner dan suddarth (2001.621) disebabkan oleh:
1. Bekuan darah
2. Gelembung udara
3. Lemak
4. Sel tumor
B. SARAN
3. http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-emboli-paru/
5.http://eprikenzu.blogspot.com/2011/06/asuhan-keperawatan-pada-pasien-
emboli.html